Anda di halaman 1dari 15

Taksonomi Hewan Invertebrata

Filum Mollusca

Oleh:
Kelompok 3
 Nurul Alfi Oetari
 Rahmiati Husna
 Rena Novita
 Salsa Dila Hakim Rangkuti
 Megawati Simanullang
 Ester Sibarani
 Delprima Ester D Tambunan
 Venna Malini Sinaga

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan “Critical Book Report” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Taksonomi Hewan Invertebrata. Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapatkan
pengajaran yang bermanfaat bagi diri saya, baik itu dari segi ilmu maupun lainnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan mendatang. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Medan, 20 Oktober 2019

Penulis

2
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................ 3
BAB I: PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ............................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan CBR ........................................................................................... 4
C. Manfaat CBR ......................................................................................................... 4
D. Identitas Buku yang direview ................................................................................ 5
BAB II: RINGKASAN ISI BUKU .................................................................................... 6
BAB III: KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ................................................... 13
BAB IV: PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR
Mahasiswa adalah salah satu sumber daya manusia yang dimiliki oleh setiap negara,
termasuk Indonesia. Seorang mahasiswa harus peka terhadap perkembangan zaman dan informasi
yang ada disekitarnya. Berbagai cara dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi, salah satu
nya adalah dengan membaca buku. Membaca buku adalah suatu kegiatan yang dapat menambah
wawasan mahasiswa.
Tidak hanya membaca buku, seorang mahasiswa juga harus dapat menilai buku yang
dibacanya apakah sudah baik atau belum. Kegiatan penilaian ini dapat kita sebut dengan "Critical
Book Report". Sebelum melakukan penilaian mahasiswa harus terlebih dahulu memahami isi buku
yang di kritik kemudian dapat membandingkannya dengan buku lain sebagai pembanding untuk
menilai buku yang dikritik.
Critical Book Report ini juga sangat penting untuk memehuni salah satu tugas mata kuliah
Taksonomi Hewan Invertebrata. Sehingga tugas-tugas kita terkumpulkan dengan baik dan kita
tentu saja mengetahui apa saja yang akan kita review.

B. Tujuan penulisan CBR


1. Menyelesaikan tugas mata kuliah Taksonomi Hewan Invertebrata;
2. Meningkatkan motivasi pembaca mengenai Filum Mollusca;
3. Menambah wawasan pembaca tentang Filum Mollusca.

C. Manfaat CBR
1. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang Filum Mollusca;
2. Untuk melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku;
3. Untuk mengetahui isi dari buku yang direview

4
D. Identitas buku yang direview
a. Buku Pertama
1. Judul : Taksonomi Invertebrata
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Nurhadi dan Febri Yanti
4. Penerbit : Deepublish
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2018
7. ISBN : 978-602-453-780-7

b. Buku Kedua
1. Judul : Taksonomi Hewan Invertebrata
2. Pengarang : Aida Fitriani Sitompul, dkk
3. Penerbit : Unimed Press
4. Kota terbit : Medan
5. Tahun terbit : 2019
6. ISBN : 978-602-9115-39-0

5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
a. Buku Pertama
Pendahuluan
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Phylum Mollusca adalah
hewan yang memiliki tubuh lunak dan berlendir. Phylum Mollusca termasuk dalam hewan yang
bersifat Triploblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso, dan endodermis) dengan
sebaran habitat yang sangat luas. Phylum Mollusca merupakan filum terbesar kedua setelah
Phylum Arthropoda. Diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil.
Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama ini dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari yang panjangnya hanya beberpa
millimeter hingga dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi yang
bersifat Simetri Bilateral.

Ciri-ciri Phylum Mollusca


1. Merupakan organisme multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang
2. Merupakan hewan Tripoblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso, dan
endodermis)
3. Sebaran habitat yang luas (air tawar, air laut, dan darat)
4. Struktur tubuh Simetri Bilateral
5. Memiliki sistem syaraf berupa Cincin Syaraf
6. Tubuh terdiri dari kaki, masa viseal, dan mantel
7. Organ ekskresi berupa Nefridia
8. Memiliki Radula (Lidah bergerigi)
9. Hidup secara Heterotrof
10. Reproduksi secara seksual

6
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi
untuk bergerak. Pada sebagian Mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa.
2. MassaViseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari Mollusca. Di dalam massa viseral terdapat
organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa Viseral dilindungi oleh
mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi Massa Viseral. Mantel membentuk suatu rongga
yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat
lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

