Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :1
No. Peraga :5
Warna
a. Lapuk : Cokelat
b. Segar : Abu-abu gelap
Cerat : Abu-abu
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak sempurna
Pecahan : concoidal
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
- - - √ √
Berat Jenis : 6,8-7,1
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Tetragonal
Komposisi Kimia : SnO2
Golongan Mineral : Oksida
Nama Mineral : Cassiterite
Keterangan :
Pada Sampel pertama ini dalam keadaan lapuk berwarna coklat
kehitaman dan dalam keadaan segar berwarna abu-abu gelap. Mineral ini
memiliki cerat yang berwarna abu-abu dengan kenampakan kilap kaca.
Mineral ini memiliki belahan sempurna dengan pecahan uneven,
kekerasan 6-6,5 Skala Mohs, berat jenis 6,8-7,1 g/cm3, dan bersifat
diamagnetik. Mineral ini tidak dapat mentransmisikan cahaya (opaq) dan
bersifat rapuh (brittle). Sistem kristal mineral ini adalah Tetragonal, dengan
komposisi kimia SnO2, dan tergolong mineral oksida. Berdasarkan ciri-ciri
di atas, maka nama mineral ini adalah cassiterite.
Mineral ini terbentuk pada lingkungan sedimen dan terdapat di
sungai dan laut. Mineral ini berasosiasi dengan wolframit, turmalin, topas,
kuarsa, muskovit, flourit, dan arsenopirit
Mineral ini digunakan dalam dunia industri dan sebagai bijih timah
yang penting
LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :2
No. Peraga :
Warna
c. Lapuk : Coklat muda

d. Segar : Coklat tua


Cerat : Coklat
Kilap : Mutiara
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
√ √ √ √ √
Berat Jenis : 2,3-2,7
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Tidak ada
Komposisi Kimia : FeO(OH)
Golongan Mineral : Hidroksida
Nama Mineral : Bauxite
Keterangan :
Pada Sampel pertama ini dalam keadaan lapuk berwarna coklat
muda dan dalam keadaan segar berwarna coklat tua. Mineral ini memiliki
cerat yang berwarna coklat dengan kenampakan kilap mutiara. Mineral ini
memiliki belahan sempurna dengan pecahan uneven, kekerasan 2,5
Skala Mohs, berat jenis 12,3-2,7 g/cm3, dan bersifat diamagnetik. Mineral
ini tidak dapat mentransmisikan cahaya (opaq) dan bersifat rapuh (brittle).
Mineral ini tidak mempunyai sistem kristal, dengan komposisi kimia
FeO(OH), mineral ini tergolong mineral oksida. Berdasarkan ciri-ciri di
atas, maka nama mineral ini adalah bauxite
Batuan asal seperti nepheline, syenite, granidorite, dan lain-lain
jika mendapatkan proses lateritisasi yang disebabkan oleh perubahan
temperatur secara terus menerus, batuan-batuan ini akan akan mudah
lapuk dan hancur. Pada musim hujan, air akan dan membawa elemen
yang mudah larut, tetapi untuk elemen yang tidak larut akan tinggal di
batuan yang selanjutnya membentuk residu, jika residu tersebut kaya
aluminium maka inilah yang disebut bauxite laterit.
Bauxite digunakan untuk pembuatan atau pengecoran aluminium
dan untuk bahan tahan api.
LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :3
No. Peraga :
Warna
a. Lapuk : Coklat
b. Segar : Merah Muda
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak Ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
- - √ √ √
Berat Jenis : 3,6–3,22 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : KMgCl3.6H2O
Golongan Mineral : Fosfat
Nama Mineral : Apatite
Keterangan : PO4
Pada Sampel ketiga ini memiliki kenampakan lapuk berwarna
coklat, segar berwarna merah muda. Ceratnya bewarna Putih. Mineral ini
termasuk kilap Non Logam (kaca). belahan pada mineral ini Tidak Jelas.
Pecahan uneven. Mineral ini memiliki kekerasan 5,5 - 6 yang dapat
digores oleh Kaca. Berat jenis Sampel ini yaitu 3,6–3,22 gr/cm3. Mineral ini
tidak dapat ditarik oleh magnet jadi sifat kemagnetannya Diamagnetik.
Mineral ini juga tidak dapat mentrasmisikan cahaya (opaq), dan tenacity
rapuh (brittle). Mineral ini memiliki system Kristal Hexagonal dengan
komposisi kimia PO4 dan termasuk golongan mineral fosfat. Sampel ini
memiliki nama mineral apatite.
