Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

"MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SDN 3 MATARAM"

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6

KELAS: 1 A REGULER SORE

1. ADITIA PUTRA (E1E218002)

2. AHMAD ALI AZID MURADI (E1E218003)

3. BAIQ RIZKIA NURSOFIA ZAIN (E1E218030)

4. BAIQ SENJA JULIANA (E1E218031)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya,
sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan observasi mengenai manajemen berbasis
sekolah di SDN 3 MATARAM. Laporan ini dibuat untuk menyempurnakan tugas akhir dari mata kuliah
Administrasi Pendidikan.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat selama kami melakukan
observasi dan kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk menunjang
laporan kami selanjutnya. Akhirnya, kami sebagai penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Penulis

Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu proses belajar mengajar, harus terjadi kerjasama antara anak didik dan tenaga
kependidikan. Sekolah harus mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan terutama untuk
anak sekolah dasar. Dimana anak sekolah dasar cendrung membutuhkan pelajaran yang menyenangkan
dan mudah dipahami.

Permasalahan pendidikan akan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya
kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu, sangat penting untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengelola atau memanajemen sumber daya di sekolah
tersebut.

Dalam menciptakan kondisi sekolah yang optimal, bukan hanya guru sebagai tenaga kependidikan
yang harus bekerja secara maksimal, namun juga semua komponen dalam sekolah tersebut yang
meliputi manajemen berbasis sekolah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana manajemen berbasisi sekolah di SDN 3 MATARAM?

2. Bagaimana metode pembelajaran di SDN 3 MATARAM?

3. Bagaimana hubungan antara Guru dengan Wali murid SDN 3 MATARAM?

C. Tujuan Observasi

1. Mengetahui pengelolaan manajemen berbasis sekolah di SDN 3 MATARAM.

2. Menganalisis pembelajaran di SDN 3 MATARAM.


3. Mengetahui hubungan Guru dengan Wali murid SDN 3 MATARAM.

D. Manfaat Observasi

1. Sebagai dasar untuk mengetahui cara mengelola sumber daya di SDN 3 MATARAM.

2. Dapat menambah ilmu pengetahuan karena telah terjun langsung kelapangan untuk melakukan
observasi.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka

Didalam manajemen berbasis sekolah, terdapat beberapa komponen sekolah yakni:


1. Manajemen kurikulum
Pasal 1 butir 19 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan secara
sungguh-sungguh serta pembinaan secara continue terhadap situasi belajar secara efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetetapkan.
2. Manajemen tenaga kependidikan

Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan


sumber daya manusia, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan dengan cara mengikut sertakan pada
kegiatan-kegiatan yang menunjang pada kinerja seluruh unsur sekolah.
3. Manajemen kesiswaan

Salah satu tugas sekolah diawal tahun pelajaran baru adalah menata siswa. Manajemen
kemuridan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik
(murid), awal pendaftaran sampai mereka lulus, tetapi bukan sekedar pencatatan data peserta
didik, melainkan meliputi aspek lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya
pertumbuhan murid melalui proses pendidikan di sekolah.
4. Manajemen keuangan dan pembiayaan
Dalam suatu lembaga pendidikan, biaya pendidikan merupakan salah satu komponen
dalam sistem pendidikan yang tidak dapat ditinggalkan. Dalam kondisi sangat darurat, mungkin
pendidikan masih dapat berlangsung tanpa adanya biaya. Akan tetapi setiap usaha meningkatkan
kualitas pendidikan selalu mempunyai konsekuensi keuangan dan pembiayaan. Keuangan dan
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efisiensi dan
efektivitaas pengelolaan pendidikan.
5. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Adapun
yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses belajar mengakar. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan
kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan.

6. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat


Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan
secara kontiyu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat, sehingga kegiatan operasional
sekolah semakin efektif dan efisien,demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan
masyarakat.Hubungan serasi, terpadu serta timbal balik yang sebak-baiknya antara sekolah dan
masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan agar meningkatkan mutu pendidikan dan
pembangunan masyarakat dapat saling menunjang. Secara lebih jelasnya maka Husemas dapat
dilihat dari fungsi, tujuan, manfaat, dan bentuk-bentuk operasionalnya.
7. Manajemen layanan khusus
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan,kesehatan,dan keamanan
sekolah. Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik
untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperoleh peserta diduk melalui
belajar mandiri, baik pada waktu kosong disekolah maupun dirumah. Disamping itu juga
memungkinkan guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri , dan juga dapat
mengajar dengan metode bervariasi misalnya belajar individual.

B. Observator dan Narasumber

1. Observator

● Nama: 1. Aditia Putra

2. Ahmad Ali Azid Muradi

3. Baiq Rizkia Nursofia Zain

4. Baiq Senja Juliana

● Universitas : Universitas Mataram

● Jurusan : Ilmu Pendidikan

● Prodi : PGSD
2. Narasumber

● Nama : Suwartini,S.Pd

● NIP : 196012281980122002

● Jabatan : Kepala Sekolah SDN 3 MATARAM

● Pelaksanaa observasi : Kamis, 13 Desember 2018

● Tempat : SDN 3 MATARAM

C. Hasil Observasi

1. Manajemen kurikulum

Kurikulum yang digunakan di SDN 3 MATARAM adalah K13, kecuali untuk kelas 3
dan 6. Hal ini dikarenakan K13 tidak dapat langsung diterapkan secara serempak dari kelas 1
hingga kelas 6 di SDN 3 MATARAM. Sesuai ketentuan yang mewajibkan semua sekolah
menggunakan K13, maka SDN 3 MATARAM juga harus menerapkan kurikulum tersebut
dimana K13 mulai diterapkan pada tahun 2017 yang secara bertahap diterapkan untuk beberapa
kelas. Kemudian untuk kelas yang belum diterapkan K13, akan dilakukan penerapan secara
bertahap.

Sistem pembelajaran untuk K13 tersebut adalah menuntut siswa untuk kreatif dan
inovatif dengan berbekal buku dari pemerintah.

2. Tenaga kependidikan

Tenaga kependidikan meliputi guru baik negeri maupun honorer. Jumlah guru ada
12orang ditambah 2 orang guru honorer dan 2 operator sekolah. Untuk menunjang kamajuan
pendidikan di SDN 3 MATARAM, maka guru selaku tenaga kependidikan diwajibkan untuk
mengikuti pelatihan.

3. Manajemen kesiswaan

Saat ini, jumlah siswa di SDN 3 MATARAM mencapai 245 siswa, dalam satu kelas
terdapat setidaknya 40 orang siswa. Dimana sekolah bertanggung jawab terhadapnya sejak siswa
masuk sekolah hingga lulus dari sekolah tersebut. Beberapa hal yang dinilai dari siswa tersebut
adalah:

~ Kehadiran: kehadiran siswa sangat menentukan penilaian guru termasuk pantas tidaknya
siswa naik ketingkat selanjutnya.
~ Kedisiplinan: komponen pendidik, baik guru maupun kepala sekolah bertugas sebagai
pengendali kedisiplinan siswa. Misalnya adalah apabila siswa tidak memasukkan baju maka akan
mendapat peringatan.

~ Kesehatan: kesehatan siswa juga perlu ditinjau guna menciptakan pelajar yang
berprestasi. Misalnya, adanya imunisasi atau penyuntikan pada siswa usia tertentu.

4. Manajemen keuangan dan pembiayaan

Urusan keuangan dan pembiayaan di SDN 3 MATARAM diatur oleh kepala sekolah
beserta jajarannya, dimana dana yang diberikan oleh pemerintah (dana bos) berjumlah 40 juta
yang diberikan kepada sekolah satu kali dalam 3 bulan. Dana tersebut digunakan untuk membeli
buku keperluan siswa juga untuk memperbaiki sarana sekolah yang rusak ringan akibat gempa
beberapa waktu lalu.

5. Manajemen sarana dan prasarana

Segala macam sarana prasarana yang ada di SDN 3 MATARAM adalah diberikan
pemerintah yang apabila ada kekurangan atau kerusakan ringan maka untuk memperbaiki nya
adalah dengan memanfaatkan dana bos. Karna sesuai dengan peraturan bahwa sekolah tidak lagi
diperbolehkan memungut biaya dari siswa.

6. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat

Letak sekolah yang berada pada daerah yang bisa dikatakan desa membuat hubungan
antara sekolah dengan masyarakat terbilang akrab. Karakteristik masyarakat yang kekeluargaan
membuat hubungan semakin dekat.

7. Manajemen layanan khusus

Beberapa fasilitas di SDN 3 MATARAM adalah UKS serta kantin. Setiap siswa di SDN
3 MATARAM tidak diperkenankan membeli jajanan diluar lingkungan sekolah, hal tersebut
adalah upaya untuk menjaga siswa agar tidak belanja sembarangan. Selain itu, siswa diharuskan
untuk menabung guna melatih siswa untuk hidup hemat.
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Cara sekolah mengelola sumberdaya yang dimiliki berbeda satu sama lain tergantung
dari situasi dan kondisi sekolah tersebut. Hal terpenting agar sekolah dapat berkembang secara
maksimal adalah dengan cara mengendalikan serta mengelola komponen-komponen manajemen
berbasis sekolah secara kompak dan bersama-sama karna majunya sekolah adalah tergantung
dari pengelolaan komponen-komponen tersebut.

Komponen manajemen berbasis sekolah saling bergantung satu sama lain. Misalnya
dengan komponen tenaga kependidikan harus bisa bekerja sama dengan komponen kesiswaan.
Karna jika tidak ada siswa maka tenaga kependidikan tidak ada artinya, begitupun sebaliknya
dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Suwartini,S.Pd

2. Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai