Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUBUNGAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA DAERAH

( Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia )

Kelompok 3 :

1. Ahmad Bahtiar
2. Ahmad Nur Mahmudi
3. Annisa Lintang
4. Arsya Aulia Isfahani
5. Ayu Sri
6. Dea Sinta Lestari

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS FALETEHAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas restu, rahmat, dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Dan Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap
Bahasa Indonesia” sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dikarenakan terbatasnya referensi
yang kami miliki, maka kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini lebih baik lagi .Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.

Serang, 27 September 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A, Latar Belakang Masalah

Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasaIndonesia sebagai bahasa nasional


yang perlu dilestarikan eksistensinya. Namun, selain sebagai bahasa pendukung, bahasa daerah
juga menimbulkan beberapa masalah seperti halnya banyak masyarakat awam yang tidak
menyadari bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang terkontaminasi oleh bahasa daerah telah
menjadi sebuah budaya di dalam masyarakat.

Gejala terkontaminasinya bahasa Indonesia dengan bahasa daerah dapat dijumpai pada
kehidupan sehari-hari. Meskipun penggunaan bahasa campuran tersebut tidak mengganggu
dalam konteks kegiatan komunikasi pada masyarakat namun, hal ini tidak sesuai jika kemudian
bahasa ini digunakan pada media masa seperti televisi, internet, Koran bahkan acara formal
seperti pada kegiatan belajar mengajar, upacara, dan kegiatan formal lainnya.

Penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa lain seperti bahasa daerah
bagi sebagian orang berguna untuk menunjukkan citra dirinya dalam pergaulan. Dapat
dibayangkan jika 10 tahun lagi banyak orang tidak mengetahui dan membedakan mana bahasa
Indonesia dengan baik dan benar serta tidak dapat membedakan mana yang merupakan kosakata
bahasa daerah atau bahasa Indonesia.

Walaupun perkembangan bahasa indonesia yang semakin pesat, di lain sisi peluang dan
tantangan terhadap bahasa indonesia semakin besar pula. Selain memudarnya bahasa Indonesia
yang dikarenakan terkontaminasinya bahasa Indonesia oleh bahasa asing pada arus globalisasi
saat ini, bahasa Indonesia juga dapat memudar karena penggunaan bahasa Indonesia yang
dicampuradukkan dengan bahasa daerah sehingga membudaya dan dianggap hal biasa pada
masyarakat.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bahasa?


2. Apa saja kedudukan dan fungsi bahasa daerah?
3. Apa saja masalah bahasa Indonesia yang di timbulkan oleh bahasa daerah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bahasa


2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa daerah
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang di timbulkan oleh bahasa daerah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa

Bahasa diperlukan manusia untuk berkomunikasi antar sesama manusia yang lain.Bahasa
adalah suatu sistem lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai
oleh masyarakat untuk berkomunikasi, bekerjasama dan identifikasi diri.

Bahasa sebagai “kesatuan tanda bunyi” yang berlaku dalam kelompok manusia tertentu
menyatukan sejumlah golongan manusia tertentu menjadi kesatuan bahasa (bahasa ciri bangsa).
Bahasa bukan kemampuan berbicara saja, melainkan juga cara bagaimana menggunakan bahasa.

Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan oleh masyarakat Indonesia
untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia telah resmi menjadi bahasa persatuan di Indonesia sejak
diikrarkannya sumpah pemuda oleh pemuda-pemudi bangsa Indonesia pada tanggal 28 Oktober
1928.Bahasa Indonesia menjadi bahasa penghubung dari banyaknya bahasa yang ada di
Indonesia. Bahasa Indonesia erat kaitannya dengan kebudayaan sehingga, bahasaIndonesia dapat
menjadi alat penampung kebudayaan baru nasional yang segi-seginya menyangkut ilmu dan
teknologi serta kebudayaan internasional.

Jadi, sebagai bangsa yang cerdas maka kita sebagai masyarakat Indonesia harus
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Tapi pada kenyataannya, saat ini
penggunaan bahasa yang baik dan benar telah bercampur dengan bahasa daerah yang
mempunyai pengaruh besar terhadap gaya bahasa di Indonesia saat ini. Namun, hal ini juga dapat
menjadi sebuah identitas masyarakat tersebut berasal.

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Daerah

Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan padau daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah yang lebih
luasterdapat beberapa hubungan dan pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa indonesia antara
lain sebagai berikut :

1. Bahasa Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional

Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya


diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati
dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” dan jugasesuai dengan
perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai
pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa
daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan
kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia mempengaruhi perkembangan bahasa
daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi
dalam perkembangannya.

2. Bahasa Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar

Di daerah tertentu , bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia
pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas tiga). Setelah itu, harus
menggunakan bahasa Indonesia , kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa ibu .

3. Bahasa Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia

Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa indonesia
sehingga bahasa indonesia memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { penganan
dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk
bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “ juga di
resmikan di bahasaindonesia sebagai istilah dari “ penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang
direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “ .

4. Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan


pemerintah pada tingkat daerah

Dalam tatanan pemerintah pada tingkat daerah , bahasa daerah menjadi penting dalam
komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang kebanyakan masih menggunakan bahasa
ibu sehingga dari pemerintah harus menguasai bahasa daerah yang kemudian bisa di jadikan
pelengkap di dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah tersebut.

C. Masalah Bahasa Indonesia Yang Ditimbulkan Oleh Bahasa Daerah

Bahasa daerah selain menjadi bahasa pendukung bahasa Indonesia, juga mempunyai beberapa
masalah dan menjadi Fenomena negatif yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat akibat
dari penggunaan bahasa yang tidak sesuai konteksnya antara lain :

1. Bahasa Indonesia yang terkontaminasi oleh bahasa daerah.


Kontaminasi memiliki makna pengotoran atau pencemaran karena kemasukan
unsur luar. Makna lain kontaminasi adalah penggabungan beberapa bentuk baik kata,
frasa, dan sebagainya yang menimbulkan bentuk baru yang tidak lazim (KBBI Pusat
Bahasa, 2008:728). Kontaminasi ialah suatu gejala bahasa yang dalam bahasa Indonesia
diistilahkan dengan kerancuan atau kekacauan. Yang dirancukan ialah susunan,
perserangkaian, dan penggabungan.
Misalnya, munculnya kata bentukan menyuci yang berasal dari kata dasar cuci dengan
mendapat prefiks men-. Seharusnya kata bentukan yang benar adalah mencuci karena
dalam tata bahasa Indonesia nassal jika melekat pada kata yang berfonem awal
/c/menjadi /n/ sedangkan fonem /c/ tidak luluh. Namun, karena tercemar (terkontaminasi)
bahasa Jawa jadilah menyuci. Penggunaan bahasa Indonesia yang terkontaminasi oleh
bahasa daerah juga sering terjadi pada percakapan sehari-hari seperti kalimat “Kamu wes
mandi ta?”. Kata wes dan ta merupakan bahasa jawa yang penggunaannya dicampur
dengan kata kamudan mandi yang merupakan bahasa Indonesia sehingga terdengar
seperti bahasa Indonesia campuran.
2. Bahasa daerah dalam dunia pendidikan.
Banyak orang Indonesia masih menggunakan bahasa daerah dalam dunia
pendidikan seperti saat berjalannya KBM (kegiatan belajar mengajar) di dalam kelas
khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan
Sekolah Dasar (SD) di daerah pedesaan meskipun bahasa daerah boleh dipakai pada
pendidikan dasar sampai kelas tiga SD namun hal ini juga dapat berdampak buruk bagi
sehingga anak tidak terbiasa dan kesulitan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar di pendidikan tingkat mengengah dan seterusnya.
3. Bahasa daerah dalam acara formal.
Banyak orang Indonesia merasa lebih merakyat dan meyakinkan masyarakat jika
menggunakan bahasa daerah dalam acara formal seperti saat kampanye pemilihan umum
daerah.
4. Bahasa daerah sebagai alat pengucapan kata saru.
Kebiasaan yang masih banyak di masyarakat adalah pengucapan kata saru untuk
mengejek orang lain yang tidak mengerti bahasa daerah si pengucap.
Contoh : orang yang berasal dari Surabaya mengucapkan kata saru “jancuk” kepada
orang yang berasal dari papua untuk mengejek atau menumpahkan kekesalannya agar si
orang papua tidak mengerti.
5. Bahasa daerah dalam media massa
Media massa sebagai elemen yang ikut mempertahankan eksistensi bahasa
selayaknya selalu berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Selain media
massa juga merupakan objek pengukuran atau tolok ukur tentang penggunaan bahasa.
Media massa seperti koran misalnya merupakan media yang dibaca oleh banyak orang.
Pada kenyataanya, koran sebesar Radar Jember, koran terbesar se-Tapal Kuda (eks-
karesidenan Besuki) masih terdapat bahasa-bahasa yang kurang tepat apalagi koran lain
yang asal-asalan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa diperlukan manusia untuk berkomunikasi antar sesama manusia yang lain.
Bahasa sebagai “kesatuan tanda bunyi” yang berlaku dalam kelompok manusia tertentu menjadi
menyatukan sejumlah golongan manusia tertentu menjadi kesatuan bahasa (bahasa ciri bangsa).
Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di
tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit serta penggunaan bahasa yang mulai
amburadul dan sedikitnya pengetahuan tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar adalah
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui
jati diri bahasa.

Fenomena yang banyak terjadi karena penggunaan bahasa indonesia yang amburadul
dengan bahasa daerah memang tidak banyak mengubah makna informasi Karena kesalahan yang
dianggap tidak fatal terhadap makna inilah maka permasalahan ini tidak banyak mendapat
perbaikan.Seharusnya penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat ini lebih disadari oleh
masyarakat agar bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap terjaga kelestarian dan eksistensinya
agar tetap menjadi cirikhas bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

http://ayiksmile.blogspot.com/2014/01/hubungan-dan-pengaruh-bahasa-daerah.html

Anda mungkin juga menyukai