1. Pendahuluan
2. Produk dan Siklus
5. Strategi Pengenalan
Produk
MODUL
5
Hidup Produk 6. Proses Pengembangan
3. Siklus Hidup Produk Produk Baru
4. Desain dan 7. Analisis Nilai
Pengembangan
Produk
1. PENDAHULUAN
Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu
berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk
Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah
menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan
produk-produk atau jasa-jasa yang dirancang secara tepat, atau ”keluaran-keluaran”
yang dapat memuaskan keinginan para konsumen. Adalah tanggung jawab manajer
untuk selalu menemukan produk-produk dan jasa- jasa menarik yang mungkin
ditawarkan oleh organisasi. Selain itu manajer operasi harus membangun sebuah sistem
pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan
memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai
macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapat dari hasil riset, pemikiran, maupun
dari desain yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian proses desain adalah sebuah
proses kreasi untuk mewujudkan obyek baru dengan tanpa menghilangkan fungsi serta
elemen estetis dalam proses penciptaanya.
A. Diferensiasi
Page 2 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
1 Atribut Produk
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Unsur-unsur
dalam atribut produk tersebut meliputi :
a. Merek, menurut Kotler “merek adalah nama, istilah, simbol atau lambang,
dengan warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan deferensiasi terhadap produk
pesaing”. Tujuan dengan adanya merek yaitu sebagai identitas yang
bermanfaat dalam deferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan
dengan produk pesaingnya; alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk;
untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan,
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen; dan untuk
mengendalikan pasar,
b. Kemasan, menurut Kotler packaging merupakan proses yang berkaitan
dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus suatu
produk”,
c. Pemberian Label, label menururt Kotler dalah tempelan sederhana pada
produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan
kesatuan dengan kemasan. Label memiliki beberapa fungsi yaitu :
Mengidentifikasikan produk atau merek,
Menentukan kelas produk,
Menjelaskan produk dan
mempromosikan produk”.
2 Klasifikasi Produk
Menurut tujuan pemakaiannya produk dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelompok, yaitu :
membelinya. Contoh klasik dari barang yang di kenal tetapi tidak di cari
konsumen adalah asuransi jiwa, tanah kuburan, dan batu nisan”.
Produk merupakan bauran pemasaran yang paling mendasar. Produk tidak hanya
obyek fisik tetapi merupakan seperangkat manfaat atau nilai yang dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan, baik secara fungsional maupun manfaat secara
psikologis maupun sosial. Produk meliputi kualitas, keistimewaan, desain, gaya,
keanekaragaman, bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan
pengembalian. Pemasaran dapat dibangun dari keunggulan elemen-elemen produk
tersebut.
1. Kualitas
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan. Kualitas merupakan seberapa baik sebuah
produk sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan. Kualitas meliputi
kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan dan kehandalan. Kualitas
kinerja mengacu pada tingkat di mana karakteristik produk itu beroperasi.
Kualitas kesesuaian merupakan tingkat di mana semua unit yang diproduksi
identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah
suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normat dan/
atau berat. Sedangkan kehandalan merupakan ukuran suatu produk tidak akan
rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.
2. Keistimewaan (Fitur)
Keistimewaan merupakan karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.
Menjadi yang pertama memperkenalkan keistimewaan baru merupakan cara
bersaing yang sangat efektif.
3. Desain
Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan
dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan.
4. Gaya
Gaya menggambarkan penampilan dan perasaan itu bagi pelanggan.
5. Kemasan
Produk fisik atau berwujud membutuhkan kemasan agar tercipta manfaat-
manfaat tertentu seperti misalnya perlindungan, kemudahan, manfaat ekonomi
dan promosi. Para pemasar sebaiknya mengembangkan suatu konsep
pengemasan dan kemudian mengujinya dari segi fungsi dan psikologi, agar
tercapai tujuan yang ingin diraih, serta sesuai dengan kebijaksanaan atau
peraturan pemerintah. Kemasan harus menarik perhatian, karena kemasan
menggambarkan citra merek.
Kemasan harus dapat memberikan informasi struktur produk, manfaat, dan
informasi tambahan, sehingga mendorong konsumen untuk mencoba membeli,
mendorong untuk membeli ulang dan menyediakan cara pemakaian produk.
