OLEH KELOMPOK 3:
Josua Wongkar
Cicilya Midi
Yulia lalenoh
Monica Poluan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas mengenai "asuhan keperawatan pada klien bronkopneumonia”. Terima
kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami (kelompok 3) sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan segala baik
Semoga makalah ini bisa berguna dan bisa menambah wawasan kepada pembaca sekalian.
Saran dan kritik yang membangun sangatlah kami butuhkan dalam makalah ini oleh sebab itu
kiranya pembaca bisa member masukan positif bagi kami kelompok 3 agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya kami bisa lebih baik lagi
OKTOBER, 2017
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata pengantar 2
Daftar isi 3
Bab 1: pendahuluan 4
Latarbelakang 4
Rumusan masalah 4
Tujuan 5
Bab 2: Tinjauan 6
Definisi 6
Etiologi 6
Pathway 7
Manifestasi klinis 8
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian 9
Pemeriksaan 10
Penatalaksanaan 13
Komplikasi 13
Diagnosa keperawatan 15
Rencana keperawatan 15
BAB 3:PENUTUB
Kesimpulan 29
Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
BAB 1
PENDAHULUAN
Bronkopneumonia adalah peradangan umum dari paru-paru, juga disebut sebagai pneumonia
bronkial, atau pneumonia lobular. Peradangan dimulai dalam tabung bronkial kecil
bronkiolus, dan tidak teratur menyebar ke alveoli peribronchiolar dan saluran alveolar.
Penyakit bronkopneumonia ini seringkali bersifat sekunder, mengikuti infeksi dari saluran
nafas atas, demam pada infeksi spesifik dan penyakit yang melemahkan sistem pertahanan
tubuh. Pada bayi dan orang-orang yang lemah, pneumonia dapat muncul sebagai infeksi
primer. Bronkopneumonia sering disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri,
virus, jamur dan benda asing.
2.2 ETIOLOGI
Secara umun individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang normal dan
sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas :
reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman
keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat.
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikobakteri,
mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M. Nettiria, 2001 : 682) antara lain:
1.PENGKAJIAN
A.IDENTITAS KLIEN
Nama:
Umur:
Jenis Kelamin :
Agama:
Pendidikan :
Pekerjaan :
Gol. Darah :
Alamat:
Nama:
Umur:
Jenis Kelamin :
Agama:
Pendidikan :
Pekerjaan :
Gol. Darah :
Hubungan dengan Klien :
Alamat:
C..KELUHAN UTAMA
Ditulis keluhan utama (satu keluhan saja) yang dirasakan atau dialami klien yang
menyebabkan klien atau keluarga mencari bantuan kesehatan/ masuk rumah sakit.
D..RIWAYAT PENYAKIT
2.PEMERIKSAAN KLIEN
A.PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran compos mentis sampai koma, keadaan umum lemah dan gelisah, suhu tubuh 39-
400C, nadi cepat dan lemah, respirasi cepat dan dangkal, BB sesuai dengan umur.
B.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
Pada kasus bronchopneumonia oleh bakteri akan terjadi leukositosis (meningkatnya jumlah
neutrofil). (Sandra M. Nettina, 2001 : 684)
b. Pemeriksaan sputum
Bahan pemeriksaan yang terbaik diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam. Digunakan
untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitifitas untuk mendeteksi agen
infeksius. (Barbara C, Long, 1996 : 435)
c. Analisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa. (Sandra
M. Nettina, 2001 : 684)
Lihat apakah hal-hal yang dicakup dibawah ini telah sesuai dengan keadaan normal
Pemeriksaan Radiologi
a. Rontgenogram Thoraks
Menunjukkan konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada infeksi pneumokokal atau
klebsiella. Infiltrat multiple seringkali dijumpai pada infeksi stafilokokus dan haemofilus.
(Barbara C, Long, 1996 : 435)
b. Laringoskopi/ bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan nafas tersumbat oleh benda
padat. (Sandra M, Nettina, 2001)
Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Penglihatan
Mata kiri dan kanan simetris, kebersihan mata baik, kemampuan menggerakkan alis mata
baik, Konjungtiva tidak anemis, kelopak mata terlihat sembab, tidak terdapat benjolan, pupil
isokor, reflek terhadap cahaya baik, dan klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan
b. Sistem Pendengaran
Telinga kanan dan kiri simetris, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, tidak ada serumen
maupun cairan yang keluar dari telinga, pendengaran dalam batas normal.
c. Sistem Wicara
Tidak terdapat kesulitan dan gangguan berbicara.
d. Sistem Pernapasan
Klien mengalami sesak napas, pernapasan klien cepat dan dangkal, frekuensi 56x/menit
.terdengar ronki, batuk produktif, pergerakan dada simetris, pernapasan tidak teratur/ireguler.
e. Sistem Kardovaskuler
Nadi 110 x/menit dengan irama teratur, denyutan kuat, tidak terdapat distensi vena jugularis,
CRT ,< 2 detik, bunyi jantung normal serta tidak ada bunyi jantung tambahan.
f. Sistem Neurologi
GCS 15 (E : 4, M : 6, V : 5), tidak terdapat gangguan nervus 1-12, serta kekuatan otot
normal.
g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut baik, kebersihan baik, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, namun anak
tidak nafsu makan ditandai dengan klien tidak mau makan dan hanya minum ASI 4x sehari.
h. Sistem Imunologi
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.
i. Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan pada system endokrin
j. Sistem Urogenital
Tidak ada gangguan berkemih, tidak terdapat distensi dan nyeri tekan kandung kemih, tidak
terpasang katetr serta pada pemeriksaan fisik ginjal dalam kondisi baik.
k. Sistem Integumen
Keadaan rambut baik,warna rambut hitam, kebersihan serta kekuatan rambut baik,
kebersihan kuku baik dengan warna putih kemerahan, Turgor kulit menurun, membran
mukosa kering, pucat, akral hangat, kulit kering.
Inspeksi : Irama nafas tidak teratur, pernapasan dangkal, penggunaan otot bantu napas
Perkusi : Sonor
3.PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
Antibiotic seperti ; penisilin, eritromicin, kindomisin, dan sefalosforin, cefotaxime, dll
Terapi oksigen (O2)
Nebulizer, untuk mengencerkandahak yang kental dan pemberian bronkodilator.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Menjaga kelancaran pernapasan
Kebutuhan istirahat
Kebutuhan nutrisi dan cairan
Mengontrol suhu tubuh
Mencegah komplikasi atau gangguan rasa nyaman dan nyaman
(Arief Mansjoer,2000).
4.KOMPLIKASI
6. RENCANA KEPERAWATAN
NASAL KANUL
DILAKUKAN
ASPEK YANG DINILAI TGL: TGL:
1 2 3 4 5 6 7 8
1 .Persiapan alat
Persiapan lingkungan
Persiapan Klien
5. Mencuci tangan
Sikap
Keterangan:
Kriteria Penilaian:
● Baik sekali : 100
● Baik : 81-99
● Kurang/TL : ≤80
Nama mahasiswa:
DILAKUKAN
ASPEK YANG DINILAI TGL: TGL:
1 2 3 4 5 6 7 8
1 .Persiapan alat
Persiapan lingkungan
Persiapan Klien
5. Mencuci tangan
Sikap
Keterangan:
Kriteria Penilaian:
● Kurang/TL : ≤80
Nama mahasiswa:
DILAKUKAN
ASPEK YANG DINILAI TGL: TGL:
1 2 3 4 5 6 7 8
1 .Persiapan alat
Persiapan lingkungan
Persiapan Klien
5. Mencuci tangan
Sikap
Keterangan:
● Ya = 1 (dilakukan dengan benar)
Kriteria Penilaian:
● Baik : 81-99
● Kurang/TL : ≤80
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 (𝑌𝑎)
Nilai = 19
x 100 = ……………………..………………………………..
Pengertian :
Posisi fowler dalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.
Tujuan :
v Mempertahankan kenyamanan.
· Persiapan Alat :
v Penompang bantal
· Prosedur Pelaksanaan :
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
7. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidak dapat
mengontrolnya secara sadar/tidak dapat menggunakan tangan dan lengan.
10. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah pergelangan kaki.
13. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi tekanan.
Kesimpulan
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara
fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan
oksigen akan mengalami gangguan, maka penanganan yang tepat menjadi kunci dalam
memenuhu kebutuhan oksigenasi suatu individu/pasien.
Saran
Dengan selesainya makalah ini disarankan kepada para pembaca agar dapat lebih
memperdalami lagi pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi serta dapat
mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan. Diharapkan perawat serta tenaga kesehatan
lainnya mampu memahami dan mendalami kebutuhan fisiologis oksigenasi yang merupakan
kebutuhan dasar manusia yang sangat mendasar.
DAFTAR PUSTAKA
http://nururhay.blogspot.co.id/2014/09/pengaturan-posisi-pasien_98.html
https://karyatulisilmiah.com/asuhan-keperawatan-bronkopneumonia/
http://sopkeperawatan.blogspot.co.id/2014/05/sop-protap-pengaturan-posisi-
fowler.html
https://rswidyaningrum.wordpress.com/mata-kuliah/asuhan-
keperawatan/contoh-asuhan-keperawatan/
http://www.caramedis.com/asuhan-keperawatan-mengenal-fungsi-dan-tahapan-
penting-dalam-askep/