Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Bimbingan Konseling dalam Pendidikan


Dosen pengampu: Ust. Heri Fadli Wahyudi, S. Sos. M.A

Disusun Oleh :

Abdul Azizi Fahrul

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SUMENEP MADURA JAWA TIMUR

TAHUN 2019 / 2020


PENDAHULUAN

Dewasa ini lembaga pendidikan sudah banyak kita temukan, mulai dari
yang di kota sampai yang didesa, mulai dari yang internasional sampai yang
swasta, semakin banyaknya lembaga pendidikan maka akan semakin banyak juga
guru yang harus di perlukan dalam lembaga tersebut. Mengapa demikian? Karna
negara kita ini angka kelahirannya sangat tinggi jadi negara Indonesia ini
termasuk penduduk yang banyak di bandingkan negara-negara lainnya.

Namun semakin banyaknya penduduk atau siswa yang masuk ke lembaga


pendidikan maka besar kemungkinan juga semakin besar juga hal-hal yang bisa
merugikan banyak sisi. Meskipun di lembaga pendidikan sudah di ajarkan norma-
norma namun kita tidak bisa menghindar bahwa hampir setiap hari anak sekolah
yang mengeyam dunia pendidikan yang melakukan tindak kriminal.

Dari kasus diatas kita bertanya-tanya di mana peran guru yang katanya
membimbing anak didik ke arah yang lebih baik, apakah semua yang di ajarkan
oleh guru itu tidak ada yang benar atau memang anak didiknya yang susah diatu.

Maka dari sana lah setiap lembaga pendidikan menyediakan guru


bimbingan konseling yang bisa melakukan pendekatan kepada anak didik yang
melanggar. Jadi disini yang akan kita bahas seberapa pentingnya bimbingan dan
konseling itu dalam pendidikan dan mengapa bimbingan dan konseling di
sekolah?.
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan


Ada beberapa pertanyaan yang muncul mengenai bimbingan ini,
pertanyaan itu berkenaan dengan mengapa di sekolah atau di dalam dunia
pendidikan masih ada kegiatan bimbingan dan konseling ini, sedangkan
pendidikan itu sendiri sudah termasuk dalam membimbing. Lalu mengapa
dalam kurikulum dewasa ini masih di masukkan kembali bimbingan
konseling sedangkan sudah ada di dalamnya walaupun tidak nampak jelas
bimbingan konseling. Apakah pemerintah sengaja membuat pekerjaan dua
kali? Apakah kurikulum tidak menyadari akan hal itu? Atau memang
disengaja untuk buang-buang waktu hanya sekedar mengulang hal yang
sama? Maka dari sekian banyak pertanyaan itu penulis mencoba untuk
menjawabnya.
Bimbingan dan konseling atau sering disingkat menjadi BK, bisa
dilaksanakan dimana saja, baik itu di dalam keluarga, di lingkungan
masyarakat, lingkungan sekolah, industri, organisasi atau lembaga lain
yang membutuhkan bimbingan ini, namun pada makalah yang di susun
oleh penulis ini akan berfokus pada bimbingan konseling yang ada dalam
dunia pendidikan atau (sekolah). Pada mulanya bimbingan konseling ini
tidak di butuhkan dalam dunia belajar mengajar (dunia pendidikan) namun
seiring perjalanannya waktu, perkembangannya zaman lambat laun
bimbingan dan konseling ini di butuhkan dalam dunia pendidikan.
Pada dewasa ini seringkali kita jumpai baik itu berita di televisi,
koran, majalah, atau media cetak lainnya, termasuk juga berita ynag bisa
kita akses melalui internet. Berita yang termuat didalamnya itu sering kali
terjadi suatu perilaku menyimpang dari anak didik (siswa), mereka sering
kali tawuran, narkoba, sex bebas, pelanggaran moral lainnya. Mengingat
bahwa tugas dari pendidikan merubah anak didik (siswa) kearah yang
lebih cerah (baik) melalui proses belajar. Namun pada kenyataan yang bisa
kita lihat melalui visualisasi yang nyata ini hal yang di inginkan oleh dunia
pendidikan jauh dari kata baik, seakan-akan dunia pendidikan tidak
berhasil merubah sifat negatif dari anak didik (didik) dunia pendidikan
seakan-akan tidak tahu bagian mana yang salah.
Nah untuk mengatasi hal diatas maka harus adanya pendekatan
kearah pendidikan untuk membimbing anak didik yang bermasalah
tersebut, dengan ini lah bimbingan dan konseling itu sangat penting bagi
dunia pendidikan, dengan ini juga bimbingan konseling masuk ke dalam
kurikulum pendidikan. Kehadiran bimbingan dan konseling juga
membantu meringankan tugas guru.1 Selain dari alasan tadi, ada lagi
alasan-alasan yang lain mengapa bimbingan dan konseling itu dibutuhkan
dalam dunia pendidikan alasan-alasan tersebut ialah:2
1. Perkembangan IPTEK
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah tidak
terbendung lagi, dari setiap perubahan-perubahan yang di
timbulkan darinya selalu ada dampak yang di rasakan oleh
pihak lain. Dari sisi positifnya semua kegiatan bisa di
lakukan dengan sangat mudah, baik dari segi budaya, sosial,
pekerjaan, sekolah dan lain sebagainya. Namun karna di
muka bumi ini selalu ada sisi yang berlawanan maka
perkembangan dari IPTEK ini juga mendatangkan sisi negatif
bagi beberapa pihak.
Pihak yang belum mampu untuk berhadapan dengan
perkembangan IPTEK yang sangat maju ini lambat laun akan
tergilas dan tak terpakai lagi. Begitu juga dengan siswa,
apabila dia tidak siap untuk berhadapan dengan kemajuan
IPTEK maka ketika terjun ke masyarakat otomatis dia akan
sulit untuk beradaptasi. Akibat dari itu pastinya ada masalah-
masalah yang akan terjadi nantinya. Sekolah sebagai
pendidikan formal sudah pasti tidak mau anak didiknya kalah
dengan kemajuan IPTEK, guru selaku pelaku atau pembantu
anak didik untuk siap terjun ke masyarakan dan berhadapan
langsung dengan IPTEK tentu tidak akan mampu jika dia
mempunya tugas ganda yang harus bersamaan dia lakukan,
guru tidak mampu untuk menyampaikan ilmu seluas-luasnya
kepada siswa dan setelah itu dia harus memcahkan berbagai
masalah yang di hadapi oleh siswa, maka dari itu pentingnya
bimbingan dan konseling di lembaga pendidikan.3
2. Guru
Guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawas
atas anak didiknya dari jasmani sampai rohani untuk menuju
kedewasaan diri menjadi individu yang mandiri, menjadi
makhluk tuhan yang baik, dan sebagai makluk sosial.4 Profesi
yang satu ini tidak sembarang orang bisa berada disana,
1 Berkat Persada Lase, “Posisi Dan Urgensi Bimbingan Konseling Dalam Praktik,” Jurnal Warta
(2018), 2.

2 Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis Integrasi) (Depok: PT.
Rajagrafindo Persada, 2013), 1–2.

3 Ibid., 2–4.
mengapa? Karna guru mempunyai tugas yang berat, guru
harus mampu membawa anak didiknya kearah yang lebih
baik. Pada masyarakat guru ini adalah orang yang sangat di
hormati sebab di tangan para gurulah kelak masa depan
masyarakat bangsa. Jadi untuk menjadi guru harus
mempunyai penampilan menarik, mampu membuat peserta
didik untuk semangat belajar.
Guru merupakan fasilitator bagi anak didiknya, itu
artinya guru harus memfasilitasi apa saja yang di butuhkan
oleh anak didiknya dalam belajar. Dari semua kebutuhan
anak didik maka guru harus memnuhinya semaksimal
mungkin.
Guru sebagai mediator artinya guru harus punya
pengetahuan dalam media pendidikan karna media ini
berperan penting dalam terjadinya efektifitas belajar, bukan
hanya punya pengetahuan saja melainkan guru juga harus
pandai dalam menggunakannya.
Guru sebagai insfirator, guru harus menjadi insfirasi
bagi anak didiknya, jadi guru tidak lah boleh memberikan
contoh yang tidak baik kepada anak didiknya karna disini
guru menjadi insfirasi anak didik.
Guru sebagai motivator ya jelas guru harus menjadi
seorang motivator bagi anak didiknya, karna dengan motivasi
dari guru ini berpengaruh terhadap semangat belajar siswa.
Guru sebagai inisiator jadi guru harus mengeluarkan
ide-ide pendidikan kepada para sisiwanya.
Sebenarnya masih banyak lagi mengenai tugas guru ini
namun dalam makalah ini penulis persingkat saja, karna pada
intinya tugas seorang guru adalah mencerdaskan kehidupan
anak didiknya. Anak didik juga memerlukan layanan untuk
dia bisa berkembang secara optimal, untuk melakukan ha itu
maka seorang guru perlu melakukan pendekatan-pendekatan
kepada anak didiknya tersebut jadi layanan yang cocok untuk
melakukan hal ini adalah layanan bimbingan dan konseling.5
3. Makna dan Fungsi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan layanan bimbingan dan
konseling berkaitan erat dengannya, yakni berkaitan dengan
4 M. Shabir U, “Kedudukan Guru Sebagai Pendidik (Tugas , Tanggaung Jawab, Hak Dan
Kewajiban, Dan Kompetensi Guru),” Jurnal Auladuna, vol.2 (2015), 223.

