PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia sudah
sepatutnya kita menyadari bahwa sebuah karya sastra adalah sesuatu yang
sangat kaya dengan makna.
Karya sastra tersebut harus dapat dipahami agar dapat diketahui makna
yang terkandung didalamnya.
Selain itu, dihadapkan pada sebuah tantangan bahwa kita akan menjadi
seorang pengajar yang dituntut untuk mempunyai kompetensi untuk mengajar
sastra yang salah satunya adalah pemahaman terhadap genre sastra puisi. Oleh
sebab itu, maka kita harus senantiasa dapat memahami bagaimana cara atau
metode dalam memahami bagaimana cara atau metode dalam memaknai
sebuah karya sastra yang dalam hal ini adalah puisi.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memahami sebuah puisi ?
2. Apa makna yang terkandung dari sebuah contoh puisi dalam makalah?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai setelah menyusun makalah adalah :
1. Memberikan gambaran bagaimana cara memahami sebuah puisi
2. Memberikan makna atau tafsiran terhadap contoh puisi yang terdapat dalam
makalah.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Menurut Sumardi
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata khas
(Imajinatif).
2. Menurut J. Waluyo
Puisi adalah genre sastra yang paling banyak menggunakan kata kias
5
6
5) Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah bahasa terbias yang dapat menghidupkan atau
meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. (Soedjito,
1986:128)
Bahasa figurative menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya
memancarkan banyak makna (Waluyo, 1987 : 83).
6) Rima dan Irama
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi baik diawal, tengah, dan
akhir baris puisi, sedangkan irama adalah lagu kalimat yang
digunakan dalam mendeskripsikan puisinya.
b. Struktur Batin Puisi
1) Tema atau makna
Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda
dengan makna maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata,
baris, bait, maupun makna keseluruhan.
2) Rasa
Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisinya.
3) Nada
Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya
4) Amanat
Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada
pembacanya
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah
seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja
pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.
Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki
pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi
sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala
kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang
membawaa oraang lain kedaalam keaadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan
lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan
pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata
yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi
tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk
segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan
penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi
lama dan puisi baru
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber
belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi
itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. kebanyakan penyair aktif sekarang baik
pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok
puisi tersebut.
Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin
indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu
sindiran langsung dengan kasar.
8
9
B. Analisis Puisi
Analisis structural meliputi struktur fisik dan batin puisi. Analisis struktur
puisi adalah analisis puisi ke dalam unsure-unsurnya dan fungsinya bahwa
setiap unsure itu mempunyai makna hanya dalam kaitannya dengan unsure-
unsur lainnya, bahkan juga berdasarkan tempatnya dalam struktur.
Analisis puisis “PENERIMAAN” Karya Chairil Anwar
PENERIMAAN
a. Rasa (Feeling)
Dalam hal ini penyair merasakan semangat pengharapan dengan sedikit
kecemasan bahwa sang mantan kekasih akan berfikir dan menimbang
penawasannya dengan matang hingga ia akan kembali padanya.
b. Nada (Tone)
Pada puisi ini, Chairil Anwar menuangkan perasaan harap-harap cemas
dan ketegaran pengharapan yang ia rasakan dikarenakan pada dasarnya
ia masih mencintai perempuan yang dimaksud. Logikanya adalah mana
mungkin ia memberikan kesempatan pada perempuan tersebut untuk
kembali bila ia tidak mencintainya. Kemudian ketegasan adalah supaya
13
A. Simpulan
Setelah menganalisis puisi penerimaan karya Chairil Anwar, saya
menyimpulkan bahwa puisi tersebut begitu sarat dengan makna yang sangat
berguna bagi kita dalam menempuh kehidupan.
Mengkaji tema, perasaan, nada, suasana dan amanat sebuah puisi
memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi saya, selain kaitannya dengan
saya yang bergelut dengan dunia pendidikan juga makna yang terkandung
dalam puisi tersebut tidak terlepas dari nuansa religius yang dapat
memperkokoh keimanan.
B. Saran
Penulis hanya bisa menyarankan agar mempelajari dan memakai sebuah
puisi bukan karena tuntuan tugas atau hal lain, melainkan karena panggilan jiwa
yang merasa butuh akan amanat yang terkandung dalam sebuah puisi.
14
DAFTAR PUSTAKA
15