Anda di halaman 1dari 14

Nama : Sena Putri Bengi

NIM : 201710110311442
Mata Kuliah : Hukum Acara Perdata
Kelas : C

PATEN, MERK, CIPTA, DESAIN

 Pengenalan Paten

Apakah Paten itu?

Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakan invensinya.

Apakah Invensi itu?

Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Invensi bagaimanakah yang dapat dipatenkan?

Invensi dapat dipatenkan jika invensi tersebut:

1. Jika pada saat pengajuan permohonan Paten invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang
diungkapkan sebelumnya;
2. Mengandung langkah inventif. Jika invensi tersebut merupakan hal yang tidak dapat diduga
sebelumnya bagi seseorang yang mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik;
3. Dapat diterapkan dalam industri. Jika invensi tersebut dapat diproduksi atau dapat digunakan
dalam berbagai jenis industri.

Berapa lama Paten berlaku?

1. Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan
Paten.
2. Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan
Paten sederhana.

Bagaimana cara mengajukan permohonan Paten?

1. Mengajukan permohonan ke kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) secara


tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan mengisi formulir permohonan yang disediakan dan
diketik rangkap 2.
2. Pemohon wajib melampirkan:
a. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui konsultan KI terdaftar selaku kuasa;
b. surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak lain yang bukan inventor;
c. deskripsi permohonan Paten dibuat rangkap 2 dan mencakup:

 judul invensi, dibuat dalam huruf kapital dan tidak digaris bawah;
 bidang teknik invensi, memuat secara umum dimana invensi ini termasuk di dalam bidang
teknik tersebut dengan mengemukakan kekhususannya;
 latar belakang invensi, harus dikemukakan teknologi yang telah ada sebelumnya dan relevan
dengan invensi tersebut;
 ringkasan invensi, memuat ciri teknis dari pokok invensi yang diungkapkan dalam klaim;
 uraian singkat gambar (bila disertakan gambar), memuat keterangan gambar secara singkat;
 uraian lengkap invensi, merupakan suatu pengungkapan invensi yang selengkap-lengkapnya,
tidak boleh ada yang tertinggal atau tidak diungkapkan;
 klaim (dibuat pada halaman terpisah), memuat pokok invensi dan tidak boleh berisikan gambar
atau grafik tetapi dapat memuat tabel rumus matematika atau reaksi kimia;
 abstrak (dibuat pada halaman terpisah), berisi ringkasan dari uraian lengkap invensi dan tidak
lebih dari 200 kata.
i. gambar, apabila ada dibuat rangkap 2: hanya memuat tanda-tanda, simbol, huruf, angka, bagan,
atau diagram yang menjelaskan tentang bagian-bagian dari invensi, tetapi tidak boleh terdapat
kata-kata penjelasan;
ii. bukti prioritas asli, dan terjemahan halaman depan dalam bahasa Indonesia rangkap 2, apabila
diajukan dengan hak prioritas;
iii. terjemahan uraian invensi dalam bahasa Inggris, apabila invensi tersebut aslinya dalam bahasa
asing selain bahasa Inggris;
iv. bukti pembayaran biaya permohonan Paten;

