Anda di halaman 1dari 17

Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat

diimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal ini untuk menyikapi


tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran abad
21 mencerminkan empat hal.
1. Critical Thinking and Problem Solving
2. Creativity and Innovation
3. Communication
4. Collaboration

1. Communication
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola,
dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi
secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan
kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-
idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun
ketika menyelesaikan masalah dari pendidiknya.

Abad 21 adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas


wilayah negara dengan menggunakan perangkat teknologi yang
semakin canggih. Internet sangat membantu manusia dalam
berkomunikasi. Saat ini begitu banyak media sosial yang digunakan
sebagai sarana untuk berkomunikasi. Melalui smartphone yang
dimilikinya, dalam hitungan detik, manusia dapat dengan mudah
terhubung ke seluruh dunia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih
agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan Wikipedia
dinyatakan bahwa komunikasi adalah “suatu proses dimana seseorang
atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain”.
Komunikasi tidak lepas dari adanya interaksi antara dua pihak.
Komunikasi memerlukan seni, harus tahu dengan siapa berkomunikasi,
kapan waktu yang tepat untuk berkomunikasi, dan bagaimana cara
berkomunikasi yang baik. Komunikasi bisa dilakukan baik secara lisan,
tulisan, atau melalui simbol yang dipahami oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi. Komunikasi dilakukan pada lingkungan yang beragam,
mulai di rumah, sekolah, dan masyarakat. Komunikasi bisa menjadi
sarana untuk semakin merekatkan hubungan antar manusia, tetapi
sebaliknya bisa menjadi sumber masalah ketika terjadi miskomunikasi
atau komunikasi kurang berjalan dengan baik. Penguasaan bahasa
menjadi sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi yang berjalan
dengan baik tidak lepas dari adanya penguasaan bahasa yang baik
antara komunikator dan komunikan.
Kegiatan pembelajaran merupakan sarana yang sangat strategis untuk
melatih dan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, baik
komunikasi antara siswa dengan guru, maupun komunikasi
antarsesama siswa. Ketika siswa merespon penjelasan guru, bertanya,
menjawab pertanyaan, atau menyampaikan pendapat, hal tersebut
adalah merupakan sebuah komunikasi.

2. Collaboration
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam
kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam
berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan
yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati
perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab
pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan
masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi
untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih siswa untuk
berkolaborasi dan bekerjasama. Hal ini juga untuk menanamkan
kemampuan bersosialisasi dan mengendalikan ego serta emosi.
Dengan demikian, melalui kolaborasi akan tercipta kebersamaan, rasa
memiliki, tanggung jawab, dan kepedulian antaranggota.
Sukses bukan hanya dimaknai sebagai sukses individu, tetapi juga
sukses bersama, karena pada dasarnya manusia disamping sebagai
seorang individu, juga makhluk sosial. Saat ini banyak orang yang
cerdas secara intelektual, tetapi kurang mampu bekerja dalam tim,
kurang mampu mengendalikan emosi, dan memiliki ego yang tinggi. Hal
ini tentunya akan menghambat jalan menuju kesuksesannya, karena
menurut hasil penelitian Harvard University, kesuksesan seseorang
ditentukan oleh 20% hard skill dan 80% soft skiil. Kolaborasi merupakan
gambaran seseorang yang memiliki soft skill yang matang.
3. Critical Thinking and Problem Solving
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran
yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit,
memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga
memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan,
menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk mewujudkan hal tersebut
melalui penerapan pendekatan saintifik (5M), pembelajaran berbasis
masalah, penyelesaian masalah, dan pembelajaran berbasis projek.
Guru jangan risih atau merasa terganggu ketika ada siswa yang kritis,
banyak bertanya, dan sering mengeluarkan pendapat. Hal tersebut
sebagai wujud rasa ingin tahunya yang tinggi. Hal yang perlu dilakukan
guru adalah memberikan kesempatan secara bebas dan bertanggung
bertanggung jawab kepada setiap siswa untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
dan membuat refleksi bersama-sama. Pertanyaan-pertanyaan pada
level HOTS dan jawaban terbuka pun sebagai bentuk mengakomodasi
kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Creativity and Innovation


Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif
terhadap perspektif baru dan berbeda.
Guru perlu membuka ruang kepada siswa untuk mengembangkan
kreativitasnya. Kembangkan budaya apresiasi terhadap sekecil apapun
peran atau prestasi siswa. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa
untuk terus meningkatkan prestasinya. Tentu kita ingat dengan Pak Tino
Sidin, yang mengisi acara menggambar atau melukis di TVRI sekian
tahun silam. Beliau selalu berkata “bagus” terhadap apapun kondisi hasil
karya anak-anak didiknya. Hal tersebut perlu dicontoh oleh guru-guru
masa kini agar siswa merasa dihargai.
Peran guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing setiap siswa
dalam belajar, karena pada dasarnya setiap siswa adalah unik. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh Howard Gardner bahwa manusia
memiliki kecerdasan majemuk. Ada delapan jenis kecerdasan majemuk,
yaitu; (1) kecerdasan matematika-logika, (2) kecerdasan bahasa, (3)
kecerdasan musikal, (4) kecerdasan kinestetis, (5) kecerdasan visual-
spasial, (6) kecerdasan intrapersonal, (7) kecerdasan interpersonal, dan
(8) kecerdasan naturalis.
Lalu bagaimana peran sekolah? Peranan sekolah dalam penerapan
pembelajaran Abad 21 antara lain: a) Meningkatkan kebijakan &
rencana sekolah untuk mengembangkan keterampilan baru; b)
Mengembangkan arahan baru kurikulum; c) Melaksanakan strategi
pengajaran yang baru dan relevan, dan d) Membentuk kemitraan
sekolah di tingkat regional, nasional dan internasional
Bagaimana ciri guru Abad 21 ? Menurut Ragwan Alaydrus,
S.Psisetidaknya ada 7 Karakteristik Guru Abad 21
1. Life-long learner. Pembelajar seumur hidup. Guru perlu meng-
upgrade terus pengetahuannya dengan banyak membaca serta
berdiskusi dengan pengajar lain atau bertanya pada para ahli. Tak
pernah ada kata puas dengan pengetahuan yang ada, karena zaman
terus berubah dan guru wajib up to date agar dapat mendampingi siswa
berdasarkan kebutuhan mereka.
2. Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan
inovatif. Guru diharap mampu memanfaatkan variasi sumber belajar
untuk menyusun kegiatan di dalam kelas.
3. Mengoptimalkan teknologi. Salah satu ciri dari model pembelajaran
abad 21 adalah blended learning, gabungan antara metode tatap muka
tradisional dan penggunaan digital dan online media. Pada
pembelajaran abad 21, teknologi bukan sesuatu yang
sifatnya additional, bahkan wajib.
4. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan
penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru
yang reflektif mengetahui kapan strategi mengajarnya kurang optimal
untuk membantu siswa mencapai keberhasilan belajar. Ada berapa guru
yang tak pernah peka bahkan setelah mengajar bertahun-tahun bahwa
pendekatannya tak cocok dengan gaya belajar siswa. Guru yang reflektif
mampu mengoreksi pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan
siswa, bukan malah terus menyalahkan kemampuan siswa dalam
menyerap pembelajaran
5. Kolaboratif. Ini adalah salah satu keunikan pembelajaran abad 21.
Guru dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran. Selalu
ada mutual respect dan kehangatan sehingga pembelajaran akan lebih
menyenangkan. Selain itu guru juga membangun kolaborasi dengan
orang tua melalui komunikasi aktif dalam memantau perkembangan
anak.
6. Menerapkan student centered. Ini adalah salah satu kunci dalam
pembelajaran kelas kekinian. Dalam hal ini, siswa memiliki peran aktif
dalam pembelajaran sehingga guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Karenanya, dalam kelas abad 21 metode ceramah tak lagi populer untuk
diterapkan karena lebih banyak mengandalkan komunikasi satu arah
antara guru dan siswa.
7. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan
pendekatan ini, guru akan mendesain kelas berdasarkan gaya belajar
siswa. pengelompokkan siswa di dalam kelas juga berdasarkan minat
serta kemampuannya. Dalam melakukan penilaian guru
menerapkan formative assessment dengan menilai siswa secara
berkala berdasarkan performanya (tak hanya tes tulis). Tak hanya itu,
guru bersama siswa berusaha untuk mengatur kelas agar menjadi
lingkungan yang aman dan suportif untuk pembelajaran.
Lalu bagaimana kompetensi siswa pada abad 21 ? Setidaknya ada
empat yang harus dimiliki oleh generasi abad 21, yaitu: ways of
thingking, ways of working, tools for working and skills for living in the
word. Bagaimana seorang pendidik harus mendesain pembelajaran
yang akan menghantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan abad 21.
Berikut kemampuan abad 21 yang harus dimiliki peserta didik, yaitu:
1. Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir
yang harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21.
Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar.
2. Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja.
dengan dunia yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang
harus dikuasai peserta didik adalah communication and collaboration.
Generasi abad 21 harus mampu berkomunikasi dengan baik, dengan
menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi. Juga harus
mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu maupun
komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini
memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT.
Bagaimana seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan
kemampuan yang berbeda-beda.
3. Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat
untuk bekerja. Penguasaan terhadap Information and communications
technology (ICT) and information literacy merupakan sebuah keharusan.
Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan
sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
4. Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan
di abad 21, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social
responsibility. Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga
negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial.
Melalui pembelajaran abad 21, setidanya ada dua keterampilan inti
yang harus dkembangkan oleh para para guru yakni: a) Kemampuan
menggunakan pengetahuan matematika, Bahasa Inggris, Ilmu
Pengetahuan, Kewarganegaraan dan lainnya untuk menjawab
tantangan dunia nyata; dan b) Berpikir kritis dan menyelesaikan
masalah, komunikasi dan kerjasama, kreatifitas, kemandirian, dan
lainnya.
Metode Pembelajaran PKn
Pembelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah yang bertujuan untuk
mengembangkan kecerdasan warga negara dalam dimensi spiritual, rasional, emosional dan sosial,
mengembangkan tanggung jawab sebagai warga negara, serta mengembangkan anak didik berpartisipasi
sebagai warga negara supaya menjadi warga negara yang baik.
Menurut Udin S. Winataputra, dkk (2007: 5.52) Dalam pembelajaran PKn, kemampuan menguasai metode
pembelajaran merupakan salah satu persyaratan utama yang harus dimiliki guru. Metode yang dipilih
dalam pembelajaran PKn harus disesuaikan dengan karakteristik tujuan pembelajaran PKn, karakteristik
materi pembelajaran PKn, situasi dan lingkungan belajar siswa, tingkat perkembangan dan kemampuan
belajar siswa, waktu yang tersedia dan kebutuhan siswa itu sendiri.

