Observasi
Observasi
UNIVERSITAS MATARAM
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya,
sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan observasi mengenai manajemen berbasis
sekolah di SDN 3 MATARAM. Laporan ini dibuat untuk menyempurnakan tugas akhir dari mata kuliah
Administrasi Pendidikan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat selama kami melakukan
observasi dan kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk menunjang
laporan kami selanjutnya. Akhirnya, kami sebagai penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, harus terjadi kerjasama antara anak didik dan tenaga
kependidikan. Sekolah harus mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan terutama untuk
anak sekolah dasar. Dimana anak sekolah dasar cendrung membutuhkan pelajaran yang menyenangkan
dan mudah dipahami.
Permasalahan pendidikan akan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya
kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu, sangat penting untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengelola atau memanajemen sumber daya di sekolah
tersebut.
Dalam menciptakan kondisi sekolah yang optimal, bukan hanya guru sebagai tenaga kependidikan
yang harus bekerja secara maksimal, namun juga semua komponen dalam sekolah tersebut yang
meliputi manajemen berbasis sekolah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Observasi
D. Manfaat Observasi
1. Sebagai dasar untuk mengetahui cara mengelola sumber daya di SDN 3 MATARAM.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan karena telah terjun langsung kelapangan untuk melakukan
observasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
Salah satu tugas sekolah diawal tahun pelajaran baru adalah menata siswa. Manajemen
kemuridan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik
(murid), awal pendaftaran sampai mereka lulus, tetapi bukan sekedar pencatatan data peserta
didik, melainkan meliputi aspek lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya
pertumbuhan murid melalui proses pendidikan di sekolah.
4. Manajemen keuangan dan pembiayaan
Dalam suatu lembaga pendidikan, biaya pendidikan merupakan salah satu komponen
dalam sistem pendidikan yang tidak dapat ditinggalkan. Dalam kondisi sangat darurat, mungkin
pendidikan masih dapat berlangsung tanpa adanya biaya. Akan tetapi setiap usaha meningkatkan
kualitas pendidikan selalu mempunyai konsekuensi keuangan dan pembiayaan. Keuangan dan
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efisiensi dan
efektivitaas pengelolaan pendidikan.
5. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Adapun
yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses belajar mengakar. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan
kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan.
1. Observator
● Prodi : PGSD
2. Narasumber
● Nama : Suwartini,S.Pd
● NIP : 196012281980122002
C. Hasil Observasi
1. Manajemen kurikulum
Kurikulum yang digunakan di SDN 3 MATARAM adalah K13, kecuali untuk kelas 3
dan 6. Hal ini dikarenakan K13 tidak dapat langsung diterapkan secara serempak dari kelas 1
hingga kelas 6 di SDN 3 MATARAM. Sesuai ketentuan yang mewajibkan semua sekolah
menggunakan K13, maka SDN 3 MATARAM juga harus menerapkan kurikulum tersebut
dimana K13 mulai diterapkan pada tahun 2017 yang secara bertahap diterapkan untuk beberapa
kelas. Kemudian untuk kelas yang belum diterapkan K13, akan dilakukan penerapan secara
bertahap.
Sistem pembelajaran untuk K13 tersebut adalah menuntut siswa untuk kreatif dan
inovatif dengan berbekal buku dari pemerintah.
2. Tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan meliputi guru baik negeri maupun honorer. Jumlah guru ada
12orang ditambah 2 orang guru honorer dan 2 operator sekolah. Untuk menunjang kamajuan
pendidikan di SDN 3 MATARAM, maka guru selaku tenaga kependidikan diwajibkan untuk
mengikuti pelatihan.
3. Manajemen kesiswaan
Saat ini, jumlah siswa di SDN 3 MATARAM mencapai 245 siswa, dalam satu kelas
terdapat setidaknya 40 orang siswa. Dimana sekolah bertanggung jawab terhadapnya sejak siswa
masuk sekolah hingga lulus dari sekolah tersebut. Beberapa hal yang dinilai dari siswa tersebut
adalah:
~ Kehadiran: kehadiran siswa sangat menentukan penilaian guru termasuk pantas tidaknya
siswa naik ketingkat selanjutnya.
~ Kedisiplinan: komponen pendidik, baik guru maupun kepala sekolah bertugas sebagai
pengendali kedisiplinan siswa. Misalnya adalah apabila siswa tidak memasukkan baju maka akan
mendapat peringatan.
~ Kesehatan: kesehatan siswa juga perlu ditinjau guna menciptakan pelajar yang
berprestasi. Misalnya, adanya imunisasi atau penyuntikan pada siswa usia tertentu.
Urusan keuangan dan pembiayaan di SDN 3 MATARAM diatur oleh kepala sekolah
beserta jajarannya, dimana dana yang diberikan oleh pemerintah (dana bos) berjumlah 40 juta
yang diberikan kepada sekolah satu kali dalam 3 bulan. Dana tersebut digunakan untuk membeli
buku keperluan siswa juga untuk memperbaiki sarana sekolah yang rusak ringan akibat gempa
beberapa waktu lalu.
Segala macam sarana prasarana yang ada di SDN 3 MATARAM adalah diberikan
pemerintah yang apabila ada kekurangan atau kerusakan ringan maka untuk memperbaiki nya
adalah dengan memanfaatkan dana bos. Karna sesuai dengan peraturan bahwa sekolah tidak lagi
diperbolehkan memungut biaya dari siswa.
Letak sekolah yang berada pada daerah yang bisa dikatakan desa membuat hubungan
antara sekolah dengan masyarakat terbilang akrab. Karakteristik masyarakat yang kekeluargaan
membuat hubungan semakin dekat.
Beberapa fasilitas di SDN 3 MATARAM adalah UKS serta kantin. Setiap siswa di SDN
3 MATARAM tidak diperkenankan membeli jajanan diluar lingkungan sekolah, hal tersebut
adalah upaya untuk menjaga siswa agar tidak belanja sembarangan. Selain itu, siswa diharuskan
untuk menabung guna melatih siswa untuk hidup hemat.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Cara sekolah mengelola sumberdaya yang dimiliki berbeda satu sama lain tergantung
dari situasi dan kondisi sekolah tersebut. Hal terpenting agar sekolah dapat berkembang secara
maksimal adalah dengan cara mengendalikan serta mengelola komponen-komponen manajemen
berbasis sekolah secara kompak dan bersama-sama karna majunya sekolah adalah tergantung
dari pengelolaan komponen-komponen tersebut.
Komponen manajemen berbasis sekolah saling bergantung satu sama lain. Misalnya
dengan komponen tenaga kependidikan harus bisa bekerja sama dengan komponen kesiswaan.
Karna jika tidak ada siswa maka tenaga kependidikan tidak ada artinya, begitupun sebaliknya
dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Suwartini,S.Pd
2. Kelompok 6