Anda di halaman 1dari 5

TRIGGER CASE:

Tn. P umur 39 tahun dirawat di ruang Melati karena mengalami TB Paru. Data pengkajian yang didapatkan
adalah Tn. P mengeluhkan sesak di dada, RR: 28x/menit, terdengar suara ronchi pada auskultasi dinding
dada, batuk namun tidak dapat mengeluarkan sputum, hasil perkusi dinding dada didapatkan suara redup.
Pertanyaan:
 Jelaskan bagaimana terjadinya proses sesak pada Tn. P? (Kaitkan dengan konsep pemenuhan kebutuhan
oksigenasi)
Jawab : Jalan napas terdapat sumbatan atau obstruksi yang menyebabkan aliran o2 tidak sampai alveoli.
 Apakah masalah keperawatan yang muncul pada Tn. P? (Buat analisis datanya sebagaimana tabel
berikut)
Jawab :
data (batasan karateristik) etiologi masalah keperawatan

1.Dipsnea ( mengeluh sesak dada ) Mukus berlebih ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2.Perubahan RR ( 28x/menit )
3.sputum yang berlebih ( tidak dapat
mengeluarkan sputum )
4.batuk yang tidak efektif
5.suara nafas tambahan ( suara nafas redup )

 Apakah penyebab terjadinya masalah tersebut diatas?


Jawab :
faktor yang berhubungan : obstruksi jalan napas yaitu sputum berlebih.
 Apakah diagnosis keperawatan yang muncul pada Tn. P?
Jawab :
Dari data atau batasan karateristik yang kami temukan terdapat :
 ketidak efektifan jalan napas (p)
yang berhubungan dengan
 mukus berlebih (e)
yang ditandai dengan
 dipsnea, perubahan RR ,sputum yang berlebih, batuk yang tidak efektif, suara nafas tambahan.
(s)
semua data cocok dengan batasan yang ada di diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan
nafas
NB : p(m.k) + (b.d) e + (y.d.d) s

 Apakah intervensi keperawatan yang dapat disusun untuk mengatasi masalah keperawatan pada Tn. P?
(Berdasarkan NIC dan hasil penelitian terkini)
Jawab : Manajemen jalan napas : memfasilitasi kepatenan jalan napas
Pengisapan jalan napas : mengeluarkan sekret jalan napas dengan cara memasukkan kateter
pengisap kedalam jalan napas oral atau trakea pasien.
→ tentukan kebutuhan pengisapan oral atau trakea, pantau status O2 pasien dan status
hemodinamik segera sebelum, selama dan setelah pengisapan catat jenis dan jumlah sekret yang
dikumpulkan.
.
TRIGGER CASE:
Tn. R. Umur 45 tahun dirawat di ruang Melati dengan diagnosis medis Stroke Iskemik. Pasien dalam keadaan
compos mentis, pasien terkadang mengeluhkan sesak. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data RR: 12x/menit
tidak stabil, terkadang diikuti periode peningkatan RR secara tiba-tiba. Suara pernapasan vesikular, terdengar
snoring. Hasil perkusi dinding dada didapatkan data sonor.
Pertanyaan:
1. Jelaskan bagaimana terjadinya proses sesak pada Tn. R? (Kaitkan dengan konsep pemenuhan kebutuhan
oksigenasi)
Jawab : Proses sesak yang terjadi karena ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan otot
pernapasan karena terdapat gangguan muskuluskeletal dan neurologis sehingga RR yang didapatkan oleh
Tn. R 12x/menit
2. Apakah masalah keperawatan yang muncul pada Tn. R? (Buat analisis datanya sebagaimana tabel
berikut)
Jawab :
Data (Batasan Karakteristik) Etiologi Masalah Keperawatan
1. RR:12x/menit Gangguan kerusakan neurologis Ketidakefektifan pola napas
(Bradipnea)
2. diikuti periode
peningkatan RR secara
tiba-tiba
3. Suara pernapasan
vesikular
4. terdengar snoring

3. Apakah penyebab terjadinya masalah keperawatan tersebut diatas?


Jawab : Gangguan kerusakan neurologis
4. Apakah diagnosis keperawatan yang muncul pada Tn. R?
Jawab : Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan gangguan muskuluskeletal dan neurologis
yang diakibatkan oleh RR:12x/menit (Bradipnea), diikuti periode peningkatan RR secara tiba-tiba, suara
pernapasan vesikular, terdengar snoring
5. Apakah intervensi keperawatan yang dapat disusun untuk mengatasi masalah keperawatan pada Tn.
R?(Berdasarkan NIC dan hasil penelitian terkini)
Jawab :
a. Manajemen jalan nafas ( memberi alat bantuan berupa O2 )
b. Pemantauan pernafasan ( mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk memastikan kepatenan
jalan nafas dan pertukaran gas yang adekuat.)
TRIGGER CASE:
Tn. S umur 47 tahun harus dirawat di ruang ICU dikarenakan mengalami Edema Paru. Pasien dalam kondisi
compos mentis. Hasil pengkajian didapatkan data bahwa pasien masih mengeluh sesak, RR: 28x/menit, hasil
pemerikaan BGA didapatkan pH: 7,31, PCO2: 47, PO2: 85.
Pertanyaan:
1. Jelaskan bagaimana terjadinya proses sesak pada Tn. S? (Kaitkan dengan konsep pemenuhan kebutuhan
oksigenasi)
Kemoresptor