Veldhuis (1998) dalam Udin S. Winataputra, dkk (2007: 21) mengemukakan bahwa dalam proses
pendidikan kewarganegaraan, kita harus membedakan antara aspek-aspek pengetahuan (knowledge), sikap
dan pendapat (attitudes and opinions), keterampilan intelektual (intellectual skills), dan keterampilan
partisipasi (participatory skills).

Aspek-aspek di atas harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran menjadi suatu sinergi sehingga pesan
pembelajaran dapat ditangkap oleh siswa secara benar dan optimal serta dapat diejawantahkan dalam
perilaku sehari-hari. Guru dapat mengupayakan terwujudnya hal tersebut dengan cara melaksanakan
proses pembelajaran yang tepat.

Proses pembelajaran yang tepat melibatkan tiga kelompok utama yaitu: guru, siswa, dan materi pelajaran.
Interaksi antara ketiga unsur itu memerlukan sarana dan pra sarana, seperti metode, media dan lingkungan
tempat proses pembelajaran berlangsung.

Metode Pembelajaran PKn Simulasi


“Di Indonesia kemampuan cara mengajar siswa di depan kelas inilah yang masih kurang dimiliki guru-
guru. Padahal materi pelajaran dalam kurikulum yang dipelajari itu dimana-mana sama”. (J. Drost.
Kompas: 4 Juni 2002) dalam Nur Kholis Ahmad (2007)

Ketidakmampuan guru mengemas kegiatan pembelajaran PKn dengan tepat akan berakibat terhadap
ketidakmaksimalan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn
diketahui bahwa ketidakberhasilan itu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

1. Metode ceramah yang digunakan menyebabkan pembelajaran lebih berfokus pada guru sehingga
siswa menjadi pasif,
2. Siswa kurang antusias mengikuti proses pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang
mengantuk.
Untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan yaitu:

1. Menggunakan metode yang lebih tepat yaitu metode simulasi,


2. Membangkitkan motivasi belajar siswa.

Sebagai tindakan untuk memecahkan masalah di atas, penggunaan metode simulasi dalam pembelajaran
ini merupakan pilihan yang tepat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Wyatt S Looper (1999) dalam
Ahmad Zaini (2007) menyajikan kerucut pengalaman yang menjelaskan bahwa jika pembelajaran yang
dilakukan guru membuat siswa mempraktekan hal yang nyata, maka tingkat ingatan siswa terhadap materi
belajar dalam kegiatan pembelajaran tersebut mencapai 90%.

Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, Edgar Dale (1969) dalam Azhar Arsyad (2006) menggambarkan
keefektifan pembelajaran melalui pengalaman langsung ke dalam Dale’s Cone of Experience (Kerucut
Pengalaman Dale) bahwa pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna
mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, karena melibatkan semua indera
(penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba).

Lebih lanjut, jika perlu mengadakan suatu Penelitian Tindakan Kelas untuk mengetahui dan mengukur
tingkat keberhasilan penggunaan metode simulasi tersebut pada proses pembelajaran PKn.

Asas asas Kewarganegaraan dan


Contohnya
Asas-asas Kewarganegaraan dan Contohnya - Pada postingan sebelumnya tentang unsur-
unsur negara sudah saya singgung sedikit tentang penduduk. Penduduk pada suatu negara
terdiri dari warga negara dan bukan warga negara (warga negara asing). Apabila warga
negara asing tersebut ingin menjadi warga negara dimana ia bertempat tinggal, maka
mereka warga negara asingg harus melalui suatu proses yang biasa disebut dengan
"naturalisasi" atau pewarganegaraan, setelah melalui proses tersebut dan dinyatakan
memenuhi persyaratan undang-undang yang berlaku maka ia dapat menjadi warga negara
di negara yang bersangkutan.

