006: 2019
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0118.P/DIR/2019
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN T5.006: 2019
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0118.P/DIR/2019
PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUM
PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT),
SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET),
DAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ARUS SEARAH
(SUTTAS)
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
*
PLN
PT PLN (PERSERO)
TENTANG
1 dari 3
PLN
7. Peraturan Pemerintah Rl Nomor 62 Tahun 20'12 tentang Usaha
Jasa Penunjang Tenaga Listrik;
l\TlEMUTUSKAN
2 dati 3
, .4 I A il.
'l L
44-[t
I Paraf /,t
ln
*
PLN
PERTAMA l\rengesahkan SPLN T5.006: 2019 Ruang Bebas dan Jarak Bebas
Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) sebagaimana terdapat
pada Lampiran Peraturan ini.
KEDUA lvlemberlakukan SPLN T5.006' 2019 Ruang Bebas dan Jarak Bebas
Minimum pada saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) sebagaimana dimaksud
pada Diktum PERTAMA Peraturan ini di lingkungan PT PLN
(Persero) dan Anak Perusahaan berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Anak Perusahaan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 07 Agust\,s 1ol9
REKTUR UTAMA,
ullExsl
INTEN CAHYANI
l!
lrr+
,/ Ll Pa
I
t? /
IA
Kelompok Bidang Transmisi Standardisasi
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG KETENAGALISTRIKAN
(Research Institute)
No. 0008.K/GM - PUSLITBANG/2019
Daftar Isi
ii
SPLN T5.006: 2019
Daftar Gambar
Gambar 1. Radius Jarak Minimum Elektrikal pada Tower Rangka ...................................15
Gambar 2. Radius Jarak Minimum Elektrikal pada Tiang/Pole .........................................15
Gambar 3. Variabel Penyusunan Nilai L ..........................................................................16
Gambar 4. Nilai H pada lendutan konduktor maksimum ..................................................16
Daftar Tabel
Tabel 1. Jarak gawang dasar, jenis konduktor, dan nilai lendutan konduktor maksimum .12
Tabel 2. Ambang Batas Paparan Medan Listrik dan Medan Magnet 50/60 Hz .................12
Tabel 3. Ambang Batas Paparan Medan Magnet Statis dan Listrik Statis Arus Searah ...13
Tabel 4. Jarak Bebas Minimum Vertikal pada Konduktor .................................................14
Tabel 5. Jarak bebas minimum impuls petir untuk SUTT .................................................17
Tabel 6. Jarak bebas minimum impuls switsing untuk SUTET .........................................17
Tabel 7. Jarak bebas minimum impuls switsing dan impuls petir untuk SUTTAS .............17
Tabel 8. Jarak Bebas Minimum Horizontal dari Sumbu Vertikal Tower Rangka/Tiang .....18
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Gambar Ilustrasi Ruang Bebas.....................................................................20
Lampiran 2. Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tiang baja/beton ..............................21
Lampiran 3. Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tower rangka baja dua sirkit ............22
Lampiran 4. Ruang Bebas SUTET 275 kV dan 500 kV tower rangka baja dua sirkit ........24
Lampiran 5. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja dua sirkit ...........................25
Lampiran 6. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja sirkit tunggal .....................26
Lampiran 7. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit vertikal ...........27
Lampiran 8. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit horizontal.......28
Lampiran 9. Ruang Bebas SUTTAS 250 kV dan 500 kV..................................................29
Lampiran 10. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Dua Sirkit......30
Lampiran 11. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Empat Sirkit
Vertikal ............................................................................................................................31
Lampiran 12. Ruang Bebas SUTET 500 kV Tiang Baja DuaSirkit ...................................32
Lampiran 13. Ruang Bebas SUTET 500 kV Tiang Baja Empat Sirkit Vertikal ..................33
Lampiran 14. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan 1 kV< Um < 245 kV ........34
Lampiran 15. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan Um > 245 kV ..................35
iii
SPLN T5.006: 2019
Prakata
Standar T5.006: 2019 dibuat sebagai pedoman dalam menentukan ruang bebas dan jarak
bebas minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) di
lingkungan PT PLN (Persero) agar memenuhi aspek keselamatan manusia dan
lingkungan, aspek teknis dan ekonomis.
