Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN PEMBINAAN GIZI

TAHUN 2013

Direktorat Bina Gizi


Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Arah Pembangunan Gizi
(pasal 141 UU 36 2009)
(1) Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat.
(2) Peningkatan mutu gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a) perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan
gizi seimbang;
b) perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan
kesehatan;
c) peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan
d) peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
Penyebab Masalah
Status Gizi Balita dan penyebabnya
Gizi;

Status Gizi Balita 2010


 Asuhan gizi yang tidak optimal
terutama pemberian makanan
ibu dan anak (makanan ibu
hamil, ASI Eksklusif, MPASI).
 Keterbatasan daya beli,
ketersediaan pangan tingkat
rumah tangga rentan.
 Anak sering sakit, lingkungan
sehat dan akses pelayanan
kesehatan belum merata.
DIREKTORAT BINA GIZI
MDG 1 Menurunkan kemiskinan dan kelaparan
pada tahun 2015 menjadi setengah dari kondisi
1990
Target 1C: Menurunkan prevalensi gizi kurang

Data
Target Saat ini
INDIKATOR Dasar Status
(2015) (2010)
(1989)
1.8. Prevalensi gizi kurang
pada anak balita (0-60 31.0% 15.0% 17.9% On track
bulan)
1.8a. Prevalensi gizi buruk
pada anak balita (0-60 7.2% 3.6% 4.9% On track
bulan)
SASARAN KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

RK PEMBINAAN
GIZI 2010-14
- D/S
MDG 2015 RENSTRA
RENSTRA KEMKES
KEMKES - PERAWATAN GIZI
2010-2014
2010-14;dan INPRES
INPRES 3 BURUK
- Gz Kurang 15 %
3 2010 2010 - CAK VIT A
• D/S
RPJMN 2010-14 - D/S - CAKUPAN Fe
• Perawatan Gz Buruk
- PERAWATAN GIZI - CAKUPAN GARAM
- Gz Kurang 15 % BERYODIUM
BURUK
- Stunting 32 % - CAKUPAN ASI-E
- PENYEDIAAN BUFFER
STOCK
- SURVEILENS GIZI
TARGET DAN CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PEMBINAAN GIZI
INDIKATOR 2012 2013 2014
NO
TARGET CAPAIAN TARGET TARGET
1 Persentase balita ditimbang 75% 75,1% 80% 85%
berat badannya (D/S)

2 Persentase balita gizi buruk 100 % 100 % **) 100% 100 %


yang mendapat perawatan

3 Persentase bayi usia 0-6 bulan 70% 41,4% *) 75% 80%


mendapat ASI Eksklusif

4 Persentase 6-59 bulan dpt 80% 81,9% *) 83% 85%


kapsul vitamin A
5 Persentase ibu hamil mendapat 90% 72,2% *) 93% 95%
Fe 3

6 Persentase RT yg 80% 94,6% *) 85% 90%


mengonsumsi garam
beryodium
sumber: Laporan dari Provinsi
*) Laporan B12 data sementara
**) Jumlah kasus gibur : 42.702
EVALUASI CAKUPAN
INDIKATOR GIZI TAHUN 2012
Cakupan Balita Yang Ditimbang (D/S) Menurut Provinsi
Di Indonesia Tahun 2012

Target 75%

8
Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk Yang Dilaporkan
Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2012

Jumlah Kasus Seluruhnya : 42.702 9


-
100.0

10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
80.0
90.0

70.0
Sumatera Utara NA
DKI NA
Bali NA
NTB NA
Sulawesi Utara NA
Sulawesi Selatan NA
Papua NA Target 70%
Jawa Tengah 18.0
Kalbar 18.4
Sulawesi Tengah 30.4
Aceh 32.2
Jambi 37.3
Lampung 39.2
INDONESIA 41.4
DIY 42.7
Maluku Utara 45.0
Riau 47.6
Maluku 47.9
Kalsel 49.3
Jawa Barat 50.2
Sultra 50.5
Sumatera Selatan 52.0
NTT 52.5
Kepulauan Riau 55.2
Sumatera Barat 55.6
Sulawesi Barat 56.7
Kepulauan Babel 57.4
Jawa Timur 58.2
Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2012

