Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MANEKSI VOL 7, NO.

2, DESEMBER 2018

PENGARUH KAPASITAS SDM, KOMITMEN ORGANISASI, PEMANFAATAN


TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI
TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH

Sally Paulina Sandanafu1), Mis Fertyno Situmeang2)


1,2)
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon
1)
ssandanafu@gmail.com, 2)missitumeang@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of human resource capacity, organizational commitment, utilization of
information technology and internal control accounting to the value of financial reporting information local
government in the scope of SKPD Maluku province. This research is causal asosiatif research with quantitative
approach, the sampling technique used is purposive sampling. The analysis used is multiple regression analysis
(Multiple regression). The result of hypothesis test shows that variable of human resource capacity,
organizational commitment and internal control of accountancy have a positive and significant influence to the
value of local financial reporting information while the utilization of information technology has no positive
effect to the financial information value of the area it is shown with coefficient value of 0.128 with significance
level of 0.060.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kapasitas sumber daya manusia, komitmen organisasi,
pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian internal akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan
keuangan pemerintah daerah dalam lingkup SKPD Provinsi Maluku. Penelitian ini merupakan penelitian kausal
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda (Multiple regression). Hasil uji hipotesis menunjukkan
bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia,ABSTRAKkomitmen organisasi dan pengendalian internal akuntansi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan lokal sedangkan
pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh positif terhadap nilai informasi keuangan daerah itu
ditunjukkan dengan nilai koefisien 0,128 dengan tingkat signifikansi 0,060.

Kata kunci: Kemampuan sumber daya manusia; komitmen organisasi; pemanfaatan teknologi informasi;
pengendalian internal akuntansi; nilai informasi pelaporan keuangan

1. PENDAHULUAN adalah informasi yang mempunyai nilai (Suwardjono,


Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap 2005). Informasi akan bermanfaat jika informasi
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, telah tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan dan
mendorong pemerintahan pusat dan pemerintahan andal. Oleh karena itu pemerintah wajib
daerah untuk menerapkan akuntabilitas publik. memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan
Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian
kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau dan pengambilan keputusan. Kebermanfaatan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai informasi merupakan suatu karakteristik yang hanya
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya
melalui suatu media pertanggungjawaban yang dengan keputusan, pemakai dan keyakinan pemakai
dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006). terhadap informasi. Oleh karena itu, Kriteria ini secara
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban umun disebut dengan karakteristik kualitatif atau
dan penyelenggaraan pemerintah yang diatur dalam kualitas informasi.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo
Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 23 tahun Kumolo, mengungkapkan hanya 33 persen
2014 tentang Pemerintahan Daerah, upaya untuk pengelolaan keuangan daerah yang diungkapkan
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan secara jujur, transparan dan akuntabel. Menurut Tjahjo
keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun angka ini merujuk laporan hasil audit Badan
pemerintah daerah adalah dengan menyampaikan pemeriksa Keuangan (BPK) 2013. Selain itu, review
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. hasil audit BPK RI terhadap Laporan Keuangan
Informasi yang bermanfaat bagi para pemakai Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Maluku pada

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 100


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

Tahun 2011 dan 2012 mendapatkan opini Tidak keuangan yang sewajar-wajarnya untuk
Memberikan Pendapat (TMP), tahun 2013 dan memperlihatkan bahwa kinerja mereka selama ini
2014 mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian telah baik, selain itu juga untuk mengamankan
selanjutnya pada tahun 2015 Pemerintah daerah posisinya dimata legislatif dan rakyat. Teori
Provinsi Maluku berhasil menyandang predikat keagenan juga menyatakan bahwa agen bersikap
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).(Sumber : oportunis dan cenderung tidak menyukai resiko.
www.bpk..go.id/ihps). Hasil temuan BPKP juga Tanggung jawab yang ditunjukkan pemerintah daerah
menunjukan bahwa informasi yang disajikan sebagai pihak eksekutif tidak hanya berupa penyajian
masih memiliki kelemahan dalam penyajian laporan keuangan yang lengkap dan wajar, tetapi juga
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi bagaimana mereka mampu membuka akses untuk
Maluku. para pengguna laporan keuangan. Pemerintah daerah
Penelitian-penelitian yang menganalisis faktor- sebagai agen akan menghindari resiko berupa
faktor yang mempengaruhi keterandalan dan ketidakpercayaan stakeholders terhadap kinerja
ketepatwaktuan pelaporan keuangan, antara lain dalam mereka. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan
penelitian Indriasari (2008) memberikan temuan berusaha untuk menunjukkan bahwa kinerja mereka
empiris bahwa kapasitas sumber daya manusia selama ini baik dan akuntabel dalam pengelolaan
signifikan mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah (Safitri, 2009).
keuangan. Pemanfaatan teknologi informasi signifikan Dalam kaitannya dengan nilai informasi
mempengaruhi keterandalan dan ketepatwaktuan keuangan teori keagenan menjelaskan bahwa adanya
pelaporan keuangan pemerintah. Pengendalian intern perbedaan kepentingan antara para manajemen dan
akuntansi signifikan mempengaruhi keterandalan para stakeholder membuat pentingnya
pelaporan keuangan. Sedangkan kapasitas sumber daya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
manusia tidak signifikan mempengaruhi keterandalan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah
pelaporan keuangan pemerintah daerah. daerah. Kecenderungan dari pihak manajemen
Penelitian Winidyaningrum (2010), pemerintah daerah yang menginginkan keuntungan
menunjukkan bahwa sumberdaya manusia signifikan pribadi akan membuat dana yang diperoleh dari
mempengaruhi keterandalan pelaporan keuangan pemerintah mudah disalahgunakan. Oleh karena itu
pemerintah. Sumber daya manusia pada bagian perlu untuk mengetahui pengaruh kapasitas
akuntansi/ tata usaha keuangan sudah mencukupi sumberdaya manusia, komitmen organissasi,
baik dari sisi jumlah maupun kualifikasinya. pemanfaatan teknologi informasi dan sistem
Pemanfaatan teknologi informasi signifikan pengendalian intern akuntansi terhadap nilai
mempengaruhi keterandalan dan ketapatwaktuan informasi pelaporan keuangan pada pemerintah
pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan daerah. Berkaitan dengan masalah keagenan, praktek
sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan pelaporan keuangan dalam organisasi sektor publik
terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan merupakan suatu konsep yang didasari oleh teori
pemerintah daerah. keagenan dalam pelaporan keuangan, pemerintah
Hasil penelitian sebelumnya yang masih belum yang bertindak sebagai agen mempunyai kewajiban
konsisten dan masih terbatasnya penelitian dibidang menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
pemerintahan memotivasi peneliti untuk meneliti pengguna informasi keuangan yang bertindak
kembali mengenai pelaporan keuangan pada instansi sebagai principal.
pemerintahan. Pada dasarnya penelitian ini mengacu
pada penelitian Indriasari (2008). 2.2. Pelaporan Keuangan Daerah
Suwardjono (2012) menyatakan bahwa pelaporan
2. TINJAUAN PUSTAKA keuangan adalah struktur dan proses yang
2.1. Teori Keagenan menggambarkan bagaimana informasi keuangan
Menurut ahmad Elqorni (2009) Teori keagenan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan
(Agency Theory) merupakan basis teori yang pelaporan keuangan yang pada gilirannya akan
mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai membantu pencapaian tujuan ekonomi dan sosial
selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori negara. Dalam PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar
ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori Akuntansi Pemerintahan (SAP) Bagian KKAP
organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya paragraph 24 disebutkan laporan keuangan disusun
hubungan kerja antara pihak yang memberi untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
wewenang (principal) yaitu investor dengan pihak posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
yang memberi wewenang (agency) yaitu manajer, oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
dalam bentuk kontarak kerja sama yang disebut pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan
Nexus of contract. Implikasi penerapan teori ini dapat untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang
menimbulkan perilaku efisiensi atau perilaku dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan
oprtunistik bagi si agen. operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan,
Masalah keagenan muncul ketika eksekutif mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas
cenderung memaksimalkan self interest-nya yang pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya
dimulai dari proses penganggaran, pembuatan terhadap peraturan perundang-undangan.
keputusan, sampai dengan menyajikan laporan

