Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENERAPAN LAYANAN PEMINJAMAN MANDIRI DI UPT

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Oleh: Fauziah Faizzati*


Pembimbing: Yuli Rohmiyati. S.sos, M.si
*) E-mail: fawzieah_mus@yahoo.com
Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Semarang

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan layanan
peminjaman mandiri sebagai sarana peminjaman yang telah terintegrasi dengan teknologi
informasi direncanakan, pemasangan, disosialisasikan kepada user dan diterapkan atau
dilaksanakan di UPT Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Desain penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 7 orang sesuai dengan kriteria informan yang telah ditentukan menggunakan cara
purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan 3
cara yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini, dapat diketahui
penerapan Layanan Peminjaman Mandiri di UPT Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dengan tahap-tahap pertama perencanaan dan persiapan yaitu merencanakan
konsep, mempersiapkan material dan biaya yang dibutuhkan, mempersiapkan sumber daya
manusia dan kerjasama dengan pihak yang akan mendukung penerapan layanan peminjaman
mandiri. tahap kedua adalah pemasangan seluruh material layanan peminjaman mandiri, yaitu
dengan penentuan jaringan yang akan dipakai, serta pemasangan komponen hardware dan
software. Tahap ketiga adalah sosialisasi penerapan layanan peminjaman mandiri kepada
pustakawan melalui cara pelatihan, seminar, workshop dan kepada pemustaka melalui
pemberian user education dan panduan dari SOP. Tahap keempat adalah implementasi dari
penerapan layanan peminjaman mandiri yaitu tahap pelaksanaan dari layanan peminjaman
mandiri dapat digunakan oleh pemustaka, serta cara mengatasi gangguan dari jaringan dan
komponen hardware dan software, serta upaya mengatasi kendala dan komplain pemustaka
dari layanan peminjaman mandiri. Tahap terakhir adalah evaluasi penerapan layanan
peminjaman mandiri dengan menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari layanan tersebut.
Dengan demikian, layanan peminjaman mandiri di UPT Perpustakaan UGM dapat dijadikan
referensi bagi perpustakaan lain yang ingin menerapkan layanan peminjaman mandiri.

Kata kunci: Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, layanan peminjaman mandiri, teknologi
informasi.
Abstract

The aim of this research is to understand how applying the service of self lending as tool of
lending which has been integrated with planned information technology, installing, and has
been socialized to user and applied or implemented in UPT of Gajah Mada University
Library, Yogyakarta. This thesis design is using qualitative descriptive writing by case study
method. Informer in this research number in seven people who is decided by informer
criteria which is already decided to use purposive sampling way. Collecting data technique in
this research are using three ways, that are observation, interview and documentation. Data
analysis that writer used was data reducing, data serving, and drawing conclusion. From this
research, can be identified that applying service of self lending in UPT of Gajah Mada
University Library through by several steps. The first steps are preparing and planning, that
are consist of planning the concept, preparing the material and cost needed, preparing human
resource development and getting relation with holder who can give support for this applying
self lending. The second steps are installing all the material of self lending service, it means
deciding link that will be used, and installing hardware and software component. The third
steps are making socialization in applying self lending for librarian through training, seminar,
workshop and for user through giving user education and guidance of operational standard
procedure. The fourth steps are implementation of applying self lending , it means realization
of self lending service can be used by user and for exceeding link problem and hardware or
software component, exceeding user complain and problem from self lending service also.
The last steps are evaluation applying self lending by explaining weakness and strength of
that service. So, self lending service in UPT of Gajah Mada University Library can be used
for reference to another librarian who wants to applying self lending service.