Gorontalo 60.6
Cakupan Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif

Kalteng 63.0
Kaltim 64.1
Banten 64.2
Bengkulu 66.0
Papua Barat 100.0
10
Cakupan Balita 6-59 Bln Yang Mendapat Kapsul Vitamin A
Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2012

Target 80%

11
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Sumatera Utara NA
Papua 18.8
Papua Barat 27.5
Aceh 49.0
Jawa Barat 50.7
Kaltim 51.0
Target 90%

Maluku 57.3
NTT 59.0
Sulawesi Utara 59.6
Sultra 59.8
Kalteng 60.6
Jambi 62.7
NTB 63.0
Gorontalo 66.8
Kalbar 68.7
Banten 70.0
Sulawesi Tengah 70.8
Sulawesi Barat 71.4
INDONESIA 72.2
Kalsel 75.2
Riau 76.1
Kepulauan Babel 76.9
Sumatera Selatan 78.1
Sumatera Barat 78.9
Kepulauan Riau 81.0
Jawa Tengah 82.1
Maluku Utara 83.1
Sulawesi Selatan 83.7
Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2012

Bali 84.0
Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat TTD (Fe3)

DKI 86.4
DIY 86.7
Jawa Timur 89.2
Lampung 92.3
Bengkulu 93.3
12
Cakupan Rumah Tangga Yang Mengkonsumsi Garam Beryodium
Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2012

Target 80%

13
ARAH KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
TAHUN 2013
Arah Kebijakan 2013
Peningkatan status gizi masyarakat, dilakukan
melalui :
• Pendidikan ibu tentang penimbangan balita, ASI
eksklusif, garam beryodium ;
• Supelemntasi Gizi Mikro (Vitamin A dan Tablet Fe)
• Tatalaksana gizi buruk termasuk pencegahan dan
penanganan kasus anak yang pendek (stunting);
• Peningkatan intervensi untuk menanggulangi
kekurangan zat gizi mikro terutama melalui fortifikasi
DIT BINA GIZI

STRATEGI KEGIATAN

1. Gernas Kadarzi
2. Meningkatkan koordinasi untuk pemenuhan
kebutuhan obat gizi
3. Mengoptimalkan pemanfaatan dana BOK
4. Meningkatkan integrasi pelayanan gizi dan
pelayanan KIA
5. Meningkatkan kapasitas petugas melalui
pembinaan dan pelatihan
6. Peningkatan surveilans gizi
Strategi Percepatan Pencapaian MDG 1

 Fokus Pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan,


sejak ibu hamil sampai anak berusia 2 tahun.
 Peningkatan pengetahuan dan pemberdayaan
masyarakat melalui Gerakan Nasional Sadar
Gizi
 Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan
gizi termasuk deteksi dini dan tindak lanjut
kasus gizi kurang dan gizi buruk
 Peningkatan kemitraan dan kerjasama lintas
sektor
DIT BINA GIZI
KEGIATAN UTAMA
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

1) Pendidikan gizi dan Pemberdayaan


Masyarakat
2) Peningkatan Kapasitas SDM Gizi
3) Suplementasi Gizi dan Alat Penunjang
4) Penanganan kasus gizi buruk dan gizi
kurang
5) Penyusunan NSPK
6) Dukungan Manajemen
Pendidikan Gizi dan Pemberdayaan
Masyarakat melalui Gernas Kadarzi

1. Kampanye tingkat nasional dan daerah.


2. Advokasi dan sosialisasi gizi kepada lintas
sektor, lembaga legislatif, LSM, pelaku
industri dan dunia usaha.
3. Peningkatan kapasitas komunikasi petugas
dan masyarakat.
4. Penggalangan partisipasi masyarakat
Peningkatan Kapasitas
1. Pelatihan fasilitator dan petugas
a. Konseling menyusui, MP-ASI
b. Pemantauan pertumbuhan
c. Tatalaksana Anak Gizi Buruk/kretin
d. Penanganan Kedaruratan Gizi
e. Penggunaan Software Nutriclin
2. Pembinaan teknis
Penyediaan Suplemen Gizi
dan Alat Penunjang;
 Kapsul Vitamin A, Tablet tambah darah dan
mineral mix
 Taburia
 MP-ASI dan PMT Bumil KEK buffer stock
 PMT-AS (Papua dan Papua Barat)
 Alat Tes Cepat Garam Beriodium
 Kit Konseling Menyusui
 Antropometri kit
 Food Model, dll
Tatalaksana Kasus Gizi Buruk/Kurang

