Anda di halaman 1dari 9

Tugas makalah

Perkembagan agama-agama saat ini

Oleh :
Reza dwinof
Wahyu rahimi zarti

Pembimbing : Muslim,S.Ag.,M.Ag.

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


TINGKAT 1
POLTEKKES KEMENKES PADANG
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk mahasiswa menjadi
manusiayang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak
muliaserta peningkatan potensi spiritualnya. Akhlak mulia mencakup etika, budi
pekerti, danmoral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan
potensi spiritualmencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan dalamkehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.
Peningkatan potensi spiritualtersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi
berbagai potensi yang dimilikimanusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat
dan martabatnya sebagaimakhluk Tuhan.

Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang peran dan fungsi agama dalam
kehidupan manusia, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan,
sehingga penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.Apa sesungguhnya masyarakat dan agama.
2.Bagaimana peran dan fungsi agama dalam kehidupan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

Agama adalah suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan/
kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, serta tata kaidah
terkait pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya.

Pendapat lain mengatakan arti agama adalah suatu kepercayaan dan


penyembahan terhadap kuasa dan kekuatan sesuatu yang luar biasa di luar diri
manusia. Sesuatu yang luar biasa itu disebutkan dengan beragam istilah sesuai
dengan bahasa manusia, misalnya; Aten, Tuhan, Yahweh, Elohim, Allah, Dewa,
God, Syang-ti, dan lain sebagainya.

Kata “Agama” berasal dari bahasa Sansekerta yang secara umum berarti
suatu tradisi, dimana “A” artinya tidak dan “Gama” artinya kacau. Sehingga bila
dilihat dari asal katanya, definisi agama adalah suatu peraturan yang dapat
menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengarahkan manusia menjadi lebih
teratur dan tertib.

Secara umum, substansi dari diturunkannya agama akan menyangkut pada


dua hal utama, yaitu memberi harapan dan memberi peringatan kepada manusia.
Dalam terminologi Islam, kita kenal dengan istilah bashiro wa nadziro (pemberi
kabar gembira atau harapan dan pemberi peringatan). Dalam agama yang lain,
istilah kabar gembira dan peringatan ini pun dikenal, dan biasa diucapkan dalam
setiap khutbah kepada para jemaatnya.

Agama merupakan suatu fenomena yang abadi dalam kehidupan manusia, tetapi
akan menggambarkan bahwa agama tidak terlepas daari pengaruh realitas dan
perkembangan masyarakat. Agama dan realitas budaya ada kemungkinan yang
terjadi dalam agama tidak ada realitas yang nyata dalam realitas budaya. Agama
akan berkembang dengan mengikuti masyarakat yang beradaptasi dengan
lingkungan. Maka perkembangan agama dalam masyarakat muncul unsur
kontruksi dan struktur dalam pemikiran manusia. Masyarakat pada saat itu telah
melakukan interpretasi dalam ajaran agama, oleh karena itu masyarakat
dipengaruhi oleh lingkungan budaya yang melekat didalam kehidupan masyarakat.
Tetapi dalam beragama merupakan dasar dari keyakinan yang ada dalam kekuatan
gaib, maka rasa supranatural yang akan berpengaruh dalam kehidupan manusia bik
dalam individu atau kelompok. (Ramli, 2015)

Agama adalah suatu hal yang mengkaitkan dengan kepercayaan, budaya, dan
pandangan dunia ke dalam manusia. Agama memiliki banyak simbol, narasi yang
bermakna dalam kehidupan. Dalam berbagai daerah setiap agama memliki ciptaan
yang berbeda tergantung dengan kenyakinanya. Dari kenyakinan itu masyarakat
memiliki etika, hukum agama dan gaya hidup yang dilakukaan oleh nasyarakat.
Keyakinan dari masyarakat terhadaap agama yang tidak menjadikan persoalan
yang urgen dengan cara yang sama, kecuali dalam kenyakinan yang sama. Maka
ini lah yang menjadikan unik dalam fenomena agama itu sendiri. Dalam
masyarakat modern dapat dipandang dengan unik atau aneh, kerena kenyakinan
agama bertanpak tidak rasional.

Bahwa agama yang sebelumnya menjadi pedoman dalam kehiduan umat musli,
akibat dari arus zaman modern yang sekarang ini dengan segala budaya yang baru,
agama seakan menjadi masalah dalam persoalan, maka dalam sementara ini
kehidupan sosial dan keseharian kehidupan masyarakat seakan terpisah dengan
nilai agama yang ada di kehidupannya.

