(RPP) - 1
D. Tujuan Pembelajaran
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1.1a. Menjelaskan pengertian materi dengan santun
1.1b. Membedakan perubahan fisika dan kimia terhadap materi dengan tepat
1.1c. Mengelompokkan beberapa perubahan materi ke dalam perubahan fisika dan kimia dengan
cermat
1.2. Mengelompokkan materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran dengan teliti dan benar
4. Disediakan alat dan bahan praktikum, dan dijelaskan prosedur percobaan, peserta didik secara
berkelompok dapat melakukan pemisahan campuran prosedur yang tepat dan tertib
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian materi dan sifatnya
Sifat fisika dan sifat kimia materi
Sifat intensif dan ekstensif
2. Perubahan materi
Perubahan fiska
Perubahan kimia
3. Klasifikasi materi
Unsur
Senyawa
Campuran
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelompok
3. Praktikum
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
Kegiatan Guru Kegiatan Guru
Pendahuluan ( 20 menit )
Memberikan salam dan mengajak Menjawab salam dari guru dan berdoa
siswa untuk berdoa bersama bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran
siswa
Apersepsi dengan menggali Mengemukakan pengetahuan siswa tentang
pengetahuan siswa tentang ilmu ilmu kimia sesuai dengan pertanyaan guru
kimia
Memotivasi siswa dengan Mendengarkan dan memperhatikan
menjelaskan manfaat dari belajar penjelasan guru
kimia
Menyampaikan tujuan dari
pembelajaran
Kegiatan Inti ( 95 menit )
Membagi siswa ke dalam beberapa Membentuk kelompok sesuai arahan guru
kelompok.
Guru memberikan pertanyaan Mencatat pertanyaan yang diberikan guru
tentang pengertian materi, sifat dan langsung mendiskusikannya dengan
materi, perubahan materi, dan kawan kelompok dan mencari jawabannya
klasifikasi materi; yang harus dari buku serta mencatatkannya dalam
dicari jawabannya dengan diskusi bentuk laporan diskusi.
dan membaca buku sumber, dan
membuat laporan hasil diskusinya.
Memberikan kesempatan pada Menanyakan pada guru tentang hal-hal yang
siswa untuk bertanya jika ada hal- tidak dimengerti ketika membaca buku
hal yang tidak dimengerti sumber
Menunjuk salah satu kelompok Kelompok yang ditunjuk membacakan hasil
untuk membacakan hasil diskusinya ke depan kelas, dan kelompok
diskusinya ke depan kelas, dan lain menanggapinya serta menanyakan hal
kelompok lain untuk yang tidak dimengerti dari apa yang
menanggapinya disampaikan kelompok yang maju
Meluruskan jawaban siswa yang
kurang benar ketika tanya jawab
antar kelompok
Penutup ( 20 menit )
Memerintahkan ketua kelompok Mengumpulkan laporan diskusi ke meja guru
untuk mengumpulkan laporan
diskusi ke meja guru
Bersama siswa menarik Bersama guru menarik kesimpulan dari
kesimpulan dari pembelajaran pembelajaran
Menyampaikan kegiatan belajar Mendengarkan penjelasan guru dan mencatat
pada pertemuan berikutnya yaitu bahan praktikum yang harus ddi bawa pada
pemisahan campuran yang pertemuan berikutnya yaitu tentang
dilakukan di laboratoriumdan pemisahan campuran
menyampaikan daftar bahan
praktikum yang diperlukan untuk
dibawakan
Menyampaikan untuk langsung
masuk ruang laboratorium pada
pertemuan berikutnya Menjawab salam guru
Menutup pembelajaran dengan
memberikan salam
2. Pertemuan ke-2
Kegiatan Guru Kegiatan Guru
Pendahuluan ( 15 menit )
Memberikan salam dan mengajak Menjawab salam dari guru dan berdoa
siswa untuk berdoa bersama bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran Mengambil tempat duduk sesuai dengan
siswa dan menyuruh siswa untuk kelompok masing-masing
duduk sesuai kelompokknya
Apersepsi dengan memberikan Menjawab pertanyaan guru
pertanyaan tentang materi pelajaran
sebelumnya
Menanyakan dan mengumpulkan Mengumpulkan bahan praktikum yang
bahan praktikum yang dibawakan dibawa
oleh siswa
Menyampaikan tujuan dari
pembelajaran
Kegiatan Inti ( 110 menit )
Mencatatkan dan menjelaskan Mencatat dan mendengarkan penjelasan
prosedur percobaan yang akan prosedur percobaan yang akan dilakukan,
dilakukan serta bentuk laporan serta menanyakan hal yang belum dimengerti
praktikum yang akan dibuat
Mempersiapkan alat bahan Mempersiapkan alat dan bahan praktikum
praktikum bersama siswa sesuai instruksi guru
Membimbing siswa dalam Melakukan percobaan pemisahan campuran
melakukan percobaan pemisahan secara berkelompok
campuran
Setelah selesai percobaan guru Membersihkan peralatan dan merapikan
memerintahkan siswa untuk meja praktikum
membersihkan peralatan dan
merapikan kembali meja praktikum
Memerintahkan masing-masing Membuat laporan hasil percobaan dan
kelompok untuk membuat laporan mengumpulkannya ke meja guru
hasil percobaan dan
mengumpulkannya ke meja guru Mendengarkan penjelasan guru tentang
Menjelaskan teori tentang pemisahan campuran dan membuat catatan
pemisahan campuran berdasarkan penting serta menanyakan hal yang belum
sifat fisika dan kimianya dimengerti
Penutup ( 10 menit )
Bersama siswa menarik Bersama guru menarik kesimpulan dari
kesimpulan dari percobaan yang pemisahan campuran
dilakukan
Menyampaikan kegiatan belajar Mendengarkan penjelasan guru
pada pertemuan berikutnya yaitu
lambing unsur dan persamaan
reaksi
Menutup pembelajaran dengan Menjawab salam guru
memberikan salam
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Laporan diskusi, laporan praktikum, dan tes tertulis
2. Instrumen penilaian :
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Besi adalah logam yang paling banyak penggunaannya, dari segi jumlah maupun
ragamnya. Hal itu terjadi karena besi mempunyai sifat-sifat yang baik, yaitu kuat dan
mudah dibentuk. Berbeda dengan kayu yang mudah terbaar, besi tahan api serta
mempunyai titik leleh yang relatif tinggi. Namun demikian, ada kelemahan dari besi,
yaitu mudah berkarat, khususnya dalam suasana lembab.
a. Diantara sifat-sifat besi yang dikemukakan diatas, manakah yang tergolong
i. Sifat fisika?
ii. Sifat kimia?
b. Sebutkan penggunaan utama besi
c. Sebutkan beberapa upaya yang dilakukan orang untuk mencegah perkaratan besi
Sukrosa adalah suatu zat padat berbentuk butiran (granula) yang berwarna putih, mudah
larut dalam air, dan mempunyai rasa manis. Jika dipanaskan, warna kristal sukrosa mula-
mula berubah menjadi cokelat dan akhirnya menjadi hitam. Zat padat hitam ini tidak larut
dalam air dan tidak mempunyai rasa manis.
a. Dari uraian diatas, kemukakanlah
i. Sifat fisika sukrosa?
ii. Sifat kimia sukrosa?
b. Sebutkan satu perubahan fisika yang terjadi pada sukrosa. Jelaskan!
c. Sebutkan pula satu perubahan kimia yang terjadi pada sukrosa. Jelaskan jawabanmu!
d. Disebut apakah zat padat berwarna hitam yang terbentuk jika sukrosa dipanaskan?
2. Keterampilan
a. Tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi berbasis kimia
b. Eksperimen dalam percobaan klasifikasi materi yang dilakukan di rumah, yang dibuktikan
dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen bukti.
Indikator:
Siswa dapat menyusun tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi
berbasis kimia.
Indikator :
Siswa dapat mengklasifikasi materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi
4.2 Mengintegrasikan penulisan lambang unsur dan rumus kimia dengan persamaan reaksi kimia
berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada Pengetahuan
3.2.1 Menjelaskan lambang unsur dan rumus kimia
3.2.2 Menentukan rumus kimia senyawa yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia
2. Indikator KD pada Keterampilan
4.2.1 Mengklasifikasikan zat kimia ke dalam atom unsur, molekul unsur dan molekul senyawa
4.2.2 Mengidentifikasi suatu persamaan reaksi kimia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan dasar penulisan lambang unsur oleh Berzellius dengan santun
b. Menuliskan lambang unsur dengan teliti dan benar
c. Menuliskan rumus kimia senyawa dengan teliti dan benar
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan proses pembentukan hasil reaksi dari suatu reaksi kimia dengan cermat.
b. Menentukan rumus kimia senyawa yang dihasilkan dari suatu persamaan reaksi dengan tepat dan
teliti
3. Diberikan beberapa zat kimia yang berbeda, peserta didik dapat mengelompokkannya ke dalam atom
unsur, molekul unsur, dan molekul senyawa dengan teliti dan benar
4. Disajikan beberapa persamaan reaksi kimia, peserta didik dapat mengidentifikasi persamaan reaksi
yang benar dan salah serta dapat memperbaikinya
E. Materi Pembelajaran
1. Lambang Atom, Unsur dan Molekul
2. Persamaan Reaksi Kimia
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Menjelaskan tata cara belajar yang akan dilakukan
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok nya
3. Pertemuan Ketiga:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok nya
No
Soal Kunci Jawaban Penskoran
Soal
1 Jelaskan dasar penulisan Penulisan lambing unsur oleh Ditulis lengkap dan benar
lambang unsur oleh Berzellius: skornya 4
Berzellius ! 1. Lambang unsur diambil Ditulis tiga dan benar skornya
dari huruf pertama nama 3
unsur sesuai IUPAC Ditulis dua dan benar skornya
2. Jika ada lebih dari satu 2
unsur memiliki huruf Ditulis satu dan benar skornya
pertama yang sama maka 1
unsur pertamanya ditulis
satu huruf dan unsur
selanjutnya ditulis dengan
dua huruf
3. Jika ditulis dengan satu
huruf maka ditulis dengan
huruf kavital
4. Jika ditulis dengan dua
huruf, maka huruf pertama
huruf kavital, huruf kedua
huruf kecil
2 Lambang unsur dengan Kunci : e Skor = 1
nama Karbon, Kadmium,
dan Kalsium yang benar
adalah….