Dengan diterbitkannya SPLN T5.006: 2019, maka SPLN T5.006: 2014 dan ketentuan
yang bertentangan dengan standar ini, dinyatakan tidak berlaku lagi.
iv
SPLN T5.006: 2019
1 Ruang Lingkup
Standar ini berlaku sebagai pedoman untuk menetapkan ruang bebas dan jarak bebas
minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS).
Standar ini berlaku untuk SUTT dengan tegangan nominal 66 kV dan 150 kV, SUTET
dengan tegangan nominal 275 kV dan 500 kV serta SUTTAS dengan tegangan nominal
250 kV a.s dan 500 kV a.s baik dengan menggunakan tower rangka baja atau tiang
baja/beton.
2 Tujuan
3 Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi perubahan, maka ketentuan mengikuti edisi terakhir.
1) Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Ruang Bebas Dan Jarak Bebas Minimum Pada
Saluran Udara Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Dan Saluran
Udara Tegangan Tinggi Arus Searah Untuk Penyaluran Tenaga Listrik;
2) ANSI C2 - 2012, National Electrical Safety Code (NESC);
3) IEC 60071-1, Insulation co-ordination - Part 1: Definitions, principles and rules;
4) IEC 60071-2, Insulation co-ordination - Part 2: Application guide;
5) IEC 61089, Round wire concentric lay overhead electrical stranded conductor;
6) IEC 61786, Measurement of low frequency magnetic and electric fields with regard to
exposure of human being – special requirements and guidance for measurements;
7) IEC 60833, Measurement of lower frequency electric fields;
8) IEC 60050, International Electrotechnical Vocabulary, Part 121 Electromagnetism;
9) IEC 61936-1, Power Installations exceeding 1 kV a.c
10) IEEE 516-2009, IEEE Guide for Maintenance Methdos on Energized Power Lines
5
SPLN T5.006: 2019
4.1 Bangunan
Daerah yang secara permanen atau sementara dipergunakan untuk sarana pelayanan
umum maupun khusus yang memerlukan ruang dengan tinggi di atas permukaan bumi
lebih dari 4 (empat) meter antara lain: daerah perumahan, daerah industri/pabrik, daerah
pertokoan, pasar, terminal bus/angkutan umum, perkantoran, gudang, lapangan umum,
tanaman/tumbuhan, hutan, perkebunan, lalu-lintas jalan/jalan raya, rel kereta biasa,
konduktor kereta listrik, Ialu-lintas air, instalasi lain seperti jembatan besi, rangka besi
penahan, saluran udara tegangan rendah (SUTR), saluran udara tegangan menengah
(SUTM), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET), Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS), saluran udara
telekomunikasi, antena radio, antena televisi.
6
SPLN T5.006: 2019
Sirkit yang mempunyai dua sistem fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas tiga buah
konduktor atau tiga buah bundel konduktor fase, konfigurasi vertikal.
Sirkit yang mempunyai empat sistem fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas tiga
buah konduktor atau tiga buah bundel konduktor fase, konfigurasi horizontal.
Sirkit yang mempunyai empat sistem fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas tiga
buah konduktor atau tiga buah bundel konduktor fase, konfigurasi vertikal.
Jarak aman minimum yang diijinkan di udara antara bagian yang bertegangan (konduktor)
atau antara konduktor dengan pembumian (struktur tower rangka/tiang terdekat).
(IEC 61936-1:2010).
4.7 Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu vertikal tower rangka atau
tiang
Jarak terpendek secara horizontal dari sumbu vertikal tower rangka atau tiang ke bidang
vertikal terluar dari ruang bebas; bidang vertikal tersebut sejajar dengan sumbu vertikal
tower rangka/tiang dan konduktor.
Jarak terpendek yang diizinkan secara vertikal antara konduktor SUTT, SUTET, dan
SUTTAS dengan permukaan bumi atau benda di atas permukaan bumi yang tidak boleh
kurang dari jarak yang telah ditetapkan demi keselamatan manusia, makhluk hidup dan
benda lainnya serta keamanan operasi SUTT, SUTET, dan SUTTAS.
