Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

POKOK AJARAN ISLAM

PEMBIMBING:
Dr. Nurul Huda, M. H. i

Disusun Oleh:
1. Lusi Dwi Rahmawati (201955020400787)
2. Laeli Aenur Rovika (201955020400795)

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI BOJONEGORO
2020
DAFTAR ISI

Cover …………………………………………………………………..........i
Daftar isi……...…………………………………….........……………..........ii
Kata pengantar………………………………………………….....….........iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………….…..........…..…………....1
1. Latar Belakang ………………………………........………………....1
2. Rumusan Masalah ……………………..……........………………….1
3. Tujuan Pembahasan …………………….…….…………………..… 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………..........……… 2
1. Pengertian pokok-pokok ajaran islam …................. ………...…....….2
2. Pokok-pokok ajaran islam.....................………………..……………. 2
3. Hubungan dengan cabang ajaran islam…....................…..…………...7

BAB III ANALISIS ………………………………………..........………… 8


BAB IV PENUTUP………………………………………..........…………. 9
Simpulan ………………………………………...…….......…….………....... 9
Saran …………………………………………………………..........……… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………........………..…… 10

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

Bojonegoro, 10 Februari 2020

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Islam adalah agama Allah yang diperintahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW,
agar pokok-pokok dan peraturan-peraturannya diajaran. Beliau juga ditugaskan Allah
agar menyampaikan agama tersebut kepada umat manusia dan mengajak mereka utuk
memeluknya.

Saat ini banyak sekali permasalahan-permasalahan fundamental yang terjadi dalam


praktek ibadah seorang muslim.Salah satu permasalahan fundamental yang kian
menjamur adalah menyangkut praktek dasar ajaran islam. Dasar ajaran islam yang terdiri
dari aqhidah, syari’ah, dan akhlak’ sering ekali dilupakan keterkaitannya. Contohnya
seorang melaksanakan sholat berarti dia melakukan syari’ah. Tetapi sholat tersebut
dilakukan untuk membuat kagun orang-orang disekitarnya berarti dia melaksanakan
aqidah. Karena sholatitu dilakukan bukan karena Allah SWT, sholat itu tidak bermanfaat
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Alhasil, dia mendapatkan manfaat pada
akhlaknya. Itulah yang menjadikan suatu perbuatan seharusnya mendapat ganjaran
pahala, tapi malah menjadi suatu kesia-sian karena tidak dilakukan semata-mata karena
Allah. Dengan penyusun makalah ini, penulis berharap dapat megaskan kembali
mengenai kerangka dasar ajaran islam yang terdiri dari:Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak
yang kian terlupakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pokok ajaran islam?

2. Apa pokok-pokok ajaran islam?

3. Apa hubungannya dengan ajaran islam?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pokok ajaran islam

2. Mengetahui pokok-pokok ajaran islam

3. Mengetahui hubungannya dengan ajaran islam?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pokok Ajaran Islam
Ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dapat diumpamakan
seperti sebuah pohon, yang terdiri dari akar,batang, dahan, ranting, daun,bunga dan
buah. Masing masing bagian dari pohon ini nama dan fungsinya berbeda antara satu
dan lainnya, namun saling berkaitan secara fungsional, dan membentuk sebuah system
yang terpadu.Pokok – pokok ajaran islam sebagaimana akan dikemukakan dibawah ini
dapat diibaratkan sebagai akar atau fondasi yang diatasnya dapat berdiri batang, dahan
dan lainya.Oleh karena itu sebagai pokok ajaran islam, maka ia menjadi bagian yang
penting,sedangkan bagian lainya tidak boleh bertentangan tentangan dengan yang
pokok atau yang inti ini.

Selanjutnya, dikalangan masyarakat terkadang masih belum dapat


membedakan ajaran islam yang pokok (ushuliyah) yang apabila dilanggar akan
membawa orang menjadi murtad atau keluar dari islam, dan ajaran yang bersifat
cabang (furu’iyah) yang apabila dilanggar tidak menyebabkan orang keluar dari islam,
atau palig tinggi menyababkanorang tersebut berdosa. Percaya kepada Allah SWT,
para Rasul, kitab suci Al-qur’an, dan Hari Akhir merupakan contoh ajaran pokok.
Adapun kepercayaan yang berkenaan dengan jumlah sifat Allah antara 13,20, atau 99
sifat, ini melekat pada zat Allah.

