Askep Peb SC
Askep Peb SC
Biodata
Istri : Suami :
Nama Klien : Ny. S : Tn. M
Umur Klien : 39 Tahun : 28 Tahun
Alamat : Banjarmasin : Banjarmasin
Status Perkawinan : Menikah : Menikah
Agama : Islam : Islam
Suku : Banjar : Banjar
Pendidikan : SMA : S1
Perkerjaan : Ibu Rumah Tangga : Swasta
Diagnosa Medis : G1 P0 A0 Post SC dengan tidak ada his
Tanggal MRS : 2 Februari 2017 jam 12.00 wita
No RM : xxxxxx
Tanggal Pengkajian : 3 Februari 2017 jam 09.00 wita
Keluhan Utama saat ini : Klien mengatakan “nyeri di bagian perut
bekas luka operasi”
Riwayat Kehamilan Dahulu : Klien mengatakan “belum pernah hamil
sebelumnya”
Riwayat Persalinan dan Kelahiran saat ini :
G0, P1, A0, klien melahirkan anak pertama
dengan jenis kelamin laki-laki dengan proses
persalinan SC dilahirkan di RS Suaka Insan
Banjarmasin.
HPHT : 5-05-2016 (Hari+7, bulan-3, tahun+1)
5+7, 5-3, 2016+1 = 13-2-2017
Post natal care : -
Posisi Fetus :
Tipe Kelahiran : SC (Sectio Caesarea)
Penggunaan Anastesi : Regional Anastesi (SAB)
dan Analgetik
Masalah selama persalinan : Klien tidak mengalami his, usia kehamilan 39
minggu.
Data bayi saat ini : Bayi lahir dengan proses persalinan SC jam
15.00-14.00 wita tanggal 02-02-2017, jenis
kelamin Laki-laki, berat badan 3,400 gram,
panjang badan 48 cm, lingkar kepala 35 cm.
Keadaan psikologis ibu : 1. Fase taking in : saat ini perawatan berfokus
pada klien dikarenakan klien masih lemah
2. Fase taking hold : klien mengatakan ia
senang dan lega saat melahirkan bayinya,
namun klien merasa sedih karena saat ini
masih belum bisa bertemu dan merawat
bayinya karena bayinya harus menjalani
perawatan terlebih dahulu.
Riwayat penyakit keluarga : Klien mengatakan “ dalam keluarga saya tidak
ada riwayat penyakit turunan seperti diabetes
mellitus, tekanan darah tinggi.”
Riwayat Ginekologi : Tidak ada
Riwayat Obstertic :
Tempat Komplika
Jenis Cara Keadaa
N persalina BB si Selama
Kelami Lahi n Saat Umur
o n dan lahir Proses
n r Ini
penolong Persalinan
3.40
Rumah Kuran
Laki- 0 Tidak ada
2. SC sakit, Sehat g dari
laki Gra his
Dokter 24 jam
m
Pemeriksaan Fisik
Penampilan Umum : Kesadaran compos mentis, GCS E4 V5 M6,
terpasang infus RL 20 tpm di intra vena
radialis dekstra, tampak terpasang kateter,
terpasang gurita pada bagian abdomen, klien
tampak menahan rasa sakit, tampak luka bekas
operasi tertutup dengan kasa dan hepapix dan
terpasang diapers.
Berat badan : -
Tinggi badan : 158 cm
TTV : TD = 120/70 mmHg
N = 88x/Menit
RR = 22x/Menit
T = 36,3 °C
Riwayat Kesehatan
1. Pola persepsi kesehatan-pemelihatan kesehatan
Sebelum masuk RS : klien mengatakan “kesehatan adalah hal yang sangat
penting, jika ia sakit maka akan berpengaruh pada janin yang dikandung,
klien ada memeriksakan kehamilan/kandungannya ke klinik bidan
praktek”.
Saat ini : klien mengatakan “sekarang ia mempercayai seluruh pengobatan
dan kesehatannya kepada dokter dan perawat/bidan yang merawatnya”.
2. Pola nutrisi-metabolik
Keadaan sebelum masuk RS : klien mengatakan “sebelum sakit dan
selama kehamilan rutin memakan sayuran dan lauk lainnya. Makan teratur
3 x sehari dengan porsi sedang. Klien senang makan-makanan yang di
goreng dan sayur yang bersantan”.
Keadaan saat ini : klien mengatakan “belum ada makan karena saya baru
selesai dilakukan tindakan operasi, tetapi sudah diperbolehkan minum air
sedikit sedikit.”