3. Penulisan deskripsi, klaim, abstrak dan gambar sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf c
dan d ditentukan sebagai berikut:
4. setiap lembar kertas hanya salah satu mukanya yang boleh dipergunakan untuk penulisan dan
gambar;
5. deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam kertas HVS atau yang sejenis dan terpisah, ukuran
A4, berat minimum 80 gram dengan batas sebagai berikut:
o batas atas: 2 cm
o batas bawah: 2 cm
o batas kiri: 2,5 cm
o batas kanan: 2 cm
6. kertas A4 tersebut harus berwarna putih, rata tidak mengkilap dan pemakaiannya dilakukan
dengan menempatkan sisinya yang pendek di bagian atas dan bawah (kecuali dipergunakan
untuk gambar);
7. setiap lembar deskripsi, klaim dan gambar diberi nomor urut angka Arab pada bagian tengah
atas dan tidak pada batas sebagaimana yang dimaksud pada butir 3 huruf b (1);
8. pada setiap lima baris pengetikan baris uraian dan klaim, harus diberi nomor baris dan setiap
halaman baru merupakan permulaan (awal) nomor dan ditempatkan di sebelah kiri uraian atau
klaim serta tidak pada batas sebagaimana yang dimaksud pada butir 3 huruf b (3);
9. pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan tinta (toner) warna hitam, dengan ukuran
spasi 1,5 dan huruf tegak berukuran tinggi huruf minimum 0,21 cm;
10. tanda-tanda dengan garis, rumus kimia, dan tanda-tanda tertentu dapat ditulis dengan tangan;
11. gambar harus menggunakan tinta cina hitam pada kertas gambar putih ukuran A4 dengan berat
minimum 100 gram yang tidak mengkilap dengan batas sebagai berikut:
o batas atas: 2,5 cm
o batas bawah: 1 cm
o batas kiri: 2,5 cm
o batas kanan: 1,5 cm
12. seluruh dokumen Paten yang diajukan harus dalam lembar-lembar kertas utuh, tidak boleh
dalam keadaan tersobek, terlipat, rusak atau gambar yang ditempelkan;
13. setiap istilah yang dipergunakan dalam deskripsi, klaim, abstrak dan gambar harus konsisten
satu sama lain.
 Pengenalan Merk

Apakah Merek itu?

Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama,
kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 {tiga) dimensi,
suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan
barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan
perdagangan barang dan/atau jasa.

Apakah fungsi pemakaian Merek itu?

Pemakaian Merek berfungsi sebagai:

1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum
lainnya;
2. Alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut
Mereknya;
3. Jaminan atas mutu barangnya;
4. Penunjuk asal barang/jasa dihasilkan.

Apakah fungsi pendaftaran Merek itu?

Pendaftaran Merek berfungsi sebagai:

1. Alat bukti bagi pemilik yang berhak atas Merek yang didaftarkan;
2. Dasar penolakan terhadap Merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yang
dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya;
3. Dasar untuk mencegah orang lain memakai Merek yang sama keseluruhan atau sama pada
pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.

Merek bagaimanakah yang tidak dapat didaftarkan?


1. bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama,
kesusilaan, atau ketertiban umum;
2. sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya;
3. memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran,
macam, tujuan penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau
merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
4. memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang
dan/atau jasa yang diproduksi;
5. tidak memiliki daya pembeda; dan/atau
6. merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.

Apakah yang menyebabkan permohonan pendaftaran Merek ditolak?

Permohonan pendaftaran Merek ditolak apabila Merek tersebut:

1. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain
yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
2. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah
terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
3. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah
terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis sepanjang memenuhi
persyaratan tertentu yang ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan pemerintah;
4. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-geografis yang
sudah dikenal;
5. merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki
orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak;
6. merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol
atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan
tertulis dari pihak yang berwenang;
7. merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh
Negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.
Berapa lama perlindungan hukum Merek terdaftar?

Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal
penerimaan permohonan pendaftaran Merek yang bersangkutan dan jangka waktu
perlindungan itu dapat diperpanjang.

Bagaimana cara mengajukan permohonan pendaftaran Merek?

1. Mengajukan permohonan pendaftaran dalam rangkap 2 yang diketik dalam bahasa Indonesia
dengan menggunakan formulir permohonan yang telah disediakan yang memuat:
a. tanggal, bulan dan tahun permohonan;
b. nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon;
c. nama lengkap dan alamat kuasa, apabila pemohon diajukan melalui kuasa;
d. warna-warna apabila Merek yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan unsur-unsur
warna;
e. nama negara dan tanggal permintaan pendaftaran Merek yang pertama kali dalam hal
permohonan diajukan dengan hak prioritas.

2. Surat permohonan pendaftaran Merek dilampiri dengan:

1. fotokopi KTP, sedangkan bagi pemohon yang berasal dari luar negeri sesuai dengan ketentuan
undang-undang harus memilih tempat kedudukan di Indonesia, biasanya dipilih pada alamat
kuasa hukumnya;
2. fotokopi akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh notaris apabila permohonan
diajukan atas nama badan hukum;
3. fotokopi peraturan pemilikan bersama apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari satu
orang (Merek kolektif);
4. surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan;
5. tanda pembayaran biaya permohonan;
6. 10 helai etiket Merek (ukuran maksimal 9x9 cm, minimal 2x2 cm);
7. surat pernyataan bahwa Merek yang dimintakan pendaftaran adalah miliknya.
Apakah Hak Cipta itu?