B. Pokok-Pokok Ajaran Islam

1. Akidah
Dalam islam akidah adalah iman atau kepercayaan. Sumbernya adalah Al-
qur’an.Iman adalah teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala
sesuatu untuk dipercaya dengan suatu keimanan dantidak boleh ragu.Tegaknya
aktivitas keislaman dalam hidupdan kehidupan seseorang itulah yang dapat
menerangkan bahwa orang itu mempunyai akidah atau kualitas iman yang dimiliki.

A.Pengertian Akidah

Akidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan yang berarti simpul, ikatan,


dan perjanjian yang kokoh dan kuat.Setelah terbentuk ‘aqidatan (akidah) berarti
kepercayaan atau keyakinan.Kaitan antara aqdan dengan ‘aqidatan adalah bahwa
keyakinan itu tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian. 1

1
Nasruddin Razak, Dienul Islam,(Bandung:PT.ALMA’ARIF,1989),199-120
2
Makna akidah secara etimologis ini akan lebih jelas apabila dikaitkan dengan
pengertian terminologisnya, seperti diungkapkan oleh Syekh Hasan al Banna dalam
Majmu’ar Rasaail: “Aqaid (bentuk jamak dari ‘aqidah) adalah beberapa perkara yang
wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.”

Abu Bakar al Jazairi dalam kitab Aqidah al-Mukmin mengemukakan bahwa: “Akidah
adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu, (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam
hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu”.

ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam memahami akidah secara
tepat dan jelas, yaitu:

a. Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui kebenaran dengan potensi


yang dimilikinya. Indra dan akal digunakan untuk memahami dan mengerti
kebenaran, sedangkan wahyu menjadi pedoman untuk menentukan mana yang
baik dan mana yang buruk. Dalam berakidah hendaknya manusia
menempatkan fungsi alat tersebut pada posisinya masing-masing
b. Keyakinan itu harus bulat dan penuh, tidak berbaur dengan kesamaran dan
keraguan. Oleh karena itu, untuk sampai kepada keyakinan, manusia harus
memiliki ilmu sehingga ia dapat menerima kebenaran dengan sepenuh hati
setelah mengetahui dalil-dalilnya.
c. Akidah harus mampu mendatangkan ketentraman jiwa kepada orang yang
menyakininya. Untuk itu diperlukan adanya keselarasan antara keyakinan
lahiriyah dan batiniah. Pertentangan antara kedua haltersebut akan melahirkan
kemunafikan. Sikap munafik ini akan mendatangkan kegelisahan.
d. Apabila seseorang telah menyakini suatu kebenaran, maka konsekuensinya ia
harus sanggup membuang jauh-jauh segala hal yang bertentangan dengan
kebenaran yang diyakininya itu.

Akidah Islamiyah berisikan ajaran tentang apa saja yang harus dipercayai, diyakini
dan diimani oleh setiap orang Islam. Karena agama Islam bersumber kepada
kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan, maka akidah merupakan sistem
kepercayaan yang mengikat manusia kepada Islam.Seorang manusia disebut Muslim
jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan sistem
kepercayaan Islam karena itu aqidah merupakan ikatan dan simpul dasar Islam yang
pertama dan utama.Akidah Islamiyah dibangun di atas enam dasar keimanan yang
lazim disebut dengan rukun iman. Rukun iman itu meliputi iman kepada Allah, iman
kepada malaikat-malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-
rasul Allah, dan iman kepada hari akhir serta iman kepada qada’ dan qadar.2

2
Muhammad Syahrur, Islam dan Iman;aturan-aturapokok,(Yogyakarta:Jendela,2002)26
3
B. Ruang Lingkup Pembahasan Akidah

a. Ilahiah, yaitu pembahasan tentang sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan seperti
wujud Allah Swt., nama-nama Allah Swt., dan sifat-sifat Allah Swt., dan lain-lain.
b. Nubuwah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi
dan rasul termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah Swt., mukjizat dan
sebagainya.

c. Ruhaniah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik, seperti malaikat, jin, iblis, setan dan roh.

d. Sam’iyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
melalui sam’i yakni dalil naqli berupa alquran dan as-Sunnah, seperti alam barzakh,
akhirat, azab kubur, dan sebagainya.3

Disamping sistematika di atas, pembahasan akidah bisa juga mengikuti sistematika


rukun iman. Yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat Allah, iman
kepada iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, dan iman
kepada hari akhir serta iman kepada qada’ dan qadar.