 Anak Gizi Kurang diberi PMT Pemulihan


 Anak Gizi Buruk dirawat sesuai standar;
- Anak dengan komplikasi rawat inap di
RS, Puskes Perawatan atau TFC
- Tanpa komplikasi rawat jalan
Penyusunan NSPK
 Petunjuk Teknis Gerakan Nasional Sadar Gizi
 Model Intervensi Pencegahan Stunting
 Review Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas
 Pelayanan Gizi pada TBC
 Gizi Olahraga
 Sistem Kewaspadaan Gizi
 Pengembangan Manual Monev Program Gizi
 Modul Tata Laksana Kretin
 dll
Dukungan Manajemen

 Surveilans Gizi
 Administrasi Perkantoran
 Penyusunan Perencanaan Gizi
 Rapat Koordinasi Lintas Program dan
Sektor
 Pengelolaan Keuangan dan BMN Satker
 Penyusunan Laporan Tahunan dan Lakip
Kegiatan Gizi Dlm BOK
A. Upaya Kesehatan Prioritas (MDGs 1, 4,5,6 dan 7)
 Pendidikan Gizi (Penyuluhan gizi, Konseling ASI & MP-ASI dan PMT
Penyuluhan)
 Pelayanan Gizi ( Penimbangan balita di posyandu, Sweeping,
Pemantauan status gizi dan Survey)
 PMT Pemulihan Balita Gizi Kurang
 PMT Bumil KEK dan Tablet Fe (terintegrasi dengan yankes ibu hamil)
 Pemberian Vitamin A (terintegrasi dengan yankes balita)

B. Upaya Kesehatan Lainnya


 Upaya perbaikan gizi lainnya yang bersifat promotif dan
preventif (sprt : pemantauan garam beryodium, dll )
Penanggulangan Gizi Kurang Komprehensif

Gerakan Nasional Sadar Gizi


“1000 hari untuk negeri“ Gizi Buruk
BALITA Gizi
Buruk Dirawat

Tidak Naik BB/Kurus Balita Gizi Kurang Rawat Inap/TFC


diberi PMT Rawat Jalan
Pemulihan
❑ Pemantauan Pertumbuhan
❑ Konseling ASI/MP-ASI Pabrikan → LOKAL
❑ Pemberian kapsul vit A Pusat → BOK
❑ Pemberian tablet Fe Bumil
❑ Promosi garam beryodium
❑ Skrining aktif
❑ Taburia
❑ PMT Bumil KEK

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF


MENU DAN ALOKASI DANA
DEKONSENTRASI TH 2013
1. Peningkatan Kapasitas Petugas (SDM) :
a. Tatalaksana Gizi Buruk
b. Pemantauan Pertumbuhan
c. Konseling Menyusui dan MP-ASI
2. Sosialisasi dan Advokasi Pembinaan Gizi Terpadu (PP-ASI,
Gernas, Garam Beriodium, Fe, PMT-AS, Taburia)
3. Pelaksanaan surveilan gizi kabupaten dan kota
4. Penguatan Posyandu dalam rangka penanggulangan gizi
kurang dan gizi buruk
5. Pengadaan Media KIE Gerakan Nasional Sadar Gizi
6. Pertemuan surveilans (sasaran puskesmas
7. Pertemuan Koordinasi Pengelola Gizi Kab/Kota di Provinsi
8. Bimbingan teknis kegiatan pembinaan gizi
Lanjutan Menu Dekon

9. Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Penggunaan


Software NutriClin
10. Sosialisasi PMT-AS untuk Papua dan Papua Barat,
11. Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan
Anak
12. Pelacakan dan konfirmasi kasus gizi buruk
13. Penyelenggaraan gizi darurat.
14. Pelatihan deteksi dini dan tatalaksana kasus kretin
(khusus untuk daerah endemik)
15. Pengembangan taburia di provinsi terpilih

Anda mungkin juga menyukai