5 Hamid Darmadi, “Tugas, Peran, Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional,”
Jurnal Edukasi, vol.13 (2015), 163–168.
fungsi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Hadirnya
bimbingan dan konseling ini dalam dunia belajar mengajar
(pendidikan) yaitu jika kita melihat bahwa pendidikan ini
suatu upaya untuk terwujudnya manusia secara keseluruhan.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
secara sadar untuk bisa mengembangkan kepribadian yang
berlangsung selamanya dalam pendidikan (sekolah)
pendidikan juga mempunyai arti membantu terciptanya
pribadi yang berkualitas bagi anak didik jasmani mau pun
rohani dengan seoptimal mungkin. Nah dalam hal ini
bimbingan dan konseling mempunyai tugas atau peran yang
sangat penting dalam dunia pendidikan yaitu menolong setiap
individu dari siswa agar bisa berkembang secara optimal.6
4. Masalah-Masalah Siwa
Bimbingan dan Konseling harus lah dilakukan oleh
orang yang profesional untuk mengetahui profesional atau
tidak seorang itu dalam bimbingan dan konseling bisa kita
lihat dari kepribadiannya, kulitas akademiknya, dan
keterampilannya. Berhasil tidaknya suatu layanan konseling
di sekolah itu tergantung bagaimana pribadinya seorang
konselo, (penasehat)7 tekni konselingnya, dan implementasi
teorinya.8
Jadi seorang konselor harus benar-benar orang yang
ahli karna yang di hadapinya dalam permasalahan siswa
meliputi:
a. Masalah belajar
b. Masalah pribadi
c. Penggunaan waktu luang
d. Masalah karier
e. Masalah sosial
f. Masalah pendidikan dan masih banyak lagi.9
5. Bimbingan belajar

6 Wardati Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah (Jakarta:


Prestasi Pustaka Publisher, 2011), 49.

7 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiyah Populer (Surabaya: Arloka, 2001), 366.

8 Dea SIti Ruhansih, “Masalah-Masalah Siswa Di Sekolah Serta Pendekatan-Pendekatan Umum


Dalam Bimbingan Dan Konseling Ditinjau Dari Kaca Mata Konselor,” Jurnal Quanta, vol.2
(2018), 2.

9 Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, 52.


Bimbingan ini dilakukan oleh konselor untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik di
sekolah atau pun di luar sekolah. Bimbingan ini bisa
meliputi:
a. Cara belajar
b. Cara merencanakan waktu kegiatan belajar
c. Efisiensi dalam menggunakan buku-buku
pelajaran yang terkait
d. Cara bagaimana mengatasi kesulitas dalam
pelajaran tertentu
e. Cara, proses, dan prosedur dalam mengikuti
pelajaran

