Anda di halaman 1dari 38

Gedung Kantor Kepala Desa

KATA PENGANTAR

Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur


perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerbitkan
buku panduan sederhana berjudul “Gedung Kantor Kepala Desa” dengan tujuan untuk
membantu pelaksana pembangunan gedung untuk kantor kepala desa bagi penduduk
perdesaan dalam merencanakan dan melaksanakan pekerjaan konstruksi dan
memperkirakan biaya secara sederhana.
Dalam buku Panduan ini dibahas perencanaan dalam pembuatan gedung kantor
kepala desa yang menggunakan beton pracetak, penjelasan mengenai pemilihan ukuran
modular yang dapat menghasilkan kreasi atau inovasi dalam pembuatan gedung kantor
kepala desa, serta penjelasan dalam penentuan zonasi ruang.
Materi dalam Buku Panduan ini telah diuji penerapannya di Desa Sindang Pakuon,
Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Namun demikian
kami tetap mengharapkan masukan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dan pihak lainnya untuk menyempurnakan buku panduan
ini.
Jakarta, Oktober 2016
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat

Dr. Ir. M Basuki Hadimoeljono, MSc

1
Gedung Kantor Kepala Desa

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ 3

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... 4


A. Pendahuluan ......................................................................................................... 5

1. Latar Belakang................................................................................................... 5

2. Maksud ............................................................................................................. 5

3. Tujuan ............................................................................................................... 5

B. Gambaran Teknologi............................................................................................. 5

C. Pelaksanaan .......................................................................................................... 6

1. Perencanaan ..................................................................................................... 6

2. Pelaksanaan Pembangunan ............................................................................ 22

D. Perkiraan Biaya ................................................................................................... 31

2
Gedung Kantor Kepala Desa

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 .............................................. 8
Gambar 3.2. Zonifikasi Aktivitas ....................................................................................... 10
Gambar 3.3. Zoning untuk Lahan Memanjang ke Belakang ............................................ 10
Gambar 3.4. Zoning untuk Lahan Melebar....................................................................... 11

3
Gedung Kantor Kepala Desa

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Ukuran Ruang dan Kebutuhan Luasan Ruang .................................................... 9

4
Gedung Kantor Kepala Desa

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah


yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun Pemerintahan Desa
adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk mewadahi segala aktivitas tersebut, tentunya dibutuhkan suatu


bangunan yang merupakan Kantor Kepala Pemerintah Desa. Tata ruang Kantor
Kepala pemerintahan tingkat desa didasarkan pada struktur organisasi desa pada
umumnya, dimana fungsi pelayanan terhadap masyarakat memerlukan fasilitas
infrastruktur yang minimum harus tersedia. Kantor desa sebagai simbol
pemerintahan yang ada di desa hendaknya dibangun sebagus dan seindah
mungkin dengan rancangan yang baik dan dana yang cukup.

2. Maksud

Maksud dari pembuatan modul ini adalah untuk memberikan gambaran


pada masyarakat desa tentang perencanaan dan pelaksanaan bangunan kantor
kepala desa.

3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan modul ini adalah untuk memberikan panduan


kepada masyarakat agar dapat mewujudkan bangunan kantor kepala desa yang
lebih aman terhadap gempa bumi.

B. Gambaran Teknologi

Pedoman ini mengatur tentang spesifikasi ukuran modular terpilih untuk


perencanaan bangunan Rumah Tapak Sehat dengan menggunakan sistem

5
Gedung Kantor Kepala Desa

pracetak. Ukuran dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman oleh para


perencana dan perancang penyelenggara pembangunan rumah tapak sederhana
skala besar dalam berinovasi merancang komponen bangunan rumah yang
menggunakan sistem prefabrikasi.

Acuan Normatif:
1. SNI 03-1963-1990: Tata cara Dasar Koordinasi Modular Untuk Perancangan
Bangunan Gedung.
2. SNI 03-1977-1990: Spesifikasi Koordinasi Modular Bangunan Rumah Gedung.
3. SNI 03-1978-1990: Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Bangunan Rumah dan
Gedung.
4. SNI 03-0675-1989: Spesifikasi ukuran kusen pintu kayu, kusen jendela kayu,
daun pintu kayu, dan daun jendela kayu untuk bangunan dan gedung.

C. Pelaksanaan

1. Perencanaan

Untuk merencanakan gedung perkantoran desa, harus diawali dengan


pengertian desa, struktur organisasi serta aktivitas yang harus diwadahi. Adapun
aturan negara yang mengatur hal tersebut terdapat pada:
a. Undang - Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa.
b. PP No 43 Tahun 2014 tentang Desa.
c. Permedagri No 84 Tahun 2015 tentang SOTK Pemerintah Desa.

Selain itu secara teknis kita juga harus mengacu pada beberapa norma,
standar, pedoman dan manual, seperti Permen PU No.45/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara.

6
Gedung Kantor Kepala Desa

Dasar Perencanaan

Permedagri No. 84 Tahun 2015 tentang SOTK Pemerintah Desa

a. Pengertian Pemerintah Kepala Desa menurut pasal 2 ayat 1 dan 2.

Dalam Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala
Desa dibantu oleh Perangkat Desa, kemudian dijabarkan dalam Pasal 2 ayat
(2) bahwa Perangkat Desa terdiri atas; Sekretariat Desa, Pelaksana
Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis.

b. Pengertian Sekretariat Desa menurut pasal 3.

Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf
sekretariat. Sekretariat Desa paling banyak terdiri atas 3 (tiga) urusan yaitu
urusan tata usaha dan umum, urusan keuangan, dan urusan perencanaan,
dan paling sedikit 2 (dua) urusan yaitu urusan umum dan perencanaan, dan
urusan keuangan. Masing-masing urusan dipimpin oleh Kepala Urusan
(Kaur).

c. Pengertian Pelaksana Kewilayahan menurut pasal 4.

Pelaksana Kewilayahan merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai


satuan tugas kewilayahan. Jumlah unsur Pelaksana kewilayahan ditentukan
secara proporsional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan dengan
kemampuan keuangan desa serta memperhatikan luas wilayah kerja,
karakteristik, geografis, jumlah kepadatan penduduk, serta sarana
prasarana penunjang tugas. Pelaksana Kewilayahan dilaksanakan oleh
Kepala Dusun atau sebutan lain.

7
Gedung Kantor Kepala Desa

d. Pengertian Pelaksana Teknis menurut pasal 5.

Pelaksana Teknis merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai


pelaksana tugas operasional. Pelaksana Teknis paling banyak terdiri atas 3
(tiga) seksi yaitu:

1) Seksi pemerintahan,

2) Seksi kesejahteraan,

3) Seksi pelayanan, paling sedikit 2 (dua) seksi yaitu seksi pemerintahan,


serta seksi kesejahteraan dan pelayanan. Masing-masing seksi dipimpin
oleh Kepala Seksi (Kasi).

Gambar 3.1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)


Pemerintah Desa dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
84 Tahun 2015

8
Gedung Kantor Kepala Desa

Jumlah Personil, Ukuran Ruang dan Kebutuhan Luasan Ruang


Berdasarkan Permen PU No. 45/PRT/M/2016, tentang luasan ruang untuk masing-masing
tingkatan jabatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Ukuran Ruang dan Kebutuhan Luasan Ruang

Luasan Ruang Luas


(m2) Jumlah Jumlah Total
Jabatan
Ruang Ruang (m2) Personil (m2)
Kerja Simpan
Kepala Desa setara eselon IV 8 2 10 1 10
Sekretaris Desa setara eselon V 4 2 6 1 6
Kepala Seksi & Kepala Urusan 2,2 2,2 12 26.4
serta Staf
Pertemuan 54
Total 14 96,4

Melihat table di atas, diperlukan ruang-ruang sebagai berikut:


a. Ruang Kepala Desa dan Ruang Tamu;
b. Ruang Sekretaris Desa dan Kepala Urusan;
c. Ruang Kepala Seksi dan Staf;
d. Aula;
e. KM/WC;
f. Gudang dan Pantry.

9
Gedung Kantor Kepala Desa

Zoning dan Hubungan Ruang


Aktivitas utama yang diwadahi oleh bangunan ini adalah pelayanan serta
administrasi, dan untuk zoning serta hubungan ruangnya adalah seperti berikut:

privat

Semi
Private Servis

publik

Gambar 3.2. Zonifikasi Aktivitas

Adapun ruang-ruang yang diperlukan seperti berikut:


Publik : ruang terima
Semi privat : ruang tamu kepala desa, aula
Privat : ruang kerja (kepala desa, sekretaris desa, kepala seksi, kepala
urusan dan staf)
Servis : KM/WC, Gudang, Pantry
Untuk denah terdapat 2 (dua) alternative untuk lahan yang memanjang ke
belakang dan yang melebar.

Area
Servis

Ruang Ruang
Kerja Kerja
Aula

Area
Penerima

Gambar 3.3. Zoning untuk Lahan Memanjang ke Belakang

10
Gedung Kantor Kepala Desa

Area
Area Servis Ruang Kerja
Servis

Area Area
Penerima Penerima

Gambar 3.4. Zoning untuk Lahan Melebar

11
Gedung Kantor Kepala Desa

Gambar Perencanaan
ALTERNATIF 1

Denah Kantor Kepala Desa

12
Gedung Kantor Kepala Desa

Potongan A-A

Potongan B-B

13
Gedung Kantor Kepala Desa

14
Gedung Kantor Kepala Desa

Tampak Depan

15
Gedung Kantor Kepala Desa

Tampak Samping Kiri

Tampak Samping Kanan

16
Gedung Kantor Kepala Desa

ALTERNATIF 2

DENAH KANTOR BALAI DESA

17
Gedung Kantor Kepala Desa

POTONGAN A-A

POTONGAN B – B

18
Gedung Kantor Kepala Desa

POTONGAN C-C

TAMPAK DEPAN

19
Gedung Kantor Kepala Desa

TAMPAK BELAKANG

TAMPAK SAMPING

20
Gedung Kantor Kepala Desa

DENAH TITIK LAMPU

21
Gedung Kantor Kepala Desa

2. Pelaksanaan Pembangunan

a. Persiapan
1. Bersihkan dan ratakan tanah lokasi dimana bangunan akan didirikan.
2. Siapkan tempat penyimpanan bahan bangunan, untuk bahan bangunan
khusus seperti semen, baja tulangan harus terlindung dari hujan.
3. Pasang papan bangunan sebagai informasi pembangunan.
4. Tentukan garis-garis sumbu bangunan, orientasi bangunan, dsb.
5. Tarik benang sumbu terhadap pondasi dan dinding bangunan dalam dua
arah.

b Galian tanah untuk Pondasi


1. Ratakan permukaan tanah dan buang lapisan humus serta akar-akar
bekas pepohonan.
2. Untuk perencanaan bangunan bawah (sub struktur) terdapat dua jenis
galian pondasi, yaitu galian untuk pondasi menerus dan galian untuk
pondasi setempat.
3. Ukuran galian
a) Untuk galian pondasi menerus, adalah : lebar 60 cm, kedalaman 80
cm, (ukuran galian ini cukup untuk bangunan sederhana yang berdiri
di atas tanah keras), Untuk bangunan yang berdiri di atas tanah lunak,
tanah lunak harus distabilisasi terlebih dahulu.
b) Untuk galian pondasi setempat, adalah 1.00 x 100 cm dengan
kedalaman 80 cm. (ukuran galian ini cukup untuk bangunan
sederhana yang berdiri di atas tanah keras), Untuk bangunan yang
berdiri di atas tanah lunak, tanah lunak harus distabilisasi terlebih
dahulu.
4. Bentuk, ukuran dan posisi galian pondasi disesuaikan dengan gambar
rencana.

22
Gedung Kantor Kepala Desa

c. Pasangan Pondasi
1. Pondasi Menerus
a) Pondasi menerus dibuat disekeliling bangunan dimana di atasnya
terdapat pasangan dinding pengisi. Pondasi menerus terbuat dari:
1) Batu belah, dengan ukuran bongkahan rata-rata 20 x 20
2) Menggunakan campuran adukan 1 bagian PC : 5 Bagian pasir
pasang.
3) Air untuk adukan pasangan harus menggunakan air yang bersih,
dengan ciri-cirinya, tidak berasa, tidak berbau dan tidak
berwarna.
4) Tempat pengadukan harus diberi alas.
5) Kadar air dalam adukan harus diatur sedemikian rupa, ciri adukan
yang baik adalah bila adukan dikepalkan kemudian dibuka,
adukan masih berbentuk dan tidak buyar.
b) Menyusun batu belah di dalam galian serta mengisi celah-celah
diantaranya dengan adukan yang sudah tersedia secara merata dan
padat, sehingga membentuk bentuk trapesium memanjang dengan
ukuran seperti pada gambar perencanaan;
c) Bentuk dan ukuran pondasi
d) Siapkan lubang angkur, posisinya dibagian atas pondasi menerus.
Ukuran lubang antara 10 x 10 cm dengan kedalaman minimal 20 cm.
Jarak lubang angkur dipasang setiap 1.00 meter. Setelah dipasang
angkur, lubang ini harus ditutup kembali dengan adukan yang sama.

2. Pondasi Setempat
a) Pondasi Setempat terbuat dari beton bertulang yang merupakan satu
kesatuan dengan sloof dan kolom.
b) Dimensi pondasi beton bertulang seperti yang tercantum dalam
gambar rencana.

23
Gedung Kantor Kepala Desa

c) Campuran beton menggunakan perbandingan volume, yaitu 1 PC : 2


Psr Beton : 3 Kerikil, dengan campuran air (slump ± 10 cm).
d) Air untuk pasangan beton dan pengecoran harus bersih (tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa).
e) Tempat pengadukan harus diberi alas dan terlindung dari pengaruh
hujan.
f) Baja tulangan memanjang berjumlah 4 batang. Diameter baja
tulangan memanjang ɸ 10 mm, dan diameter sengkang 8.00 mm,
dipasang setiap jarak maks 20 cm.
g) Pondasi telapak (Poer) dibuat dari beton bertulang dengan ukuran
seperti yang tercantum dalam gambar.
h) Sebelum pengecoran beton, dibuat pasangan beton tumbuk setebal
5 cm, Beton tumbuk dibuat dengan campuran 1 PC : 3 pasir beton : 5
kerikil.
i) Setelah selesai pemasangan beton tumbuk, maka dipasang kerangka
baja tulangan, dengan konfigurasi tulangan seperti yang ditunjukan
gambar rencana.
j) Siapkan cetakan poer sebelum beton segar dituangkan.
k) Tuangkan dan padatkan beton segar dalam cetakan dengan cara :
1) Di tusuk-tusuk dengan batang besi, dan atau
2) Ketuk-ketuk bekisting beton agar beton mengisi ruang/celah-
celah dalam cetakan secara merata.
l) Panjang tulangan vertikal harus mencapai ketinggian balok pondasi
(sloof ), lebih panjang min 40 cm.

d Pasangan Beton Balok Pondasi (Sloof)


1. Balok pondasi atau sloof berukuran 10 x 15 cm, terbuat dari beton
bertulang yang merupakan satu kesatuan dengan konstruksi pondasi dan
kolom.
2. Bahan dan ukuran beton bertulang balok pondasi (sloof) seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.

24
Gedung Kantor Kepala Desa

3. Campuran beton menggunakan perbandingan volume, yaitu 1 PC : 2 Psr


Beton : 3 Kerikil, dengan campuran air (slump ± 10 cm).
4. Air untuk pasangan beton dan pengecoran harus bersih (tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa).
5. Tempat pengadukan harus diberi alas dan terlindung dari pengaruh
hujan.
6. Baja tulangan memanjang berjumlah 4 batang, Diameter tulangan
memanjang adalah 10 mm, diameter tulangan sengkang 8.00 mm.
Sengkang dipasang setiap jarak maks 20 cm.
7. Pemasangan kerangka tulangan baja untuk balok sloof seperti yang
ditunjukan gambar rencana.
8. Siapkan cetakan (bekisting) dan perancah sebelum beton segar
dituangkan.
9. Tuangkan dan padatkan beton segar dalam cetakan dengan cara :
a) Di tusuk-tusuk dengan batang besi, dan atau
b) Ketuk-ketuk bekisting beton agar beton mengisi ruang/celah-celah
dalam cetakan.
10 Panjang tulangan horisontal harus mencapai panjang yang cukup sesuai
gambar ditambah bengkokan perpanjangan tulangan minimal 40 cm.
11 Perawatan beton (curing) dilakukan dengan cara membasahi beton
selama ± 7 hari.
12 Pembongkaran cetakan dilakukan setelah beton mencapai umur min 14
hari.

E Pasangan Beton Kolom


1. Beton untuk kolom berukuran 15 x 15 cm, terbuat dari beton bertulang
yang merupakan satu kesatuan dengan pondasi, balok pondasi (sloof)
dan ring balok.
2. Bahan dan ukuran beton bertulang seperti yang tercantum dalam
gambar rencana.

25
Gedung Kantor Kepala Desa

3. Campuran beton menggunakan perbandingan volume, yaitu 1 PC : 2 Psr


Beton : 3 Kerikil, dengan campuran air (slump ± 10 cm).
4. Air untuk pasangan beton dan pengecoran harus bersih (tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa).
5. Tempat pengadukan harus diberi alas dan terlindung dari pengaruh
hujan.
6. Baja tulangan memanjang berjumlah 4 batang, diameter tulangan
memanjang 10 mm, dan diameter sengkang = 8.00 mm, dipasang setiap
jarak maks 20 cm.
7. Pemasangan kerangka tulangan baja untuk kolom, dimensi kolom
seperti yang ditunjukkan gambar rencana.
8. Siapkan cetakan (bekisting) dan perancah sebelum beton segar
dituangkan.
9. Tuangkan dan padatkan beton segar dalam cetakan dengan cara :
a) Di tusuk-tusuk dengan batang besi, dan atau
b) Ketuk-ketuk bekisting beton agar beton mengisi ruang/celah-celah
dalam cetakan supaya merata.
10 Panjang tulangan vertikal harus mencapai sampai ketinggian ring balok
ditambah bengkokan perpanjangan tulangan minimal 40 cm.
11 Perawatan beton (curing) dilakukan dengan cara membasahi beton,
beton dibasahi selama ± 7 hari.
12 Pembongkaran cetakan dilakukan setelah beton mencapai umur min 14
hari.

f. Pasangan Beton Ring Balok


1. Beton untuk ringbalok berukuran 10 x 15 cm, terbuat dari beton
bertulang yang merupakan satu kesatuan dengan kolom.
2. Bahan dan ukuran beton bertulang seperti yang tercantum dalam
gambar rencana.
3. Campuran beton menggunakan perbandingan volume, yaitu 1 PC : 2 Psr
Beton : 3 Kerikil, dengan campuran air (slump ± 10 cm).

26
Gedung Kantor Kepala Desa

4. Air untuk pasangan beton dan pengecoran harus bersih (tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa).
5. Tempat pengadukan harus diberi alas dan hindari dari pengaruh hujan.
6. Baja tulangan memanjang berjumlah 4 batang berdiameter 10 mm,
dengan diameter sengkang = 8.00 mm, dipasang setiap jarak maks 20cm.
7. Pemasangan kerangka tulangan baja untuk ring balok, dimensi ring balok
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
8. Siapkan cetakan (bekisting) dan perancah sebelum beton segar
dituangkan.
9. Tuangkan dan padatkan beton segar dalam cetakan dengan cara :
a) Di tusuk-tusuk dengan batang besi, dan atau
b) Ketuk-ketuk bekisting beton agar beton mengisi ruang/celah-celah
dalam cetakan.
10 Panjang tulangan horisontal harus mencapai panjang ring balok
ditambah bengkokan perpanjangan tulangan minimal 40 cm.
11 Perawatan beton (curing) dilakukan dengan cara membasahi beton,
beton dibasahi selama ± 7 hari.
12 Pembongkaran cetakan dilakukan setelah beton mencapai umur min 14
hari.
g. Pasangan Dinding
1. Bahan dinding pengisi menggunakan pasangan bata beton berlubang
(con block), ukuran standar.
2. Pasangan bata beton berlubang dipasang dengan susunan bergigi. Tinggi
maksimum setiap pemasangan adalah satu meter. Setiap 3 - 5 lapisan
dipasang angkur dari besi beton ɸ 8 mm secara horisontal dengan
panjang minimal 40 cm. Ujung angkur horisontal dikaitkan tulangan
kolom.
3. Spesi pasangan bata beton berlubang dibuat dengan campuran 1 PC : 5
Psr pasang.
4. Pasangan dinding diplester dengan ketebalan 1.50 cm dan diaci,
campuran plesteran adalah 1 PC : 5 Pasir pasang.

27
Gedung Kantor Kepala Desa

h Rangka Atap

1. Bahan rangka atap adalah baja ringan profil C 100 . 50, tebal plat 0.75
mm,
2. Ukuran dan bentuk kuda-kuda seperti yang tercantum dalam gambar
perencanaan.
3. Konstruksi rangka atap terdiri dari kuda-kuda, balok gording, ikatan-
ikatan silang antar kuda-kuda, dan ikatan angin seperti yang tercantum
dalam gambar perencanaan.
4. Posisi dan jarak antar kuda-kuda baja ringan seperti yang tercantum
dalam gambar perencanaan.
5. Semua dudukan kuda-kuda harus terikat kuat dengan ring balok,
Hubungan kuda-kuda dengan ringbalok menggunakan ikatan besi yang
sebelumnya sudah tertanam (disiapkan) dalam balok ring.
6. Semua ikatan titik simpul rangka kuda-kuda, ikatan dengan balok
gording dan balok ikat lainnya harus diikat kuat dengan paku khusus
dalam jumlah yang cukup.

i. Penutup atap
1. Bahan penutup atap adalah plat aluminium zinc, tebal minimum 0,30
mm
2. Ukuran dan bentuk penutup atap mengikuti bentuk atap.
3. Penutup atap harus terikat kuat dengan Konstruksi rangka atap
dengan ikatan paku khusus dengan jumlah yang cukup, seperti yang
tercantum dalam gambar perencanaan.

28
Gedung Kantor Kepala Desa

j. Rangka langit-langit dan penutup langit-langit


1. Bahan rangka langit-langit adalah kayu kelas II, ukuran 5/7, dengan
ukuran rangka 60 x 60 cm.
2. Bidang rangka langit-langit harus datar dan rata.pada bidang yang
bersentuhan dengan lembar GRC harus disipat halus.
3. Penutup langit-langit digunakan plat GRC ukuran 1.20 x 2.40 m.
Sambungan plat GRC diselesaikan dengan cara diplamur/ dempul tanpa
neut. Profil tepi bisa dibuat dengan profil gypsum.

k. Lantai
1. Bahan lantai adalah keramik ukuran 30 x 30 cm, dengan warna
disesuaikan kemudian.
2. Pasangan lantai keramik mempunyai urutan pekerjaan sebagai berikut:
a. Tanah dasar harus sudah dipastikan padat, bila merupakan
timbunan, penimbunan dilakukan lapis per lapis (setiap ketebalan
lapisan antara 20 cm, lapisan tanah harus disiram air kemudian
ditimbris);
b. Hamparkan adukan campuran 1 PC : 5 pasir pasang, tebal 5 cm,
kemudian dipasang keramik dengan saus semen sebagai
perekatnya.

l. Kamar Mandi dan WC


Bersamaan dengan pemasangan lantai, dipasang juga jaringan saluran air
kotor dari KM dan WC yang meliputi:
1. Pemasangan WC jongkok dan urinoir.
2. Pemasangan jaringan perpipaan air bersih.
3. Pemasangan konstruksi pengolahan air kotor (tangki septik).

29
Gedung Kantor Kepala Desa

m Kusen Pintu dan Jendela.