Jarak horizontal (span) antar dua tower rangka atau tiang yang berurutan dengan
persyaratan desain tertentu yang menghasilkan biaya konstruksi saluran (SUTT, SUTET
atau SUTTAS) yang paling ekonomis.
7
SPLN T5.006: 2019
Bentuk susunan konduktor fase, yaitu posisi tegak (vertikal) atau mendatar (horizontal)
Besaran medan vektor E akan menimbulkan gaya tarik atau tolak terhadap partikel
bermuatan yang diam, sebesar gaya F yang sama dengan perkalian E dan muatan listrik
Q dari partikel: F = Q.E (IEC 60050-121:1998).
Besaran vektor yang diperoleh pada titik tertentu dengan mengurangkan magnetisasi M
dari rapat fluks magnet B dibagi dengan konstanta magnet μo Jadi: H = B/μo – M.
CATATAN: 1 Didalam vakum, kuat medan magnet pada semua titik sama dengan rapat
fluks magnet dibagi dengan konstanta magnet. Jadi: H = B/μo;
CATATAN: 2 Rotasi kuat medan magnet adalah rapat arus total Jt: Jadi: rot H = Jt;
CATATAN: 3 Rapat fluks magnet B kadang-kadang disebut “medan magnet”, dengan
resiko rancu terhadap kuat medan magnet H. (IEC 60050-121: 1998).
Daerah dimana:
Orang dewasa yang umumnya terpapar dan tak terlindung dari medan elektromagnet pada
kondisi yang diketahui, dan dilatih untuk peduli terhadap resiko potensial yang mungkin
timbul serta mengambil tindakan pencegahan yang memadai.
Perorangan dari semua umur dan berbagai status kesehatan serta dapat mencakup
kelompok atau perorangan yang secara khusus terpapar dan tak terlindungi dari medan
electromagnet.
8
SPLN T5.006: 2019
Medan yang ditentukan oleh kumpulan 4 (empat) besaran vektor yang saling berkait
bersama-sama dengan rapat arus listrik dan muatan listrik per volume, mencirikan kondisi
listrik dan magnet dari medium bahan.
Empat besaran vektor terkait adalah:
• Kuat medan listrik E;
• Rapat fluks listrik D;
• Kuat medan magnet H;
• Rapat fluks magnet B.
Unsur pokok dari medan electromagnet yang dicirikan oleh kuat medan listrik E dan rapat
fluks listrik D (IEC 60050-121:1998).
Bila suatu konduktor diberi muatan listrik, ruang disekitar konduktor akan dipengaruhi,
sehingga apabila suatu partikel bermuatan berada dalam ruang tersebut akan mengalami
gaya yang arahnya setiap saat dapat ditentukan dengan pasti. Dengan demikian medan
listrik dikatakan berada pada ruang yang dipengaruhi; dan kuat medan listrik pada setiap
titik adalah besaran vektor yang sama dengan gaya per unit muatan positif yang terletak
pada titik itu (IEC 60833:1987).
Unsur pokok dari medan elektromagnet yang dicirikan oleh kuat medan magnet H
dan rapat fluks magnet B (IEC 60050-121:1998).
Permukaan tertinggi dari bumi itu sendiri, permukaan rel kereta api, permukaan jalan dan
permukaan air tertinggi pada saat pasang atau banjir, yang dipergunakan sebagai patokan
untuk menetapkan jarak bebas minimum.
Ruang yang dibatasi oleh bidang vertikal dan horizontal di sekeliling dan di sepanjang
konduktor SUTT, SUTET, dan SUTTAS dimana tidak boleh ada benda di dalamnya demi
keselamatan manusia, makhluk hidup dan benda lainnya serta keamanan operasi SUTT,
SUTET, dan SUTTAS.
9
SPLN T5.006: 2019
Sirkit yang mempunyai sistem fase tiga dengan tiga buah konduktor atau tiga buah bundel
konduktor fase, konfigurasi horizontal.
Sirkit yang mempunyai dua penghantar yang memiliki polaritas positif dan negatif
(dwi kutub/bipolar) dengan konfigurasi horizontal.
4.27 Tanaman/tumbuhan
4.28 Tiang
Material yang terbuat dari baja/beton yang berfungsi untuk menyangga konduktor Saluran
Udara Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Arus Searah.
