Anda di halaman 1dari 48

STANDAR SPLN T5.

006: 2019
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0118.P/DIR/2019

RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUM


PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT),
SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET),
DAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ARUS SEARAH
(SUTTAS)

PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160

i
STANDAR SPLN T5.006: 2019
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0118.P/DIR/2019
PT PLN (PERSERO)

RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUM


PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT),
SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET),
DAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ARUS SEARAH
(SUTTAS)

PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUM
PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT),
SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET),
DAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ARUS SEARAH
(SUTTAS)

Disusun oleh :

Kelompok Bidang Transmisi Standardisasi


dengan Keputusan
General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG KETENAGALISTRIKAN
(Reseach Institute)
No. 0008.K/GM-PUSLITBANG/2019

Kelompok Kerja Standardisasi


Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum SUTT, SUTET dan SUTTAS
dengan Keputusan
General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG KETENAGALISTRIKAN
(Reseach Institute)
No. 0305.K/GM-PUSLITBANG/2019

Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
*

PLN
PT PLN (PERSERO)

PERATURAN OIREKSI PT PLN (PERSERO)

NO OR: OltB .P/D|R/2019

TENTANG

(SPLN T5.006: 2019)


RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUIII PADA SALURAN UDARA TEGANGAN
TINGGI (SUTT), SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET), DAN
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ARUS SEARAH (SUTTAS)

DIREKSI PT PLN (PERSERO)

lvlenimbang a bahwa untuk kepentingan keselamatan kerja, kemudahan


dalam perencanaan dan pengorganisasian sistem dan
peralatan tenaga listrik, dipandang perlu untuk menerbitkan
SPLN T5.006: 2019 Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum
pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS);

b. bahwa setelah melalui pembahasan dan persetu.iuan Direksi,


Draff Standar Final (OSF) SPLN T5.006: 2019 yang disusun
oleh Kelompok Standardisasi Bidang Transmisi, dipandang
telah memenuhi syarat untuk disahkan meniadi SPLN T5.006:
2019:

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan
Direksi PT PLN (Persero) tentang SPLN T5.006: 2019 Ruang
Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus
Searah (SUTTAS).

Mengingat Undang-Undang Rl Nomo-lg Tahun 2003 tentang Badan


Usaha Milik Negara;

2 Undang-Undang Rl Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas:

3 Undang-Undang Rl Nomor 30 Tahun 2009 tentang


Ketenagalistrikan;

4 Peraturan Pemerintah Rl Nomor 23 Tahun 1994 tentang


Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero);
Peraturan Pemerintah Rl Nomor 45 Tahun 2005 tentang
Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Negara;

6 Peraturan Pemerintah Rl Nomo|l4 Tahun 2012 tentang


Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014;

1 dari 3

4Nl #azrnf Ir^


*

PLN
7. Peraturan Pemerintah Rl Nomor 62 Tahun 20'12 tentang Usaha
Jasa Penunjang Tenaga Listrik;

8. Anggaran Dasar PT PLN (Persero) beserta seluruh


perubahannya;

9. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat


Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-272M8U11212014
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara,

10. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat


Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-21'I/MBU/10/20'15
tentang Pengangkatan Anggota-anggota Oireksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;

11 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat


Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-138/MBU|0712017
tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara;

12. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat


Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-109/MBU/05/2019
tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan
Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negarai

13. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat


Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-169/MBU/08/20'19
tentang Pemberhentian Anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;

14. Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0051.P/DIR/2o18


tentang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero).

15. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.ruD1R/2009


tentang Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di
Lingkungan PT PLN (Persero) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor 0297.P/DlR/201 6:

16. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 033.KD|R/2005


tentang Penetapan PT PLN (Persero) Penelitian dan
Pengembangan Ketenagalistrikan sebagai Penanggung Jawab
Kegiatan Standardisasi di Lingkungan PT PLN (Persero).

l\TlEMUTUSKAN

Menetapkan PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG SPLN


T5.006: 20'19 Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah
(SUTTAS),

2 dati 3

, .4 I A il.
'l L
44-[t
I Paraf /,t
ln
*

PLN
PERTAMA l\rengesahkan SPLN T5.006: 2019 Ruang Bebas dan Jarak Bebas
Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) sebagaimana terdapat
pada Lampiran Peraturan ini.

KEDUA lvlemberlakukan SPLN T5.006' 2019 Ruang Bebas dan Jarak Bebas
Minimum pada saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) sebagaimana dimaksud
pada Diktum PERTAMA Peraturan ini di lingkungan PT PLN
(Persero) dan Anak Perusahaan berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Anak Perusahaan

KETIGA Dengan ditetapkan Peraturan ini, maka ketentuan-ketentuan lain


yang benentangan dengan Peraturan ini, dinyatakan tidak berlaku.

