Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI PANGAN

“PENDAPATAN NASIONAL DAN PERKAPITA

(GNP dan GDP) INFLANSI”

DOSEN : Ir. D. P.SUKRANITI, M.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VIII

D4 B SEMESTER 5

Luh Putu Anestya Damayanthi P07131217043

Ni Wayan Trisna Maharani P07131217055

Ni Luh Putu Marianti P07131217057

A.A Istri Candra Pratiwi P07131217066

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZI

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena berkat rahmat-Nya, makalah ini dapat tersusun sesuai dengan rencana.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas belajar dari mata kuliah Ekonomi Pangani.
Dalam makalah ini kami membahas tentang hal- hal terkait dengan ekonomi mikro
khususnya mengenai pendapatan nasional dan perkapita (GNP dan GDP) inflansi.

Kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta semangat dari berbagai
pihak. Untuk itu rasa terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat:

1. Ibu Ir.D.P.Sukraniti,M.Kes selaku dosen membimbing saya dimata kuliah Etika


Profesi
2. Rekan – rekan kuliah yang telah memberi masukan dan dorongan bagi kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai ekonomi pangan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan yang tidak kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan selanjutnya,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat nantinya.

Denpasar, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.2 Tujuan Penulisan…………………………………………. 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................. 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Ekonomi Mikro ................................................... 3
2.1.1 Pendapatan Nasional ................................................... 3
2.1.2 Pendapatan Perkapita .................................................. 4
2.2 Konsep Pendapatan Nasional ................................................ 5
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional dan
Perkapita............................................................................... 7
2.4 Manfaat Pendapatan Nasional dan Perkapita ........................ 8
2.6 Perhitungan Pendapatan Nasional dan Perkapita .................. 9
BAB III SIMPULAN
3.1 Simpulan ............................................................................... 13
3.2 Saran ..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya


yang begitu banyak. Materi (uang) sangat berkaitan dengan pendapatan, dalam hal ini
materi (uang) merupakan salah satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam
pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya
yang didapat dari suatu usaha, yang kemudian akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Jadi, pendapatan memegang peranan penting dalam kehidupan seorang
manusia, dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat peramalan,
perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama yang
berkaitan dengan kebutuhan hidupnya. Contoh, seorang pegawai negeri memperoleh
pendapatan (gaji) setiap bulan, dari jumlah pendapatannya itu dia akan membuat suatu
anggaran pengeluaran seperti biaya makan, listrik, air, dan lain-lain untuk jangka waktu
satu bulan. Dia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan banyaknya
pendapatan yang diperoleh.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara
kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata,
perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan
yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain
sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan
memberikan pendapatan nasional bagi Negara.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional
memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional
merupakan salah satu tolak ukur keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan
pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita ?
2. Bagaimana konsep dari Pendapatan Nasional ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional dan pendapatan
per kapita ?
4. Apa saja manfaat dari perndapatan nasional dan pendapatan perkapita ?
5. Bagaimana perhitungan dari pendapatan nasional dan pendapatan per kapita?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari pendapatan nasional dan pendapatan per kapita.
2. Untuk mengetahui konsep dari pendapatan nasional.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita.
4. Untuk mengetahui manfaat dari pendapatan nasional dan pendapatan perkapita
5. Untuk mengetahui perhitungan dari pendapatan nasional dan pendapatan per
kapita.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari pendapatan nasional dan
pendapatan per kapita.
2. Mahasiswa mampu mengetahui konsep dari pendapatan nasional
3. Mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
per kapita.
4. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat dari pendapatan nasional dan per kapita
5. Mahasiswa mampu mengetahui perhitungan dari pendapatan nasional dan
pendapatan per kapita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Mikro


Ekonomi mikro atau disebut juga mikroekonomi adalah sebuah ilmu ekonomi yang
khusus mempelajari perilaku konsumen dan juga perusahaan serta penentuan harga-harga
pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang akan diperjual-belikan.
Menurut pada ahli di bidang ilmu ekonomi yang pernah menjelaskan tentang pengertian
ekonomi mikro, sebagai berikut:

 Adam Smith : Ekonomi mikro adalah subjek ekonomi yang memiliki sifat
ekonomis rasional. Hal ini memungkinkan para pelaku ekonomi harus dapat
mempertimbangkan pada hal-hal rasional sebelum membuat sebuah keputusan.
 David Ricardo : Ekonomi mikro adalah suatu kondisi dimana para pelaku
ekonomi telah memiliki informasi dalam seluk beluk pada pasar . Dengan begitu
pada ekonomi makro merupakan sebuah faktor penentu oleh pasar ekonomi
global.
2.1.1 Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
Pendapatan nasional juga dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008).
Istilah yang terkait dengan pendapatan nasional, antara lain produk domestik bruto
(gross domestic product/GDP), produk nasional bruto (gross national product/GNP)
serta produk nasional neto (net national product/NNP). Perhitungan pendapatan
nasional akan memberikan perkiraan GDP secara teratur yang merupakan ukuran dasar
dari performansi perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Selain itu,
perhitungan pendapatan nasional juga berguna untuk menerangkan kerangka kerja
hubungan antara variabel makroekonomi, yaiitu output, pendapatan dan pengeluaran
(Nurul, 2008).
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian
suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional
ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai
dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari

3
berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno,
2008).
 Pengertian GNP

GNP (Gross National Product) ialah salah satu indikator dari perkembangan ekonomi
sebuah masyarakat dalam suatu negara tertentu. diDalam usaha untuk meningkatkan
pendapatan nasional di suatu negara salah satunya yaitu meningkatkan jumlah ekspor
barang maupun jasa ke luar negeri. Pengembangan barang serta inovasi adalah hal yang
sangat diperlukan didalam pengembangan barang produksi agar meningkatkan daya jual.

 Pengertian GDP

GDP (Gross Domestic Product) ialah jumlah produk yang dihasilkan oleh unit
produksi didalam wilayah suatu negara , yang merupakan barang dan jasa dalam jangka
waktu satu tahun, termasuk hasil produksi dan jasa yang dihasilkan pada orang asing
ataupun suatu perusahaan yang beroperasi diwilayah negara yang bersangkutan tersebut.
Nama lain dari GDP adalah PDB (Produk Domestic Bruto).

 Perbedaan antara GNP dan GDP

Gross National Product (GNP) atau biasa di sebut Produk Nasional Bruto (PNB)
adalah jumlah barang dan jasa yang di hasilkan pada penduduk warga negara pada suatu
negara, baik yang ada di dalam negeri ataupun yang berada di luar negeri. Pengertian ini
sering disebut konsep kewarganegaraan.

Sedang Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) ialah
jumlah barang dan jasa yang didapatkan oleh seluruh penduduk yang ada di dalam
wilayah hukum pada suatu negara, tanpa memperhatikan apakah penduduk tersebut
warga negara dari negara yang bersangkutan itu sendiri. Pengertian ini sering disebut
sebagai konsep kewilayahan.

2.1.2 Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara. Variabel


yang digunakan untuk menghitung pendapatan perkapita adalah produk domestik bruto
(pendapatan nasional) dan jumlah penduduk. Salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data

4
Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan.
PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit
usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang
berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai
tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
satu tahun tertentu sebagai dasar.
Menurut Pendekatan Pendapatan, PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima
oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud
adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum
dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDB
mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi
subsidi). PDB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB per kepala
atau per satu orang penduduk.

2.2 Konsep dari Pendapatan Nasional


Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

2.2.1 Produk Domestik Bruto (GDP)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di
wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang
modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan
dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

2.2.2 Produk Nasional Bruto (GNP)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun. Termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara

5
yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
2.2.3 Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang
dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada
pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

2.2.4 Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima


oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang
bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial
bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk
mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba
perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan
tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang
dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk
dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

2.2.5 Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)


Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh
dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

6
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

2.3.1 Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap


barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu
daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi
pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan
antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut
akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada
tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output
nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

2.3.2 Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam
suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan
tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini
dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika
dihubungkan dengan pendapatan.

2.3.3 Investasi

Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, adalah belanja
pada barang kapital baru dan tambahan untuk persediaan.
Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting
dari pengeluaran agregat.

7
2.4 Manfaat dari Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita

2.4.1 Manfaat Pendapatan Nasional

Bila data pendapatan nasional diketahui, maka akan memberikan dampak bagi kondisi
perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya
pendapatan nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri :
 Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah dapat menelaah
kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk
membuat kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di negara ini.
 Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat mengetahui tingkat
penyebaran pendapatan yang kurang merata antar daerah, dengan begitu
pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang berpendapatan
rendah dengan tujuan mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta
pendapatan antar daerah juga akan lebih merata. Sehingga kondisi perekonomian
di negara ini dapat ditingkatkan.
 Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat menentukan besarnya
kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional.
Maksudnya, pemerintah dapat meningkatkan sektor-sektor tertentu yang kurang
memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional agar dapat lebih berkontribusi
terhadap pendapatan nasional untuk masa yang akan datang, serta dapat
menentukan sektor mana saja yang menjadi andalan untuk meningkatkan
pendapatan nasional.
 Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan
perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di negara ini
untuk masa yang akan datang.
Semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi
perekonomian negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga dengan segala
perbaikan yang akan dilakukan pemerintah, negara kita dapat meningkatkan pendapatan
nasionalnya di masa yang akan datang dan diikuti dengan kenaikan tingkat kesejahteraan
rakyat.

8
2.4.2 Manfaat Pendapatan Perkapita
Sebagai indikator ekonomi yang mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu
negara, pendapatan per kapita di hitung secara berkala (Periodik) biasanya satu tahun.
Manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita antara lain adalah sebagai berikut :

 Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun
ke tahun.
 Sebagai data pebandingan kesejahteraan suatu negara dengan negara lain. Dari
pendapatan per kapita masing – masing negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap
negara.
 Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainnya.
Dengan mengambil dasar pendapatan perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan
apakah pendapatan per kapita suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.
 Sebagai data untuk mengabil kebijakan di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita
dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang
ekonomi.

