Dosen Pengampu:
Disususn Oleh:
Kelas: M02
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses budidaya ikan memiliki berbagai aspek teknis yang harus
dipertimbangkan seperti: genetika, reproduksi, lingkungan, dan penyakit.
Jika aspek ada yang kurang atau tidak terpenuhi maka proses budidaya
tidak dapat berjalan secara optimal. Ikan merupakan hewan air yang
selalu berada dalam lingkungan perairan sehingga mudah terinfeksi
patogen melalui air. Air tidak hanya sebagai media tempat hidup bagi
ikan, tetapi juga sebagai perantara bagi patogen. Penyakit merupakan
masalah utama dalam budidaya ikan karena secara potensial dapat
menurunkan produksi dan kualitas ikan.
Penyakit diartikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi atau
fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal menjadi tidak
normal. Penyakit ikan tidak timbul karena hasil interaksi antara jasad
penyebab penyakit itu sendiri dan kondisi lingkungan hidupnya. Interaksi
yang tidak serasi ini menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme
pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah
diserang oleh penyakit. Faktor utamanya adalah host (organisme
peliharaan/inang), patogen (mikroba, parasit) dan lingkungan yang
menyangkut fisik, kimia atau tingkah laku seperti stres.
Jenis patogen yang umumnya menyerang ikan budidaya,
contohnya ikan kerapu (Cromileptes altivelis), ikan nila (Oreochromis
niloticus) dan ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu patogen jenis virus Viral
Nervous Necrotic (VNN) dan Koi Herpesvirus (KHV). VNN dan KHV
telah menyebabkan kerugian yang cukup besar dalam budidaya ikan air
laut dan tawar di seluruh dunia. Terdapat juga jenis patogen yang sering
menyerang ikan koi (Cyprinus carpio) yaitu patogen jenis parasit
Myxobolus sp. Myxobolus adalah parasit berbahaya dan dapat
mengakibatkan kematian hingga 80%. Penyakit tersebut jika tidak diatasi
4
maka akan merugikan perekonomian perikanan dan penyebar luasan
penyakit di lingkungna perairan.
1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Myxobolus sp.
2. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan KHV.
3. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan VNN.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
(tahap infektif untuk ikan). Jika nodul pecah maka spora di dalam akan
menyebarkan cairan seperti plankton yang ditelan ikan menyebabkan
ukurannya yang relatif kecil. Spora tertelan ikan akan pecah menjadi dua
bagian dan berubah menjadi dua flagela yang mampu menembus dinding
ikan sel- sel usus.
Pencegahan infeksi parasit ini dengan meniadakan ikan yang rentan
dan melarang import ikan dari daerah dimana penyakit tersebut berada
atau ikan yang telah terinfeksi, serta tidak menggunakan air yang telah
terkontaminasi. Hal ini agar parasit Myxobolus tidak menyebar secara luas
terhadap ikan yang ada di kolam. Untuk penangannannya dengan
beberapa cara yakni mengambil semua fish-fry yang sudah mempunyai
gejala, padat penebaran segera dikurangi dengan memindahkan ke kolam
lain, memberi pakan yang cukup dan tepat, bekas kolam yang pernah ada
serangan Myxobolus dikeringkan dan diberi kapur.
7
dalam hemoragik lesi kepala, kulit mengalami atau erosi dari warna kulit,
hasil tes menunjukkan tiga band yang 290 bp, 440 bp, dan 630 bp.
Pencegahan dan pengendalian distribusi KHV di Indonesia telah
ditempuh di kedua host dan non-tuan. Fakta bahwa ikan nila dapat
menjadi KHVD host (atau sebagai pembawa) dan yang ada belum ada
kejelasan tentang gejala klinis dan variasi genetik ikan nila KHV
terinfeksi mendesak bagi upaya untuk KHV manajemen penyakit. Dengan
demikian, penelitian ini akan melaporkan deteksi dan karakterisasi KHV
DNA di nila berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan molekul diikuti
dengan analisis urutan.
8
digunakan potongan jaringan otak ikan nila yang telah disusun dan
diwarnai dengan menggunakan HE pewarnaan.
Virus ini bersifat sangat ganas dan menular dengan cepat sehingga
sangat sulit dikontrol. Cara yang efektif untuk mengobati VNN belum
ditemukan hingga kini, maka penyakit ini merupakan permasalahan yang
serius pada budidaya marikultur. Namun demikian beberapa tindakan
pencegahan terhadap serangan VNN yang dapat dilakukan, antara lain
adalah dengan melakukan seleksi induk dan larva bebas VNN, disinfeksi
telur, mengurangi penanganan/ handling yang dapat menyebabkan stres,
mengurangi kepadatan larva/ benih, meningkatkan volume pergantian air
baru (pemeliharaan di bak), penerapan biosekuriti, pemberian feed aditif
(viatamin C, multivitamin, imunostimulan) dan vaksinasi VNN.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Patogen yang umumnya menyerang ikan budidaya, contohnya ikan
nila (Oreochromis niloticus) dan ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu
patogen jenis virus Viral Nervous Necrotic (VNN) dan Koi Herpesvirus
(KHV). Selain VNN dan KHV terdapat juga jenis patogen yang sering
menyerang ikan koi (Cyprinus carpio) yaitu patogen jenis parasit
Myxobolus sp.. Myxobolus adalah parasit berbahaya dan dapat
mengakibatkan kematian hingga 80%. Penyakit tersebut jika tidak diatasi
maka akan merugikan perekonomian perikanan dan penyebar luasan
penyakit di lingkungna perairan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Wahidi, B, R., Uun, Y., Mohamad, F., dan Sri, A. 2019. Pathognomonic features
and ultrastructural of Koi Herpesvirus infected Oreochromis niloticus.
Biodiversitas Journal of Biological Diversity. 20 (2): 497-503.
Yanuhar, U., Muhammad, M., Nur, S, J., Nico, R, C., Feri, S., dan Muhamad, S.
2019. The potential of Brachionus sp. for Koi fish (Cyprinus carpio)
cultivation infected by Myxobolus sp. AIP Conference Proceedings. 2120
(1): 080018.
Yanuhar, U., Nico, R, C., F, Setiawan., Muhammad, M., dan D, K, Wuragil. 2019.
The aquatic environmental quality of koi fish (Cyprinus carpio) pond
infected by Myxobolus sp. based on the biological status of the
phytoplankton. Journal of Physics: Conference Series. 1146 (1).
Yanuhar, U., Rahayu, D, T., Muhammad, M., dan Diana, A. 2017. The
identification of plankton, water quality, blood cell, and histology in culture
pond of tilapia Oreochromis niloticus which infected by viral nervous
necrosis (VNN). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.
137 (1): 012014.
11