Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Benua Australia terletak di selatan Indonesia . Dengan luas 8.945.000 Km2. Ditemukan
oleh James Cook dari Inggris pada tahun 1770. Oleh karena itu, sampai sekarang Australia
masih termasuk dalam Persemakmuran Inggris . Dalam geologi, Australia (juga disebut
Australia-Nugini, Sahul, Meganesia, Australia Besar, Australasia, atau Australinea) adalah
sebuah benua yang terdiri dari (dalam kelompok ukuran) tanah daratan Australia, Guinea
Baru, Tasmania, dan beberapa pulau terdekat, yang berada di landas kontinen yang sama.
Luas wilayah itu dipisahkan dengan lautan di luar landas kontinen —Laut Arafuru dan Selat
Torres antara Australia dan Papua Nugini, dan Selat Bass antara daratan Australia dan
Tasmania..

Sejarah Australia dimulai ketika manusia pertama migrasi ke Australia dari utara, sekitar
40.000-50.000 tahun yang lalu. Periode ini disebut sebagai prasejarah Australia. Sejarah
tertulis pertama Australia dimulai ketika orang-orang Eropa pertama kali melihat negara ini.
Dan kemudia dibagi lagi menjadi dua periode: sebelum dan sesudah dia menjadi dominion
dari Kekaisaran Britania pada 1901.

Untuk mengetahui lebih lanjut sejarah australia dan terbentuknya negara serta bangsa
Australia, maka dari itu makalah ini akan membahas lebih lanjut sejarah negara dan bangsa
Australia.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana penemuan Benua Australia dan pembentukan koloni-koloni?

2) Mengetahui perkembangan menuju pemerintahan demokrasi hingga terbentuknya


Commonwealth Of Australia

3) Bagaimana struktur masyarakat dan sistem pemerintahan dan budaya serta politik
Australia?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penemuan Benua Australia

Benua Australia memiliki sejarah yang panjang. Sejarah panjang ini diawali dengan
kedatangan Suku Aborigin yang melakukan migrasi ke daratan yang besar ini. Sejarah Benua
Austrlia juga punya kisah berdarah seperti pada mayoritas sejarah manusia. Sejarah berdarah
tersebut terjadi ketika masa kolonialisme dan juga terbentuknya Australia sebagai negara.
Sejarah berdarah Benua Australia erat kaitannya dengan Suku Aborigin. Hanya 1 negara yang
ada di benua ini, yaitu Australia yang lebih dikenal dengan Commonwealth of Australia.
Negara ini memiliki wilayah berupa Benua Australia, Pulau Tasmania, dan pulau kecil lainnya
yang lokasinya ada di sekitar Benua. Wilayah Benua Australia berbatasan dengan Indonesia di
arah selatan..

Dalam pertemuan antara kebudayaan penduduk asli dengan kebudayaan pendatang


baru itu, kebudayaan penduduk asli akhirnya tersisihkan, sehingga kebudayaan pendatang
barulah yang akhirnya dominan. Kebudayaan yang berkembang di Australia pada akhirnya
adalah kebudayaan yang berakar pada kebudayaan Eropa walaupun secara fisik Australia
terletak jauh dari Eropa. Sejarah Australia dalam seluruh aspeknya merupakan sejarah bangsa
yang secara sosio budaya berasal dari Eropa.

Sementara penduduk asli sudah menduduki Australia puluhan ribu tahun, bagi orang-
orang di Eropa eksistensi benua itu masih dalam taraf spekulasi (hipotesis). Orang-orang
Eropa masih berbeda pendapat tentang adanya antipodes. Para ahli geografi dari zaman klasik
sejak permulaan abad masehi telah menduga adanya daratan selatan yang disebut Terra
Australia Incognita. Pandangan ini ditentang oleh para ahli agama yang sekaligus juga ahli
geografi pada masanya. Golongan yang terakhir ini beranggapan bahwa dunia berbentuk rata
seperti tikar, sehingga mereka menganggap bahwa pendapat yang membenarkan adanya
antipodes adalah pendapat yang keliru. Selama Zaman Pertengahan pendapat yang terakhir
inilah yang menang, namun setelah zaman itu berakhir orang mulai memikirkan lagi tentang
Terra Australia Incognita.

Perubahan politik yang terjadi di pantai timur Laut Tengah mendorong orang-orang
Portugis dan Spanyol berusaha mencari jalan laut ke Dunia Timur. Mulailah era penjelajahan
samudra yang juga melahirkan era baru dalam sejarah bangsa-bangsa di Eropa, yaitu era

2
penemuan daerah-daerah baru, yang dipelopori oleh Bangsa Portugis dan Spanyol.
Keberhasilan Bangsa Portugis dan Spanyol menemukan jalan laut ke Dunia Timur, membuka
jalan bagi penemuan Benua Australia oleh orang-orang Eropa. Namun, sejauh yang dapat
diketahui Bangsa Portugis maupun Spanyol tidak berhasil menemukan Benua Australia.

