PENDAHULUAN
Arus
Arus bongka
bongkar-m
r-muat
uat barang
barang mempun
mempunyai
yai peran
peran yang
yang penti
penting
ng untuk
untuk dapat
dapat
dijadikan
dijadikan sebagai
sebagai salah
salah satu indikator yang mendukung
mendukung Sulawesi
Sulawesi Selatan
Selatan sebagai
sebagai
katalisator (penghubung) antara Kawasan Timur dan Barat Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dari volume arus barang yang melalui pelabuhan dan bandara yang ada di
Makassar yang berasal dari daerah-daerah timur dan barat yang tidak menjadikan
Sulawesi Selatan sebagai daerah tujuan tetapi sebagai tempat persinggahan (transit)
yang selanjutnya diteruskan ke daerah tujuan. Barang yang dibongkar ataupun dimuat
tidak hanya barang yang diperdagangkan saja melainkan untuk komponen barang
rumah tangga (home good ) juga termasuk di dalamnya.
Sula
Sulawe
wesi
si Sela
Selata
tan
n meru
merupa
paka
kan
n cent
centra
rali
lita
tass pemb
pemban
angu
guna
nan
n yang
yang dapa
dapatt
menghubungkan kawasan timur dan barat Indonesia. Hal ini didukung oleh adanya
sarana dan prasarana yang memadai. Selama ini, pembangunan prasarana dan sarana
yang ada di Sulawesi Selatan telah diupayakan untuk dapat menjangkau ke berbagai
daerah. Prasarana yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian adalah Bandar
Udara dan Pelabuhan, yaitu dalam hal transportasi penumpang dan pergerakan barang
dan jasa.
1
Gambar pembangunan ekonomi berdasarkan
berdasarkan keunggulan dan potensi daerah-daerah di Indonesia.
Indonesia.
Pelabu
Pelabuhan
han Makass
Makassar
ar terlet
terletak
ak di kawas
kawasan
an timur
timur Indone
Indonesia
sia,, meski
meski secara
secara
geografis
geografis masih berada
berada di bagian
bagian tengah
tengah kepulaua
kepulauan
n Indonesia
Indonesia (Pulau Sulawesi)
Sulawesi)..
Pelabu
Pelabuhan
han Makass
Makassar
ar berlok
berlokasi
asi di tepi
tepi perair
perairan
an Selat
Selat Makas
Makassar
sar yang
yang merup
merupaka
akan
n
peraira
perairan
n dalam
dalam dan
dan telah
telah diteta
ditetapka
pkan
n sebag
sebagai
ai Alur
Alur Laut
Laut Kepula
Kepulauan
uan Indone
Indonesia
sia..
Letak
Letaknya
nya yang
yang strate
strategis
gis kawas
kawasan
an ini dan
dan diduku
didukung
ng oleh
oleh sumbe
sumberr daya
daya alam
alam serta
serta
sumber daya manusia yang terampil memungkinkan kawasan
kawasan ini tumbuh berkembang
setara dengan propinsi-propinsi lain di Indonesia.
2
1.2 Tujuan Masalah
1. Men
Mengeta
getah
hui penger
ngerti
tiaan dari
dari pela
pelab
buhan
uhan dan
dan lata
latarr bela
belaka
kan
ng diba
ibangunn
gunnya
ya
pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
2. Meng
Menget
etah
ahui
ui tip
tipe-
e-ti
tipe
pe pel
pelab
abuh
uhan
an Soek
Soekar
arna
na Hat
Hatta
ta Mak
Makas
assa
sar.
r.
3. Meng
Menget
etah
ahui
ui pera
perana
nann pel
pelab
abuh
uhanan Soek
Soekar
arno
no Hatt
Hattaa Mak
Makas
assa
sar.
r.
4. Meng
Menget
etah
ahui
ui den
denah
ah (La
(Layo
youtut)) pela
pelabu
buha
han
n yang
yang ada
ada di
di pela
pelabu
buhahan
n Soek
Soekar
arno
no Hat
Hatta
ta
Makassar.
5. Meng
Menget
etah
ahui
ui jeni
jenis-
s-je
jeni
niss kap
kapal
al di pela
pelabu
buha
han
n Soe
Soeka
karn
rno
o Hat
Hatta
ta Maka
Makass
ssar
ar..