Pembentukan kemasan yang baik harus memiliki empat keistimewaan. Untuk
mengevaluasi empat keistiwewaan kemasan kemasan tersebut dapat digunakan
model VIEW (Visibility, Information, Emotional appeal, Workability).
a. Visbilitas (Visibility) terkait dengan kemampuan untuk menarik perhatian,
misalnya warna cerah, ukuran, grafik dan bentuk yang baru,
b. Informasi (Information) berhubungan dengan intruksi pemanfaatan produk,
berbagai keunggulan, slogan-slogan, serta informasi tambahan yang
dituliskan pada kemasan.
c. Emotional Appeal, kemasan juga harus mempunyai daya tarik emosional
(elegan, prestis, keceriaan, lucu, nostalgia, menarik dan sebagainya) seperti
yang dilakukan oleh Pond’s, sebuah kemasan yang membuat Pond’s age
miracle menjadi lebih menarik secara emosional.
d. Workability, kemampuan kerja harus mampu ditampilkan oleh kemasan.
Page 4 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
B. Bauran Produk
Organisasi yang memiliki beberapa lini produk akan berarti mempunyai sebuah
bauran produk. Bauran produk (atau pilihan produk) terdiri dari seluruh lini produk
dan item barang yang ditawarkan oleh penjual tertentu. Bauran produk suatu
perusahaan mempunyai empat dimensi penting : lebar, panjang, dalam dan
konsistensi.
Lebar bauran produk menunjukkan banyaknya lini produk berbeda yang ditawarkan
perusahaan. Panjang bauran produk menunjukkan banyaknya keseluruhan item
barang yang ditawarkan perusahaan dalam lini produknya. Dalamnya lini produk
menunjukkan banyaknya versi yang ditawarkan untuk setiap produk pada lini
tertentu. Dan konsistensi bauran produk menunjukkan seberapa dekat hubungan
berbagai lini produk menurut penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran
distribusi atau menurut cara lain.
Dimensi-dimensi bauran produk tersebut menjadi pegangan untuk mendefinisikan
strategi produk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dengan
empat cara. Mereka dapat menambah lini-lini produk baru, yang berarti
memperlebar lini produknya. Melalui cara itu, lini produk baru tersebut dapat
memperpanjang lini produk yang telah ada menjadi perusahaan dengan lini produk
yang lebih lengkap lagi. Atau perusahaan tersebut dapat menambah versi atas tiap-
tiap produknya, yang berarti menambah kedalaman bauran produk tersebut.
Terakhir, perusahaan dapat mengupayakan konsistensi yang lebih besar atas lini
produknya tergantung apakah perusahaan ingin mempunyai reputasi yang kuat
pada salah satu bidang saja atau pada beberapa bidang.
Lini produk adalah suatu kelompok produk yang erat kaitannya karena mereka
mempunyai fungsi yang sama, dijual kepada kelompok konsumen yang sama,
dipasarkan melalui tipe outlet yang sama, atau mempunyai harga dalam batasan
harga tertentu. Keputusan lini produk yang utama melibatkan panjang lini produk.
Page 5 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
Lini produk dianggap terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan
menambahkan beberapa item; lini dianggap terlalu panjang jika manajer dapat
meningkatkan laba dengan cara membuang beberapa item. Panjang lini produk
ditentukan oleh tujuan dan sumber daya perusahaan.
Perusahaan harus mengelola lini produknya dengan sangat hati-hati. Perusahaan
dapat secara sistematis menambah panjang lini produk yang ada dengan dua cara :
dengan cara membesarkan (meregangkan) lini dan mengisi lini tersebut.
Pembesaran lini produk dilakukan ketika perusahaan memperpanjang lini produk
melebihi batasan yang telah ada. Perusahaan dapat memperbesar lini produknya ke
bawah, ke atas, atau keduanya.
C. Kemasan
Konsumen kini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang
dicari, karena merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja.
Seperti, produk sabun mandi di rak-rak toko/swalayan sudah puluhan jenisnya.
Minyak goreng branded ada lebih 30 merek dapat dijumpai konsumen di rak-rak
supermarket. Belum lagi merek air minum sudah lebih 50 merek dapat dijumpai
konsumen di pasar. Begitu pula untuk sabun cuci deterjen ada puluhan merek yang
dipajang di swalayan untuk menarik minat konsumen. Apa yang membedakan
produk satu dengan produk yang lain? Tidak lain adalah merk dan kemasannya!
Stanton memperkuat bahwa terdapat tiga alasan mengapa kemasan diperlukan
yaitu karena :
1. Kemasan memenuhi sasaran,
2. Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan,
3. Manajemen bisa mengemas produknya sedemikian rupa untuk meningkatkan
memperoleh laba. Untuk itu kemasan tidak hanya dibuat semenarik mungkin
melainkan harus bisa melihat disisi yang lain seperti keamanan dan masalah
kesehatan/ kebersihan.
