Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran
berorientasi blended learning pada materi sistem periodik unsur. Penelitian ini
menggunakan model 4D yang dikemukakan oleh Thiagarajan tanpa melakukan
Dissemintae (penyebaran). Hasil dari penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran yang
meliputi RPP, LKS, dan media elearning yang dinyatakan valid ditinjau dari validitas
isi RPP sebesar 93,33%, LKS 1 sebesar 92,38% dan LKS 2 sebesar 94,28%, serta
media elearning sebesar 88,57% sedangkan ditinjau dari validitas konstruk
menunjukkan RPP mendapatkan persentase 93,33%, LKS 1 persentase sebesar
89,17%, LKS 2 sebesar 90% selanjutnya media elearning sebesar 90% sehingga
perangkat pembelajaran layak digunakan dalam pembelajaran.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Blended Learning, Sistem Periodik Unsur
Abstract
The aim of the research determine the feasibility of learning device oriented blended
learning on periodic table material. This research use 4D models proposed by
Thiagarajan without Disseminate. The result of this research are learning device that
include lesson plan, worksheet, and elearning media declared valid based oncontent
validity that the lesson plan showed 93,33%, worksheet 1 is 92,38% and worksheet 2
is 94,28% as well as elearning media of 88,57% while in term of construct validity for
lesson plan showed percentage 93,33%, worksheet 1 percentage 89,17% and
worksheet 2 showed 90%, the next is elearning media showed percentage 90%, so the
learning device was valid and can be used in the study.
Keyword: Learning Device, Blended Learning, Periodic Trend Element
16
UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6, No. 1, pp. 16-23 January 2017
yang ada di sekolah dan 565 siswa Pembelajaran konvensional tidak lagi
menyatakan kesulitan dalam memahami sepenuhnya menjadi andalan, namun
materi kimia, khususnya materi sistem ditengah kemajuan teknologi saat ini
periodik unsur. diperlukan variasi metode yang lebih
Materi sistem periodik unsur diajarkan memberikan kesempatan untuk belajar
pada siswa kelas X semester gasal. Sari tidak hanya dari guru. Pembelajaran yang
(2014)mengungkapkan bahwasannya dibutuhkan adalah dengan pemanfaatan
materi sistem periodik memuat konsep sumber belajar lebih luas. Penggabungan
dan uraian, sehingga untuk memahami karakteristik pembelajaran tradisional
materi diperlukan pemahaman lebih. serta lingkungan elektronik disebut
Hampir sebagian peserta blended learning[8].
didikkebingungan dalam memahami Karakteristik blended learning
materi sistem periodik unsur dan mengijinkan pembelajaran synchronous
kesulitantersebut dapat menimbulkan (bergantung pada waktu) dan
dampak rendahnya hasil belajar [9]. asynchronous (tidak bergantung pada
Berdasarkan hasil wawancara yang waktu), sehingga perangkat pembelajaran
dilakukan kepada salah satu guru kimia di yang di desain dengan blended learning
sekolah tersebut didapatkan bahwa dapat mempermudah peserta didik
metode yang digunakan untuk mengajar mengkondisikan online dan offline pada
adalah dengan ceramah, diskusi dan waktu pembelajaran [4].
presentasi sehingga siswa tidak dapat Hal tersebut didukung dengan hasil
belajar secara mandiri dengan maksimal angket yang diberikan kepada 25 siswadi
dan cenderung kurang tertarik untuk kelas X IPA di SMAN 1 Menganti
belajar. Selain itu guru kimia di sekolah Gresik, dimana 64% siswa sering
juga belum menggunakan inovasi menggunakan fasilitas wifi disekolah,
teknologi dalam pembelajaran seperti namun hanya 32% siswa yang
penggunaan internet. menggunakan fasilitas tersebut untuk
Penggunaan internet bukan menjadi mencari sumber belajar. Dari hasil angket
sesuatu yang baru dalam dunia juga didapatkan 64% siswa setuju jika
pendidikan. Hadirnya internet membuat pembelajaran menggunakan sistem online
batasan jarak dan waktu menjadi lebih untuk mempermudah siswa dalam
dekat sehingga inovasi yang muncul dari mengakses dan mendownload sendiri
perkembangan teknologi informasi dan materi yang dibutuhkan dalam
komunikasi dalam bidang pendidikan pembelajaran.
yaitu dengan terciptanya e-learning [11]. Perangkat pembelajaran berorientasi
Elearning atau electronik learning blended learning yang akan
merupakan suatu proses perkembangan dikembangkan meliputi RPP, LKS, dan
teknologi yang di aplikasikan dalam hal media elearning. Dalam proses
penyampaian pengetahuan dalam proses pembelajaran, blended learning
belajar mengajar. Elearning kini semakin membutuhkan media. Salah satu media
dikenal sebagai salah satu cara mengatasi yang mendukung blended learning adalah
pendidikan baik di negara maju atau di aplikasi moodle.
negara berkembang seperti indonesia [11]. Moodle adalah salah satu aplikasi
Keuntungan menggunakan elearning Learning Management System (LMS)
menurut Thorne [1] efektifitas sistem yang dapat digunakan dalam
elearning cenderung sama bila pembelajaran online. Penggunaan moodle
dibandingkan dengan pembelajaran memberikan fasilitas bagi siswa untuk
konvensional, namun elearning memiliki belajar secara mandiri [8].
kelebihan dalam hal fleksibilitas.
17
UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6, No. 1, pp. 16-23 January 2017
18
UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6, No. 1, pp. 16-23 January 2017
19
UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6, No. 1, pp. 16-23 January 2017
Persentase (%)
105 95
Persentase (%)
100 90
95
85
90
LKS 1 LKS 2
85
80 Aspek
RPP 1 RPP 2
a b
Aspek
Gambar 4 Hasil Penilaian Validitas
a b
Isi LKS.
Keterangan untuk validitas isi
Gambar 3 Hasil Penilaian Validitas
meliputi:
Isi RPP.
a : Aspek kesesuaian kriteria isi
Keterangan untuk validitas isi
b : Aspek kesesuaian blended
meliputi:
learning.
a : Aspek kesesuaian kriteria isi
Berdasarkan penilaian pada
b : Aspek kesesuaian kriteria blended
Gambar 4 di atas, didapatkan
learning.
persentase aspek kriteria isi untuk LKS
Berdasarkan aspek yang tertera
1 dan LKS 2 berturut-turut sebesar
pada Gambar 3dapat diketahui bahwa
90,66% dan 93,33%. Persentase
RPP dilihat dari aspek kesesuaian isi
berdasarkan aspek kesesuaian blended
mendapatkan persentase sebesar
learning pada LKS 1 dan LKS 2
91,11% untuk RPP 1 dan 88,88%
sebesar 96,66%.
untuk RPP 2, selanjutnya ditinjau dari
Menurut Riduwan persentase
aspek kesesuaian blended learning dari
kelayakan tersebut apabila di
grafik tersebut menunjukkan
interpretasikan maka termasuk pada
persentase yang sangat tinggi yaitu
kriteria sangat baik atau sangat valid
sebesar 100% untuk RPP1 dan RPP 2.
[7].
Persentase tersebut menurut
Materi yang terdapat pada LKS
Riduwan (2013) jika di interpretasikan
telah sesuai dengan indikator hasil
termasuk dalam kategori sangat baik
belajar, dimana indikator hasil belajar
atau sangat valid karena RPP yang
termasuk salah satu komponen penting
dikembangkan juga sesuai dengan
dalam LKS karena merupakan alat
model blended learning yang
ukur untuk mengetahui keberhasilan
mempertimbangkan penerapan
siswa dalam belajar.
teknologi informasi [7].
LKS telah memenuhi aspek
Berdasarkan hal tersebut di atas,
kesesuaian blended learning yaitu
maka rencana pelaksanaan
mendukung kegiatan pembelajaran
pembelajaran berorientasi blended
online dan offline. Menurut Rahmana
learning dapat digunakan dalam
(2015) menyatakan bahwa LKS yang
pembelajaran.
dikembangkan sebaiknya sesuai
20
UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6, No. 1, pp. 16-23 January 2017
Persentase (%)
Validitas konstruk LKS terdiri
90 86,66
dari beberapa aspek, berikut akan
disajikan masing-masing aspek dalam 85
Gambar 5.
80
100 a b
Persentase (%)
90
80 Aspek
70
a b c
Aspek Gambar 6 Hasil Penilaian Validitas
Isi Media Elearning.
LKS 1 LKS 2 Keterangan masing-masing aspek
dalam validitas isi meliputi:
Gambar 5 Hasil Penilaian Validitas
a : Aspek kesesuian kriteria isi
Konstruk LKS.
b : Aspek kesesuaian blended
Keterangan untuk validitas konstruk
learning.
meliputi:
Berdasarkan Gambar 6 di atas,
a : Aspek kesesuaian tampilan
ditunjukkan bahwa aspek kesesuaian
b : Aspek kesesuaian penyajian
isi mendapatkan persentase sebesar
c : Aspek kesesuaian bahasa
90% dan aspek kesesuaian blended
Berdasarkan penilaian Gambar 5
learning mendapatkan persentase
di atas, persentase kesesuaian tampilan
86,66%.
pada LKS 1 dan LKS 2 sebesar
Persentase tersebut apabila di
91,11%, persentase berdasarkan
interpretasikan ke dalam kategori,
kesesuaian penyajian untuk LKS 1 dan
termasuk dalam kategorisangat baik
LKS 2 berturut-turut adalah 84,44%
atau sangat valid [7].
dan 86,66% serta aspek keseuaian
Media elearning dapat mengatasi
bahasa untuk LKS 1 dan LKS 2
waktu, dengan keterbatasan waktu
mendapatkan persentase sebesar
tersebut dapat diatasi dengan model
93,33%.
pembelajaran blended learning yang
Persentase tersebut menurut
merupakan pembelajaran dengan
Riduwan (2013) apabila di
memanfaatkan teknologi, membuat
interpretasikan maka termasuk dalam
komunikasi non stop antara pengajar
kategori sangat baik atau sangat layak
dengan peserta didik sehingga
[7]. Dengan demikian, LKS ditinjau
pembelajaran menjadi lebih cepat [2]
dari validitas konstruk layak
Dari penjelasan di atas dapat
digunakan dalam pembelajaran.
diketahui bahwa media elearning
Media elearning di validasi untuk
dilihat dari validitas isi telah mencapai
mengetahui kelayakan ditinjau dari
kriteria sangat valid sehingga layak
validitas isi dan validitas konstruk.
digunakan dalam pembelajaran.
Validitas isi dalam media elearning
Validitas konstruk meliputi 3
mencakup dua aspek yang masing-
aspek dalam media elearning yang
masing disajikan pada Gambar 6.
dikembangkan. Aspek-aspek tersebut
akan disajikan dalam Gambar 7.
21
UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6, No. 1, pp. 16-23 January 2017
22
UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6, No. 1, pp. 16-23 January 2017
23