Syirkah (Fiqih Muamalah)
Syirkah (Fiqih Muamalah)
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Syirkah merupakan suatu akad dalam bentuk kerja sama, baik dalam
bidang modal atau jasa antara sesama pemilik modal dan jasa tersebut. Salah
satu kerja sama antara pemilik modal dan seseorang adalah bagi hasil, yang
dilandasi oleh rasa tolong menolong. Sebab ada orang yang mempunyai modal,
tetapi tidak mempunyai keahlian dalam menjalankan roda perusahaan.
Sistem ini telah ada sejak zaman sebelum Islam, dan sistem ini kemudian
dibenarkan oleh Islam karena mengandung nilai-nilai positif dan telah
dikerjakan oleh Nabi saw (sebelum diangkat menjadi Rasul) dengan mengambil
modal dari Khadijah, sewaktu berniaga ke Syam (Syiria).
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
Artinya : akad antara dua orang yang berserikat pada pokok harta
(modal) dan keuntungan.
Artinya : izin untuk bertindak secara hukum bagi dua orang yang
bekerjasama terhadap harta mereka.
عقد بين شخصين فأكثر على التعاون في عمل اكتسابي و اقتسام اربحه
Artinya : akad yang berlaku anatara dua orang atau lebih untuk
saling tolong menolong dalam suatu usaha dan membagi
keuntungannya.
1. Alqur’an
1
Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan, dan Shaipudin Shidiq, FIQH MUAMALAT,
(JAKARTA : PRENADA MEDIA GROUP, 2010), HLM 27-28
Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan
meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan
Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian
mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini".
dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun
kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
2. Hadis
Diperbolehkannya syirkah juga terdapat dalam hadis sebagai berikut:
صزي ِةحتدثَّةينةاَّ ِهمةحتمهد ِبيهن ِالزبيهرقةاَّهن ِةعين ِأةهبي ِةحيِتاَّةن ِالتيييِهميي ِةعيين ِأةبهيِيهه ِههةريَي يةرة
صييِ ه
ةحتدثَّةينةاَّ ِهمةحتمهد ِبيهن ِهسلةييِةماَّةن ِاليهم ي
ت ِهميين
صياَّهحبةهه ِفةيهأةذا ِةخياَّنةهه ِةخةريجي ه
شيهريَيةكييِهن ِةمياَّ ِلةييم ِيَةهخيين ِاةةحيهدههةماَّ ِ ة ِاةنةياَّ ِثَّةياَّله ه:ِ ةرفةيةعيهه ِقةياَّةل ِاهتن ِالةي ِيَةيهقييوهل
ث ِال ت
2
Drs. Sohari Sahrani, M. H, Dra. Hj. Ruf’ah Abdullah, M. M, FIKIH MUAMALAH, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011) hlm 179
3
Dr. Madani, FIQH EKONOMI SYARI’AH FIQIH MUAMALAH, (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2012) hlm. 225-226
C. Rukun dan Syarat Syirkah
Rukun syirkah adalah sesuatu yang harus ada ketika syirkah itu
berlangsung. Ada perbedaan pendapat terkait dengan rukun syirkah. Menurut
ulama Hanafiyah rukun syirkah hanya ada dua yaitu ijab(ungkapan penawaran
melakukan perserikatan)dan kabul(ungkapan penerimaan perserikatan). Istilah
ijab dan Kabul sering disebut dengan serah terima.
1. Shigat
2. ‘Aqidain
4
Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan, dan Shaipudin Shidiq, FIQH MUAMALAT,
(JAKARTA : PRENADA MEDIA GROUP, 2010), HLM 28-30
harus ahliyah al-‘aqad yaitu balig, berakal, pandai, dan tidak dicekal
untuk membelanjakan harta
Yang dijadikan objek dalam syirkah itu adalah modal pokok itu
sendiri, modal pokok syirkah harus ada dan tidak boleh berupa harta
yang terutang atau benda yang tidak diketahui karena tidak dapat
dijalankan sebagaimana menjadi tujuan syirkah yaitu mendapat
keuntungan.5
2. Syarat yang terkait dengan harta (mal). Dalam hal ini ,ada syarat
yang harus dipenuhi,yaitu pertama modal yang dijadikan objek akad
syirkah adalah dari alat pembayaran yang sah (nuqud) seperti
riyal,rupiah,dan dollar. Kedua, adanya pokok harta (modal) ketika
akad berlangsung baik jumlahnya sama atau berbeda.
6
Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan, dan Shaipudin Shidiq, FIQH MUAMALAT,
(JAKARTA : PRENADA MEDIA GROUP, 2010), hlm.30
7
Dr. Madani, FIQH EKONOMI SYARI’AH FIQIH MUAMALAH, (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2012) hlm. 218
D. Macam-macam syirkah
Para ulama fiqih membagi syirkah menjadi dua macam yaitu Syirkah
amlak(perserikatan dalam kepemilikan), dan Syirkah al-uqud (perserikatan
berdasarkan akad). Adapun penjelasan dari setiap macam-macam syirkah
tersebut adalah
Yang dimaksud dengan syirkah uqud adalah dua orang atau lebih
melakukan akad untuk bekerja sama (berserikat) dalam modal dan
keuntungan. Artinya ,kerja sama ini didahului oleh transasksi dalam
penanaman modal dan kesepakatan pembagian keuntungannya.
a. Syirkah inan yaitu penggabungan harta atau modal dua orang atau lebih
yang tidak selalu sama jumlahnya. Boleh satu pihak memiliki modal
lebih besar dari pihak lain. Demikian halnya,dengan beban tanggung
jawab dan kerja,boleh satu pihak bertanggung jawab penuh,sedangkan
pihak pihak lain tidak. Keuntungan dibagi dua sesuai presentase yang
telah disepakati . jika mengalami kerugian maka resiko ditanggung
bersama dilihat dari presentase modal.
d. Syirkah al-wujuh yaitu perserikatan tanpa modal ,artinya dua orang atau
lebih membeli suatu barang tanpa modal, yang terjadi adalah hanya
berpegang kepada nama baik dan kepercayaan para pedagang terhedap
mereka. Syirkah ini adalah syirkah tanggung jawab yang tanpa kerja dan
modal. Syirkah semacam ini semacam makelar.
e. Syirkah mudharabah yaitu persetujuan antara pemilik modal dan seorang
pekerja untuk mengelola uang dari pemilik modal dalam suatu
perdagangan tertentu yang keuntungannya dibagi sesuai dengan
kesepakatan bersama. Adapun kerugian ditanggung oleh pemilik modal
saja. 8
Pertama, jenis usaha perdagangan atau distribusi, yaitu usaha yang terutama
bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari produsen ke konsumen atau
dari tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ke tempat yang memerlukan.
Kedua, jenis usaha produksi/ industri, yaitu jenis usaha terutama bergerak dalam
kegiatan prose pengubahan suatu barang menjadi barang lain menjadi barang
yang berbeda bentukatau sifatnya dan mempunyai nilai tambah.
Ketiga, jenis usaha komersial, yaitu usaha yang bergerak dalam kegiatan
pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya.
Untuk memulai usaha atau bergabung dengan usaha yang sedang berjalan,
seseorang dapat memilih salah satu jenis usaha di atas. Setelah pilihan
8
Dr. Madani, ibid, hlm. 223-224
ditentukan, kemudian dapat dilanjutkan dengan memilih bentuk usaha atau
organisasi bisnis yang sesuai. 9
9
http://dedisusellopress.blogspot.ac.id/2015/11/ keputusan-investasi-dalam-keadaan-pasti.html
(diakses pada 18 november 2017 pukul 20:19 WIB)