Peraturan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 07 Agust\,s 1ol9

REKTUR UTAMA,

ullExsl

INTEN CAHYANI
l!

lrr+

,/ Ll Pa
I
t? /
IA
Kelompok Bidang Transmisi Standardisasi
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG KETENAGALISTRIKAN
(Research Institute)
No. 0008.K/GM - PUSLITBANG/2019

1. Ir. Sumaryadi, MT : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Buyung S. Munir ST, MSc : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Campy Hidayat, ST, MBA : Sebagai Anggota
4. Fermi Trafianto, ST, MEng Sc : Sebagai Anggota
5. Mastuti Subiantoro, ST : Sebagai Anggota
6. Handy Wihartady, ST, MSc : Sebagai Anggota
7. Didik Fauzi Dakhlan,ST, MSc : Sebagai Anggota
8. Ir. Imam Makhfud, ST, MSc : Sebagai Anggota
9. Ir. Innik Kusmarini : Sebagai Anggota
10. Ir. Edyansah : Sebagai Anggota
11. Ir. Soni Asmaul Fuadi, MM : Sebagai Anggota
12. Jati Pharmadita, ST, MT : Sebagai Anggota

Susunan Kelompok Kerja Standardisasi


Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum
SUTT, SUTET dan SUTTAS
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG KETENAGALISTRIKAN
No. 0305.K/GM-PUSLITBANG/2019

1. Dodi Prastianto, ST : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Benny Reinmart, ST, MT : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Wahidin, ST : Sebagai Anggota
4. Firmansyah Rizal, ST : Sebagai Anggota
5. Zakarya Nugraha, ST : Sebagai Anggota
6. Putu Agus Aditya P, ST : Sebagai Anggota
7. Abdul Fajar, ST : Sebagai Anggota
8. Djoko Nugroho : Sebagai Anggota
SPLN T5.006: 2019

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................. i


Daftar Gambar .................................................................................................................. iii
Daftar Tabel ...................................................................................................................... iii
Daftar Lampiran ................................................................................................................ iii
Prakata ............................................................................................................................. iv
1 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 5
2 Tujuan .......................................................................................................................... 5
3 Acuan Normatif............................................................................................................. 5
4 Istilah dan Definisi ........................................................................................................ 6
4.1 Bangunan ........................................................................................................ 6
4.2 Daerah dengan keadaan tertentu .................................................................... 6
4.3 Dua sirkit (sirkit ganda) .................................................................................... 7
4.4 Empat sirkit horizontal ..................................................................................... 7
4.5 Empat sirkit vertikal.......................................................................................... 7
4.6 Jarak bebas minimum elektrikal (Minimum Electrical Clearance) ..................... 7
4.7 Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu vertikal tower rangka atau tiang . 7
4.8 Jarak bebas minimum vertikal dari konduktor .................................................. 7
4.9 Jarak gawang dasar ........................................................................................ 7
4.10 Konfigurasi konduktor ...................................................................................... 8
4.11 Kuat medan listrik (E) ...................................................................................... 8
4.12 Kuat medan magnet (H) .................................................................................. 8
4.13 Lapangan terbuka atau daerah terbuka ........................................................... 8
4.14 Lapangan umum .............................................................................................. 8
4.15 Masyarakat Pekerja (Occupational) ................................................................. 8
4.16 Masyarakat Umum (General Public) ................................................................ 8
4.17 Medan Elektromagnet...................................................................................... 9
4.18 Medan Listrik ................................................................................................... 9
4.19 Medan magnet................................................................................................. 9
4.20 Permukaan bumi ............................................................................................. 9
4.21 Ruang bebas ................................................................................................... 9
4.22 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) .......................................... 10
4.23 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ....................................................... 10
4.24 Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) .............................. 10
4.25 Satu sirkit (sirkit tunggal) ............................................................................... 10
4.26 Sirkit dwi-kutub .............................................................................................. 10
i
SPLN T5.006: 2019

4.27 Tanaman/tumbuhan ...................................................................................... 10


4.28 Tiang ............................................................................................................. 10
4.29 Tower Rangka Baja ....................................................................................... 10
4.30 Tower Rangka/Tiang Kombinasi ................................................................... 11
5 Dasar Penetapan Ruang Bebas ................................................................................. 11
5.1 Jarak Vertikal Lendutan Konduktor Maksimum (Nilai D) ................................ 11
5.2 Jarak bebas minimum vertikal dari konduktor (Nilai C) .................................. 12
5.3 Jarak minimum horizontal konduktor dari sumbu vertikal tower rangka / tiang
(Nilai L) ..................................................................................................................... 14
5.4 Jarak horizontal akibat ayunan/swing (Nilai H) .............................................. 16
5.5 Jarak bebas minimum impuls petir dan impuls switsing (Nilai I)..................... 17
6 Jarak Bebas Minimum pada SUTT, SUTET, dan SUTTAS ........................................ 17
7 Persyaratan Khusus ................................................................................................... 19

ii
SPLN T5.006: 2019

Daftar Gambar
Gambar 1. Radius Jarak Minimum Elektrikal pada Tower Rangka ...................................15
Gambar 2. Radius Jarak Minimum Elektrikal pada Tiang/Pole .........................................15
Gambar 3. Variabel Penyusunan Nilai L ..........................................................................16
Gambar 4. Nilai H pada lendutan konduktor maksimum ..................................................16

Daftar Tabel
Tabel 1. Jarak gawang dasar, jenis konduktor, dan nilai lendutan konduktor maksimum .12
Tabel 2. Ambang Batas Paparan Medan Listrik dan Medan Magnet 50/60 Hz .................12
Tabel 3. Ambang Batas Paparan Medan Magnet Statis dan Listrik Statis Arus Searah ...13
Tabel 4. Jarak Bebas Minimum Vertikal pada Konduktor .................................................14
Tabel 5. Jarak bebas minimum impuls petir untuk SUTT .................................................17
Tabel 6. Jarak bebas minimum impuls switsing untuk SUTET .........................................17
Tabel 7. Jarak bebas minimum impuls switsing dan impuls petir untuk SUTTAS .............17
Tabel 8. Jarak Bebas Minimum Horizontal dari Sumbu Vertikal Tower Rangka/Tiang .....18