Tetapi tidak semua orang disebut dengan masyarakat modern yang begitu
melupakan nilai-nilai agama dan kebudayaan yang lama dengan moral dan sosial.
Masyarakat modern yaang memiliki pikiran yang rasional dengan cara untuk
mengikuti perkambangaan yang ada dengan kebutuhan yang efektif dan
bermanfaat bagi kehidupannya dan tetap memperhatikan dampak buruknya. Maka
beerbeda dengan masyarakaat yang tradisonal dalam berpikir karena mereka akan
menampung hal yang baru disebut dengan modern. Kehidupan masyarakat yang
bersimbolis tidak memikirkan kedepanya dalam kehidupan.

Untuk fenomena agama dalam masyaarakat yang masih tradisonal maka


masyaarakat belum siap dengan kondisi yang nyata atau semestinya agar menjadi
kehidupan yang lebih baik dan berkembang untuk kemajuan dalam berpikir.
Masyarakat yang tradisonal cara prosesnya dengan cara tradisi lama menuju ke
tradisi yang baru. Tetapi secara praktis masyarakat dalam kemampuan berpikir
yang belum membentuk mereka hanya seolah bersikap ingin menjadi masyarakat
yang modern meskipun dengan cara bertahap untuk memahaminya. Masyarakat
modren dalam kehidupan sangat memerlukan keseimbangan secara aspek profence
dan sakral. Jadi dalam hubungan agama akan berperan dalam arahan alternative
dengan cara kehidupan yang melalui pikiran secaara material. (Yulianti, 2016)
Agama dalam kehidupan yang sebagai individu sangat memiliki fungsi dan peran
yang merupakan suatu sistem dalam norma-norma. Maka norma yang ada
mengacu dalam sikap dan tingkah laku yang akan sejalan dengan keyakinan agama
yang teelah dianut. Jadi agama sangat penting dalam kehidupan, sehingga manusia
sangat membutuhkan agama. Bentuk apapun itu ikatan agama dengan masyarakat
maka masiiih memeliki fungsi agama. Di dalam kehidupan agama merupakan
anutan dalam lingkungan masyarakat, oleh karena yang berfungsi untuk pedoman
yang menjadi sumber dari norma yang mengatur dalam sebuah kehidupan
masyarakat.

Munculnya agama yang secara positif merupakan dari perkembangan masyarakat.


Maka agama tidak ada persoalan individu yang dikaitkan dengaan persepsi dari
masyarakat. Bahwa agama menekankan dalam aksi dari masyaarakat yang akan
membentuuk ritual, upacara keagamaan. Jadi bisa dikatan masyarakat yang positif
berperaan dalam munculnya agama. (Istinbath, 2015)

Dalam titik tolak yang ada di agama berdasarkan dengan hakikat, timbul ketiidak
samaan antara agama dengan peran kehidupan yang ada di masyarakat modern.
Masyarakat modern akan timbul masalah-masalah dengan keagamaan, karena
adanya rasa suci yang diterapkan dalam kehidupan mental, rohani. Jadi lebih baik
dengan adanya pendekatan terhadap masyarakat untuk menjadi lebih netral.

Banyak orang memercayai mendekati tahun 2050 akan banyak sekali robot
yang membantu pekerjaan manusia. Jika saja kajian tentang keyakinan manusia
benar, maka robot-robot itu nantinya yang akan datang ke mesjid dan gereja. Pew
Research Center di Amerika membuat kajian tentang perkembangan agama-agama
di dunia. Kajian mereka terkait perkembangan agama-agama besar di dunia selama
40 tahun ke depan. Dalam kajian tersebut, agama yang paling banyak pemeluknya
adalah Islam dan Kristen. Islam menjadi agama yang paling pesat
perkembangannya, mulai dari 1,6 miliar di tahun 2010 menjadi 2,76 miliar
pemeluknya di tahun 2050. Dengan begitu, pemeluk Islam akan menjadi satu
pertiga jumlah populasi dunia.
Di sisi lain, mereka yang tidak terikat dengan agama-agama tersebut,
termasuk ateis dan agnostik, akan mengalami penurunan pada 2050, meskipun ada
peningkatan jumlah di negara-negara sekuler seperti Prancis dan Amerika Serikat.
Peningkatan agama ini, sebagian besar disebabkan oleh meningkatkan angka
kelahiran dan menurunnya angka kematian, terlebih di negara-negara dunia ketiga.
Seperti disinggung di awal, hingga 2050 Kristen akan tetap
menjadi agama terbesar di dunia sekitar sepertiga penduduk dunia menjadi
pemeluknya. Tapi Islam sudah mengintip di belakangnya, dan berpotensi
menyalipnya suatu saat nanti.
Benar1, Islam diproyeksikan sebagai satu-satunya agama yang meningkat lebih
cepat dibanding kelompok lain. Dan penyumbang terbesarnya adalah negara-
negara berkembang.