Stuktur rangka bermaterial baja siku bergalvanis untuk menyangga Saluran Udara
Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dan Salura Udara Tegangan
Tinggi Arus Searah.
10
SPLN T5.006: 2019
Tower rangka atau tiang yang terdiri lebih dari 1 level tegangan yang berbeda. Dengan
persyaratan level tegangan yang paling tinggi berada di posisi paling atas.
Lendutan (sag) konduktor antara dua tower rangka / tiang ditentukan oleh jarak gawang
(span) dan jenis konduktor. Lendutan konduktor maksimum didasarkan pada suhu
konduktor maksimum (80°C bila menggunakan konduktor jenis ACSR/AS atau konduktor
alumunium berpenguat baja). Lendutan maksimum ditinjau dari posisi cross arm fasa
terbawah.
𝑾𝑺𝟐
𝑫= ………………………………………………………………..………… (1)
𝟖𝑻
Dengan:
D = jarak vertikal lendutan konduktor maksimum (m)
W = berat konduktor per satuan panjang (kg/m)
S = jarak gawang (m)
T = kuat tarik konduktor pada suhu 80°C (kg)
Nilai lendutan konduktor maksimum pada beberapa tipe tower/tiang dapat dilihat pada
Tabel 1. Nilai lendutan maksimum ini dapat berbeda tergantung dari jarak gawang dasar
dan jenis konduktor yang digunakan.
11
SPLN T5.006: 2019
Tabel 1. Jarak gawang dasar, jenis konduktor, dan nilai lendutan konduktor
maksimum
Nilai
Jarak
Lendutan
Gawang
No Tipe Tower / Tiang Jenis Konduktor Maksimum
Dasar
(D)
(Meter)
(Meter)
1 SUTT 66 kV Tiang Baja 160 A1/S2A atau A1/S2B (ACSR) 4,00
atau A1/SA1A (ACSR/AS)
2 SUTT 66 kV Tiang Beton 60 2,00
berukuran maksimum sampai
3 SUTT 66 kV Tower Rangka Baja 300 dengan 125 mm² - 26/7 8,00
17 SUTTAS 250 kV Sirkit Dwikutub 400 ACSR, ZEBRA 428,9/55,59 mm² 12,57
Jarak bebas minimum vertikal dihitung dari lendutan konduktor maksimum ke permukaan
bumi atau benda diatas permukaan bumi yang mempertimbangkan persyaratan
keselamatan dari medan Iistrik dan medan magnet yang ditetapkan oleh IRPA/ INIRC
(Tabel 2) dan European Direction 1999/519/EC dan INCRP 2009 (Tabel 3). Jarak bebas
minimum vertikal dari konduktor pada SUTT, SUTET, dan SUTTAS dapat dilihat pada
Tabel 4.
12
SPLN T5.006: 2019
Tabel 2. Ambang Batas Paparan Medan Listrik dan Medan Magnet 50/60 Hz
Kuat medan magnet
Kuat medan listrik
Karakteristik (kerapatan fluks magnet)
kV/m
paparan mT
(efektif)
(efektif)
Yang berhubungan
dengan pekerjaan
- Seluruh hari kerja 10 0,5
- Jangka pendek 30 a 5b
- Hanya pada lengan 25
Yang berhubungan
dengan masyarakat
umum
- Sampai dengan 24 5 0,1
jam/hari c
-
Beberapa jam/hari d 10 1
a
Durasi paparan medan antara 10 dan 30 kV/m dapat dihitung dari rumus t ≤ 80/E,
dengan t adalah durasi dalam jam per hari kerja dan E adalah kuat medan listrik
dalam kV/m.
b
Durasi paparan maksimum adalah 2 jam per hari kerja.
c
Pembatasan ini berlaku untuk ruang terbuka dimana anggota masyarakat umum
dapat secara wajar diperkirakan menghabiskan sebagian besar waktu selama
satu hari, seperti misalnya Kawasan rekreasi, lapangan untuk bertemu dan lain
– lain yang semacam itu.
d
Nilai kuat medan listrik dan kuat medan magnet dapat dilampaui untuk durasi
beberapa menit/hari asalkan diambil tindakan pencegahan untuk mencegah efek
kopling tak langsung.
