Bahasa Indonesia Batik 19420086 K4
Bahasa Indonesia Batik 19420086 K4
oleh
Tiara Putri Gunatamy
NPM 19420086
KIMIA TEKSTIL
POLITEKNIK STTT BANDUNG
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Seni Kerajinan Batik
pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH............................................................................5
1.3. TUJUAN PENULISAN..............................................................................5
1.4. MANFAAT PENULISAN...…………………………………………......5
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................6
2.2.1 KAJIAN TEORI…………………………………………………...……6
2.1 SEJARAH BATIK......................................................................................6
2.2 JENIS-JENIS BATIK…………………………………………………….7
2.3 INDUSTRI BATIK DI INDONESIA........................................................7
2.4 PROSES MANUFAKTUR PEMBUATAN KAIN SEBELUM MENJADI
BATIK.........................................................................................................7
2.5 PROSES DAN CARA PEMBUATAN KAIN BENANG KAPAS.........10
2.6 TEKNIK PEMBUATAN KAIN BATIK.................................................11
2.7 ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN BATIK .......................................16
2.8 PROSES PEMBUATAN BATIK…………………………………….…18
2.9 JENIS BATIK………………………………………………...…………21
2.10 PRODUK YANG DIHASILKAN DARI KAIN BATIK……………...24
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………..27
3.2 SARAN…………………………………………………………………..27
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..28
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batik merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang yang sampai saat ini
masih berkembang diberbagai wilayah di Indonesia. Kain batik dikenakan sebagai ciri
khas pakaian di Indonesia yang digunakan oleh semua kalangan. Kain sendiri
merupakan salah satu benda budaya hasil karya manusia yang secara umum dikenal
sebagai hasil tenun yang dibuat untuk pakaian atau barang lainnya (Semarang, 2011).
(Susanto, 1973) Diketahui pada jaman dahulu batik merupakan pakaian yang
dikenakan kerabat keraton kerajaan dan pantang dipakai rakyat jelata, bahkan beberapa
corak atau motif batik hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu karena memiliki
nilai-nilai filosofis dan dipakai dalam upacara-upacara adat (Rossa dan Lakoro, 2011).
Batik sendiri merupakan kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan
diproses dengan cara tertentu atau biasa dikenal dengan kain batik (KBBI,2007)
Berdasarkan etimologi dan terminologinya,istilah batik berasal dari bahasa Jawa yang
merupakan rangkaian dari kata “mbat” yang artinya ngembat atau melempar berkali-
kali dan “tik” yang artinya titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada
kain. Ada pula yang mengatakan bahwa kata batik berasal dari kata “ambar” yang
berarti kain yang lebar dan kata titik. Artinya batik merupakan titik-titik yang digambar
pada media kain yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah
4
Seiring dengan perkembangan zaman, kain batik saat ini dikenakan oleh semua lapisan
masyarakat, mulai dari masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah, menengah dan
atas. Penggunaan kain batik oleh semua kalangan menjadi peluang kemajuan industri
batik di indonesia. Industri batik saat ini tidak hanya terbatas pada konsumen lokal
namun konsumen manca negara juga sudah mulai tertarik dengan kain batik khas
Indonesia. (Partjotho,2016)
Industri batik di Indonesia sangat berkembang pesat karena batik tidak hanya
digunakan di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara. Di industri batik tersebut sudah
memiliki mesin-mesin yang canggih. Mesin tersebut lengkap mulai dari awal
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa
mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan
menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur
internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah
kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-
dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah di tetapkan sebagai warisan kemanusian
untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage
5
Salah satu daerah di Indonesia yang sangat menjaga dan melestarikan batik dan
sebagai kota batik dunia, oleh dewan kerajinan dunia (World Craft Council/WCC),
Yogyakarta memiliki 7 kriteria untuk menjadi kota batik yakni: upaya pelestarian
historis dan orisinalitas, batik yang ada di Yogyakarta sangat memiliki 2 hal tersebut
karena hampir setiap kabupaten dan kota memiliki ciri khas batik daerah asal masing-
masing seperti salah satunya batik yang berasal dari Kabupaten Sleman. Sesuai dengan
peraturan Bupati nomor 35 tahun 2015 tentang Tata Kelola Batik Sleman, yang
tertuang dalam pasal 3 ayat 1 yang berbunyi: Unsur dasar Batik Sleman merupakan
visualisasi dari flora, fauna dan kondisi geografis yang ada di wilayah daerah.