Mineral apatite dapat stabil dalam dalam banyak jenis lingkungan.
Mineral apatit menjadi mineral sekunder dalam semua jenis batuan beku.
Mineral apatite juga terdapat dibeberapa urat-urat hidrotermal dan pada
deposit batuan beku yang kaya akan zat besi.
Penggunaan utama dari apatit adalah untuk bahan baku dalam
pembuatan pupuk. Tapi terkadang juga digunakan sebagai batu permata
LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :4
No. Peraga :-
Warna
c. Lapuk : Abu-abu
d. Segar : Abu-abu gelap
Cerat : Abu-abu
Kilap : Logam
Belahan : Tidak sempurna
Pecahan : Even
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
- - √ √ √
Berat Jenis : 5,5 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittel
Sistem Kristal : Isometrik
Komposisi Kimia : FeCr2O4
Golongan Mineral : Oksida
Nama Mineral : Chromite
Keterangan :
Pada Sampel keempat ini dalam keadaan lapuk berwaarna abu-
abu, warna segar hitam. Ceratnya bewarna coklat. Mineral ini termasuk
kilap logam. belahan pada mineral ini tidak jelas. Pecahan uneven. pada
mineral ini memiliki kekerasan 5-5,6 yang dapat digores oleh kaca. Berat
jenis sampel ini yaitu 5,5 gr/cm3. Mineral ini tidak dapat ditarik oleh magnet
jadi sifat kemagnetannya diamagnetik. Derajat kejernihan opaq dan
tenacity rapuh (brittle). Mineral ini memiliki system Kristal Isometrik
dengan komposisi kimia FeCr2O4. Golongan mineral ini termasuk
hidroksida. Sampel ini memiliki nama mineral chromite.
Chromite terbentuk pada magma ultramafik dalam merupakan
mineral pertama yang mengalami kristalisasi. Mineral juga ditemukan
pada batuan metamorf, dan berasosiasi dengan mineral lain seperti
olivine, talc, garnet.
Chromite digunakan sebagai bijih krom utama, komponen refraktori,
dan bahan pembuatan cat.Penggunaan utama dari apatit adalah untuk
bahan baku dalam pembuatan pupuk. Tapi terkadang juga digunakan
sebagai batu permata
LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :5
No. Peraga :
Warna
a. Lapuk : Kecoklatan
b. Segar : Perak
Cerat : Abu-abu
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
√ √ √ √ √
Berat Jenis : 4,7 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : MoS2
Golongan Mineral : Sulfat
Nama Mineral : Molybdenite
Keterangan :
Pada Sampel kelima dalam keadaan lapuk berwarna kecoklatan,
dan segar berwarna perak. Ceratnya bewarna abu-abu, dengan kilap
kaca. Belahan pada mineral ini sempurna dengan pecahan uneven.
Mineral ini memiliki kekerasan 2,5 Skala Mhos yang dapat digores oleh
kuku manusia. Mineral ini memiliki berat jenis 4,7 gr/cm 3. Mineral ini tidak
dapat ditarik oleh magnet jadi sifat kemagnetannya diamagnetik. Derajat
kejernihan Opaq dan tenacity rapuh (brittle). Mineral ini memiliki system
Kristal Hexagonal dengan komposisi kimia MoS2, sehingga termasuk
dalam golongan mineral sulfat. Mineral ini bernama molybdenite
Molybdenite terbentuk pada suhu yang tinggi di urat-urat
pneumatolitik, yaitu proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari
magmadalam lingkungan yang dekat dengan sumber magma. Mineral ini
juga dapat terdapat dalam pegmatit, yaitu suatu endapan batuan beku
yang biasanya granitik dan memiliki ukuran kristal yang sangat kasar.
Mineral molybdenite berasosiasi dengan mineral scheelite.
Mineral molybdenite merupakan bijih utama dari molibdenum
(unsur yang digunakan untuk membuat logam campuran khusus). mineral
ini juga digunakan sebagai pelumas yang tahan terhadap suhu tinggi.
LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :6
No. Peraga :
Warna
a. Lapuk : Coklat
b. Segar : Hitam
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Even
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
- - √ √ √
Berat Jenis : 8,93
Sifat Kemagnetan : Feromagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Isometrik
Komposisi Kimia : Fe+2Fe32O4
Golongan Mineral : Oksida
Nama Mineral : Magnetite
Keterangan :
Pada sampel keenam ini dalam keadaan lapuk berwarna coklat dan
dalam keadaan segar berwarna hitam. Memiliki cerat yang berwarna hitam
dengan kenampakan kilap logam. Mineral ini tidakmemiliki belahan dengan
pecahan even, kekerasan 5,5-6 Skala Mohs, berat jenis 3,2 g/cm3, dan bersifat
feromagnetik. Mineral ini tidak dapat mentransmisikan cahaya (opaq) dan bersifat
rapuh (brittle). Sistem kristal mineral ini adalah isometrik, dengan komposisi kimia
Fe+2Fe32O4, dan tergolong mineral oksida. Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka
nama mineral ini adalah magnetite.
Magnetite dapat ditemukan dalam banyak jenis batuan. Sering ditemukan
dalm batuan beku mafik dan ultramafik ekstrusif. Mineral ini juga dapat
ditemukan dalam pegmatite dan urat-urat hidrotermal, meskipun
keterdapatannya sangat jarang. Mineral ini biasanya berasosiasi dengan mineral
corundum.
Mineral magnetite merupakan bijih utama dari besi. Di Swedia, magnetite
berasosiasi dengan besi silika, yang kemudian dimanfaatkan sebagai baja silikon
yang sangat keras
LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :7
No. Peraga :
Warna
a. Lapuk : Putih
b. Segar : Abu-abu kehitaman
Cerat : Putih
Kilap : Sutera
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
√ √ √ √ √
Berat Jenis : 3.0 g/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Orthorombik
Komposisi Kimia : CaSO4
Golongan Mineral : Sulfat
Nama Mineral : Anhydrite
Keterangan :
Pada Sampel ini dalam keadaan lapuk berwarna putih keabua-
abuan dan dalam keadaan segar berwarna abu-abu kehitaman memiliki
cerat yang berwarna putih dengan kenampakan kilap sutera. Mineral ini
memiliki belahan dengan pecahan uneven, kekerasan 3 Skala Mohs,
berat jenis 3.0 g/cm3, dan bersifat diamagnetik. Mineral ini tidak dapat
mentransmisikan cahaya (opaq) dan bersifat rapuh (brittle). Sistem kristal
mineral ini adalah orthorombik, dengan komposisi kimia CaSO4, dan
tergolong mineral sulfat. Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka nama mineral
ini adalah anhydrite.
Mineral ini terbentuk pada lingkungan sedimen, dimana air laut
dalam volume besar mengalami penguapan, juga dapat terbentuk sebagai
mineral pengisi urat-urat pada endapan hidrtotermal. Mineral ini biasanya
berasosiasi dengan gypsum.
Mineral ini digunakan untuk memproduksi sulfur belerang, bahan
tambahan dalm pembuatan kertas, dan sebagai ornamen dan batu hias
LABORATORIUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Rabu, 24 April 2019 Nama : Anugra Indah N.


Acara : Oksida, Hidroksida, Sulfat, dan fosfat NIM : D061181012
No. Urut :8
No. Peraga :
Warna
a. Lapuk : Coklat tua
b. Segar : Coklat muda
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (5,5 - 6) (6 - 6,5) (6,5 - 7)
(3)
√ √ √ √ √
Berat Jenis : 3,5 g/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Orthorombik
Komposisi Kimia : Zn4S12O7(OH)2.H2O
Golongan Mineral : Hidroksida
Nama Mineral : Hemimorphite
Keterangan :
Pada Sampel ini dalam keadaan lapuk berwarna coklat tua dan
dalam keadaan segar berwarna coklat muda. memiliki cerat yang
berwarna putih dengan kenampakan kilap kaca. Mineral ini memiliki
belahan sempurna dengan pecahan uneven, kekerasan 5,5-6 Skala
Mohs, berat jenis 3.,4-3,5 g/cm3, dan bersifat diamagnetik. Mineral ini tidak
dapat mentransmisikan cahaya (opaq) dan bersifat rapuh (brittle). Sistem
kristal mineral ini adalah orthorombik, dengan komposisi kimia
Zn4S12O7(OH)2.H2O, dan tergolong mineral hidroksida. Berdasarkan ciri-
ciri di atas, maka nama mineral ini adalah hemimorphite.
Mineral ini terbentuk pada zona oksidasi unsur seng dan endapan
timbal sulfida. Mineral ini berasosiasi dengan mineral smithsonite,
cerussite, anglesite, sphalerite, dan galena.
Hemimorphite merupakan mineral bijih, digunakan untuk
mengekstrak logam seng

Anda mungkin juga menyukai