B. Syari’ah
1. Pengertian Syari’ah

Syara’a-Yasyra’u–Syar’an artinya membuat undang-undang, menerangkan


rute perjalanan, adat kebiasaan, jalan raya. Syara’a– Yasyra’u–Syuruu’an artinya
masuk ke dalam air memulai pekerjaan, jalan ke air, layar kapal, dan tali panah
(Mahmud Yunus, 1989:195).Syari’ah juga berarti jalan lurus, jalan yang lempang,
tidak berkelok-kelok, jalan raya. Penggunaan kata syari’ah bermakna peraturan, adat
kebiasaan, undang undang, dan hukum (Ahmad Wason Munawwir, 1984:762).
Syari’ah menurut asal katanya berarti jalan menuju mata air, syariat Islam berarti jalan
yang harus ditempuh seorang muslim. Sedangkan menurut istilah, syari’ah berarti
aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia
dengan alam semesta atau dengan pengertian lain, syari’ah adalah suatu tatacara
pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah Swt
seperti dirumuskan di dalam Alquran yang berbunyi:
Dan kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang.Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
3
Razak,Dienul Islam,160
4
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.Sesuai dengan pengertian di atas,
maka syari’ah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia sebagai individu,
masyarakat, dan sebagai subyek alam semesta. Syariah Islam mengatur pula tata
hubungan seseorang dengan dirinya sendiri untuk mewujudkan sosok individu yang
shaleh.Islam mengakui manusia sebagai makhluk sosial, sehingga syariah mengatur
tata hubungan antara manusia dengan manusia dalam bentuk muamalah, sehingga
terwujud kesholehan sosial.Kesholehan sosial merupakan bentuk hubungan yang
harmonis antara individu dengan lingkungan sosial sehingga dapat dilahirkan bentuk
masyarakat yang saling memberikan perhatian dan kepedulian yang dilandasi oleh
rasa kasih sayang.Dalam hubungan dengan alam, syari’ah Islam meliputi aturan dalam
mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam untuk mendorong
saling memberi manfaat sehingga terwujud lingkungan alam yang subur dan makmur.

2. Ruang Lingkup Syari’ah

a. Ibadah yaitu beberapa peraturan yang mengatur hubungan vertikal (hablum


minAllah), terdiri dari: syahadat, salat, puasa, zakat, haji bagi yang mampu. Thaharah
(mandi, wudlu, tayammum), qurban, shodaqoh dan lain-lain.

b. Muamalah yaitu suatu peraturan yang mengatur seseorang dengan lainnya dalam
hal tukar menukar harta (jual beli dan yang searti), diantaranya: perdagangan, simpan
pinjam, sewa-menyewa, penemuan, warisan, wasiat, nafkah, dan lain-lain.

c. Munakahat yaitu peraturan masalah hubungan berkeluarga, seperti: meminang,


pernikahan, mas kawin, pemeliharaan anak, perceraian, berbela sungkawa, dan lain-
lain.

d. Jinayat yaitu peraturan yang menyangkut masalah pidana, seperti: qishah, diyat,
kifarat, pembunuhan, perzinaan, narkoba, murtad, khianat dalam berjuang, kesaksian,
dan lain-lain.

e. Siyasah yaitu masalah politik yang intinya adalah amar ma’ruf nahi munkar.
Misalnya: persaudaraan (ukhuwah), keadilan (‘adalah),tolong-menolong (ta’awun),
toleransi (tasamuh), persamaan (musyawarah), kepemimpinan (dzi’amah), dan lain-
lain.4

4
Hubanakah,pokok-pokok Aqidah Islam,550

5
C. Akhlak
1. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah kondisi mental, hati, batin seseorang yang mempengaruhi perbuatan
dan perilaku lahiriyah.Apabila kondisi batin seseorang baik dan teraktualisasikan dalam
ucapan, perbuatan, dan perilaku yang baik dengan mudah, maka hal ini disebut dengan
akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji (mahmudah).5

