Anda di halaman 1dari 5

1.

Lokasi

Lokasi merupakan letak ataupun tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua bagian
yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

 a. Lokasi Absolut adalah letak ataupun tempat yang mapu dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur
atau garis astronomis. Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak bisa berpindah karena berpedoman pada
garis astronomis bumi.
 b. Lokasi Relatif adalah letak ataupun tempat yang dapat dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif
bisa berganti-ganti sesuai dengan objek yang terdapat di sekitarnya.
Contoh Lokasi Relatif yaitu Indonesia ada di antara 2 benua dan 2 samudera. Lokasi Indonesia menurut
lokasi relatifnya adalah terletak di antara 2 benua yaitu Asia dan Australia, dan ada di antara 2 samudera
yaitu Hindia dan Pasifik. Letak relatif ini bisa berubah-ubah sesuai dengan sudut pandang penggunanya
sebab lokasi relatif digambarkan melalui objek yang dinamai manusia yaitu contohnya nama benua,
samudera, pulau, laut, dsb.

2. Jarak

Jarak merupaka ruang atau sela yang dapat menghubungkan antara dua lokasi ataupun dua objek yang dihitung
melalui hitungan panjang dan waktu. Konsep Jarak mempunyai peranan penting di kehidupan sosial, ekonomi, dan
politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak serta jarak relatif.

 a. Jarak Mutlak adalah ruang ataupun sela antara dua lokasi yang digambarkan maupun dijelaskan melalui
ukurang panjang pada satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak adalah jarak yang tetap dan tak
bisa berubah-ubah.
Contoh jarak mutlak adalah Jarak antara Jakarta ke Bandung yaitu 150 km. jarak itu diukur memanjang dari
titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) serta dihitung dengan satuan ukuran kilometer.
 b. Jarak Relatif adalah ruang ataupun sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan
waktu.
Contoh jarak relatif adalah jarak antara Jakarta ke Bandung bisa ditempuh dalam waktu 2 jam melewati Tol.
Tentu jarak relatiif tersebut bisa berbeda jika keadaan jalan tol macet atau perjalanan ke Bandung tidak
melalui jalan tol.

3. Morfologi

Morfologi yaitu konsep yang menjelaskan tentang struktur luar dari batu-batuan yang menyusun bentuk morfologi
pada permukaan bumi (pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb).
Contoh konsep morfologi yaitu:
– Jakarta adalah dataran rendah, sedangkan Bandung dataran tinggi.
– Perjalanan Jakarta ke Bandung melalui daerah yang bergelombang dan perbukitan.
– Daerah selatan D.I. Yogyakarta adalah daerah perbukitan kapur (karst).

4. Keterjangkauan

Keterjangkauan merupakan jarak yang bisa dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lainya.
Keterjangkauan tidak tergantung pada jarak saja, Tetapi juga tergantung pada sarana serta prasarana penunjang.
Contoh konsep keterjangkauan :
– Harga lahan di persimpangan jauh lebih mahal dari pada lahan dalam gang
– Bantuan bencana sukar mencapai lokasi disebabkanmedan yang berat
– Kepulauan Seribu mampu ditempuh dengan kapal dari pelabuhan Muara Angke

5. Pola

Pola yaitu bentuk, struktur, dan persebaran fenomena ataupun kejadian di permukaan bumi baik gejala alam dan
gejala sosial.

Contoh konsep pola :


– Pemukiman yang memanjang di sepanjang jalan raya pantura Jawa
– Pemukiman pada kota besar seperti Jakarta dibangun dengan berhimpitan
– Aliran air di sungai berbentuk sudut siku-siku merupakan aliran sungai rectangul
6. Aglomerasi

Aglomerasi ialah adanya suatu fenomena mengelompok yang menjadi satu bentuk ataupun struktur.

Contoh konsep aglomerasi :


– Pasar Senin, pasar rabu, pasar minggu adalah pengelompokan tempat berjualan berdasarkan pada hari pasaran.
– Kegiatan industri pusatnya dikawasan Jababeka, Pulogebang, dan Tangerang.
– Di perkotaan terjadi pemusatan penduduk berdasarkan dari status sosial dan ekonomi yang melalui kawasan slum
area, menengah, dan kawasan elit.

7. Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan yaitu konsep yang berkaitan antara nilai guna pada suatu wilayah yang mampu dikembangkan
menjadi potensi yang menunjang perkembangan pada suatu wilayah.
Contoh konsep nilai kegunaan :
– Kawasan perbukitan kapur seperti di Wonosari, Gunug Kidul mempunyai banyak goa dan sumber mata air bawah
tanah yang sangat cocok dijadikan objek wisata alam.
– Pulau Madura yang memiliki cuaca panas dan tanah yang tak subur sangat tidak cocok sebagai lahan pertanian,
Namun dari lokasi geografisnya banyak yang dijadikan sebagai kawasan tambak garam.

8. Interaksi / Interpendensi

Interaksi / Interpendensi yaitu konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan pada satu daerah dengan
daerah lain dan untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Contoh konsep Interaksi :
– Desa adalah sebagai pemasok tenaga kerja dan kota menjadi pemasok bahan produksi desa.
– Tanaman bawang banyak tumbuh subur di Brebes dan diangkut ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat di kota.

9. Diferensiasi Areal

Diferensiasi areal yaitu konsep yang membandingkan pada dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan
antara suatu wilayah dengan wilayah lainya karena tiap wilayah mempunyai karakteristik khas masing-masing.
Contoh konsep Diferensiasi areal :
– Di dearah pantai penduduk yang bermata pencaharian nelayan, sedangkan di pegunungan penduduk bermata
pencaharian petani.
– Pakaian dari bahan katun cocok dipakai di daerah panas seperti misalnya kota Jakarta, sedangkan pakaian dari
bahan woll cocok di pakai untuk di daerah dingin.
– Bentuk rumah penduduk asli Sulawesi memiliki bentuk panggung, sedangkan bentuk rumah penduduk asli Jawa
tak berbentuk panggung.

10. Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang yaitu konsep yang menunjukkan akan tingkat keterkaitan wilayah dan mendorong terjadinya
sebab-akibat antarwilayah.
Contoh konsep keterkaitan ruang :
– Lalu-lintas Jakarta selalu macet sebab adanya mobilitas pekerja yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek)
akan tetapi bekerja di Jakarta.
– Kabut asap melanda Singapura merupakan hasil dari pembakaran lahan di kota Riau, Palembang, dan sekitarnya
yang kemudian terbawa angin.
1. Fenomena pada Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan yang menyelimuti sebuah planet di tata surya termasuk bumi. Fungsi
atmosfer adalah melindungi bumi dari radiasi sinar matahari dengan lapisan atmosfer sehingga
mengurangi suhu ekstrim yang terjadi di bumi. Fenomena geosfer dalam atmosfer dapat kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh fenomena geosfer yang berhubungan dengan atmosfer:

 Adanya perubahan musim di belahan bumi yang berpengaruh bagi kehidupan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sebagai contoh dari perubahan musim yang disebabkan oleh faktor penyebab
iklim musim di Indonesia adalah pada musim penghujan para petani memanfaatkannya dengan mulai
melakukan penanaman di sawah tadah hujan, Selain itu pada musim penghujan para nelayan biasanya
mengurungkan niat untuk berlayar karena pasang surut air laut tidak bisa diprediksi secara pasti.
 Adanya perubahan unsur-unsur cuaca. Contohnya perbedaan jenis pakaian yang digunakan penduduk di
daerah beriklim dingin biasanya mengenakan pakaian yang berbahan tebal, sedangkan penduduk di
daerah beriklim panas cenderung mengenakan pakaian berbahan tipis.