Keywords: Gadjah Mada University Library, service of self lending, information technology.
1. Pendahuluan teknologi informasi penulis mengambil
Menurut Soeatminah (1992: 40), objek yaitu di Perpustakaan Universitas
perpustakaan perguruan tinggi adalah Gadjah Mada Yogyakarta pada kegiatan
perangkat kelengkapan dibidang layanan untuk pemustaka. Layanan yang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian terintegrasi dengan teknologi informasi
kepada masyarakat. Untuk menjadi yaitu pada layanan sirkulasi yang
perpustakaan yang dapat dimanfaatkan didalamnya terdapat layanan peminjaman
oleh penggunanya, perpustakaan mandiri. Layanan peminjaman mandiri
perguruan tinggi perlu dikelola secara merupakan hal yang masih belum banyak
maksimal agar fungsi dari perpustakaan diterapkan di Indonesia, sehingga menjadi
dapat benar-benar dirasakan oleh hal yang unik untuk dikaji bagaimana
pengguna. Pengelolaan yang maksimal proses dari terbentuknya layanan
dapat dilakukan pada semua kegiatan yang peminjaman mandiri dengan teknologi
ada di perpustakaan mulai dari pengadaan, yang dikembangkan oleh Universitas
pengolahan, pelayanan, administrasi, Gadjah Mada sendiri sehingga teknologi
sirkulasi, kerjasama dan pendidikan yang diterapkan pada layanan peminjaman
pemakai. Dalam pekerjaannya, mandiri merupakan teknologi yang minim
perpustakaan perguruan tinggi saat ini biaya penerapannya namun dapat
sudah semakin berkembang dan maju memberikan pelayanan yang baik kepada
terutama dalam penggunaan teknologi pemustaka dan teknologi tersebut juga
informasi untuk membantu menyelesaikan mampu mengikuti perkembangan zaman,
pekerjaan dalam waktu yang singkat. sehingga dari penelitian ini dapat menjadi
referensi bagi perpustakaan lain yang ingin
Menurut Ikhwan Arif dalam Supriyanto menerapkan teknologi yang sama dan
(2008: 33-34), penerapan teknologi membuat layanan peminjaman mandiri.
informasi di perpustakaan dapat
difungsikan dalam bentuk: teknologi Dalam penerapan teknologi informasi
informasi digunakan sebagai Sistem yang dapat membantu pekerjaan
Informasi Manajemen Perpustakaan, perpustakaan, Perpustakaan Universitas
bidang pekerjaan yang dapat Gadjah Mada menggunakan sistem
diintegrasikan dengan sistem informasi teknologi yang bekerjasama dengan PT
perpustakaan adalah pengadaan, Gamatechno. Kerjasama yang dilakukan
inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan dengan Gamatechno dalam bidang
pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan akademik dituangkan dengan program
sebagainya, fungsi ini sering disebut Smartcampus. Dalam Program
sebagai bentuk Automasi Perpustakaan. smartcampus tersebut, Gamatechno
menyediakan aplikasi terintegrasi
Penelitan ini ingin memberikan gambaran Academica yang merupakan sistem
kepada masyarakat bahwa teknologi informasi manajemen perguruan tinggi,
informasi di perpustakaan merupakan selain itu implementasi teknologi
sesuatu yang saat ini tidak terlepas dari smartcard yang dikembangkan
kegiatan yang ada di perpustakaan untuk Gamatechno mengintegrasikan layanan
membantu pekerjaan di perpustakaan. akademik dengan layanan telepon berbasis
Salah satu dari bentuk pemanfaatan VOIP dari Telkom ke dalam kartu identitas
mahasiswa. Kerjasama Program 2. Tinjauan Literatur
smartcampus ini akan memberikan solusi 2.1 Teknologi Informasi
pengelolaan perguruan tinggi yang Menurut Lucas dalam Darmawan, (2012:
mencakup seluruh aspek operasional 18) menyatakan bahwa: Teknologi
perguruan tinggi, meliputi administrasi, informasi adalah segala bentuk teknologi
proses belajar-mengajar maupun akses yang diterapkan untuk memproses dan
informasi internal maupun ke luar kampus. mengirimkan informasi dalam bentuk
(http://www.ugm.ac.id/id/berita/1046- elektronis, seperti mikrokomputer,
smart.campus.gama.techno). komputer mainframe, pembaca barcode,
software pemroses transaksi perangkat
Produk kerjasama yang diberikan oleh PT lunak untuk lembar kerja, peralatan
Gamatechno kepada perpustakaan yaitu komunikasi dan jaringan. Menurut
