Anda di halaman 1dari 9

1.

Pasal 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
2. Pasal 1
(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksa-nakan menurut Undang-Undang
Dasar.
3. Pasal 1
(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.
4. Pengertian Negara adalah suatu organisasi atau lembaga tertinggi dari kelompok
masyarakat yang terdiri dari sekumpulan orang di wilayah tertentu, memiliki cita-cita
untuk hidup bersama, serta memiliki sistem pemerintahan yang berdaulat.
5. Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan
6. Secara etimologi, negara berasal dari kata staat (Belanda dan Jerman), State (Inggris),
Etat (Perancis), atau Statum (Latin). Artian tersebut berarti “meletakkan dalam keadaan
berdiri”, “menempatkan”, atau “membuat berdiri”.
7. Negara merupakan kelanjutan dari keinginan manusia untuk bersama dan berkumpul
dengan orang lain dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya.
8. Berdasarkan Konvensi Montevideo (Uruguay) tahun 1993, disepakati bahwa suatu negara
harus memiliki unsur konstitutif dan unsur deklaratif. unsur konstitutif adalah unsur yang
wajib ada ketika negara berdiri, meliputi:

Rakyat: Rakyat suatu negara adalah semua orang yang secara nyata dalam suatu wilayah negara,

yang tunduk dan patuh terhadap peraturan dalam negara tersebut.

Wilayah: Wilayah merupakan salah satu unsur mutlak bagi suatu negara. Jika warga negara

merupakan dasar personal suatu negara maka wilayah merupakan landasan material atau
landasan fisik negara. Wilayah suatu negara biasanya terdiri dari:

Wilayah Daratan

Suatu negara biasanya ditentukan batas-batasnya melalui perjanjian antar negara, baik yang

berbentuk bilateral maupun multilateral.


Wilayah Udara

Dalam Konvensi Paris tahun 1949 dinyatakan bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat

berhak melakukan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, misalnya untuk

kepentingan radio, satelit, dan penerbangan. Di Indonesia ketentuan tentang wilayah udara

diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982, berdasarkan undang-undang tersebut,

maka batas wilayah kedaulatan yang termasuk orbit geostasioner adalah setinggi 35.761

kilometer.

Wilayah Lautan

Berdasarkan hasil Konvensi Hukum Laut III yang diadakan PBB tanggal 10 Desember 1982 di

Jamaica ditentukan sebagai berikut :

Laut Teritorial : 12 mil diukur dari garis pantai yang menghubungkan pulau terluar kepulauan
suatu negara, yang diukur pada saat air surut.

Zona Bersebelahan : 12 mil dari laut teritorial suatu negara.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) : 200 mil dari garis pantai menuju laut bebas. Di zona ini,

negara pantai berhak menggali dan mengolah segala kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi

negara tersebut.

Landas Kontinen : daratan di bawah permukaan laut di wilayah laut teritorial dengan

kedalaman 200 meter atau lebih.

Landas Benua : lebih dari 200 mil dari garis pantai. Di zona ini negara boleh mengelola

kekayaan dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat internasional.


Wilayah Eksteritorial

Wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah negaranya. Dengan kata lain wilayah
negaranya berada di wilayah negara lain, Contoh: KBRI,

Pemerintahan yang Berdaulat

Kedaulatan (sovereignty) suatu negara biasa dihubungkan dengan konsep kekuasaan tertinggi
atau konsep kedaulatan, dalam filsafat hukum dan kenegaraan dikenal adanya lima ajaran atau
teori, yaitu : Kedaulatan Tuhan (Sovereignty of God), Kedaulatan Raja (Sovereignty of The
King) ,Kedaulatan Hukum (Sovereignty of Law), Kedaulatan Rakyat (People’s Sovereignty),
dan Kedaulatan Negara (State’s Sovereignty)

Berdaulat ke dalam, artinya memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan menjalankan

organisasi negara sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Berdaulat ke luar, artinya pemerintah berkuasa penuh, bebas dan tidak tunduk pada kekuatan
lain.

Pemerintah harus pula menghormati kedaulatan negara lain dengan tidak mencampuri urusan

dalam negeri negara lain.

Unsur deklaratif berkaitan atau pengakuan negara yang lain

Pengakuan de facto, yaitu pengakuan berdasarkan kenyataa yang ada atau fakta yang

sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara. Pengakuan ini ada yang bersifat tetap

dan sementara.
Pengakuan de jure, yaitu pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum

internasional.

9. Dalam penyelenggaraan negara terdapat tiga sifat, yaitu;

 Bersifat memaksa, yaitu memaksa masyarakatnya untuk melakukan peraturan yang


telah ditetapkan.
 Bersifat monopoli, yaitu menguasai semua sumber daya alam yang penting di dalam
wilayah negara tersebut.
 Bersifat totalitas, negara memiliki wewenang atas semua hal tanpa pengecualian.
Sifat Negara

Sifat Memaksa
Setiap negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum
maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.
Sifat Monopoli
Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tanpa ada saingan.
Sifat Totalitas
Semua peraturan perundang-undangan berlaku bagi semua warga negara tanpa kecuali,
mencakup seluruh kewenangan negara, misalnya semua orang harus membayar pajak, semua
orang wajib membela negara, semua orang sama di hadapan hukum, dan sebagainya.
Tujuan Negara

Teori Kekuasaan

Menurut Shang Yang, tujuan negara adalah memperoleh kekuasaan yang sebesar – besarnya
dengan cara menjadikan rakyatnya miskin, lemah dan bodoh. Sementara Machiavelli
berorientasi
bahwa tujuan negara adalah kekuasaan yang digunakan untuk mencapai kebesaran dan
kehormatan negara.
Teori Perdamaian Dunia

Menurut Dante Allegieri, tujuan negara adalah untuk menciptakan perdamaian dunia, yang
dapat
dicapai apabila seluruh negara berada dalam kerajaan dunia (imperium) dengan undang-
undang
yang sama bagi semua negara.

Teori Jaminan Hak dan Kebebasan

Tokoh dari teori ini adalah Immanuel Kant dan Kranenburg. Keduanya menganjurkan agar
hak
dan kebebasan warga negara terjamin, di dalam negara harus dibentuk peraturan atau
undang-undang.

Fungsi Negara

Secara umum fungsi negara adalah melaksanakan penertiban, mengusahakan kesejahteraan,


pertahanan,
menegakkan keadilan.

Mac Iver, berpendapat bahwa fungsi negara adalah memelihara ketertiban dalam batas-batas
wilayah negara, konservasi dan pengembangan.

Van Vollenhoven, merumuskan empat fungsi negara, yaitu fungsi menyelenggarakan


(bestuur),
fungsi mengadili (rechtspraak), fungsi membuat peraturan (regeling), dan fungsi ketertiban
dan
keamanan (politie).
Teori Asal Mula Negara

Secara faktual, yaitu cara mengetahui asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta nyata yang
dapat diketahui melalui sejarah lahirnya negara tersebut, misalnya seperti pendudukan
(occupatie), penyerahan (cessie), penaikan (accesie), peleburan (fusi), proklamasi, pembentukan
baru (innovation), pencaplokan/penguasaan (anexatie)

Secara teoritis

Ada beberapa teori terbentuknya suatu negara, yaitu :

Teori Ketuhanan, yang meyakini bahwa sesuatu yang terjadi di dunia atas kehendak Tuhan,
termasuk terjadinya negara.

Teori Kekuasaan, teori ini menyebutkan bahwa negara terbentuk atas dasar kekuasaan yang

diciptakan oleh seseorang yang paling kuat dan berkuasa.

Teori Perjanjian Masyarakat (Kontrak Sosial), dalam teori ini negara terjadi karena adanya

perjanjian masyarakat untuk mendirikan negara dan memilih penguasa yang akan memimpinnya.

Teori Hukum Alam, menganggap terjadinya negara karena hukum alam yang bersifat universal
dan tidak berubah.

Trias politica menurut montesquieu, adalah sebagai berikut:

1. Eksekutif: merupakan lembaga yang melaksanakan undang-undang. Lembaga eksekutif


dipimpin oleh seorang raja atau presiden beserta kabinetnya. Tidak hanya melaksanakan
undang-undang, lembaga ini juga mempunyai beberapa kewenangan. Menurut Miriam
Budiardjo, lembaga eksekutif mempunyai kewenangan diplomatik, yudikatif,
administratif, legislatif, dan militer. Kewenangan diplomatik yaitu kewenangan
menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Kewenangan
yudikatif adalah kewenangan memberikan grasi dan amnesti kepada warga negaranya
yang melakukan pelanggaran hukum. Kewenangan administratif adalah kewenangan
melaksanakan peraturan dan perundang-undangan dalam administrasi negara. Melalui
kewenangan legislatifnya, seorang presiden atau menteri dapat membuat undang-undang
bersama dewan perwakilan. Lembaga eksekutif juga mempunyai kewenangan mengatur
angkatan bersenjata, menyatakan perang apabila dibutuhkan, dan menjaga keamanan
negara.
2. Legeslatif: merupakan lembaga yang dibentuk untuk mencegah kesewang-wenangan raja
atau presiden. Lembaga legislatif yang merupakan wakil dari rakyat ini diberikan
kekuasaan untuk membuat undang-undang dan menetapkannya. Tidak hanya itu,
lembaga ini juga diberikan hak untuk meminta keterangan kebijakan lembaga eksekutif
yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan. Selain meminta keterangan
kepada lembaga eksekutif, lembaga ini juga mempunyai hak untuk menyelidiki sendiri
dengan membentuk panitia penyelidik. Hak mosi tidak percaya juga dimiliki oleh
lembaga ini. Hak ini merupakan hak yang memiliki potensi besar untuk menjatuhkan
lembaga eksekutif.
3. Yudikatif: mempunyai kekuasaan untuk mengontrol seluruh lembaga negara yang
menyimpang atas hukum yang berlaku pada negara tersebut. Lembaga yudikatif dibentuk
sebagai alat penegakan hukum, hak penguji material, penyelesaian penyelisihan, hak
mengesahkan peraturan hukum atau membatalkan peraturan apabila bertentangan dengan
dasar negara.

republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang


dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh
seorang presiden
Pengertian demokrasi yang kita kenal adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Dalam kata lain demokrasi adalah sistem pemerintahan suatu negara memiliki
kedaulatan, kekuasaan, dan keputusan tertinggi yang berada ditangan rakyatnya.
Sedangkan pengertian republik adalah sebuah bentuk pemerintahan sebuah negara, pusat
pemerintahan berada di tangan rakyat dan bukan berdasarkan pada keturunan bangsawan atau
yang lebih kita kenal sebagai bentuk kerajaan.

Fungsi sebagai alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum
yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi. UUD 1945 juga
berperan sebagai pengatur bagaimana kekuasaan negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan.
Selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai penentu hak dan kewajiban negara, aparat
negara, dan warga negara.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/13076688#readmore

Ada tiga ciri penting dalam setiap negara hukum yang disebut Rule of Law :

- Supremacy of law
- before the law
- Due Process of Law

Karakteristik Negara Hukum Pancasila :

- Merupakan suatu negara kekeluargaan

- Berkepastian dan keadilan

- Religious Nation State

- Hukum sebagai sarana perubahan masyarakat dan hukum sebagai cermin budaya
masyarakat

- Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hokum


Konsep Pengertian Konstitusi

Dalam Pengertian Luas

Konstitusi adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (Droit
Constitusionnel), baik yang tertulis maupun tidak tertulis atau campuran keduanya.

Dalam Pengertian Sempit

Konstitusi merupakan Piagam Dasar atau Undang-Undang Dasar (Loi Constitusionnel), ialah
suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara.

UUD NRI 1945 (18/8/1945 – 27/12/1949)

Konstitusi RIS (27/12/1949 – 17/8/1950)

UUD Sementara 1950 (17/8/1950 - 5/7/1959)

Berlakunya kembali UUD NRI 1945 (5/7/1959 - 1999)

UUD NRI 1945 Amandemen (Tahun 1999 - Sekarang)

Anda mungkin juga menyukai