Sebagai contoh persyaratan untuk naturalisasi adalah warga negara asing tersebut sudah
tinggal di negara tersebut selama 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun secara tidak berturut-
turut. Jika pengajuan naturalisasi memenuhi persyaratan maka ia akan mendapatkan
"kewarganegaraan" dari negara tersebut.

Baca : Pengertian Negara Menurut Para Ahli


Asas-asas Kewarganegaraan dan Contohnya

Dua asas berikut ini adalah asas yang digunakan untuk menentukan kewarganegaraan
seseorang :

1. Asas kewarganegaraan ius saunginis (darah/keturunan)


Asas kewarganegaraan yang satu ini merupakann asas yang ditentukan berdasarkan
keturunan atau pertalian darah dengan kedua orang tuanya. Pada umumnya yang
digunakan adalah berdasarkan ayahnya. Sebagai contoh : Jika ibu dari X adalah warga
negara Indonesia, sementara Ayah X merupakan warga negara jepang. Maka X berstatus
sebaga warga negara jepang.

2. Asas kewarganegaaan ius soli (tanah/tempat kelahiran)


Berbeda dengan asas ius saunginis yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan. Kalau asas kewarganegaraan isu soli ini menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat dimana ia dilahirkan. Sebagai contohnya
misalnya ada sebuah negara A yang menggunakan asas ius soli, kemudian X dilahirkan
dinegara tersebut maka X statusnya berkewarganegaraan negara A, meskipun orang tuanya
adalah berkewarganegaraan B.

Akibat dari perbedaan masing-masing negara dalam menerapkan asas asas


kewarganegaraan diatasm naka dapat menyebapkan status kewarganegaraan seseorang
menjadi :
 Tidak memiliki kewarganegaraan disebut dengan Apatride
 Memiliki kewarganegaraan ganda (dobel) disebut dengan Bipatride
 Selain memnggunakan dua asas kewarganegaraan diatas, kewarganegaraan
seseorang juga dapat ditentukan dengan menggunakan suatu sistem, disebut
dengan sistem stelseel yang meliputi :

 1. Stelsel aktif
 Pengertian dari stelsel aktif adalah sesuatu usaha dengan melakukan tindkan hukum
tertentu secara aktif untuk memperoleh status kewarganegaraan. Sebagi contoh
dengan mengajukan permohonan tertulis kepada negara dan mengurus segala
persyaratannya. Dalam stelsel aktif ini, setiap orang berhak mempunyai "hak
opsi", hak opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan.

 2. Stelsel pasif
 Pengertian dari stelsel pasif ini adalah suatu sistem yang tanpa melakukan tindakan
hukum seperti pada stelsel pasif, seseorang telah diakui sebagai warga negara.
Sebagai contoh saja misalnya kita lahir, langsung dianggap sebagai warga negara
Indonesia tanpa mengajukan permohonan kepada negara. Dalam sistem stelsel
pasif ini, jika kita tidak mau menjadi warga negara Indonesia dapat menggunakan
"hak repodiasi: yang memiliki pengertian sebuah hak untuk menolak
kewarganegaraan.

 Demikian asas-asas kewarganegaraan dan contohnya. Baca juga : Sifat-sifat Negara

Penerapan dan Contoh Kasus Pancasila yang Terjadi di


Lingkungan Masyarakat
ARTIKEL PENERAPAN PANCASILA DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Menerapkan Pancasila dalam Kehidupan dan Perilaku Sehari-hari - Salah satu kedudukan
Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai pandangan hidup bangsa. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa mengandung pengertian bahwa nilai-nilainya merupakan pegangan dalam
mengatur sikap dan tingkah laku. Pancasila digunakan sebagai petunjuk perilaku dalam kehidupan
sehari-hari.
Bangsa Indonesia harus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut yang telah diakui
kebenaran dan keabsahannya. Jika tidak diamalkan maka pandangan hidup tersebut hanya menjadi
slogan dan tak bermanfaat sama sekali dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan demikian maka
bangsa Indonesia akan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sehingga terjadi perpecahan.
Kita tidak menghendaki hal itu terjadi.

Pancasila yang harus dihayati dan diamalkan adalah Pancasila yang sila-silanya tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Sila-sila Pancasila itu adalah sebagai berikut.

SILA KE- 1 : “Ketuhanan Yang Maha Esa ”

Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, ialah Allah, pencipta segala yang ada dan semua mahluk.
Yang Maha Esa berarti yang Maha tunggal, tiada sekutu, Esa dalam zat-Nya, Esa dalam sifat-Nya, Esa
dalam Perbuatan-Nya, artinya bahwa zat Tuhan tidak terdiri dari zat-zat yang banyak lalu menjadi
satu, bahwa sifat Tuhan adalah sempurna, bahwa perbuatan Tuhan tidak dapat disamai oleh
siapapun. Jadi ke-Tuhanan yang maha Esa, mengandung pengertian dan keyakinan adanya Tuhan
yang maha Esa, pencipta alam semesta, beserta isinya. Keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa itu
bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal
pikiran, melainkan suatu kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar yang dapat diuji
atau dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika.

