TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan tentang teori dan konsep terkait, yang disusun secara
sistematis. Bab tinjauan teoritis ini tersusun dari konsep DM, dan konsep asuhan
keperawatan.
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi
adalah bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl atau gula darah puasa ≥
126 mg/dl atau kadar glukosa darah 2 jam post prandial ≥ 200 mg/dl atau
1
2
menyimpulkan
lingkungan
defisiensi
gangguan pada
organ-organ tubuh yang lain, seperti pada mata, ginjal, saraf dan
pembuluh
darah.
2. Etiologi
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada DM tipe II. Tetapi ada
a. Kekurangan insulin
c. Faktor-faktor imunologi
d. Faktor-faktor resiko :
3. Klasifikasi
masih berfungsi.
4. Manifestasi klinis
glukosa (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2010). Hal ini menyebabkan
gejala atau tidak ada manifestasi klinis dalam beberapa tahun (Black &
luka yang buruk, infeksi vaginal, atau penglihatan buram jika tingkat
glukosa darah sangat tinggi (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2010).
mengalami penurunan berat badan dan mudah lapar atau banyak makan
d. mudah lapar,
e. lemas,
5
f. Penglihatan kabur
h. Gatal-gatal
5. Komplikasi
penanganan kegawatdaruratan.
a. Komplikasi akut
akibat terlalu banyak pemakaian agen insulin atau obat oral, makan
kebingungan, hilang ingatan, bibir dan lidah mati rasa, sulit berbicara,
ketoasidosis diabetik.
dibutuhkan.
tipe 2.
b. Komplikasi kronis
yang terganggu.
Hinkle, & Cheever, 2010). Tanda dan gejala gagal ginjal pada pasien
2010).
6. Pemeriksaan dignostik
Moorhouse, & Murr (2010) terdiri dari pemeriksaan darah, elektrolit, dan
serum, asam lemak (jenis alami dan senyawa lipid sintetik), osmolaritas
dari 3 pemeriksaan glukosa darah, yaitu gula darah puasa (GDP) (≥126
mg/dl), gula darah sewaktu (GDS) (≥200 mg/dl), dan gula darah 2 jam
setelah pemberian glukosa anhydrous 75g dengan air atau test toleransi
glukosa oral (TTGO) (≥200 mg/dl) (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever,
2010).
fosfor, gas darah arteri, perhitungan darah lengkap, dan serum amilase
dan drainase luka juga dilakukan pada DM selain pemeriksaan darah dan
urin digunakan untuk mengukur kadar gula apabila Berat jenis urin dan
(Doenges, 2010):
a. Aktivitas/istirahat.
b. Sirkulasi
jugularis, kulit panas, kering dan kemerahan, atau bola mata cekung.
c. Integritas Ego
d. Eliminasi
klinis, data yang ditemukan antara lain urine encer, pucat, kuning,
e. Makanan/Cairan
berat badan lebih dari periode beberapa hari/minggu, mudah haus, dan
napas aseton.
f. Neurosensori
h. Pernapasan
i. Keamanan
Kulit akan terasa kering, gatal, ada bekas luka, kulit tidak utuh, dan
gerak sendi, serta terdapat kelemahan dan paralisis otot termasuk otot
impoten.
8. Diagnosis Keperawatan
kesadaran).
sumber informasi.
dicapai, serta tujuan khusus yang ingin dicapai tujuan umum dilaksanakan
10. Penatalaksanaan
atau keluarga), perawat dan anggota tim perawatan kesehatan yang lain.
dengan empat pilar, yaitu edukasi, diet, medikasi, dan aktivitas. Tujuan
15
kebiasaan makan (Black & Hawks, 2009). Tujuan spesifik terapi diet
manajemen berat badan, dan menyediakan nutrisi yang adekuat (Black &
11. Evaluasi
Evaluasi dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu evaluasi formatif dan
harus melihat tujuan yang sudah dibuat sebelumnya. Bila tujuan tersebut
belum tercapai, maka dibuat rencana tindak lanjut yang masih searah
dengan tujuan.