Jika kondisi batin itu jelek yang teraktualisasikan dalam perkataan, perbuatan, dan tingkah
laku yang jelek pula, maka dinamakan akhlak yang tercela (akhlak madzmumah).
Jadi orang yang tidak berakhlakul karimah adalah laksana jasmani tanpa rohani atau sama
dengan orang yang sudah mati atau disebut dengan mayat yang berasal dari kata maitatun
yang artinya bangkai, sedangkan bangkai lambat laun akan menimbulkan penyakit. Demikian
dengan orang yang tidak berakhlakul karimah, lambat laun akan merusak dirinya dan merusak
lingkungan. Sehingga Nabi diutus oleh Allah semata-mata untuk menyempurnakan akhlak,
(HR. Bukhari).Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari pada jiwa seseorang,
karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang.Sebab keimanan
harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari Dapat disimpulkan bahwa akhlak yang
baik pada dasarnya adalah akumulasi dari akidah dan syari’ah yang bersatu secara utuh dalam
diri seseorang. Apabila akidah telah memotivasi implementasi syari’ah Islamiyah akan lahir
akhlakul karimah, maksudnya adalah akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila
syari’ah Islamiyahtelah diaplikasikan bertendensi akidah.

2. Ruang Lingkup Akhlak

Pembahasan seputar akhlak ini sangat luas,tetapi yang paling mendasar, yakni berakhlak
kepada Allah, kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada masyarakat, dan berakhlak
kepada alam (lingkungan).

a. Berakhlak kepada Allah: mentauhidkan Allah Swt, bertaqwa kepada-Nya, beribadah


kepada-Nya, berdo’a kepada-Nya, berdzikir kepada-Nya, bertawakal kepada-Nya,
tawadlu’ kepada Allah.
b. Berakhlak kepada diri sendiri: bersabar karena Allah, bersyukur kepada Allah,
bersikap benar, bersikap amanah, bersikapqana’ah(menerima apa adanya).
c. Berakhlak kepada keluarga: berbakti kepada kedua orang tua, adil terhadap saudara,
mendidik dan membina keluarga, pendidikan akhlak di lingkungan keluarga.
d. Berakhlak kepada masyarakat: mempertahankan persaudaraan, saling tolong-
menolong, bersikap adil, pemurah, penyantun, pemaaf, menepati janji, bermusyawarah.
e. Berakhlak kepada alam (lingkungannya): memelihara ciptaan Allah, memanfaatkan
alam dengan benar, memakmurkan alam. 6

5
Sudirman,Pilar-pilar Islam:Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim,245
6
Sudurman,Pilar-pilar Islam:Menuju Kesempurnaa Sumber Daya Muslim,250
6
Pokok-pokok ajaran Islam ada tiga, yang pertama iman atau akidah yaitu keyakinan atau
percaya, yang kedua syari’ah adalah suatu tatacara pengaturan atau undang-undang tentang
perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah Swt, yang ketiga akhlak kondisi
mental, hati, batin seseorang yang mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah, jika
kondisi batin yang baik maka akan teraktualisasikan menjadi akhlak mahmudah, jika kondisi
mental yang buruk maka akan teraktualisasikan menjadi akhlak yang mazmumah.

D. Hubungan antara Aqidah syariah dan Akhlak


Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapt dipisah-pisahkan. Meskipun demikian,ketiganya dapat dibedakan satu sama
lain. Aqidah sebagai konsep atau sistem keyakinan yang bermuatan elemen-elemen dasar iman,
menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Syariah sebagai konsep atau sistem hukum
berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistem nilai etika
menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh agama. Oleh karena itu, ketiga kerangka
dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri seorang Muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam
ajaran Islam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah aqidah,sementara batang, dahan, dan daunya adalah
syariah, sedangkan buahnya adalah akhlak.Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang
lurus dan kuat yang mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan kepada Allah
sehingga tergambar akhlak yang mulia dalam dirinya. Atas dasar hubungan ini pula maka seorang
yang melakukan suatu perbuatan baik,tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau iman, maka ia termasuk
ke dalam kategori kafir.Seorang yang mengaku beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka
ia disebut orang tasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetap itidak
dilandasi aqidah atau iman yang lurus disebut orang munafik.konsep atau kerangka dasar Islam ini
memiliki hubungan yang begitu erat dan tidak dapatdipisahkan. Al-quran selalu menyebutkan
ketiganya dalam waktu yang bersamaan.