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Apakah Hak Terkait itu?

Hak terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak eksklusif
bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran.

Apa saja Ciptaan yang dilindungi?

Ciptaan yang dilindungi mencakup:

1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan
semua hasil karya tulis lain;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat,
seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur;
8. Peta;
9. Seni batik;
10. Fotografi;
11. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Bagaimana cara mengajukan Permohonan Pendaftaran Ciptaan?


1. Mengisi formulir pendaftaran ciptaan yang telah disediakan dalam bahasa Indonesia dan
diketik rangkap tiga. Lembar pertama dari formulir tersebut ditandatangani di atas meterai
Rp.000,00;
2. Surat permohonan pendaftaran ciptaan mencantumkan:
a. nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta;
b. nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang Hak Cipta; nama kewarganegaraan dan alamat
kuasa; jenis dan judul ciptaan;
c. tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali;
d. uraian ciptaan (rangkap 3);
3. Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan;
4. Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang Hak Cipta berupa fotokopi KTP
atau paspor;
5. Apabila permohonan badan hukum, maka pada surat permohonanya harus dilampirkan turunan
resmi akta pendirian badan hukum tersebut;
6. Melampirkan surat kuasa, bilamana permohonan tersebut diajukan oleh seorang kuasa, beserta
bukti kewarganegaraan kuasa tersebut;
7. Apabila pemohon tidak bertempat tinggal di dalam wiliayah RI, maka untuk keperluan
permohonan pendaftaran ciptaan ia harus memiliki tempat tinggal dan menunjuk seorang kuasa
di dalam wilayah RI;
8. Apabila permohonan pendaftaran ciptaan diajukan atas nama lebih dari seorang dan atau suatu
badan hukum, maka nama-nama pemohon harus ditulis semuanya, dengan menetapkan satu
alamat pemohon;
9. Apabila ciptaan tersebut telah dipindahkan, agar melampirkan bukti pemindahan hak;
10. Melampirkan contoh ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya atau penggantinya.

Pengenalan Desain Industri

Apakah Desain Industri itu?

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau
dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri
atau kerajinan tangan.
Desain Industri bagaimanakah yang dapat didaftarkan?

Desain Industri dapat didaftarkan jika Desain Industri tersebut:

1. Baru, apabila pada tanggal penerimaan permohonan pendaftaran Desain Industri tersebut tidak
sama dengan pengungkapan Desain Industri yang telah ada sebelumnya;
2. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum,
agama, atau kesusilaan.

Berapa lama perlindungan hukum Desain Industri terdaftar?

Desain Industri terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak
tanggal penerimaan permohonan pendaftaran Desain Industri.

Bagaimana cara mengajukan permohonan pendaftaran Desain Industri?

1. Mengajukan permohonan ke kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual secara tertulis


dalam Bahasa Indonesia dengan mengisi formulir permohonan yang memuat:
a. tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan;
b. nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesain;
c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon;
d. nama, dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa; dan
e. nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali dalam hal permohonan
diajukan dengan hak prioritas.
2. Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya, serta dilampiri:
3. contoh fisik atau gambar atau foto serta uraian dari Desain Industri yang dimohonkan
pendaftarannya (untuk mempermudah proses pengumuman permohonan, sebaiknya bentuk
gambar atau foto tersebut dapat di-scan, atau dalam bentuk disket atau floppy disk dengan
program yang sesuai);
4. surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa;
5. surat pernyataan bahwa Desain Industri yang dimohonkan pendaftarannya adalah milik
pemohon.

3. Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemohon,
permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu pemohon dengan dilampiri persetujuan
tertulis dari para pemohon lain;
4. Dalam hal permohonan diajukan oleh bukan pendesain, permohonan harus disertai pernyataan
yang dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa pemohon berhak atas Desain Industri yang
bersangkutan.

