Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan, dan mengajar
adalah membimbing peserta didik belajar. Sebagaimana Alloh menuliskan dalam Alqur’an.
Alqu’an adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di dunia dari awal diturunkan
hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi maupun di luar angkasa akibat
kiamat. Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alqur’an terdapat kandungan ilmu pengetahuan
akidah, ibadah kepada Allah taat tunduk kepada-Nya , akhlak baik yang terpuji maupun yang
tercela dengan mengutus Nabi Muhammad untuk memperbaiki akhlaq setiap manusia yang
dibumi, hukum-hukum yang berisi perintah dan larangan, juga peringatan kepada manusia akan
ancaman Allah berupa siksa neaka dan juga kabar gembira bagi orang-orang yang beriman
kepadaNya dengan balasan berupa ni’mat syurga, sejarah dan kisah-kisah orang-orang yang
terdahulu baik yang taat maupun yang ingkar serta dorongan untuk berfikir.
Di dalam Al Qur’an banyak ayat-ayat yang mengulas bahasan yang memerlukan pemikiran
manusia untuk mendapat manfaat dan juga membuktikan kebenarannya. Namun banyak
dikalangan manusia meragukan keesaan-Nya.
2. Rumusan Masalah
A. Apa saja ayat yang menerangkan tentang kewajiban belajar dan mengajar di dalam
alqur’an?
B. Apa saja ayat yang mewajibkan belajar mengajar
3. Tujuan
A. Memahami ayat yang menerangkan tentang kewajiban belajar dan mengajar di dalam
alqur’an.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tejemahan
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS: At-Taubah Ayat: 122)
B. TAFSIR JALALAIN1
Tatkala kaum Mukminin dicela oleh Allah bila tidak ikut ke medan perang kemudian Nabi saw.
mengirimkan sariyahnya, akhirnya mereka berangkat ke medan perang semua tanpa ada seorang
pun yang tinggal, maka turunlah firman-Nya berikut ini: (Tidak sepatutnya bagi orang-orang
yang mukmin itu pergi) ke medan perang (semuanya. Mengapa tidak) (pergi dari tiap-tiap
golongan) suatu kabilah (di antara mereka beberapa orang) beberapa golongan saja kemudian
sisanya tetap tinggal di tempat (untuk memperdalam pengetahuan mereka) yakni tetap tinggal di
tempat (mengenai agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya) dari medan perang, yaitu dengan mengajarkan kepada mereka hukum-
hukum agama yang telah dipelajarinya (supaya mereka itu dapat menjaga dirinya) dari siksaan
Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehubungan
dengan ayat ini Ibnu Abbas r.a. memberikan penakwilannya bahwa ayat ini penerapannya hanya
khusus untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran Nabi
saw. tidak ikut. Sedangkan ayat sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap tinggal di
tempatnya dan tidak ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada
bila Nabi saw. berangkat ke suatu ghazwah.
1
Kitab jalalain yang dikarang oleh imam jalaludin asuyuti dan jalaludin almuhali
3
Tidak seharusnya semua orang-orang Mukmin itu mendatangi Rasulullah apabila keadaan tidak
menuntut untuk itu. Tetapi hendaknya ada satu golongan yang memenuhi seruan Rasul untuk
memperdalam pengetahuan agama dan berdakwah dengan memberi peringatan dan kabar
gembira kepada kaum mereka saat mereka kembali, agar kaum mereka itu tetap dalam kebenaran
dan menjaga diri dari kebatilan dan kesesatan(1). (1) Pada ayat suci ini terdapat keterangan
tentang satu kaidah penting dalam al-Qur'ân, yaitu bahwa orang-orang Mukmin tidak patut pergi
semuanya ke medan perang atau pergi semua untuk menuntut ilmu, sebagaimana tidak
dibenarkan pula untuk berfrustasi. Maka dari itu, sebaiknya ada dari setiap golongan satu
kelompok yang menuntut ilmu dan memperdalam pengetahuan agama, dan kemudian kembali
untuk memberi petunjuk kepada kaumnya.
