Oleh :
Reza dwinof
Wahyu rahimi zarti
Pembimbing : Muslim,S.Ag.,M.Ag.
Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang peran dan fungsi agama dalam
kehidupan manusia, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan,
sehingga penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.Apa sesungguhnya masyarakat dan agama.
2.Bagaimana peran dan fungsi agama dalam kehidupan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
Agama adalah suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan/
kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, serta tata kaidah
terkait pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya.
Kata “Agama” berasal dari bahasa Sansekerta yang secara umum berarti
suatu tradisi, dimana “A” artinya tidak dan “Gama” artinya kacau. Sehingga bila
dilihat dari asal katanya, definisi agama adalah suatu peraturan yang dapat
menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengarahkan manusia menjadi lebih
teratur dan tertib.
Agama merupakan suatu fenomena yang abadi dalam kehidupan manusia, tetapi
akan menggambarkan bahwa agama tidak terlepas daari pengaruh realitas dan
perkembangan masyarakat. Agama dan realitas budaya ada kemungkinan yang
terjadi dalam agama tidak ada realitas yang nyata dalam realitas budaya. Agama
akan berkembang dengan mengikuti masyarakat yang beradaptasi dengan
lingkungan. Maka perkembangan agama dalam masyarakat muncul unsur
kontruksi dan struktur dalam pemikiran manusia. Masyarakat pada saat itu telah
melakukan interpretasi dalam ajaran agama, oleh karena itu masyarakat
dipengaruhi oleh lingkungan budaya yang melekat didalam kehidupan masyarakat.
Tetapi dalam beragama merupakan dasar dari keyakinan yang ada dalam kekuatan
gaib, maka rasa supranatural yang akan berpengaruh dalam kehidupan manusia bik
dalam individu atau kelompok. (Ramli, 2015)
Agama adalah suatu hal yang mengkaitkan dengan kepercayaan, budaya, dan
pandangan dunia ke dalam manusia. Agama memiliki banyak simbol, narasi yang
bermakna dalam kehidupan. Dalam berbagai daerah setiap agama memliki ciptaan
yang berbeda tergantung dengan kenyakinanya. Dari kenyakinan itu masyarakat
memiliki etika, hukum agama dan gaya hidup yang dilakukaan oleh nasyarakat.
Keyakinan dari masyarakat terhadaap agama yang tidak menjadikan persoalan
yang urgen dengan cara yang sama, kecuali dalam kenyakinan yang sama. Maka
ini lah yang menjadikan unik dalam fenomena agama itu sendiri. Dalam
masyarakat modern dapat dipandang dengan unik atau aneh, kerena kenyakinan
agama bertanpak tidak rasional.
Bahwa agama yang sebelumnya menjadi pedoman dalam kehiduan umat musli,
akibat dari arus zaman modern yang sekarang ini dengan segala budaya yang baru,
agama seakan menjadi masalah dalam persoalan, maka dalam sementara ini
kehidupan sosial dan keseharian kehidupan masyarakat seakan terpisah dengan
nilai agama yang ada di kehidupannya.
Tetapi tidak semua orang disebut dengan masyarakat modern yang begitu
melupakan nilai-nilai agama dan kebudayaan yang lama dengan moral dan sosial.
Masyarakat modern yaang memiliki pikiran yang rasional dengan cara untuk
mengikuti perkambangaan yang ada dengan kebutuhan yang efektif dan
bermanfaat bagi kehidupannya dan tetap memperhatikan dampak buruknya. Maka
beerbeda dengan masyarakaat yang tradisonal dalam berpikir karena mereka akan
menampung hal yang baru disebut dengan modern. Kehidupan masyarakat yang
bersimbolis tidak memikirkan kedepanya dalam kehidupan.
Dalam titik tolak yang ada di agama berdasarkan dengan hakikat, timbul ketiidak
samaan antara agama dengan peran kehidupan yang ada di masyarakat modern.
Masyarakat modern akan timbul masalah-masalah dengan keagamaan, karena
adanya rasa suci yang diterapkan dalam kehidupan mental, rohani. Jadi lebih baik
dengan adanya pendekatan terhadap masyarakat untuk menjadi lebih netral.
Banyak orang memercayai mendekati tahun 2050 akan banyak sekali robot
yang membantu pekerjaan manusia. Jika saja kajian tentang keyakinan manusia
benar, maka robot-robot itu nantinya yang akan datang ke mesjid dan gereja. Pew
Research Center di Amerika membuat kajian tentang perkembangan agama-agama
di dunia. Kajian mereka terkait perkembangan agama-agama besar di dunia selama
40 tahun ke depan. Dalam kajian tersebut, agama yang paling banyak pemeluknya
adalah Islam dan Kristen. Islam menjadi agama yang paling pesat
perkembangannya, mulai dari 1,6 miliar di tahun 2010 menjadi 2,76 miliar
pemeluknya di tahun 2050. Dengan begitu, pemeluk Islam akan menjadi satu
pertiga jumlah populasi dunia.
Di sisi lain, mereka yang tidak terikat dengan agama-agama tersebut,
termasuk ateis dan agnostik, akan mengalami penurunan pada 2050, meskipun ada
peningkatan jumlah di negara-negara sekuler seperti Prancis dan Amerika Serikat.
Peningkatan agama ini, sebagian besar disebabkan oleh meningkatkan angka
kelahiran dan menurunnya angka kematian, terlebih di negara-negara dunia ketiga.
Seperti disinggung di awal, hingga 2050 Kristen akan tetap
menjadi agama terbesar di dunia sekitar sepertiga penduduk dunia menjadi
pemeluknya. Tapi Islam sudah mengintip di belakangnya, dan berpotensi
menyalipnya suatu saat nanti.
Benar1, Islam diproyeksikan sebagai satu-satunya agama yang meningkat lebih
cepat dibanding kelompok lain. Dan penyumbang terbesarnya adalah negara-
negara berkembang.
Saran
Dengan dibuat nya makalah ini kami mengharapkan kepada pembaca agar bisa
memahami dan dapat menerangkan hubungan antara agama dan masyarakat