Permohonan Pendaftaran Desain Industri

1. Permohonan pendaftaran Desain Industri diajukan dengan cara mengisi formulir yang
disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 3 (tiga).
2. Pemohon wajib melampirkan:
a. tanggal, bulan, dan tahun surat Permohonan;
b. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pendesain;
c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pemohon;
d. nama dan alamat lengkap Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa; dan
e. nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali, dalam hal Permohonan
diajukan dengan Hak Prioritas.
3. Permohonan ditandatangani oleh Pemohon atau Kuasanya serta dilampiri dengan:
a. contoh fisik atau gambar atau foto dan uraian dari Desain Industri yang dimohonkan
pendaftarannya (untuk mempermudah proses pengumuman permohonan, sebaiknya bentuk
gambar atau foto tersebut dapat di-scan, atau dalam bentuk disket atau floppy disk dengan
program sesuai);
b. surat kuasa khusus, dalam hal Permohonan diajukan melalui Kuasa;
c. surat pernyataan bahwa Desain Industri yang dimohonkan pendaftarannya adalah milik
Pemohon atau milik Pendesain.
4. Dalam hal Permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu Pemohon,
Permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu Pemohon dengan melampirkan
persetujuan tertulis dari para Pemohon lain.
5. 5.Dalam hal Permohonan diajukan oleh bukan Pendesain, Permohonan harus disertai
pernyataan yang dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa Pemohon berhak atas Desain
Industri yang bersangkutan.
6. Membayar biaya permohonan sebesar Rp 300.000,00 untuk Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) serta Rp 600.000,00 untuk non-UKM untuk setiap permohonan.
KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

(UU No. 37 Tahun 2004)

1. Apa itu pailit?


Pailit adalah keadaan dimana Debitur (Orang/Badan) Tidak (Mampu) lagi membayar
Utang-utangnya yang telah jatuh tempo.
Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan
dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas.

1. Fungsi lembaga kepailitan


a. Untuk menjamin pembagian yang sama terhadap harta kekayaan debitor diantara
para kreditornya.
b. mencegah agar debitor tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan
kepentingan para kreditornya.
c. memberikan perlindungan kepada debitor yang beritikad baik dari para kreditornya.

2. Pihak-Pihak dalam kepaiitan


1. Pemohon Pailit (Penggugat) adalah Pihak yg mengajukan permohonann pailit ke
Pengadilan;
2. Termohon Pailit, yaitu Debitur yg memenuhi syarat (Ps. 2 UU No. 37 Tahun 2004)
untuk diajukan pailit;
3. Hakim Pengadilan Niaga adalah Hakim yang ditunjuk untuk memeriksa dan
mengadili perkara kepailitan;
4. Hakim Pengawas adalah hakim yang ditunjuk oleh Pengadilan untuk mengawasi
Kurator dlm. Mengurus & membereskan Harta Pailit.
5. Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat
oleh Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta Debitor Pailit di bawah
pengawasan Hakim Pengawas
6. Panitia Kreditur, yaitu pihak yg mewakili kepentingan para Kreditur dalam
kepailitan.

3. Kepailitan didalam BW
Pasal 1131
“SEMUA HARTA KEKAYAAN (ASSET) DEBITUR MENJADI AGUNAN BAGI
PELAKSANAAN KEWAJIBAN DEBITUR ATAS SEGALA PERIKATAN YG
DIBUAT OLEH DEBITUR”
Pasal 1132
“ ASSET TERSEBUT DIPERUNTUKKAN BAGI SEMUA KREDITUR”

4. Jenis Kreditur
1. Kreditur Separatis adalah Kreditur yg memiliki Hak jaminan kebendaan.
2. Kreditur Preferent adalah Kreditur yg memiliki hak istimewa. (tingkatannya lbh
tinggi) karena UU / sifat piutangnya.
3. Kongkuren adalah Kreditor yg tidak memiliki agunan . (rekan bisnis/ suplier dll)

5. Pemohon Pailit
1. Debitor Sendiri
2. OJK jika Debitor adalah, Lembaga Keuangan : Bank, Perusahaan Efek, Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Modal, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan
Usaha Milik Negara.
3. Kejaksaan , untuk kepentingan umum.
4. Kreditur.

