Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS VEGETASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vegetasi merupakan kemampuan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari

beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme

kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantaranya sesama

individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga

merupakan suatu yang hidup dan tumbuh serta dinamis. Vegetasi dalam ekologi

adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tumbuhan. Vegetasi merupakan bagian

hidup yang tersusun dari tumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Hutan,

kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh dari vegetasi.

Vegetasi adalah berbagai macam jenis tumbuhan atau tanaman yang

menempati suatu ekosistem. Dalam Kmaus Besar Bahasa Indonesia, vegetasi

didefinisikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang berhubungan dengan tumbuh-

tumbuhan atau tanaman. Salah satu metode untuk mendeskripsikan suatu vegetasi

adalah dengan analisis vegetasi.

Analisis vegetasi merupakan cara untuk mempelajari susunan (komposisis

jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyrakat tumbuh-tumbuhan. Pada

suatu kondisi hutan yang luas, kegiatan analisis vegetasi erat kaitannya dengan

sampling sehingga cukup ditempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili

habitat tersebut. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam sampling ini, yaitu
jumlah petak contoh, cara peletakkan petak contoh dan teknik analisis vegetasi

yang dilakukan.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara menerapkan teknik sampling metode kudrat
2. Mempelajari struktur, komposisi, dan distribusi populasi spesies vegetasi

semak, herba, dan rumbut


3. Menentukan jenis spesies vegetasi yang sering muncul dan yang mendominasi

pada suatu luasan area tertentu


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Indeks nilai penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk

menyatakan tingkat dominansi spesies-spesies dalam suatu komunitas tumbuhan.

Spesies-spesies yang dominan dalam suatu komunitas tumbuhanakan memiliki indeks

nilai penting yang tinggi, sehingga spesies yang paling dominan tentu saja memiliki

indeks nilai penting yang paling besar (Prasetyo, 2016).

Alasan paling penting mengapa teknik sampling plot digunakan di suatu lahan

atau wilayah adalah relatif mudah dibandingkan dengan metode lainnya. Hali ini

mencermikan trade-off antara akurasi maksimum dan waktu minimum wajib diketahui.

Karena metode plot memeberikan bias terbesar ketika vegetasi memiliki tingkat tinggi

non-keacakan, sebaliknya tidak menggunakan menggunakan metode ini ketika

vegetasi tidak diketahui sebelumnya (Hijbaek, et all, 2014)

Komposisi vegeetasi sering kali berubah seiring dengan berjalannya waktu,

perubahan iklim dan aktivitas manusia. Perubahan vegetasi ini mendorong perlu

dilakukannya analisis vegetasi. Analisis merupakan suatu cara untuk menemukan

komposisi jenis vegetasi dari yang paling dominan hingga tidak dominan (Sriyani,

2012)
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum analisis vegetasi dilakukan pada hari Salasa, 22 Oktober 2019 pada

pukul 15.00-16.40 WIB yang bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Pertanian,

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum analisis vegetasi adalah buku panduan,

kamera, alat tulis, plot, tanaman kersen, bunga terompet, tanaman kelor, rumbut

teki, pohon glodokan tiang, beluntas, mengkudu, ludah mertua, tanaman a,

tanaman b, lidah buaya, katemas, dan sirsak.


3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan plot ukuran 1x1 meter.
2. Membagi empat kelompok menjadi dua golongan yaitu, golongan yang

melakukan praktikum di tempat teduh dan tempat terbuka.


3. Meletakkan plot di tempat teduh dan tempat terbuka.
4. Mengamati dan mencatat nama ilmiah dan nama lokal setiap spesies yang

ada di area dalam plot.


5. Menghitung jumlah setiap spesies yang ada di area dalam plot.
6. Mendokumentasikan spesies yang ada di area dalam plot.
7. Mengumpulkan data yang diperoleh setiap kelompok pada tabel perhitungan

tanaman.

Jumlah spesies pada plot ke..


NO Nama Spesies Nama Lokal Jumlah
Teduh Terbuka
1 2 1 2 Total

1
2
3
4
8. Menghitung densitas spesies, densitas relatif spesies, frekuensi spesies,

frekuensi relatif spesies, dan nilai penting setiap setiap spesies berdaarkan

data yang diperoleh.


9. Menuliskna hasil perhitungan pada tabel perhitungan.

NO Nama Jumlah Frekuensi Frekuensi Densitas Nilai

Spesies Individu Tiap Spesies Relatif Relatif Penting

2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 4.1.1 Perhitungan Tanaman

Anda mungkin juga menyukai