Anda di halaman 1dari 6

NARKOBA MENGHANCURKAN GENERASI BANGSA

Dibuat oleh:

Alif Anugrah Pratama

PENDAHULUAN

Akhir – akhir ini narkoba telah merajalela di semua kalangan dimulai dari masyarakat
bawah hingga masyarakat kelas atas. Lebih parahnya lagi, narkoba juga telah
menjangkiti para penegak hukum di negeri ini. Menurut data Badan Narkotika Nasional
(BNN), jumlah korban yang disebabkan oleh barang haram tersebut meningkat hingga
dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Oleh sebab itu, saya sangat yakin akan masa depan bangsa ini menjadi hancur
dalam beberapa tahun yang akan datang jika pemerintah tidak menarik langkah nyata.
Ada beberapa alasan narkoba dapat menghancurkan kehidupan bangsa. Alasan
pertama karena narkoba dapat menghancurkan masa depan anak muda. Anak muda
seharusnya menjadi calon penerus bangsa akan hancur masa depannya jika masuk
dalam lingkaran narkoba.

Alasan yang kedua yaitu narkoba dapat mematikan kreatifitas anak bangsa. Anak
muda yang semestinya memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Mereka akan kehilangan
itu semua akibat narkoba yang perlahan-lahan mematikan sel-sel otak mereka
sehingga lama kelamaan otak mereka tak mampu lagi berkreasi melainkan hanya
terdapat konsumsi narkoba setiap harinya.

Alasan yang terakhir diakibatkan narkoba adalah awal mula terciptanya generasi
kriminal. Para remaja telah terjerat ke dalam lingkaran setan ini, terus – menerus akan
dipaksa untuk memenuhi nafsu terhadap narkoba. Akibatnya, mereka akan melakukan
apa saja demi untuk mendapatkan narkoba, termasuk dengan perbuatan yang
melanggar hukum, seperti mencuri, menipu dan membunuh dan lainnya.

Oleh sebab itu, narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup anak muda. Hal
ini dikarenakan, narkoba dapat menghancurkan masa depan para calon penerus
bangsa. Narkoba dapat menghancurkan daya kreatifitas para remaja, dan narkoba juga
dapat menciptakan generasi pelanggar hukum. Semua akibat itulah yang menuntun
pada kehancuran bangsa. Sehingga harus pemerintah melakukan tindakan nyata untuk
menghentikan peredaran barang haram ini.
ISI

Remaja dan golongan muda, identik dengan sesuatu yang baru, sesuatu yang
menurutnya menarik dan itu patut untuk dicoba. Salah satunya yang pantas dicoba
menurut mereka(pecandu) adalah narkoba. Padahal narkoba, ekstasi, dan sejenisnya
itu tidak untuk coba – coba. Karena bila seseorang sekali mencobanya, orang tersebut
akan menjadi kecanduan, karena pada narkoba mengandung zat addictive yang dapat
membuat orang awalnya kecanduan dan lama kelamaan ingin menambah dosis secara
terus menerus sehingga bisa OD(Over Dosis) dan menyebabkan kematian.

Generasi muda memang identik dengan persahabatan. Baik itu bersahabat dengan
sesama jenis / berlainan jenis. Persahabatan juga dapat menjerumuskan generasi
muda ke dalam dunia narkoba. Karena memang usia remaja sangat mudah untuk
dipengaruhi. Baik itu dari fashion, gaya berbicara, sampai ikut – ikutan mencoba
narkoba. Dari awalnya dicobai oleh temannya sampai menjadi pecandu.

Dapat dikenali bila orang yang sudah kecanduan narkoba, biasanya dikenal istilah
tiga 'ong' yang sering ditampilkan pecandu: bengong, bohong, dan nyolong. Hal ini
dikarenakan hidup mereka semua untuk narkoba, jadi yang bisa dilakukan hanya
memikirkan cara untuk mendapatkan narkoba, meskipun dengan bohong, dan nyolong
tadi. Biasanya ketika orang yang telah menghisap narkoba, maka orang tersebut akan
nge-fly dan tersadar kembali bila obat yang beredar dalam darahnya tadi sudah tidak
bereaksi lagi. Pengkonsumsian narkoba bukan hanya menyebabkan mental dan
psikologis seseorang rusak, tapi juga membuat orang yang ada disekitarnya seperti
keluarga dan teman dapat menjadi rusak. Pertama karena mempunyai anak sebagai
pecandu, sudah menghabiskan uang keluarga, memalukan nama keluarga lagi. Karena
biasanya harta keluarga dicuri dan dipakai untuk membeli narkoba. Bahkan tidak sedikit
kaum perempuan yang menggunakan narkoba juga, bahkan sebagian dari mereka
yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga malah menjadi dealernya. Saya sangat
prihatin dengan ini.

Ancaman bahaya narkoba dapat ditindak lanjuti secara hukum bagi para pengedar,
dengan dasar hukum yaitu Undang-undang Narkotika yang baru No 35 Tahun 2009,
yang menghilangkan kategori pemakai dan pengedar narkoba. Mengenai siapa saja
yang kedapatan membawa narkoba di atas 5 gram, dapat terancam hukuman mati.

Undang-undang tersebut sudah disahkan sejak 12 Oktober 2009, dan mulai


diterapkan mulai 1 November 2009.Terkait diberlakukannya UU Narkotika yang baru
itu, sejumlah pengguna dan pengedar narkoba yang berada di tahanan Polres
terancam hukuman mati. Dan sementara itu, jika kedapatan membawa narkotika di
bawah 5 gram maka terancam hukuman 4 hingga 5 tahun penjara. Namun hukuman
minimal 4 tahun pun dengan disertakan denda yang cukup tinggi yaitu "Denda 500 juta,
jika tidak mampu maka hukuman penjara ditambah 2 tahun".
Selain itu terdapat juga, dalam undang undang baru tidak ada lagi perbedaan
hukuman antara pengguna narkotika dan psikotropika, dimana "Psikotropika dan
narkotika semuanya menjadi golongan kelas l,".Pengguna narkoba pada umumnya
Pelajar SMA/SMK sebagai pengguna sabu-sabu (narkoba) tersebut.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif


lainnya. Narkoba sangat berbahaya dikarenakan memiliki berbagai ancaman
pada kesehatan dari pemakai narkoba tersebut. Berbagai dampak negatif dapat
ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba. Diantaranya adalah :

a.Tergila-gila pada narkoba dan dan lebih mencintai narkoba lebih dari apa

b.Tidak dapat lepas dari jerat narkoba, sebab jika lepas akan mengalami sakaw

c.Dosisnya akan terus bertambah setiap waktu hingga nanti bisa overdosis

d.Mengalami kerusakan tubuh

e.Mengalami perubahan sikap menjadi egois, sombong, jahat

f.Terjangkit penyakit mematikan, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan lain-lain

g.Kesulitan dalam ekonomi

h.Meningkatnya tawuran dalam kalangan pelajar-pelajar

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi


muda kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.
Generasi muda semakin hari semakin rapuh di grogoti zat-zat adiktif penghancur
syaraf yang menyebabkan generasi pemuda tidak dapat berpikir jernih. Sehingga,
generasi penerus bangsa yang berkualitas akan digrogoti oleh narkoba. Bahaya
narkoba selalu mengincar generasi penerus bangsa kapan saja.

Memang dasarnya narkoba mudah didapatkan karena sudah tersebar di seluruh


dunia dan dijual oleh oknum-oknum yang sudah ahli dalam menjualnya juga sangat rapi
sehingga tidak diketahui oleh aparat hukum. Pembelinya pun juga tidak mengenal
umur, ras, golongan, maupun agama. Walaupun harganya cukup mahal tapi para
pengguna narkoba akan tetap membelinya dan jika tidak ada uang maka para
pengguna narkoba akan mencari cara bagaimana ia bisa mendapat uang tidak peduli
bagaimana caranya, yang penting ia bisa membeli narkoba tersebut. Narkoba di satu
sisi merupakan benda yang sangat berbahaya dan harus dihindari tetapi disisi lain
narkoba merupakan salah satu jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
Saat ini saja banyak pelajar yang merokok, awalnya memang coba-coba atau jika
tidak merorok tidak dianggap ‘jantan’ ini biasanya terjadi pada kaum laki-laki. Rokok
juga memiliki sifat ketergantungan dan terdapat zat aditif sama halnya seperti narkoba.
Dan Perokok aktif sangat berpotensi untuk mengonsumsi narkoba, oleh sebab itu rokok
dan narkoba mempunyai hubungan yang berdekatan. Sangat disayangkan apabila
remaja penerus bangsa mengonsumsi dua hal tersebut, terutama narkoba yang dapat
menyebabkan kematian. Sebenarnya, narkoba di dunia kesehatan dapat digunakan
oleh para dokter untuk membius pasien dan juga sebagai obat penenang dengan dosis
yang sudah ditentukan. Sehingga tidak menyebabkan tergantungan. Jika dosis yang
digunakan berlebihan maka akan mengganggu sistem saraf pusat yaitu otak, psikis,
fisik atau jiwa. Hal inilah yang harus kita waspadai untuk selalu melakukan upaya
pencegahan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan remaja terjerumus ke hal-hal yang tidak baik,
karena saat remaja merupakan saat usia produktif yang membutuhkan perhatian
khusus, karena pada tahap ini, remaja akan mencari jati diri dan cenderung masih
bersifat labil. Pola pikir kaum remaja yang kadang kala hanya bersifat instan, dan
mencari yang temudah saat menghadapi sesuatu yang sulit sehingga sesuatu masalah
segera selesai. Faktor yang pertama yaitu faktor pertemanan, memang teman ada yang
baik yang membawa kita ke jalan yang benar ada juga teman yang menjerumuskan kita
ke jalan yang tidak baik, khusunya mengajak kita untuk mencoba hal-hal yang belum
pernah kita coba, disini jika ia tidak berani untuk menolak ajakan teman yang tidak baik
maka ia akan mancoba hal baru tersebut dan terus menerus akan mencobanya
sehingga menjadi ketagihan. Faktor yang kedua adalah faktor keluarga. Faktor ini
sangat berpengaruh dalam perilaku remaja, disini keluarga menjadi peran utama untuk
membentuk karakter seseorang. Jika orang tua terlalu membebaskan sang anak, maka
sang akan berperilaku sesukanya dan tidak peduli dengan sekitarnya karena tidak ada
yang melarangnya atau menegurnya jika ia berbuat salah. Jadi keluarga sangat penting
dalam mendidik anak agar anak tidak berperilaku menyimpang. Faktor yang ketiga
adalah teknologi yang semakin canggih, disini para remaja dapat menemukan hal-hal
yang baru hanya tinggal membuka layar handphone dan mulai mencoba apa yang
dilihatnya. Faktor keempat adalah gaya hidup, gaya hidup remaja zaman sekarang
ingin serba mewah dan mengikuti tren yang ada, tidak peduli itu berdampak buruk atau
tidak, yang penting ia bisa menikmati hidup dan dianggap gaul oleh teman-temannya.
Seperti pergi berkumpul bersama teman-temannya ke tempat diskotik, walaupun
awalnya hanya main-main saja tetapi akan terus menerus. Seperti minum-minuman
keras, lalu mencoba yang lebih baru lagi yaitu sakaw lalu mencoba lagi dan lagi, dan
pada tahap akhirnya seorang teman memberika narkoba secara gratis dan ternyata ia
ketagihan saat ia ingin memintanya lagi tidak boleh dan harus membeli, karena sudah
kecanduan maka ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan narkoba
tersebut. Faktor kelima yaitu faktor lingkungan. Remaja yang sering melihat perilaku
menyimpang di lingkungan sekitarnya maka kemungkinan terbesar remaja tersebut
terpengaruh dengan apa yang dilihatnya. Disini jika seorang remaja tidak memiliki pola
pikir yang panjang maka ia akan mudah terpengaruh. Tetapi jika ia berfikir sebelum
bertindak maka ia akan berani menolak ajakan-ajakan yang berbau negatif. Banyak
cara yang dapat dilakukan oleh remaja agar terhindar dari narkoba. Sebenarnya salah
satu cara menanggulangi penggunaan narkoba dalam pergaulan remaja adalah dari diri
kita sendiri, kita yang harus menjauhkan diri dari narkoba, kita yang harus tahu apakah
narkoba itu baik atau tidak, kita juga yang harus tau narkoba itu akan merusak masa
depan kita. Sehingga akan timbul kesadaran masing-masing untuk mejauhkan narkoba
dari kehidupan para remaja dan menjadikan remaja terbebas dari narkoba karena tahu
bahwa narkoba itu bukan hanya merusak kesehatan tetapi juga akan merusak masa
depan.
KESIMPULAN/SARAN

Manusia hidup memang tidak terlepas dari masalah yang bertubi – tubi.
Mendekatkan diri dengan Tuhan adalah salah satu jalan yang paling ampuh untuk
sedikit mengobati gunda yang ada di hati. Baik itu remaja, ataupun orang yang telah
berumur, tidak akan luput untuk menjadi mangsa narkoba.

Saat–saat dimana ingin mencoba semuanya, mempunyai sifat ingin mendobrak


hukum yang ada dan ingin bebas adalah sifat remaja kebanyakan. Hal ini dirasa tidak
mengherankan bila dalam batas yang wajar. Tapi bila sudah berhubungan dengan
narkoba, ekstasi, sabu – sabu dan sejenisnya, ini bukan saja melanggar hukum, tapi
juga dapat merusak masa depan mereka. Kepekaan teradap bahaya narkoba sangat
penting agar mereka tidak terjerumus dalam kegelapan narkoba.

Oleh karena itu, pemberantasan narkoba harus dilakukan terus menerus, baik
dengan upaya pengontrolan diri setiap masyarakat tentang bahaya narkoba, dari
lembaga pemerintahannya, maupun generasi muda Indonesia dimana sebaiknya
sadar dan mau untuk mengejar semua ketertinggalan yang dahulu pernah dilakukan.

SARAN

Hendaknya mulai sekarang kita sesama umat manusia, saling memperhatikan dan
saling mengasihi antar sesama. Mulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluaga,
teman, tetangga, dan lingkungan tempat kerja anda. Karena seseorang yang bergelut
dengan narkoba pada dasarnya bukan mereka orang yang dari sana sudah tidak baik,
tapi orang – orang itu kekurangan motivasi dan kasih sayang. Tidak ada salahnya bila
kita memulai dari yang lingkungan yang kecil dulu. Perhatian yang sekecil apapun
dapat membantu mereka – mereka yang sedang dalam kesulitan hati, sehingga tidak
terjerumus dalam narkoba.

Bagi yang sudah menjadi orang tua, hendaknya tidak malah mencoba narkoba, tapi
lebih memperhatikan anak – anaknya, baik dari sisi material, maupun moralnya.

Anda mungkin juga menyukai