Pendahuluan
1. Model Matematik
2. Jenis-jenis Persamaan Differential
3. Klasifikasi Persamaan Differential
4. Persamaan Differential Elliptic
5. Persamaan Differential Parabolic
6. Persamaan Differential Hyperbolic
7. Harga Awal dan Syarat batas
8. Jenis Syarat Batas
9. Prosedure Umum Komputasi Numerik
10. Prinsip Metoda Selisih Hingga
1. Model Matematik
I-1
2. Jenis-jenis Persamaan Differential
2u 2u
0 Persamaan Laplace
x 2 y 2
u u
a Persamaan Konveksi (a = konstanta)
t x
u u
u Pers Burgers
t x
S K( x ) K( y ) Aliran Air Tanah
t x x x y
I-2
3. Klasifikasi Persamaan Differential
Perlunya Klasifikasi Persamaan Differential Partial
a) Penyelesaian (Numerik atau Analitik) dari suatu Persamaan
Differential Partial (PDP) sangat bergantung pada jenis persamaan
yang dipecahkan.
b) Penerapan syarat batas (Boundany Condition) dan harga awal
(Initial Condition) suatu PDP, juga bergantung pada jenis
persamaan yang dipecahkan.
2 2 2
A B C 2 D E F G 0
x 2 xy y x y
Koeffisien A, B, C, D, E, F dan G adalah fungsi dari variable bebas
x dan y dan juga fungsi dari variable tak bebas
Dapat ditunjukan bahwa PDP orde 2 diatas dapat dikelompokkan
berdasarkan tanda dari determinant (B2 – 4AC).
0 Elliptic
Jika B 2 4AC 0 Parabolic
0
Hyperbolic
I-3
4. Persamaan Differential Elliptic
K( x ) K( y ) P( x, y ) pada domain
x x y y
( x, y ) 0 pada pembatas
Pompa
0
I-4
5. Persamaan Differential Parabolic
t Distribusi
Temperatur
T2
T1
To
x
I-5
6. Persamaan Differential Hyperbolic
T3
2
Garis Karakteristik
Positif C+ dan Negatif C
T2
T1 Harga Awal
To x
I-6
7. Pentingnya Syarat Batas dan Harga Awal
Untuk mendapat solusi yang unik, suatu PDP perlu dilengkapi dengan
sejumlah kondisi tambahan yang disebut Harga awal (initial condition)
dan Syarat batas (Bourdary Condition).
Harga awal : Adalah Harga yang harus dipenuhi variable tak
bebas pada seluruh domain penyelesaian PDP yang dipecahkan
saat awal perhitungan.
Syarat batas : Adalah Harga yang setiap saat harus dipenuhi
variable tak bebas pada batas dari domain penyelesaian PDP yang
dipecahkan .
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu PDP Elliptic tidak dapat
diselesaikan jika tidak dilengkapi dengan Syarat Batas. Suatu PDP
Parabolic dan Hyperbolic tidak dapat diselesaikan jika tidak dilengkapi
dengan syarat batas dan harga awal.
Syarat batas dan harga awal sangat penting karena, untuk persoalan
dengan persamaan pengatur yang sama akan memiliki solusi
berbeda karena perbedaan dalam syarat batas dan harga awal
I-7
Contoh-2 : Konduksi panas 1-Dimensi (Parabolic)
Persamaan pengatur
T( x, t ) 2T
2 pada
t x
Syarat batas
T(0, t ) 0 di x = 0 (untuk setiap t)
T(1, t ) 0 di x = 1 (untuk setiap t)
Harga awal-1 (Kasus-1)
Tx,0) 2 x untuk 0x 1
2
Tx,0) 2 (1 x ) untuk 1
2 x 1
t Distribusi
Temperatur
T2
T1
To
x
Harga awal-2 (Kasus-2)
Tx,0) T0 untuk 0 x 1
t Distribusi
Temperatur
T2
T1
To
x
I-8
8. Jenis Syarat Batas
Secara umum terdapat tiga jenis syarat batas dari suatu PDP
1. Syarat Batas Dirichlet : Jika variable tak bebas pada batas pada
domain penyelesaian ditetapkan harganya .
2. Syarat Batas Neumann : Jika gradien normal dari variable tak
bebas diberikan sepanjang batas domain .
3. Syarat Batas Robin : Jika Syarat batasnya merupakan kombinasi
linear dari S.B Dirichlet dan S.B Neumann .
T 2T 2T
K 2 2
t x y
Harga Awal :
T( x, y ) f ( x, y ) pada t0
Syarat batas :
T
0 x 0;t 0
x
T h
(T Tt ) x L;t 0
x k
T h
(T Tt ) y L;t 0
y k
T Tc y 0;t 0
I-9
9. Prosedure Umum Komputasi Numerik
Persamaan Pengatur +
Syarat Batas + Harga
Awal
(Continue)
Metoda Diskritisasi
Finite Difference Method
Finite Element Method
dll
Sistem Persamaan
Aljabar Simultan
Metoda Penyelesaian
Eliminasi Gauss
Iterasi Gauss-Siedel
dll
Solusi Pendekatan
(Diskrit)
I-10
10. Metoda Selisih Hingga
Sejarah Singkat
Metoda Selisih Hingga diterapkan dalam aplikasi praktis pada awal
tahun 50’an. Salah satu penerapan yang bersejarah adalah saat
Pembangunan Bendungan Aswan di Sungai Nil (Mesir).