Tabel 3. Ambang Batas Paparan Medan Magnet Statis dan Listrik Statis Arus
Searah
Masyarakat umum
400 mT 25 kV/m
Seluruh bagian tubuh
Masyarakat Pekerja*)
Bagian kepala dan tubuh 2T -
Bagian Kaki 8T
13
SPLN T5.006: 2019
5.3 Jarak minimum horizontal konduktor dari sumbu vertikal tower rangka /
tiang (Nilai L)
Dalam menentukan nilai L harus memenuhi jarak aman minimum elektrikal. Jarak aman
minimum elektrikal berbentuk radius dari fasa konduktor ke pembumian (struktur tower
rangka /tiang terdekat) yang disimbolkan dengan (R) yang mengacu pada tabel 5, tabel 6,
dan tabel 7 mengikuti level tegangan yang digunakan. Gambar radius jarak minimum
elektrikal untuk tower rangka / tiang dapat dilihat pada Gambar 1 atau Gambar 2.
14
SPLN T5.006: 2019
R a°
Jarak bebas minimum elektrikal sesuai level tegangannya dapat dilihat pada Lampiran 15
dan Lampiran 16
Dengan :
H = jarak horizontal akibat ayunan (swing) lendutan konduktor maksimum (m)
D = jarak vertikal lendutan konduktor maksimum (m)
o
α = sudut ayunan (20 )
20°
D
D
16
SPLN T5.006: 2019
5.5 Jarak bebas minimum impuls petir dan impuls switsing (Nilai I)
Nilai I dihitung berdasarkan jarak aman terhadap impuls petir atau impuls switsing dari
struktur ke konduktor, yaitu
a. SUTT menggunakan jarak bebas minimum impuls petir (Tabel 5)
b. SUTET menggunakan jarak bebas impuls switsing (Tabel 6)
c. SUTTAS menggunakan jarak bebas minimum impuls petir (Tabel 7)
Tabel 7. Jarak bebas minimum impuls switsing dan impuls petir untuk SUTTAS
Jarak bebas minimum Jarak bebas minimum
Level tegangan arus searah
impuls switsing impuls petir
(kV)
(m) (m)
Jarak babas minimum horizontal dari sumbu vertikal tower rangka/tiang pada SUTT,
SUTET, dan SUTTAS dapat dilihat pada Tabel 8. Pada saluran udara yang menggunakan
jenis tower rangka atau tiang kombinasi, maka jarak bebas minimum horizontal
menggunakan nilai level tegangan yang tertinggi.
17
SPLN T5.006: 2019
Tabel 8. Jarak Bebas Minimum Horizontal dari Sumbu Vertikal Tower Rangka dan Tiang Baja
Jarak
Jarak dari
Horizontal Jarak Bebas
Sumbu Vertikal
Akibat Impuls Petir atau Total
Tower/Tiang ke Pembulatan
No Saluran Udara Ayunan Impuls Switsing L+H+I
Konduktor (meter)
Konduktor I (meter)
L*
H (meter)
(meter)
(meter)
1 SUTT 66 kV Tiang Baja 1,80 1,37 0,63 3,80 4,00
2 SUTT 66 kV Tiang Beton 1,80 0,68 0,63 3,11 4,00
3 SUTT 66 kV Tower Rangka Baja 3,00 2,74 0,63 6,37 7,00
4 SUTT 150 kV Tiang Baja 2,25 2,05 1,50 5,80 6,00
5 SUTT 150 kV Tiang Beton 2,25 0,86 1,50 4,61 5,00
6 SUTT 150 kV Tower Rangka Baja Dua Sirkit 3,85 3,76 1,50 9,11 10,00
SUTT 150 kV Tower Rangka Baja Empat Sirkit
7 3,85 3,76 1,50 9,11 10,00
Vertikal
8 SUTET 275 kV Tower Rangka Baja Dua Sirkit 5,80 5,13 1,80 12,73 13,00
9 SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Sirkit Tunggal 12,00 6,16 3,10 21,26 22,00
10 SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Dua Sirkit 6,85 6,16 3,10 16,11 17,00
SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Empat Sirkit
11 7,30 6,16 3,10 16,56 17,00
Vertikal
SUTET 500 kV Tower Rangka Baja Empat Sirkit
12 20,35 6,16 3,10 29,61 30,00
Horizontal
SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Dua