GTenterprise Library yang merupakan Supriyanto (2007: 54) menjelaskan bahwa:
aplikasi yang digunakan untuk konfigurasi komputer merupakan
mempermudah pengelolaan perpustakaan komponen-komponen perangkat (device)
milik perusahaan. Proses yang dikelola penyusun terbentuknya sebuah komputer.
mulai dari data anggota perpustakaan Secara garis besar komputer disusun atas
(pencetakan kartu anggota), sirkulasi perangkat keras (hardware) dan perangkat
(peminjaman dan pengembalian) buku, lunak (software).
koleksi perpustakaan. Dilengkapi dengan
fitur OPAC/Online Public Access 2.2 Peranan Teknologi Informasi
Catalogue (pencarian koleksi online). Peranan teknologi informasi menurut
(http://enterprise.gamatechno.com/corpora Kadir (2003: 15):
te-software/). Dengan produk inilah, 1. Teknologi informasi menggantikan
layanan peminjaman mandiri diterapkan di peran manusia. Dalam hal ini, teknologi
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. informasi melakukan otomasi terhadap
suatau tugas atau proses.
Dengan demikian, penelitian ini akan 2. Teknologi memperkuat peran manusia,
mendeskripsikan tentang bagaimana yakni dengan menyajikan informasi
penerapan layanan peminjaman mandiri di terhadap suatu tugas atau proses.
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 3. Teknologi informasi berperan dalam
Dari awal direncanakan, pemasangan, restrukturisasi terhadap peran manusia.
disosialisasikan kepada user, hingga Dalam hal ini, teknologi berperan
diterapkan atau dilaksanakan di dalam melakukan perubahan-perubahan
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi, pengetahuan
2.3 Teknologi Informasi di
serta wawasan baru bagi masyarakat luas,
Perpustakaan
dan dapat menjadi bahan rujukan bagi Terdapat 2 teknologi yang diterapkan
perpustakaan perguruan tinggi lain atau diperpustakaan sebagai alat untuk
lembaga/instansi perpustakaan untuk membantu pustakawan memudahkan
menerapkan layanan peminjaman mandiri. dalam kinerjanya, terdiri dari teknologi
barcode dan teknologi RFID.
2.4. Layanan Perpustakaan suska.ac.id/index.php?com=isi&id_news=
Dalam kegiatan yang ada di perpustakaan, 596)
perpustakaan memiliki beberapa layanan
yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. 2. GTenterprise Library, adalah aplikasi
Layanan tersebut terdiri dari: yang di gunakan untuk mempermudah
pengelolaan perpustakaan milik
2.4.1. Layanan sirkulasi perusahaan. Proses yang dikelola mulai
dari data anggota perpustakaan
Layanan sirkulasi di perpustakaan menurut (pencetakan kartu anggota), sirkulasi
Rahayuningsih (2007: 95-103) merupakan (peminjaman dan pengembalian) buku,
salah satu kegiatan yang berkaitan dengan koleksi perpustakaan. Dilengkapi dengan
pengguna perpustakaan. Pengertian fitur OPAC/Online Public Access
layanan sirkulasi adalah layanan pengguna Catalogue(pencarian koleksi online).
yang berkaitan dengan peminjaman, (http://enterprise.gamatechno.com/corpora
pengembalian dan perpanjangan koleksi. te-software)
2.4.2. Layanan Peminjaman Mandiri Aplikasi ini diterapkan di Perpustakaan
Layanan peminjaman mandiri merupakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
layanan yang dapat memudahkan GTenterprise Library, merupakan salah
pekerjaan untuk pemustaka maupun satu produk dari corporate software yang
pustakawan dalam proses sirkulasi. Sistem dibuat oleh PT Gamatechno. Dimana
layanan peminjaman mandiri ini banyak dalam produk inilah yang membuat
macamnya, diantaranya terdiri dari : Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
menerapkan layanan peminjaman mandiri.
1. Layanan mandiri via MPS (Multi
Purpose Station). MPS atau Multi Purpose 3. Metode Penelitian
Station yaitu suatu sistem layanan mandiri 3.1 Desain dan Jenis Penelitian
di perpustakaan yang merupakan produk Penelitian tentang analisis penerapan
andalan dari pengembang software di layanan peminjaman mandiri di UPT
bidang perpustakaan yang dikenal dengan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
ELIMS atau Management System. Yogyakarta ini menggunakan jenis