a. C, K, Kd
b. C, Ca, Cd
c. Ca, C, Kd
d. C, Kd, Ca
e. C, Cd, Ca
Jelaskan bagaimana proses 1. NaOH dan HCl bereaksi Ditulis lengkap dan benar
4 terbentuknya NaCl dari dengan cara pemutusan skornya 2
reaksi NaOH dengan HCl ! ikatan pembentukan ion Ditulis satu saja yang benar
Na+, OH-, H+ dan Cl- skornya 1
2. ion Na+bergabung dengan
Cl- dan H+ bergabung
dengan OH- sehingga
terbentuklah senyawa NaCl
dan H2O
5 Tuliskan persamaan reaksi H2SO4 (aq) + Na2CO3 (aq) → Dituliskan dengan lengkap
dari larutan Asam Sulfat As. sulfat Natrium Karbonat skor 4
dengan larutan Natrium H2CO3 (aq) + Na2SO4(aq) Dituliskan tiga senyawa saja
Karbonat dengan hasil as. karbonat Natrium dengan benar skor 3
reaksinya ! Sulfat Dituliskan dua senyawa saja
dengan benar skor 2
Dituliskan satu senyawa saja
dengan benar skor 1
6 Diketahui zat kimia berikut: Atom unsur : C dan Fe Kelima zat dikelompokkan
H2, C, CO2, H2SO4, dan Fe Molekul unsur : H2 dengan benar skor 5
Kelompokkanlah zat Molekul senyawa : CO2 dan H2- Empat zat dikelompokkan
tersebut ke dalam atom So4 dengan benar skor 4
unsur, molekul unsur dan Tiga zat dikelompokkan
molekul senyawa ! dengan benar skor 3
Dua zat dikelompokkan
dengan benar skor 2
Satu zat dikelompokkan
dengan benar skor 1
Perhatikan persamaan
7 reaksi berikut apakah sudah Reaksi tersebut masih salah Disebutkan dua kesalahan dan
benar atau tidak ! Jika dan kurang lengkap, yaitu diperbaiki dengan benar skor
masih salah perbaikilah 1. Na2CO3 tidak punya 4
dengan benar ! Fasa, seharusnya Disebutkan dua kesalahan dan
fasanya (aq) satu diperbaiki dengan benar
H2SO4 (aq) + Na2CO3 → skor 3
H2CO3 (aq) + NaSO4(aq) 2. NaSO4(aq) rumusnya Disebutkan dua kesalahan dan
salah, seharusnya tidak diperbaiki dengan benar
Na2SO4(aq) skor 2
Disebutkan satu kesalahan dan
diperbaiki dengan benar skor
2
Disebutkan satu kesalahan dan
tidak diperbaiki dengan benar
skor 1
Skor Maksimum 21
Skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimum
(RPP)-3
D. Tujuan pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat mendeskripsikan gambar model atom dari teori Dalton sampai teori Bohr
2. Siswa dapat membandingkan struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum
3. Siswa dapat menjelaskan partikel dasar penyusun atom, isotop, isobar, isoton dan konfigurasi
elektron
4. Siswa dapat membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
5. Siswa dapat mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
6. Siswa dapat mengaitkan hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegatifan)
7. Siswa dapat membandingkan besaran nilai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegatifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya dalam
tabel periodik
Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan jumlah proton, elektron, dan netron suatu atom unsur berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya.
2. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
3. Siswa dapat menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital.
4. Siswa dapat menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.
E. Materi pembelajaran
Materi fakta
1. Model atom
Model atom mengalami perkembangan yang dimulai dari model atom Dalton hingga teori
mekanika kuantum.
2. Partikel- partikel penyusun atom
Atom terdiri dari inti atom berupa proton (partikel bermuatan postif) dan neutron (partikel
bermuatan netral) serta elektron (partikel bermuatan negatif) yang mengelilingi inti atom.
3. Sifat unsur
4. Tabel periodik unsur
Materi konsep
1. Nomor atom dan nomormassa
2. Isotop, isobar, isoton
3. Bilangan kuantum
Bilangan kuantum dirumuskan oleh Schrodinger untuk meramalkan keberadaan elektron.
4. Bentuk orbital.
Orbital merupakan daerah atau ruang disekitar inti dimana peluang (kebolehjadian) terbesar
elektron dapat ditemukan. Beberapa orbital diantaranya orbital s, p, d, dan f. keempat orbital
tersebut memiliki bentuk- bentuk orbital berbeda
5. Periode dan golongan
Periode dan golongan unsur dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya.Periode
merupakan nomor kulit terluar sedangkan golongan merupakan jumlah elektron valensinya.
6. Sifat periodik unsur
Dalam satu golongan/ periode, unsur- unsur memiliki sifat- sifat yang cenderung teratur.Sifat-
sifat periodik tersebut diantaranya jari- jari atom, keelektronegatifan, energi ionisasi, afinitas
elektron, titik didih dan titik leleh, dll.
Materi prinsip
1. Aufbau
Elektron mempunyai kecenderungan untuk menempati subkulit dengan tingkat energi lebih
rendah terlebih dahulu
2. Pauli
Larangan pauli menyatakan bahwa didalam satu atom tidak boleh terdapat dua elektron dengan
empat bilangan kuantum yang sama
3. Hund
Pada orbital yang memiliki tingkat energi sama, pengisian elektron dalam orbital dilakukan
dengan spin sejajar terlebih dahulu (setengah penuh).
4. Perkembangan sistem periodik unsur
Tabel periodik unsur mengalami perkembangan dimulai dari, pengelompokkan berdasarkan
logam dan nonlogam, triade dobereiner, teori oktaf newlands, sistem periodik Mendeleev, dan
sistem periodik modern.
Materi prosedur
1. Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron menyatakan susunan elektron pada atom.Elektron mengelilingi inti pada
lintasan/ kulit tertentu yang disebut kulit atau tingkat energi
2. Diagram orbital
3. Cara menentukan letak unsur berdasarkan konfigurasi elektron
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas dengan presentasi kelompok
3. Latihan soal
4. Studi kepustakaan
5. Proyek (penugasan kelompok)
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi dan atom.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa rasa ingin tahu merupakan sumber dari segala
pengetahuan.Jangan takut berbuat salah (para ahli pun melakukan kesalahan, tetapi
melalui kesalahan yang mereka lakukan justru merupakan langkah pengembangan ilmu
pengetahuan). Dengan mempelajari struktur atom kita akan dapat memahami perbedaan
antara atom yang satu dari yang lainnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati model atom mulai dari teori atom Dalton sampai
mekanika kuantum
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar model atom (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang kelemahan dan kelebihan masing- masing model atom.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan model atom
dan struktur atom.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan model atom dan
struktur atom.
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan model atom.
Rencana pembelajaran selanjutnya:Konfigurasi elektron, bilangan kuantum dan diagram
orbital.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa letak elekron tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Dengan mempelajari bilangan kuantum, kita dapat memperkirakan letak elektron dalam
orbital.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mendemonstrasikan cara menuliskan konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
bilangan kuantum.
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Guru memberikan siswa selembar kartu soal konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
bilangan kuantum.
Eksplorasi: Siswasecara berpasangan (dengan teman sebangku) menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum dari kartu soal yang diberikan.
Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan pemahamannya tentang konfigurasi
elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum melalui latihan soal pada buku teks
kimia.
Guru memilih siswa secara acak untuk menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan dari jawaban tersebut.
Secara klasikal siswa menyimpulkan pemahaman tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan konfigurasi elektron, diagram orbital,
dan bilangan kuantum.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem periodik unsur
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang tabel periodik unsur.
Memotivasi: Guru memaparkanbahwa tabel periodik unsur banyak manfaatnya dalam
mempelajari sifat-sifat unsur. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak
unsur dalam sistem periodik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (1000 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar perkembangan tabel periodik unsur.
Siswa secara individu menganalisa dasar pengelompokkan tabel periodik unsur (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individu diminta untuk mengemukakan hasil analisanya
mengenai dasar pengelompokkan tabel periodik unsur.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang hubungan antara konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik, serta
sifat-sifat periodic unsur secara golongan dan periode.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan tabel periodik
unsur dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan tabel periodik unsur
dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, serta sifat-sifat
periodik unsur secara golongan dan periode.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat kartu unsur.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Ikatan Kimia
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan model atom yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk
media informasi, misalnya peta konsep.
Indikator :
Siswa dapat mengelompokkan unsur- unsur dengan sifat (wujud., rumus kimia, warna, dll) yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, seperti kartu unsur.
-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)-4
4.4.1. Menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
4.4.2. Membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam
4.4.3. Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain
2. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam menggunakan rumus lewis
3. Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan
sehari-hari
4. Siswa dapat menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
5. Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam
Keterampilan
1. Siswa dapat menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
2. Siswa dapatmenggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan
gas mulia
3. Siswa dapat memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
E. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
2. Sifat fisis senyawa
Sifat fisis senyawa berupa titik didih, titih leleh, kelarutan dalam air, dll. Sifat fisis senyawa
bergantung pada ikatan dalam senyawa dan gaya antarmolekul
Materi konsep
1. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan gaya elektrostatik yang terjadi antara ion bermuatan positif (kation) dan ion
bermuatan negatif (anion)
2. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan elektron
bersama
3. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan
elektron bersama dimana pasangan elektron tersebut berasal dari salah satu unsur.
4. Ikatan logam
5. Kepolaran senyawa
Materi prinsip
1. Teori Domain Elektron
2. Bentuk molekul
Materi prosedur
1. Langkah kerja percobaan kepolaran senyawa
2. Langkah- langkah meramalkan ikatan kimia
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas
3. Praktikum
4. Latihan soal
5. Ekplorasi perpustakaan/ internet
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang ikatan kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa kita tidak dapat menemukan unsur- unsur gas
mulia dalam bentuk senyawa sedangkan unsur- unsur lain seperti natrium hanya dapat
ditemukan dalam bentuk senyawa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis hubungan kestabilan gas mulia dan konfigurasi
elektron unsur- unsur golongan gas mulia
Siswa secara berkelompok melakukan analisis terhadap hubungan kestabilan gas mulia
dan konfigurasi elektron unsur- unsur golongan gas mulia (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa secara berkelompok melakukan diskusi tentang pembentukan ikatan ion, kovalen
dan kordinasi serta ikatan logam
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang aturan oktet dan struktur Lewis, serta pembentukan ikatan ion, kovalen,
koordinasi dan ikatan logam.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang aturan oktet/duplet dan
struktur Lewis.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan aturan oktet/duplet dan struktur
Lewis, dan pembentukan ikatan kimia dari berbagai unsur
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: sifat fisika senyawa dan kepolaran senyawa
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (20 menit)
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang kepolaran senyawa.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari kepolaran senyawa, kita
dapat menjelaskan penyebab minyak dan air tidak dapat bersatu.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (100 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum kepolaran senyawa.
Guru mengajak siswa untuk mengamati larutan yang akan diuji kepolarannya (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis
praktikum kepolaran senyawa dengan cermat dan teliti
Elaborasi: Guru menjelaskan/ mendemontrasikan cara menguji kepolaran senyawa.Siswa
dibimbing guru untuk praktik menguji kepolaran senyawa.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan praktikum kepolaran senyawa.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
praktikum kepolaran senyawa.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kepolaran senyawa.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan kepolaran
senyawa
Tindak lanjut: Penugasan portofolio berupa laporan tertulis hasil praktikum kepolaran
senyawa dan sifat fisika senyawa
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hukum- hukum Dasar Kimia
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Gambarlah rumus elektron untuk setiap senyawa ion berikut:
a. MgF2
b. Na2S
c. K2O
d. AlN
e. Mg3N2
Nyatakan jenis ikatan kimia (kovalen atau ion) dalam zat-zat berikut:
a. NaH
b. NH3
c. CCl4
d. MgCl2
e. C2H2
f. HCl
Manakah yang diharapkan mempunyai titik didih lebih tinggi NH3 atau BH3? Jelaskan.
2. Keterampilan
Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan percobaan kepolaran
senyawa
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui
kepolaran senyawa.
(RPP) - 5
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
2. Siswa dapat menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara
jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
3. Siswa dapat menghitung massa zat, volume dan jumlah partikel jika diketahui jumlah molnya
Keterampilan
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan pembuktian hukum Lavoisier
3. Siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia
E. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Atom
2. Massa zat
3. Reaksi kimia
Materi konsep
1. Massa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
2. Persamaan reaksi
3. Konsep Mol
4. Perhitungan kimia
5. Pereaksi pembatas
Materi prinsip
Hukum- hukum dasar kimia
Materi prosedur
1. Prosedur kerja untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Langkah-langkah perhitungan kimia
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas
3. Observasi
4. Praktikum
5. Latihan soal
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa ilmu kimia mempelajari materi dan
perubahannya. Perubahan materi menjadi materi lain dapat lebih mudah dipelajari
dengan cara menuliskan persamaan reaksinya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati tabel periodik unsur.
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap tabel periodik unsur (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Siswa melalukan studi pustaka untuk mengetahui massa atom relative (Ar) dan massa
molekul relative (Mr) suatu senyawa
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya tentang lambang atom
dan rumus kimia.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menyetarakan
persamaan reaksi kimia.
Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal penyetaraan persamaan reaksi dan penentuan
Ar atau Mr suatu senyawa
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pembahasan jawaban
tersebut.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks..
Rencana pembelajaran selanjutnya : Praktikum Hukum dasar kimia
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum dasar kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa hukum dasar kimia penting untuk dipelajari
karena penulisan rumus kimia, reaksi kimia, perhitungan zat- zat yang terlibat dalam
reaksi sangat berkaitan dengan hukum kimia.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (100 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum pembuktian hukum
Lavoisier.
Guru mengajak siswa untuk mengkaji modul praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis
praktikum pembuktian hukum Lavoisier dengan cermat dan teliti
Elaborasi: Siswa dibimbing guru untuk melakukan praktikum pembuktian hukum
Lavoisier.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan model atom.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hukum Lavoisier.
Tindak lanjut: Siswa secara berkelompok diberikan penugasan portofolio berupa
laporan tertulis hasil praktikum pembuktian hukum Lavoisier dan membuat peta konsep
mengenai hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, hukum
Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro).
Rencana pembelajaran selanjutnya: stoikiometri (perhitungan kimia)
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang konsep mol
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dalam suatu eksperimen sangat penting untuk
mengetahui jumlah kuantitatif dari senyawa yang direaksikan agar menghasilkan
sejumlah produk yang diinginkan. Sehingga, kita perlu mempelajari stoikiometri reaksi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (100 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang stoikiometrireaksi
Siswa secara individu mengkaji literatur tentang stoikiometrireaksi (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menghitung kuantitas
suatu zat, pereaksi pembatas, dan senyawa hidrat.
Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal perhitungan kuantitas suatu zat, pereaksi
pembatas, dan senyawa hidrat.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pembahasan jawaban
tersebut.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang stoikiometri reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan stoikiometri reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya : Larutan Asam Basa dan perhitungan pHnya
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Jumlah partikel yang terdapat dalam 10 liter gas nitrogen adalah 3,01 x 10 23. Pada keadaan
yang sama, berapa jumlah partikel yang terdapat dalam 30 liter gas amonia?
Analisis cuplikan garam dapur dari dua tempat yang berbeda menghasilkan data sebagai
berikut:
Massa garam Massa natrium Massa klorin
Cuplikan
(gram) (gram) (gram)
I 0,2925 0,1150 0,1775
II 1,775 0,690 1,065
Apakah hukum Proust berlaku pada data percobaan tersebut?
Aluminium dapat bereaksi dengan belerang membentuk aluminium sulfida (Al2S3). Pada
suatu percobaan, direaksikan 10 gram aluminium dan 10 gram belerang. (Ar Al = 27; S = 32)
a. Tulis persamaan setara untuk reaksi tersebut.
b. Tentukan pereaksi pembatasnya.
c. Tentukan massa aluminium sulfida yang terbentuk.
d. Tentukan massa pereaksi yang bersisa
Pembakaran sempurna 5 liter (T,P) campuran gas metana (CH4) dan etana (C2H6)
menghasilkan 7 liter karbon dioksida (T,P). hitung volum metana dalam campuran tersebut.
2. Keterampilan
a. Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan praktikum pembuktian
hukum Lavoisier
b. Peta konsep tentang hukum dasar kimia
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan studi pustaka, diharapkan siswa dapat:
(1) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Arhenius.
(2) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(3) Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(4) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
(5) Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
(6) Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.
E. Materi Ajar :
o Konsep asam dan basa
1) Teori asam basa Arhenius
o Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+.Asam Arhenius dirumuskan sebagai HxZ
dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ(aq) → xH+ (aq) + Zx- (aq)
Contoh : HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (aq)
o Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh suatu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion
negative yang terbentuk dari asam setelah melepskan ion H+ disebut ion sisa asam.
o Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH_) dirumuskan sebagai
M(OH)x (aq) → Mz+ (aq) + xOH-(aq)
2.Teori asam basa Bronsted-Lowry
o Asam adalah spesi yang memberikan proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton
pada suatu reaksi pemindahan proton.
o Asam Bronsted-Lowry = donor proton
o Basa Bronsted -Lowry = akseptor proton
o Contoh : HCl(benzene) + NH3(benzene) → NH4Cl(s)
Asam basa
NH4+(aq) + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+
Asam Basa Basa Asam
HSO4-(aq) + CO3 (aq)
2-
→ SO4 (aq) + HCO3-(aq)
2-
Derajat keasaman pH
Menurut Sorenson,nilai pH dapat dirumuskan : pH = -log [H+]
Dengan cara yang sama, konsep pH dapat diterapkan untuk konsentrasi OH
Dan Kw.
pOH = - log [OH-]
pKw = - log Kw
Dalam larutan asam, pH < 7
Dalam larutan basa, pH > 7
Dalam larutan netral pH = 7
Contoh :1. Berapakah pH larutan jika konsentrasi ion H+ sebesar :
a. 1x103 b. 5x10-6 (diketahui log 2= 0,3)
+ -3
Jawab: a. [H ] =1x10
pH = -log (1x10-6)
= 3
b. [H+] = -log (5x10-6)
pH = 6-log5
= 6-log10/2=6 – (log 10-log 2)
= 5+log2
= 5,3
5. Derajat ionisasi tetapan asam dan tetapan basa
Asam dan basa merupakan zat elektrolit .Oleh karena itu, asam dan basa dapat dibedakan menjadi
asam kuat dan asam lemah, serta basa kuat dan basa lemah.Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh
tingkat ionisasi /dissosiasinya, yakni banyak sedikitnya ion H+ dan ion OH- yang dilepas oleh asam
dan basa, yang dinyatakan oleh derajat ionisasi, α.
α = jumlah mol zat yang terionisasi
jumlah mol yang dilarutkan
Untuk asam dan basa kuat; α mendekati 1
Untuk asam dan basa lemah ; 0 < α < 1
Disamping itu, kekuatan asam dan basa dapat dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya, yang disebut
tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb).
6. Aplikasi konsep pH dalam pencemaran
Nilai pHdapat di gunakan parameter kualitas air telah kita ketahui bahwa pH air
Murni adalah7 namun demikian. Air alam jarang mempunyai pH tepat7 air hujan misalnya
Cenderung mempunyai pH kurang dari7 hal itu terjadi karena karbon dioksida yang
Terdapat diudara dapat larut dalam air hujan membentuk asam karbonat air hujan
Dinyatakan sebagai hujan asam jika pHnya kurang dari 5,6 secara umum ,pH minimum
Dan maksimum air bersih adalah 6,5 dan 8,5
F. Metode Pembelajaran
Praktikum, Diskusi, Tanya jawab dan penugasan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (15 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi asam basa yang akan diajarkan dengan
menyebutkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang akan dicapai.
Aperseps : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan teori asam basa
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari teori asam basa dan penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam bentuk
media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan komunikasi, serta alat
bahan praktikum
Kegiatan Inti (105 menit)
Tatap Muka
- Membimbing dan mengarahkan siswa dalam pemahaman tentang teori asam basa Arhenius, Bronsted
Lowry, dan Lewis.
- Siswa mencari informasi dari buku tentang teori asam basa Arhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis
- Siswa menanyakan pada guru tentang hal yang belum dipahami
Tugas Terstruktur
- Siswa berlatih menentukan pasangan asam basa dari ketiga teori asam basa.