Daftar Lampiran
Lampiran 1. Gambar Ilustrasi Ruang Bebas.....................................................................20
Lampiran 2. Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tiang baja/beton ..............................21
Lampiran 3. Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tower rangka baja dua sirkit ............22
Lampiran 4. Ruang Bebas SUTET 275 kV dan 500 kV tower rangka baja dua sirkit ........24
Lampiran 5. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja dua sirkit ...........................25
Lampiran 6. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja sirkit tunggal .....................26
Lampiran 7. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit vertikal ...........27
Lampiran 8. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit horizontal.......28
Lampiran 9. Ruang Bebas SUTTAS 250 kV dan 500 kV..................................................29
Lampiran 10. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Dua Sirkit......30
Lampiran 11. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Empat Sirkit
Vertikal ............................................................................................................................31
Lampiran 12. Ruang Bebas SUTET 500 kV Tiang Baja DuaSirkit ...................................32
Lampiran 13. Ruang Bebas SUTET 500 kV Tiang Baja Empat Sirkit Vertikal ..................33
Lampiran 14. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan 1 kV< Um < 245 kV ........34
Lampiran 15. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan Um > 245 kV ..................35

iii
SPLN T5.006: 2019

Prakata

Standar T5.006: 2019 dibuat sebagai pedoman dalam menentukan ruang bebas dan jarak
bebas minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) di
lingkungan PT PLN (Persero) agar memenuhi aspek keselamatan manusia dan
lingkungan, aspek teknis dan ekonomis.

Dengan diterbitkannya SPLN T5.006: 2019, maka SPLN T5.006: 2014 dan ketentuan
yang bertentangan dengan standar ini, dinyatakan tidak berlaku lagi.

iv
SPLN T5.006: 2019

Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum


Pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran
Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS)

1 Ruang Lingkup

Standar ini berlaku sebagai pedoman untuk menetapkan ruang bebas dan jarak bebas
minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS).

Standar ini berlaku untuk SUTT dengan tegangan nominal 66 kV dan 150 kV, SUTET
dengan tegangan nominal 275 kV dan 500 kV serta SUTTAS dengan tegangan nominal
250 kV a.s dan 500 kV a.s baik dengan menggunakan tower rangka baja atau tiang
baja/beton.

2 Tujuan

Sebagai pedoman yang terarah dalam perencanaan, pembangunan dan pengoperasian


SUTT, SUTET, dan SUTTAS agar tepat sasaran serta mengikuti kaidah teknis dan
keselamatan.

3 Acuan Normatif

Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi perubahan, maka ketentuan mengikuti edisi terakhir.
1) Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Ruang Bebas Dan Jarak Bebas Minimum Pada
Saluran Udara Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Dan Saluran
Udara Tegangan Tinggi Arus Searah Untuk Penyaluran Tenaga Listrik;
2) ANSI C2 - 2012, National Electrical Safety Code (NESC);
3) IEC 60071-1, Insulation co-ordination - Part 1: Definitions, principles and rules;
4) IEC 60071-2, Insulation co-ordination - Part 2: Application guide;
5) IEC 61089, Round wire concentric lay overhead electrical stranded conductor;
6) IEC 61786, Measurement of low frequency magnetic and electric fields with regard to
exposure of human being – special requirements and guidance for measurements;
7) IEC 60833, Measurement of lower frequency electric fields;
8) IEC 60050, International Electrotechnical Vocabulary, Part 121 Electromagnetism;
9) IEC 61936-1, Power Installations exceeding 1 kV a.c
10) IEEE 516-2009, IEEE Guide for Maintenance Methdos on Energized Power Lines
5
SPLN T5.006: 2019

11) IRPA/INIRC Guidelines, Interim guidelines on limits of exposure to 50/60 Hz electric


and magnetic fields, 1989.
12) European Direction 1999/519/EC, Limitation of exposure of the general public to
electromagnetic fields (0 Hz to 300 GHz);
13) ICNIRP Guidelines 2009, Guidelines on Limits of Exposure to Static Magnetic Fields;
14) SNI 04-6918-2002 Edisi 2017/Amd.1:2018, Ruang bebas dan jarak bebas minimum
pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET)-Amandemen 1;
15) SNI 04-6950-2003, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) - Nilai ambang batas medan listrik dan medan
magnet;
16) SNI 8151-2015, Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS)
17) SPLN 67-1A: 1986, Kondisi spesifik Indonesia - Bagian satu: A. Kondisi alam
18) SPLN 121: 1996, Konstruksi saluran udara tegangan tinggi 70 kV dan 150 kV dengan
tiang beton/baja.
19) SPLN T5.004:2010, Kriteria desain tower rangka baja (Latticed steel tower) untuk
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tiniggi
(SUTET)
20) SPLN T6.001:2013, Tegangan Tegangan Standar;
21) SPLN T5.006:2014, Ruang bebas dan jarak bebas minimum pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS)
22) SPLN T3.001-1:2015, Konduktor aluminium berinti baja lapis aluminium (A1/SA1A)
untuk saluran tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

4 Istilah dan Definisi

4.1 Bangunan

Semua Jenis bangunan dengan tinggi lebih dari 4 (empat) meter.