1) jika terjadi peperangan, tidak perlu semua muslimin berangkat ke medan perang
apabila sebagian saja sudah dapat mengatasi
2) harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, seba gian bertugas menjaga
keamanan (perang), dan sebagian lagi memperdalam ilmu agama, agar bila yang
bertugas perang sudah datang, yang bertugas memperdalam ilmu agama dapat
menyampaikan ilmu yang di dapatnya kepada mereka yang bertugas perang
2
https://tafsirq.com/47-attaubah/ayat 122#tafsir-quraish-shihab
3
https://tafsirweb.com/9660-surat-attaubah-ayat-122.html
4
2. Muhammad ayat 24
A. terjemahan
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
B. TAFSIR JALALAIN4
(Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran) yang dapat membimbing mereka
untuk mengetahui perkara yang hak (ataukah) sebenarnya (pada hati) mereka (terdapat
kuncinya) karena itu mereka tidak dapat memahami kebenaran.
C. TAFSIR QURAIS SYIHAB5
Apakah mereka buta sehingga tidak dapat memahami petunjuk al-Qur'ân? Atau apakah hati
mereka tertutup untuk merenunginya?
D. Isi Kandungan surah Muhammad ayat 246
Maka kenapa orang-orang yang berpaling itu tidak memperhatikan Al-Qur`ān dan
menelaah apa yang ada di dalamnya, kalau seandainya mereka memperhatikannya
niscaya Al-Qur`ān itu akan menunjukkan kepada mereka segala kebaikan dan
menjauhkan mereka dari segala keburukan, ataukah di hati mereka ada gembok-gembok
yang telah memastikan tertutupnya hati sehingga nasihat tidak sampai kepadanya dan
peringatantidakbermanfaatbaginya?
4
Kitab jalalain
5
https://tafsirq.com/47-muhammad/ayat-24#tafsir-quraish-shihab
6
https://tafsirweb.com/9660-surat-muhammad-ayat-24.html
5
ُّ ) َو4( ) َوثيابَكَ فَ َط ِّه ْر3( ) َو َربَّكَ فَكَبِّ ْر2( ) قُ ْم فَأ َ ْنذ ْر1( يا أَيُّ َها ا ْل ُمدَّث ِّ ُر
)5( الرجْ َز فَا ْه ُج ْر
terjemahan
6). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
A. TAFSIR JALALAIN7
a. (Hai orang yang berselimut!) yakni Nabi saw. Bentuk asal lafal al-muddatstsir ialah al-mutadatstsir,
kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dal sehingga jadilah al-Muddatstsir, artinya orang yang
menyelimuti dirinya dengan pakaiannya sewaktu wahyu turun kepadanya.
b. (Bangunlah, lalu berilah peringatan) maksudnya pertakutilah penduduk Mekah dengan neraka jika
mereka tidak mau beriman.
7
KITAB JALALAIN
6
c. (Dan Rabbmu agungkanlah) agungkanlah Dia dari persekutuan yang diada-adakan oleh orang-
orang musyrik.
d.( Dan pakaianmu bersihkanlah) dari najis, atau pendekkanlah pakaianmu sehingga berbeda dengan
kebiasaan orang-orang Arab yang selalu menguntaikan pakaian mereka hingga menyentuh tanah di
kala mereka menyombongkan diri, karena dikhawatirkan akan terkena barang yang najis.
E. (Dan perbuatan dosa) lafal Ar-Rujza ditafsirkan oleh Nabi saw. berhala-berhala (tinggalkanlah) hal
itu untuk selama-lamanya.
f. (Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak) lafal
Tastaktsiru dibaca Rafa' berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan. Maksudnya,
janganlah kamu memberi sesuatu dengan tujuan untuk memperoleh balasan yang lebih banyak dari
apa yang telah kamu berikan. Hal ini khusus berlaku hanya bagi Nabi saw. karena sesungguhnya dia
diperintahkan untuk mengerjakan akhlak-akhlak yang paling mulia dan pekerti yang paling baik.
