Anda di halaman 1dari 6

DINAS KESEHATAN KOTA METRO

PUSKESMAS METRO
KECAMATAN METRO PUSAT
JL. Mayjend Ryacudu No.26 Kelurahan Metro Kec. Metro Pusat 34111

KERANGKA ACUAN
PERAN LINTAS PROGRAM & LINTAS SEKTOR

Nomor : 800/ /D-2.U1/ 2017

Revisi Ke : 0

Berlaku Tgl : 2017

UPT PUSKESMAS METRO


Tahun 2017
DINAS KESEHATAN KOTA METRO
PUSKESMAS METRO
KECAMATAN METRO PUSAT
JL. Mayjend Ryacudu No.26 Kelurahan Metro Kec. Metro Pusat 34111

KERANGKA ACUAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia. Program
kesehatan masyarakat lebih mengutamakan upaya-upaya preventif dan promotif
yang proaktif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif .
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mempercepat
tercapainya program pembangunan kesehatan. Model pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan meliputi lemempuan mengidentifikasi dan
memecahkan masalah kesehatan.
Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level anggota
masyarakat, institusi masyarakat, kepemimpinan masyarakat dan akses
informasi kesehatan memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan. Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus
objek dari sistem kesehatan dalam dimensi kesehatan. Pemberdayaan
merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat ( dengan atau tanpa campur
tangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek
lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam
kesehatan masyarakat.
Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya objek untuk hidup.
Kesehatan adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari
sosial dan kekuatan personal, sehingga promosi kesehatan tidak hanya
bertanggungjawab pada sektor kesehatan saja, melainkan juga gaya hidup untuk
lebih sehat.
Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan
masyarakat dalam meningkatkan kemampuan personal, dan atau aksi dan
norma sosial, dan atau kebijakan publik dan pelaksanaan organisasi dalam
kerangka pemberdayaan di bidang kesehatan. Kegiatan pemberdayaan
masyarakat dapat melalui survey PHBS, Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga dan
Refreshing Kader Posyandu. Sebagai kegiatan yang bersifat komprehensif,
tentunya harus dengan kualitas rekam jejak kegiatan atau system informasi
yang dapat diandalkan.
Kegiatan tersebut juga harus mempunyai indikator-indikator yang
berkualitas sebagai referensi dalam meningkatkan upaya pemberdayaan
masyarakat. Indikator keberhasilan ditentukan dengan upaya komprehensif
terhadap pelaksanaan kegiatan di masyarakat yang aplikabel dan terukur, yang
disusun berdasarkan data-data pelaksanaan kegiatan dan sudah barang tentu
merupakan modal untuk penilaian kinerja dibidang tersebut.
Untuk menilai kualitas kinerja diperlukan upaya analisis hasil kegiatan
berdasarkan capaian-capaian kinerja yang selama ini telah dilakukan, yang
diaplikasikan dalam dokumen capaian kinerja berupa laporan rutin.