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 101


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

2.3. Kapasitas Sumber Daya Manusia informasi keuangan daerah secara cepat dan akurat.
Menurut Darwanis & Mahyani (2009), manusia Manfaat lain yang ditawarkan dalam pemanfaatan
adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu teknologi informasi adalah kecepatan dalam
organisasi. Karena manusia merupakan elemen yang pemrosesan informasi. Sistem akuntansi di
selalu ada dalam setiap organisasi, yang membuat Pemerintah Daerah sudah pasti memiliki transaksi
tujuan-tujuan, inovasi, dan mencapai tujuan yang kompleks dan besar volumenya, pemanfaatan
organisasi, serta manusia merupakan satu-satunya teknologi informasi akan sangat membantu
sumber daya yang membuat sumber daya lainnya mempercepat proses pengolahan data transaksi dan
bekerja dan berdampak langsung terhadap penyajian laporan keuangan, sehingga laporan
kesejahteraan organisasi. keuangan tersebut tidak kehilangan nilai informasi
Kapasitas sumber daya manusia adalah yaitu ketepatwaktuan
kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi
(kelembagaan), atau suatu sistem untuk melaksanakan 2.6. Pengendalian Intern Akuntansi (PIA)
fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai Pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
tujuannya secara efektif dan efisien. (Indriasari dan metoda, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
Nahartyo , 2008). Kapasitas harus dilihat sebagai untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk ketelitian dan keterandalan data akuntansi, mendorong
menghasilkan keluaran-keluaran (outputs) dan hasil- efisiensi, dan dipatuhinya kebijakan pimpinan
hasil (outcomes). (Mulyadi, 2008). Menurut tujuannya, pengendalian
intern dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian
2.4. Komitmen Organisasi intern akuntansi (internal accounting control) dan
Sultani (2009) komitmen organisasi adalah pengendalian intern administratif (internal
keadaan dimana karyawan mengaitkan dirinya ke administrative control).
organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya serta
berharap mempertahankan keanggotaan dalam 2.7. Nilai Informasi
organisasi itu. Komitmen organisasi terbangun apabila Supaya tercapainya tujuan dan manfaat
masing-masing individu mengembangkan tiga sikap penyajian laporan keuangan, maka informasi yang
yang saling berhubungan terhadap organisasi dan atau disampaikan harus bermanfaat pula bagi pihak-pihak
profesi, antara lain: yang menggunakannya. Beberapa karakteristik
a. Identifikasi (identification), yaitu pemahaman kualitatif yang harus ada dalam laporan keuangan
atau penghayatan terhadap tujuan organisasi. juga menunjang nilai informasi
b. Keterlibatan (involvement), yaitu perasaan keuangan.Karakteristik-karakteristik tersebut
terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan menggambarkan bagaimana peran informasi
bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan. diantaranya keterandalan,relevan,dapat dipahami dan
c. Loyalitas (loyality), yaitu perasaan bahwa diandalkan.Menurut Arif, at al (2009) mengatakan
organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal. bahwa informasi dalam laporan keuangan dikatakan
Organisasi dibangun atas dasar kepercayaan andal atau dapat diandalkan (reliable) apabila
pegawai atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pegawai pengguna laporan keuangan dapat mengandalkan
membantu mewujudkan tujuan organisasi dan informasi yang menggambarkan kondisi ekonomi atau
loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh kejadian-kejadian. Keandalan adalah kemampuan
karena itu, komitmen organisasi akan menimbulkan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi
rasa ikut memiliki bagi pegawai terhadap organisasi. tersebut benar atau valid. Informasi dalam laporan
Jika pegawai merasa jiwanya terikat dengan nilai-nilai keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan
organisasional yang ada maka dia akan merasa senang dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
dalam bekerja, sehingga mempunyai tanggungjawab jujur, serta dapat diverifikasi. Sesuai dengan Peraturan
dan kesadaran dalam melaksanakan organisasi dan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang menyatakan
termotivasi melaporkan semua aktivitas dengan informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau
melaksanakan akuntabilitas kepada publik secara penyajiannya tidak dapat diandalkan maka
sukarela termasuk akuntabilitas keuangan dan penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
kinerjanya dapat meningkat. menyesatkan.

2.5. Pemanfaatan Teknologi Informasi 2.8. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
adanya (a) pengolahan data, pengolahan informasi, Pemerintah Daerah.
sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik Sumber daya manusia merupakan kemampuan
dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi baik dalam tingkatan individu, organisasi atau
agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah kelembagaan, maupun sistem untuk melaksanakan
dan murah oleh masysrakat (Winidyaningrum, 2009). fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai
Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat tujuannya secara efektif dan efisien (Indriasari et al
serta potensi pemanfaatannya secara luas, maka dapat 2008). Hullah et al (2012) menjelaskan bahwa sumber
membuka peluang bagi berbagai pihak untuk daya manusia adalah orang yang siap, mau dan
mengakses, mengelola, dan mendayagunakan mampu memberikan sumbangan dalam usaha

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 102


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

pencapaian tujuan organisasional. Keterandalan Berdasarkan penelitian sebelumnya maka


pelaporan keuangan daerah dapat tercapai apabila hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah:
sumber daya manusianya berkualitas dan kualitas H3: Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
tersebut diukur dari kemampuan pengetahuannya positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan
(knowledge) (Susilo, 2002 dalam Aritonang et al daerah.
2009), terutama untuk memberi keyakinan bahwa
informasi tersebut benar atau valid. 2.11. Pengaruh Pengendalian Intern Akuntansi
Penelitian mengenai kesiapan sumber daya Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
manusia, terutama dalam pengelolaan akuntansi Pemerintah Daerah.
pemerintah daerah dalam kaitannya dengan pelaporan Sistem pengendalian internal menekankan pada
keuangan daerah pernah dilakukan Winidyaningrum et tindakan pencegahan untuk mengurangi kekeliruan
al (2010), Adriani (2010) dan Hullah et al (2012). (tidak sengaja) dan ketidakberesan (sengaja), sehingga
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaporan keuangan daerah dapat memenuhi nilai
sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap keterandalan karena Laporan Keuangan yang
keterandalan pelaporan keuangan daerah. dihasilkan benar dan valid. Darwanis dan desi dwi
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka mahyani (2009) menyimpulkan bahwa pengendalian
hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah: intern akuntansi berpengaruh positif terhadap
H1: Kapasitas Sumber daya manusia keterandalan pelaporan keuangan daerah.
berpengaruh positif terhadap nilai informasi Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
pelaporan keuangan daerah. hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah:
H4: Pengendalian intern Akuntansi berpengaruh
2.9. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah daerah.
Daaerah.
Penelitian tentang pentingnya komitmen 3. METODOLOGI
organisasi yang tinggi dalam membuat laporan Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif
keuangan yang andal telah dilakukan oleh Rosalin dan kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Kawedar (2011) yang membuktikan adanya pengaruh Penelitian asosiatif kausal menurut sugiyono (2008)
positif komitmen organisasi terhadap keandalan adalah penelitian yang di maksudkan untuk
pelaporan keuangan di Badan Layanan Umum. mengungkapkan permasalahan yang bersifat
Dengan demikian semakin tinggi komitmen organisasi hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
dalam mempertahankan kepatuhan dalam penyajian Dalam penelitian ini terdapat variabel independen
laporan keuangan maka akan semakin andal (reliable) (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang
informasi laporan keuangan sesuai dengan Standar dipengaruhi). Jenis data dalam penelitian ini adalah
Akuntansi Pemerintahan. data primer yang bersumber pada data dalam
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka penelitian ini adalah bagian yang mengelola dokumen
hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah: anggaran pada satuan kerja perangkat daerah di
H2: Komitmen organisasi berpengaruh positif lingkungan pemerintah daerah provinsi Maluku. Data
terhadap nilai informasi pelaporan keuangan daerah. dikumpulkan melalui survey menggunakan kuesioner
dimana item pernyataan dengan menggunakan skala
2.10. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi likert. Dengan demikian data dikumpulkan dan
Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan dianalisis secara kuantitatif.
Pemerintah Daerah.
Menurut Hamzah (2009) pemanfaatan 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan
teknologi informasi tersebut mencakup adanya, (a) Sampel
pengolahan data, pengolahan informasi, sistem Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
manajemen dan proses kerja secara elektronik, dan (b) penatausahaan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar Daerah di Pemerintah daerah Provinsi Maluku yang
pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan berjumlah 43 Satuan Kerja Perangkat Daerah ((SKPD),
murah oleh masyarakat diseluruh wilayah negeri ini yang menurut Perda Nomor. 22 tahun 2014 terdiri dari
(dalam Winidyaningrum et al 2010). Pemanfaatan 1 Sekretariat Dewan dan 7 Biro; Perda Nomor. 23
teknologi informasi akan meminimalisasi berbagai Tahun 2014 terdiri dari 15 Dinas; Perda Nomor 24
kesalahan, karena semua aktivitas pengelolaan Tahun 2014 terdiri dari 10 Badan, 1 Inspektorat, 1
keuangan akan tercatat secara lebih sistematis dan Satpol PP, 3 Rumah Sakit; Perda Nomor 25 Tahun
pada akhirnya akan mampu menyajikan laporan 2014 terdiri dari 2 Sekretariat dan 3 Badan.
keuangan daerah yang andal.
Penelitian Indriasari et al (2008), 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Winidyaningrum et al (2010), Mustafa et al (2010), 3.2.1.Variabel Independen
Rosalin et al (2011) dan Hullah et al (2012) a) Kapasitas Sumber Daya Manusia (X1)
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi Kapasitas Sumber Daya Manusia adalah
berpengaruh positif terhadap keterandalan pelaporan kemampuan baik dalam tingkatan individu,
keuangan daerah. organisasi/kelembagaan, maupun sistem untuk