(Prasetyo, 2010).
Batik merupakan seni warisan budaya masa lampau, yang telah menjadikan
sudah menempuh perjalanan berabad-abad silam, telah melahirkan berbagai jenis dan
corak batik yang khas disetiap daerahnya.Kepopuleran batik Indonesia dikancah dunia
6
1.2. Rumusan Masalah
Untuk membatasi penelitian agar tidak meluas dan keluar dari permasalahan
yang ingin diteliti, untuk itu diberikan batasan penulisan. Berdasarkan Latar
lanjut yaitu:
2. Upaya apa yang tepat untuk melestarikan seni kerajinan batik di indonesia ?
modern ?
7
1.4. Manfaat Penulisan
Terdapat manfaat praktis dan manfaat teoritis dalam pembuatan makalah ilmiah
ini yaitu :
1.Manfaat praktis
2. Manfaat teoritis
wawasan serta ilmu pengetahuan tentang batik yang menjadi salah satu kekayaan
8
BAB 2
PEMBAHASAN
dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan
batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman
secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad
Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal
dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat
seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh,
Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap
baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya kegiatan
9
membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk pakaian raja
dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal
di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan
Lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas
sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita rumah tangga untuk mengisi waktu luang
mereka. Bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri dari tumbuh-
tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi,
soga, nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya dibuat dari tanah
Berdasarkan teknik pembuatan batik, terdapat empat jenis batik yaitu sebagai
a. Batik Tulis
Batik tulis adalah batik yang dibuat secara manual menggunakan tangan
dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik.
b. Batik Cap
Batik cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan cap atau semacam
stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk
pembuatan.
10
c. Batik Kombinasi Cap dan Tulis
kelemahan-kelemahan yang terdapat pada produk batik cap, seperti motif besar
d. Batik Printing
Batik printing disebut juga dengan batik sablon, kerena peroses pembatikan
jenis batik ini sangat mirip dengan proses penyablonan. Motif batik telah
dibuat dan desain diprint di atas alat offset/sablon, sehingga dapat sangat
Ada tiga perusahaan batik terbesar di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah Batik
Pekalongan, Batik Jogja, dan Batik Solo. Batik-batik tersebut memiliki sejarah asal-
usul, ragam motif dan ciri khas masing-masing. Dengan adanya pabrik industri terbesar
mancanegara.
11
2.4 Proses manufaktur pembuatan kain sebelum menjadi batik
Sebelum menjadi batik yang ada di pasaran, ada proses yang harus dilalui agar
menjadi produk batik. Kain yang di gunakan dalam pembuatan kain batik akan kami
jelaskan disini adalah kain katun (kapas). Berikut adalah tahapan pemintalan benang
1. Blowing
diekspor dari pertaniannya ke negara tujuan dipaking dalam bentuk bal-bal dengan cara
dipres sehingga terpadatkan. Proses blowing juga merupakan tahap pembersihan serat
dari debu, ranting, biji-bijian dan sebagainya. Disamping itu, di proses ini merupakan
12
2. Carding
Pada tahap ini dilakukan proses pembersihan dan pembukaan serat tahap
lanjutan, disamping itu juga terjadi pemisahan serat-serat yang panjang dengan serat-
serat pendek. Hasil dari tahap ini merubah nap menjadi sliver (bentuk seperti ekor
3. Combing
13
Proses lanjutan untuk pemisahan kotoran-kotoran, pemisahan serat-serat pendek,
pelurusan dan pensejajaran serat. Di tahap ini dilakukan penyisiran serat sehingga
4. Drawing
Pada proses ini dilakukan proses perangkapan beberapa sliver disertai penarikan
dan peregangan serat-serat. Hasil dari tahap ini masih berbentuk sliver dengan kualitas
5. Roving
14
Proses penarikan, peregangan agar sliver lebih kecil dan sesuai dengan nomor
benang yang dihasilkan untuk proses selanjutnya. Tahap ini mulai diberikan puntiran
pada sliver sehingga kekuatannya lebih meningkat. Hasil dari proses ini dinamakan
sliver roving dan sudah digulung pada bobbin roving pada berbagai jenis ukuran.