13 5,37 5,06 3,10 13,53 14,00
Sirkit
SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Empat
14 5,37 5,06 3,10 13,53 14,00
Sirkit Vertikal
15 SUTET 500 kV Tiang Baja Dua Sirkit 4,98 5,06 3,10 13,14 14,00
16 SUTET 500 kV Tiang Baja Empat Sirkit Vertikal 4,98 5,06 3,10 13,14 14,00
17 SUTTAS 250 kV 7,40 4,30 1,70 13,40 14,00
18 SUTTAS 500 kV 9,00 5,30 3,30 17,60 18,00
Catatan :
* Nilai L pada jenis tower lain disesuaikan dengan menggunakan nilai L1 dari desain tower tersebut (Gambar 3)
18
SPLN T5.006 : 2019
Tabel 8 di atas dihitung berdasarkan jarak gawang dasar dan jenis konduktor pada
Tabel 1. Untuk jarak gawang dasar dan jenis konduktor yang berbeda dengan Tabel 1,
jarak bebas minimum dapat dihitung menggunakan formula (1) dan (3).
Gambar ruang bebas untuk berbagai tipe tower pada SUTT, SUTET, dan SUTTAS dapat
dilihat pada Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 10.
7 Persyaratan Khusus
Standar ini berdasarkan parameter yang terbanyak di Indonesia. Untuk kondisi tertentu
dan/atau kondisi khusus yang parameternya berbeda dengan parameter persyaratan
umum, antara lain: tegangan nominal, bentuk tower rangka/tiang, jarak gawang dasar
/basic span, jenis atau ukuran konduktor, jumlah sirkit, dan susunan sirkit dapat
menggunakan formula perhitungan pada standar ini.
19
SPLN T5.006: 2019
20
SPLN T5.006 : 2019
200 D
L H I
Keterangan :
21
SPLN T5.006: 2019
Lampiran 3. Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV tower rangka baja dua sirkit
200
L H I
Keterangan :
22
SPLN T5.006 : 2019
Lampiran 4. Ruang Bebas 150 kV tower rangka baja empat sirkit vertikal
200
L H I
Keterangan :
23
SPLN T5.006: 2019
Lampiran 5. Ruang Bebas SUTET 275 kV dan 500 kV tower rangka baja dua sirkit
200
L H I
Keterangan :
24
SPLN T5.006 : 2019
Lampiran 6. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja dua sirkit
200
D
L H I
Keterangan :
25
SPLN T5.006: 2019
Lampiran 7. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja sirkit tunggal
200
I
L H
Keterangan :
26
SPLN T5.006 : 2019
Lampiran 8. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit vertikal
Keterangan :
27
SPLN T5.006: 2019
Lampiran 9. Ruang Bebas SUTET 500 kV tower rangka baja empat sirkit horizontal
Keterangan :
200
L H I
Keterangan :
29
SPLN T5.006: 2019
Lampiran 11. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Dua Sirkit
20°
L H I
Keterangan :
30
SPLN T5.006 : 2019
Lampiran 12. Ruang Bebas SUTET 500 kV Compact Tower Rangka Baja Empat Sirkit Vertikal
Keterangan :
31
SPLN T5.006: 2019
20°
L H I
Keterangan :
32
SPLN T5.006 : 2019
Lampiran 14. Ruang Bebas SUTET 500 kV Tiang Baja Empat Sirkit Vertikal
200 D
L H I
Keterangan :
33
SPLN T5.006: 2019
Lampiran 15. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan 1 kV< Um < 245 kV
IEC 61936-1, Power Installation Exceeding1 kV a.c table 1 Minimum electrical clearance in
air.
34
SPLN T5.006 : 2019
Lampiran 16. Jarak Bebas Minimum Elektrikal untuk tegangan Um > 245 kV
IEC 61936-1, Power Installation Exceeding1 kV a.c table 2 Minimum electrical clearance
in air.
35
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id