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 103


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

melaksanakan fungsi-fungsi atau akuntansi penerimaan kas, Prosedur


kewenangannya untuk mencapai tujuannya akuntansi pengeluaran kas, Prosedur
secara efektif dan efisien. (Laporan akhir Studi akuntansi aset, Prosedur akuntansi selain kas.
GTZ & USAID/CLEAN Urban , 2001. Dalam 2. Memiliki daftar rekening (chart of account)
Indriasari at al 2008). Variabel kapasitas sumber 3. Transaksi didukung oleh: otorisasi pihak
daya manusia diukur dengan 10 item pernyataan yang berwenang,bukti yang valid dan sah,
yang mengacu pada Indriasari & Nahartyo dicatat dalam buku catatan akuntansi
(2008). Jawaban item pernyataan tersebut 4. Memiliki catatan akuntansi yang up to date
memiliki nilai kisaran 10-50. Indikator yang 5. Adanya review/ pemeriksaan laporan
digunakan dalam pengukuran variable ini adalah keuangan
pendidikan dan pengalaman kerja. 6. Sistem akuntansi yang ada dapat dilakukan
b) Komitmen Organisasi (X2) audit/transaction trail.
Komitmen organisasi adalah keadaan dimana 7. Ada pemisahan tugas
karyawan mengaitkan dirinya ke organisasi Variabel pengendalian intern akuntansi diukur
tertentu dan sasaran-sasarannya serta berharap dengan 9 item pernyataan yang mengacu pada
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi Indriasari & Nahartyo (2008). Jawaban item
itu (Sultani, 2009). Indikator untuk mengukur pernyataan tersebut memiliki nilai kisaran 9-45.
komitmen organisasi yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari : 3.2.2.Variabel Dependen
1. Mengetahui tentang visi dan misi organisasi Variabel Dependen adalah Nilai informasi
2. Memiliki loyalitas terhadap organisasi pelaporan keuangan daerah yang dalam penelitian ini
3. Keterlibatan dalam pekerjaan di proksikan dengan keterandalan. Menurut PP 71
4. Adanya usaha yang maksimal dalam Tahun 2010 keterandalan adalah kemampuan
pekerjaan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi
5. Mengetahui tentang tujuan dan sasaran tersebut benar atau valid. Informasi dalam laporan
pekerjaan keuangan harus andal, yakni bebas dari pengertian
6. Pengetahuan tentang pekerjaan utama. yang menyesatkan dan kesalahan material,
Variabel komitmen organisasi diukur dengan 6 menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
item pernyataan yang mengacu pada Allen dan diverifikasi.
Meyer (1990). Jawaban item pernyataan tersebut Indikator untuk mengukur keterandalan
memiliki nilai kisaran 6-30. pelaporan keuangan yang digunakan dalam penelitian
c) Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3) ini terdiri dari :
Indikator untuk mengukur pemanfaatan 1. Adanya transaksi keuangan yang jujur dan wajar
teknologi informasi yang digunakan dalam 2. Adanya laporan keuangan pokok sesuai aturan
penelitian ini terdiri dari : yaitu: Neraca, Laporan realisasi anggaran atau
1. Memiliki perangkat komputer laporan perhitungan APBD
2. Memiliki dan memanfaatkan jaringan internet 3. Catatan atas laporan keuangan
3. Mengadakan proses akuntansi yang 4. Informasi dalam laporan keuangan dapat diuji
terkomputerisasi 5. Adanya rekonsiliasi yang dilakukan secara
4. Menggunakan software yang sesuai dengan periodik
peraturan perundang-undangan 6. Informasi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
5. Adanya laporan akuntansi dan manajerial umum
yang terintegrasi Variabel nilai informasi pelaporan keuangan
6. Adanya pemeliharaan peralatan daerah yang di proksikan dengan keterandalan diukur
7. Adanya perbaikan peralatan yang dengan 7 item pernyataan yang mengacu pada
rusak/usang Indriasari & Nahartyo (2008). Jawaban item
Variabel pemanfaatan teknologi informasi diukur pernyataan tersebut memiliki nilai kisaran 7-35.
dengan 8 item pernyataan yang mengacu pada
Indriasari & Nahartyo (2008). Jawaban item 3.3. Teknik Analisis Data
pernyataan tersebut memiliki nilai kisaran 8-40. 3.3.1.Analisis Deskrptif
d) Pengendalian Intern Akuntansi (X4) Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu
Pengendalian intern akuntansi adalah bagian dari data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
sistem pengendalian intern, yang meliputi deviasi, varian, maksimum, minimum.Statistik
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran deskriptif biasanya digunakan untuk menggambarkan
yang dikordinasikan terutama untuk menjaga profil data sampel sebelum memanfaatkan teknik
kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan analisis statistik yang berfungsi untuk menguji
keterandalan data akuntansi (Mulyadi, 2008). hipotesis.
Indikator untuk mengukur pengendalian intern
akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini 3.3.2.Uji Kualitas Data
terdiri dari : Untuk meyakinkan bahwa pengukuran yang
1. Menyelenggarakan sistem dan perosedur digunakan adalah pengukuran yang tepat dalam
akuntansi yang memadai meliputi: Prosedur penelitian ini, maka peneliti melakukan pengujian

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 104


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

terhadap kualitas data. Uji kualitas data dihasilkan dari Tabel 1. Rincian Pengiriman Dan Pengembalian
penggunaan instrumen dapat dievaluasi melalui uji Kuesioner Penelitian
reliabilitas dan validitas data. Uji ini dimaksudkan Kuisioner yang diedarkan 129
untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang Kuesioner yang kembali 114
dikumpulkan dari penggunaan instrumen. setelah diisi lengkap
Kuesioner yang tidak 15
3.3.3.Uji Asumsi Klasik dikembalikan
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk Tingkat pengembalian 88,37%
mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang (response rate) 114/129 *
dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala 100%
heteroskedastisitas, gejala multikolonieritas, dan Sumber: data primer diolah, 2018
gejala autokorelasi. Pengujian dilakukan melipuiti:
a. Uji normalitas dengan menggunakan one sample Tabel 1 di atas menginformasikan bahwa, total
Kormogorov Smirnov, grafik histogram dan grafik kuesioner yang disebarkan sebanyak 129 kuesioner
p-plot yang kembali hanya sebanyak 114 kuesioner atau
b. Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik sebesar 88,37%. Sisa sebanyak 15 kuesioner tidak
scatterplot. dikembalikan oleh responden. Dalam kuesioner
c. Uji multikolonieritas dengan menggunakan nilai dimaksud, data responden seperti jenis kelamin, umur,
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dan pendidikan terakhir, jabatan dan masa kerja yang
merupakan profil 114 responden yang berpartisipasi
3.3.4.Analisis Regresi Linier Berganda dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 2 sebagai
Pengujian Regresi dijabarkan dalam dua bentuk berikut:
sebagai berikut:
NIPKD = α + β1KSDM + β2KO + β3PTI + β4PIA + e Tabel 2. Profil Demografi Responden
……………………………………………………(1)
Keterangan:
NIPKD =Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah
Α =Konstanta
β1 =Koefisien regresi Kapasitas Sumber Daya
Manusia
β2 =Koefisien regresi Komitmen Organisasi
β3 =Koefisien regresi Pemanfaatan Teknologi
Informasi
β4 =Koefisien regresi Pengendalian Intern
Akuntansi
KSDM =Kapasitas Sumber Daya Manusia`
KO =Komitmen Organisasi
PTI =Pemanfaatan Teknologi Infomasi
PIA =Pengendalian Intern Akuntansi
e =Error