Menangkap/membaca
Perubahan kadar asam dan basa

OTAK

Sensori sesak Peningkatan RR


Konsep pemenuhan oksigenasinya yaitu: Pengaturan Napas Secara Kimiawi Oleh Kemoreseptor
2. Apakah masalah keperawatan yang muncul pada Tn. S? (Buat analisis datanya sebagaimana tabel
berikut)
Data (Batasan Karakteristik) Masalah Keperawatan
Dispnea Gangguan Pertukaran Gas
Perubahan RR takipnea (RR: 28x/menit)
gas darah arteri abnormal
pH arteri abnormal

3. Apakah penyebab terjadinya masalah keperawatan tersebut diatas?


Perubahan membrane alveolar-kapiler
4. Apakah diagnosis keperawatan yang muncul pada Tn. S?
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler yang ditandai
dengan Dispnea, Perubahan RR, pH arteri abnormal, gas darah arteri abnormal
5. Apakah intervensi keperawatan yang dapat disusun untuk mengatasi masalah keperawatan pada Tn. S?
(Berdasarkan NIC dan hasil penelitian terkini)
 Berikan HE pada pasien tentang penyakitnya
 Atur posisi pasien semi fowler
 Bantu pasien untuk melakukan reposisi secara sering
 Berikan terapi oksigenasi
 Observasi tanda-tanda vital
 Kolaborasi dengan tim medis dalam memberikan pengobatan
TRIGGER CASE:
Tn. A umur 48 tahun dirawat di ruang Melati karena mengalami Asma Bronkiale. Pasien dalam keadaan
composmentis. Hasil pengkajian didapatkan data bahwa pasien mengalami sesak setiap melakukan akitivitas,
RR: 25x/menit, N: 95x/menit, TD: 140/95 mmHg.
Pertanyaan:
1. Jelaskan bagaimana terjadinya proses sesak pada Tn. A? (Kaitkan dengan konsep pemenuhan kebutuhan
oksigenasi)
Jawab : ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2. Apakah masalah keperawatan yang muncul pada Tn. A? (Buat analisis datanya sebagaimana tabel
berikut)
Jawab :
Data (Batasan Karakteristik) Masalah Keperawatan
- RR 25x/ menit (perubahan RR) - Intoleransi Aktivitas
- TD 140/95 mmHg (tekanan darah yang Abnormal)
- Pasien mengalami sesak setiap melakukan aktivitas
(Takipnea)

3. Apakah penyebab terjadinya masalah keperawatan tersebut diatas?


Jawab : Dispnea saat beraktivitas, TD 140/95 mmhg, penyebabnya :
Gaya hidup kurang gerak, imobilitas, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, tirah baring
4. Apakah diagnosis keperawatan yang muncul pada Tn. A?
Jawab : Dari data / karakteristik yang ditemukan dari pasien disimpulkan atau diagnosa keperawatan yaitu
Intoleransi aktivitas
5. Apakah intervensi keperawatan yang dapat disusun untuk mengatasi masalah keperawatan pada Tn. A?
(Berdasarkan NIC dan hasil penelitian terkini)
Jawab :
 Intervensi : perawatan jantung ( Rehabilitasi )
 Tujuan : Meningkatkan aktivitas fungsional maksimal untuk pasien yang mengalamii
episode gangguan fungsi jantung akibat ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
miokard
 Planning Aktivitas Keperawatan dalam tindakan perawatan jantung
Pengkajian ( Managemen Energi ) : Pantau respon oksigen pasien ( misal : denyut nadi,
irama jantung, dan frekuensi pernapasan terhadap aktivitas perawatan diri atau aktivitas
keperawatan )
Penyuluhan terhadap pasien atau keluarga : memberitahukan jika pasien mengalami sesak
nafas untuk mengatur posisi tidur.
Aktivitas Kolaboratif : Rujuk Pasien ke pusat Rehabilitasi Jantung jika keletihan berhubungan
dengan penyakit jantung
Aktivitas Lain : pantau tanda-tanda vital sebelum, selama dan setelah aktivitas; hentikan
aktivitas jika TTV tidak Normal bagi Pasiean atau jika ada tanda-tanda bahwa aktivitas tidak
dapat ditoleransi ( Misal : nyeri dada, Vertigo, pucat, Dispneu )
 Kriteria Hasil : RR 16-24 x/menit
Tekanan Darah Normal 120/80 Mmhg
Ketika beraktivitas sudah tidak mengalami sesak nafas atau dispnea

Anda mungkin juga menyukai