6. Ring Spinning
Proses penarikan, peregangan agar sliver lebih kecil dan sesuai dengan nomor
benang yang dihasilkan untuk proses selanjutnya. Tahap ini mulai diberikan puntiran
pada sliver sehingga kekuatannya lebih meningkat. Hasil dari proses ini dinamakan
sliver roving dan sudah digulung pada bobbin roving pada berbagai jenis ukuran.
15
7. Winding
Proses winding adalah proses penggulungan ulang benang dari bentuk spindel
bobbin menjadi gulungan yang siap dipasarkan misalnya dalam bentuk cones.
2.5 Proses dan Cara Pembuatan Kain Benang Kapas hingga menjadi Kain Katun
Proses dan cara pembuatan kain dimulai dari proses yang bertahap, dimulai dari
proses pembuatan benang, proses pembuatan kain, dan selanjutnya adalah proses
penyempurnaan tekstil. Namun, sebelum melewati kesemua proses tersebut, hal yang
paling penting untuk dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan baku dalam
pembuatan benang sampai menjadi kain adalah serat. Serat ini memegang peranan
yang sangat penting karena serat akan mempengaruhi sifat sifat benang, baik benang
yang nantinya akan dioleh secara mekanik ataupun kimia, semua akan sangat
16
1. Ginning / Penjeratan
Proses produksi kain yang pertama harus dilakukan setelah musim panen di ladang
kapas selesai, karena setelah itu kapas akan diproses di mesin ginning dengan cara
memisahkan serat kapas dari polong dan biji yang melekat. Serat kapas kemudian
dikeringkan dan ditampung ke dalam tas besar untuk diangkut ke pabrik tekstil.
17
Bola kapas hasil kiriman tersebut selanjutnya akan melewati proses spinning ini
yaitu membuka bola kapas dan pemintalan benang dicampur dari berbagai serat kapas
agar bisa menyatu, selanjutnya kapas akan masuk ke mesin carding untuk melewati
proses pembersihan.
Proses weaving ini adalah proses utama dari mengubah benang menjadi kain.
Untuk melewati proses ini, benang perlu dianyam hingga berbentuk anyaman kain.
Setelah itu, kita bisa menambahkan benang buatan ke dalam kain katun sehingga bisa
18
G11. Ilustrasi perawatan
Untuk meningkatkan kualitas kain, maka proses yang satu ini sangat penting, yaitu
proses treatments. Proses pada treatments ini dapat berupa penggosokan pada beberapa
area spesifik kain untuk dibersihkan. Selain itu, juga bisa dilakukan pemutihan, atau
penambahan warna pada kain. Ada juga industry yang melakukan pemutihan kapas
sebelum ditenun
19
Pada proses finishing atau penyelesaian ini dilalui dengan cara penambahan bahan
kimia dan bahan lainnya untuk menghasilkan kain yang lebih berkualitas dan dapat
Benang kapas yang telah menjadi kain lalu dapat dijadikan kain batik,yang akan
kamin jelaskan dengan proses Lorodan. Berikut alat dan bahan dalam pembutan batik:
Kain mori merupakan bahan utama untuk membuat batik tulis, kain ini berasal dari
bahan kapas yang telah mengalami proses pemutihan dan memiliki klasifikasi khusus.
Kain yang bisa digunakan untuk bahan batik tentunya adalah kain yang mudah
Kain mori primisima misalnya, merupakan salah satu jenis kain yang memiliki
kualitas tertinggi, meski daya serapnya kurang. Selain itu bisa juga menggunakan kain
mori berjenis prima yang memiliki kualitas sedang dengan benang yang sedikit kasar.
Untuk menghemat biaya bisa juga menggunakan kain mori biru yang merupakan kain
Selain tiga jenis kain mori tadi, untuk bahan batik tulis juga bisa menggunakan
kain Kain rayon, Kain Kapas, dan bisa juga menggunakan kain sutera.