4.2 Daerah dengan keadaan tertentu

Daerah yang secara permanen atau sementara dipergunakan untuk sarana pelayanan
umum maupun khusus yang memerlukan ruang dengan tinggi di atas permukaan bumi
lebih dari 4 (empat) meter antara lain: daerah perumahan, daerah industri/pabrik, daerah
pertokoan, pasar, terminal bus/angkutan umum, perkantoran, gudang, lapangan umum,
tanaman/tumbuhan, hutan, perkebunan, lalu-lintas jalan/jalan raya, rel kereta biasa,
konduktor kereta listrik, Ialu-lintas air, instalasi lain seperti jembatan besi, rangka besi
penahan, saluran udara tegangan rendah (SUTR), saluran udara tegangan menengah
(SUTM), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET), Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS), saluran udara
telekomunikasi, antena radio, antena televisi.
6
SPLN T5.006: 2019

4.3 Dua sirkit (sirkit ganda)

Sirkit yang mempunyai dua sistem fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas tiga buah
konduktor atau tiga buah bundel konduktor fase, konfigurasi vertikal.

4.4 Empat sirkit horizontal

Sirkit yang mempunyai empat sistem fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas tiga
buah konduktor atau tiga buah bundel konduktor fase, konfigurasi horizontal.

4.5 Empat sirkit vertikal

Sirkit yang mempunyai empat sistem fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas tiga
buah konduktor atau tiga buah bundel konduktor fase, konfigurasi vertikal.

4.6 Jarak bebas minimum elektrikal (Minimum Electrical Clearance)

Jarak aman minimum yang diijinkan di udara antara bagian yang bertegangan (konduktor)
atau antara konduktor dengan pembumian (struktur tower rangka/tiang terdekat).
(IEC 61936-1:2010).

4.7 Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu vertikal tower rangka atau
tiang

Jarak terpendek secara horizontal dari sumbu vertikal tower rangka atau tiang ke bidang
vertikal terluar dari ruang bebas; bidang vertikal tersebut sejajar dengan sumbu vertikal
tower rangka/tiang dan konduktor.

4.8 Jarak bebas minimum vertikal dari konduktor

Jarak terpendek yang diizinkan secara vertikal antara konduktor SUTT, SUTET, dan
SUTTAS dengan permukaan bumi atau benda di atas permukaan bumi yang tidak boleh
kurang dari jarak yang telah ditetapkan demi keselamatan manusia, makhluk hidup dan
benda lainnya serta keamanan operasi SUTT, SUTET, dan SUTTAS.

4.9 Jarak gawang dasar

Jarak horizontal (span) antar dua tower rangka atau tiang yang berurutan dengan
persyaratan desain tertentu yang menghasilkan biaya konstruksi saluran (SUTT, SUTET
atau SUTTAS) yang paling ekonomis.

7
SPLN T5.006: 2019

4.10 Konfigurasi konduktor

Bentuk susunan konduktor fase, yaitu posisi tegak (vertikal) atau mendatar (horizontal)

4.11 Kuat medan listrik (E)

Besaran medan vektor E akan menimbulkan gaya tarik atau tolak terhadap partikel
bermuatan yang diam, sebesar gaya F yang sama dengan perkalian E dan muatan listrik
Q dari partikel: F = Q.E (IEC 60050-121:1998).

4.12 Kuat medan magnet (H)

Besaran vektor yang diperoleh pada titik tertentu dengan mengurangkan magnetisasi M
dari rapat fluks magnet B dibagi dengan konstanta magnet μo Jadi: H = B/μo – M.
CATATAN: 1 Didalam vakum, kuat medan magnet pada semua titik sama dengan rapat
fluks magnet dibagi dengan konstanta magnet. Jadi: H = B/μo;
CATATAN: 2 Rotasi kuat medan magnet adalah rapat arus total Jt: Jadi: rot H = Jt;
CATATAN: 3 Rapat fluks magnet B kadang-kadang disebut “medan magnet”, dengan
resiko rancu terhadap kuat medan magnet H. (IEC 60050-121: 1998).

4.13 Lapangan terbuka atau daerah terbuka

Daerah dimana:

a. tidak terdapat tanaman/tumbuhan dan benda lainnya, atau


b. terdapat tanaman/tumbuhan dan benda lainnya yang tingginya tidak melebihi 4
(empat) meter.

4.14 Lapangan umum

Daerah terbuka yang sewaktu-waktu digunakan untuk kegiatan dengan menggunakan


benda setinggi maksimal 8 (delapan) meter.

4.15 Masyarakat Pekerja (Occupational)

Orang dewasa yang umumnya terpapar dan tak terlindung dari medan elektromagnet pada
kondisi yang diketahui, dan dilatih untuk peduli terhadap resiko potensial yang mungkin
timbul serta mengambil tindakan pencegahan yang memadai.

4.16 Masyarakat Umum (General Public)

Perorangan dari semua umur dan berbagai status kesehatan serta dapat mencakup
kelompok atau perorangan yang secara khusus terpapar dan tak terlindungi dari medan
electromagnet.
8
SPLN T5.006: 2019

4.17 Medan Elektromagnet

Medan yang ditentukan oleh kumpulan 4 (empat) besaran vektor yang saling berkait
bersama-sama dengan rapat arus listrik dan muatan listrik per volume, mencirikan kondisi
listrik dan magnet dari medium bahan.
Empat besaran vektor terkait adalah:
• Kuat medan listrik E;
• Rapat fluks listrik D;
• Kuat medan magnet H;
• Rapat fluks magnet B.

4.18 Medan Listrik

Unsur pokok dari medan electromagnet yang dicirikan oleh kuat medan listrik E dan rapat
fluks listrik D (IEC 60050-121:1998).

