Catatan:
a. Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan ialah: dan, dan lagi,
lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
b. Dalam meguraikan menurut jabatannya, hendaknya selalu dibiasakan menempuh cara-car sebagai berikut:
1. Kalimat yang hendak diuraikan dikutip lebih dahulu.
2. Memberi nama kalimat yang akan diuraikan.
3. Kemudian baru bagian-bagian kalimat diuraikan menurut jabatannya sebagai berikut:
a. Kata-kata yang hendak diuraikan ditempatkan di sebelah kiri.
b. Jabatan-jabatan kalimat ditempatkan di sebelah kanan.
Catatan:
Kata-kata penhubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara lain ialah:
sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, jangankan,
namun.
Penjelasan Contoh Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat diatas :
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
Kalimat 1 : Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
Kalimat 2 : ia telah membawa sabu-sabu.
Ia = subjek
telah membawa = predikat
sabu-sabu = objek
Catatan :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat
antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.
Kalimat majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari sebuah kalimat tunggal. Bagian dari kalimat tunggal
tersebut kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi sebuah kalimat baru yang dapat berdiri sendiri.
Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang tidak mengalami
pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat, sedang bagian kalimat majemuk yang berasal dari bagian
kalimat tunggal yang sudah mengalami penggantian/ peubahan dinamakan anak kalimat.
Contoh :
Ia datang kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai keterangan waktu:
kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri, yakni diubah/ diganti
dengan kalimat: ketika orang sedang makan, maka berubahlah kalimat tunggal tersebut menjadi kalimat
majemuk bertingkat sebagai berikut: Ia datang, ketika orang sedang datang.
Perkataan: ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai induk kalimat, sedang
perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/ mengganti kata kemarin) dinamai anak kalimat.
Dalam kalimat majemuk bertingkat kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak dari anak kalimat. Cucu
kalimat tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anakkalimat diubah/ diganti menjadi sebuah kalimat yang
dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Norief menyepak bola. (kalimat tunggal)
Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai anak kalimat
pengganti obyek/ pelengkap penderita)
Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk bertingkat yang
mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak kalimat)
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau
objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
* Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
* Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
* Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat
majemuk rapatan)
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
* Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
* Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
* Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)Toni bermain dengan
Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)