2.5 Perhitungan Pendapatan Nasional dan Pendapatan Per kapita

2.5.1 Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dapat dihitung dengan cara tiga pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan pendapatan : Dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,


sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang
diberikan kepada perusahaan, metode pendekatan pendapatan ini bisa di hitung
dengan rumus sebagai berikut. Y = R+W+I+P
Keterangan:

 Y : Pendapatan Nasional.
 R : rent (sewa)
 W : wage (upah/gaji)
 i : increst (bunga)
 P : profit (laba)

9
2. Pendekatan Pengeluaran : Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah
seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan
dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan
ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government),
pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.
pendekatan ini bisa ditulis dengan rumus sebagai berikut.

Y = C+I+G+(X-M)

Keterangan:

 Y : Pendapatan nasional
 C : konsumsi masyarakat
 I : Investasi
 G : Pengeluaran pemerintah
 X : Ekspor
 M : Impor

3. Pendekatan Produksi : Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh


produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa,
dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan
pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang
setengah jadi). Pendekatan ini bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Y=
Keterangan : (PXQ)1+(PXQ)2+(PX
Q)n

 Y : Pendapatan nasional
 P : Harga
 X : Kuantitas

10
2.5.2 Perhitungan Pendapatan Perkapita

Ada dua cara untuk menghitung pendapatan per kapita :


a. Berdasarkan harga yang sedang berlaku. Jika kita menghitung berdasarkan harga yang
berlaku maka hasilnya disebut pendapatan per kapita nominal.
b. Berdasarkan harga tetap (konstan), hasilnya disebut pendapatan per kapita riil.
Pendapatan per kapita nominal adalah pendapatan per kapita yang tidak
memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Sedangkan pendapatan per kapita riil adalah pendapatan per kapita yang sudah
memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Misalnya, negara M pada tahun 2000 pendapatan per kapita nominalnya Rp 1.000.000,-.
Kemudian pada tahun 2001, pendapatan per kapita nominalnya naik tiga kali lipat
menjadi Rp 3.000.000
Misalnya saja daya beli masyarakat yang meningkat setiap tahun tentu ikut
menaikkan pendapatan perkapita, dengan begitu pendapatan perkapita riil masyarakat
tidak berubah jadi bisa naik atau tidaknya tingkat kesejahteraan masyarakat bisa dilihat
dari pendapatan perkapita riil bukan pendapatan per kapita nominal. Berikut contoh
lengkapnya :

11
Misalnya : pada tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia 205 juta maka besarnya pendapatan
per kapita riil dan nominal adalah :

a. Pendapatan per kapita riil = 373.073,6 miliar rupiah : 205.000.000


= Rp 0,001819871 miliar

Jadi, pendapatan per kapita riil Indonesia pada tahun 2000 sebesar
Rp 1.819.871,-
Pendapatan sebesar itu merupakan pendapatan rata-rata untuk satu tahun yang dimiliki orang
Indonesia

b. Pendapatan per kapita nominal = 1.201.4278 miliar rupiah : 205.000.000


= Rp 0,005860623 miliar rupiah
= Rp 5.860.623,-
Dari perhitungan di atas, tampak bahwa pendapatan per kapita riil Indonesia pada tahun 2000
hanya sebesar Rp 1.819.871,- sedangkan pendapatan per kapita nominal sebesar Rp
5.860.623,- (jumlah ini tiga kali lipat dari pendapatan per kapita riil).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
 Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara. Variabel
yang digunakan untuk menghitung pendapatan perkapita adalah produk domestik
bruto (pendapatan nasional) dan jumlah penduduk.
 Konsep pendapatan nasional meliputi : Produk Domestik Bruto (GDP), Produk
Nasional Bruto (GNP), Pendapatan Nasional Neto (NNI), Pendapatan Perseorangan
(PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu Permintaan dan
penawaran agregat, Konsumsi dan tabungan, Investasi.
 Manfaat pendapatan perkapita yaitu sebagai indikator ekonomi yang mengukur
tingkat kemakmuran penduduk suatu negara, pendapatan per kapita di hitung secara
berkala (Periodik) biasanya satu tahun
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang berjudul “Ekonomi Pangan” ini kami buat berdasarkan
sumber-sumber yang ada. Kami menyadari, masih ada banyak kekurangan didalam penulisan
makalah ini. Sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://rumusrumus.com/rumus-gnp-dan-gdp-serta-pengertian-dan-contoh-soal/
angga murjana 2019
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-dan-konsep-pendapatan-nasional/ Mekari
2017
https://faghrirabbani.wordpress.com/2018/03/03/pendapatan-nasional-dan-pendapatan-
perkapita/
Muhammad, Dinar.2018. PENGANTAR EKONOMI TEORI DAN APLIKASI.PT PUSTAKA
TAMAN ILMU
https://rumus.co.id/ekonomi-mikro/

14

Anda mungkin juga menyukai