2, DESEMBER 2018
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of human resource capacity, organizational commitment, utilization of
information technology and internal control accounting to the value of financial reporting information local
government in the scope of SKPD Maluku province. This research is causal asosiatif research with quantitative
approach, the sampling technique used is purposive sampling. The analysis used is multiple regression analysis
(Multiple regression). The result of hypothesis test shows that variable of human resource capacity,
organizational commitment and internal control of accountancy have a positive and significant influence to the
value of local financial reporting information while the utilization of information technology has no positive
effect to the financial information value of the area it is shown with coefficient value of 0.128 with significance
level of 0.060.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kapasitas sumber daya manusia, komitmen organisasi,
pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian internal akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan
keuangan pemerintah daerah dalam lingkup SKPD Provinsi Maluku. Penelitian ini merupakan penelitian kausal
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda (Multiple regression). Hasil uji hipotesis menunjukkan
bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia,ABSTRAKkomitmen organisasi dan pengendalian internal akuntansi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan lokal sedangkan
pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh positif terhadap nilai informasi keuangan daerah itu
ditunjukkan dengan nilai koefisien 0,128 dengan tingkat signifikansi 0,060.
Kata kunci: Kemampuan sumber daya manusia; komitmen organisasi; pemanfaatan teknologi informasi;
pengendalian internal akuntansi; nilai informasi pelaporan keuangan
Tahun 2011 dan 2012 mendapatkan opini Tidak keuangan yang sewajar-wajarnya untuk
Memberikan Pendapat (TMP), tahun 2013 dan memperlihatkan bahwa kinerja mereka selama ini
2014 mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian telah baik, selain itu juga untuk mengamankan
selanjutnya pada tahun 2015 Pemerintah daerah posisinya dimata legislatif dan rakyat. Teori
Provinsi Maluku berhasil menyandang predikat keagenan juga menyatakan bahwa agen bersikap
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).(Sumber : oportunis dan cenderung tidak menyukai resiko.
www.bpk..go.id/ihps). Hasil temuan BPKP juga Tanggung jawab yang ditunjukkan pemerintah daerah
menunjukan bahwa informasi yang disajikan sebagai pihak eksekutif tidak hanya berupa penyajian
masih memiliki kelemahan dalam penyajian laporan keuangan yang lengkap dan wajar, tetapi juga
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi bagaimana mereka mampu membuka akses untuk
Maluku. para pengguna laporan keuangan. Pemerintah daerah
Penelitian-penelitian yang menganalisis faktor- sebagai agen akan menghindari resiko berupa
faktor yang mempengaruhi keterandalan dan ketidakpercayaan stakeholders terhadap kinerja
ketepatwaktuan pelaporan keuangan, antara lain dalam mereka. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan
penelitian Indriasari (2008) memberikan temuan berusaha untuk menunjukkan bahwa kinerja mereka
empiris bahwa kapasitas sumber daya manusia selama ini baik dan akuntabel dalam pengelolaan
signifikan mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah (Safitri, 2009).
keuangan. Pemanfaatan teknologi informasi signifikan Dalam kaitannya dengan nilai informasi
mempengaruhi keterandalan dan ketepatwaktuan keuangan teori keagenan menjelaskan bahwa adanya
pelaporan keuangan pemerintah. Pengendalian intern perbedaan kepentingan antara para manajemen dan
akuntansi signifikan mempengaruhi keterandalan para stakeholder membuat pentingnya
pelaporan keuangan. Sedangkan kapasitas sumber daya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
manusia tidak signifikan mempengaruhi keterandalan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah
pelaporan keuangan pemerintah daerah. daerah. Kecenderungan dari pihak manajemen
Penelitian Winidyaningrum (2010), pemerintah daerah yang menginginkan keuntungan
menunjukkan bahwa sumberdaya manusia signifikan pribadi akan membuat dana yang diperoleh dari
mempengaruhi keterandalan pelaporan keuangan pemerintah mudah disalahgunakan. Oleh karena itu
pemerintah. Sumber daya manusia pada bagian perlu untuk mengetahui pengaruh kapasitas
akuntansi/ tata usaha keuangan sudah mencukupi sumberdaya manusia, komitmen organissasi,
baik dari sisi jumlah maupun kualifikasinya. pemanfaatan teknologi informasi dan sistem
Pemanfaatan teknologi informasi signifikan pengendalian intern akuntansi terhadap nilai
mempengaruhi keterandalan dan ketapatwaktuan informasi pelaporan keuangan pada pemerintah
pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan daerah. Berkaitan dengan masalah keagenan, praktek
sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan pelaporan keuangan dalam organisasi sektor publik
terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan merupakan suatu konsep yang didasari oleh teori
pemerintah daerah. keagenan dalam pelaporan keuangan, pemerintah
Hasil penelitian sebelumnya yang masih belum yang bertindak sebagai agen mempunyai kewajiban
konsisten dan masih terbatasnya penelitian dibidang menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
pemerintahan memotivasi peneliti untuk meneliti pengguna informasi keuangan yang bertindak
kembali mengenai pelaporan keuangan pada instansi sebagai principal.