Contoh kasus :
 Positif

Jakarta, CNN Indonesia - Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal, jadi dua simbol agama, Islam dan
Katolik di Indonesia. Kedua tempat tersebut terletak saling berseberangan, Gereja Katedral di Jalan
Katedral nomor 7B dan Masjid Isiqlal di Jalam Taman Wijaya Kusuma, keduanya di pusat
Jakarta,memiliki sejarah toleransi beragama yang panjang. Salah satu bentuk kecil dari toleransi
beragama yang muncul dari kehadiran Katedral dan Istiqlal adalah soal berbagi lahan parkir. Seperti
diketahui, akhir pekan ini umat Katolik, dan Kristen tentunya, sedang merayakan hari besar yang
mereka namakan Paskah.

Analisis :

Menurut saya prilaku ini mencerminkan sikap seperti sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, dimana setiap individu pasti memiliki kepercayaan dan keyakinannya masing-masing. Seperti
yang ditunjukan oleh contoh diatas, dimana Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral merupakan dua
tempat ibadah yang berebeda. Letak kedua tempat ibadah ini saling berhadapan, meskipun
demikian mereka memiliki sikap toleransi dan peduli satu sama lain. Seperti saat hari raya Idul Fitri
atau hari besar lainnya, bila lahan parkir di daerah Masjid Istiqlal penuh mereka para pengunjung
dapat menitipkan kendaraannya di Gereja Katedral, begitu pula sebaliknya

 Negatif
Bekasi (ANTARA) – Kasus penistaan agama Islam melalui situs internet Bellarminus-
Bekasi.blogspot.com yang diduga milik Yayasan Pendidikan Bellarminus diproses aparat dan MUI
Kota Bekasi terus memantau perkembangannya.

Sekretaris Umum MUI Kota Bekasi KH Iskandar Ghazali di Bekasi, Selasa, mengatakan, kasus
tersebut telah ditangani bagian kejahatan teknologi informasi Polda Metro Jaya, sementara dua
orang yang dicurigai, F dan J telah telah ditangani aparat Polres Metro Bekasi. Penistaan yang
dilakukan oleh oknum tersebut berupa pelecehan terhadap kitab suci Al Quran dan Nabi
Muhammad SAW, katanya.

Analisis :

Menurut saya kasus ini merupakan penyimpangan terhadap sila pertama yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, sebab penistaan yang dilakukan di media internet ini sangat tidak terpuji. Pasalnya setiap
individu pasti memiliki keyakinannya masing-masing, dan oleh sebab itu dibutuhkannya sikap
toleransi dalam beragama ataupun berkeyakinan. Meskipun berbeda keyakinan tidak sepantasnya
menghina atau mencaci agama lain. Atas tindakan yang dilakukan oleh para oknum yang tidak
bertanggung jawab tersebut harus ditindaklanjuti oleh pihak yang berwajib, agar memberikan efek
jera pada si pelaku tersebut dan memblokir situs media yang digunakan si pelaku.

SILA KE-2 : “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ”

Kemanusiaan yang berasal dari kata manusi, yaitu makhluk yang paling sempurna dari makhluk-
makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang membedakan manusia dengan yang lainya
adalah manusia dibekali akal dan pikiran untuk melakukan segala kegiatan. Oleh karena itulah
manusia menjadi makhluk yan paling sempurna dari semua makhluk ciptaan-Nya.

Kata adil memiliki arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas ukuran atau norma-
norma yang obyektif dan tidak subyektif sehingga tidak sewenang-wenang . Kata beradab berasal
dari kata adab, yang memiliki arti budaya. Jadi adab mengandung arti berbudaya, yaitu sikap hidup,
keputusan dan tindakan yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai budaya, terutama norma-norma social
dan kesusilaan atau norma yang ada di masyarakat.

Contoh Kasus :

“Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (PILKADA)”

Merdeka.com - Untuk mendalami terkait kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan Gatot
Brajamusti, Polda Metro Jaya akan memeriksa DNA mantan ketua umum Parfi tersebut. "Nanti
minggu depan penyidik mau ke NTB. Agendanya untuk periksa DNA gatot. Kita terus lengkapi
pemberkasan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan,
Minggu (2/10).
Selain soal pemerkosaan, polisi juga masih menyelidiki seputar kasus kepemilikan senjata api
milik Gatot. Sejauh ini aparat kesulitan untuk melacak asal usul senjata api tersebut. "Kita masih
kesulitan asal senpinya, tapi terkait proses penyidikan Gatot tentang kepemilikan senpi dan ratusan
amunisi, tentu tidak ada masalah," lanjutnya. rencananya polisi akan memanggil dua orang yang
terlibat dalam penggarapan film DPO untuk memastikan asal usul pistol milik tersangka. Kasus yang
terkait dalam sila ke 2.