Meskipun demikian beberapa konsep yang mendasari metoda ini
(Misal Deret Taylor) ditemukan jauh sebelum penerapan
praktisnya.
Meskipun nampak berbeda, Metoda Selisih Hingga memiliki kaitan
yang erat dengan Metoda Elemen Hingga dan Metoda Volume
Hingga.
F x 2 2F x 3 3F x n nF
F( x x ) F( x ) x
x 2 ! x 2 3! x 3 n ! x n
F(x) B
x
x
x x + x
I-11
F
selanjutnya dapat dinyatakan sebagai
x
F F( x x ) F( x ) x 2F x 2 3F x n1 nF
x x 2 ! x 2 3! x 3 n ! x n
Jika suku-suku orde tinggi 0(x) diabaikan, akan didapat Pendekatan
Beda Maju (Forward Difference) dengan ketelitian orde-1sbb :
F F( x x ) F( x )
0( x )
x x
Jika notasi subsript digunakan, maka i = x dan i+1 = x+x, sehingga
F Fi1 Fi
0( x )
x x
F x 2 2F x 3 3F x n nF
F( x x ) F( x ) x
x 2 ! x 2 3! x 3 n ! x n
F
Maka dapat dinyatakan sebagai :
x
F F( x ) F( x x ) x 2F x 2 3F x n1 nF
x x 2 ! x 2 3! x 3 n ! x n
Jika suku-suku orde tinggi 0(x) dibaikan, akan didapat pendekatan
Beda Mundur (Backward Difference) dengan ketelitian orde-1sbb :
F F( x ) F( x x )
0 ( x )
x x
atau dalam Notasi Subscript
F Fi Fi1
0( x )
x x
I-12
Pendekatan Beda Tengah
Formulasi Beda Tengah (Central Difference) dapat diperoleh dengan
mengurangkan Deret taylor maju dan Mundur sbb :
F 2 x 2 F x 2 3 f
F ( x x) F ( x) x
x 2! x 2 3! x 3
F 2 x 2 F x 2 3 f
F ( x x) F ( x) x
x 2! x 2 3! x3
F x f
3 3
F ( x x) F ( x x) 2 x 2
x 3! x3
F
Maka dapat dinyatakan sebagai :
x
F F ( x x) F ( x x) x 2 3 F
x 2 x 3! x 3
F F( x x ) F( x x )
0( x 2 )
x 2 x
Dalam notasi subscript
F Fi 1 Fi 1
0( x 2 )
x 2 x
n f n fi
Beda kebelakang, x
x n i x n
I-13
Beda tengah,
n f n f
f
n n n
i i
x
2
2 2
, untuk n genap
x n 2 x
n
i
n f n 1 n f n 1
f
n i i
x
2
2 2
, untuk n ganjil
x n i 2 x
n
f
fi 1
fi fi 2
xi xi 1 xi 2
x x
I-14
Jadi,
fi Axi2 Bxi C C
fi 1 Axi21 Bxi 1 C A x B x C
2
dan
fi 2 Axi2 2 Bxi 2 C A 2x B 2x C
2
Sehingga
C fi
fi 2 4 fi 1 3 fi
B
2 x
dan
f i 2 2 f i 1 f i
A
2x
2
Selanjutnya,
f fi 2 4 fi 1 3 fi
x 2x
Yang mana identik dengan pernyataan beda maju dengan akurasi orde
dua yang ditentukan dari deret Taylor. Ini adalah akurasi orde dua untuk
f
. Turunan kedua dari f dapat ditentukan sebagai
x
2 f
2A
x 2
2 f f 2 fi 1 fi
i2
x x
2 2
I-15
Tugas 1
1. Tuliskan bentuk umum Persamaan Differensial Parsial (PDP) orde dua dan jelaskan
komponen-komponen yang ada dalam persamaan. Selanjutnya uraikan mengenai
klasifikasi PDP beserta contoh persamaan.
2. Tentukan
f 2 f
b. Pendekatan beda maju , tengah, dan belakang untuk dan
x x 2
2 f
c. Pendekatan beda tengah untuk , jika spasi titik-titik i , i 1 , dan i 1 tidak
x 2
identik seperti pada gambar di bawah (gunakan deret Taylor)
f
fi
f i 1 f i 1
x
xi 1 xi xi 1
x x
f x
1 2
3. Diberikan suatu fungsi x x 2 , hitung turunan pertama dari f pada x 3
2
menggunakan pendekatan beda maju dan belakang dari O(x) , serta beda tengah dari
I-16
Ox . Bandingkan hasil ketiga pendekatan tersebut dengan nilai analitik eksak.
2
I-17