Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Yang telah melimpahkan berkat
hidayah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan tugas makalah dari
mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan yaitu kajian tentang Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA). Dengan adanya penulisan makalah ini semoga dapat
membantu dalam pembelajaran kita dan bisa mengerti arti, tujuan dan langkah-
langkah serta hasil dari Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) serta dapat
memberikan informasi dan pengetahuan baru kepada para pembaca serta dapat
Disamping itu, kami menyadari bahwa mungkin terdapat banyak kesalahan baik
dari penulisan ataupun dalam penyusunannya. Karena itu, kritikan dan saran dari
Karawang 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
......
...... 2
Daftar
Isi
....................................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
......................................................................................................................
4
B. Rumusan
Masalah
......................................................................................................................
9
C. Tujuan
Penulisan
......................................................................................................................
9
D. Manfaat
Penulisan
......................................................................................................................
10
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Daerah
(SIKDA)
......................................................................................................................
11
B. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan Daerah
(SIKDA)
......................................................................................................................
14
C. Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan SIKDA di
Indonesia
......................................................................................................................
15
D. Golongan Sistem Kesehatan di
Indonesia
......................................................................................................................
16
E. Penyebab Sulitnya Mewujudkan Pertukaran Data Kesehatan
Daerah
......................................................................................................................
17
F. Model Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan
......................................................................................................................
17
G. Ruang Lingkup
......................................................................................................................
20
H. Tantangan dalam penerapan SIKDA
Generik
......................................................................................................................
31
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
......................................................................................................................
34
B. Saran
......................................................................................................................
35
DAFTAR
PUSTAKA
..............................................................................................................
36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu, dimana pendekatan yang
yang tepat. Suatu system dan manajemen yang tepat diperlukan agar data atau
pada tahun 1981. SP2T Ptersebut ditetapkan dengan surat keputusan Menteri
RI), dan pada tahun 2009 dengan SKN 2009 (Trisnantoro, 2011).
Salah satu subsistem dalam SKN adalah manajemen dan informasi kesehatan.
oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Pusat Data dan Informasi, 2011).
SIK Propinsi dan SIK kabupaten/kota dan system informasi kesehatan yang
Sakit, dan SIKDA menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (Pusat Data
berbasis teknologi informasi. Data dan informasi yang akurat dari Puskesmas
2011).
sumber daya kesehatan juga tidak merata, lebih banyak dimiliki oleh daerah-
berbeda-beda dan sulit untuk disatukan. Selain itu, kepemilikan dan keamanan
bisa diakses oleh pihak yang membutuhkan (Pusat Data dan Informasi, 2011).
B. Rumusan Masalah
daerah?
C. Tujuan Penulisan
Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
Daerah (SIKDA).
BAB II
PEMBAHASAN
sakit, dan sarana kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta,
Kesehatan.
informasi dengan system Electronic Data Processing (EDP) namun hal ini baru
dan pusat menemui berbagai kendala dan hambatan termasuk kurangnya dana
dan tidak adanya payung hukum (PP) membuat SIK kurang optimal dan belum
berdaya guna.
terintegrasi dengan baik dan sempurna. Pada tahun 2002 Menteri Kesehatan
2. mengolah data
kerjanya.
dapat dirasakan baik oleh masyarakat secara langsung maupun oleh petugas
dihasilkan dari masing masing daerah tidak seragam, ada yang tidak lengkap
dan ada data variable yang sama dalam sistem informasi satu program
validitas dan akurasi data diragukan, apalagi jika verifikasi data tidak
terlaksana.
sebagai bagian sub sistem SIKDA yang ada di provinsi, sedangkan SIKDA
yang ada di provinsi adalah bagian sub sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS).
dihasilkan dari masing masing daerah tidak seragam, ada yang tidak lengkap
dan ada data variable yang sama dalam sistem informasi satu program
validitas dan akurasi data diragukan, apalagi jika verifikasi data tidak
terlaksana.
masingmasing daerah tidak seragam, ada yang tidak lengkap dan ada data
variabel yang sama dalam sistem informasi satu program kesehatan berbeda
akurasi data diragukan, apalagi jika verifikasi data tidak terlaksana. Ditambah
tidak up to date lagi dan proses pengolahan dan analisis data terhambat. Pada
1). Penggunaan platform perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-
Pada saat ini di Indonesia terdapat 3 (tiga) model pengelolaan SIK, yaitu:
manual atau paper based melalui proses pencatatan pada buku register,
Akses dan sumber daya kesehatan juga tidak merata, lebih banyak
yaitu:
G. Ruang Lingkup
Keterangan:
Komunikasi data
sudah berjalan.
menggunakan format data dalam bentuk data base SQL, Access, Excell,
Format Data
digunakan dalam dunia world wide web. XML terdiri atas sekumpulan
tag yang terdiri dari data. Satu set data dalam XML dimulai dengan tag
pembuka dan diakhiri dengan tag penutup. XML adalah sebuah format
dibandingkan format teks biasa adalah struktur data yang ditransfer tidak
Konten Data
seragam, misalnya dalam penulisan kode dan penamaan variabel data dan
data, semua data dapat tersinkronisasi dengan baik dan lengkap serta
kode obat dan atributnya, sampai dengan jenis tenaga kesehatan yang
Desain Sistem
berikut:
gedung, meliputi:
imunisasi, dll)
2) Pelayanan UGD
puskesmas
untuk mengentri data manual yang berasal dari rumah sakit, baik
bersifat agregat.
berikut :
4. Data morbiditas
kesehatan
kabupaten/kota
yang masih kurang dalam ketersediaan infrastrukur dan SDM. Hal ini menjadi
suatu tantangan dan perlu persiapan dan perencanaan khusus dalam penerapan
GF)
setiap minggu)
a. Vendor Performance
b. Contract Manajemen
menerapkan SIK komputerisasi online dan telah memiliki bank data yang telah
terisi data. Untuk daerah tersebut harus terus diberikan dorongan dan
monitoring, serta disediakan koneksi agar data yang ada dapat masuk ke bank
data nasional. Untuk program kesehatan yang selama ini telah memiliki sistem
yang telah ditentukan oleh IHE (Integrating the Healthcare Enterprise, inisiatif
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sakit, dan sarana kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun
Kementerian Kesehatan.
telah memiliki bank data yang telah terisi data dapat masuk ke bank
data nasional.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Riana, Eka. 2015. Sikda Generik. Diakses pada tanggal 15 April 2017.
http://sisteminformasikesehatanbidan.blogspot.co.id/2015/10/sikda-
generik.html?m=1.
Depkes RI, Peraturan Menkes RI No.511 tahun 2007 tentang Kebijakan dan
Strategi Pengembangan SIK Nasional (SIKNAS) 2007.