Management System yaitu suatu software penelitian kualitatif desain penelitiannya
yang berbasis RFID atau Radio Frequency deskriptif dan metode yang digunakan
Identification yang mana memungkinkan adalah studi kasus.
para pemustaka untuk melakukan
peminjaman maupun pengembalian bahan 3.2 Objek, Subjek Penelitian dan
pustaka secara mandiri atau tanpa melalui Informan
bantuan petugas di bagian sirkulasi yang Objek Penelitian ini adalah Penerapan
pada akhirnya dapat meningkatan efisiensi Layanan Peminjaman Mandiri di UPT
waktu pelayanan baik bagi pemustaka Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
maupun bagi petugas di layanan sirkulasi. Yogyakarta. Subjek ini yaitu Kepala UPT
perpustakaan Universitas Gadjah Mada
Layanan ini di Indonesia diterapkan di
Yogyakarta, Teknisi dari teknologi
Perpustakaan Universitas Islam Negeri informasi yang ada di UPT Perpustakaan
Suska Riau. (http://perpustakaan.uin- Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
Kabid Database dan Jaringan atau pihak yang berkaitan dengan kajian penelitian.
dari PT. Gamatechno Yogyakarta, Kabid Adapun teknik pengumpulan data adalah
Layanan Perpustakaan, pustakawan, serta observasi, wawancara, dan dokumentasi.
pemustaka yang meminjam koleksi dengan
menggunakan alat peminjaman mandiri di
UPT Perpustakaan Universitas Gadjah 3.4 Analisis Data
Mada Yogyakarta. Sedangkan untuk Setelah data terkumpul, kemudian data
Informan penelitian adalah subjek yang dianalisis dengan menggunakan 3 (tiga)
memahami objek penelitian sebagai pelaku cara yaitu: reduksi data, penyajian data,
maupun orang lain yang memahami objek penarikan/ verifikasi kesimpulan.
penelitian. (Bungin, 2009 : 76)
Teknik pengambilan sampel pemilihan 3.5 Uji Kredibilitas
informan dalam penelitian ini Penelitian merupakan upaya untuk
menggunakan cara purposive sampling, mendapatkan kebenaran dari hal-hal yang
dianggap perlu untuk diteliti. Untuk
adalah teknik pengambilan sampel sumber
menentukan kebenaran dari sebuah
data dengan pertimbangan tertentu, penelitian diperlukan uji keabsahan data.
pertimbangan tertentu ini, misalnya orang Uji keabsahan data dalam penelitian ini
tersebut yang dianggap paling tahu tentang adalah dengan cara uji kredibilitas. Dalam
apa yang peneliti harapkan, atau mungkin penelitian ini uji kredibilitas yang
dia sebagai penguasa sehingga akan dilakukan adalah dengan triangulasi.
memudahkan peneliti menjelajahi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
obyek/situasi sosial yang diteliti ini diartikan sebagai pengecekan data dari
(Sugiyono, 2009: 218-219). berbagai sumber dengan berbagai cara,
dan berbagai waktu (Sugiyono, 2009:
273). Dalam penelitian ini, peneliti
3.3 Jenis dan Sumber Data menggunakan triangulasi teknik.
Jenis data yang digunakan dalam Triangulasi teknik adalah untuk menguji
penelitian ini adalah data kualitatif. kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama
Sumber data yang digunakan dalam
dengan teknik yang berbeda (Sugiyono,
penelitian ini adalah data primer yang 2009: 274). Pada penelitian ini yaitu
berupa catatan hasil wawancara dan penerapan layanan peminjaman mandiri di
observasi lapangan secara langsung yang UPT Perpustakaan Universitas Gadjah
dilakukan oleh penulis tentang kejadian, Mada Yogyakarta, data yang diperoleh
kondisi yang ada di perpustakaan serta hal- dari hasil wawancara kemudian dicek
hal yang berkaitan dengan penerapan dengan observasi dan dokumentasi, dan
data yang dihasilkan adalah data yang
Layanan Peminjaman Mandiri di
sama. Dengan cara inilah yang dinamakan
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada triangulasi teknik yaitu dengan mengecek
Yogyakarta. Kemudian data sekunder yang data kepada sumber yang sama dengan
merupakan pendukung informasi dari data teknik yang berbeda seperti observasi dan
primer yang diperoleh dari hasil dokumentasi.
wawancara dan observasi langsung
dilapangan. Data sekunder lainnya yang 4. Hasil Penelitian
penulis dapatkan adalah dari data studi Hasil penelitian ini adalah bahwa UPT