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Proses Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan
129 kuesioner kepada responden yang dipilih
berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu
purposive sampling dengan beberapa kriteria yang Sumber: Data primer diolah,2018
dipakai sebagai pertimbangan yaitu; Para pegawai
yang melakukan fungsi akuntansi/penatausahaan 4.2. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Variabel
keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Gambaran mengenai nilai tertinggi (maximun),
(SKPD), Responden yang ditetapkan dalam penelitian nilai terendah (minimum), nilai rata-rata (mean) dan
ini adalah Kepala sub bagian keuangan, bendahara standar deviasi variabel-variabel penelitian yaitu
dan staf akuntansi (petugas SIMDA) dan Responden kapasitas sumber daya manusia, komitmen organisasi,
dalam penelitian ini memiliki masa kerja minimal 1 pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern
(satu) tahun pada bagian penatausahaan keuangan. akuntansi dan nilai informasi pelaporan keuangan
kuesioner disebarkan dengan beberapa cara pemerintah daerah yang berupa total jawaban masing-
mengantarkannya langsung ke responden dan diambil masing responden, disajikan dalam tabel statistik
kembali sesuai dengan kesepakatan. Ringkasan deskriptif sebagai berikut;
mengenai pengiriman dan penerimaan kuisioner,
dinyatakan dalam tabel berikut ini:

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 105


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

Tabel 3. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian 4.3.3.Hasil Pengujian Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah nilai dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas dan sebaliknya jika tetap disebut
homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau bebas dari
heteroskedastisitas.
Sumber: Data primer diolah,2018

4.3. Pengujian Asumsi Klasik


4.3.1.Hasil Pengujian Normalitas
Untuk Menguji normalitas data, dilakukan secara
statistik yaitu dengan uji kolmogorov-smirnov (KS
Model)dan pengujian secara grafik melalui grafik p-
plot dan grafik histogram. Adapun hasil output SPSS
untuk pengujian normalitas data dapat dilihat pada
tabel dan berikut ini:

Tabel 4. Hasil Pengujian Normalitas KsModel

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2018

Gambar 1. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Berdasar pada grafik scatterplot di atas, tampak


bahwa sebaran data tidak membentuk pola yang jelas
dan titik-titik data menyebar di atas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model
regresi.

Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis (Uji-T)

Sumber : data primer yang diolah, 2018

4.3.2.Hasil Pengujian Multikolinearitas


Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen.

Tabel 5. Hasil Pengujian Multikolinieritas

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji T diketahui bahwa variabel


kualitas sumber daya manusia berhubungan positif
0,245 atau 24,5% terhadap nilai informasi pelaporan
keuangan dengan tingkat probabilitas sebesar 0.000
sehingga hipotesis 1 diterima. Hasil pengujian
Sumber: Data primer diolah, 2018
hipotesis pada tabel di atas menunjukkan bahwa