8
https://tafsirq.com/3-MUDATSIR/ayat-1-7#tafsir-quraish-shihab
7
kejahatan. Lalu diberitakan tentang hal ihwal golongan kanan yang membungkam mulut para pelaku
dosa ketika mereka bertanya kepada para pelaku dosa mengapa mereka berada di neraka Saqar.
Surat ini kemudian ditutup dengan pembicaraan tentang al-Qur'ân yang dapat dijadikan sebagai
pelajaran bagi siapa saja yang menerimanya. Sesungguhnya mereka yang menjadikan al-Qur'ân
sebagai pelajaran adalah golongan orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan ampunan.]] Wahai
orang yang melipat diri dengan selimut, bangunlah dari tidurmu. Peringatkanlah umat manusia
tentang azab Allah yang akan ditimpakan bagi mereka yang tidak beriman. Agungkanlah Tuhanmu
dan sucikanlah pakaianmu dari kotoran dengan menggunakan air.
Dan peringatlkanlah (wahai rasul) kerabatmu yang paling dekat dan kerabat dekatmu selanjutnya
dari kaummu dari siksaan Kami yang akan menimpa mereka.
A. tafsir Jalalain9
(Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat) mereka adalah Bani Hasyim
dan Bani Mutalib, lalu Nabi saw. memberikan peringatan kepada mereka secara terang-terangan;
demikianlah menurut keterangan hadis yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim.
Peringatkanlah keluarga dekatmu akan azab akibat kemusyrikan dan kemaksiatan. Kemudian
peringatkanlah mereka yang hubungan keluarganya lebih jauh, dan begitu seterusnya.
9
KITAB JALALAIN
https://tafsirq.com/3-SYUARAH /ayat-214#tafsir-quraish-shihab
10
8
Dan peringatlkanlah (wahai rasul) kerabatmu yang paling dekat dan kerabat dekatmu selanjutnya
dari kaummu dari siksaan Kami yang akan menimpa mereka.
Alimran ayat 29
TERJEMAHAN
Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah
mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
A. TAFSIR JALALAIN11
(Katakanlah) kepada mereka! "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada di dalam dadamu)
di dalam hatimu berupa hubungan yang erat dengan mereka (atau kamu nyatakan) secara
lahir (pastilah akan diketahui oleh Allah, dan) Dia (mengetahui apa-apa yang ada di langit
dan apa-apa yang ada di bumi dan Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.") di antaranya
ialah menyiksa orang-orang yang mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin.
11
KITAB JALALAIN
12
https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-29#tafsir-quraish-shihab
9
mengetahui semua yang ada di langit dan di bumi, baik yang tampak maupun yang tak
tampak."
C. ISI KANDUNGAN SURAH AL IMRON AYAT 2913
Katakanlah olehmu (wahai nabi), kepada kaum mukmin, ”jika kalian menyembunyikan
perasaan yang telah menetap dalam hati kalian berupa kecintaan kepada kaum kafir dan
membela mereka, atau kalian menampakkan hal itu,maka tidak ada sesuatu pun dari hal
itu yang tersembunyi bagi Allah. Sesungguhnya ilmu Allah meliputi semua yang ada di
langit dan dibumi, dan Dia memiliki kekuasaan yang sempurna atas segala sesuatu.”
13
https://tafsirweb.com/1161-surat-ali-imran-ayat-29.html
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak, dianjurkan untuk membaca baik itu yang
berupa pelajaran formal ataupun umum.
2. Mencari ilmu tidak hanya membaca akan tetapi perlu bantuan untuk mengajarkannya.
3. Manusia diciptakan dari segumpal darah yang lemah.
B. SARAN
Sekian makalah yang dapat kami susun. Jika ada kekurangan ataupun kesalahan kami
mohon kritik dan saran dari pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://muhamadchurmain.wordpress.com/2016/03/11/makalah-kewajiban-belajar-
mengajar/