Selain georgrafi, pertumbuhan agama juga dipengaruhi oleh faktor demografi.


Pada 2010, 34 persesn populasi muslim di dunia berusia di bawah 15 tahun
sementara untuk Hindu dan Kristen masing-masing 30 persen dan 27 persen.
Angka ini juga menjadi alasan kenapa muslim diproyeksikan tumbuh lebih cepat
dibanding agama lain.
Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan agama adalah murtad,
pindah keyakinan, atau menjadi tidak terikat baik ateis maupun agnostik. Ini bisa
dilihat dari banyaknya penduduk China yang menjadi Kristen atau banyaknya
penduduk di negara-negara mayoritas Kristen, seperti Inggris, menjadi muslim.
Untuk Kristen, pertumbuhannya sebelumnya diperkirakan akan besar,
namun tidak melebihi pertumbuhan dari Islam. Kajian Pew mencatat jumlah
pemeluk Kristen tumbuh dari 2,17 miliar menjadi 2,92 miliar di tahun 2050, ini
hampir 30 persen jumlah populasi dunia. Dengan begitu, di tahun 2050 akan ada 6
dari 10 orang di dunia yang akan memeluk agama Islam atau Kristen. Atau juga,
untuk pertama kalinya dalam sejarah, jumlah pemeluk Islam dan Kristen akan
sama jumlahnya. Lebih jauh, kajian itu juga meneliti kemungkinan pemeluk Islam
akan melewati jumlah pemeluk Kristen di tahun 2100. Pew menilai ada
kemungkinan jumlah pemeluk Kristen berkurang di masa lalu lantaran adanya
wabah di Eropa beberapa abad lalu. Pew merupakan lembaga nonpartisan yang
memaparkan fakta atau "fact tank" yang secara rutin melakukan survei terhadap
fenomena di masyarakat. Pew memiliki kantor pusat di Washington, Amerika
Serikat. Kajian yang dilakukannya kali ini memakan waktu enam tahun dan
mengumpulkan data dari 234 negara dari empat agama yang utama di dunia,
Buddha, Kristen, Hindu, Yahudi, dan Islam. Meski begitu, ada juga agama atau
kepercayaan lokal yang masuk dalam kajiannya. Kajian yang dilakukan oleh Pew
adalah yang pertama kalinya dilakukan untuk proyeksi populasi, tingkat kesuburan,
hingga angka kematian, juga migrasi dan kecenderungan ganti agama. Dalam
kajian itu, pemeluk Islam memiliki jumlah keluarga yang lebih banyak dan ada
juga yang masuk agama Islam terbilang masih muda. Lebih dari 1 dari 3 pemeluk
Islam berada di usia kurang dari 15 tahun. Meski begitu, Pew mengingatkn tren
perkembangan agama tidak dapat diperkirakan begitu saja dari skala-skala tadi.
Mereka pun menekankan kehati-hatian berbagai pihak menyikapi hal tersebut. Pew
menekankan, pertama, proyeksi jumlah populasi menggunakan data dan asumsi
tren demografis. Misalnya, perempuan Muslim rata-rata memiliki tiga anak, di
masa depan, jika kualitas pendidikan dan pekerjaan meningkat, maka angka itu
menyumbang cukup besar. Kemudian, Pew mengakui tidak memiliki alat ramal
atau bola kristal yang dapat memrediksi perang, wabah penyakit, bencana alam,
dan penurunan ekonomi yang juga dapat menurunkan jumlah populasi.
Perkembangan agama di dunia Berikut adalah perkembangan agama di dunia:
Atheis akan berkembang pesat di Amerika Serikat dari 16 persen menjadi 26
persen. Sementara itu, pemeluk Kristen justru turun dari 78 persen menjadi 66
persen. Di posisi ini, pemeluk Islam akan menjadi yang terbesar kedua melampaui
Yahudi di Amerika Serikat. Untuk di Afrika, 40 persen pemeluk Kristen akan
berada di Nigeria. Jumlah pemeluk Kristen di Nigeria akan lebih banyak dari
negara lain di Afrika. Sementara di Asia, pemeluk Islam di India akan melampaui
Indonesia. Dengan begitu, India akan menjadi negara dengan pemeluk Islam
terbesar di dunia yang sebelumnya dipegang Indonesia.
Di Eropa, pemeluk Islam berjumlah 10 persen dari total populasi Benua Biru
tersebut. Di sisi lain, pemeluk Kristen justru turun drastis hingga 100 juta. Agama
besar lainnya, Hindu akan menjadi 1,4 miliar, Yahudi 16 juta dan akan terus