2. Fenomena pada Litosfer


Litosfer juga diambil dari bahasa Yunani, yaitu lithos yang mempunyai arti batu dan sphere yang artinya
lapisan. Pengertian litosfer secara harfiah dapat diartikan sebagai lapisan yang ada di bumi yang berada
paling luar atau disebut juga dengan lapisan kulit bumi. Fenomena geosfer dalam litosfer dapat kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh fenomena geosfer yang berhubungan dengan
litosfer:
 Terjadinya gempa karena pergeseran lempeng tektonik.Contoh fenomena geosfer dalam kehidupan
sehari-hari ini dapat kita temui di Indonesia. Gempa karena pergeseran lempeng tektonik sering terjadi di
berbagai wilayah Indonesia, seperti gempa di Karo, gempa di Jogjakarta, dan gempa di Papua.
 Terjadinya erosi di daerah miring, maka dari itu perlu dilakukan pembuatan sengkedan (terasering) di
daerah miring untuk mengurangi tingkat erosi.

3. Fenomena pada Hidrosfer


Istilah hidrosfer juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu hidros yang berarti air dan sphere yang berarti
lapisan. Hidrosfer secara harfiah merupakan lapisan air yang ada di permukaan bumi, meliputi laut,
sungai, danau, salju, air tanah, dan uap air yang masih terdapat di lapisan udara. Fenomena geosfer
dalam hidrosfer dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh fenomena
geosfer yang berhubungan dengan hidrosferJumlah air limpasan (air yang mengalir di permukaan tanah)
yang dipengaruhi oleh intensitas curah hujan dan dipengaruhi penggunaan lahan oleh manusia.

 Jumlah cadangan air di dalam tanah yang dipengaruhi oleh peresapan air ke dalam tanah dan faktor
yang mempengaruhi potensi air tanah lainnya. Jenis batuan dan penutup lahan juga bisa mempengaruhi
peresapan air. Selain itu, penggunaan air tanah oleh manusia ikut mempengaruhi ketersediaan air tanah.
 Adanya salju yang terdapat di pegunungan Jaya Wijaya, Papua, Indonesia. Contoh fenomena geosfer
dalam kehidupan sehari-hari ini merupakan contoh yang unik yang terdapat di Indonesia, karena adanya
salju di daerah Indonesia yang mempunyai iklim tropis.

4. Fenomena pada Biosfer


Biosfer merupakan unsur geosfer yang berada di atas permukaan bumi yang mencakup daratan, udara,
dan air yang mempengaruhi kehidupan atau proses biotik. Biosfer juga dapat diartikan sebagai seluruh
makhluk hidup yang ada di bumi baik flora maupun fauna dan interaksinya. Satu-satunya planet
dalam sistem tata surya yang diyakini mampu mendukung kehidupan adalah bumi. Fenomena geosfer
dalam biosfer dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh fenomena geosfer
yang berhubungan dengan biosfer:

 Adanya persebaran flora dan fauna yang ada di belahan bumi. Fenomena ini disebabkan karena kondisi
habitat yang mendukungnya, seperti adanya harimau Jawa, onta di Arab dan burung cendrawasih di
papua beserta habitatnya. Selain itu, keberadaan fauna di belahan dunia juga dimanfaatkan oleh
manusia, sebagai contoh di Indonesia penduduk memanfaatkan sapi, kerbau dan kuda, sedangkan di
Thailand penduduknya memanfaatkan gajah untuk membantu kegiatan sehari-hari.
 Adanya keragaman konsumsi bahan pangan yang disebabkan oleh perbedaan flora dan fauna.
Contohnya di Indonesia makanan pokoknya adalah nasi karena Indonesia merupakan daerah penghasil
padi.

5. Fenomena pada Antroposfer


Antroposfer merujuk pada manusia itu sendiri. Antroposfer merupakan lapisan manusia yang merupakan
tema sentral. Fenomena geosfer dalam antroposfer dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
ini adalah contoh fenomena geosfer yang berhubungan dengan antroposfer:

 Adanya keragaman adat dan budaya di belahan bumi. Keragaman ini mempengaruhi kehidupan manusia
itu sendiri, meliputi cara berinteraksi, ketrampilan yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda.
 Adanya potensi sumber daya alam yang berbeda yang menyebabkan perbedaan pada cara
pemanfaatannya pula, maka dari itu pengolahan dan alat yang digunakan akan berbeda pula karena
perbedaan jenis-jenis sumber daya alam ini.

Anda mungkin juga menyukai