6. Meng
Menget
etah
ahun
unii situ
situas
asii pela
pelabu
buha
hann dan
dan sikl
siklus
us pro
produ
dukt
ktiv
ivit
itas
as pel
pelab
abuh
uhan
an SoeSoeka
karn
rno
o
Hatta Makassar
1. Apa yang
yang di
di maksud
maksud dendengan
gan Pela
Pelabuh
buhan?
an?
2. Bagaimana
Bagaimana latar
latar belakang
belakang dibangun
dibangunnyanya pelabuha
pelabuhan
n Soekarno
Soekarno Hatta,
Hatta, Makassar?
Makassar?
3. Apa saja dasar-da
dasar-dasar
sar perencan
perencanaan
aan pelabuha
pelabuhann Soekarno
Soekarno Hatta, Makassa
Makassar?
r?
4. Apa
Apa saja
saja kons
konstrtruk
uksi
si dan
dan fasi
fasilit
litas
as yang
yang ada
ada di pela
pelabu
buha
han
n Soek
Soekar
arno
no Hatta
Hatta
Makassar?
5. Bagaimana
Bagaimana situasi
situasi pelabuh
pelabuhan
an Soekarn
Soekarno
o Hatta,
Hatta, Makassar
Makassar??
BAB II
3
ISI
Pelabuhan mempunyai arti yang luas, tidak hanya sebagai tempat/ bangunan
untuk mengakomodir perbindahan barang/ orang. Mengutip dari berbagai sumber,
pengertian pelabuhan diantaranya:
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar berlabuh, naik turun
penumpang maupun bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.
4
2.2 Latar Belakang dibangunnya Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar
Pelabuhan ini dilengkapi dengan bangunan dan fasilitas yang memadai untuk
keperluan moda transportasi maupun untuk penunjang. Sementara di kawasan ujung
utara pelabuhan, terdapat awal Jalan Tol Reformasi (tol lingkar Makassar) yang
menghubungkan kawasan pelabuhan dengan pusat kota. Jalan tol yang hanya
sepanjang 3,1 km ini mempermudah pengiriman barang untuk di distribusikan.
5
Gambar terminal-terminal di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar
6
yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian. Pada pelabuhan
penumpang dilengkapi dengan stasiun penumpang yang mencakup fasilitas-fasilitas
seperti kantor imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran, dan
sebagainya. Barang-barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak, sehingga
gudang barang tidak perlu besar. Untuk kelancaran keluar masuknya penumpang dan
barang, sebaiknya jalan masuk dan keluar dipisahkan. Penumpang melalui lantai atas
dengan menggunakan jembatan langsung ke kapal, sedang barang-barang melalui
dermaga.
1. Dermaga cukup panjang dan dapat menampung seluruh panjang kapal atau setidak-
tidaknya 80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan karena muatan dibongkar muat
melalui bagian muka, belakang dan di tengah kapal.
2. Mempunyai halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar muat
barang. Barang yang akan dimuat disiapkan di atas dermaga dan kemudian diangkat
dengan crane masuk kapal. Demikian pula pembongkarannya dilakukan dengan crane
dan barang diletakkan di atas dermaga yang kemudian diangkut ke gudang.
3. Mempunyai gudang transito/ penyimpanan di belakang halaman dermaga.
4. Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan/ pemasukan barang dari dan ke
gudang serta mempunyai fasilitas untuk reparasi. Sebelum barang dimuat dalam kapal
atau setelah diturunkan dari kapal maka barang muatan tersebut ditempatkan pada
halaman dermaga.
7
Gambar terminal Soekarno dan terminal Hatta
8
atau Wall. Dimana dermaga open ini dibuat sejajar dengan garis pantai dan dapat
dibuat berimpit dengan garis pantai atau agak menjorok.
Gambar tipe dermaga (Open) yang ada di pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar
Selain data kapal, perlu diketahui juga sifat dan fungsi kapal untuk mengetahui
ukuran-ukuran teknis pelabuhan. Kapasitas angkut kapal biasanya diukur dalam DWT
( Dead Weight Tonage) yaitu kemampuan daya angkut barang dalam kapal. Bentuk
halaman dermaga tergantung pada jenis muatannya, di pelabuhan Soekarno Hatta,
barang-barang yang masuk sangat beragam, untuk itu kapal-kapal pembawa barang
yang ada di pelabuhan ini berupa :
9
b. Muatan curah/ lepas (Bulk cargo) yang dimuat tanpa pembungkus seperti batu bara,
biji-bijian, minyak dan sebagainya. Bulk Ships digunakan untuk mengangkut volume
muatan curah yang diangkut melaui -laut meningkat pda pertengahan abad ke-20.
Pada bulk ships tidak membutuhkan packaging. Bulk carriers dikategorikan kedalam:
Panamax (sarat tidak lebih dari 32.25 m), Suezmax (sarat tidak lebih dari 19 m),
Capesize, Handymax (biasanya memiliki ukuran 50.000 ton), Aframax (80.000-
120.000 dwt).
c. Peti kemas (Container), yaitu suatu peti yang ukurannya telah distandarisasi sebagai
pembungkus barang-barang yang dikirim. Karena ukurannya teratur dan sama maka
penempatannya akan lebih cepat dan pengangkutannya dapat dilakukan dengan alat
tersendiri yang lebih efisien. Kapal kontainer digunakan untuk memudahkan dalam
proses bongkar muat. Keuntungan lainnya, yaitu integrasi dengan moda transportasi
lain (truk, kereta api) lebih mudah. Ukuran kapal kontainer semakin besar dari waktu
ke waktu dengan pertimbangan nilai ekonomisnya (economies of scale).
d. Kapal Curah Kering (Dry bulk carriers) digunakan untuk mengangkut muatan curah
seperti Biji-bijian (grain), Semen curah (cement ), Batubara (coal), Bijih besi (iron
ore) , Bijih aluminium (bauxite), dll.
e. Kapal Curah Basah (Tankers) digunakan untuk mengangkut muatan cair seperti
Tanker minyak mentah (crude oil tankers), Tanker minyak hasil sulingan ( product
tankers), Tanker gas (Gas tankers), Tanker bahan kimia (chemical carriers).
Fasilitas pelabuhan secara umum terdiri dari 2 macam fasilitas yaitu fasilitas
bergerak dan fasilitas tidak bergerak. Fasilitas bergerak meliputi kapal dan peralatan
bongkar muat, sedangkan Fasilitas tidak bergerak meliputi Dermaga, terminal
penumpang, gedung, lapangan penumpukan, gudang, Alur pelayaran, Menara
pengawas, dan sebagainya.
• Lapangan pengumpulan barang pelabuhan Soekarno memiliki luas 5,64 Ha dengan
10
fungsi untuk menampung barang umum (kendaraan, alat berat, peti kemas dll).
• Gudang pangkalan pelabuhan Soekarno digunakan sebagai tempat penyimpanan
barang dengan total seluas 23.800 m2 yang terdiri dari gudang umum, CFS (Container
Freigh Station) dan gudang api.
• Beberapa jenis peralatan yang ada di Pangkalan Pelabuhan Soekarno yang berfungsi
untuk memberikan pelayanan barang dan meningkatkan kinerja pelabuhan seperti
mobile crane, reach stacker, forklift, head truck, dll.
Dari beberapa fasilitas yang ada diatas yang dapat berada dalam satubangunan
adalah gudang laut, kantor pabean , kantor administrasi, perusahaanpelayaran. Untuk
pelabuhan-pelabuhan besar diperlukan kantor-kantor pusatdari berbagai fasilitas yang
ada dalam satu bangunan. antor pusat inimerupakan tempat kedudukan kepala
pelabuhan, kepala pemeriksa pabean, kepala polisi, kepala gudang, departemen
akuntansi. !emua kegiatan yang ada di pelabuhan dikendalikan oleh kantor pusat ini.
11
A. PANGKALAN SOEKARNO
D#$MA%A &
'ama ( Dermaga )** +angkalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( )** M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
12
apasitas ( ).)** M2
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik (+. +elabuhan &ndonesia &5 6+ersero7
+elabuhan Makassar
D#$MA%A &&
'ama ( Dermaga )*) +angkalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( 88* M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( 8.98* M2
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik ( +. +elabuhan &ndonesia &5 6+ersero7
D#$MA%A &
'ama ( Dermaga )** +angkalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( )** M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( ).)** M2
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik (+. +elabuhan &ndonesia &5 6+ersero7
+elabuhan Makassar
D#$MA%A &&
'ama ( Dermaga )*) +angkalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( 88* M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( 8.98* M2
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik ( +. +elabuhan &ndonesia &5 6+ersero7
D#$MA%A &&&
'ama ( Dermaga )*2 +angkalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( 28* M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( 2.:8* M2
13
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik ( +. +elabuhan &ndonesia &5 6+ersero7
D#$MA%A &5
'ama ( Dermaga )*8 +angkalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( 23* M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( 8.)3* M2
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A 5
'ama ( Dermaga )*; +angakalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( )<* M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( ).3<* M=
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik ( +elindo &5
+elabuhan Makassar
D#$MA%A 5&
'ama ( Dermaga )*: +angakalan !oekarno
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( )<* M
/ebar ( )) M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( ).3<* M=
ahun +embuatan ( )3)4
+emilik ( +elindo &5
B. PANGKALAN HATTA
D#$MA%A 5
'ama ( Dermaga 0ontainer
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( <:* M
/ebar ( 8* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( 0aison 1 lantai beton
apasitas ( 2:.:** M=
ahun +embuatan ( )334
+emilik ( +elindo &5
14
D#$MA%A 5&
'ama ( +angkalan >asanuddin
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum
+anang ( 2)* M
/ebar ( ): M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( +0 ?lock
apasitas ( 8.):* M=
ahun +embuatan ( )334
+emilik ( +elindo &5
+elabuhan Makassar
C. KAWASANA PAOTERE
DERMAGA I
D#$MA%A &&
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( :2,89 M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( :28,9* M=
ahun +embuatan ( )3<)
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A &&&
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum6apal $akyatkayu7
+anang ( :2 M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( :2* M=
ahun +embuatan ( )3<9
+emilik ( +elindo &5
+elabuhan Makassar
D#$MA%A &5
'ama ( Dermaga +aotere
15
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum6apal$akyatkayu7
+anang ( :2 M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( :2* M=
ahun +embuatan ( )3<3
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A 5
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( 88,: M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( 88: M=
ahun +embuatan ( )3<3
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A 5&
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( 88,: M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( 88: M=
ahun +embuatan ( )3<3
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A 5&&
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( 88,88 M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( 888,88 M=
ahun +embuatan ( )3<3
+emilik ( +elindo &5
+elabuhan Makassar
D#$MA%A 5&&&
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( 88,88 M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
16
apasitas ( 888,88 M=
ahun +embuatan ( )3<3
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A &@
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( :2,89 M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( :28,9* M=
ahun +embuatan ( )33)
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A @
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( 88,: M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( 88: M=
ahun +embuatan ( )33)
+emilik ( +elindo &5
D#$MA%A @&
'ama ( Dermaga +aotere
Fungsi egunaan ( Dermaga Umum 6apal $akyatkayu7
+anang ( :* M
/ebar ( )* M
edalaman ( )2 M
onstruksi ( iang +ancang, beton 1 lantai beton
apasitas ( :** M=
ahun +embuatan ( )33:
+emilik ( +elindo &5
+elabuhan Makassar
+&'%%&$A' A/UD
+anang ( ).:<) M
+embuatan tahun ( )32)
A/U$ +#/AA$A'
+anang ( 2,: mil
/ebar ( ):* Meter
edalaman ( )* M
+asang tertinggi ( ),< M /B!
+asang terendah ( *,3 M /B!
17
C/AM +#/A?U>A'
/uas ( 8):,2* >a
edalaman ( 3,4 M
+asang tertinggi ( ),< M /B!
+asang terendah ( *,3 M /B!
18
ondisi ( 4:
19
onstruksi ( Aspal >otmiE
ondisi ( 9*
20
ondisi ( <*
+elabuhan Makassar
21
ondisi ( 9*
/A+.+'M+UA' &&
/uas ( ).34; M2
apasitas ( ).)<; M2
ahun +embuatan ( )33)
+emilik ( +elindo
onstruksi ( Aspal
ondisi ( 9*
/A+.+'UM+UA' &&&
/uas ( ;.)<4 M2
apasitas ( 2.:)2 M2
ahun +embuatan ( )33*
+emilik ( +elindo
onstruksi ( Aspal
ondisi ( 9*
#$M&'A/ +#'UM+A'%
/uas ( ;.*** M2
apasitas ( ).9** orang
ahun +embuatan ( )3<)
+emilik ( +elindo
ontruksi ( /antai eramik, Dinding tembokriplek,
Atap Aluminium
ondisi ( 9*
%#DU'% A'C$
/uas ( 2.)4) M2
ahun +embuatan ( )3<9
+emilik ( +elindo
onstruksi ( /antai eramik, Dinding ?eton
1 Atap ?eton
ondisi ( 9*
+elabuhan Makassar
$UMA> D&'A!
umlah ( 48 unit
/uas ( 9.928,<; M2
ahun +embuatan ( )3:*,)34:
+emilik ( +elindo &5
onstruksi ( /antai erasso, dinding batu bata, atap seng
ondisi ( ;*, 9* dan <*
22
A/A' MA!U +#/A?U>A'
a. alan darike sentra-sentra industriperdagangan
elas alan ( ol $eformasi
/apisan +ermukaan ( Aspal
b. alan yang berada di lokasi pelabuhan
elas alan ( Utama Akses ke alan ol $eformasi
/apisan +ermukaan ( Aspal
/&!$&
+/' ( 338 kB
A&$
+AM ( )4: am
Lebar : 150,00 m
23
Kedalaman : 26,00 m
KOLAM PELABUHAN
Luas : 1.520 Ha
Jangkar
24
Gambar layanan jasa pandu di pelabuhan
25
BAB III
PENUTUP
26
dalam perkembangan ekonomi, jelas terlihat bahwa banyak negara berkembang
di mana pelabuhan dapat berfungsi secara bebas dan efisien telah mencapai
kemajuan yang pesat.
27
Pertanyaan Presentasi
1. Bagaimana alur pelayaran barang di pelabuhan Makassar?
2. Lengkapi dengan Siklus Pelabuhan , Produktivitas Pelabuhan, TEU
Petikemas?
Jawaban / Penjelasan
1.
28
Dari penjelasan gambar di
samping, Alur pelayaran
barang dari pelabuhan
Makassar itu sendiri ,
awalnya dari kapal yang
bertambat ke pelabuhan
Makassar contohnya
dengan pelayanan kargo
dan petikemas ,
selanjutnya barangbarang
tersebut bongkar muat
dengan crane dan alat alat
bongkar muat lainnya,
setelah barang di angkut
dengan crane , barang
tersebut di letakkan pada
gudang penumpukan
ataupun lapangan
penumpukan dimana
setelah barang sampai di gudang/lapangan ,barang tersebut akan langsung di
distribusikan kepada konsumen dengan menggunakan mobil truk atau container.
Pertanyaan ini di tanyakan oleh Utari Dwi Lestari
2.
Kapal yang ingin bertambat sebelum masuk ke pelabuhan jasa pandu datang
untuk melakukan panduan kepada kapal yang ingin bertambat kemudian setelah
bertambat ke dermaga, barang barang diturunkan dengan crane atau alat alat
bongkar muat lainnya , setelah barang selesai bongkar muat ,kapal kemudian di
pandu keluar oleh jasa pandu.
TEU atau unit bersamaan dua puluh kaki (twenty-foot equivalent unit) adalah
unit anggaran untuk kapasiti kargo yang sering digunakan untuk mengukur
29
kapasiti kapal kontena dan terminal kontena. Ianya berdasarkan ukuran 20 kaki
panjang sebuah kontena, peti besi yang bersaiz piawai yang mudah dibawa oleh
kapal kontena, keretapi dan trak. Unit lain yang berkaitan adalah unit bersamaan
empat puluh kaki (forty-foot equivalent unit) (FEU atau feu) yang juga ditakrifkan
sebagai dua TEU.
Satu TEU adalah kapasiti kargo untuk kontena yang berukuran 20 kaki (6.1 m)
panjang dan 8 kaki (2.6 m) lebar. Terdapat ketidakseragaman dalam ketinggian
sesuatu kontena, ada yang berukuran antara 4.25 dan 9.5 kaki (1.30 dan 2.90 m)
tinggi, tetapi ukuran yang biasa digunakan adalah 8.5 kaki (2.6 m). Sudah menjadi
kebiasaan juga untuk merujuk kontena 45 kaki sebagai 2 TEU, bukan 2.25 TEU.
“Saat ini kapasitas terminal peti kemas adalah 750.000 TEU dan akan ditambah
600.000 hingga menjadi 1,3 juta – 1,4 juta TEU,” sejauh ini semua sudah rampung.
Tinggal menunggu izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan. Peningkatan kapasitas ini penting karena Pelabuhan Soekarno-Hatta
adalah pusat distribusi ke sejumlah wilayah di kawasan timur Indonesia.
30