Analisis :

 Positif : dalam kasus ini pihak keamanan Negara menegakkan keadlan agi para korban,
untuk mengusut tuntas kasus ini ,dan memberikan hukuman bagi pelaku jika terbukti bersalah.
 Negatif dalam kasus ini terlah melanggar sila ke 2 , kemanusiaan yang adil dan BERADAP ,di ambil
dari kata Beradap pelaku dari kasus ini tidak mempunyai adap yang bagus. Merusak masa depan korbanya
dengan cara memperkosa korbannya ini tidak sangat patut untuk di tiru, karena bisa merusak generasi
masadepan bangsa Indonesia.

usaha keamanan Negara “polisi” sangat bagus karena pihak kepolisian menegakkan ke adilan
bagikorban , dengan mengusut tuntas kasus ini dan untuk memberikan sangsi kepada pelaku
kejahatn yang tidak memiliki adap ,karena dia merusak masdepan korbannya .

SILA KE-3 : “ Persatuan Indonesia ”

Persatuan Indonesia merupakan sila ke-3 dalam Pancasila. Sudah kita ketahui pula bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang multikultural dimana terdapat banyak sekali kebudayaan, suku, dan ras di
dalamnya. Semua perbedaan tersebut hanya bisa bergabung mengunakan Persatuan. Makna “ Persatuan
Indonesia “dibentuk dalam proses sejarah yang cukup panjang sehingga seluruh bangsa Indonesia memiliki
suatu persamaan nasib, satu kesatuan kebudayaan, kesatuan wilayah serta satu kesatuan asas kerokhanian
Pancasila yang terwujud dalam persatuan bangsa, wilayah, dan susunan negara.

Contoh Kasus :
“Bahasa Indonesia Sebagai alat Pemersatu Bangsa”
Fungsi dari bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah sebagai pemersatu suku-suku bangsa di
Republik Indonesia yang beraneka ragam. Setiap suku bangsa yang begitu menjunjung nilai adat dan bahasa
daerahnya masing-masing disatukan dan disamakan derajatnya dalam sebuah bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia, dan memandang akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka setiap suku
bangsa di Indonesia bersedia menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Selain itu, fungsi dari
bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa ibu yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi yang yang
tidak bisa bahasa daerah. Seiring perkembangan zaman, sebagian besar warga negara Indonesia melakukan
transmigrasi atau pindah dari daerah dia berasal ke daerah lain di Indonesia, sehingga di sinilah peran dan
fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antar suku bangsa yang berbeda, agar mereka tetap dapat
saling berinteraksi.

Kedudukan bahasa Indonesia di negara Republik Indonesia itu selain sebagai bahasa persatuan juga
sebagai bahasa negara atau bahasa Nasional dan sebagai budaya. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan, maksudnya sudah jelas karena fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri adalah sebagai
pemersatu suku bangsa yang beraneka ragam yang ada di Indonesia. Kedudukan bahasa Indonesia di negara
Republik Indonesia itu selain sebagai bahasa persatuan juga sebagai bahasa negara atau bahasa Nasional dan
sebagai budaya. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, maksudnya sudah jelas karena
fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri adalah sebagai pemersatu suku bangsa yang beraneka ragam yang ada
di Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara atau bahasa Nasional, maksudnya bahasa Indonesia itu adalah
bahasa yang sudah diresmikan menjadi bahasa bagi seluruh bangsa Indonesia. Sedangkan bahasa Indonesia
sebagai budaya maksudnya, bahasa Indonesia itu merupakan bagian dari budaya Indonesia dan merupakan ciri
khas atau pembeda dari bangsa yang lain.

Analisis :

Nilai-nilai dan identitas kebudayaan daerah yang menjadi citra bangsa, yang juga merupakan sebagai alat
untuk mempertahankan harga diri bangsa ini mulai luntur. Masyarakat mulai enggan mengenali budaya nenek
moyang mereka. Padahal, sebagaimana yang telah tertulis di atas, bahwa kebudayaan daerah adalah dasar dari
kebudayaan nasional.

Oleh karena itu, demi terbentuknya kebudayaan Nasional yang benar-benar dapat menyatukan kembali
seluruh komponen budaya bangsa, perlu kita mempelajari dan mengenal lebih dalam lagi tentang sejarah dan
warisan-warisn budaya kita, dan juga demi mencari jati diri yang bhineka itu.

SILA KE-4 : “ Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan
Perwakilan”.

Artinya masyarakat Indonesia sebagai warga negara mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan
mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat. Karena mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang
dipaksakan kepada pihak lain. Sebelum diambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama
terlebih dahulu diadakan musyawarah.