Ada juga yang mengatakan bahwa layanan


bimbingan dan konseling mempunyai peran penting dalam
membantu siswa diantaranya:
a. Mengenal diri sendiri dan paham
akan kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi baik untuk sekarang mau pun untuk
masa yang akan datang
b. Mengatasi masalah pribadi yang bisa
menghambat proses pendidikan misal
contohnya masalah ekonomi, masalah
keluarga atau bisa juga masalah sosial, dan
pergaulan10
6. Bimbingan Sosial
Dalam proses pendidikan individu dari anak didik
tidak bisa lepas dari intraksinya dengan individu lainya.
Maka bimbingan sosial ini membantu agar anak didik bisa
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya supaya terciptalah
suasana belajar yang kondusif. Bimbingan sosial ini
bermaksud untuk:
a. Mendapatkan grup (kelompok) bermain dan
belajar yang sesuai
b. Membantu agar mendapatkan persahabatan
yang cocok
c. Membantu memperoleh kelompok sosial
yang bisa memecahkan masalah tertentu.11

10 Ibid., 56.

11 Ibid.
7. Faktor Psikologis
Dalam kegiatan pendidikan di suatu lembaga sekolah,
anak didik adalah individu-individu yang unik dengan
karakteristik yang di milikinya. Setiap individu satu dengan
individu yang lainnya mempunyai perbedaan. Sebagai
seorang anak didik pastinya selalu ada perubahan setiap dari
apa yang telah mereka pelajari. Dari perubahan itu bisa saja
menghadirkan permasalahan psikologi juga. Salah satu cara
untuk menangani permasalahan psikologi adalah dengan
melakukan layanan bimbingan dan konseling.
Diantara masalah psikologi yang perlu adanya
bimbingan konseling adalah:
a. Masalah perkembangan individu
Guna bimbingan konseling disini adalah
membantu anak didik supaya dapat
menyesuaikan dirinya tergantung dengan
tingkat perkembangan yang dia miliki.
Sehingga perkembangan tersebut bisa dapat
secara optimal.
b. Masalah perbedaan individu
Sudah jelas pasti setiap anak didik
memiliki kepribadian yang berbeda antara satu
sama lainnya, nah disini lah tugas bimbingan
konseling. Bimbingan konseling melakukan
layanan secara individu dan melihat beberapa
hal yaitu:
1) Kecakapan
2) Kecerdasan
3) Sikap
4) Bakat dan minat
5) Pengetahuan
6) Kebiasaan
7) Kepribadian
8) Hasil belajar
9) Kebutuhan
10) Cita-cita
11) Ciri-ciri jasmaniah
12) Pola-pola dan tempo
perkembangan
13) Latar belakang lingkunag dll.
c. Masalah kebutuhan individu
Setiap individu bukan hanya berbeda
karakteristik melainkan juga berbeda dari aspek
kebutuhan, ada yang mampu memebuhi
kebutuhannya sendiri dan ada juga yang perlu
bantuan dari orang lain supaya kebutuhannya
bisa di penuhi. Layanan bimbingan konseling
ini membantu anak didik yang tidak mampu
memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
d. Masalah penyesuaian diri
Lingkungan baru terkadang juga menjadi
penghambat bagi anak didik untuk belajar. Ada
juga lingkungan baru bisa mempermudahkan
anak didik untuk belajar dengan baik. Nah bagi
anak didik yang mengalami kesulitan dalam
penyesuain diri terhadap lingkungan baru maka
dia mendapat kan bantuan dari bimbingan
konseling supaya dengan mudah dia bisa
menyesuainkan dirinya dengan lingkungan
baru dan bisa belajar dengan baik.
e. Masalah belajar
Masalah belajar disini yang perlu di
berikan layanan bimbingan konseling adalah
bagi anak didik yang mengalami kesulitan
dalam:
1) Memilih cara belajar yang
tepat
2) Pengaturan waktu belajar
3) Memilih mata pelajaran yang
cocok
4) Kesulitan konsetrasi
5) Mudah lupa
6) Mempersiapkan ujian
7) Memilih studi lanjutan
8) Belajar berkelompok
9) Menggunakan buku-buku
pelajaran dan masalah belajar
lainnya12