pustaka dan penulis membaca literatur- Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
literatur untuk menunjang penelitian dan Yogyakarta menggunakan teknologi
informasi sebagai penunjang pekerjaan di perpustakaan, kabid database dan
perpustakaan yang dikembangkan sendiri jaringan, kabid layanan, teknisi serta
oleh Universitas Gadjah Mada dengan pustakawan, dan melakukan kerjasama
sebutan home made yang menghasilkan dengan Gamatechno untuk mendukung
satu aplikasi software bernama Sistem penerapan layanan peminjaman mandiri.
Informasi Perpustakaan (SIPUS). Software Tahap yang kedua adalah pemasangan
SIPUS digunakan sebagai software untuk seluruh material layanan peminjaman
layanan peminjaman mandiri. Ada dua mandiri yaitu berupa komponen hardware
software yang digunakan dalam layanan dan software serta jaringan yang
peminjaman mandiri yaitu SIPUS dan dibutuhkan. Tahap ketiga melakukan
software yang menghubungkan aplikasi sosialisasi kepada pustakawan dan
dari smartcard reader ke aplikasi pemustaka terkait cara penggunaan dan
perpustakaan. Smartcard reader dan juga pengetahuan dari layanan peminjaman
software aplikasi jembatan dari smartcard mandiri. Tahap yang keempat yaitu
reader kepada sistem perpustakaan implementasi layanan peminjaman
dikembangkan oleh Gamatechno. Dari mandiri. dan Tahap kelima adalah evaluasi
smartcard reader inilah kemudian dari penerapan layanan peminjaman
Gamatechno melakukan kerjasama dengan mandiri, yang dapat ditarik kelebihan dan
Universitas Gadjah Mada melalui program kekurangan layanan peminjaman mandiri.
smartcampus dan GTenterprise Library.
Adanya penerapan layanan peminjaman 5. Simpulan
mandiri adalah karena untuk mengikuti Berdasarkan hasil penelitian, dapat
perkembangan zaman dengan teknologi disimpulkan bahwa:
yang semakin hebat, maka perlu adanya 1. Tahap perencanaan dan persiapan,
dalam hal ini memiliki beberapa
inovasi untuk memberikan pelayanan yang
tahapan, yang pertama membuat konsep
lebih baik kepada pengguna, selain itu layanan peminjaman mandiri yaitu
untuk efisiensi sumber daya manusia serta teknologi seperti apa yang akan
meminimalisir biaya. digunakan. Kedua persiapan material
Tahapan dari penerapan layanan yang dibutuhkan yaitu berupa
peminjaman mandiri yaitu: pertama tahap komponen hardware dan software yang
perencanaan dan persiapan, dengan konsep akan dipakai. Ketiga merencanakan dan
mempersiapkan sistem informasi
memakai software SIPUS dan tidak
perpustakaan seperti apa yang akan
menggunakan RFID, material yang dipakai. Keempat yaitu merencanakan
dibutuhkan yaitu software SIPUS dan dan mempersiapkan biaya yang
hardware berupa CPU, monitor, printer dibutuhkan. Kelima mempersiapkan
thermal, smartcard reader, kertas thermal, sumber daya manusia yang akan terlibat
barcode scanner buku dan mouse, sistem dalam penerapan layanan peminjaman
software yang digunakan adalah SIPUS mandiri. Dan keenam melakukan
kerjasama dengan pihak yang akan
karena hasil pengembangan sendiri
membantu penerapan layanan
sehingga tidak memerlukan biaya yang peminjaman mandiri baik dari segi
besar, biaya yang dipakai kurang lebih Rp material maupun financial.
70.000.000, sumber daya manusia yang 2. Tahap pemasangan seluruh material
terlibat dalam penerapan layanan layanan peminjaman mandiri. Dalam
peminjaman mandiri adalah kepala tahap ini adalah pemasangan seluruh
material yang dibutuhkan baik 5. Tahap evaluasi, yaitu tahap hasil dari
komponen hardware dan software penerapan layanan peminjaman mandiri
serta jaringan yang akan dipakai. Dalam setelah dirasakan oleh pustakawan dan
tahap pemasangan dibutuhkan waktu pemustaka. Dari hal-hal yang dirasakan
sekitar dua minggu untuk penerapan oleh pustakawan dan pemustaka tentang
layanan peminjaman mandiri serta penerapan layanan peminjaman
dalam tahap ini dapat diketahui mandiri, maka hal-hal yang dirasakan
pemeliharaan pada material layanan tersebut dapat diketahui efek dari
peminjaman mandiri. layanan peminjaman mandiri untuk
3. Tahap sosialisasi, yaitu dalam tahap ini kemudian dijadikan bahan evaluasi dari
memperkenalkan serta mempromosikan penerapan layanan peminjaman
bahwa telah ada layanan peminjaman mandiri. Evaluasi yang ada berkaitan
mandiri, juga memberikan cara untuk dengan kelebihan serta kekurangan
menggunakan layanan peminjaman daripada penerapan layanan
mandiri. sosialisasi pertama dilakukan peminjaman mandiri. Evaluasi sangat
kepada pustakawan dengan cara penting untuk dijadikan pembelajaran
memberi pelatihan, seminar, workshop serta bahan perenungan bagi
dan sebagainya. Agar sebelum Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
pustakawan member arahan kepada Yogyakarta agar dapat meningkatkan
pengguna, pustakawan dapat terlebih kualitas dari layanan peminjaman
dahulu mengetahui cara pemakaian mandiri.
layanan peminjaman mandiri dan Demikian tahapan penerapan layanan
seperti apa layanan peminjaman peminjaman mandiri, penelitian ini
mandiri tersebut. Sosialisasi berikutnya diharapkan dapat memberikan informasi,
yaitu diberikan kepada pengguna yang pengetahuan serta wawasan baru bagi
akan memakai layanan peminjaman masyarakat luas, dan dapat menjadi bahan
mandiri, sosialisasi yang diberikan rujukan bagi perpustakaan perguruan
adalah dengan user education atau tinggi lain atau lembaga/instansi
bimbingan pemakai, dalam kegiatan ini perpustakaan untuk menerapkan layanan
pengguna akan dijelaskan secara peminjaman mandiri.
gamblang tentang layanan peminjaman
mandiri, kemudian diberikan Standar 6. Saran
Operasional Prosedur (SOP) pemakaian Berdasarkan pembahasan tersebut,
layanan peminjaman mandiri kepada ditemukan beberapa kondisi yang
pengguna baik tertulis maupun lisan membutuhkan saran-saran untuk untuk
yang dilakukan oleh pustakawan. dijadikan bahan pertimbangan kepada
4. Tahap implementasi, yaitu tahap UPT Perpustakaan Universitas Gadjah
pelaksanaan dari penerapan layanan Mada Yogyakarta dalam meningkatkan
peminjaman mandiri di UPT teknologi, khususnya teknologi pada
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada layanan peminjaman mandiri agar semakin
Yogyakarta. Pelaksanaannya adalah baik dari segi kualitasnya juga pelayanan
layanan peminjaman mandiri dapat kepada pemustaka sehingga perpustakaan
digunakan oleh pemustaka, menhadapi dapat memberikan peran yang lebih baik
komplain dari user, serta mengatasi dalam mendukung perpustakaan yang
gangguan dan kendala dari penerapan modern di masa yang akan datang, saran
layanan peminjaman mandiri, dan cara yang penulis berikan adalah sebagai
pemeliharaan komponen yang berikut:
digunakan dalam penerapan layanan 1. Perpustakaan melakukan kajian yang
peminjaman mandiri. mendalam tentang layanan peminjaman
mandiri khususnya dalam hal teknologi
yang digunakan, sehingga kendala suska.ac.id/index.php?com=isi&id_news=
seperti alat pemindai kartu anggota 596>. Diunduh [17 Oktober 2013].
yang dapat rusak namun belum pernah
dipakai, menyebabkan software dari Emzir. 2012. Metodologi Penelitian
aplikasi untuk alat tersebut tidak dapat Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
sinkron, teknologi pada alat tersebut
segera diperbarui dan dicari penyebab Fatmawati, Endang. 2010. The Art Of
mengapa terjadi ketidaksinkronan Library. Semarang: Badan Penerbit
aplikasi. Dengan adanya kajian Universitas Diponegoro Semarang.
tersebut, perpustakaan dapat lebih
menghemat biaya lagi dengan tidak Fitriani, Meila. 2012. “Analisis Penerapan
membeli alat baru. Sistem Informasi Cyber Library di
2. Perpustakaan perlu memikirkan dan Layanan Perpustakaan Kantor Bank
membuat solusi untuk segi keamanan Indonesia Semarang”. Skripsi. Semarang:
bahan pustaka. Karena layanan Universitas Diponegoro.
peminjaman mandiri yang ada tidak
menggunakan RFID, maka persoalan Foursquare. 2014. “PT Gamatechno
keamanan menjadi sangat penting. Indonesia”.
3. Mempertahankan kerjasama yang baik <https://id.foursquare.com/v/pt-
dengan penyedia alat dan pendukung gamatechno-
dari adanya penerapan layanan indonesia/4be75b2fcf200f47baa0153c>.
peminjaman mandiri. Diunduh [9 Juli 2014].

