Anda di halaman 1dari 16

Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon

berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera


menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Tasikmalaya yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN TSM, atas nama Terdakwa M
RIZKI RAMDANI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : M RIZKI RAMDANI

Tempat Lahir/Umur : TASIKMALAYA / 18 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Purbaratu

Agama : Islam

Pekerjaan : Serabutan

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa


melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2) KUHP , apakah
saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudara (Alfan, Randie)

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim


Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat
kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH


menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan
kartu Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,


kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut
Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti


dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan


Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat


Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?

PH Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi,


oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi


maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat


bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon
agar persidangan ini bisa ditunda Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.

PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.


Hakim Ketua : Selanjutnya pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara
JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping


penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 3 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama ARDI KUSUMAH


WIJAYA ke persidangan

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama ARDI KUSUMAH


WIJAYA di persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas


Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan
jelas.

N a m a : ARDI KUSUMAH WIJAYA

Tempat/Tanggal Lahir : 23 November 2002

Jenis Kelamin : Laki-laki

U m u r : 17 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Paseh

Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta


Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut
Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah
saudara saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Tidak pak hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian sepeda


motor yang terjadi di rumah saya.

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit
sepeda motor scoopy BK 5541 AEM ?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur
dini hari pak hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya


sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang
mengambil sepeda motor saya

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya
sepeda motor saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?
Saksi Korban : ada pak hakim, yaitu gembok garase rumah saya rusak dan
rantai untuk menggembok garase sudah hilang.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa


BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik
saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )

Berupa : Satu Plat BK 5541 AEM

Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut plat sepeda motor
scoopy saya

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk


mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar


pada saat itu stang sepeda motor saudara sudah terkunci?

Saksi Korban : Benar Pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.

JPU II : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci gembok


pagar rumah anda rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?

Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah
rusak dan rantai untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.

JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada pak hakim. Terimakasih

PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda


menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk
sembahyang dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya sudah tidak ada
ditempatnya.

PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada

pada tempatnya anda juga mendapati gembok anda terbuka

apakah pada malam sebelumya pintu gerbang anda sudah benar-


benar terkunci?

Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan


ditemukan plat dengan Nomor Polisi BK 5541 AEM, apakah benar itu plat nomor sepeda
motor anda yang hilang?

Saksi Korban : Benar Pak, motor Honda Scoopy dengan Nomor Polisi BK
5541 AEM itu milik saya.

PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda
menyadari sepeda motor anda hilang?

Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang
pada saat saya menyadari honda scopy saya telah hilang.

PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis


Hakim.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk Saudara


Saksi?

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua,

Saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau


informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak
ada yang mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.


Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama VALERIAN


PERMANA SUKMA ke Persidangan !

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama VALERIAN PERMANA


SUKMA di persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan


dalam persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari


saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : VALERIAN PERMANA SUKMA

Tempat tanggal lahir : Taskimlaya / 07 September 2001

Jenis Kelamin : Laki-Laki

U m u r : 18 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Asrama Polisi Kreneng Blok P

Pekerjaan : Polri

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim


Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan
silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah
saudara saksi mengerti ?

Saksi II : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II : Ya Pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait penangkapan yang saya lakukan


pada tanggal 5 juli 2019.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang
akan diajukan kepada saksi?

JPU : Ada Pak Hakim, Apakah benar anda yang melakukan


penangkapan terhadap saudara terdakwa?

Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang
melakukan penangkapan terhadap terdakwa.

JPU : Kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi II : Saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya


pada hari hari rabu 5 juli 2019.

JPU : Dimana saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi II : Penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.

JPU : Apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan


perlawanan atau mencoba melarikan diri?
Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka
tidak dapat melarikan diri.

JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat


Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda
mengetahui bahwa saudara yustus yang melakukan pencurian?

Saksi II : Kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat

bahwa dirumah tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di TKP?

Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah
obeng yang digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.

Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan


barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi II : Saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada


saat melakukan penangkapan.

Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang


melakukan pencurian tersebut?

Saksi II : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah


mengakui perbuatanya.

Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?

Saksi II : Saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan


pencurian sepeda motor salah satunya, Honda Scopy DK 5541 AEM, Dan alat yang
digunakan untuk pencurian adalah satu buah obeng.

Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I : Tidak, Pak Ketua.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat


melakukan penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?
Saksi Korban : Ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi?

Terdakwa : Benar Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?

JPU : Tidak ada, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di


hadirkan untuk meringankan terdakwa?

PH.Terdakwa : Tidak pak hakim.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari


ini Rabu tanggal 29 November 2019, kami rasa cukup dan kami tunda selama
1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2019 dengan Agenda
Pemeriksaan Keterangan terdakwa, untuk itu kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum
agar menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan
datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang
tanpa dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG III Rabu, 6 Desember 2019 (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Tasikmalaya yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN TSM, atas nama
Terdakwa M RIZKI RAMDANI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu
3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang, maka sidang ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali


mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara
sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam


BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari
barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)

Berupa :

1 Buah Plat BK 5541 AEM

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?

JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar


saudara yang melakukan pencurian?

Terdakwa : Iya Pak.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara


merencanakan pencurian tersebut?
Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan
pencurian tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung berniat
untuk melakukan pencurian.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian


sepeda motor ?

Terdakwa : Pernah Bu, beberapa kali saya lupa.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang


lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?

Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama andy yang sekarang


masih DPO.

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan


pencurian tersebut.

Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak
keluar oleh teman saya Andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan
rumah korban saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga menimbulkan
pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di dalam rumah, kemudian teman saya
masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu mengeluarkan sepeda
motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah membobolnya dengan menggunakan obeng
agar bisa dikendarai.

JPU : Kemudian saudara apakan motor milik korban?

Terdakwa : Motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan harga 2
juta rupiah.

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan


yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa saat


anda dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan
dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda


sudah mengakui semua perbuatan anda?

Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan
menceritakan semua kronologinya kepada petugas.
PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan
anda yang mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil sepeda
motor dan anda hanya menunggu diluar pagar?

Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh
menunggu didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor
tersebut.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum


dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan


pencurian itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana


situasi rumah korban saat saudara pergi membawa sepeda motor milik korban?

Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu


ditanyakan.

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi anda


mengatakan bahwa sepeda motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta rupiah, lantas
saudara mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?

Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy pak hakim.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?

JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim


Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU : Iya, siap pak.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari


ini Rabu tanggal 6 Desember 2019, kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu
kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2019 dengan Agenda Pembacaan
Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar
menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang
dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV Rabu, 13 Desember 2019 (Pembacaan Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Tasikmalaya yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN TSM, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk
palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
tuntutannya?

JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk


kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan
tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?
Terdakwa : Tidak pak hakim

Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang
ini ditunda sampai pada hari Rabu, 20 Desember 2019 dengan agenda pembacaan putusan.
Kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam
persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang VI Rabu, 20 Desember 2019 (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/FH.Unmas, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk
palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari
ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan


pada hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan


sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai


membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan bahwa


apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-
lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan


ini?

Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan
mengajukan banding.

PH Terdakwa : Baik pak hakim.


Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana
Peradilan Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2019/PN TSM, atas nama
Terdakwa M RIZKI RAMDANI dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk
palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai