Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN RUMAH SAKIT UMUM BERKONSEP HEALING

ENVIRONMENT DI KECAMATAN CILEUNGSI


Atiek Fajriati, Soepardi Harris, Karya Widyawati

Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI

Abstrak
Fenomena yang sering terjadi, Rumah Sakit menjadi tempat yang bisa memberikan rasa takut dan tidak
nyaman bagi pasien. Selain itu, faktor psikologi juga sering diabaikan karena dianggap tidak begitu penting.
Faktor medis bukanlah satu-satunya Psikologi lingkungan merupakan bagian dari Healing Environment
yang membantu penyembuhan pasien lewat lingkungan yang dapat berpengaruh pada psikis pasien.
Perancangan Rumah Sakit ini berlandaskan pada sebuah konsep tematik Healing Environment dimana
dalam perancangan ini, proses penyembuhan pasien tidak hanya didapatkan melalui pihak medis tetapi juga
didapatkan dari bangunan yang digunakan oleh pasien sebagai objek rancangan. Rancangan Rumah Sakit
Umum Kelas B berkonsep Healing Environment bertujuan untuk menggali dan merumuskan masalah yang
berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Rumah Sakit melalui survei yang dilakukan, sehingga
dapat diwujudkan suatu landasan yang konseptual bagi perancangan Rumah Sakit yang nyaman dengan
menerapkan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam pembangunan Rumah Sakit Umum dengan
pendekatan Phsycology Environment.

Kata Kunci : Kecamatan Cileungsi, Rumah Sakit Umum, Healing Environment

Abstract

The phenomenon that often happens, the hospital becomes a place that can provide fear and discomfort for
patients. In addition, psychological factors are also often overlooked because it is considered not so
important. Medical factors are not the only environmental Psychology is part of the Healing Environment
that helps the healing of patients through the environment that can affect the patient's psychic. Hospital
design is based on a thematic concept of Healing Environment where in this design, the patient's healing
process is not only obtained through the medical side but also obtained from the building used by the patient
as a design object. The design of Class B General Hospital with Healing Environment concept is aimed at
exploring and formulating problems related to hospital planning and design through surveys conducted,
so that it can be realized a conceptual foundation for the design of a comfortable Hospital by applying the
elements that must be met in construction of General Hospital with Phsycology Environment approach.

Keywords: District Cileungsi, General Hospital, Healing Environment


PENDAHULUAN Rumah Sakit Penelitian/Pendidikan
Rumah Sakit Lembaga/Perusahaan
Latar Belakang Klinik atau Puskesmas
Pada setiap daerah. keberhasilan
pembangunan dalam bidang kesehatan Klasifikasi Rumah Sakit berdasarkan
ditentukan oleh tinggi-rendahnya angka kepemilikannya
kematian dan variasi jenis penyakit yang Menurut Permenkes RI Nomor
di derita serta ditunjang dengan 986/Menkes/Per/11/1992 Rumah Sakit
ketersediaan tenaga dan sarana kesehatan berdasarkan kepemilikannya terbagi
yang memadai. Rumah sakit merupakan menjadi 2, yaitu :
sebuah bangunan yang memiliki kaidah- Rumah Sakit Pemerintah
kaidah yang berlaku secara khusus yang Rumah Sakit non Pemerintah
disesuaikan dengan jenis, tujuan dan (Swasta)
fungsi khusus nya sebagai rumah sakit.
Perancangan rumah sakit harus sesuai Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta
juga dengan kebutuhan pasien, baik dari Menurut Keputusan Menteri
segi medis maupun non medis yang dapat Republik Indonesia
memberikan kesan aman dan nyaman No.806b/Menkes/SK/XII/1987 Rumah
bagi pasien. Terkait berpengaruhnya Sakit Umum swasta memiliki 3
peran dalam proses penyembuhan pasien, klasifikasi, yaitu sebagai berikut:
maka seharusnya faktor lingkungan bisa Rumah Sakit Umum Swasta Kelas
mendapat perhatian utama dalam desain Pratama
suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Umum Swasta Kelas
Dalam upaya meningkatkan pelayanan Madya
kesehatan di Kecamatan Cileungsi. Rumah Sakit Umum Swasta Kelas
Utama
Tinjauan Teori
Pengertian Rumah Sakit Klasifikasi Rumah Sakit Umum
Menurut Undang-Undang Republik berdasarkan Kelasnya
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009. Rumah Menurut (Siregar dan Amalia,
sakit adalah sebuah institusi perawatan 2004) klasifikasi Rumah Sakit
kesehatan yang menyediakan tempat berdasarkan kelasnya terbagi menjadi
untuk pasien rawat inap dalam jangka 5,yaitu :
waktu tertentu. Rumah sakit biasanya Kelas A adalah rumah sakit umum
didirikan berdasarkan wilayah oleh suatu yang memberikan pelayanan
organisasi/lembaga kesehatan (baik profit kesehatan lebih dari 1000 tempat
maupun non-profit), badan asuransi tidur.
maupun badan amal termasuk donatur Kelas B adalah rumah sakit umum
secara langsung bahkan organisasi yang memberikan pelayanan dengan
keagamaan individu atau yayasan. fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik yang spesialistiknya 11
Klasifikasi Rumah Sakit berdasarkan (sebelas) spesialistik dasar, dan
jenisnya terbagi menjadi 2 yaitu kelas B1 dan
Menurut ( Siregar dan Amalia, B2
2011) klasifikasi Rumah Sakit dibagi Kelas C adalah rumah sakit umum
menjadi 5 bagian, yaitu sebagai berikut: yang memberikan pelayanan dengan
Rumah Sakit Umum fasilitas dan kemampuan pelayanan
Rumah Sakit Khusus/Terspesialisasi medik yang spesialistiknya sekurang-
kurangnya 4 (empat) spesialistik Healing garden mengacu pada
dasar dengan jumlah kapasitas 100 – berbagai fitur taman yang memiliki
400 tempat tidur kesamaan dalam mendorong
Kelas D adalah rumah sakit umum pemulihan stres dan dapat
dengan kemampuan hanya memberikan pengaruh positif pada
memberikan pelayanan medik umum pasien, pengunjung dan staff rumah
dan gigi. Kapasitas tempat tidur sakit. Therapeutic garden merupakan
kurang dari 100. sebuah taman yang mencoba
Kelas E adalah rumah sakit khusus meningkatkan terapi medis
yang hanya memberikan satu macam lingkungan di dalam kondisi
pelayanan kedokteran saja. pengobatan medis. Enabling garden
merupakan taman yang
Maka yang menjadi objek memungkinkan semua orang
rancangan adalah rumah sakit umum berbagai usia bisa menikmati dan
swasta kelas B1 yang melayani 11 berinteraksi.
(sebelas) spealistik pelayanan medik
dengan kapasitas 300-500 tempat tidur. Indera (Sense)
Panca Indra meliputi
Pengertian Rumah Sakit Healing pendengaran, penglihatan, peraba,
Environment penciuman dan perasa.
Kata “healing” diartikan sebagai a. Indra pendengaran : pasien bisa
sebuah keselarasan antara pikiran, tubuh, mendapatkan ketenangan melalui
dan jiwa. Dan kata “environment” suara-suara yang menyenangkan,
diartikan sebagai perilaku terjadi yang misalnya suara musik, hal tersebut
mencakup lingkungan potensial dan bisa mengurangi tekanan darah
aktual. Dengan demikian Healing dan detak jantung dengan
Environment merupakan sebuah menciptakan sensasi kenikmatan
lingkungan yang dirancang untuk yang mempengaruhi sistem saraf.
menciptakan keharmonisan antara yang dapat mengobati depresi,
pikiran, tubuh, dan jiwa.(Laurens, 2004) menenangkan pikiran, dan
bersantai bagi anak-anak autis
Pendekatan Desain Healing Environment maupun pasien kejiwaan,
Menurut Murphy (2008), ada tiga sedangkan gemericik air terjun
pendekatan yang digunakan dalam atau air mancur, dapat
mendesain Rumah Sakit Healing mempengaruhi energi spiritual
Environment, yaitu alam, indra dan dan bisa membangkitkan
psikologis. perasaan
Alam (Nature) b. Indra pengelihatan : melalui
ada beberapa jenis taman di lukisan alam, penataan cahaya
dalam rumah sakit, yaitu buatan lewat lampu, dan penataan
contemplative garden, restorative warna sangat bisa membuat mata
garden, healing garden, enabling menjadi relaks atau santai.
garden dan therapeutic garden. c. Indra peraba : melalui sentuhan
Contemplative garden dapat seorang pasien dapat menegaskan
menenangkan pikiran dan apa yang dilihat, dicium dan
memperbaiki semangat. Restorative dirasa dalam sebuah proses
garden dapat membuat perasaan penjelajahan.
orang yang sakit menjadi lebih baik.
d. Indra penciuman : lewat aroma jangka waktu perawatan yang minim,
wewangian tumbuhan terbukti selain itu proses penyembuhan pasien
bisa menenagkan pikiran dan lebih optimal. Konsep Healing
memacu detak jantung untuk Environment dirasa sangat serasi
kembali bersemangat, sedangkan dengan kebutuhan objek rancangan.
aroma bau yang tidak sedap dan Penulis berharap hal tersebut bisa
menyengat dapat meningkatkan membantu pihak medis dalam proses
gangguan pernapasan bagi penyembuhan pasien.
penderita asma. Tinjauan Proyek Sejenis
e. Indra perasa : bagi pasien akan Untuk mendapatkan data terkait,
sangatn merasa terganggu ketika dilakukan tinjauan proyek sejenis
mengalami sakit ataupun dengan objek dan tema perancangan
menjalani pengobatan karena pada beberapa perancangan Rumah
berubahnya rasa makanan Sakit. Studi ini dilakukan agar
maupun minuman yang penerapan perancangan objek pada
dikonsumsi. Oleh karena itu, bangunan Rumah Sakit Umum
kualitas makanan dan minuman terancang dengan baik sesuai dengan
yang dikonsumsi harus tema dan konsep tanpa
diperhatikan. menghilangkan standar-standar
ruangan yang ada pada bangunan
Psikologi (Phsycology) Rumah Sakit. Metode ini dilakukan
Secara psikologis, perawatan dengan pengambilan unsur-unsur
pasien diberikan dengan memperhati- perancangan yang bemilai positif
kan pilihan, terhadap kebutuhan dan dalam objek tinjauan dan
nilai-nilai yang bisa menuntun memasukanya dalam desain
keputusan klinis pasien. Sehingga rancangan baru yang direncanakan.
Healing Environment dapat
membantu proses pemulihan pasien, Data Sekunder
mengurangi rasa sakit dan depresi Data sekunder berupa data atau
atau stress. informasi yang mendukung program
perancangan Rumah Sakit Umum Kelas
METODE PERANCANGAN B. Data ini di dapat dari studi literatur
atau sumber tertulis yang berhubungan
Data Primer dengan perancangan. Studi tersebut
Dalam perancangan ini, digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :
pendekatan melalui beberapa aspek RDTR yang berisi kondisi umum,
berikut: • Pendekatan melalui kajian rencana penataan pada wilayah yang
tipologi objek berisi potensi dan peta kawasan.
Pendekatan melalui kajian tapak dan Studi pustaka bertujuan untuk
lingkungannya Pendekatan ini, perlu mendapatkan data dan teori yang
dilakukan analisis pemilihan site terkait dengan perancangan, di
Pendekatan terhadap penerapan antaranya adalah :
Healing Environment pada objek a. Literatur tentang definisi dan
rancangan dapat membantu proses fungsi bangunan Rumah Sakit
upaya penyembuhan yang dilakukan. b. Literatur tentang peraturan
Objek rancangan membutuhkan bangunan Rumah Sakit
lingkungan yang membantu proses c. Literatur tentang konsep Healing
penyembuhan pasien supaya dalam Environment pada Rumah Sakit
d. Serta literatur yang berasal dari PEMBAHASAN DAN HASIL
data internet, buku dan majalah PERANCANGAN
yang berisi hal-hal yang
berhubungan dengan perancangan Tinjauan Tapak
Lokasi pembangunan Rumah
Studi Komparatif Sakit Umum berada di Jalan Raya
Studi komparatif membahas Alternatif Cibubur No. 21. Site berada
mengenai studi mengenai penataan pola didekat kawasan Pasar Lama Cileungsi,
ruang, bentuk yang berkaitan langsung tapak dikelilingi berbagai macam
dengan objek. bangunan dengan fungsi yang berbeda-
beda mulai dari komersial, hingga
hunian.

Gambar1. Lokasi dan layout tapak

Konfigurasi Tapak Penzonigan


Pola perletakan/orientasi masa Pengkategorian pembagian zonasi
bangunan serta sirkulasi tapak akan di Rumah Sakit adalah zonasi berdasarkan
bagian selatan sebagai pintu masuk tingkat resiko terjadinya penularan
karena menghindari penyinaran matahari penyakit, zonasi berdasarkan privasi dan
secara langsung dan mengambil view zonasi berdasarkan pelayanan.
yang menghadap ke wilayah Kecamatan Zonasi berdasarkan tingkat resiko
Cileungsi. terjadinya penularan penyakit, yaitu :
Area dengan resiko rendah, yaitu
ruang kesekertariatan dan
administrasi, ruang komputer, ruang
(lobby), ruang rekam medis
Area dengan resiko sedang, yaitu
ruang rawat inap non-penyakit
menular, rawat jalan
Area dengan resiko tinggi, yaitu
ruang isolasi, ruang ICU/ICCU, ruang
sterilisasi, laboratorium, pemulsaran
jenazah dan ruang bedah mayat, dan
ruang radiodiagnostik.
Area dengan resiko sangat tinggi,
Gambar 2. Konfigurasi Tapak
yaitu ruang bedah, IGD, ruang
bersalin, ruang patologi dan anatomi,
ruang CT-Scan.
Zonasi berdasarkan privasi kegiatan
terdiri dari :
Area publik, yaitu area yang memiliki
akses langsung dengan lingkungan
luar rumah sakit, seperti : IGD,
poliklinik, apotek
Area semi publik, merupakan area
yang menerima beban kerja dari area
publik, misalnya radiologi,
laboratorium, CT-Scan, rehabilitasi
medik.
Area privat, yaitu area yang tertutup Gambar 3. Penzoningan
dan dibatasi oleh pengunjung rumah
sakit, seperti : ICU/ICCU, Transformasi Bentuk
PICU/HCU, Sterilisasi, CSSD, Bentuk bangunan terjadi karena
instalasi bedah, instalasi kebidanan diambil dari tema perancangan yaitu
dan penyakit kandungan, ruang rawat Arsitektur Modern yang memiliki
inap. karakteristik bentuk dasar geometri
(platonic solid) yang ditampilkan apa
Zoansi berdasarkan pelayanan terdiri adanya (Banham Rayner, Guide To
dari: Modern Architecture, 2003)
Zona pelayanan medik dan
perawatan terdiri dari : Instalasi
Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Perawatan Intensif
(ICU/ICCU/PICU/NICU), Instalasi
Kebidanan dan Penyakit Kandungan,
Instalasi Bedah, Instalasi Rehabilitasi
Medik (IRM).
Zona penunjang dan Operasional :
Instalasi Farmasi, Instalasi
Radiodiagnostik, Laboratorium, Gambar 4. Transformasi Bentuk dan Tipologi
Instalasi Sterilisasi Pusat (;Central Bangunan
Sterilization Supply
Departement/CSSD), Dapur, Desain
Laundri, Pemulsaran Jenazah, Konsep Penerapan Healing Environment
Instalasi Sanitasi, Instalasi Berikut ini ada beberapa poin
Pemeliharaan Sarana Prasarana penerapan Healing Environment dalam
Zona penunjang umum dan perancangan:
administrasi, terdiri dari : Warna
kesekertariatan dan akuntansi, rekam Secara psikologis tubuh kita sangat
medik, logistik/gudang, perencanaan peka terhadap warna. Setiap warna
dan pengembangan (Rembang) dapat memberikan dampak yang
berbeda-beda dalam sebuah desain
Healing Environment. Biasanya
dunia medis menggunakan warna
yang lembut (soft) atau yang
mendekati unsur alam.

Gambar 5. Gambar Interior Ruangan

Unsur Alam dalam bangunan penyembuhan pasien lewat


Selain solusi dari permasalahan pada lingkungan yang akan berdampak
kondisi iklim, roof garden pada Phsycology Pasien.
difungsikan sebagai taman untuk

Gambar 5. Konsep Roof Garden

Pencahayaan ditengah bangunan. Pencahayaan


Pencahayaan alami dapat diperoleh alami dapat mengurangi kecemasan
melalui bukaan yang terdapat pada psikis seseorang dan dapat
konsep Sky Light yang terdapat mendorong emosi positif seseorang.

Gambar 6. Konsep Skylight


Gambar 7. Gambar Denah

Gambar 8. Gambar Tampak dan Potongan

Gambar 9. Gambar Perspektif Exterior


SIMPULAN Murphy, J. (2008). The Healing
Environment. Website :
Pembangunan Rumah Sakit Umum www.arch.ttu.edu
Kelas B berkonsep Healing Environment
di Kecamatan Cileungsi berguna untuk Neufert, E. (1996). Data Arsitek. Jilid 1.
memenuhi fasilitas kesehatan di Jakarta : Erlangga.
Kecamatan Cileungsi, Konsep Healing
Environment merupakan solusi desain (2003). Data Arsitek. Jilid 2.
arsitektur yang dapat membantu Jakarta : Erlangga.
penyembuhan pasien lewat lingkungan
Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor
yang akan berpengaruh pada psikis
340/MENKES/PER/III/2010
pasien agar kesehatan dapat pulih
tentang Klafisikasi Rumah Sakit.
kembali. Dengan pencapaian tersebut
sangat diharapkan Rumah Sakit Umum Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Purnama ini dapat berkembang seiring No. 983/MENKES/SK/XI/92
dengan berkembang nya pertumbuhan tentang Pedoman Rumah Sakit.
penduduk di Kecamatan Cileungsi. Undang-Undang Republik
Indonesia No. 44 Tahun 2009
DAFTAR PUSTAKA tentang Rumah Sakit.

GRS, (2010).“Arsitektur Rumah Sakit”. Wang, Z, (2012) “World Architecture 6-


Yogyakarta : PT.Global Rancang Hospital Building”. China : JTart
Selaras Publishing Media

Mulyandari, H. (2011). “Pengantar


Arsitektur Kota”. Yogyakarta:
Andi.

Anda mungkin juga menyukai