3. Pola Eliminasi
Keadaan sebelum masuk RS : klien mengatakan “BAB lancar dan rutin,
biasanya dilakukan pada pagi hari begitu pula BAK tidak ada gangguan”.
Keadaan saat ini : klien mengatakan “di RS sampai pada mahasiswa
pengkajian BAB belum ada dari saat masuk RS sampai sekarang, tetapi
untuk BAK klien terpasang volley kateter dengan urine 300 cc ± selama 4
jam.
4. Pola aktivitas-latihan
Keadaan sebelum masuk RS : kline mengatakan “aktivitas sehari-hari
klien hanya bekerja dirumah, mengerjakan pekerjaan rumah saja”.
Keadaan saat ini : klien masih tampak lemah, hanya berbaring ditempat
tidur, kategori aktivitas III (dibantu sepenuhnya), di RS bersama keluarga
suami.
Masalah keperawatan : Intoleransi aktivitas
5. Pola istirahat-tidur :
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan “pola istirahat dan tidurnya
teratur, pada siang hari ada tidur ± 1 jam, tidur malam ± 7-8 jam”.
Keadaan saat ini : klien mengatakan “tadi malam setelah operasi ada
terbangun karena efek obat bius mulai menghilang dan rasa sakit mulai
muncul, namun sekarang klien mulai bisa beristirahat dengan nyaman.
6. Pola persepsi terhadap diri :
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan “saya menyukai diri saya,
dengan apa yang sudah saya dapatkan dan saya lakukan, saya mampu
berinteraksi dengan orang lain”.
Keadaan saat ini : klien mengatakan ini adalah proses melahirkan anak
saya yang pertama dengan cara operasi ada perasaan tegang saat masuk
kekamar operasi.
7. Pola hubungan peran
Keadaan sebelum masuk RS : klien mengatakan “ia berperan sebagai ibu
rumah tangga dan sebagai istri dalam keluarganya”.
Keadaan saat ini : klien mengatakan selama di RS peran saya sebagai ibu
rumah tangga tidak bisa sepenuhnya saya lakukan dikarenakan masih
dalam masa perawatan setelah melahirkan.
8. Pola seksualitas-reproduksi
Keadaan sebelum masuk RS: klien mengatakan” berhubungan intim dalam
sebulan ada dilakukan oleh klien”.
Keadaan saat ini : klien mengatakan “untuk saat ini tidak bisa memenuhi
kebutuhan biologis dikarenakan dalam masa perawatan/masa nifas”.
9. Pola stress-koping
Keadaan sebelum masuk RS : klien mengatakan”bila ada masalah
biasanya dibicarakan dengan keluarga terutama kepada suami”.
Keadaan saat ini : Klien mengatakan “saya mampu menerima keadaan
saya saat ini dan saya berharap cepat pulih kembali dan pulang kerumah”.
10 Pola keperacayaan nilai-nilai
Keadaan sebelum masuk RS : klien mengatakan “biasanya melakukan
sholat 5 waktu kecuali saat tamu bulanan datang”.
Keadaan saat ini : klien mengatakan saat ini belum “bisa melakukan sholat
namun berdoa bisa dilakukan sambil berbaring karena masih dalam masa
perawatan/masa nifas”.
Profil Keluarga
Pendukung keluarga :
Jumlah anak : 1 orang
Tipe rumah dan komuniatas : Rumah permanen, klien berada di komunitas
dengan lingkungan bersuku banjar.
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tingkat pendidikan : SMA
Tingkat sosial ekonomi : Sejahtera I
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 02-02-2017
Tanggal dan
Hasil pemeriksaan dan
jenis Interpretasi
Nilai Normal
pemeriksaan
Hemoglobin 10.3 (12-14 g/dl) Terjadi penurunan
Hematokrit 32.4 (37-43%) Terjadi Penurunan
MCV 87.6 (81-99 fl) Normal
MCH 27.8 (28-33 pg) Terjadi penurunan
MCHC 31.8 (32-36 g/dl) Terjadi Penurunan
Terapi medis yang diberikan
Tanggal Jenis Terapi Rate Terapi Dosis Indikasi Terapi
03-2-2017 Sanmag sirup Oral 3x1 Mengurangi
gejala-gejala
yang
berhubungan
dengan
kelebihan asam
lambug,
gratritis, tukak
lambung, tukak
usus 12 jari,
dengan gejala-
gejala seperti
mual, nyeri
uluhati,
kembung dan
perasaan penuh
pada lambung
Neurosanbe IV 2x1 Vitamin B
kompleks
Supp Anus 3x1 Pengobatan
Prronalges atritis, reumatoit
dan osteo atritis
akut dan kronis,
nyeri sesudah
operasi, setalh
melahirkan dan
bedah tulang.
Merosan IV 2x1 gram Pengobatan
pneumonia dan
pneumonia
nasokomial,
ISK, inpeksi
intra abdominal,
inpeksi
genokologi,
inpeksi kulit,
inpeksi pada
neutropenia,
inpeksi
polimikrobial.
Analisa Data
Data Kemungkinan Penyebab Masalah
DS : Agens cidera Fisik Nyeri Akut
Klien mengatakan” Nyeri (pembedahan)
dibagian perut bekas luka
operasi”
- karakteristik nyeri:
P : agens cidera fisik
Q : seperti di tusuk-
tusuk
R : dibagian abdomen
bekas luka operasi
S : skala 5 (0-10) nyeri
sedang
T : Hilang timbul
DO :
- Klien tampak menahan
rasa sakit
- Tanda vital :
T : 36,33̊ C
P : 88x/menit
R : 23x/menit
BP : 120/70 mmHg
-
DS: Kelemahan Fisik Intoleransi aktivitas
Klien mengatakan “
belum bisa duduk, baru
bisa miring kiri dan
kanan”
DO:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak berbaring
di atas tempat tidur
- Kategori aktivitas III
(dibantu sepenuhnya)
- Tanda vital:
TD: 120/70 mmHg, N:
83x/menit, RR: 22x/
menit, S: 36,3°C
- Klien menggunakan
jenis anestesi: Spinal
anestesi
7. Pemberian
7. Kolaborasi
analgetik dapat
pemberian obat
mengurangi rasa
golongan
nyeri yang
analgesik.
dirasakan klien.
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama/Ruangan : Ny. F/Clement
Tanggal : Jumat, 03-02-2017
Diagnosa II : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Mengetahui 1. Mengkaji kemampuan Jam 14.00 Wita
tindakan keperawatan kemampuan sejauh mana klien klien dalam S: Klien mengatakan “badan
selama 3x6 jam klien dalam dapat melakukan mobilisasi. masih terasa lemah, baru
diharapkan masalah mobilisasi. mobilisasi. miring kiri dan kanan”
keperawatan 2. Menganjurkan klien
2. Mengurangi dan
intoleransi aktivitias 2. Beritahu klien untuk miring kiri dan O:
mencegah efek
dapat teratasi aktivitas apa kanan serta Klien tampak lemah
samping dari
Dengan kriteria hasil:
yang boleh memberitahu klien Klien tampak berbaring di
anestesi yang
1. Klien dapat ikut
klien lakukan untuk tidak atas tempat tidur
didapatkan klien
serta dalam progam
dan yang tidak melakukan aktivitas Kategori altivitas III
saat dilakukan
latihan
boleh lain dulu secara (dibantu sepenuhnya),
2. Klien menunjukan pembedahan.
dilakukan. mandiri.
peningkatan
3. Membantu 3. Membantu klien
mobilitas secara 3. Bantu dan A: Masalah belum teratasi
memenuhi dalam memenuhi
mandiri libatkan
kebutuhan ADL kebutuhan ADL klien
3. Mempertahankan P:
kelaurga klien
klien dan serta melibatkan
mobilitas dan Lanjutkan intervensi
dalam
mengurangi efek keluarga.
mampu meemenuhi keperawatan 1-5
memenuhi
samping dari
ADL secara
kebutuhan ADL
anastesi.
bertahap
klien. 4. Menanyakan kepada
4. Tidak terjadi
4. Memudahkan
klien barang-barang
kelelahan setelah 4. Dekatkan
klien dalam
melakukan aktivitas berang-barang menjangkau yang sangat
yang barang yang dibutuhkan dan
dibutuhkan dibutuhkan. mendekatkanya
klien. didekat klien.
5. Mengurangi risiko
5. Memasang pagar
5. Tinggikan pagar jatuh pada klien.
tempat tidur klien.
tempat tidur
klien.