meningkat. Sementara untuk Buddha, angkanya tidak berubah dari 5,2 juta di
tahun 2010. Pada beberapa dekade mendatang, diproyeksikan 106 juta orang akan
meninggalkan Kristen. Sementara 46 juta orang akan masuk Kristen. Jumlah
negara dengan pemeluk Kristen terbanyak juga akan turun, menjadi 151 negara.
Kristen diproyeksikan turun di Australia, Benin, Bosnia-Herzegovina, Perancis,
Belanda, Selandia Baru, Republik Macedonia, dan Inggris. Sementara untuk
Islam, negara dengan pemeluk Islam akan meningkat 50 persen di 51 negara,
termasuk Republik Macedonia, dan Nigeria.
Beberapa peneliti seperti Todd M. Johnson, co-editor Atlas of Global
Christianity, dan Houssain Kettani, Peneliti Perkembangan Populasi Agama Islam,
percaya bahwa jumlah umat Kristen akan tetap berkembang sehingga selalu
melampaui jumlah umat Islam. Meskipun begitu beberapa peneliti seperti Richard
W. Bulliet, sejarawan dari Universitas Columbia, dan David Coleman, ahli
demografi Universitas Oxford, memiliki pendapat berbeda. Diperkirakan Islam
bisa menjadi agama mayoritas. Argumentasinya didasarkan pada tren yang pernah
terjadi di masa silam.
Pernah ada masa di mana jumlah umat Kristen jauh tertinggal dari umat
Islam. Hal itu terjadi pada periode 1000-1600 masehi. Pada zaman itu, Eropa justru
terus menerus dihajar wabah pes. Pada yang sama, Islam pasca kehancuran Dinasti
Abbasiyah justru melahirkan banyak kerajaan besar tersebar dari Timur Tengah ke
Asia. Dinasti Usmaniyah di Turki, Safawiyah di Persia, dan Mughal di India.
Ekspansi dan pertumbuhan agama Islam yang masif pada periode tersebut jadi
sebab populasi muslim di dunia mengalahkan populasi Kristen.
Hal ini mulai terlihat saat negara-negara mayoritas beragama Islam seperti
Suriah, Irak, sampai keberadaan ISIS membuat perang terus berkepanjangan. Masa
perang memang akan mengurangi jumlah penduduk, namun di masa setelahnya
pertumbuhan populasi akan meningkat pesat.
Data dari Population Refrence Buraeu menunjukkan bahwa peningkatan
jumlah penduduk secara luar biasa sejak periode pasca-Perang Dunia II. Setelah
jutaan tahun mengalami peningkatan yang lambat, pada periode antara 1960
sampai 1975, ada tambahan satu miliar jiwa. Pada akhirnya sepanjang akhir abad
ke-20, peningkatan ini terus bertambah begitu besar dengan skala pertumbuhan
yang terus berlipat ganda.
Berbeda dibandingkan wabah pes di Eropa yang setelahnya tak memacu
pertumbuhan populasi Eropa semasif setelah Perang Dunia II. Dan karena wilayah
peperangan periode saat ini termasuk berada di teritori negara berpenduduk
mayoritas Islam, maka ledakan peningkatan jumlah penduduk bisa jadi juga akan
muncul dari sana.
PENUTUP
Kesimpulan

Masyarakat adalah kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia yang


terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu. Agama adalah merupakan suatu
sistem yang terpadu terdiri atau kenyakinan dan praktek yang berhubungan dengan
hal-hal yang suci dan menyatukan semua penganutnya dalamsuatu komunitas
moral yang di namakan umat.
Peran agama :
Manjadikan masyarakat beradab dan sejahtera
Sebagai pendamping hukum tentang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Fungsi
agama : agama memiliki fungsi yang vital, yakni sebagai salah satu sumber hukum
atau dijadikan sebagai norma dan sebagai sesuatu yang menjadi dasar kita
mempercayai Allah (iman).
rendahnya sikap toleransi
kepentingan politik
sikap fanatisme
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama
Meningkatkan pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama

Saran
Dengan dibuat nya makalah ini kami mengharapkan kepada pembaca agar bisa
memahami dan dapat menerangkan hubungan antara agama dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai