1 hari setelah kunjungan dari puskesmas pasien datang lagi diantar keluarga
dengan kondisi lemah dan pelo.
1. Pasal 32
2. Pasal 29
3. Pasal 28, 58
Pasal 1
BAB II
Pasal 4
Pasal 9
Pada bagian kedua (Registrasi) pasal 18 ayat (1) menjelaskan bahwa perawat yang
menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki STR.
(3) SIPP sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat perawat menjalankan praktiknya.
Pasal 27
Ayat (1) menjelaskan bahwa perawat warga negara Indonesia lulusan luar
negeri yang akan melakukan praktik keperatawatan di Indonesia harus mengikuti
proses evaluasi kompetensi.
Pasal 24
Ayat (1) perawat warga negara asing yang akan menjalankan praktik di
indonesia harus mengikuti evaluasi kompetensi.
Ayat (2) evaluasi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui:
Pasal 32
Ayat (1)
Pasal 29
Ayat (1)
Ayat (3)
Praktik keperwatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada
kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional
Pasal 58
1. Setiap orang yang melanggar ketentuan pasal 18 ayat 1, pasal 21, pasal 24
ayat 1, dan pasal 27 ayat 1 dikenai sanksi administratif.
2. Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dengan pada ayat 1 dapat berupa:
a. Teguran lisan
b. Peringatan tertulis
c. Denda administratif
d. Pencabutan izin
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pada pasal 18
Ayat 1 yaitu harus memiliki STR sedangkan di kasus ini belum diketahui bahwa
perawat ini memiliki STR atau tidak.
Pada pasal 24
Pasal 27
Ayat 1 tidak diketahui lulusan dari mana. Jika lulusan dari luar negri harus
memiliki tanda proses evaluasi uji kompetensi
Kode Etik
Kesimpulan nya yaitu kesalahan nya pada kode etik keperawatan dan undang-
undang keperawatan yang di jelaskan pada pasal 1 ayat (4) yaitu praktik
kepertawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk
asuhan keperawatan. sesungguh nya seorang perawat itu harus berkolaborasi dengan
dokter, dan hanya dokter yang mempunyai hak mendiagnosa pasien, dan perawat
hanya mempunyai hak untuk mendiagnosa keperawatan seperti pada soal, dan dokter
mempunyai hak untuk mendiagnosa medis pada pasien. kalaupun dokter sedang
pergi maka seorang perawat itu harus melakukan komunikasi SBAR.
Pada dasarnya pasien tersebut harus di rawat inap agar kondisinya lebih membaik.
Tugas KDK Tentang Organisasi Profesi
Perawat dan Kode Etik
Disusun Oleh :
Kelompok :