Klasifikasi filum Mollusca


1. Kelas Gastropoda
Gastropoda adalah kelas Mollusca yang terbesar dan ada sekitar 60.000 spesies. Dalam
bahasa Yunani, Gaster artinya perut dan Podos artinya kaki. Gastropoda merupakan hewan
bertubuh lunak yang bejalan dengan menggunakan perut sebagai kaki. Banyaknya jenis
Gastropoda, hewan ini mudah ditemukan. Hewan ini dapat ditemukan pada air laut, tawar, dan
darat. Kelas Gastropoda bersifat Hermafrodit, yaitu tidak terjadi pembuahan secara sendiri.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkang (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin
(spiral) dan ada pula Gastropoda yang tidak mempunyai cangkang disebut siput telanjang
(vaginula). Bentuk tubuhnya menyesuaikan dengan bentuk cangkang. Gastropoda dapat bergerak
disebabkan karena adanya kontraksi otot seperti gelomban yang menjalar dari belakang ke depan.
Pada saat bergerak kaki depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi
mempermudah untuk berjalan.
2. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah Hewan
yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi

7
tertinggi di antara Mollusca. Cephalopoda memiliki habitat di perairan laut. Hewan ini dapat
hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi
alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelas Cephalopoda
memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya
menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher.
Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Yang termasuk kelas
Cephalopoda, yaitu cumi-cumi (Loligo pealii), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus).
3. Kelas Pelecypoda (Bivalvia)
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus
viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki Pelecypoda
dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada
yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada
bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya. Insang
Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata. Lembaran
insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel
melalui sifon.
4. Kelas Polylacophora (Amphineura)
Polyplacophora (Amphineura) adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton
sp. Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai
dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh,
akan melekat erat pada batu karang. Hewan ini berjalan merayap perlahan-lahan pada dasar laut
di batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya
dapat dibulatkan seperti bola.
Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan
memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang. Tubuhnya bilateral simetri, dengan
kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh
8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung insang.

8
Peran Mollusca
1. Mollusca yang menguntungkan
 Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea
sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi
(logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
 Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
 Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
 Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp.
 Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang
cukup tinggi selain enak rasanya.
 Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
 Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor
non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.

2. Mollusca yang merugikan


 Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
 Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
 Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula
bekicot Achatina fulicamerupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

9
b. Buku Kedua
Pendahuluan
Mollusca adalah hewan yang bertubuh lunak (dari kata mulluscul, yang berarti lunak).
Namun sebagian besar menyekresikan cangkang pelindung keras yang terbuat dari kalsium
bikarbonat. Siput telanjang, cumi-cumi, dan gurita memilki cangkang internal yang terinduksi atau
telah kehilangan seluruh cangkangnya selama evolusi.
Ciri-ciri umum filum Mollusca
Kebanyakan Mollusca hidup dilaut, walaupun beberapa spesies mendiami perairan air
tawar, dan beberapa di daratan. Walaupun tampak berbeda, semua Mollusca memiliki bangun
tubuh serupa yaitu memilki tubuh yang lunak, tidak bersegmen, dan memilki tiga bagian utama
yaitu kaki yang berotot dan biasanya digunakan untuk bergerak, massa viseral yang terdiri dari
sebagian basar organ internal, dan mantel, lipatan jaringan yang membungkus massa viseral dan
menyekresikan cangkang. Kebanyakan Mollusca memiliki jenis kelamin yang terpisah dan
gonadnya (ovarium atau testis) terletak di dalam massa viseral.
Klasifikasi filum Mollusca
Bagian tubuh dasar Mollusca telah direvolusikan dengan berbagai cara kedalam kelas
yaitu:
1. Classis Monoplacophora
Monoplacophora adalah Mollusca yang berbentuk bilateral simetris, memiliki kaki sentral,
dan anus posterior median, serta mantel yang dibungkus oleh cangkang satu bagian yang dalam
embrio menunjukkan tanda-tanda coiling dextral, dalam rongga mantel dangkal 5 pasang
branchiae ditemukan.
2. Classis Polyplacophora
Polyplacophora atau citon memilki tubuh yang berbentuk oval dan cangkang yang terbagi
menjadi delapan lempengan dorsal dan tidak memiliki kepala. Akan tetapi tubuh citon itu sendiri
tidak beruas-ruas. Hewan laut ini sering melekat di bebatuan di sepanjang pesisir selama pasang
surut. Citon menggunakan rudalnya untuk menggerus alga dipermukaan bebatuan.