pemerintahan. Pada dasarnya penelitian ini mengacu
pada penelitian Indriasari (2008). 2.2. Pelaporan Keuangan Daerah
Suwardjono (2012) menyatakan bahwa pelaporan
2. TINJAUAN PUSTAKA keuangan adalah struktur dan proses yang
2.1. Teori Keagenan menggambarkan bagaimana informasi keuangan
Menurut ahmad Elqorni (2009) Teori keagenan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan
(Agency Theory) merupakan basis teori yang pelaporan keuangan yang pada gilirannya akan
mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai membantu pencapaian tujuan ekonomi dan sosial
selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori negara. Dalam PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar
ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori Akuntansi Pemerintahan (SAP) Bagian KKAP
organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya paragraph 24 disebutkan laporan keuangan disusun
hubungan kerja antara pihak yang memberi untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
wewenang (principal) yaitu investor dengan pihak posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
yang memberi wewenang (agency) yaitu manajer, oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
dalam bentuk kontarak kerja sama yang disebut pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan
Nexus of contract. Implikasi penerapan teori ini dapat untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang
menimbulkan perilaku efisiensi atau perilaku dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan
oprtunistik bagi si agen. operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan,
Masalah keagenan muncul ketika eksekutif mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas
cenderung memaksimalkan self interest-nya yang pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya
dimulai dari proses penganggaran, pembuatan terhadap peraturan perundang-undangan.
keputusan, sampai dengan menyajikan laporan
2.3. Kapasitas Sumber Daya Manusia informasi keuangan daerah secara cepat dan akurat.
Menurut Darwanis & Mahyani (2009), manusia Manfaat lain yang ditawarkan dalam pemanfaatan
adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu teknologi informasi adalah kecepatan dalam
organisasi. Karena manusia merupakan elemen yang pemrosesan informasi. Sistem akuntansi di
selalu ada dalam setiap organisasi, yang membuat Pemerintah Daerah sudah pasti memiliki transaksi
tujuan-tujuan, inovasi, dan mencapai tujuan yang kompleks dan besar volumenya, pemanfaatan
organisasi, serta manusia merupakan satu-satunya teknologi informasi akan sangat membantu
sumber daya yang membuat sumber daya lainnya mempercepat proses pengolahan data transaksi dan
bekerja dan berdampak langsung terhadap penyajian laporan keuangan, sehingga laporan
kesejahteraan organisasi. keuangan tersebut tidak kehilangan nilai informasi
Kapasitas sumber daya manusia adalah yaitu ketepatwaktuan
kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi
(kelembagaan), atau suatu sistem untuk melaksanakan 2.6. Pengendalian Intern Akuntansi (PIA)
fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai Pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
tujuannya secara efektif dan efisien. (Indriasari dan metoda, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
Nahartyo , 2008). Kapasitas harus dilihat sebagai untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk ketelitian dan keterandalan data akuntansi, mendorong
menghasilkan keluaran-keluaran (outputs) dan hasil- efisiensi, dan dipatuhinya kebijakan pimpinan
hasil (outcomes). (Mulyadi, 2008). Menurut tujuannya, pengendalian
intern dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian
2.4. Komitmen Organisasi intern akuntansi (internal accounting control) dan
Sultani (2009) komitmen organisasi adalah pengendalian intern administratif (internal
keadaan dimana karyawan mengaitkan dirinya ke administrative control).
organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya serta
berharap mempertahankan keanggotaan dalam 2.7. Nilai Informasi
organisasi itu. Komitmen organisasi terbangun apabila Supaya tercapainya tujuan dan manfaat
masing-masing individu mengembangkan tiga sikap penyajian laporan keuangan, maka informasi yang
yang saling berhubungan terhadap organisasi dan atau disampaikan harus bermanfaat pula bagi pihak-pihak
profesi, antara lain: yang menggunakannya. Beberapa karakteristik
a. Identifikasi (identification), yaitu pemahaman kualitatif yang harus ada dalam laporan keuangan
atau penghayatan terhadap tujuan organisasi. juga menunjang nilai informasi
b. Keterlibatan (involvement), yaitu perasaan keuangan.Karakteristik-karakteristik tersebut
terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan menggambarkan bagaimana peran informasi
bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan. diantaranya keterandalan,relevan,dapat dipahami dan
c. Loyalitas (loyality), yaitu perasaan bahwa diandalkan.Menurut Arif, at al (2009) mengatakan
organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal. bahwa informasi dalam laporan keuangan dikatakan
Organisasi dibangun atas dasar kepercayaan andal atau dapat diandalkan (reliable) apabila
pegawai atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pegawai pengguna laporan keuangan dapat mengandalkan
membantu mewujudkan tujuan organisasi dan informasi yang menggambarkan kondisi ekonomi atau
loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh kejadian-kejadian. Keandalan adalah kemampuan
karena itu, komitmen organisasi akan menimbulkan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi
rasa ikut memiliki bagi pegawai terhadap organisasi. tersebut benar atau valid. Informasi dalam laporan
Jika pegawai merasa jiwanya terikat dengan nilai-nilai keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan
organisasional yang ada maka dia akan merasa senang dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
dalam bekerja, sehingga mempunyai tanggungjawab jujur, serta dapat diverifikasi. Sesuai dengan Peraturan
dan kesadaran dalam melaksanakan organisasi dan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang menyatakan
termotivasi melaporkan semua aktivitas dengan informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau
melaksanakan akuntabilitas kepada publik secara penyajiannya tidak dapat diandalkan maka
sukarela termasuk akuntabilitas keuangan dan penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
kinerjanya dapat meningkat. menyesatkan.
2.5. Pemanfaatan Teknologi Informasi 2.8. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
adanya (a) pengolahan data, pengolahan informasi, Pemerintah Daerah.
sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik Sumber daya manusia merupakan kemampuan
dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi baik dalam tingkatan individu, organisasi atau
agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah kelembagaan, maupun sistem untuk melaksanakan
dan murah oleh masysrakat (Winidyaningrum, 2009). fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai
Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat tujuannya secara efektif dan efisien (Indriasari et al
serta potensi pemanfaatannya secara luas, maka dapat 2008). Hullah et al (2012) menjelaskan bahwa sumber
membuka peluang bagi berbagai pihak untuk daya manusia adalah orang yang siap, mau dan
mengakses, mengelola, dan mendayagunakan mampu memberikan sumbangan dalam usaha
terhadap kualitas data. Uji kualitas data dihasilkan dari Tabel 1. Rincian Pengiriman Dan Pengembalian
penggunaan instrumen dapat dievaluasi melalui uji Kuesioner Penelitian
reliabilitas dan validitas data. Uji ini dimaksudkan Kuisioner yang diedarkan 129
untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang Kuesioner yang kembali 114
dikumpulkan dari penggunaan instrumen. setelah diisi lengkap
Kuesioner yang tidak 15
3.3.3.Uji Asumsi Klasik dikembalikan
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk Tingkat pengembalian 88,37%
mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang (response rate) 114/129 *
dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala 100%
heteroskedastisitas, gejala multikolonieritas, dan Sumber: data primer diolah, 2018
gejala autokorelasi. Pengujian dilakukan melipuiti:
a. Uji normalitas dengan menggunakan one sample Tabel 1 di atas menginformasikan bahwa, total
Kormogorov Smirnov, grafik histogram dan grafik kuesioner yang disebarkan sebanyak 129 kuesioner
p-plot yang kembali hanya sebanyak 114 kuesioner atau
b. Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik sebesar 88,37%. Sisa sebanyak 15 kuesioner tidak
scatterplot. dikembalikan oleh responden. Dalam kuesioner
c. Uji multikolonieritas dengan menggunakan nilai dimaksud, data responden seperti jenis kelamin, umur,
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dan pendidikan terakhir, jabatan dan masa kerja yang
merupakan profil 114 responden yang berpartisipasi
3.3.4.Analisis Regresi Linier Berganda dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 2 sebagai
Pengujian Regresi dijabarkan dalam dua bentuk berikut:
sebagai berikut:
NIPKD = α + β1KSDM + β2KO + β3PTI + β4PIA + e Tabel 2. Profil Demografi Responden
……………………………………………………(1)
Keterangan:
NIPKD =Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah
Α =Konstanta
β1 =Koefisien regresi Kapasitas Sumber Daya
Manusia
β2 =Koefisien regresi Komitmen Organisasi
β3 =Koefisien regresi Pemanfaatan Teknologi
Informasi
β4 =Koefisien regresi Pengendalian Intern
Akuntansi
KSDM =Kapasitas Sumber Daya Manusia`
KO =Komitmen Organisasi
PTI =Pemanfaatan Teknologi Infomasi
PIA =Pengendalian Intern Akuntansi
e =Error
variabel kualitas sumber daya manusia berhubungan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan
positif 0,245 dengan nilai probabilitas 0,000 dan jika dengan nilai signifikansi > 0,05 yakni 0,60 sehingga
diukur dengan derajat signifikan yang digunakan hipotesis pemanfaatan teknologi informasi terhadap
adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai informasi pelaporan keuangan ditolak. Hasil
hubungan positif dan signifikan kualitas sumber daya hipotesis ini tidak mendukung penelitian Indriasari et
manusia terhadap nilai informasi pelaporan keuangan al (2008),Winidyaningrum et al (2010),Mustafa et al
sehingga hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini (2010), Rosalinet al (2011) dan Hullah et al (2012)
diterima. Selanjutnya, hasil pengujian hipotesis pada menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
tabel di atas juga menunjukkan bahwa, variabel berpengaruh positif terhadap keterandalan pelaporan
komitmen organisasi berhubungan positif 0,241 keuangan daerah.