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama / Ruangan : Ny. F / Clement
Hari / Tanggal : Jumat, 03-02-2017
Diagnosa 3 : Risiko infeksi dengan faktor risiko tindakan invasif (pembedahan)
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji adanya 1. Mengetahui 1. Mengkaji daerah Jam 14.00 WITA
keperawatan selama 3x24 tanda-tanda adanya tanda sekitar luka klien S :
jam diharapkan masalah infeksi pada infeksi pada melihat adanya Klien mengatakan “masih
keperawatan risiko infeksi daerah sekitar daerah luka bekas tanda-tanda infeksi nyeri dibagian luka bekas
tidak terjadi dengan luka bekas operasi. seperti: kalor, dolor, operasi”
kriteria hasil : operasi. rubor, tumor,
1. Tidak terdapat tanda- 2. Observasi 2. Adanya fungsilasea. O:
tanda infeksi disekitar tanda-tanda peningkatan 2. Mengukur tanda- Tanda-tanda vital klien
area bekas luka operasi vital klien tanda-tanda vital tanda vital klien. T : 36,63̊ C
2. Tanda-tanda vital klien khususnya suhu 3. Menganjurkan klien P : 86x/menit
dalam batas normal tubuh merupakan untuk tidak R : 23x/menit
T = 36,5-37,53̊ C indikasi adanya menyentuh langsung Bp : 110/80 mmHg
P = 60 100x/menit infeksi. daerah sekitar luka Tidak ada kemerahan,
3. Anjurkan klien 3. Mencegah kuman jika tangan masih
R = 16-24x/menit untuk tidak bakteri dari luar kotor, menganjurkan pembengkakkan
BP = 120/80 menyentuh menginfeksi klien untuk tidak disekitar area luka
mmHg daerah luka bagian luka klien menggunakan klien
3. Klien menunjukkan bekas operasi pakaian yang terlalu Klien mampu miring
kemampuan untuk dan ketat yang membuat kiri dan kanan.
mencegah timbulnya mengusahakan klien cepat Belum dilakukan
infeksi. daerah tersebut berkeringat. perawatan luka
tetap bersih. 4. Menganjurkan
4. Anjurkan 4. Mencegah infeksi keluarga klien untuk A:
keluarga klien silang. mencuci tangan Masalah tidak terjadi
untuk mencuci sebelum dan
tangan sebelum sesudah bersentuhan P:
dan sesudah dengan klien. Lanjutkan intervensi
bersentuhan keperawatan 1-4
dengan klien. tambahkan intervensi
5. Lalukan 5. Membersihkan perencanaan perawatan
perawatan luka luka, mencegah luka bekas operasi dihari
pada daerah infeksi dan ketiga.
luka klien mempercepat
dengan teknik proses
steril. penyembuhan
luka.
6. Kolaborasi 6. Membunuh
dalam kuman bakteri
pemberian obat penyebab infeksi
antibiotik. dan mencegah
infeksi.
Catatan Perkembangan
Nama : Ny. F
Ruangan : Clement
No Tanggal dan Waktu Catatan Perkembangan (SOAPEI) Paraf
1. 4 Februari 2017 S : Pasien mengatakan “masih nyeri pada bekas luka operasi”
09.00 wita - Karakteristik nyeri
- P : agens cidera fisik
- Q : seperti di tusuk-tusuk
- R : dibagian abdomen daerah sekitar bekas luka operasi
- S: skala nyeri 5 (0-10) nyeri sedang
- T : hilang timbul
O:
- Klien tampak lemah
- Kesadaran compos menthis
- Klien tampak berbaring diatas tempat tidur
- Klien tampak menahan rasa sakit
- Tanda-tanda vital:
- T : 36,3OC
- P : 84x/menit
- R : 20x/menit
- Bp : 100/80 mmHg
A : Masalah belum teratasi
I:
1. Kaji karakteristik nyeri yang dirasakan oleh klien
2. Pantau tanda-tanda vital klien.
3. Berikan klien posisi yang nyaman menurut nya.
4. Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi dalam mengurangi rasa
nyeri.
5. Kontrol lingkungan klien yang dapat mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien.
6. Berikan informasi tentang nyeri kepada klien termasuk penyebab
nyeri, berapa lama nyeri akan hilang, antisipasi dari rasa nyeri.
7. Kolaborasi pemberian obat golongan analgesik.
O:
- Pasien tampak lemah
- Terbaring ditempat tidur
- Aktivitas dibantu keluarga (skala aktivitas kategori III)
I:
1. Kaji adanya tanda-tanda infeksi pada daerah sekitar luka bekas
operasi.
2. Observasi tanda-tanda vital klien
3. Anjurkan klien untuk tidak menyentuh daerah luka bekas operasi
dan mengusahakan daerah tersebut tetap bersih.
4. Anjurkan keluarga klien untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
bersentuhan dengan klien.