Contoh Kasus :

 Positif

“Pemilihan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah (Pilkada)”

Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Pilkada pertama kali diselenggarakan pada
bulan Juni 2005.
Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan
Umum, pilkada dimasukkan dalam rezim pemilu, sehingga secara resmi bernama Pemilihan umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pemilukada. Pemilihan kepala daerah
pertama yang diselenggarakan berdasarkan undang-undang ini adalah Pilkada DKI Jakarta 2007.Pada
tahun 2011, terbit undang-undang baru mengenai penyelenggara pemilihan umum yaitu Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011. Di dalam undang-undang ini, istilah yang digunakan adalah
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Analisis :
menurut saya, setiap warga negara memiliki hak untuk memilih siapa pemimpin yang pantas
untuk mereka dengan tidak ada paksaan dari orang lain. Dan menurut saya pemilihan pilkada ini
sesuai dengan sila keempat yaitu “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
permusyawaratan perwakilan” bahwa masyarakat indonesia menggunakan hak pilih mereka untuk
memilih calon pemimpin dengan bijak.

 Negatif

“Skandal Proyek Hambalang”

Dimana dalam proyek Hambalang senilai Rp 1,2 trilun telah masuk ke saku Deddy dan pejabat lain
yang mengutak-ngatik dana negara itu. Berikut isi surat “kecurangan” antara Kemenpora dengan PT.
Adhi Karya :

“Kepada YthCalon Penyedia Jasa Pemborongdi Tempat

Diberitahukan dengan hormat bahwa kegiatan Pelaksaan Pembangunan Lanjutan Pusat Pendidikan,
Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Kementerian
Pemuda dan Olahraga tahun anggaran 2010 adalah sebesar Rp 262.784.897.000 (Dua ratus enam
puluh dua milyar tujuh ratus delapan puluh juta depalan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah).

Sampai dengan saat ini, anggaran masih dalam proses pengajuan pelaksanaan kontrak tahun jamak
(multiyears) dengan total nilai kegiatan direncanakan sebesar Rp1.200.000.000.000 (Satu triliun dua
ratus milyar rupiah)”

Bilamana pengajuan tersebut tidak mendapatkan persetujuan maka anggaran kegiatan


Pelaksaan Pembangunan Lanjutan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di
Hambalang, Bogor, Jawa Barat kembali ke anggaran semula dan pihak penyedia barang/jasa
pemborongan tidak akan menuntut ganti rugi kepada pengguna barang/jasa dalam bentuk apapun.

Kebusukkan ini terus menuai komentar dari pelaku itu sendiri, mereka saling manyangkal,
melempar masalah ini ke pejabat lain, dan seterusnya. Sementara itu, Indonesia tidak hanya terdiri
atas Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya dimana kemiskinan masih bisa ditemukkan. Mari
kita lihat wilayah lain seperti Sumatra. Sulawesi, Maluku, dan kepulauan lain dimana kemiskinan
sangat mudah ditemukan. Bahkan di daerah sangat pelosok pun tidak memiliki sarana transportasi
yang semestinya.

Analisis :
Analisis: Menurut saya, alasan Indonesia belum bisa menjadi negara maju karena masih
banyaknya koruptor. Apalagi yang banyak melakukan korupsi itu para pejabat di Indonesia, padahal
mereka dipilih oleh rakyat untuk memberikan yang terbaik tetapi ia malah mengecewakan rakyatnya
sendiri dengan cara memakan uang rakyat. Seharusnya seluruh pihak terkait bisa lebih menegakkan
hukum yang berlaku. Karena selama ini yang kita tau koruptor bisa dengan mudahnya lepas hukum
karena melakukan suap atau yang tertangkap pun bisa menyulap penjaranya menjadi penjara
berfasilitas elit.

SILA KE-5 : “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ”

Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil pada semua orang. Contoh sikap
yang mencerminkan sikap tersebut seperti berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan,
menghargai hasil karya orang lain, tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita, menjunjung
tinggi nilai kekeluargaan, menghormati hak dan kewajiban orang lain.
Contoh Kasus :

'Ketimpangan Ekonomi Menghambat Keadilan Sosial di Indonesia'

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketimpangan beragam aspek perekonomian, seperti penguasaan


lahan di tengah masyarakat, dapat menghambat terwujudnya keadilan sosial di Indonesia, demikian
diyakini Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan. "Banyak persoalan berat yang dihadapi Bangsa Indonesia.
Salah satu persoalan pelik itu menyangkut keadilan sosial yang tak kunjung terealisasi," ujarnya
seperti dikutip Antara. Zulkifli mencontohkan salah satu contoh ketimpangan yang besar adalah
sebanyak 0,2 persen pribadi menguasai 74 persen lahan. Sedangkan hampir seluruh populasi atau
99,08 persen penduduk Indonesia hanya menguasai lahan yang tersisa atau sekitar 26 persen saja.

Menurutnya, hal itu jelas sebuah ketimpangan yang sangat besar dan tidak boleh terjadi di
negara yang menganut sila keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf
Kalla juga mengingatkan bahwa kesenjangan pendapatan di masyarakat lebih berbahaya daripada
melambatnya pertumbuhan ekonomi sendiri. Menurutnya, banyak negara lebih menghadapi
masalah lebih karena ketimpangannya yang melonjak dibandingkan dengan masalah melambatnya
pertumbuhan.