dengan nilai probabilitas 0.006 dan jika diukur dengan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05 maka dikemukakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif oleh pegawai PEMDA Maluku tidak mempengaruhi
signifikan komitmen organisasi terhadap nilai keandalan informasi pelaporan keuangan di kalangan
informasi pelaporan keuangan sehingga hipotesis yang SKPD propinsi Maluku sehingga hipotesis dalam
diusulkan dalam penelitian ini diterima. penelitian ini tidak bisa diterima.
Berdasarkan beberapa uraian hipotesis yang Berdasarkan hasil uji hipotesa III dalam
diatas, maka hasil rangkumannya dapat dilihat pada penelitian ini ditunjukan bahwa pengendalian intern
tabel berikut ini: akuntansi berpengaruh positif dengan nilai koefisien
sebesar 0,188 atau signifikan sebesar 18,8%dan
Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis tingkat probabilitas sebesar 0,02 sehingga hipotesis
hubungan antara pengendalian intern akuntansi
terhadap nilai informasi pelaporan keuangan diterima.
Hasil uji hipotesis ini mendukung penelitian
Darwanis dan desi dwi mahyani (2009) menyimpulkan
bahwa pengendalian intern akuntansi berpengaruh
positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan
daerah. Merujuk pada penelitian ini maka dapat
dinyatakan bahwa system pengendalian akuntansi
yang digunakan dan dijalankan SKPD propinsi
Maluku turut memgang peran penting dalam
menentukan nilai informasi pelaporan akuntansi.
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2018
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hasil uji hipotesa ini mendukung hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian
yang dilakukan sebelumnya oleh Susilo dan
hipotesis yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
Aritonang, 2009 yang menunjukan sumber daya
maka beberapa kesimpulan penelitian ini antara lain:
manusia berkualitas dan kualitas tersebut diukur dari
1. Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh
kemampuan pengetahuannya (knowledge), terutama
positif signifikan terhadap nilai informasi
untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi
benar atau valid. Dalam hubungannya dengan
Maluku. Hal ini dibuktikan dengann nilai
penelitian ini, kualitas SDM pegawai kotamadya
koofisien B sebasr 0,245 dengan nilai
Ambon bagian SKPD propinsi Maluku terbukti dapat
signifikansi sebesar 0,000.
menentukan keandalan informasi pelaporan keuangan
2. Komitmen organisasi berpengaruh positif
karena dalam melaksanakan kegiatan pelaporan
signifikan terhadap nilai informasi pelaporan
dibutuhkan SDM yang cukup handal dan kompeten di
keuangan pemerintah daerah Provinsi Maluku.
bidangnya.
Hal ini dibuktikan dengan nilai koofisien B
Hasil uji hipotesis 2 menunjukan bahwa terdapat
sebesar 0,241 dengan nilai signifikansi sebesar
pengaruh positif signifikan positif 0,241 atau sebesar
0,006.
24,1% dengan nilai probabilitas 0.006 sehingga
3. Pemanfaatan teknologi informasi tidak
hipotesis 2 diterima.
berpengaruh signifikan terhadap nilai informasi
Hasil uji hipotesis ini mendukung penelitian
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi
yang dilakukan oleh Rosalin dan Kawedar (2011)
Maluku. Hal ini dibuktikan dengann nilai
yang membuktikan adanya pengaruh positif komitmen
koofisien B sebasr 0,128 dengan nilai
organisasi terhadap keandalan pelaporan keuangan di
signifikansi sebesar 0,060.
Badan Layanan Umum. Sejalan dengan penelitian ini,
4. Pengendalian intern akuntansi berpengaruh
menunjukan bahwa komitmen organisasi dalam suatu
positif signifikan terhadap nilai informasi
lingkungan SKPD propinsi Maluku sangat
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi
mempengaruhi nilai informasi suatu pelaporan
Maluku. Hal ini dibuktikan dengann nilai
keuangan.
koofisien B sebasr 0,188 dengan nilai
Hasil uji T menunjukan bahwa Pemanfaatan
signifikansi sebesar 0,002.