Bila suatu konduktor diberi muatan listrik, ruang disekitar konduktor akan dipengaruhi,
sehingga apabila suatu partikel bermuatan berada dalam ruang tersebut akan mengalami
gaya yang arahnya setiap saat dapat ditentukan dengan pasti. Dengan demikian medan
listrik dikatakan berada pada ruang yang dipengaruhi; dan kuat medan listrik pada setiap
titik adalah besaran vektor yang sama dengan gaya per unit muatan positif yang terletak
pada titik itu (IEC 60833:1987).

4.19 Medan magnet

Unsur pokok dari medan elektromagnet yang dicirikan oleh kuat medan magnet H
dan rapat fluks magnet B (IEC 60050-121:1998).

4.20 Permukaan bumi

Permukaan tertinggi dari bumi itu sendiri, permukaan rel kereta api, permukaan jalan dan
permukaan air tertinggi pada saat pasang atau banjir, yang dipergunakan sebagai patokan
untuk menetapkan jarak bebas minimum.

4.21 Ruang bebas

Ruang yang dibatasi oleh bidang vertikal dan horizontal di sekeliling dan di sepanjang
konduktor SUTT, SUTET, dan SUTTAS dimana tidak boleh ada benda di dalamnya demi
keselamatan manusia, makhluk hidup dan benda lainnya serta keamanan operasi SUTT,
SUTET, dan SUTTAS.

9
SPLN T5.006: 2019

4.22 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara


bertegangan nominal di atas 245 kV.

4.23 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara


bertegangan nominal di atas 35 kV sampai dengan 245 kV.

4.24 Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS)

Saluran tenaga listrik yang menggunakan konduktor telanjang di udara bertegangan


nominal 250 kV a.s dan 500 kV a.s dengan polaritas positif, negatif atau kombinasi dari
keduanya (dwi kutub).

4.25 Satu sirkit (sirkit tunggal)

Sirkit yang mempunyai sistem fase tiga dengan tiga buah konduktor atau tiga buah bundel
konduktor fase, konfigurasi horizontal.

4.26 Sirkit dwi-kutub

Sirkit yang mempunyai dua penghantar yang memiliki polaritas positif dan negatif
(dwi kutub/bipolar) dengan konfigurasi horizontal.

4.27 Tanaman/tumbuhan

Semua jenis tumbuhan dengan tinggi Iebih dari 4 (empat) meter

4.28 Tiang

Material yang terbuat dari baja/beton yang berfungsi untuk menyangga konduktor Saluran
Udara Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah.

4.29 Tower Rangka Baja

Stuktur rangka bermaterial baja siku bergalvanis untuk menyangga Saluran Udara
Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dan Salura Udara Tegangan
Tinggi Arus Searah.

10
SPLN T5.006: 2019

4.30 Tower Rangka/Tiang Kombinasi

Tower rangka atau tiang yang terdiri lebih dari 1 level tegangan yang berbeda. Dengan
persyaratan level tegangan yang paling tinggi berada di posisi paling atas.

5 Dasar Penetapan Ruang Bebas

Ruang bebas ditetapkan dengan mempertimbangkan:


a. Nilai D yaitu jarak vertikal lendutan konduktor maksimum.
b. Nilai C yaitu jarak bebas minimum vertikal dari lendutan konduktor maksimum.
c. Nilai L yaitu jarak minimum horizontal konduktor dari sumbu vertikal tower rangka atau
tiang.
d. Nilai H yaitu jarak horizontal akibat ayunan (swing) lendutan konduktor di tengah
gawang.
e. Nilai I yaitu jarak bebas minimum impuls petir atau impuls switsing.

5.1 Jarak Vertikal Lendutan Konduktor Maksimum (Nilai D)

Lendutan (sag) konduktor antara dua tower rangka / tiang ditentukan oleh jarak gawang
(span) dan jenis konduktor. Lendutan konduktor maksimum didasarkan pada suhu
konduktor maksimum (80°C bila menggunakan konduktor jenis ACSR/AS atau konduktor
alumunium berpenguat baja). Lendutan maksimum ditinjau dari posisi cross arm fasa
terbawah.

Perhitungan nilai D menggunakan rumus:

𝑾𝑺𝟐
𝑫= ………………………………………………………………..………… (1)
𝟖𝑻

Dengan:
D = jarak vertikal lendutan konduktor maksimum (m)
W = berat konduktor per satuan panjang (kg/m)
S = jarak gawang (m)
T = kuat tarik konduktor pada suhu 80°C (kg)

Nilai lendutan konduktor maksimum pada beberapa tipe tower/tiang dapat dilihat pada
Tabel 1. Nilai lendutan maksimum ini dapat berbeda tergantung dari jarak gawang dasar
dan jenis konduktor yang digunakan.

11
SPLN T5.006: 2019

Tabel 1. Jarak gawang dasar, jenis konduktor, dan nilai lendutan konduktor
maksimum
Nilai
Jarak
Lendutan
Gawang
No Tipe Tower / Tiang Jenis Konduktor Maksimum
Dasar
(D)
(Meter)
(Meter)
1 SUTT 66 kV Tiang Baja 160 A1/S2A atau A1/S2B (ACSR) 4,00
atau A1/SA1A (ACSR/AS)
2 SUTT 66 kV Tiang Beton 60 2,00
berukuran maksimum sampai
3 SUTT 66 kV Tower Rangka Baja 300 dengan 125 mm² - 26/7 8,00

4 SUTT 150 kV Tiang Baja 200 6,00

5 SUTT 150 kV Tiang Beton 80 A1/S2A atau A1/S2B (ACSR) 2,50


atau A1/SA1A (ACSR/AS)
SUTT 150 kV Tower Rangka berukuran maksimum sampai
6 350 11,00
Baja dua Sirkit dengan 450 mm² - 54/7
SUTT 150 kV Tower Rangka
7 350 11,00
Baja empat Sirkit
A1/S2A atau A1/S2B (ACSR)
SUTET 275 kV Tower Rangka atau A1/SA1A (ACSR/AS)
8 400 15,00
Baja dua Sirkit berukuran maksimum sampai
dengan 450 mm² - 54/7
SUTET 500 kV Tower Rangka
9 450 18,00
Baja Sirkit Tunggal
SUTET 500 kV Tower Rangka
10 450 18,00
Baja Dua Sirkit
SUTET 500 kV Tower Rangka
11 450 18,00
Baja Empat Sirkit Vertikal
SUTET 500 kV Tower Rangka A1/S2A atau A1/S2B (ACSR)
12 450 18,00
Baja Empat Sirkit Horizontal atau A1/SA1A (ACSR/AS)
SUTET 500 kV Compact Tower berukuran maksimum sampai
13 320 14,69
Rangka Baja Dua Sirkit dengan 450 mm² - 54/7
SUTET 500 kV Compact Tower
14 320 14,69
Rangka Baja Empat Sirkit
SUTET 500 kV Tiang Baja Dua
15 320 14,69
Sirkit
SUTET 500 kV Tiang Baja
16 320 14,69
Empat Sirkit

17 SUTTAS 250 kV Sirkit Dwikutub 400 ACSR, ZEBRA 428,9/55,59 mm² 12,57

ACSR/AS, FALCON 806,2/102,4


18 SUTTAS 500 kV Sirkit Dwikutub 450 15,50
mm²

5.2 Jarak bebas minimum vertikal dari konduktor (Nilai C)

Jarak bebas minimum vertikal dihitung dari lendutan konduktor maksimum ke permukaan
bumi atau benda diatas permukaan bumi yang mempertimbangkan persyaratan
keselamatan dari medan Iistrik dan medan magnet yang ditetapkan oleh IRPA/ INIRC
(Tabel 2) dan European Direction 1999/519/EC dan INCRP 2009 (Tabel 3). Jarak bebas
minimum vertikal dari konduktor pada SUTT, SUTET, dan SUTTAS dapat dilihat pada
Tabel 4.
12
SPLN T5.006: 2019

Tabel 2. Ambang Batas Paparan Medan Listrik dan Medan Magnet 50/60 Hz
Kuat medan magnet
Kuat medan listrik
Karakteristik (kerapatan fluks magnet)
kV/m
paparan mT
(efektif)
(efektif)
Yang berhubungan
dengan pekerjaan
- Seluruh hari kerja 10 0,5
- Jangka pendek 30 a 5b
- Hanya pada lengan 25

Yang berhubungan
dengan masyarakat
umum
- Sampai dengan 24 5 0,1
jam/hari c
-
Beberapa jam/hari d 10 1
a
Durasi paparan medan antara 10 dan 30 kV/m dapat dihitung dari rumus t ≤ 80/E,
dengan t adalah durasi dalam jam per hari kerja dan E adalah kuat medan listrik
dalam kV/m.
b
Durasi paparan maksimum adalah 2 jam per hari kerja.
c
Pembatasan ini berlaku untuk ruang terbuka dimana anggota masyarakat umum
dapat secara wajar diperkirakan menghabiskan sebagian besar waktu selama
satu hari, seperti misalnya Kawasan rekreasi, lapangan untuk bertemu dan lain
– lain yang semacam itu.
d
Nilai kuat medan listrik dan kuat medan magnet dapat dilampaui untuk durasi
beberapa menit/hari asalkan diambil tindakan pencegahan untuk mencegah efek
kopling tak langsung.

Tabel 3. Ambang Batas Paparan Medan Magnet Statis dan Listrik Statis Arus
Searah

Karakteristik Kuat medan magnet Kuat medan listrik


paparan statis (H) statis (E)

Masyarakat umum
400 mT 25 kV/m
Seluruh bagian tubuh
Masyarakat Pekerja*)
Bagian kepala dan tubuh 2T -
Bagian Kaki 8T

13
SPLN T5.006: 2019

Tabel 4. Jarak Bebas Minimum Vertikal pada Konduktor


SUTT SUTET SUTTAS
No. Lokasi 66 kV 150 kV 275 kV 500 kV 250 kV 500 kV
(m) (m) (m) (m) (m) (m)

1 Lapangan terbuka atau daerah 7,5 8,5 10,5 12,5 7 12,5


terbuka a
2 Daerah dengan keadaan
tertentu
- Bangunan, jembatan b 4,5 5,0 7,0 9,0 6 9

- Tanaman / tumbuhan, 4,5 5,0 7,0 9,0 6 9


hutan, Perkebunan b
-
Jalan / jalan raya / rel kereta 8,0 9,0 11,0 15,0 10 15
api a
-
Lapangan umum a 12,5 13,5 15,0 18,0 13 17
-
SUTT lain, saluran udara 3,0 4,0 5,0 8,5 6 7
tegangan rendah (SUTR),
saluran udara tegangan
menengah (SUTM), saluran
udara Komunikasi, antena
dan kereta api gantung b
-
Titik tertinggi tiang kapal 3,0 4,0 6,0 8,5 6 10
pada kedudukan air pasang
/ tinggi pada lalu lintas air b
Catatan :
a
jarak bebas minimum vertikal dihitung dari permukaan bumi atau permukaan jalan / rel
b
jarak bebas minimum vertikal dihitung sampai titik tertinggi / terdekatnya.

