Disusun Oleh :
Andrew Dwiputra Marbun (190200266)
Eikel Surmana Ginting (190200460)
Putra Pratama Simbolon (190200452)
Timothy Simanjuntak (190200453)
Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak yang harus di koreksi oleh karena itu kami mengharapkan masukan dari semua
pihak tentunya dengan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasisiwa dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Menelusuri Konsep Dan Urgensi Demokrasi Yang Bersumber Dari Pancasila ................ 2
B. Menanya Alasan Mengapa Deperlukan Demokrasi Yang Bersumber Dari Panccasila...... 3
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politik Tentang Demokrasi Yang Bersumber
Dari
Pancasila.................................................................................................................................... 4
D. Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan Demokrasi Yang Bersumber
Dari
Pancasila.................................................................................................................................... 5
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Demokrasi Pancasila ..............................................
6
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 8
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi intinya adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bukan
untuk para oknum-oknum penguasa yang mementingkan golongannya masing-masing.
Apakah mereka lupa karena siapa mereka bisa duduk di kursi empuk itu?
B. Rumusan Masalah
c. Bagaiman Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945
C. Manfaat Penulisan
Mahasiswa mampu memahami dan berfikir kritis terhadap Hakikat, Instrumentasi dan Praksis
Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan
cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi, demos-cratein atau
demos-cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Abraham Lincoln mantan
Presiden Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa “demokrasi adalah suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” atau “the government from the people, by the
people, and for the people”.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan, yakni pemerintahan oleh seluruh
warganegara yang memenuhi syarat kewarganegaraan.
Demokrasi yang pada dasarnya menerapkan “Roman law” dan konsep “popular
souvereignity” menempatkan suatu landasan pelaksanaan kekuasaan tertinggi di tangan
rakyat
3. Doktrin kontemporer.
Proses demokrasi itu dapat diidentifikasi dalam empat bentuk demokrasi antra lain:
a. Demokrasi Protektif
Kekuasaan ekonomi pasar, di mana proses pemilihan umum dilakukan secara reguler sebagai
upaya yakni untuk memajukan kepentingan pasar dan melindunginya dari tirani negara.
b. Demokrasi Pembangunan
Demokrasi yang ditandai oleh konsepsi atau model manusia sebagai individu yang posesif,
yakni manusia sebagai yang dikompromikan dengan konsepsi mahluk yang mampu
mengembangkan kekuasaan atau kemampuannya. Di samping itu, juga menempatkan
"Partisipasi demokratis" sebagai “jalur pusat menuju pengembangan diri”.
c. Demokrasi Ekuilibrium
Penyeimbangan nilai partisipasi dan pentingnya apatisme, dengan alasan bahwa apatisme di
kalangan mayoritas warga negara menjadi fungsional bagi demokrasi karena partisipasi yang
intensif sesungguhnya dipandang tidak efisien bagi individu yang rasional.
d. Demokrasi Partisipatoris
Yakni bahwa kita tidak dapat mencapai partisipasi yang demokratis tanpa perubahan lebih
dulu dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran sosial, tetapi kita juga tidak dapat
mencapai perubahan dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran sosial tanpa peningkatan
partisipasi lebih dulu.
Demokrasi yang dianut di Indonesia adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila yang
masih terus berkembang dan sifat dan ciri-cirinya terdapat perbagai tafsiran dan pandangan.
Menurut Moh. Hatta, kita sudah mengenal tradisi demokrasi jauh sebelum Indonesia
merdeka, yakni demokrasi desa. Demokrasi desa atau desa-demokrasi merupakan demokrasi
asli Indonesia, yang bercirikan tiga hal yakni 1) cita-cita rapat, 2) cita-cita massa protes, dan
3) cita-cita tolong menolong.
Dengan demikian, demokrasi diyakini dan diterima sebagai sistem politik yang baik guna
mencapai kesejahteraan bangsa.
Demokrasi memegang peran penting dalam masyarakat dan dalam tata aturan suatu negara.
Tanpa adanya demokrasi di suatu negara, dan segala sesuatunya di atur oleh pemerintah,
maka hilanglah kesejahteraan masyarakat dan kacaulah negara tersebut. Suatu negara, perlu
adanya masyarakat yang komplemen, mendukung, dan masyarakat perlu terlibat dalam
pembangunan suatu negara demi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan negara. Dengan
demokrasi tak ada saling ingin menang sendiri, saling memaksakan kehendak, saling
menghina, saling melecehkan, saling menjatuhakan. Yang ada saling menghargai, saling
menghormati, saling mengerti, saling menerima pendapat orang lain, saling lapang dada,
saling tenggang rasa. Dan kehidupan yang nyaman pasti akan tercipta.
Sejumlah persoalan tentang kelemahan praktik hukum kita yang muncul di berbagai media
jejaring sosial:
B. Saran
Sebaiknya Mahasiswa harus lebih memahami lagi mengenai Hakikat, Instrumentasi dan
Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945 dikarenakan
pengetahuan ini dapat mmebuat kita semakin bersemangat dalam menjalani kehidupan karena
setiap individu mempunyai kebebasan untuk menyuarakan pendapat di muka umum.
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra Udin Sarifudin, Dasim, Sapriya, Winarno. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib
Umum Pendidikan Kewarganegaraan. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Jakarta.