B. Mengapa Bimbingan dan Konseling di Sekolah?


Seperti telah kita ketahui bahwa pekembangan Ilmu Pengetahun dan
Teknologi (IPTEK) sudah sangat pesat dan hal ini berdampak juga bagi
pendidikan dan kebudayaan. Perkembangan IPTEK ini yang juga
12 Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis Integrasi), 7–10.
mempengaruhi dunia pendidikan perlu di tinjau kembali strategi dan
kurikulum pembelajaran sehingga yang didapat bisa sesuai dengan
perkembangan IPTEK yang ada.
Bimbingan merupakan hal yang mempengaruhi kesuksesan sebuah
pendidikan. Disini bisa kita pahami bahwa sebuah sekolah tidak akan
sukses kalau tidak di dukung dengan layanan bimbingan yang baik.
Anak didik yang di sekolah untuk bisa berhasil dalam dunia
pendidikan maka dia perlu mendapatkan bantuan dari pihak sekolah, untuk
membantu anak didik supaya bisa sukses maka pihak sekolah memberikan
layanan bimbingan dan konseling.
Jadi disini ada sepuluh alasan mengapa bimbingan dan konseling
harus ada dalam dunia pendidikan yaitu:
1. Menolong siswa agar mengambil keputusan yang
sesuai
2. Menolong sisiwa agar berkembang sesuai dengan
bidangnya
3. Menolong sisiwa agar bisa beradaptasi dengan baik
di lingkungannya
4. Menolong siswa dalam merencanakan karier di
masa depan
5. Menolong mengurangi atau mengawasi penyia-
nyiaan kelambanan dalam sistem pendidikan
6. Menolong dan melengkapi upaya yang dilakukan
orang tua di rumah
7. Mnolong siswa yang perlu bantuan khusus
8. Membantu sekolah dalam meningkatkan daya tarik
masyarakat ke sekolah
9. Menolong sekolah dalam mencapai kesuksesan
dalam pendidikan
10. Membantu mengatasi masalah disiplin sekolah.

Dari penjelasan diatas dapat kita tarik benang merah bahwa adanya
bimbingan konseling di sekolah supaya bisa membantu siswa dalam
mencapai tujuan yang dia inginkan dan juga bagi para siswa yang
mendapatkan bimbingn konseling bisa mengungkapkan apa yang ada
dalam hatinya kepada bimbingan konseling.13

KESIMPULAN

A. Pentingnya bimbingan dan konseling dalam pendidikan

13 Ibid., 10–13.
Alasan mengapa bimbingan konseling itu penting yaitu:
1. Perkembangan IPTEK
2. Guru
3. Bimbingan belajar
4. Makna dan fungsi pendidikan
5. Masalah-masalah siswa
6. Bimbingan sosial
7. Faktor psikologis
B. Alasan mengapa bimbingan dan konseling di sekolah
1. Menolong siswa agar mengambil keputusan yang sesuai
2. Menolong sisiwa agar berkembang sesuai dengan
bidangnya
3. Menolong sisiwa agar bisa beradaptasi dengan baik di
lingkungannya
4. Menolong siswa dalam merencanakan karier di masa depan
5. Menolong mengurangi atau mengawasi penyia-nyiaan
kelambanan dalam sistem pendidikan
6. Menolong dan melengkapi upaya yang dilakukan orang tua
di rumah
7. Mnolong siswa yang perlu bantuan khusus
8. Membantu sekolah dalam meningkatkan daya tarik
masyarakat ke sekolah
9. Menolong sekolah dalam mencapai kesuksesan dalam
pendidikan
10. Membantu mengatasi masalah disiplin sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. “Tugas, Peran, Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi
Guru Profesional.” Jurnal Edukasi, vol.13 (2015): 161–174.

Lase, Berkat Persada. “Posisi Dan Urgensi Bimbingan Konseling Dalam Praktik.”
Jurnal Warta (2018).

Mohammad Jauhar, Wardati. Implementasi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.


Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011.

Partanto, Pius A, dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiyah Populer. Surabaya:


Arloka, 2001.

Ruhansih, Dea SIti. “Masalah-Masalah Siswa Di Sekolah Serta Pendekatan-


Pendekatan Umum Dalam Bimbingan Dan Konseling Ditinjau Dari Kaca
Mata Konselor.” Jurnal Quanta, vol.2 (2018): 1–3.

Tohirin. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis


Integrasi). Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2013.

U, M. Shabir. “Kedudukan Guru Sebagai Pendidik (Tugas , Tanggaung Jawab,


Hak Dan Kewajiban, Dan Kompetensi Guru).” Jurnal Auladuna, vol.2
(2015): 221–232.

Anda mungkin juga menyukai