20
G13. Ilustari kain kapas yang dilukis
2. Canting
Canting merupakan salah satu alat utama yang sudah kami terangkan di artikel “2
senjata legendaris batik tulis“, tanpa canting sebagai alat melukis motif, batik tulis
Canting juga memiliki berbagai jenis, untuk lebih lengkapnya bisa di baca di
G14. Canting
21
3. Malam atau Lilin Batik
Malam juga salah satu bahan utama pembuatan batik tulis hanya saja malam tidak
hanya di gunakan untuk membuat batik tulis tapi juga menjadi salah satu pembuatan
batik cap. Malam atau lilin batik ini secara garis besar berfugnsi untuk menutupi bagian
tertentu agar tidak terkena pewarna atau bisa juga disebut sebagai perintang, untuk
lebih lengkapnya tentang malam anda bisa baca di artikel “Malam atau Lilin Untuk
Membatik“.
4. Zat Pewarna
Untuk pembuatan batik terdapat dua jenis zat pewarna yang bisa dipakai, zat
kekurangan. Untuk industri batik saat ini sebagian pembatik lebih banyak
menggunakan zat pewarna sintetis karena lebih praktis, bahan mudah didapat, murah
22
G16. Zat Pewarna
Yang pasti wajan dan kompor kecil ini berfungsi untuk memanaskan atau
G17. Wajan
6. Gawangan
Kalau yang ini fungsinya untuk penyangga kain saat proses membatik
berlangsung. Gawangan batik ini bisa terbuat dari kayu ataupun bambu. Untuk para
juragan batik jaman dulu biasanya memiliki gawangan yang diberi motif hiasan pada
23
bagian atasnya. Biasanya berupa ukiran kayu yang membentuk motif tertentu seperti
G18. Gawangan
7. Dingklik
G19. Dingklik
Dingklik merupakan kursi kecil terbuat dari kayu, plastik atau apapun sebagai
tempat duduk pengrajin. Biasanya memang proses menggambar batik tulis dilakukan
dengan cara duduk di bawah, tidak dilakukan dengan berdiri sebagaimana yang
24
8. Bandul
G20. Bandul Bandul adalah alat pemberat yang digunakan untuk menahan
kain batik agar tidak mudah bergeser ketika sedang dilukis dengan malam.
Bandul ini bisa terbuat dari kayu, besi atau apapun yang bisa difungsikan
sebagai pemberat.
9. Taplak
G21. Taplak
Merupakan selembar kain yang digunakan sebagai alat untuk alas saat membatik.
Alas ini ditempatkan diantara paha dan kain batik agar tidak mengotori pembatik.
25
G22. Meja kayu
sebelum dibatik. Selain itu juga bisa digunakan untuk menggambar pola motif batik
1. Pencucian mori.
kacang dalam abu merang/londo agar kain menjadi lemas), dan daya serap
terhadap zat warna lebih tinggi. Agar susunan benang tetap baik, kain dikanji
2. Nyorek/mola.
Membuat pola di atas kain dengan cara meniru pola yang sudah ada
(ngeblat). Contoh pola biasanya dibuat di atas kertas dan kemudian dijiplak
26
sesuai pola di atas kain. Proses ini bisa dilakukan dengan membuat pola di atas
proses pewarnaan bisa berhasil dengan bagus atau tidak pecah, perlu
3. Membatik/nyanting.
(menggambar garis luar pola dan isenisen). Di dalam proses isen-isen terdapat
istilah nyecek yaitu membuat isian di dalam pola yang sudah dibuat, misalnya
titiktitik. Ada pula istilah nruntum yang hampir sama dengan isenisen namun
lebih rumit. Lalu dilanjutkan dengan nembok (mengeblok bagian pola yang
tidak akan diwarnai atau akan diwarnai dengan warna yang lain).
4. Medel
Pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang kali
Malam pada kain mori dikerok dengan lempengan logam dan dibilas
6. Mbironi
Menutup warna biru dengan isen pola berupa cecek atau titik dengan malam.
7. Nyoga
8. Nglorot
27
Melepaskan malam dengan memasukkan kain ke dalam air mendidih
Ada pula teknik pembuatan batik yang disebut teknik lorodan. Teknik lorodan
dikerjakan dengan cara melorod,cara ini memiliki urutan proses sebagai berikut :
1. Pertama,kain kain dilukis serta disempurnakan dan diberi isen secara tulis
tangan.