Reformasi dengan segala akibatnya memaksa Belanda mencari jalan sendiri ke


Indonesia. Keberhasilan Belanda dalam membangun pos-posnya di Indonesia sangat
memungkinkan penemuan Benua Australia, baik secara tidak sengaja maupun sebagai hasil
penyelidikan. Sejak tahun 1606, pada saat pelaut Belanda untuk pertama kali menemukan
daratan Australia, sampai tahun 1644, yaitu saat berakhirnya ekspedisi Tasman yang kedua,
orang-orang Belanda telah berhasil menemukan dan memetakan sebagian besar pantai
Australia, yaitu pantai utara, barat, dan setengah pantai selatan. Semula mereka menyebut
daratan itu Het Land van de Eendracht, namun setelah pelayaran tasman mereka menyebutnya
New Holland. Dilihat dari segi keuntungan materiil yang menjadi tujuan seluruh kegiatan
Belanda di Indonesia, New Holland tidak menarik bagi Belanda. Mereka tidak mengklaim
apalagi menduduki daratan itu.

Pelaut Inggris yang pertama kali sampai di Australia adalah William Dampier, wilayah
yang dikunjungi Dampier sama dengan yang dikunjungi oleh pelaut-pelaut Belanda, sehingga
tidak menghasilkan dampak baru bagi benua itu. Penemuan Inggris yang paling berarti bagi
benua itu adalah penemuan James Cook atas pantai timur Australia pada tahun 1770. Berbeda
dengan kesan Belanda, Cook memandang daratan yang ditemukannya itu memberikan
harapan kehidupan yang cerah, sehingga ia mengklaim daratan itu menjadi milik Inggris, dan
diberi nama New South Wales. Laporan-laporan Cook, Joseph Banks, Solander, dan James
Maria Matra, membangkitkan niat pemerintah Inggris untuk mendudukinya. Dengan
demikian Cook dipandang sebagai penemu Australia yang sebenarnya, karena penemuannya
itulah yang mengubah perjalanan sejarah Australia hingga mencapai bentuk yang sekarang
menuju masa depam yang akan datang.

2.2 Pembentukan Koloni Inggris Di New South Wales

Keputusan pemerintah Inggris membuka koloni di New South Wales lahir ditengah-
tengah kesibukan pemerintah mengatasi masalah-masalah akibat kemiskinan, pengangguran,
dan kejahatan yang diperhebat oleh ekses Revolusi Industri. Revolusi Amerika yang pada
hakekatnya merupakan peristiwa politik dalam kehidupan pemerintahan Inggris pada waktu

3
itu, ikut menambah beban yang harus dihadapi pemerintah Inggris di bidang sosial, terutama
berkaitan dengan American loyalists.
Secara tradisional orang mengatakan bahwa motif utama yang mendorong pemerintah
Inggris mengambil keputusan itu adalah kebutuhan tempat pembuangan narapidana yang
tidak disukai di Inggris. Dalam penelaahan lebih lanjut, para sejarawan mengajukan
argumentasi bahwa mendapat tempat pembuangan bukan satu-satunya motif kuat. Ditemukan
motif lain yang tidak kalah pentingnya seperti “naval supply and maritime base theory” yang
dikaitkan dengan “Swing to the East” dan peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris
dengan Cina.
Dari sejak awal berdirinya koloni di New South Wales sampai tahun 1809, koloni itu
dipimpin oleh gubernur yang berasal dari Angakatan laut, dan sejak tahun 1790 untuk
menjaga keamanan koloni itu dibentuk pasukan khusus yang disebut New South Wales Corps.
Gubernur pertama Arthur Phillip, berusaha sekuat tenaga menjadikan koloni itu “selfhelp”.
Pengalamannya memberi landasan baginya untuk berkesimpulan bahwa untuk menjadikan
koloni itu mampu berdiri sendiri jumlah free settler harus ditingkatkan di koloni itu, sebab
tenaga kerja narapidana tergolong tenaga kerja yang tidak produktif.
Masa Letnan Gubernur sesudah Arthur Philip (1792-1795), memberi peluang kepada
para perwira Corps melakukan kegiatan-kegiatan yang hanya menguntungkan kelompoknya.
Untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang lebih besar, mereka memonopoli perdagangan
yang mulai tumbuh di koloni itu. Perdagangan yang paling menguntungkan mereka adalah
perdagangan rum. Setiap usaha yang dianggapnya merugikan mereka selalu ditentang,
sekalipun berasal dari gubernur koloni itu. Akibatnya para perwira pedagang itu berselisih
dengan tiga gubernur secara berturut-turut. Hunter dituduh tidak layak menjadi gubernur,
sementara King juga dihina. Puncak perselisihan itu terjadi ketika masa pemerintahan
gubernur William Bligh. Tindakan keras yang dilakukan Bligh melahirkan reaksi yang justru
menjatuhkannya. Bligh bukan saja dijatuhkan, tetapi dimasukkan ke dalam penjara. Peristiwa
ini terkenal dengan nama Rum Rebellion. Pemberontakan ini ternyata merupakan awal proses
berakhirnya pengaruh dan kekuasaan para perwira Corps tersebut.
Di bawah pemerintahan Lachian Macquarie, seorang perwira dari Angkatan Darat
Inggris, dilakukan konsolidasi yang berhasil memacu koloni itu mencapai kemajuan pesat.
Pengetahuan tentang garis besar pantai Australia sudah banyak dicapai pada masa sebelum
Macquarie, terutama atas jasa pelaut-pelaut ulung seperti George Bass dan Matthew Flinders.
Namun, pengetahuan mengenai pedalaman Australia baru bisa bertambah setelah pada tahun
1813 Great Dividing Range atau The Blue Mountains dapat ditembus oleh Gregory Blaxland,

4
Lawson, dan Wenworth. Eksplorasi pedalaman yang berhasil itu, meletakkan jalan bagi
kemungkinan perluasan koloni itu selanjutnya bahkan membuka jalan bagi terwujudnya
Australia seperti sekarang ini.

2.3 Lahirnya Commonwealth Of Australia

a) Faktor-faktor yang mendorong gerakan federasi


Sebelum koloni-koloni di Australia terdorong ke arah pembentukan pemerintahan sendiri
secara terpisah, pada tahun 1849, Earl Grey, Menteri Urusan Jajahan Inggris pada waktu itu,
telah mengangkat ide tentang perlu adanya Gubernur Jenderal dan lembaga yang disebut
General Assembly of Australia. Ide ini direkomendasikan oleh satu komisi Parlemen Inggris.
Rancangan undang-undang yang memuat ide tersebut disampaikan kepada Parlemen Inggris
dalam tahun 1850. Namun ternyata saat itu belum merupakan waktu yang tepat untuk
melakukan gerakan federasi. Rancangan undang-undang tersebut ditolak oleh Parlemen
Inggris. Australian Colonies Government Act yang dikeluarkan oleh Parlemen Inggris dalam
tahun 1850 dari satu sisi dapat juga dipandang sebagai “kecelakaan sejarah”. Undang-undang
ini dijadikan sebagai “landasan hokum perpecahan” oleh koloni-koloni yang Belum
menyadari bahaya perpecahan pada waktu itu. Kurang lebih lima puluh tahun lamanya sejarah
Australia diisi oleh kisah perpecahan setelah keluarnya undang-undang tersebut.
b) Mewujudkan federasi Australia
Lahirnya Commonwealth of Australia sebagai wadah yang mempersatukan seluruh
koloni Inggris di Australia itu, merupakan buah usaha para politisi, para pengusaha, para
pekerja, rakyat yang ingin bersatu, sehingga tidak ada satu pun golongan yang dapat mengaku
paling berjasa untuk itu. Dorongan untuk mewujudkannya antara lain dimotori oleh berbagai
liga federasi yang tumbuh dan berkembang di berbagai koloni, landasan konstitusional dan
wujudnya dihasilkan lewat konvensi-konvensi federal, dan pengesahannya dikukuhkan lewat
referendum.

Bersama dengan munculnya abad ke-20, tanggal 1 Januari 1901, hadir pula satu calon
Negara baru, The Commonwealth of Australia

2.4 Sistem pemerintahan dan budaya serta politik Australia

Terbentuknya Commenwealth of Australia pada tahun 1901, pada hakikatnya masih


merupakan pembulatan koloni-koloni Inggris di Australia menjadi satu koloni. Sekalipun

5
koloni itu sudah diberi kebebasan mengatur dirinya ke dalam negeri, tetapi urusan luar negeri
masih tetap berada di tangan Inggris.

Pada tahun 1907, Australia secara resmi memperoleh status Dominion, tetapi dalam
kenyataan politik luar negerinya tetap mengandalkan Inggris. Dengan The Defence Act tahun
1909, Australia mulai melengkapi dirinya dengan unsur angkatan bersenjata, suatu unsur yang
memungkinkan dapat mempertahankan diri apabila ada serangan musuh dan tidak hanya
mengandalkan keamannannya pada angkatan laut Inggris.

Selama Perang Dunia I, angkatan bersenjata Australia diperbantukan pada pasukan


Inggris, bergabung dengan angkatan bersenjata New Zealand dalam ANZAC, angkatan
bersenjata Australia ikut bertempur di front Gallipoi, Timur Tengah, dan daratan Eropa.

Setelah Perang Dunia I selesai, Australia sebagai suatu negara yang mereka ikut aktif
dalam perjanjian peramaian Versailles dan perjanjian-perjainjian lain. Yang mengakhiri
perang tersebut. Sebagai anggota Liga Bangsa-Bangsa, Australia diberi kepercayaan
menerima tanggung jawab atas daerah-daerah mandat.

Perang Dunia II merupakan peristiwa penting yang juga ikut berpengaruh terhadap
politik luar negeri Australia. Pengalamannya dalam Perang Pasifik, menyadarkan Australia
sebagai negara Pasifik mempunyai kepentingan yang berbeda dengan Inggris sebagai negara
Eropa. Hubungannya dengan Amerika Serikat makin dekat, bahkan bergabung dengan
Amerika Serikat dalam dua pakta pertahanan bersama, yaitu ANZUS dan SEATO.

Sebagai negara yang ikut menandatangani Piagam PBB, Australia aktif dalam kegiatan
badan dunia tersebut. Dengan negara-negara sedang berkembnag di Asia Selatan dan Asia
Tenggara, Australia menjalin kerjasama melalui Colombo Plan.

Hubungan bilateral Indonesia-Australia seringkali dibumbui oleh ketegangan-


ketegangan yang sebenarnya tidak perlu kalau kedua negara mau dan berusaha meningkatkan
saling pengertian. Perbedaan kultural dan sistem politik sesungguhnya tidak perlu
mengorbankan hubungan bilateral Indonesia-Australia, karena sekalipun dalam banyak hal
terdapat perbedaan, kepentingan bersama seharusnya mengarahkan kegiatan kedua negara
kepada kerja sama yang saling menguntungkan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Benua Australia akhirnya menjadi satu negara pada 1 Januari 1901. Kesepakatan
enam negara bagian di benua ini menjadi sebuah negara berada di bawah konstitusi.
Perundang-undangan pertama dibuat. Namanya adalah White Australia Policy. Isinya hanya
membolehkan orang Eropa kulit putih saja yang bisa migrasi. Setelah Perang Dunia Kedua,
kebijakan ini dihapus. Akibatnya, Australia berisi banyak imigran yang berasal dari kurang
lebih 200 negara. Pada tahun 1770, James Cook menemukan pantai timur Australia dan
memandang bahwa derah tersebut memberikan harapan kehidupan yang cerah, sehingga ia
mengklaim tanah tersebut milik Inggris dan James Cook dipandang sebagai penemu Australia.

Lahirnya Commonwealth of Australia sebagai wadah yang mempersatukan seluruh


koloni Inggris di Australia itu, merupakan buah usaha para politisi, para pengusaha, para
pekerja, rakyat yang ingin bersatu, sehingga tidak ada satu pun golongan yang dapat mengaku
paling berjasa untuk itu. Dorongan untuk mewujudkanny aantara lain dimotori oleh berbagai
liga federasi yang tumbuh dan berkembang di berbagai koloni, landasan konstitusional dan
wujudnya dihasilkan lewat konvensi-konvensi federal, dan pengesahannya dikukuhkan lewat
referendum. Bersama dengan munculnya abad ke-20, tanggal 1 Januari 1901, hadir pula satu
calon Negara baru, The Commonwealth of Australia..

1.2 Saran

Keterbatasan informasi dan ketelitian penulis dalam menyusun makalah ini, menjadi
sebab adanya keurangan-kekurangan yang tidak dapat kami hindari. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran demi penambahan wawasan bagi para penulis khususnya
dalam pembahasan tentang Benua Australia.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Australia

https://portal-ilmu.com/benua-australia/

https://www.gurupendidikan.co.id/benua-australia/

https://www.australia.com/id-id/facts-and-planning/about-australia/cities-states-and-
territories.html

http://www.ppi-australia.org/student-guide/mengenal-lebih-dekat-australia/

Channel, Richard H. 1992. Budaya dan Politik Australia, diterjemahkan oleh Sujinah
Harlinah, Ismu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

8
BIODATA

NAMA : ILHAM WAHYUDI

KELAS : IX - B

SEKOLAH : MTs AL-DJUFRI

ALAMAT : Dusun Aengpenay, Desa Blumbungan Kec. Larangan-Pamekasan

TETALA : Pamekasan, 28 Agustus 2004

ZODIAK : LEO

Anda mungkin juga menyukai