Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II


Pada Perkuliahan Semester IV Program Studi Keperawatan Ambon
Jurusan Keperawatan

Disusun Oleh :

NAMA : DEWI AULIA NAKUL


NIM : P07120118012

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN AMBON
2020
PEMBAHASAN ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PERKEMIHAN

A. ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN


Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang didalamnya terjadi proses
penyaringan darah sehinggah darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh . zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh akan larut dalam air dan
dikeluarkan melalui urin , dan zat yang diperlukan tubuh dan akan beredar
kembali kedalam tubuh melalui kapiler darah , masuk kedalam pembuluh darah
beredar ke seluruh tubuh .
1. GINJAL
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga
retroperitorial bagian atas. Bentuk menyerupai kacang dengan sisi
cekungnya menghadap ke media urin . pada sisi ini terdapat hilus ginjal
yaitu tempat struktur-struktur pembuluh darah , sistem limpatik , sistem
saraf dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal.

Gambar 1 struktur ginjal

Jumlah ginjal ada dua yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. Ukuran ginjal
sebelah kiri lebih besar dibanding dengan ginjal sebelah kanan. Ginjal
memiliki ukuran panjang ± 0-12 cm dan lebar ± 6-8 cm dan tebal 2,5 cm
dengan ukuran berat sekitar 200 gram. Fungsi ginjal sebagai berikut :
a. Mengatur volume air (cairan dalam tubuh)
b. Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan keseimbangan
ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit)
c. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh bergantung pada apa
yang dimakan, campuran makanan menghasilkan urin yang bersifat agak
asam, pH kurang dari 6 disebabkan hasil akhir dari metabolisme protein
d. Ekstresi sisa hasil metabolisme seperti ureum, asam urat, kreatinin, dan
zat-zat toksi
e. Fungsi hormona dan metabolisme, ginjal mengekresi hormone renin
yang mengatur tekanan darah lalu membentuk eritripoiiyesis
mempunyai peranan penting untuk proses pembentukan sel darah merah.

2. URETER
Ureter adalah saluran muskuler berbentuk silinder yang mengantarkan
urine dari ginjal menuju kandung kemih (buli-buli/vesica urinaria). Dalam
tubuh manusia terdapat dua ureter. Panjang ureter pada orang dewasa ± 25-
30 cm dengan luas penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian terletak pada rongga pelvis. Dinding ureter
terdiri dari tiga lapisan yaitu :
a. Tunika mukosa Adalah lapisan dari dalam keluar yang tersusun dari sel
ephitelium
b. Tunika muskularis, Merupakan otot polos longgar dan saling dipisahkan
oleh jaringan ikat dan anyaman serabut elastis. Otot ini membentuk tiga
stratum/lapisan yaitu, stratum longitodinal, stratum sirkuler dan stratum
longitudinal eksternum.
c. Tunika adventisia, tersusun dari jaringan ikat longgar, lapisan dinding
ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang
akan mendorong air urin masuk kedalam vesikaurenaria gerakan
peristaltik mendorong urin melalui ureter yang diekspesikan oleh ginjal
dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis
masuk kedalam vesika urenaria.
Ureter pada pria terdapat didalam visura seminalis atas dan
disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis.
Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2cm didalam dinding
vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu
menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter
tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk valvula
dan mencengah pengambilan urine dari vesika urinaria.

Ureter pada wanita terdapat dibelakang fossaovarika urinaria dan


berjalan kebagian medial dan kedepan bagian lateralis serviks uteri
bagian atas, vagina untuk mencapai fundus vesikaurinaria dalam
perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri uteria sepanjang 2,5cm dan
selanjutnya arteri ini menyilam ureter dan menuju keatas diantara
lapisan ligamentum. Ureter mempunyai 2cm dari sisi serviks uteri. Ada
tiga tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan
yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2mm, pengilangan vosa
iliaka diameter 4mm dan pada saat masuk vesika urinaria yang
berdiameter 1-5m.

3. VESIKA URINARIA
Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet ,
terletak dibelakang simpisis pubis di dalam rongga panggul bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat berhubungan
dengan ligamentum vesika imbulikalis medius .
Bagian vesika urinaria terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Fundus yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
Bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosiikale yang terdiri
dari jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostat.
b. Korpus yaitu bagian antara verteks dan fundus
c. Verteks yaitu bagian yang maju ke arah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.

Gambar 2 struktur vesika urinaria

Dinding vesikaurinaria terdiri dari lapisan sebelah luar,


tunicamuskularis, tunica submucosa , dan lapisan mukosa . pembuluh
linfe vesicaurinria mengalir cairan limfe kedalam nadi limfatik iliaka
interna dan eksterna.

4. URETRA
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin keluar dari vesica
urinaria melalui proses miksi secara anatomis uretra dibagi 2 bagian yaitu
uretra posterios dan anterior pada pria organ ini berfungsi juga dalam
menyalurkan cairan sperma uretra dilengkapi dengan spingter uretra enterna
yang terletak pada pembatasan urinaria dan uretra , serta spingter uretra
eksternal yang terletak pada pembtasan uretra anterior dan fosterior spingter
uretra interna di persarafi oleh sistem saraf simpatis sehingga vesika urinaria
penuh spingter itu terbuka . springter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris
di persarafi oleh sistem somatic yang dapat diperintah oleh keinginan
seseorang pada saat kencing spingter ini terbuka dan teteap tertutup pada
saat menahan kencing.
Panjang uretra wanita kurang lebih dari 3 cm , sedangkan uretra pria
dewasa kurang lebih dari 20-25 cm . Uretra posterior pada pria terdiri atas
uretra pars prostatika yaitu bagian uretra yang dilingkupi kelenjar prostat
dan ureta pras membranase . Bagian akhir pasdeferent yaitu kedua duktus
ejakulatorius terdapat dipinggir kiri dan kanan perumnomtanum .

B. FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

1. Proses pembentukan urine


Proses dasar ginjal terdiri dari tiga yaitu sebagai berikut :
a. Proses filtrasi
Terjadi diglomerulus, proses ini terjadi karena permukaan averen
lebih besar dari permukaan everen maka terjadi penyerapan darah
sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali
protein. cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang
terdiri dari glokusa, air, natrium, klorida, sulfut, biokarbonat, dan lain-
lain yang diteruskan ketubulus ginjal.

b. Proses reabsorbsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa,
natrium, klorida, fosfat, dan ion biokarbonat. prosesnya terjadi secara
pasif yang dikenal oblogatot reabsorbsi terjadi pada tubulus atas
sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan
natrium dan ion biokarbonat. bila diperlukan akan diserapkan kembali
kedalam tubulus bagian baawah penyerapannya terjadi secara aktif
dikenal dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada
patilarenalis.\
c. proses sekresi
Sisanya penyerapan urin kembali yang terjadi pada tubulus dan
diteruskan ke piala ginjal selanjutnya dilanjutkan ke ureter masuk ke
vesika urinaria.
2. Mikturisi
Mikturisis adalah peristiwa pembentukan urin. karena dibuat didalam, urin
mengalir melalui ureter ke kandung kencing. keinginan membuang air kecil
disebabkan penambahan tekanan didalam kandung kencing, dan tekanan ini
disebabkan isi urine didalamnya hal ini terjadi bila tertimbun 170-230 mml.
mikturisis adalah gerak refleks yang dapat dikendalikan dan ditahan oleh pusat-
pusat persarafan yang lebih tinggi pada manusia.

3. Ciri-ciri urin normal


Jumlahnya rata-rata 1-2liter sehari tetapi berbeda-beda sesuai jumlah
cairan yang dimasukkan. banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak
protein yang dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan
untuk melarutkan urinnya.
a. warna bening, orange, pucat tanpa endapan.
b. baunya tajam
c. reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6
d. berat jenis berkisar dari 1010 sampai 1025.
DAFTAR PUSTAKA

Buku: Kris buana devi anakardia (2017). anatomi fisiologi dan biokomia
keperawatan. Yogyakarta : PUSTAKA BARU PRES

Setiadi ( 2007 ) . Anatomi dan fisiologi manusia . Yogyakarta : graha ilmu

Jurnal: Porwanto hadi (2016). keperawatan medikal bedah II. Jakarta selatan.:
Kementrian kesehatan republik indonesia.

Anda mungkin juga menyukai