3. Classis Gastropoda
Gastropoda merupakan kelompok Mollusca yang sangat besar, kebanyakan gastropoda
hidup di air tawar dan beberapa hidup dilaut, namun banyak pula yang hidup di air tawar. Beberapa

10
gastropoda telah beradaptasi dengan kehidupan di darat, termasuk bekicot dan siput telanjang.
Karakteristik yang khas pada gastropoda adalah proses perkembangan yang disebut torsi.
Kebanyakan gastropoda memiliki satu cangkang spiral tunggal yang menjadi tempat
persembunyian hewan apabila terancam. Cangkang seringkali berbentuk kerucut, namun
berbentuk pipih pada aboalon dan limpet. Kebanyakan gastropoda memilki kepala yang jelas
dengan mata pada ujung tentakel.
4. Classis Bivalvia
Mollusca dari kelas bivalvia mencakup banyak spesies diantaranya, kima, tiram, kerang,
dan remis. Bivalvia memiliki cangkang yang terbagi menjadi dua belahan. Kedua belahan itu
berhubungan oleh engsel pada garis tengah dorsal, dan otot-otot aduktor yang kuat mengatup
kedua cangkang rapat-rapat untuk melindungi tubuh hewan yang lunak.
Kebanyakn bivalvia adalah pemakan suspense. Mereka memerangkap partikel-partikel
makanan yang halus didalam mukus yang menyelubungi insangnya, dan silianya, kemudian
menghantarkan partikel-partikel makanan itu ke mulut. Air memasuki rongga mantel melalui fison
aliran masuk, melewati insang, dan kemudian keluar dari rongga mantel melalui sifon aliran
keluar. Kebanyakn bivalvia hidup menetap, suatu karakteristik yang cocok untuk pemakan
suspensi.
5. Classis Cephalopoda
Cephalopoda merupakan predator yang aktif. Mereka menggunakan tentakelnya untuk
mencengkram mangsa, yang kemudian digigit dengan rahang serupa paruh dan dilumpuhkan
dengan racun yang ada di dalam ludahnya. Cephalopoda adalah satu-satunya Mollusca dengan
sistem sirkulasi tertutup. Mereka juga memiliki organ-organ indra yang berkembang baik dan otak
yang kompleks. Kemampuan untuk belajar dan berperilaku secara kompleks mungkin lebih
penting bagi predator yang bergerak cepat daripada bagi hewan yang menetap seperti kima.

Peranan filum Mollusca dalam kehidupan


1. Sumber makanan berprotein tinggi
2. Sebagai penghasil mutiara
3. Bahan baku kosmetik
4. Sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan
5. Sebagai indikasi pencemaran air

11
6. Bahan teraso

Kerugian Mollusca
1. Merusak bangunan kapal
2. Sebagai inang perantara cacing hati
3. Sebagai hama perusak tanaman

12
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
1. Buku Pertaman
Kelebihan Kekurangan
Dari segi cover buku pertama mencerminkan Dalam bagian isinya buku ini
isi dari buku tersebut. menjelaskannya tidak sampai pada
pembagian subordo dan ordonya pada
masing-masing filum
Dari segi isi buku ini menggunakan bahasa Bahasa yang digunakan sulit dipahami untuk
yang rinci dan mudah dimengerti. pemula.
Buku ini di lengkapi dengan contoh-contoh
dan gambar dari setiap filum
Setiap babnya dilengkapi dengan ringkasan

2. Buku Kedua
Kelebihan Kekurangan
Dari segi cover, buku ini bagus untuk Pada bagian isi, ada beberapa penjelasan
menarik pembaca. yang sulit dipahami.
Dari segi isi buku ini menggunakan bahasa Buku ini tidak dilengkapi dengan identidas
sehari-hari sehingga siapapun dapat penerbitan buku.
memahaminya dengan cepat
Buku ini menjelaskan secara rinci hingga
kebagian subordo dan ordonya dan juga di
lengkapi dengan contoh serta gambarnya
Disetiap gambar dicantumkan sumber
darimana gambar tersebut diambil.
Setiap babnya dilengkapi dengan pertanyaan

13
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
Ciri-ciri Mollusca:
a. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. Habitatnya di ait maupun darat
c. Merupakan hewan triploblastik selomata.
d. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
e. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
f. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
g. Organ ekskresi berupa nefridia
h. Memiliki radula (lidah bergigi)
i. Hidup secara heterotroph
j. Reproduksi secara seksual
Klasifikasi Mollusca terbagi atas beberapa kelas, yaitu:
1. Kelas GastropodaKelas Chepalopoda
2. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
3. Kelas Polyplacophora atau Amphineura

Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :


Mollusca yang menguntungkan
 Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea
sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis),sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio
sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
 Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
 Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.
Mollusca yang merugikan
 Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
 Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.

14
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi dan Febri Yanti. 2018. Taksonomi Invertebrata. ISBN 78-602-453-780-7. Deepublish.
Yogyakarta
Sitompul, Aida Fitriani, dkk. 2019. Taksonomi Hewan Invertebrata. ISBN 978-602-9115-39-0.
Unimed Press. Medan

15

Anda mungkin juga menyukai