Penutup (15 menit)
- Siswa menyimpulkan teori asam basa bersama guru
- Siswa mencatat tugas rumah yang diberikan oleh guru
- Guru menyampaikan pelajaran selanjutnya : Praktikum Indikator asam basa dan penentuanya
Latihan 1
1.Tuliskan reaksi ionisasi dari asam/basa berikut:
a. asam nitrat b. barium hidroksida
2.Tentukan sifat setiap spesi,asam atau basa menurut Bronsted Lowry:
a. CH3COOH(aq) + H2SO4(aq) CH3COOH2+(aq) + HSO4-(aq)
b. CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
3.Manakah diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam basa Lewis?
a. NH3 + BF3 → H3N:BF3
b. Ca +S → Ca2+ + S2-
Pertemuan 2
Kegiatan Awal (15 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi indikator asam basa dan penentuannya melalui
percobaan
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang indikator asam basa
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari indikator asam basa
Kegiatan Inti (105 menit)
Tatap muka
- Guru mengarahkan dan membimbing siswa merancang dan melakukan percobaan untuk
mengidentifikasi asam dan basa dengan berbagai indicator (indicator alam dan indicator kimia)
melalui kerja kelompok di laboratorium.
Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan untuk mengidentifikasikan asam dan basa dengan berbagai indikator
(indikator alam dan indikator kimia).
- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya ke depan dan kelompok lain
memperhaikan serta menanyakan hal yang kurang dipahami
- Melakukan tanya jawab tentang sifat asam basa
Latihan 2
1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indicator kertas lakmus merah(LM) dan lakmus
biru (LB).Tentukan sifat larutan apakah asam, basa, atau netral.Tentukan pula pH-nya apakah < 7, >7, ═
7.
Larutan yang diuji LM LB Sifat larutan pH
A Merah Biru …….. …….
B Merah Merah …….. …….
C Biru Biru …….. …….
D merah merah ……... ……..
2. Suatu larutan tidak mengubah warna indicator kertas lakmus merah. Apakah dapat disimpulkan bahwa
larutan itu bersifat asam/ jelaskan jawabmu.
3. Suatu indicator menghasilkan warna biru dalam air kapur dan warna kuning dalam asam cuka. Bagaimana
warna indicator itu dalam:
a. air jeruk
b. air sabun
Jelaskan jawabanmu !
Pertemuan 3
Kegiatan Awal (15 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi perhitungan pH larutan secara teori
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang hubungan pH dengan sifat asam basa larutan
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari perhitungan pH larutan
I. Penilaian
1.Tehnik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes tertulis
Essay test
2. Bentuk Instrumen
- Performans/kinerja
- Laporan
3. Soal / instrumen
No Soal Kunci Skor
Jawaban
Jelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius.
1. terlampir 2
Jelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry
2. terlampir 2
Sebutkan fungsi setiap spesi, sebagai asam atau basa , pada reaksi
3. terlampir 4
asam basa berikut.
a. S2- + H2O ═ HS- + OH-
b. CH3NH2 + HCl ═ CH3NH3+ + Cl
Manakah diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam basa
4. terlampir 5
Lewis?
a. NH3 + BF3 → H3N:BF3
b. Ca + S → Ca2+ + S2-
5. 1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indicator terlampir 8
kertas lakmus merah(LM) dan lakmus biru (LB).Tentukan sifat larutan
apakah asam, basa, atau netral.Tentukan pula pH-nya apakah < 7, >7,
═ 7.
Larutan Lakmus Lakmus Sifat pH
yang Merah Biru larutan
diuji
A Merah Biru …….. …….
B Merah Merah …….. …….
C Biru Biru …….. …….
D
merah merah ……... ……..
Bagaimana hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam ?
6. terlampir 10
Susunlah asam-asam dalam tabel 5.3 di bawah menurut kekuatannya,
mulai dari asam yang terlemah.
Tetapan ionisasi suatu asam adalah 1 x 10-5, berapa persen asam itu
7. terlampir 14
mengion dalam larutan yang konsentrasinya:
a. 0,1 M b. 0,01M
Basa LOH dan MOH mempunyai tetapan ionisasi (Kb) berturut-turut 2
8. terlampir 10
x 10-5 dan 1 x 10 -7.Basa manakah yang lebih kuat
Tentukanlah pH masing-masing larutan berikut:
9. terlampir 15
a. HCOOH 0,01 M (Ka = 1,8 x 10-4)
b. Amonia 0,1 M (Kb = 1 x 10 -5)
Tentukanlah pH masing-masing larutan berikut:
10. terlampir 10
a. KOH 0,02 M
b. HCl 0,1 M
Kunci jawaban
1. Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+.
Basa ialah zat yang dalam air melepaskan ion OH-
2. Asam : zat yang mendonorkan proton.
Basa : zat yang menerima proton
6. Hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam adalah berbanding lurus
Semakin tinggi nilai tetapan ionisasinya ( Ka ), maka tingkat keasaman semakin kuat. Tingginya nilai
Ka menandakan bahwa asam tersebut terionisasi sempurna. Asam yang terionisasi sempurna adalah
asam yang kuat.
Urutan berdasarkan kekuatan asam :
Fenol
Asam Sianida
Asam Asetat
Asam Benzoat makin kuat
Asam Format
Asam Fluorida
Ka 1 105
α = = = 0,01
M 0,1
Dalam bentuk prosentase = 0,01 x 100%
= 1%
b). Untuk keadaan pada larutan 0,01 M :
Ka 1 105
α = = = 3,16 × 10-2
M 0,01
Dalam bentuk prosentase = 3,16 × 10-2 × 100%
= 3,16%
8. Kb LOH = 2 x 10-5
Kb MOH = 1 x 10-7
Makin besar nilai Kb, makin kuat basa tersebut. Jadi, LOH adalah basa yang lebih
kuat daripada MOH.
9. a) Reaksi = HCOOH H+ + HCOO-
[ H+ ] = Ka M
= 1,8 104 0,01
= 1,34 x 10-3 M
pH = -log [ H+ ]
= -log ( 1,34 x 10-3)
= 2,87
b) Reaksi = HF H+ + F-
[ H+ ] = M×α
= 0,1 × 0,08
= 0,008 M
pH = -log ( 0,008 ) = 2,10
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
2. Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan zat yang teroksidasi, tereduksi, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam
suatu reaksi redoks
2. Siswa dapat menentukan oksidator dan reduktor dari suatu reaksi redoks
E. Materi Pembelajaran
Materi konsep
1. Reaksi oksidasi – reduksi
2. Oksidator dan reduktor
3. Bilangan oksidasi
Materi prinsip
1. Aturan penentuan bilangan oksidasi
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Observasi
3. Diskusi kelas
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi reduksi dan oksidasi.
Memotivasi: Guru memaparkanbeberapa contoh reaksi reduksi dan oksidasi dalam
kehidupan sehari- hari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar- gambar contoh reaksi reduksi-oksidasi
dalam dalam kehidupan
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi.
Rencana pembelajaran selanjutnya: penentuan bilangan oksidasi unsur dalam molekul
dan ion
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bilangan oksidasi.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari bilangan oksidasi, kita dapat
membedakan reaksi reduksi dan oksidasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru menjelaskan tentang bilangan oksidasi dengan media power point pembelajaran
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk berlatih menentukan bilangan oksidasi
atom dalam molekul atau ion.
Siswa didudukkan secara berkelompok (sesuai kelompok praktikum) melakukan
permainan yang bertujuan untuk melatih kemampuan menentukan bilangan oksidasi serta
kerja sama antar siswa.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengerjakan kartu soal yang diberikan dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya secepat mungkin.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan penentuan bilangan oksidasi.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
penentuan bilangan oksidasi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bilangan oksidasi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bilangan oksidasi.
Tindak lanjut:Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Reduktor dan oksidator
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reduktor dan oksidator.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari reduktor dan oksidator, kita
dapat lebih memahami reaksi redoks
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh persamaan reaksi reduksi-oksidasi untuk
menentukan reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap persamaan reaksi reduksi-
oksidasi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang oksidator dan reduktor.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reduktor dan oksidator.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reduktor dan oksidator.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Elektrokimia
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam senyawa-senyawa berikut :
a. KClO
b. KClO3
c. NaCl
d. NaClO4
e. AgClO3
Tentukan zat-zat dari reaksi dibawah ini yang bertindak sebagai oksidator, reduktor,
hasil oksidasi, dan hasil reduksi.
a. MnO2 + 2HBr → MnBr2 + Br2 + H2O
b. 2KClO3→ 2KCl + 3O2
c. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
d. Cu2O + CO → 2Cu + CO2
e. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
Isilah tabel berikut ini:
Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa
+ -
K NO2
+
K NO3-
2+
Mg P3-
Ca2+ O2-
Fe3+ O2-
2. Keterampilan
Peta konsep perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi yang dikomunikasikan
dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep.
(RPP)-8
D. Tujuan Pembelajaran
Sikap
1. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu untuk memperoleh informasi tentang dan elektrokimia
2. Siswa dapat memberi kesempatan kepada teman lain untuk mengajukan pendapat dan
mengomentarinya dengan santun ketika melakukan kerja kelompok
Pengetahuan
1. Siswa dapat memahami prinsip kerja sel volta dan elektrolisis
2. Siswa dapat menganalisis reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda dari sel volta dan elektrolisis
3. Siswa dapat menuliskan notasi sel volta
4. Siswa dapat memahami potensial elektroda standar
5. Siswa dapat meramalkan kespontanan suatu reaksi redoks berdasarkan potensial selnya
6. Siswa dapat memahami deret keaktifan logam (deret volta)
7. Siswa dapat memahami hukum-hukum faraday
8. Siswa dapat menyebutkan contoh pengaplikasian sel volta dan elektrolisis dalam kehidupan
9. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja contoh pengaplikasian sel volta dan elektrolisis dalam
kehidupan
10. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi besi
11. Siswa dapat mengajukan gagasan tentang cara mengatasi korosi besi
Keterampilan
1. Siswa dapat menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunakan metode bilangan oksidasi dan
metode setengah reaksi
2. Siswa dapat menggambarkan susunan sel volta dan elektrolisis
3. Siswa dapat menghitung potensial sel dari suatu reaksi redoks
4. Siswa dapat menentukan massa zat yang terbentuk dalam suatu sel elektrolisis
5. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pembuktian terjadinya korosi dan pencegahan
korosi besi
6. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan pembuktian terjadinya korosi dan pencegahan korosi
besi dalam bentuk laporan tertulis
E. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Notasi sel volta
2. Potensial elektroda standar
3. Aplikasi reaksi redoks
Materi konsep
1. Reaksi redoks
2. Sel volta
3. Elektrolisis
Materi prinsip
Hukum-hukum Faraday
Materi prosedur
1. Prosedur kerjaperobaan pembuktian terjadinya korosi dan pencegahan korosi
2. Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas
3. Praktikum
4. Latihan soal
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi redoks.
Memotivasi: Guru mengingatkan kembali mengenai reaksi redoks pada pertemuan
sebelumnya. Guru menyebutkan beberapa contoh aplikasi reaksi redoks, seperti pada
batu baterai, aki, dll.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mendemonstrasikan cara penyetaraan reaksi redoks menggunakan metode
bilangan oksidasi dan setengah reaksi.
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru tentang cara penyetaraan reaksi
redoks menggunakan metode bilangan oksidasi dan setengah reaksi (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Guru memberikan dua soal persamaan reaksi, yaitu reaksi dengan suasana asam dan
reaksi dengan suasana basa
Siswa dibagi menjadi empat grup dengan pembagian tugas sebagai berikut:
o Soal 1 : Susana asam
Grup 1 : metode bilangan oksidasi
Grup 2 : metode setengah reaksi
o Soal 2 : Suasana basa
Grup 3 : metode bilangan oksidasi
Grup 4 : metode setengah reaksi
Eksplorasi: Siswa menyetarakan persamaan reaksi dengan meode yang sesuai dengan
grupnya.
Guru mengajak siswa untuk membandingkan jawaban antar grup (grup 1 dan 2; grup 3
dan 4)
Elaborasi: Siswa secara individu berlatih menyetarakan persamaan reaksi redoks yang
terdapat pada buku teks.
Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal penyetaraan persamaan reaksi.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang penyetaraan reaksi redoks.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan penyetaraan reaksi redoks.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya : Sel volta
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sel volta.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara redoks
dengan arus listrik. Reaksi redoks spontan dapat digunakan sebagai sumber arus listrik
karena menghasilkan arus listrik.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati video simulasi sel volta
Siswa secara individu mengamati video simulasi sel volta(secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi mengenai prinsip
kerja sel volta.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sel volta
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sel volta.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya : Potensial reaksi redoks dan aplikasi reaksi redoks
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang potensial reaksi redoks dan
aplikasi reaksi redoks.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk meramalkan spontan tidaknya suatu reaksi
redoks dapat menggunakan potensial sel reaksi redoks tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang potensial sel
Siswa secara individu mengkaji literatur tentang potensial sel (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan secara berkelompok berdiskusi
mengenai aplikasi reaksi redoks (tiap kelompok membahas aplikasi yang berbeda-beda).
Siswa secara berkelompok menyajikan hasil diskusi di depan kelas.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang potensial sel dan aplikasi
reaksi redoks.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan potensial sel dan aplikasi reaksi
redoks.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya : Elektrolisis
4. Pertemuan ke-4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang elektrolisis.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa kebalikan dari sel volta adalah sel elektrolisis,
yaitu penggunaan arus listrik untuk mendorong suatu reaksi redoks tak spontan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati video simulasi sel elektrolisis
Siswa secara individu mengamati video simulasi sel elektrolisis.(secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi mengenai prinsip
kerja sel elektrolisis.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang elektrolisis.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan elektrolisis.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya : Hukum Faraday dan aplikasi reaksi redoks
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang aplikasi elektrolisis dan korosi
pada logam
Memotivasi: Guru menyebutkan contoh-contoh aplikasi elektrolisis, misalnya
penyepuhan sendok. Massa logam yang melindungi sendok dapat dihitung dengan
menggunakan hukum Faraday.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (105 menit)
Guru mengajaksiswa untuk mengkaji literatur tentang hukum Faraday.
Siswa secara individu mengkaji literatur tentang hukum Faraday (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya dan berlatih
menghitung massa zat yang dihasilkan dalam elektrolisis menggnakan hukum Faraday.
Siswa berdiskusi secara kelompok tentang korosi pada logam dan penyebabnya serta
pencegahannya, serta melakukan percobaan korosi logam besi
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang aplikasi sel
elektrolisis.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hukum Faraday dan aplikasi
sel elektrolisis.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hukum Faraday dan aplikasi sel
elektrolisis.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya : Hidrokarbon
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Setarakan persamaan reaksi berikut (dengan metode bilangan oksidasi atau setengah reaksi):
H2S(g) + Cr2O72-(aq) + H+(aq)→ S(s) + Cr3+(aq) + H2O(l)
Suatu sel volta tersusun dari elektrode-elektrode logam zink dan logam tembaga yang
tercelup dalam larutan garam nitratnya.
Cu2+(aq) + 2e-→ Cu(s) Eo = +0,34 volt
Zn2+(aq) + 2e-→ Zn(s) Eo = -0,76 volt
a. Tentukan logam yang merupaka anode
b. Tentukan logam yang merupakan katode
c. Tuliskan reaksi redoks dalam sel
d. Tuliskan notasi sel reaksi tersebut
e. Tentukan besar potensial sel yang dihasilkan
Jika listrik sebanyak 0,4 F dialirkan ke dalam larutan tembaga(II) sulfat dengan elektrode Pt,
tentukan massa tembaga di katode dan volume gas yang terbentuk di anode (STP) (Ar Cu =
63,5)
Jelaskan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah korosi pada besi
2. Keterampilan
Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan praktikum pembuktian
terjadinya korosi dan pencegahan korosi besi
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan menggali informasi diharapkan siswa dapat:
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
2. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna.
3. Menuliskan reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon
4. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon pada lingkungan dan kesehatan
5. Membedakan reaksi yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna
6. Mengatasi dampak pembakaran pada lingkungan dankesehatan
E. Materi Pembelajaran
Alkana, Alkena dan Alkuna
1. Alkana
a) Rumus umum alkana ( CnH2n + 2 )
b) Deret Homolog alkana
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Latihan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (135 menit)
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Apresiasi materi hidro karbon
2. Kegiatan Inti 110 menit
Guru memberikan pembahasan teori hidro karbon, pemberian
nama senyawa alkana, alkena dan alkuna yang didiskusikan secara
berkelompok
Guru membimbing siswa dalam menggambarkan struktur
hidrokarbon dan memberikan contoh penamaannya
Tanya jawab cara pemberian nama alkana, alkena dan alkuna
melalui diskusi kelas, dimana satu kelompok membacakan hasil
diskusinya ke depan kelas
Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dan
dikumpulkan ke meja guru bila sudah selesai
I. Penilaian
1. Pengetahuan : Tertulis
Bentuk instrument: Laporan kelompok dan tes pilihan berganda
Butir Soal
1. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah alkana. Rumus umum alkana adalah…
a. CnH2n+1 d. CnH2n-2
b. CnH2n+2 e. CnH2n-1
c. CnH2n
2. Suatu senyawa mempunyai rumus struktur sebagai berikut:
CH3 – CH2 – CH(CH3) – C (CH3)2 – CH3
Nama senyawa tersebut adalah…
a. 3,4,4-trimetilpeatana
b. 3,4,4-trimetilbutana
c. 2,2,3-trimetilpentana
d. 3-metil-4-etilpentana
e. 2-etil-4-metilbutana
3. Senyawa pentana dengan 2-metilbutana merupakan dua senyawa yang saling berisometri…
a. Rantai d. Polimeri
b. Posisi e. Gugus fungsi
c. Metameri
4. Tata nama senyawa alkana di bawah ini adalah tata nama yang dibenarkan menurut IUPAC,
kecuali…
a. 2-metilbutana
b. 3-metilbutana
c. 2-metil-3-etilheksana
d. 2,2-dimetilheksana
e. 2,2,3,3-tetrametilheksana
5. Jumlah isomeri senyawa heptana adalah…
a. 7 d. 10
b. 8 e. 11
c. 9
Jawaban :
No Jawaban skor
1. B. CnH2n +2 1
4. B. 3-metil butana 1
5. E. 5 1
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai x100
SkorMaksimum
______________________________ ______________________________
NIP. NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)-10
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan proses teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
2. Menuliskan jenis-jenis minyak bumi
3. Mempresentasikan proses teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
E. Materi Pembelajaran
1. Minyak bumi
2. Fraksi minyak bumi dan kegunaannya
MINYAK BUMI
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya Jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
Salam pembuka
Melakukan absensi kehadiran siswa untuk melihat kesiapan siswa
dalam mengikuti pembelajaran
Menjelaskan SK dan KD dan indicator yang harus dicapai siswa
setelah proses pembelajaran
Apresiasi materi minyak bumi,dan kegunaannya
2. Kegiatan Inti 120 menit
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
Guru memberikan pertanyaan tentang proses pembentukan minyak
bumi, teknik proses pemisahan fraksi minyak bumi, dan kegunaan dari
minyak bumi
Siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru melalui
studi pustaka dan menggali informasi internet
Setiap kelompok masuk ruang lab komputer untuk mencari materi
tentang minyak bumi di internet
Masing-masing kelompok Kembali ke ruang kelas untuk membuat
laporan hasil diskusi sesuai format yang diberikan oleh guru
3. Kegiatan Akhir 5 menit
Mengingatkan siswa untuk melanjutkan laporan diskusinya bila belum
selesai agar pertemuan selanjutnya dapat dipresentasikan
Pertemuan 2
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
Salam pembuka
Melakukan absensi kehadiran siswa untuk melihat kesiapan siswa
dalam mengikuti pembelajaran
Apresiasi : Menanyakan kesiapan laporan diskusi kelompok pertemuan
sebelumnya
2. Kegiatan Inti 120 menit
Siswa mengambil tempat duduk sesuai dengan kelompok masing-
masing
Kelompok yang ditunjuk maju mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang proses pembentukan minyak bumi dan kelompok
lain memperhatikan sambil memberikan pertanyaan dan tanggapan
Kelompok yang ditunjuk maju mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang teknik proses pemisahan fraksi minyak bumi dan
kelompok lain memperhatikan sambil memberikan pertanyaan dan
tanggapan
Kelompok yang ditunjuk maju mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang manfaat dan kegunaan minyak bumi dan
kelompok lain memperhatikan sambil memberikan pertanyaan dan
tanggapan
Guru memberikan penjelasan tentang materi yang dirasa kurang pada
saat presentasi kelompok
3. Kegiatan Akhir 5 menit
Masing-masing kelompok mengumpulkan laporan diskusinya ke meja
guru
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran
Menyampaikan materi selanjutnya: Polimer
I. Penilaian
1. Pengetahuan
Teknik : Tertulis
Bentuk instrument : Laporan diskusi, Pilihan berganda dan Essay tes.
Butir Soal
1. Bagaimanakah proses terjadinya minyak bumi?
2. Mengapa minyak bumi, batu bara, dan gas alam disebut sebagai bahan bakar fosil? Sebutkan
komponen-komponen utama penyusun bahan bakar tersebut!
3. Fraksi minyak bumi hasil destilasi bertingkat yang mempunyai titik didih paling rendah adalah…
a. LPG d. Aspal
b. LNG e. Solar
c. Bensin
4. TEL adalah zat aditif yang sangat diharapkan untuk ditinggalkan, hal tersebut disebabkan…
a. Adanya TEL harga bensin menjadi lebih mahal
b. Mengandung zat pencemaran
c. Merusak mesin
d. Menaikkan kualitas bensin
e. Mengurangi efisiensi bahan bakar
5. Bensin Premium dengan kadar oktan 80% memiliki komposisi…
a. 20% n-heptana dan 80% isooktana
b. 20% isooktana dan 80% n-heptana
c. 20% n-heksana dan 80% isooktana
d. 20% isooktana dan 80% n-heksana
e. 20% n-pentana dan 80% isooktana
Jawaban :
No Jawaban skor
1. Proses terjadinya minyak bumi melalui pelapukan fosil yang tertimbun di 10
dasar laut melalui waktu yang cukup lama lebih kurang 250 juta tahun,
2. Karena minyak bumi batu bara dan gas alam berasal dari fosil-fosil yang 10
tertimbun di dasar laut.
3. Fraksi minyak bumi hasil destilasi bertingkat yang mempunyai titik didih 5
paling rendah adalah : c. Bensin
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai x100
SkorMaksimum
______________________________ ______________________________
NIP. NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 11
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, diharapkan siswa dapat:
3.11.1. Menuliskan struktur dasar polimer
3.11.2. Menuliskan nama dari berbagai polimer berdasarkan strukturnya
3.11.3. Menjelaskan pengelompokan polimer berdasarkan pembentukannya, senyawa pembentuknya,
bahan penyusunnya, ketahanan terhadap panas, struktur, fungsi dan penguraiannya
4.11.1. Diberikan berbagai bahan polimer untuk dikelompokkan berdasarkan pembentukannya, bahan
penyusunnya, ketahanan terhadap panas, struktur, fungsi dan penguraiannya
E. Materi Ajar :
Pengertian dan Jenis-jenis polimer
Klasifikasi polimer dan kegunaannya
F. Metode Pembelajaran :
Ceramah
Diskusi kelompok
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberi salam
Melakukan absensi kehadiran dan mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi mengenai materi dan indikator yang akan dicapai selama
pembelajaran
Apersepsi tentang materi polimer dalam kehidupan sehari-hari
Pertemuan 2 :
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Salam pembuka
Melakukan absensi kehadiran siswa untuk melihat kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
Apresiasi : Menanyakan kesiapan laporan diskusi kelompok pertemuan sebelumnya
I. Penilaian
1. Pengetahuan
Bentuk tes : tertulis
Instrumen : Laporan hasil diskusi dan tes Essay
No Soal Jawaban Skor
1 Jelaskan apa yang Polimer merupakan senyawa gabungan dari 10
dimaksud dengan polimer ! monomer-monomer membentuk ranatai/senyawa
yang lebih besar yang dinamakan dengan
makromolekul
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai x100
SkorMaksimum
______________________________ ______________________________
NIP. NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
E. Materi Ajar
: Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid
merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat didispersikan ke dalam suatu media yang homogeny. Ukuran
zat yang didispersikan berkisar dari 1 nm - 1µm.
Campuran dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Perbandingannya dapat kita lihat
dalam table berikut.
1.Jenis-Jenis Koloid
Penggolongan system koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya tersebut.
Berdasarkan fase terdispersinya, system koloid dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sol (fase terdispersi
berupa zat padat), emulsi (fase terdispersi berupa zat cair), dan buih (fase terdispersi berupa gas).Selanjutnya
, sol, emulsi, dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya, seperti pada table berikut:
No. Fase Fase Nama Contoh
Terdispersisa Pendispersi
1. Padat Gas Aerosol padatAsap (smoke), debu di udara
2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat
3. Padat Padat Sol Padat Gelas berwarna, intan hitam
4. Cair Gas Aerosol Kabut (fog) dan awan
5. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan
6. Cair Padat Emulsi Padat Jeli, mutiara
7. Gas Cair Buih Buih sabun, krim kocok
8. Gas Padat Buih Karet busa, batu apung, stirofoam.
2. Sifat-Sifat Koloid
1).Efek Tyndal, yaitu sifat penghamburan cahaya.
2).Gerak Brrown, yaitu gerak zig- zag yang terus menerus.
Gerak merupakan salah satu factor yang menstabilkan koloid, sehingga tidak mengalami sedimentasi.
3). Muatan Koloid
a. Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Halini menunjukkan bahwa partikel koloid tersebut
bermuatan. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis.Koloid bermuatan negative
akan bergerak ke anode (elektro positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode
(elektroda negatif). Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan.
b. Adsorpsi
Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap berbagai macam zat pada permukaannya. Penyerapan pada
permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan koloid terjadi karena adsorsi ion-ion tertentu. Muatan koloid terjadi
kerena adsorpsi ion-ion tertentu.
4. Koagulasi,yaitu penggumpalan system koloid.
Koagulasi koloid karena penambahn elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan negative akan
menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarikion negative (anion).Ion-
ion tersebut akan membetuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung lapisan kedua ini terlalu dekat maka
selubung ini akan menetralkan muatan koloid, sehingga terjadi koagulasi.
5). Koloid Pelindung
Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambah koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid
pelindung ini akan menmbungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok.
6). Dialisis
Ion –ion pengganggu dalam koloid dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialysis. Dalam
proses ini system koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong ini dimasukkan ke dalam
suatu bejana yang berisi air mengalir. Kantong koloid terbuat dari selaput semipermiabel, yaitu selaput yang
dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan partikel
koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.
7). Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid yang medium dispersinya cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.Suatu koloid disebut
koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan
mediumnya.Liofil berarti suka cairan. Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik menarik
tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti takut cairan. Jika medium disperse yang dipakai adalah
air, maka kedua jenis koloid di atas disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Perbandingan sifat sol hidrofil dengan sol hidrofob.
Sol Hidrofil Sol Hidrofob
Mengadsorsi mediumnya Tidak mengadsorbsi mediumnya
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relative Hanya stabil pada konsentrasi kecil
besar.
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan
elektrolit Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
Viskositas lebih besar daripada mediumnya Viskositas hamper sama dengan mediumnya
F. Metode Pembelajaran
Percobaan, diskusi,Tanya jawab dan penugasan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2x45)
Kegiatan awal
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi system koloid yang akan diajarkan dengan
menyebutkan,standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang akan dicapai.
Apersepsi : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan mengenai
system koloid.
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari system koloid dan penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam bentuk
media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan komunikasi.
Kegiatan Inti
Tatap Muka
- Melakukan questioning dengan menunjukkan 3 jenis larutan yang berbeda ukuran partikelnya.
Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan pengelompokan berbagai sistem koloid.
Tugas Mandiri Tidak Berstruktur
- Membuat laporan percobaan
Kegiatan Akhir
- Siswa menyimpulkan pengelompokan koloid.
Kegiatan Mandiri Tak terstruktur
- Menuliskan jenis jenis koloid yang dijumpai dalam kehidupan sehari hari.
Pertemuan 2 (2x45’)
Kegiatan Awal
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi jenis koloid dengan menyebutkan indicator yang
akan dicapai
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang jenis koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari jenis koloid.
Kegiatan Inti
Tatap muka
- Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengidentifikasi serta mengklasifikasikan jenis dan sifat
koloid dari data percobaan
Tugas terstruktur
- Mengidentifikasika jenis dan sifat koloid dari data percobaan.
Kegiatan akhir
- Melakukan tanya jawab tentang jenis koloid.
- Siswa menyimpulkan tentang jenis koloid..
.
Pertemuan 3 (2x45’)
Kegiatan Awal
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi sifat-sifat koloid.
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang sifat sifat-sifat koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari sifat-sifat larutan koloid..
Kegiatan Inti
Tatap muka
- Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sifat sifat koloid mengenai efek Tyndall dan
Koagulasi.
Tugas terstruktur
- Melakukan percobaan sifat sifat koloid mengenai efek Tyndall dan Koagulasi.
Kegiatan akhir
- Menyimpulkan sifat sifat koloid.
Tugas mandiri tidak terstruktur
- Membuat laporan hasil praktikum.
H. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Buku Kimia; LKS, multimedia.
I. Penilaian
1.Tehnik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes tertulis
2.Bentuk Instrumen
-Performans (kinerja dan sikap)
-Laporan
-Uraian
3. Soal / instrumen
No Soal Kunci Skor
Jawaban
Sebutkan 5 perbedaan larutan, koloid, dan suspensi. ..
1. 5
Nyatakan jenis koloid berikut ( tergolong sol, emulsi, atau yang
2. 5
lainnya).:a. kabut b. lem kanji c. cat d. tinta e.mutiara f
. batu apung g. air susu
Apa yang dimaksud dengan efek tyndal.
3. 2
Bagaimana cara menunjukkan muatan dari suatu koloid.
4. 5
Jelaskan mengapa koloid mengalami koagulasi pada penambahan
5. 5
elektrolit.
Jelaskan perbedaan antara koloid hidropil dan koloid hidrofob.
6. 10
Jelaskan fungsi koloid pelindung
7. 3
Jelaskan cara kerja alat dialisator.
8. 5
Sebutkan 5 beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari;hari.
9. 5
Apa penyebab gerak brown?Jelaskan .
10.. 5
Kunci Jawaban
1.
Larutan Koloid Suspensi
(Dispersi molekuler) (Dispersi koloid) Dispensi Kasar)
Contoh: larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan Contoh: Campuran tepung
air terigu dengan air.
a.Homogen, tak dapat a. Secara makroskopis a. Heterogen
dibedakan walaupun bersifat homogeny tetapi
menggunakan mikroskop heterogen jika diamati
ultra. dengan mikroskop ultra.
b. Partikelnya berdimensi b. Salah satu atau semua
antara 1nm-100nm . dimensi partikelnya
b. Semua partikelnya
lebih besar dari 100nm
berdimensi ( panjang,
lebar, atau tebal) kurang c. Dua fase
c. Dua fase.
dari 1 nm.
d. Pada umumnya stabil. d. Tidak stabil
c. Satu fase
e. Tidak dapat disaring e. Dapat disaring.
d Stabil
kecuali dengan penyaring
e.Tidak dapat disaring. ultra.
2.
Contoh Jenis koloid
a. Kabut Aerosol
b. Lem kanji Emulsi padat
c. Cat Sol
d. Tinta Sol
e. Mutiara Emulsi padat
f. Batu apung Buih padat
g. Air susu Emulsi
3. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya dapat diamati dari
samping.
4. Partikel koloid mendapatkan muatannya dengan cara menyerap ion atau muatan listrik pada
permukaannya.
5. Penambahan larutan elektrolit pada sistem koloid akan menetralkan muatan koloid sehingga kestabilan
koloid berkurang dan terjadi koagulasi.
10. Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium
terhadap partikel koloid.
(RPP)
Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK NGAMBON
Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis/Agrobisnis
Kelas/Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit ( 6 x pertemuan )
D. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui studi pustaka dan mengali informasi, diharapkan siswa dapat:
1. Menggolongkan karbohidrat menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida
2. Menggolongkan protein berdasarkan asam amino esensial dan non esensial
3. Menggolongkan lemak menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh
4. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein dan lemak
a. Dibeberikan beberapa nama karbohidrat, protein, dan lemak untuk dikelompokkan siswa ke dalam jenis
karbohidrat monosakarida-disakarida-polisakarida, protein esensial-non esensial, lemak jenuh-tidak jenuh
berdasarkan monomer dan fungsinya.
E. Materi Pembelajaran
1. Karbohidrat
Penggolongan Karbohidrat
Kegunaan Karbohidrat
2. Protein
Penggolongan Protein
Kegunaan Protein
3. Lemak
Penggolongan Lemak
Kegunaan Lemak
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
B. Kegiatan Inti (70 menit)
Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
Guru memberikan pertanyaan tentang Karbohidrat, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang disampaikan
guru
Pertemuan 2
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Memerintahkan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil diskusinya
tentang karbohidrat
Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
Guru memberi tambahan penjelasan tentang karbohidrat jika ada pelajaran yang kurang dalam
diskusi kelompok
Pertemuan 4
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Memerintahkan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil diskusinya
tentang Protein
Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
Guru memberi tambahan penjelasan tentang protein jika ada pelajaran yang kurang dalam
diskusi kelompok
Pertemuan 5
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
B. Kegiatan Inti (70 menit)
Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
Guru memberikan pertanyaan tentang Lemak, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang disampaikan
guru
Pertemuan 6
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Memerintahkan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil diskusinya
tentang lemak
Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
Guru memberi tambahan penjelasan tentang lemak jika ada pelajaran yang kurang dalam diskusi
kelompok
G. Peralatan/Media Pendukung :
Molymod atau rantai senyawa karbon
H. Bahan/Sumber Belajar :
Buku Kimia Kelas XII
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Internet
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai x100
SkorMaksimum
D. Materi Pembelajaran :
Konsentrasi larutan (kemolaran)
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan
Orde reaksi
Persamaan laju reaksi
E. Model Pembelajaran :
Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan praktikum
Skenario Pembelajaran :
Perilaku
Fase Waktu
Guru Siswa
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Fase 1 Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan 40
Orientasi siswa pembelajaran yang harus memahami apa yang menit
kepada masalah dicapai siswa setelah proses dijelaskan oleh guru
pembelajaran mulai dari
standar kompetensi, Mendengarkan
kompetensi dasar, dan penjelasan guru dan
indicator membuat catatan
Menjelaskan jenis kegiatan penting agar dapat
yang akan dilakukan dalam melaksanakan tugas
proses pembelajaran yaitu belajar yang
berupa praktikum diberikan oleh guru
Menjelaskan peralatan/
media yang akan digunakan
dalam melaksanakan
praktikum
Memotivasi siswa agar aktif
dalam mengikuti dan
melaksanakan tugas belajar
yang akan diberikan oleh
guru
Fase 2 Membagi siswa dalam 5 Mengambil posisi 50
Mengorganisasi kelompok (tediri dari 6 orang sesuai dengan menit
kan siswa untuk perkelompok) kelompok yang
belajar Menjelaskan prosedur dibagikan guru
praktikum dan, apa yang Mendengarkan dan
harus diamati dalam mencatat serta
praktikum memahami prosedur
Menjelaskan format table yang dijelaskan guru
pengamatan yang harus diisi agar dapat mengambil
oleh tiap kelompok data yang diharapkan
praktikum, dan data apa yang dari praktikum
harus dicatat Mencatat tugas yang
Menugaskan siswa untuk diberikan oleh guru
mengumpulkan informasi
tentang molaritas larutan,
laju reaksi, faktor-faktor
yang mempengaruhinya, dan
hubungannya dengan teori
tumbukan
Pertemuan II (2 x 45 menit)
Fase 3 Menugaskan siswa untuk Mempersiapkan alat 90
Membimbing mempersiapkan alat dan dan bahan yang akan menit
penyelidikan bahan yang akan digunakan digunakan masing-
individu dan masing-masing kelompok masing kelompok
kelompok dalam praktikum, serta dalam praktikum,
lembar pengamatan yang serta lembar
akan diisi pengamatan yang
Membimbing siswa akan diisi
melaksanakan praktikum Melaksanakan
untuk mendapatkan praktikum sesuai
penjelasan dan pemecahan prosedur yang sudah
masalah yang sudah disusun dijelaskan
sebelumnya Membuat catatan data
pengamatan yang
sesuai dengan format
yang dibuat
Pertemuan III (2 x 45 menit)
Fase 4 Menjelaskan jenis dan Mendengarkan dan 90
Mengembangk bentuk laporan yang akan membuat catatan menit
an dan disusun setiap kelompok tentang bentuk dan
menyajikan dan bagaimana susunannya jenis laporan
hasil karya praktikum yang akan
Menugaskan siswa untuk dibuat
membuat laporan hasil Menyusun laporan
praktikum hasil praktikum
Menunjuk satu kelompok Bagi kelompok yang
untuk mempresentasikan ditunjuk maju ke
hasil praktikumnya, depan kelas untuk
sementara kelompok lain mempresentasekan
ditugaskan untuk laporan hasil
memperhatikan dan praktikumnya
menanggapinya Bagi kelompok yang
tidak ditunjuk
menanggapi dan
menanyakan hal yang
tidak dipahami pada
kelompok yang maju
Pertemuan IV (2 x 45 menit)
Fase 5 Menugasukan siswa untuk Mengumpulkan 90
Menganalisa mengumpulkan laporan laporan praktikum ke menit
dan praktikum yang dibuat tiap meja guru
mengevaluasi kelompok
proses Memberikan latihan sesuai Mengerjakan latihan
pemecahan indikator yang akan dicapai sesuai penugasan
masalah Menyampaikan kesimpulan guru
dari pembelajaran Memperhatikan dan
mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru
F. Penilaian :
Aspek yang dinilai:
Pengetahuan : Pemahaman materi pembelajaran mengenai pengertian laju reaksi, perhitungan
konsentrasi larutan, factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, menuliskan persamaan
laju reaksi dan orde reaksi
Psikomotor : Unjuk kerja (Keaktifan dan ketepatan) dalam melakukan praktikum sesuai dengan
prosedur yang diberikan
Bentuk instrumen:
Lembar kerja siswa (terlampir)
Tes pilihan berganda
G. Peralatan/Media Pendukung :
Alat dan bahan praktikum di laboratorium
H. Bahan/Sumber Belajar :
Michael Purba. KIMIA 2 Untuk Kelas XI SMA. Penerbit: Erlangga. Jakarta. 2006
Unggul Sudarmo. KIMIA Untuk SMA Kelas XI. Penerbit: Phibeta Aneka Gama. Jakarta. 2007
Buku Kimia pegangan siswa yang relevan
LEMBAR KERJA SISWA I
PEMBUATAN LARUTAN, PENGENCERAN DAN PENCAMPURAN
A. Tujuan Percobaan:
Membuat larutan dan melakukan pengenceran dan pencampuran larutan dengan molaritas tertentu
C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan 250 ml larutan NaCl 0,3 M dari Kristal NaCl
Timbang sebanyak 4,39 gram Kristal NaCl dengan menggunakan neraca analitis
Tambahkan akuades sedikit terlebih dahulu, kemudian labu takar dikocok agar NaCl larut
Setelah NaCl larut semua, kemudian tambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai garis tanda
250 ml dengan menggunakan botol semprot akuades. Larutan yang diperoleh adalah larutan
NaCl 0,3 M sebanyak 250 ml
Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam labu ukur yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)
Selanjutnya ke dalam labu ukur ditambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai tanda 250 ml
dan sambil digojlok sampai homogeny. Larutan yang diperoleh adalah larutan NaCl 0,03 M
sebanyak 250 ml.
Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)
2. Jelaskan bagaimana caranya membuat larutan asam sulfat 0,1 M sebanyak 1 liter dari larutan asam
sulfat 6 M ?
3. Tentukan molaritas dari larutan NaCl yang dicampurkan pada prosedur 3 di atas !
LEMBAR KERJA SISWA II
PENGARUH KONSENTRASI DAN LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH TERHADAP LAJU
REAKSI
A. Tujuan Percobaan:
Menyelidiki pengaruh konsentrasi dan luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi pada reaksi
antara kulit telur dengan larutan asam klorida.
D. Tabel Pengamatan
Pengaruh konsentrasi
Kulit telur Asam klorida Waktu (detik)
1M
Tepung 2M
3M
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh suhu dan katalis terhadap laju reaksi
Pengaruh katalis
1. Siapkan dua gelas kimia (beri label 1, dan 2).
2. Kedalam dua gelas kimia masukkan masing-masing 30 ml H2O2
3. Masukkan dalam gelas 1 3 ml NaCl dan gelas 2 ditambahkan dengan 3 ml FeCl3, sedangkan gelas 3
dibiarkan.
4. Dengan waktu yang sama amati gelas mana yang menghasilkan gelembung gas yang paling banyak
D. Tabel Pengamatan
Pengaruh suhu
Kulit telur Asam klorida Waktu (detik)
1M
Tepung
1M
Pengaruh katalis
Larutan Katalis Waktu (detik) Gelembung gas
NaCl
H2O2 FeCl3
-
Kunci Jawaban
1. d 6. c
2. e 7. a
3. a 8. d
4. b 9. a
5. d 10. b
______________________________ ______________________________
NIP. NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
H. Penilaian:
1. Metode : Tugas individu dan kelompok
2. Tehnik : 1. Tertulis : pilihan ganda
ULANGAN HARIAN
1. Hukum kekekalan energi dikenal dengan hukum :
a. Hukum I Thermodinamika d. Hukum Hess
b. Hukum II Thermodinamika e. Hukum Lavoisier
c. Hukum III Thermodinamika
2. Kegiatan berlari akan membuat tubuh berkeringat, akibatnya panas yang terdapat dalam tubuh akan
dilepaskan kelingkungan. Reaksi ini disebut reaksi :
a. Kimia d. Endoterm
b. Fisika e. Eksoterm
c. Biokimia
3. Berdasarkan soal no.2 yang berperan sebagai system adalah :
a. Tubuh d. Lingkungan
b. Udara e. Keringat
c. Pakaian
4. Kristal NH4Cl dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi air. Ternyata tabung reaksi menjadi lebih
dingin.Hal ini menunjukan bahwa reaksi tersebut merupakan reaksi :
a. Endoterm, karena system melepaskan kalor
b. Eksoterm, Karena system menyerap kalor
c. Endoterm karena system menyerap kalor
d. Eksoterm karena sistem melepaskan kalor
e. bukan reaksi eksoterm atau endoterm
5. Jika satu sendok serbuk besi dimasukan kedalam gelas kimia yang berisi HCl, ternyata terbentuk
gelembung gas dan dasar tabung terasa panas. Reaksi ini dapat digolongkan kedalam :
a. Eksoterm karena energi berpindah dari lingkungan kesistem
b. Eksoterm karena energi berpindah dari system ke linngkungan
c. Endoterm karena energi berpindah dari lingkungan kesistem
d. Endoterm karena energi berpindah system ke linngkungan
6. Kalor pembentukan AgNO3 = - 23 Kkal / mol , pernyataan ini dapat ditulis :
a. Ag + + NO3- → AgNO3 , ∆ H = -23 kkal
b. Ag2O (s) + N2O5 (g) → AgNO3(s) , ∆ H = -46kkal
c. 2 Ag (s) + N2 (g) + 3 O2 (g) → 2 AgNO3 (s) , ∆ H = -46 kkal
d. . 2 Ag (s) + HNO3 → 2AgNO3 (s) + H 2(g) , ∆ H = -46 kkal
e. Ag (s) + NO2(g) + 1/2 O2 (g) → AgNO3 (s) , ∆ H = -23 kkal
7. Reaksi , C3H8 (s) + O2 (s) → CO2 (s) + H2O(s) , ∆ H = -x kkal
∆ H = -x kkal disebut juga :
a. Kalor pembentukan CO2 bKalor pembentukan H2O e. Kalor penguraian C3H8
c. Kalor pembentukan CO2 dan H2O d. Kalor pembakaran C3H8
8. Diketahui reaksi H2 (g) + Br2 (g) → HBr(g) ; ∆ H = -72 kkal
Untuk menguraikan 11,2 liter gas HBr (STP) menjadi gas H2 dan Br2, diperlukan kalor sebanyak :
a. 9 Kj d. 72 Kj
b. 18 Kj e. 144 Kj
c. 48 kj
Kunci Jawaban
1. a 6. c
2. e 7. d
3. a 8. b
4. c
5. b
Skor masing-masing soal 1
Jumlah skor maksimum 10
Nilai ulangan harian = jumlah skor yang didapat / 10 X 100
3. Keterampilan
Nilai Keterampilan
Nama Siswa Kriteria Penilaian Keterampilan Jumlah Nilai
Bobot
K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6
____________________________ _______________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
4. Menganalisis data percobaan tentangdpengaruh perubahan suhu, tekanan dan konsentrasi. tekanan
dan volum pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.
5. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier.
E. Materi Ajar :
o Reaksi satu arah adalah reaksi kimia yang hasil reaksinya tidak dapat berubah kembali menjadi
pereaksi disebut reaksi irrevesibel, contohnya reaksi pembentukan gas karbon dioksida yang
dihasilkan dari reaksi antara karbon dan gas oksigen.. gas karbon dioksida terbentuk tidak dapat
kembali menjadi karbon dan gas oksigen.
Reaksi dua arah adalah reaksi kimia yang hasil reaksinya dapat berubah kembali menjadi pereaksi
disebut reaksi reversibel , contohnya reaksi pembentukan gas NH3 dari gas N2 dan gas H 2. NH3
dapat terurai kembali menjadi N2 dan H 2
o Kesetimbangan dinamis adalah saat reaksi kimia mencapai kesetimbangan atau jika dua proses yang
berlawanan terjadi dengan laju yang sama sehingga tidak terjadi lagi perubahan konsentrasi dalam
sistem kesetimbangan.
Contoh 2 N 2 (g) + 3 H 2 ( g) ↔ 2 NH3 (g)
Konsentrasi (mol/L)
Kesetimbangan
Waktu
o Berdasarkan fasa zat yang terlibat dalam reaksi, kesetimbangan kimia dapat dikelompokan menjadi
kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Kesetimbangan heterogen adalah reaksi kesetimbangan yang zat-zat terlibat dalam reaksi memilili
fase yang tidak sama.
Kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan yang zat-zat terlibat dalam reaksi memilili
fase yang sama. Umum kesetimbangan homogen memiliki fase gas.
o Tetapan kesetimbangan :
a. Nilai Kc untuk reaksi kesetimbangan homogen gas
p A + q B ↔ r C + s D adalah
[C] r [D]s
Kc =
[A]p [B]q
b. Nilai Kc untuk reaksi kesetimbangan heterogen
1. Jika terdapat fase gas dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.
2. Jika terdapat fase gas dan fase cair, yang menentukan Kc adalah fase gas.
3. Jika terdapat larutan dan fase padat , yang menentukan Kc adalah larutan.
4. Jika terdapat fase gas,fase padat dan fase cair, yang menentukan Kc adalah
fase gas.
o Henry louis le Chatelier mengemukakan hukum pergeseran kesetimbangan yang selanjutnya dikenal
dengan azas Le Chatelier yang isinya adalah :
Jika terhadap suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), sistem kesetimbangan
tersebut akan mengalami perubahan (pergeseran) yang cenderung mengurangi pengaruh aksi
tersebut.
.
F. Metode pendekatan:
o Penyampaian informasi.
o Praktik / demonstrasi.
o Diskusi
o Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
Tatap Muka
Pertemuan Pertama: (2 x jam pelajaran)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang akan diajarkan dengan menyebut Standar
Kompetensi dan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
Apersepsi : Memberikan penjelasan awal tentang kesetimbangan.
Motivasi : Memberikan gambaran manfaat mempelajari kesetimbanngan kimia
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran
Kegiatan Inti
Tatap muka
Membimbing siswa untuk memberikan contoh-contoh reaksi .
Memberikan beberapa contoh kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen
Tugas Terstruktur
Menuliskan 3 contoh reaksi setimbang dialam
Menuliskan 3 contoh reaksi setimbang yang homogen
Menuliskan 3 contoh reaksi setimbang yang heterogen
Menuliskan tetapan kesetimbangan.
Mempresentasekan hasil diskusi
Kegiatan Akhir
Menyimpulkan hasil diskusi
Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
Membuat ringkasan kesetimbangan dalam buku catatan.
Pertemuan Kedua: (2 x jam pelajaran)
Kegiatan awal
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang akan diajarkan dengan menyebut
Standar Kompetensi dan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
Apersepsi : Memberikan penjelasan awal tentang kesetimbangan.
Motivasi : Memberikan gambaran manfaat mempelajari kesetimbanngan kimia
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran
Kegiatan Inti
Tatap muka
Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen,
Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan tetapan kesetimbangan Menganalisis pengaruh suhu dan
tekanan serta konsentrasi terhadap arah pergeseran kesetimbangan Melakukan diskusi kelas untuk
meramalkan arah pergeseran kesetimbangn berdasarkan azas Le Chatelier
Tugas terstruktur
Menyimpulkan kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Menyimpulkan pengaruh suhu, tekanan, dan konsentrasi pada arah persgeseran kesetimbangan.
I. Penilaian:
1. Metode : Tugas individu dan kelompok
2. Tehnik : 1. Tertulis : pilihan ganda
ULANGAN HARIAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesetimbangan dinamis
2. Tentukan apakah reaksi dibawah ini termasuk kesetimbangan homogen dan heterogen
a. N 2 (g) + 3 H 2(g) ↔ NH3(g)
b. CaCO3 (s) ↔ CaO (s) + CO2(g)
c. S (s) + O 2 (g) ↔ SO2 (g)
d. 2 NO (g) + O 2 (g) ↔ 2 NO2 (g)
Kunci Jawaban
1. Kesemtimbangan dinamis adalah suatu reaksi dapat balik dimana dimana jumlah reaktan dan hasil tidak
mengalami perubahan dan kecepatan reaksi kekiri sama dengan kekanan (Skor =5)
2. a. kesetimbangan homogen
b. kesetimbangan heterogen
c. kesetimbangan heterogen
d. kesetimbangan homogen
(Skor = 4)
3 a. [ NH3 ] 2 c. [ SO2 ]
K = K =
3
[ N 2 ] [ H2 ] [O2]
[ NO2 ] 2
b. K = [ CO2 ] d. K=
[ NO ] 2 [ O 2 ]
(Skor = 4)
4. a. kesetimbangan bergeser kekiri
b. kesetimbangan bergeser kekiri
c. kesetimbangan bergeser kekanan
d. kesetimbangan bergeser kekanan
(Skor = 4)
5. a. kesetimbangan bergeser kekanan, [ CO ] berkurang , [ O2 ] berkurang, [ CO2 ] bertambah
b. kesetimbangan bergeser kekiri, [ CO ] bertambah , [ O2 ] bertambah, [ CO2 ] bertambah
c. kesetimbangan bergeser kekanan, [ CO ] berkurang , [ O2 ] berkurang, [ CO2 ] berkurang
d. kesetimbangan bergeser kekiri , [ CO ] bertambah , [ O2 ] bertambah, [ CO2 ] berkurang
(Skor = 8)
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai x100
SkorMaksimum
______________________________ ______________________________
NIP. NIP. -