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 106


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

variabel kualitas sumber daya manusia berhubungan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan
positif 0,245 dengan nilai probabilitas 0,000 dan jika dengan nilai signifikansi > 0,05 yakni 0,60 sehingga
diukur dengan derajat signifikan yang digunakan hipotesis pemanfaatan teknologi informasi terhadap
adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai informasi pelaporan keuangan ditolak. Hasil
hubungan positif dan signifikan kualitas sumber daya hipotesis ini tidak mendukung penelitian Indriasari et
manusia terhadap nilai informasi pelaporan keuangan al (2008),Winidyaningrum et al (2010),Mustafa et al
sehingga hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini (2010), Rosalinet al (2011) dan Hullah et al (2012)
diterima. Selanjutnya, hasil pengujian hipotesis pada menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
tabel di atas juga menunjukkan bahwa, variabel berpengaruh positif terhadap keterandalan pelaporan
komitmen organisasi berhubungan positif 0,241 keuangan daerah.
dengan nilai probabilitas 0.006 dan jika diukur dengan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05 maka dikemukakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif oleh pegawai PEMDA Maluku tidak mempengaruhi
signifikan komitmen organisasi terhadap nilai keandalan informasi pelaporan keuangan di kalangan
informasi pelaporan keuangan sehingga hipotesis yang SKPD propinsi Maluku sehingga hipotesis dalam
diusulkan dalam penelitian ini diterima. penelitian ini tidak bisa diterima.
Berdasarkan beberapa uraian hipotesis yang Berdasarkan hasil uji hipotesa III dalam
diatas, maka hasil rangkumannya dapat dilihat pada penelitian ini ditunjukan bahwa pengendalian intern
tabel berikut ini: akuntansi berpengaruh positif dengan nilai koefisien
sebesar 0,188 atau signifikan sebesar 18,8%dan
Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis tingkat probabilitas sebesar 0,02 sehingga hipotesis
hubungan antara pengendalian intern akuntansi
terhadap nilai informasi pelaporan keuangan diterima.
Hasil uji hipotesis ini mendukung penelitian
Darwanis dan desi dwi mahyani (2009) menyimpulkan
bahwa pengendalian intern akuntansi berpengaruh
positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan
daerah. Merujuk pada penelitian ini maka dapat
dinyatakan bahwa system pengendalian akuntansi
yang digunakan dan dijalankan SKPD propinsi
Maluku turut memgang peran penting dalam
menentukan nilai informasi pelaporan akuntansi.
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2018
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hasil uji hipotesa ini mendukung hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian
yang dilakukan sebelumnya oleh Susilo dan
hipotesis yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
Aritonang, 2009 yang menunjukan sumber daya
maka beberapa kesimpulan penelitian ini antara lain:
manusia berkualitas dan kualitas tersebut diukur dari
1. Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh
kemampuan pengetahuannya (knowledge), terutama
positif signifikan terhadap nilai informasi
untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi
benar atau valid. Dalam hubungannya dengan
Maluku. Hal ini dibuktikan dengann nilai
penelitian ini, kualitas SDM pegawai kotamadya
koofisien B sebasr 0,245 dengan nilai
Ambon bagian SKPD propinsi Maluku terbukti dapat
signifikansi sebesar 0,000.
menentukan keandalan informasi pelaporan keuangan
2. Komitmen organisasi berpengaruh positif
karena dalam melaksanakan kegiatan pelaporan
signifikan terhadap nilai informasi pelaporan
dibutuhkan SDM yang cukup handal dan kompeten di
keuangan pemerintah daerah Provinsi Maluku.
bidangnya.
Hal ini dibuktikan dengan nilai koofisien B
Hasil uji hipotesis 2 menunjukan bahwa terdapat
sebesar 0,241 dengan nilai signifikansi sebesar
pengaruh positif signifikan positif 0,241 atau sebesar
0,006.
24,1% dengan nilai probabilitas 0.006 sehingga
3. Pemanfaatan teknologi informasi tidak
hipotesis 2 diterima.
berpengaruh signifikan terhadap nilai informasi
Hasil uji hipotesis ini mendukung penelitian
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi
yang dilakukan oleh Rosalin dan Kawedar (2011)
Maluku. Hal ini dibuktikan dengann nilai
yang membuktikan adanya pengaruh positif komitmen
koofisien B sebasr 0,128 dengan nilai
organisasi terhadap keandalan pelaporan keuangan di
signifikansi sebesar 0,060.
Badan Layanan Umum. Sejalan dengan penelitian ini,
4. Pengendalian intern akuntansi berpengaruh
menunjukan bahwa komitmen organisasi dalam suatu
positif signifikan terhadap nilai informasi
lingkungan SKPD propinsi Maluku sangat
pelaporan keuangan pemerintah daerah Provinsi
mempengaruhi nilai informasi suatu pelaporan
Maluku. Hal ini dibuktikan dengann nilai
keuangan.
koofisien B sebasr 0,188 dengan nilai
Hasil uji T menunjukan bahwa Pemanfaatan
signifikansi sebesar 0,002.