6. Pihak Yang Dapat Dipailitkan


1. Setiap orang /Perorangan ;
2. Badan Hukum (PT, Firma, Koperasi, BUMN/D, dan Badan Hukum lainnya;
3. Harta Warisan dari seseorang yg meninggal dunia jika pd masa hidupnya org tsb
berada dlm keadaan pailit;
4. Seorang Istri yg dgn tenaga sendiri melakukan suatu pekerjaan tetap atau suatu
perusahaan atau mempunyai kekayaan sendiri.

7. Pengajuan pailit
Pengajuan pailit dilakukan ke Pengadilan Niaga yang berada di lingkungan
Peradilan Umum, walaupun saat ini belum semua kota memiliki Pengadilan Niaga. Di
Jawa Timur adanya Pengadilan Niaga di Surabaya.
8. Proses pengajuan Pailit

1.Pengadilan memanggil debitur apabila yang mengajukan permohonan kreditur.

2.Pengadilan memanggil kreditur apabila pemohon debitur .

3. Dilakukan sidang pemeriksaan ;

4.Selama proses sidang, maka kreditor dapat mengajukan :

1. sita jaminan atas harta debitur;

5.Selama putusan atas permohonan pernyataan pailit belum diucapkan, setiap Kreditor,
kejaksaan, OJK, dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk :

a. meletakkan sita jaminan terhadap sebagian atau seluruh kekayaan Debitor; atau
b. menunjuk Kurator sementara untuk mengawasi:
1) pengelolaan usaha Debitor; dan
2) pembayaran kepada Kreditor, pengalihan, atau pengagunan kekayaan
Debitor yang dalam kepailitan merupakan wewenang Kurator.

9. Tugas Kurator
1. Melakukan pengurusan atau pemberesan harta pailit (boedel pailit);
2. Melakukan perhitungan utang debitur & jika dirasakan mampu melakukan
pembayaran terhadap utang debitur pailit;
3. Melakukan penyegelan terhadap harta pailit dg. seizin Hakim Pengawas.

10. Harta Debitur Pailit yang tidak dapat dimasukkan ke dalam boedel pailit
1. Benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh Debitor sehubungan
dengan pekerjaannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat
tidur dan perlengkapannya yang dipergunakan oleh Debitor dan keluarganya, dan
bahan makanan untuk 30 (tiga puluh) hari ;
2. Segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai penggajian
dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, pensiun, uang tunggu atau uang
tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh Hakim Pengawas; atau
3. Uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi suatu kewajiban memberi
nafkah menurut undang-undang.
11. Upaya Hukum
 Tidak ada banding
 Yang ada Kasasi dan PK.

12. Akibat kepailitan


1. Debitur kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus hartanya.
2. Tuntutan mengenai hak dan kewajiban debitur diajukan kepada kurator.
3. Perikatan yang terbit setelah putusan pernyataan pailit tidak dapat dibayar dari harta
pailit, kecuali menguntungkan harta pailit.

13. Penundaan KewajibanPembayaran Utang Sesuai dengan (Pasal 222 s,d 269)
 Dimohonkan secara sukarela oleh debitur setelah keadaan insolven .
 PKPU ditetapkan oleh hakim Pengadilan
 Prosedur PKPU sama seperti prosedur kepailitan.
 Melampirkan rencana perdamaian : melakukan pembayaran keseluruhan atau
sebagian atau penjadwalan hutang2nya.
 Perdamaian dapat terjadi jika seluruh kreditur menyetujui rencana perdamaian.
Namun jika tidak disetujui maka pemohon PKPU tetap dinyatakan pailit.

14. Berakhirnya Kepailitan


 Setelah adanya perdamaian yg telah disahkan & berkekuatan hukum tetap;
 Setelah proses insolvensi & pembagian harta debitur (melalui lelang);
 Kepailitan dicabut karena harta Debitur tdk cukup.
 Putusan pailit dibatalkan di tingkat Kasasi atau PK.

Anda mungkin juga menyukai