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan keunikan atau ciri
khas dari produk. Salah satunya yaitu kemasan produk yang mempunyai peranan
penting dalam penjualan. Dimana kemasan bukan hanya sebagai pembungkus,
tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat
memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Untuk itu
dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan
konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang menarik.
Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi
melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang semakin ketat di
pasar mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan
untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik,
warna, grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli secara
sadar akan suatu produk karena tertarik pada suatu produk karena alasan warna,
bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena impulse buying,
gara-gara menariknya desain, atau bentuk kemasan suatu produk. Sehingga
kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu
produk.
Melalui kemasan produk, image produk juga dapat dibentuk misalnya sebagai
produk yang kokoh, awet, mewah atau tahan lama. Sehingga konsumen akan
memilih suatu produk karena sesuai syarat yang akan dibeli misalnya produk yang
tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya.
Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi tetapi
untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara baik
isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh cuaca. Dari sisi distribusi,
Page 6 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan produk akan
mudah disusun, dihitung, ditangani dan disalurkan secara lebih baik dan cepat.
Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan didesain tertentu dan dengan
ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Siklus hidup produk, mungkin berusia beberapa jam, hari, minggu, bulan
tahun, atau decade. Kehidupan produk terbagi menjadi empat fase/tahap. Tahap-
tahap siklus produk :
1) Perkenalan : Suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat
produk diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini belum ada laba karena banyaknya
biaya untuk memperkenalkan produk.
2) Pertumbuhan : Suatu periode penerimaan pasar yang cepat & peningkatan
laba yang mengesankan. Kondisi dan desain produk mulai stabil dan diperlukan
peramalan permintaan yang efektif.
3) Kemapanan/ kematangan : Suatu periode produk menncapai kematangan,
pesaing mulai banyak. Produksi dengan beragam inovasi sangat diperlukan.
Penjualan produk telah mencapai penerimaan sebagian besar pembeli potensial.
Laba stabil atau menurun karena peningkatan pengeluaran pemasaran untuk
mempertahankan produk dalam persaingan.
4) Kemunduran/ penurunan : Periode saat penjualan menunjukkan arah
menurun dan laba menipis. Menandakan dimana tiap tahap awal dan berakhir
bersifat Arbitrer. Biasanya tahap-tahap ini ditandai dimana kecepatan pertumbuhan
penjualan atau penurunannya menjadi nyata.
Page 7 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
Banyak produk yang berhasil melewati tahapan siklus hidup produk, bahkan
memeiliki waktu kematangan yang cukup lama. Tapi banyak pula produk yang tidak
berhasil, bahkan mati pada saat [erkenalan pasar. Ada beberapa faktor dalam
desain dan pengembangan produk yang perlu diperhatikan, diantaranya:
1. Kebutuhan Konsumen. Pelanggan akan memiliki pengaruh yang besar atas cara
produk dirancang dan berkembang. Alasan produk dirancang adalah harus mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan potensial yang akan dibidik. Misalnya, ketika
merancang sebuah ponsel tim desain akan menampilkan beberapa desain kepada
pelanggan potensial dan membuat perubahan sesuai dengan suka dan tidak suka.
2. Segmentasi Pasar. Pasar/konsumen perlu dibedakan, salah satunya mengingat
perbedaan dalam selera konsumen. Semakin kompleks konsumen dalam stratanya
maka akan semakin banyak jenis produk yang diperlukan dalam melayani
segmentasi konsumen itu.
3. Teknologi. Dalam mendesain produk teknologi berperan dalam menghasilkan
Page 8 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
Page 9 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
2. Mendorong-teknologi (Technology-Push)
Pendekatan ini menyarankan bahwa “anda harus menjual apa yang anda dapat
buat” Dengan demikian produk baru diperoleh dari teknologi produksi, dengan
sedikt perhatian terhdap pasar. Ini merupakan pekerjaan pemasaran untuk
menciptakan pasar dan menjual produk yang dibuat.
1. Pengembangan Ide
dapat dikembangkan dari pasar atau dari teknologi. Ide pasar diperoleh dari
kebutuhan pelanggan. Identifikasi dari kebutuhan pasar ini akan menghasilkan
pengembangan teknologi dan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pada sisi lain, ide dapat timbul dari teknologi yang ada atau yang baru.
