Anda di halaman 1dari 5

[Date]

To
[Recipient Name]
[Recipient Address]
Mengenal Perkerasan Jalan Beton Semen
[City, ST ZIP] Oleh
Moldy Ramadhan

perbedaan konstruksi perkerasan lentur, perkerasan kaku dan perkerasan


komposit
Halo rekan-rekan sekalian, apa kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga sehat
selalu. Kali ini kita akan membahas mengenai perkerasan jalan beton semen.
Penjelasan selengkapnya silahkan baca di bawah ini.

Mengenal Perkerasan Jalan Beton Semen


Perkerasan jalan beton semen atau perkerasan kaku, terdiri dari plat beton
semen, dengan atau tanpa lapisan pondasi bawah, di atas tanah dasar. Dalam

[Company]
Tel [Telephone] [Address] [Website]
Fax [Fax] [City, ST ZIP] [Email]
[Date] Pg.02

konstruksi perkerasan kaku, plat beton semen sering juga dianggap sebagai
lapis pondasi, jika di atasnya terdapat lapisan aspal.

Plat beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan
mendistribusikan beban lalu lintas ke tanah dasar yang melingkupi daerah yang
cukup luas. Dengan demikian, bagian terbesar dari kapasitas struktur
perkerasan diperoleh dari plat beton itu sendiri. Hal ini berbeda dengan
perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis
pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan; dimana masing-masing
lapisan memberikan kontribusinya.

Yang sangat menentukan kekuatan struktur perkerasan dalam menahan beban


lalu lintas adalah kekuatan beton itu sendiri. Sedangkan, kekuatan tanah dasar
hanya berpengaruh kecil pada kekuatan daya dukung struktural perkerasan
kaku. Lapis pondasi bawah, jika digunakan di bawah plat beton, dimaksudkan
untuk sebagai lantai kerja, dan untuk drainase agar menghindari terjadinya
“pumping“.

Pumping adalah peristiwa keluarnya air disertai butiran-butiran tanah dasar


melalui sambungan dan retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat
gerakan lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas,
setelah adanya air bebas yang terakumulasi di bawah plat beton. Pumping dapat
mengakibatkan terjadinya rongga di bawah plat beton sehingga menyebabkan
rusak/ retaknya plat beton.

Baca Juga:
[Date] Pg.03

 Download Desain Standar Konstruksi Jalan Aspal Kelas 1 DWG


AutoCAD
 Download RAB Jalan Beserta Analisa
 RAB Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Hal-hal fundamental pada perkerasan beton semen adalah sebagai berikut:

1. Perkerasan beton semen (rigid pavement) merupakan suatu struktur


perkerasan yang biasanya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi
bawah dan lapis beton semen dengan atau tanpa tulangan.
2. Perkerasan beton dapat menahan beban berat yang mencapai 175 ton
seperti runway pesawat, dan dapat mencapai 5, 10, 20 sampai 50
tahun umur layanan.
3. Perkerasan umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu perkerasan
lentur dan perkerasan kaku, hal yang mudah dibedakan yaitu reaksi
perkerasan terhadap beban.
4. Perkerasan aspal umumnya terdiri dari wearing surface yang tipis yang
biasanya terletak diatas base course dan subbase course.
5. Sedangkan perkerasan kaku dari beton bisa mempunyai base atau
tidak diatas subgrade.
Kerugian menggunakan perkerasan kaku antara lain:

1. Ketidaksempurnaan hasil pekerjaan akibat kurang rapinya pekerjaan


dilapangan sulit untuk diperbaiki.
2. Permukaan perkerasan beton semen dalam hal kenyamanan
berkendara (riding comfort) lebih jelek dari pada perkerasan aspal.
3. Perbaikan permukaan yang sudah halus (polished) hanya bisa
dilakukan dengan grinding machine atau pelapisan ulang dengan
[Date] Pg.04

campuran aspal, yang kedua-duanya memerlukan biaya yang cukup


mahal.
4. Warna permukaan yang keputih-putihan menyilaukan di siang hari,
dan marka jalan (putih/ kuning) tidak kelihatan secara kontras.
5. Perbaikan kerusakan seringkali merupakan perbaikan yang
melibatkan keseluruhan konstruksi perkerasan yang mungkin akan
sangat mengganggu dalam berlalu lintas.
6. Pelapisan ulang (overlay) sulit dilakukan.
Keuntungan menggunakan perkerasan kaku antara lain:

1. Semen adalah material produksi dalam negeri.


2. Life-cycle-cost lebih murah dari pada perkerasan aspal.
3. Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemeliharaan.
4. Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemanfaatan (overloading).
5. Tebal perkerasan secara keseluruhan lebih kecil dari pada perkerasan
aspal sehingga efek untuk lingkungan akan lebih baik.
Perbedaan antara Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur:

1. Perbedaan yang jelas antara kedua jenis perkerasan ini adalah


bagaimana penyaluran beban ke subgrade.
2. Perkerasan kaku mempunyai kekakuan dan stiffness, sehingga dapat
mendistribusikan beban secara lebih luas pada subgrade, dimana
beton merupakan bagian utama yang menanggung beban struktural.
3. Perkerasan lentur dibuat dengan material yang kurang kaku, sehingga
penyebaran beban tidak sebaik beton, untuk itu perlu tebal perkerasan
yang lebih besar untuk meneruskan beban ke subgrade.
[Date] Pg.05

Bantu support blog asdar.id agar bisa lebih berkembang lagi untuk
membagikan ilmu pengetahuan secara gratis. Caranya yaitu dengan
menyisihkan sedikit rejeki anda melalui tombol Donasi. Semoga apa yang
anda berikan bisa menjadi penolong di Akhirat kelak, Amin Ya Rabbal 'Alamin
:-)

Warm regards,

acer
[Your Title]
[Your Email]

Anda mungkin juga menyukai