1. Pemasangan kusen pintu pintu dan jendela bersamaan dengan
pemasangan pasangan dinding con block.
2. Kusen pintu dan jendela harus diangkur dengan paku ukuran 12 cm.
3. Penyetelan daun pintu dan jendela.

n Penyelesaian
tahapan penyelesaian meliputi :
1. Pekerjaan pengecatan
a) Cat Tembok untuk dinding, plafon, dan ampig
b) Cat Kayu untuk kusen pintu dan jendela, daun pintu dan
jendela, listplank.
2. Pemasangan alat gantung pintu dan jendela
3. Pemasangan instalasi listrik
4. Saluran air hujan
5. Pembersihan dan pemberesan sisa pembangunan

30
Gedung Kantor Kepala Desa

D. Perkiraan Biaya

Bangunan Konvensional (Alternatif 01) Memanjang ke Belakang:

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

I Pek Persiapan
1 Pembersihan Site ( 21,80 x 14) m2) 305,20 m2
2 Gudang/Direksi Keet 9,00 m2
3 Pemasangan Bouwplank 26,00 m1
4 Papan nama Proyek 1,00 unit

II Pek Galian dan timbunan


1 Galian Tanah Biasa u/ pondasi menerus 40,39 m3
2 Galian Tanah Biasa u/ pondasi setempat 24,35 m3
3 Timbunan tanah kembali 21,58 m3
4 Timbunan dgn pasir urug, di bwh lantai termasuk
rabat samping, 60 cm 37,42 m3

II Pek Pondasi
1 Pond. menerus, pas. batu belah, camp 1 : 5 32,87 m3
2 Aanstamping t = 20 cm (di bwh pond setempat) 23,23 m3
3 Pas pasir urug di bwh pond menerus, t 10 cm 11,62 m3
4 Pas pasir urug di bwh pond setempat, t = 5 cm 1,06 m3

III Pek Beton


1 Beton tumbuk,lantai kerja, di bawah pond. Setempat 1,65 m3
2 Kolom Praktis 10/10 (beton Bertulang) 29,70 m1
3 Sloof Praktis 10/15 (beton Bertulang) 11,55 m1
4 Ring Balok Praktis 10/10 11,55 m1
5 Kolom Pondasi 20/20, tinggi : 0,60 cm 0,79 m3
6 Poer, 60 x 60 x 20 cm, K 250 kg/cm2 4,22 m3
7 Sloof 10/15, K: 250 kg/cm2 2,56 m3
8 Kolom 20/20 K : 250 Kg/cm2 (± 0.00 - + 3.00 m) 3,96 m3
9 Kolom 20/20 K : 250 Kg/cm2 (± 3.00 - + 4.80 m) 2,77 m3
10 Balok 15/20, ( + 3.00 ) 4,58 m3
11 Balok 15/20, ( +4.80 1,68 m3
12 Balok ampig 10/10 32,00 m1
13 Plat beton canopi t = 12 cm 1,68 m3
14 List plank canopy, 8/20 0,22 m3

31
Gedung Kantor Kepala Desa

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

IV LANTAI
1 Keramik 30 x 30, 188,10 m2
2 Keramik lantai KM 30 x 30 9,00 m2
3 Keramik dinding KM 25 x 30, tinggi 1.20 cm 24,95 m2
4 Keramik Teras depan (2.20 x 6.80) 15,71 m2
5 Keramik rabat, 30 x 30 , lebar 60 cm 30,24 m2

VI Dinding
1 Pasangan bata beton berlubang 292,00 m2
2 Plesteran tebal, t = 1.5 cm 537,00 m2
3 Acian PC (dinding yang diplester) 537,00 m2
4 Pas Bata beton lubang untuk ampig 54,00 m2
5 Plesteran ampig tebal, t = 1.5 cm 54,00 m2
6 Acian PC (dinding ampig yang diplester) 54,00 m2

32
Gedung Kantor Kepala Desa

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

VII Pek Kusen Pintu dan jendela


Pintu Utama
1 Rangka Kusen Pintu Utama 2,00 bh
2 Daun Pintu Utama 4,00 bh
3 Kaca mati jendela utama (2 x 0,30) 2,00 bh
Pintu Pembagi
4 Rangka Kusen Pintu Pembagi Ruang , 10,00 bh
5 Daun Pintu Pembagi Ruang 10,00 bh
Jendela
6 Rangka Kusen Jendela, 3 modul 12,00 bh
7 Rangka Kusen Jendela, 2 modul 4,00 bh
8 Rangka Kusen Jendela, 1 modul 2,00 bh
9 Kaca mati boenlich (0,8 x 0,30) 50,00 bh
10 Daun Jendela Kaca 5 mm. 29,00 bh
11 Kaca jendela, kaca mati (0,8 X 1,2) 16,00 bh
12 Glass block (KM dan Dapur), (12 x 2), 6,00 bh
13 Pintu KM/WC, Fiber, lengkap 4,00 bh

VIII Rangka Atap


1 Konstruksi Kuda-Kuda Baja ringan, 313,74 m2

IX Penutup Atap
1 Lembaran asbes gelombang 313,74 m2
2 Bubungan genteng 17,43 m1
3 List plank, GRC, t : 4 mm, lebar 30 cm 100,80 m1

X Pek Gantungan Kunci dan lain-lain


Pintu Utama
1 Engsel Pintu Utama 4,00 psng
2 Kunci Pintu Utama, 2 track 2,00 bh
3 Pegangan Pintu Utama 4,00 psng
4 Slot Pintu Utama 4,00 psng
5 Stoper Pintu Utama 4,00 psng
Pintu Pembagi
6 Engsel Pintu Pembagi Ruang 10,00 psng
7 Kunci Pintu Pembagi Ruangan, 2 track 10,00 bh
8 Slot Pintu Pembagi Ruangan, panjang 6 cm 10,00 psng
Jendela 3 modul
9 Engsel Jendela, 3 modul 29,00 psng
10 Slot Jendela pada jendela 3 modul 29,00 bh
11 Hak angin pada jendela 3 modul 29,00 bh
Jendela 2 modul

33
Gedung Kantor Kepala Desa

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

12 Engsel Jendela, 2 modul 4,00 psng


13 Slot Jendela pada jendela 2 modul 4,00 bh
14 Hak angin pada jendela 2 modul 4,00 bh
Jendela 1 modul
15 Engsel Jendela, 1 modul 2,00 psng
16 Slot Jendela pada jendela 1 modul 2,00 bh
17 Hak angin pada jendela 1 modul 2,00 bh
18 Pasang Kaca Mati

XI Pekerjaan Langit-langit (Plafon)


1 Rangka langit-langit, kayu 5/7 .
ukuran Rangka langit-langit 60 x 60 cm 244,44 m2
2 Penutup langit-langit, GRC plat, t = 4 mm 244,44 m2

XII Pek Listrik


1 Meteran Listrik, Pulsa,kwh : 1200 watt
Plus 3 titik lampu dari PLN 1,00 unit
2 Saklar, Stop kontak termasuk kabeL 43,00 ttk
3 Lampu TL, 20 Watt 24,00 bh
4 Arde 1,00 bh

XIII Pekerjaan Pengecatan


1 Cat dinding/cat tembok 537,00 m2
2 Cat dinding GRC, ampig 54,00 m2
3 Cat Kayu Daun Pintu, uk 0,80X 2,00), 13 daun 45,76 m2
4 Cat Kayu Kusen Pintu dan jendela 76,00 m2
5 Cat Kayu daun jendela kaca, 14,96 m2
6 Cat Listplank (Cat tembok) 50,40 m2
7 Cat Plafon/langit-langit 244,44 m2

XIV Pekerjaan KM dan perpipaan


1 Kloset jongkok 2,00 unit
2 Floor drain 4,00 bh
3 Kran Air D 3/4" 4,00 bh
4 Pipa PVC, D 3/4 18,00 m1
5 Pipa PVC, D 3" 18,00 m1
6 Biofil, ukuran untuk keluarga, capasitas 8 orang 1,00 unit
7 Urinoir 2,00 unit
8 Wastafel 2,00 unit

XV Pekerjaan penyelesaian
1 Pembersihan Lapangan 1,00 m2

34
Gedung Kantor Kepala Desa

Bangunan Konvensional (Alternatif 01) Memanjang ke Samping:

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

I Pek Persiapan
1 Pembersihan Site (11,60 x 29,60) m2 343,36 m2
2 Gudang/Direksi Keet 9,00 m2
3 Pemasangan Bouwplank 30,00 m1
4 Papan nama Proyek 1,00 unit

II Pek Galian dan timbunan


1 Galian Tanah Biasa u/ pondasi menerus 119,00 m3
2 Galian Tanah Biasa u/ pondasi setempat 44,57 m3
3 Timbunan tanah kembali 54,52 m3
4 Timbunan dgn pasir urug, di bwh lantai termasuk
rabat samping, 60 cm 42,00 m3

II Pek Pondasi
1 Pond. menerus, pas. batu belah, camp 1 : 5 38,17 m3
2 Aanstamping t = 20 cm (di bwh pond setempat) 25,45 m3
3 Pas pasir urug di bwh pond menerus, t 10 cm 15,03 m3
4 Pas pasir urug di bwh pond setempat, t = 5 cm 1,78 m3

III Pek Beton


1 Beton tumbuk,lantai kerja, di bawah pond. Setempat 1,78 m3
2 Kolom Praktis 10/10 (beton Bertulang) 30,00 m1
3 Sloof Praktis 10/15 (beton Bertulang) 13,20 m1
4 Ring Balok Praktis 10/10 13,20 m1
5 Kolom Pondasi 20/20, tinggi : 0,60 cm 1,06 m3
6 Poer, 60 x 60 x 20 cm, K 250 kg/cm2 5,63 m3
7 Sloof 10/15, K: 250 kg/cm2 2,39 m3
8 Kolom 20/20 K : 250 Kg/cm2 (± 0.00 - + 3.00 m) 5,28 m3
9 Balok 15/20, ( + 3.00 ) 5,96 m3
10 Balok ampig 10/10 34,76 m1
11 Plat beton canopi t = 12 cm 1,58 m3
12 List plank canopy, 8/20 0,84 m3

IV LANTAI
1 Keramik 30 x 30, 200,97 m2
2 Keramik lantai KM 30 x 30 4,95 m2
3 Keramik dinding KM 25 x 30, tinggi 1.20 cm 12,72 m2
4 Keramik Teras depan (2.20 x 6.80) 38,00 m2
5 Keramik rabat, 30 x 30 , lebar 60 cm 37,22 m2

35
Gedung Kantor Kepala Desa

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

VI Dinding
1 Pasangan bata beton berlubang 363,34 m2
2 Plesteran tebal, t = 1.5 cm 726,68 m2
3 Acian PC (dinding yang diplester) 726,68 m2
4 Pas Bata beton lubang untuk Ampig 22,18 m2
5 Plesteran ampig tebal, t = 1.5 cm 11,09 m2
6 Acian PC (dinding ampig yang diplester) 11,09 m2

VII
Pintu Utama
1 Rangka Kusen Pintu Utama 2,00 bh
2 Daun Pintu Utama 4,00 bh
3 Kaca mati jendela utama (2 x 0,30) 2,00 bh
Pintu Pembagi
4 Rangka Kusen Pintu Pembagi Ruang , 9,00 bh
5 Daun Pintu Pembagi Ruang 15,00 bh
6 Rangka kusen samping dan tengah 3,00 bh
Jendela
7 Rangka Kusen Jendela, 3 modul 13,00 bh
8 Rangka Kusen Jendela, 2 modul 6,00 bh
9 Rangka Kusen Jendela, 1 modul 2,00 bh
10 Kaca mati boenlich (0,8 x 0,30) 66,00 bh
11 Daun Jendela Kaca 5 mm. 34,00 bh
12 Kaca jendela, kaca mati (0,8 X 1,2) 19,00 bh
13 Glass block (KM dan Dapur), (12 x 2), 2,00 bh
14 Pintu KM/WC, Fiber, lengkap 4,00 bh

VIII Rangka Atap


1 Konstruksi Kuda-Kuda Baja ringan, 337,60 m2

IX Penutup Atap
1 Lembaran asbes gelombang 337,60 m2
2 Bubungan genteng 28,16 m1
3 List plank, GRC, t : 4 mm, lebar 30 cm 95,72 m1

36
Gedung Kantor Kepala Desa

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

X Pek Gantungan Kunci dan lain-lain


Pintu Utama
1 Engsel Pintu Utama 4,00 psng
2 Kunci Pintu Utama, 2 track 2,00 bh
3 Pegangan Pintu Utama 4,00 psng
4 Slot Pintu Utama 4,00 psng
5 Stoper Pintu Utama 4,00 psng
Pintu Pembagi
6 Engsel Pintu Pembagi Ruang 15,00 psng
7 Kunci Pintu Pembagi Ruangan, 2 track 10,00 bh
8 Slot Pintu Pembagi Ruangan, panjang 6 cm 15,00 psng
Jendela 3 modul
9 Engsel Jendela, 3 modul 34,00 psng
10 Slot Jendela pada jendela 3 modul 34,00 bh
11 Hak angin pada jendela 3 modul 34,00 bh
Jendela 2 modul
12 Engsel Jendela, 2 modul 6,00 psng
13 Slot Jendela pada jendela 2 modul 6,00 bh
14 Hak angin pada jendela 2 modul 6,00 bh
Jendela 1 modul
15 Engsel Jendela, 1 modul 2,00 psng
16 Slot Jendela pada jendela 1 modul 2,00 bh
17 Hak angin pada jendela 1 modul 2,00 bh

Pekerjaan Langit-langit (Plafon)


XI
1 Rangka langit-langit, kayu 5/7 .
ukuran Rangka langit-langit 60 x 60 cm 299,37 m2
2 Penutup langit-langit, GRC plat, t = 4 mm 299,37 m2

37
Gedung Kantor Kepala Desa

No Uraian Pekerjan/Komponen Qty Sat

XII Pek Listrik


1 Meteran Listrik, Pulsa,kwh : 1200 watt
Plus 3 titik lampu dari PLN 1,00 unit
2 Saklar, Stop kontak termasuk kabeL 64,00 ttk
3 Lampu TL, 20 Watt 34,00 bh
4 Arde 1,00 bh

XIII Pekerjaan Pengecatan


1 Cat dinding/cat tembok 726,68 m2
2 Cat dinding GRC, ampig 11,09 m2
3 Cat Kayu Daun Pintu, uk 0,80X 2,00), 20 daun pintu 70,40 m2
4 Cat Kayu Kusen Pintu dan jendela 76,00 m2
5 Cat Kayu daun jendela kaca, 19,45 m2
6 Cat Listplank (Cat tembok) 47,86 m2
7 Cat Plafon/langit-langit 299,37 m2

XIV Pekerjaan KM dan perpipaan


1 Kloset jongkok 2,00 unit
2 Floor drain 4,00 bh
3 Kran Air D 3/4" 4,00 bh
4 Pipa PVC, D 3/4 18,00 m1
5 Pipa PVC, D 3" 18,00 m1
6 Biofil, ukuran untuk keluarga, capasitas 8 orang 1,00 unit
7 Urinoir 2,00 unit
8 Wastafel 2,00 unit

XV Pekerjaan penyelesaian
1 Pembersihan Lapangan 1,00 m2

38

Anda mungkin juga menyukai