5.3 Jarak minimum horizontal konduktor dari sumbu vertikal tower rangka /
tiang (Nilai L)
Dalam menentukan nilai L harus memenuhi jarak aman minimum elektrikal. Jarak aman
minimum elektrikal berbentuk radius dari fasa konduktor ke pembumian (struktur tower
rangka /tiang terdekat) yang disimbolkan dengan (R) yang mengacu pada tabel 5, tabel 6,
dan tabel 7 mengikuti level tegangan yang digunakan. Gambar radius jarak minimum
elektrikal untuk tower rangka / tiang dapat dilihat pada Gambar 1 atau Gambar 2.

14
SPLN T5.006: 2019

R a°

Gambar 1. Radius Jarak Minimum Elektrikal pada Tower Rangka

Gambar 2. Radius Jarak Minimum Elektrikal pada Tiang/Pole

Untuk mendapatkan nilai L, harus memperhitungkan:


L = L1 + L2 ………………………………………………………………..………… (2)
Dengan :
L = Jarak minimum horizontal konduktor dari sumbu vertikal tower rangka/tiang (m)
L1 = Jarak horizontal dari sumbu vertikal tower rangka/tiang ke body terluar sejajar
dengan konduktor (m)
L2 = Jarak horizontal dari konduktor ke body tower terdekat, minimal memenuhi radius
jarak minimum elektrikal (min. L2 > R) (m)
15
SPLN T5.006: 2019

Gambar 3. Variabel Penyusunan Nilai L

Jarak bebas minimum elektrikal sesuai level tegangannya dapat dilihat pada Lampiran 15
dan Lampiran 16

5.4 Jarak horizontal akibat ayunan/swing (Nilai H)


Jarak horizontal akibat ayunan/swing ditentukan dari lendutan konduktor maksimum dan
o
sudut ayunan konduktor 20 . Perhitungan nilai H menggunakan rumus :

𝑯 = 𝑫. 𝐬𝐢𝐧 𝜶 …………………………………………………………………...… (3)

Dengan :
H = jarak horizontal akibat ayunan (swing) lendutan konduktor maksimum (m)
D = jarak vertikal lendutan konduktor maksimum (m)
o
α = sudut ayunan (20 )

20°

D
D

Gambar 4. Nilai H pada lendutan konduktor maksimum.

16
SPLN T5.006: 2019

5.5 Jarak bebas minimum impuls petir dan impuls switsing (Nilai I)

Nilai I dihitung berdasarkan jarak aman terhadap impuls petir atau impuls switsing dari
struktur ke konduktor, yaitu
a. SUTT menggunakan jarak bebas minimum impuls petir (Tabel 5)
b. SUTET menggunakan jarak bebas impuls switsing (Tabel 6)
c. SUTTAS menggunakan jarak bebas minimum impuls petir (Tabel 7)

Tabel 5. Jarak bebas minimum impuls petir untuk SUTT


Jarak bebas minimum
Tegangan Tegangan tertinggi Tegangan ketahanan
(mm)
nominal untuk perlengkapan impuls petir standar
(kV) (kV) (kV)
Struktur Struktur ke
(nilai efektif) (nilai efektif) (nilai puncak)
ke rod konduktor

66 72,5 325 630 630

150 170 750 1500 1500

Tabel 6. Jarak bebas minimum impuls switsing untuk SUTET


Tegangan ketahanan Jarak bebas minimum
Tegangan Tegangan tertinggi (mm)
impuls switsing
nominal untuk perlengkapan
standar fase ke bumi
(kV) (kV) Struktur Struktur ke
(kV)
(nilai efektif) (nilai efektif) ke rod konduktor
(nilai puncak)
275 300 850 2400 1800

500 550 1175 4100 3100

Tabel 7. Jarak bebas minimum impuls switsing dan impuls petir untuk SUTTAS
Jarak bebas minimum Jarak bebas minimum
Level tegangan arus searah
impuls switsing impuls petir
(kV)
(m) (m)

250 1,6 1,7

500 2,6 3,3

6 Jarak Bebas Minimum pada SUTT, SUTET, dan SUTTAS

Jarak babas minimum horizontal dari sumbu vertikal tower rangka/tiang pada SUTT,
SUTET, dan SUTTAS dapat dilihat pada Tabel 8. Pada saluran udara yang menggunakan
jenis tower rangka atau tiang kombinasi, maka jarak bebas minimum horizontal
menggunakan nilai level tegangan yang tertinggi.