2. Pekerjaan kedua kain di celup untuk memberi warna dasar yaitu warna
4. Gambar putih yang bersifat global ini diolah kembali engan lukisan kuwasan
kain yang putih terbuka dengan warna soga atau warna lainnya.
28
Hasil kain batik lukis atau batik modern yang di buat dengan cara lorodan akan
menghasilkan batas antara warna putih dan soga terlihat tegas,begitu pula batas antara
warna dasar dan gambar sebagian besar akan menghasilkan batas yang tegas.cara ini
cocok untuk lukisan atau corak yang banyak menggunakan isen garis garis kecil dan
cecek.
Yang perlu diperhatikan adalah bahan yang digunakan untuk membantu dalam
proses pelorodan dalam hal ini adalah : kanji, soda ash dan watterglass
• Kanji
Hasil dari malam sisa lorod terpaksa harus membuang sebagian malam karena
• Soda ash
29
Meskipun tidak bercampur langsung (homogen dengan malam) tetapi laju
endapan rendah sehingga kita harus memotong malam bagian bawak(yang lebih kotor)
lebih banyak.
• Watterglass
Malam yang bercampur dengan watterglass lebih mudah resep ulang daripada
yang bercampur kanji dan soda ash. Dan tidak bisa bercampur dengan malam sisa.
Menurut Riyanto (1997), terdapat beberapa jenis motif batik tulis yang
30
Gambar24. Jenis dan Makna Kain Batik
31
2. Sidomukti. Diharapkan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan.
dan keadilan.
terlihat indah.
calon pengantin.
10. Tambal. Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai
baru.
11. Slobog. Slobog bisa juga lobok atau longgar, kain ini biasa dipakai untuk
melayat.
Berikut adalah kain batik hasil karya pembatik Indonesia (Robi'ah, 2017) :
32
2.9 Produk yang dihasilakan dari kain batik
33
Saat telah banyak produk-produk yang berasal dari kain batik. Berikut ini
1. Tas Batik
2. Dompet Batik
34
3. Topi Batik
4. Sepatu Batik
5. Dress Batik
35
Gambar29. Dress batik
Saat ini batik telah dikembangkan kembali menjadi banyak produk yang
beragam dan memiliki nilai jual tinggi. Di atas adalah sebagian kecil contoh dari
produk-produk yang dihasilkan dari kain batik, terdapat banyak lagi produk yang
BAB 3
36
PENUTUPAN
2.1. Kesimpulan
Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Batik mulai dikenal
secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.Batik
sendiri memiliki beberapa jenis diantaranya batik tulis, batik printing, batik kombinasi
perusahaan batik besar, tiga perusahaan tersebut terletak di Pekalongan, Jogja dan Solo.
Setiap batik di daerah memiliki sejarah, asal-usul, ragam motif dan ciri khas masing-
masing.
roving, ring spinning, dan winding. Ada pula proses dan cara pembuatan kain benang
kapas hingga menjadi kain katun, proses tersebut meliputi, ginning atau penjeratan,
spinning atau pemintalan, weaving atau penenunan, treatments atau perawatan dan
Setelah kain selesai dibuat selanjutnya kain itu diproses kembali hingga menjadi
batik. Namun sebelum menjadi batik ada alat dan bahan yang perlu disiapkan. Alat dan
bahan tersebut adalah kain mori atau kain kapas, canting, malam atau lilin batik, zat
pewarna, wajan dan kompor kecil, gawang, dingklik, bandul, taplak, dan meja kayu.
Selanjutnya proses pembuatan batik itu sendiri meliputi pencucian mori, nyorek/mola,
37
membatik, medel, ngerok dan nggirah, mbironi, nyoga, dan terakhir nglorot. Ada pula
teknik pembuatan batik yang disebut dengan teknik lorodan. Hasil kain batik lukis atau
batik modern yang di buat dengan cara lorodan akan menghasilkan batas antara warna
putih dan soga terlihat tegas,begitu pula batas antara warna dasar dan gambar sebagian
1.2. Saran
kain batik perlu tetap dilestarikan keberadaannya. Untuk penulis makalah selanjutnya
diharapkan dapat lebih menuliskan teknik lain pembuatan kain batik beserta contoh
38
DAFTAR PUSTAKA
39