Pendayagunaan teknologi merupakan sumber yang kaya akan ide-ide untuk produk
baru.
2. Disain Produk
Tahapan ini memperhatikan terhadap pisik produk baru. Proses disain produk pada
tahan ini berkaitan dengan pengembangan disain terbaik dari ide produk baru. Jika
disain awal ini disetujui, dapat dibuat sebuah atau beberapa prototype untuk
pengujian dan nalisis lebih lanjut. Dalam disain awal, banyak sekali
dipertimbangkan akan tradeoff antara biaya, kualitas dan performansi produk.
Hasilnya merupakan suatu rancangan produk yang memiliki daya saing dalam
pasar dan dapat diproduksi.
3. Disain Produk
Pegujian prototype bertujuan untuk mengesahkan penampilan pemasaran dan
teknis. Satu cara untuk menilai performansi pasar adalah membuat sejumlah
prototype yang cukup untuk mendukung uji pasar dari produk baru tersebut.
Maksud dari pengujian pasar adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif dari
tanggapan pelanggan mengenai produk tersebut. Prototipe juga diuji untuk
mengetahui performansi teknis produk yang bersangkutan. Selama tahap disain
akhir, gambar dan spesifikasi produk dikembangkan. Sesuai dengan hasi pengujian
prototype, perubahan-perubahan tertentu dapat digabungkan menjadi disain akhir.
Jika terdapat perubahan, produk dapat diuji lebih lanjut untuk memastikan
Page 10 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
7. ANALISIS NILAI
Adalah suatu kebutuhan untuk memperbaiki secara tetap produk dan jasa yang
kita hasilkan agar tetap kompetitif. Pembaharuan adalah kepentingan utama dalam
seluruh apa yang kita lakukan. Suatu cara yang baik untuk mengorganisasi
pembaharuan, yang ditujukan pada perbaikan nilai produk dan jasa, disebut
analisis nilai atau rekayasa nilai (value engineering) Analisis nilai adalah suatu
filosofi menghilangkan segala sesuatu yang menimbulkan biaya tetapi tidak
memberikan sumbangan pada nilai atau fungsi dari produk atau jasa. Tujuannya
adalah mempertemukan persyaratan performansi produk dan kebutuhan pelanggan
pada biaya terendah yang memungkinkan.
Sebagai contoh, dalam membuka kaleng, kita memiliki hal-hal sebagi berikut :
Sasaran/tujuan : memindahkan isi.
Fungsi dasar : membuka kaleng.
Fungsi tambahan : memotong penutup.
REFERENSI
Agus Ahyari, 1986. Manajemen Produksi. Perencanaan Sistem Produksi. Buku 1 dan 2.
BPFE Yogjakarta
Jay Heizer, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Pangestu Subagyo,2000. Manajemen Operasi.BPFE. Yogyakarta
Eddy Herjanto,1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Grasindo. Jakarta
Manahan P. Tambubolon. Manajemen Operasional. 2004. Ghalia Indonesia.
Pudjo sugito & Sumartono. Manajemen Operasional.2004. Bayumedia. Malang
T.Hani Handoko.1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogjakarta
Zulian Yamit, 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII.
Yogyakarta.
Page 11 of 12
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK Brawijaya University 2012
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Gambar dan Jelaskan mengenai Daur hidup produk, Berikan contoh produk
agribisnis yang sama dengan poin no. 1. beserta paparan strategi yang harus
dilakukan dalam setiap tahapan daur hidup produk itu.? (cantumkan referensi)
2. Carilah dari referensi lain tentang tahapan/proses desain dan pengembangan
sebuah produk, lengkap dengan bagannya. Berikan contoh produk agribisnis
yang sama dengan poin no. 1. (cantumkan referensi)
B. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan desain produk yang tangguh!
2. Jelaskan proses pengembangan produk baru yang harus dilalui dan faktor-faktor
apa sajakah yang mempengaruhinya!
3. Upaya-upaya apa sajakah yang diperlukan dalam pengembangan produk baru,
dan metode apa sajakah yang dapat dilakukan, sebutkan contohnya! Teknik
apakah yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk. Berikan contoh
produk agribisnis. (cantumkan referensi)
4. Dalam menetapkan pengembangan produk, Kotler menggunakan pendekatan
modifikasi bauran pemasaran, perluasan lini produk, menambah citra dan
diversifikasi produk. Jelaskan masing-masing, berikan contoh dalam produk
agribisnis. (cantumkan referensi)
Page 12 of 12