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 107


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

5.2. Saran Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesi (BPK


Sesuai dengan pembahasan serta kesimpulan RI), Laporan Hasil Pemeriksaan atas
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka berikut ini kepatuhan terhadap peraturan perundang-
diuraikan saran penelitian yang dapat dijadikan undangan Pemerintah Daerah Provinsi
sebagai bahan pertimbangan dan pedoman dalam Maluku, Tahun Anggaran 2015.nomor .
pengembangan penelitian selanjutnya antara lain : 2.C/HP/XIX.AMB/05/2016 tanggal 30 Mei
1. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian di 2016
SKPD dalam meningkatkan kualitas nilai Darwanis dan desi dwi mahyani (2009). Pengaruh
informasi pelaporan keuangan adalah dengan Kapasitas Sumber Daya Manusia,
upaya peningkatan kualitas sumber daya aparatur Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
yang ada. Peningkatan ini dilakukan dengan cara Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap
mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan Keterandalan Pelaporan Keuangan
maupun kegiatan-kegiatan yang berhubungan Pemerintah Daerah (Studi pada SKPA
dengan kerja masing-masing aparatur. Provinsi Aceh). Jurnal Telaah & Riset
Disamping itu, sarana teknologi informasi lebih Akuntansi. Vol. 2 No. 2. Hal. 133-151.
diperbanyak serta menyebar pada semua SKPD, Elqorni, 2009. Mengenal Teori Keagenan.
sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat http://elqorni.dpress.com. Diakses 26 juni
dan mudah. Aparatur lebih dimotivasi untuk 2018
tetap komit dengan tujuan organisasi serta Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. 2006.
pengendalian intern akuntansi atas setiap StandarAkuntansi Pemerintahan: Telaah
pekerjaan lebih ditingkatkan lagi. kritis PP Nomor 24 Tahun 2004. BPFE,
2. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan Yogyakarta.
variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja Hullah,A.R.,Pangemanan,S.,
nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah Tangkuman,S.&Budiarso,N. 2012. Pengaruh
daerah, dikarenakan nilai Adjusted R Square Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan
yang relatif rendah dalam penelitian ini. Oleh Teknologi Informasi terhadap Keterandalan
karena itu, variabel lain yang tidak digunakan Pelaporan Keuangan Pada Pemerintahan
dalam penelitian ini juga mempunyai pengaruh Sulawesi Utara.
yang besar terhadap nilai informasi pelaporan Indriasari,D. & Nahartyo, E. 2008. Pengaruh
keuangan pemerintah daerah. Dengan demikian, Kapasitas Sumber Daya Manusia,
penelitian selanjutnya dapat menambah bahkan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
menggunakan variabel-variabel lainnya untuk Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap
mendapatkan temuan-temuan baru yang lebih Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
bermanfaat dalam mengembangkan ilmu Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah
pengetahuan. Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir).
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada satuan kerja Simposium Nasional Akuntansi XI
Pemerintah Daerah Provinsi Maluku. Penelitian diPontianak,23-24Juli.
selanjutnya dapat melakukan generalisasi pada Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10.
SKPD yang ada pada beberapa pemerintah kota Andi. Yogyakarta.
maupun kabupaten di Provinsi Maluku. Mardiasmo. 2006. Perwujudan Transparansi dan
Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi
Sektor Publik: Suatu Sarana Good
DAFTAR PUSTAKA Governance. Jurnal Akuntansi
Arif, Bahtiar, Muchlis, dan Iskandar. 2009. Akuntansi Pemerintah,Vol. 2 No.1, Hal. 1-17.
Pemerintahan. Jakarta; Akademia. Mustafa, S. Sutrisno & Rosidi. 2010. Analisis Faktor–
Aritonang, Aldiani sultani dan Firman Syarif. 2009. Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan Keterandalan dan Ketepatwaktun Pelaporan
Penerapan Peraturan pemerintah No.24 Keungan Pada SKPD Pemerintah Daerah
Tahun 2005. Pada Pemerintahan Kabupaten Kota Kendari. Jurnal Akuntansi. Diunduh dari
Labuhan Batu. Jurnal Akuntansi vol.12 http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/3
Arfianti, Dita. 2011. Analisis Faktor-faktor yang 2830/2.pdf.(Akses Agustus,2017)
Mempengaruhi NilaiInformasi Pelaporan Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Cetakan ke-
Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal 5. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Akuntansi. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun
Badan Pemeriksa Keuangan RI. 2006. Konsep Standar 2003 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Pemeriksaan Keuangan Negara. tangguang jawab Keuangan Negara.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesi (BPK Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun
RI), Laporan Hasil Pemeriksaan atas 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
pengendalian intern Pemerintah Daerah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 56
Provinsi Maluku, Tahun Anggaran 2015. Tahun 2005.Tentang Sistem Informasi
Nomor : 2.B/HP/XIX.AMB/05/2016. Keuangan Daerah
Tanggal 30 Mei 2016. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 58

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 108


JURNAL MANEKSI VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2018

Tahun 2005. Tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008. Tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010. Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan 2015.
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun
2015. www.bpk..go.id/ihps
Rosalin,F. & Kawedar, W. 2011. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keandalandan Timeliness
Pelaporan Keuangan Badan Layanan
Umum (Studi pada BLU di Kota
Semarang). Under graduate Thesis,
Universitas Diponegoro.
Tim GTZ-USAID/CLEAN Urban. Januari 2001.
Pengembangan Kapasitas Bagi Pemerintah
Daerah-Suatu Kerangka Kerja bagi
Pemerintah dan Dukungan Donor.
Laporan Akhir: Studi Pengkajian
Kebutuhan Pengembangan Kapasitas bagi
Pemerintah Daerah dan DPRD.
www.gtzfdm.or.id. (Akses 13 MAret 2018)
Winidyaningrum, Celviana. 2010. Pengaruh Sumber
Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Keterandalan Dan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah Dengan Variabel
Intervening Pengendalian Intern Akuntansi.
Semarang. Simposiun Nasional Akuntansi
XIII, Universitas Diponegoro.

p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 109

Anda mungkin juga menyukai