II. Latar Belakang


Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat adalah merupakan Survey Perilaku
Hidup Bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan Rumah Tangga. PHBS rumah
tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannnya, mencegah resikonya terjadi penyakit dn
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakata. PHBS rumah tangga merupakan salah satu indikator
dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) melalui pencegahan
peningkatan angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi
pada anggota keluarga. Pada tahun 2013 prosentase rumah tangga sehat
pratama sebesar 4%. Rumah tangga sehat sebesar madya 32%, rumah tangga
sehat utama sebesar 55%, rumah tangga paripurna sebesar 9%. Berdasarkan
Renstra Kemenkes 2010-2014 bahwa target rumah tangga yang ber PHBS
sebesar 70%. Sedangkan berdasarkan capaian diatas baru mencapai 64%.
Upaya pemberdayaan bersumber masyarakat (UKBM) dapat melalui Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu merupakan jenis upaya
pemberdayaan masyarakat dikoordinasikan oleh kader kesehatan. Oleh karena
itu peran kader kesehatan sangat kesehatan. Oleh karena itu peran kader
kesehatan sangat dibutuhkan dalam memberdayakan masyarakat. Strata
posyandu pratama sbesar 20%, madya sebesar 35%, purnama 35%, dan mandiri
sebesar 10%.
Evaluasi pelaksanaan Desa Siaga merupakan pengembangan desa siaga
merupakan bagian dari pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan untuk kabupaten dan kota. Tercapainya Indonesia sehat dan target-
target indikator dalam Millenium Development Goals (MDGs) sebagian besar
ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator dalam SPM pada tingkat desa
dan kelurahan. Pelaksanaan dan pengembangan desa siaga merupakan tanggung
jawab pimpinan dan perangkat pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan
melalui Forum Kesehatan Desa (FKD). Oleh karena itu diperlukan pembinaan
sampai dengan evaluasi dalam hal pengembangan desa siaga secara
berkelanjutan. Strata Desa Siaga Pratama sebesar 35%, Desa Siaga Madya
38%, Desa Siaga Purnama sebesar 16% dan Desa Siaga Mandiri sebesar 11%.
Berdasarkan SPM bidang kesehatan bahwa capaian strata desa siaga aktif
sebesar 80%. Sedangkan capaian target desa siaga mandiri baru mencapai 27%.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan Umum :
Terlaksananya program pemberdayaan masyarakat tingkat puskesmas dengan
menerapkan alur kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku pada sumber anggaran.
Tujuan Khusus :
a. Terlaksananya kegiatan refreshing kader posyandu melalui peningkatan
ketrampilan kader dan tim pokjanal posyandu
b. Terlaksananya kegiatan survey PHBS
c. Meningkatnya strata posyandu pratama dan madya menjadi purnama
d. Terlaksananya pengembangan desa siaga melalui pertemuan pemantapan
tim desa siaga di tingkat kabupaten dan pembinaan Forum Kesehatan
Kelurahan (FKK)
e. Terbentuknya desa siaga aktif strata purnama
f. Meningkatnya jumlah desa siaga aktif strata purnama dari 10% menjadi
25%

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan pokok : peningkatan strata posyandu
Rencana kegiatan :
a. Pertemuan pengembangan pokjanal posyandu
b. Refreshing kader posyandu di tingkat puskesmas
2. Kegiatan pokok
Rincian kegiatan :
a. Pertemuan pemantapan Tim Kelurahan Siaga
b. Pembinaan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK)
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Refreshing kader posyandu dilakukan melalui pertemuan dengan metode
ceramah, Tanya jawab, role play, dan diskusi
2. Survey PHBS dilakukan melalui :
a. Pertemuan dengan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi
b. Survey dengan metode survey ke setiap rumah tangga dan instrumen
PHBS
c. Pengolahan dan analisis data hasil survey PHBS secara deskriptif
3. Evaluasi Pelaksanaan Kelurahan siaga, dilakukan melalui pertemuan
dengan metode ceramah, Tanya jawab, diskusi (FGD), dan simulasi
(pemetaan daerah risiko)

VI. Sasaran
1. Refreshing Kader Posyandu :
2. Survey PHBS
3. Evaluasi pelaksanaan Kelurahan Siaga ; tim FKK di setiap Kelurahan

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Januari-Desember 2017

VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukan sebagai berikut :
1. Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan
a. Waktu : setiap bulan
b. Pelaksanaan
1) Kepala Puskesmas
2) Penanggungjawab Program
c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut,
rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil
kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan (format lampiran
terlampir)
2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
a. Waktu :
1) Setiap akhir pelaksanaan kegiatan
2) Tribulanan ke empat
b. Pelaksana
1) Kepala Puskesmas
2) Penanggungjawab Program
c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut,
rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil
kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan (format lampiran
terlampir)

Anda mungkin juga menyukai