17
SPLN T5.006: 2019

Tabel 8. Jarak Bebas Minimum Horizontal dari Sumbu Vertikal Tower Rangka dan Tiang Baja
Jarak
Jarak dari
Horizontal Jarak Bebas
Sumbu Vertikal
Akibat Impuls Petir atau Total
Tower/Tiang ke Pembulatan
No Saluran Udara Ayunan Impuls Switsing L+H+I
Konduktor (meter)
Konduktor I (meter)
L*
H (meter)
(meter)
(meter)
1 SUTT 66 kV Tiang Baja 1,80 1,37 0,63 3,80 4,00
2 SUTT 66 kV Tiang Beton 1,80 0,68 0,63 3,11 4,00
3 SUTT 66 kV Tower Rangka Baja 3,00 2,74 0,63 6,37 7,00
4 SUTT 150 kV Tiang Baja 2,25 2,05 1,50 5,80 6,00
5 SUTT 150 kV Tiang Beton 2,25 0,86 1,50 4,61 5,00
6 SUTT 150 kV Tower Rangka Baja Dua Sirkit 3,85 3,76 1,50 9,11 10,00
SUTT 150 kV Tower Rangka Baja Empat Sirkit
7 3,85 3,76 1,50 9,11 10,00
Vertikal
8 SUTET 275 kV Tower Rangka Baja Dua Sirkit 5,80 5,13 1,80 12,73 13,00
9 SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Sirkit Tunggal 12,00 6,16 3,10 21,26 22,00
10 SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Dua Sirkit 6,85 6,16 3,10 16,11 17,00
SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Empat Sirkit
11 7,30 6,16 3,10 16,56 17,00
Vertikal
SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Empat Sirkit
12 20,35 6,16 3,10 29,61 30,00
Horizontal
SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Dua
13 5,37 5,06 3,10 13,53 14,00
Sirkit
SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Empat
14 5,37 5,06 3,10 13,53 14,00
Sirkit Vertikal
15 SUTET 500 kV Tiang Baja Dua Sirkit 4,98 5,06 3,10 13,14 14,00
16 SUTET 500 kV Tiang Baja Empat Sirkit Vertikal 4,98 5,06 3,10 13,14 14,00
17 SUTTAS 250 kV 7,40 4,30 1,70 13,40 14,00
18 SUTTAS 500 kV 9,00 5,30 3,30 17,60 18,00
Catatan :
* Nilai L pada jenis tower lain disesuaikan dengan menggunakan nilai L1 dari desain tower tersebut (Gambar 3)

18
SPLN T5.006 : 2019

Tabel 8 di atas dihitung berdasarkan jarak gawang dasar dan jenis konduktor pada
Tabel 1. Untuk jarak gawang dasar dan jenis konduktor yang berbeda dengan Tabel 1,
jarak bebas minimum dapat dihitung menggunakan formula (1) dan (3).

Gambar ruang bebas untuk berbagai tipe tower pada SUTT, SUTET, dan SUTTAS dapat
dilihat pada Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 10.

7 Persyaratan Khusus

Standar ini berdasarkan parameter yang terbanyak di Indonesia. Untuk kondisi tertentu
dan/atau kondisi khusus yang parameternya berbeda dengan parameter persyaratan
umum, antara lain: tegangan nominal, bentuk tower rangka/tiang, jarak gawang dasar
/basic span, jenis atau ukuran konduktor, jumlah sirkit, dan susunan sirkit dapat
menggunakan formula perhitungan pada standar ini.

19
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 1. Gambar Ilustrasi Ruang Bebas

(a) Penampang Memanjang Ruang Bebas

L = Jarak horizontal dari sumbu vertikal tower rangka/ tiang ke konduktor


H = Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I = Jarak bebas impuls petir / switsing

(b) Pandangan Atas Ruang Bebas

20
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 2. Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tiang baja/beton

200 D

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tiang


baja atau tiang beton pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tiang ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tiang baja

21
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 3. Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tower rangka baja dua sirkit

200

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tower


rangka pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

22
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 4. Ruang Bebas 150 kV tower rangka baja empat sirkit vertikal

200

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 275 kV dan 500 kV tower


rangka dua sirkit pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls switsing (switching impulse)
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

23
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 5. Ruang Bebas SUTET 275 kV dan 500 kV tower rangka baja dua sirkit

200

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 275 kV dan 500 kV tower


rangka dua sirkit pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls switsing (switching impulse)
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

24
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 6. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja dua sirkit

200
D

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas 500 kV tower rangka dua sirkit


pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls switsing (switching impulse)
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

25
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 7. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja sirkit tunggal

200

I
L H

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka sirkit


tunggal pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls switsing (switching impulse)
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

26
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 8. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit vertikal

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka


empat sirkit vertikal pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls switsing (switching impulse)
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

27
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 9. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit horizontal

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka


empat sirkit horizontal pada tengah gawang
L : Jarak dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls switsing (switching impulse)
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka
28
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 10. Ruang Bebas SUTTAS 250 kV dan 500 kV

200

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTTAS 250 kV dan 500 kV


Tower rangka pada tengah gawang
L : Jarak horizontal dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

29
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 11. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Dua Sirkit

20°

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact tower


rangka baja dua sirkit pada tengah gawang
L : Jarak horizontal dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

30
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 12. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Empat Sirkit Vertikal

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact tower


rangka baja empat sirkit vertikal pada tengah gawang
L : Jarak horizontal dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tower rangka

31
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 13. Ruang Bebas SUTET 500 kV Tiang Baja DuaSirkit

20°

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 500 kV tiang baja dua


sirkit pada tengah gawang
L : Jarak horizontal dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tiang baja

32
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 14. Ruang Bebas SUTET 500 kV Tiang Baja Empat Sirkit Vertikal

200 D

L H I

Keterangan :

: Penampang melintang Ruang Bebas SUTET 500 kV


tiang baja empat sirkit pada tengah gawang
L : Jarak horizontal dari sumbu vertikal tower rangka ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir
C : Jarak bebas minimum vertikal
D : Jarak lendutan maksimum di tengah gawang antara dua tiang baja

33
SPLN T5.006: 2019

Lampiran 15. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan 1 kV< Um < 245 kV

IEC 61936-1, Power Installation Exceeding1 kV a.c table 1 Minimum electrical clearance in
air.

34
SPLN T5.006 : 2019

Lampiran 16. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan Um > 245 kV

IEC 61936-1, Power Installation Exceeding1 kV a.c table 2 Minimum electrical clearance
in air.

35
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id

Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id

Anda mungkin juga menyukai