DAFTAR PUSTAKA Gamatechno. 2013. “Corporate Software”.


<http://enterprise.gamatechno.com/corpor
Bungin, H.M Burhan. 2009. Penelitian ate-software/ >. Diunduh [17 Oktober
Kualitatif. Jakarta: Kencana. 2013].

Cahyono, Jefri Eko. 2013. “Analisis ---------------. 2014. “Government


Pemanfaatan Senayan Library Software”.
Management System (SLiMS) di Kantor <http://enterprise.gamatechno.com/govern
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota ment-software/>. Diunduh [20 Agustus
Salatiga”. Skripsi. Semarang: Universitas 2014].
Diponegoro.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi
Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu
Teknologi dan Komunikasi Teori dan Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian
Digilib Universitas Gadjah Mada. 2013. dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan
“Smartcampus Gamatechno”. Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
<http://www.ugm.ac.id/id/berita/1046-
smart.campus.gama.techno>. Diunduh [17 HS, Lasa. 2005. Manajemen
Oktober 2013]. Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.

Digilib Universitas Islam Negeri Suska ------------. 2007. Manajemen


Riau. 2012. “Layanan Sirkulasi Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus
Menggunakan MPS (Multi Purpose
Station)”. <http://perpustakaan.uin- Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.
Soeatminah. 1992. Perpustakaan,
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Kepustakawanan, dan
Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Pustakawan.Yogyakarta: Kanisius.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Strauss, Anselm. 2009. Dasar-dasar
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka
Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. Pelajar.

Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


2010. Buku Panduan Perpustakaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Alfabeta.
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu
---------------------------------------------------. Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia
2010. “Panduan Layanan Mandiri”. Pustaka Utama.
<http://lib.ugm.ac.id/exec.php?app=site&a
ct=pandsir#mandiri>. Diunduh [17 Supriyanto, Aji. 2007. Pengantar
Oktober 2013]. Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba
Infotek.
---------------------------------------------------.
2013. “Kedudukan dan Tugas”. Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi
<http://beta.lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=13 Informasi Perpustakaan. Yogyakarta:
>. Diunduh [19 Agustus 2014]. Kanisius.

---------------------------------------------------. Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun


2013. “Sejarah Perpustakaan”. 2007 Tentang Perpustakaan.
<http://beta.lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=76
9>. Diunduh [20 Agustus 2013].

---------------------------------------------------.
2013. “Sirkulasi”.
<http://beta.lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=32
>. Diunduh [19 Agustus 2014].

---------------------------------------------------.
2013. “Struktur Organisasi”.
<http://beta.lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=15
>. Diunduh [19 Agustus 2014].

Qalyubi, Syihabuddin, dkk. 2003. Dasar-


dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Fakultas Adab IAIN
SunanKalijaga Yogyakarta dan CIDA-
CANADA.

Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan


Perpustakaan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai