Siapa yang tak kenal tari Jaipong? Tarian khas dari Jawa Barat ini dikenal dengan gerakan yang
dinamis dan atraktif karena berasal dari gabungan pencak silat, tari ronggeng dan tari ketuk tilu.
Biasanya tarian ini dibawakan secara per orangan atau grup dan ditampilkan saat penyambutan tamu
besar hingga festival budaya.
Bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, Bali juga dikenal dengan ragam budayanya. Salah
satunya tari kecak. Tarian yang menampilkan drama tari dari cerita Ramayana ini menjadi salah satu
daya tarik wisatawan di Bali. Tari Kecak disebut juga dengan tari Sang Hyang yang dilakukan saat
upacara keagamaan.
3. TARI REMONG - Jawa Timur (10%)
Tari remong atau yang biasa disebut dengan tari remo adalah tarian yang menggambarkan seorang
pangeran yang berjuang di medan perang. Tarian ini sering ditampilkan sebagai pengantar
pertunjukan dalam pergelaran kesenian Ludruk atau tarian selamat datang untuk menyambut tamu.
Umumnya, tari ini dibawakan penari laki-laki dengan gerakan yang gagah berani.
Tarian yang juga terkenal dari Bali ini biasa ditampilkan sebagai tarian selamat datang atau tarian
penyambutan khas Bali. Tari pendet biasa dibawakan penari wanita dengan membawa mangkuk kecil
berisi berbagai macam bunga yang menjadi ciri khasnya. Awalnya, tari pendet merupakan tarian yang
menjadi bagian dari upacara di pura sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan dalam
menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan.
Tarian klasik ini bersifat sakral yang menggambarkan kesopanan dan kelemahlembutan. Hal tersebut
dapat dilihat dari gerakannya yang pelan dan lemah lembut. Dulu tarian ini hanya ditampilkan di
lingkungan Keraton Yogyakarta untuk acara kenegaraan dan peringatan kenaikan tahta Sultan. Karena
sifatnya yang sakral, penarinya juga sudah dipilih oleh keluarga kerajaan. Namun setelah Kerajaan
Mataram pecah, tarian ini mulai mengalami perubahan dalam segi gerakan meskipun inti dari tarian
ini masih sama.
Sebuah pertunjukkan tari yang unik dari Sumatera Barat karena menggunakan properti berupa piring
dalam tariannya. Piring-piring yang digunakan para penari tersebut diayun dengan gerakan-gerakan
yang cepat namun teratur. Tari tradisional dari Minangkabau ini dibawakan oleh beberapa penari yang
membawa dua piring di setiap telapak tangannya.
Tarian yang dibawakan sekelompok orang yang jumlahnya ganjil ini sudah melenggang hingga ke
mancanegara. Keunikan tarian ini terlihat dari penggunaan tangan penari untuk menciptakan suara-
suara yang padu. Jika kebanyakan tari tradisional lain penarinya bergerak bebas, tari saman
dibawakan penarinya dengan cara duduk. Selain menggunakan gerakan tangan, para penari juga
berbagi tugas, ada yang mengaum, menyanyikan lagu, dan lain sebagainya