7
BAB III

ANALISIS

ANALISIS
Pengantar studi islam merupakan salah satu mata kuliah yang salah satuya
mempelajari tentang ajaran pokok agama islam. Pokok ajaran islam jika ibaratkan seperti
sebuah pohon yang terdiri dari akar, batang, dahan, ranting, daun, bunga dan buah. Masing-
masing bagian-bagiannya memiliki fungsi yang berbeda-beda tetapi saling berkaitan.

Pokok ajaran islam yang pertama adalah akhidah, yaitu (iman atau kepercayaan) yang
bersumber dari Al-Qur’an. Akhidah berisi tentang apa saja yang harus dipercayai, diyakini
dan di imani oleh orang muslim.

Akhidah dibangun atas enam dasar yang disebut rukun iman, rukun iman meliputi:
Iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah,
iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada’ dan qodar.

Syariah merupakan suatu tata cara pengaturan atau undang-undang tentang perilaku
hidup manusia untuk mencapai jalan keridhoan Allah SWT. Adapaun ruang lingkup syariah
yang pertama yaitu ibadah, ibadah yaitu beberapa peraturan yang mengatur hubungan dengan
Allah contohnya syahadat, sholat, puasa, zakat, haji. Yang kedua Muamalah yaitu sesuatu
yang mengatur dalam hal tukar menukar harta atau jual beli contohnya warisan. Yang ketiga
Munakahat yaitu peraturan dalam suatu masalah mengenai tentang hubungan keluarga.
Contohnya: pernikahan, perceraian. Yang empat Jinayat yaitu peraturan yang mengenai
tentang peraturan pidana. Contohnya: diyat dab qishas. Yang kelima Siasah yaitu
mengenaimasalah politik yang intinya amal ma’ruf nahi mungkar.

Akhlak merupakan suatu kondisi mental hati, batin seseorang yang mempengaruhi
perbuatan dan perilaku lahiriyah. Adapun ruang lingkup akhlak yang pertama adalah
berakhlak kepada Allah yaitu menjalankan perintahnya menjahui larangannya. Kedua yaitu
berakhlak kepada diri sendiri. Ketiga berakhlak kepada keluarga, masyarat, dan alam.

8
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Pokok-pokok ajaran islam adalah ajaran yang di bawa Nabi Muhammad SAW,
yang diibaratkan seperti pohon, yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dahan, ranting,
dan buah. Masing-masing bagian dari pohon ini nama dan fungsinya berbeda antara satu
dan lainnya, namun saling berkaitan secara fungsional dan membentuk system yang
terpadu.

Pokok-pokok ajaran islam ada 3 yaitu: Aqidah, Akhlak dan Syari’ah. Aqidah adalah
kepercayaan atau keyakinan. Akhlak adalah kondisi mental, hati, batin seseorang yang
mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah. Dan Syari’ah adalah aturan atau undang-
undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan alam semesta.

SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga bermanfaat bagi pembaca dan
pemakalah sendiri. Dan semoga apa yang kita diskusikan dapat menambah rasa syukur kita
kepada Allah dan menambah pengetahuan kita. Kami menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang
membangun.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pof.Dr. H. Abuddin Nata, MA. Studi Islam Komprehensif. 2011. Jakarta: Kencana Prenada
Group.

Drs. Nasruddin Razak. Dienul Islam. 1971. Bandung:PT.Alma’arif.

Abdurrahman Habanakah. Pokok-pokok Akidah Islam. 1998. Jakarta:Gema Insanai Press.

Drs. H. Sudirman. Pilar-pilar Islam:Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim. 2012.


Malang:UIN Maliki Press.

https://books.google.co.id/books?id=ptYvDwAAQBAJ&pg=PA127&dq=Pokok+pokok+ajaran+
Islam&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj5mqnGkd_nAhWu0TgGHY8NCq0Q6wEIVjA
H#v=onepage&q=Pokok%20pokok%20ajaran%20Islam&f=false

10

Anda mungkin juga menyukai