Analisis :

Menurut saya peristiwa yang terjadi pada peristiwa 1 merupakan cntoh ppenghambat
terjadinya keadilan sosial di masyarakat, padahal eknomi meupakan salah satu unsur yang penting
untuk menyalurkan keadilan pada masyarakat, ini membuktikan bahwa masih banyak keserakahan
yang terjadi pada masyarakat kalangan atas yang ada di Indonesia, permasalahan seperrti ini bukan
hanya tanggung jawab pemerintah untuk menyelesaikannya tetapi dari diri kita sendiri harus
ditanamkan sifat adil, entah itu pada masyarakat kalangan atas, menengah atau bawah.

Contoh Kasus :

Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Palu, Sulawesi Tengah, AAL, diajukan ke
meja hijau karena dituduh mencuri sandal polisi Briptu Ahmad Rusdi Harahap. Saat ini proses hukum
sedang berjalan pengadilan dan jaksa mengancam hukuman 5 tahun penjara. Kisah ini bermula pada
November 2010 ketika AAL bersama temannya lewat di Jalan Zebra di depan kost Briptu Ahmad
Rusdi. Melihat ada sandal jepit, ia kemudian mengambilnya. Suatu waktu pada Mei 2011, Polisi itu
kemudian memanggil AAL dan temannya. Menurut Briptu Ahmad, kawan-kawannya juga kehilangan
sandal. AAL dan temannya pun diinterogasi sampai kemudian AAL mengembalikan sandal itu. AAL
sempat dianiaya saat diintrogerasi.

Atas penganiayaan ini, Polda Sulteng telah menghukum polisi penyaniaya AAL, Rabu (28/12).
Briptu Ahmad Rusdi dikenai sanksi tahanan 7 hari dan Briptu Simson J Sipayang dihukum 21 hari.
Dari beberapa peristiwa tersebut masih menunjukan bahwa masih minimnya kesadaran akan
keadilan sosial pada diri masing masing rakyat Indonesia.

Analisis :
Perisitiwa di atas menunjukan bahwa hukum di Indoesia masih memiliki ketimpangan, masih
memandang bulu dan pangkat, sehingga terjadilah ketidak adilan yang dirasakan oleh masyarakat,
sebaiknya masalah yang bisa dibilang merupakan masalah kecil dapat diselesaikan dengan
musyawarah, apalagi pelaku merupakan pelajar yang masih memerlukan bimbingan, menurut saya
polisi yang menjadi korban tidak memiliki hati nurani. Sebenarnya korban hanya perlu dinasehati,
ditegur dan diingatkan agar tidak menglangi kesalahannya lagi.
Untuk Museum, lihat Museum Sumpah Pemuda.

Wikisource memiliki
naskah sumber yang
berkaitan dengan artikel
ini:

Putusan Kongres
Pemuda-pemuda
Indonesia

Gedung Museum memperingati Kongres Pemuda II

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini
dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua[1] yang
diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita
akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga
diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam
berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".
Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan
setelahnya.[2] Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada
prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda[3]. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Isi teks proklamasi

Teks Naskah Proklamasi Klad yang ditempatkan di Monumen Nasional

Naskah Proklamasi Klad


Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai
pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden
Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.
Adapun yang merumuskan proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi
Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad
Soebardjo.[4]
Para pemuda yang berada di luar meminta supaya teks proklamasi bunyinya keras. Namun Jepang tak
mengizinkan. Beberapa kata yang dituntut adalah "penyerahan", "dikasihkan", diserahkan", atau "merebut".
Akhirnya yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan"[4]. Setelah dirumuskan dan dibacakan di rumah
orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di radio Jepang.
Berikut isi proklamasi tersebut:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil2 bangsa Indonesia.
Naskah Proklamasi Klad ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke
tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. B.M.
Diah menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya
selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada
Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.[5][6]

Naskah baru setelah mengalami perubahan

Teks Naskah Proklamasi Otentik yang ditempatkan di Monumen Nasional

Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan
sebutan naskah "Proklamasi Otentik", adalah merupakan hasil ketikan
oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam
persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
(Keterangan: Tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di
atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada
teks naskah Proklamasi Otentik) tertulis angka "tahun 05"
yang merupakan kependekan dari angka "tahun 2605",
karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman
pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai
dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang
kala itu adalah "tahun 2605".)
Undang - Undang atau UU adalah hukum tertulis yang status hukumnya berada di
bawah UUD 1945. Adapun lembaga negara yang memegang kekuasaan dalam
pembentuknya adalah DPR [periksalah Pasal 20 ayat (1) UUD 1945]. ... Undang - Undang
Dasar 1945 atau UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis.14 Okt 2016

Anda mungkin juga menyukai