Anda di halaman 1dari 42

PETUNJUK DAN LAPORAN

PRAKTIKUM BOTANI LAUT

Nama : ………………………………………

NIM : ……………………………………….

Program Studi /Kelas : ………………….

Departemen Ilmu Kelautan Program Studi Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Semarang
2020
PETUNJUK PRAKTIKUM
BOTANI LAUT
Semester Genap 2019/2020

Disusun oleh:
Dra. Nirwani Soenardjo MSi
Dra. Rini Pramesti MSi
Ir. Gunawan Widi Santoso MSc
Ir. Ita Riniatsih MSi
Ir. Hadi Endrawati DESU

Departemen Ilmu Kelautan Program Studi Ilmu


Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Semarang
2020
MANGROVE

TOPIK 1 : TEKNIK PENCANDRAAN MANGROVE

Nama : NIM : Ttd :

Pengantar Teori Praktikum


Mangrove adalah jenis tanaman yang komunitasnya tumbuh pada
wilayah masih dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasi mangrove
diartikan sebagai tanaman berbunga yang tumbuh didaerah pasang surut
dan banyak dijumpai di sepanjang estuari, delta dan laguna. Mangrove
tumbuh secara berkelompok membentuk tegakan yang padat, sistem
perakaran kompleks dengan kondisi tanah asam dan anaerob
(Tomlinson, 1994).
Habitat mangrove tumbuh memiliki karateristik lingkungan yang
berbeda-beda. Setiap jenis mangrove mempunyai kisaran parameter
lingkungan tersendiri dan masing-masing jenis mempunyai relung
(niche) yang khusus, sehingga menyebabkan terbentuknya berbagai
macam zonasi (Nybakken,1992).
Noor et al (1999) mencatat keragaman jenis mangrove di
Indonesia 202 jenis meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis palma, 19 jenis
pemanjat , 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit dan 1 jenis paku.
Selanjutnya dijelaskan dari 202 jenis tersebut 43 jenis (diantaranya 33
jenis pohon dan beberapa jenis perdu), ditemukan sebagai mangrove
sejati (true mangrove) sementara jenis lainnya ditemukan di sekitar
mangrove dan dikenal sebagai jenis mangrove ikutan (asociate).
Komposisi mangrove adalah jenis yang terdapat di kawasan
mangrove yang memiliki karakteristik yang berbeda. Seperti kadar garam
(salinitas) yang terkandung, pasang surut, tipe tanah dan curah hujan.
Menurut Nontji (1993) menyatakan faktor penting yang menentukan
komposisi vegetasi mangrove adalah jenis substrat dan genangan
pasang surut. Jenis mangrove yang dapat hidup pada kawasan yang
memiliki karakteristik yang berbeda ini karena adanya respon individu
berupa toleransi fisiologi terhadap faktor lingkungan yang ada.
Cara untuk mengetahui jenis-jenis mangrove maka perlu dilakukan
determinasi yang sekarang dikenal dengan pencandraan. Pencandraan
ini digunakan untuk menentukan taksonomi atau tatanama jenis tanaman
sampai spesies. Saat ini pencandraan dikenal dengan Identifikasi
morfologi dari suatu spesies tanaman. Konsep dasar dari Identifikasi
tanaman meliputi 2 kegiatan (Klasifikasi dan Tatanama) .
Identifikasi tumbuhan dapat dilakukan tetapi ada beberapa syarat
yang perlu diperhatikan. Specimen tumbuhan memiliki bagian tanaman
lengkap seperti daun,bunga, buah dan akar. Specimen ini yang akan
dikerjakan ada 2 macam :
1. Specimen tumbuhan yang akan diidentifikasikan belum dikenal
2. Specimen tumbuhan yang akan diidentifikasikan sudah dikenal.
Jika specimen tumbuhan yang akan diidentifikasi belum dikenal maka
langkah-langkah yang dilakukan :
a. Mempelajari tumbuhan itu dengan teliti. Semua sifat morfologi
(seperti posisi, bentuk, ukuran dan jumlah bagian-bagian daun,
bunga, buah dan lainnya) dianalisis sehingga ciri-ciri tumbuhan
yang akan dideterminasi dikuasai sepenuhnya.
b. Memperbandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi
dengan ciri-ciri tumbuhan yang lain dan sudah diketahui
identitasnya dengan menggunakan salah satu cara sebagai
berikut :
- Ingatan : ini dilakukan berdasarkan pengalaman atau ingatan kita
tentang tumbuhan yang pernah kita kenal sebelumnya
- Bantuan orang : dapat dilaksanakan dengan meminta bantuan
ahli-ahli botani sistematika atau siapa yang bisa memberi
pertolongan
- Specimen acuan : dilakukan dengan membandingkan secara
langsung dengan specimen acuan yang biasanya diberi etiket
bertuliskan namanya. Specimen tadi dapat berupa tumbuhan
hidup misalnya koleksi tumbuhan yang ditanam di kebun botani,
kebun raya. Tetapi koleksi specimen acuan yang biasa digunakan
dalam pecandraan adalah koleksi kering atau berupa herbarium.
- Pustaka : membandingkan dan memcocokkan ciri-ciri tumbuhan
yang akan dideterminasi itu dengan pencandraan serta gambar-
gambar yang ada dalam pustaka. Pecandraan yang bersifat teknik
itu dapat berasal dari hasil penelitian botani. Sistematika yang
disajikan dalam bentuk monografi, revisi, flora, buku-buku
pegangan, sistem lembaran identifikasi atau bentuk lain. Kunci
identifikasi/determinasi merupakan cara singkat untuk mengetahui
nama tumbuhan yang diidentifikasi.
- Komputer : saat sekarang dengan kemajuan teknologi dan
biometrika maka data-data yang ada dapat diprogram dan
disimpan, diolah dan memberikan keterangan-keterangan tentang
tumbuhan. Sehingga pendeterminasian tumbuhan dapat dilakukan
dengan bantuan komputer.
Jika tumbuhan sudah dikenal lebih mudah untuk melakukan
pecandraan yaitu dengan mencocokan ciri-ciri tumbuhan dengan buku
identifikasi.Kegiatan pencandraan tidak berhenti sampai ditemukan ciri-
ciri dari tumbuhan tersebut tapi dilanjutkan dengan proses
penamaan,penggolongan. Kegiatan ini dinamakan klasifikasi dimana
setiap individu tumbuhan diperlakukan termasuk dalam sejumlah taksa
yang jenjang tingkatannya berurutan dan tingkat jenis merupakan dasar
dari takson-takson tersebut Adapun tingkatan-tingkatan takson yang
utama dalam urutan :
Divisi ( Divisio ) :
Kelas ( Classis ) :
Bangsa ( Ordo) :
Suku ( Familia ) :
Marga ( Genus ) :
Jenis ( Species ) :

Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa mengetahui cara identifikasi mangrove secara morfologi
yaitu habitus mangrove (bentuk daun, buah, bunga , batang dan
akar)
2. Mahasiswa mengetahui jenis mangrove
3. Mahasiswa mengetahui komponen mangrove (major,minor dan
asosiasi)

Kompetensi :
1. Mahasiswa mampu membedakan jenis mangrove mayor, minor dan
asosiasi berdasarkan karakteristik morfologinya
2. Mahasiswa mampu menggambar morfologi mangrove dengan benar
3. Mahasiswa mampu membuat klasifikasi mangrove

Latihan : Identifikasi Mangrove Mayor, Minor dan Asosiasi


Alat dan Bahan :
1. Specimen mangrove (bunga,buah, daun dan akar) segar
2. Bak lilin / nampan plastik
3. Kantong plastik
4. Kertas label
5. Jangka sorong
6. Pisau
7. Tissu
8. Alat tulis
9. Pustaka yang mendukung
Cara kerja
1. Pengamatan morfologi secara utuh dilakukan di lokasi praktikum
(alam). Tahap I adalah : Amatilah bentuk dari morfologi mangrove
terutama tipe perakarannya (cara yang mudah untuk mengetahui
jenis mangrove).
tahap II amatilah batang (warna kulit batang, permukaan kulit
batang).
Tahap III buatlah dokumentasi secara utuh struktur mangrove.
2. Ambil bagian dari tumbuhan mangrove (specimen) lengkap yaitu
terdiri dari daun, bunga dan buah dengan menggunakan pisau.
Lalu buat dokumentasinya.
3. Specimen disimpan dalam kantong plastik dan usahakan tidak
rusak. Tujuan dari (no. 2 dan 3) adalah untuk melakukan
pencandraan / identifikasi yang dilakukan di laboratorium Biologi
Laut.
4. Specimen yang disimpan dalam kantong plastik kemudian dibawa
ke laboratorium untuk dilakukan pencandraan/ identifikasi.
Lakukan identifikasi dari habitus mangrove yaitu daun (bentuk
daun, tepi daun, permukaan atas daun, permukaan bawah daun,
ujung daun, pangkal daun, warna daun, letak daun, ukuran daun) ;
bunga (formasi bunga, letak bunga ,jumlah kelopak bunga,
jumlah mahkota bunga, warna bunga) ; buah (bentuk buah, warna
buah, ukuran buah)
5. Setelah selesai lakukan determinasi mangrove mayor, minor dan
asosiasi dengan menggunakan buku Identifikasi dari Keng,
Tomlinson
6. Buatlah Klasifikasi Mangrove Mayor ,Minor dan Asosiasi sebagai
berikut:
Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :

Pustaka
Keng H. 1978. Orders and Families of Malayan Seed
Plants. Singapore University Press
Marbbeley D.J., C.M. Pannell and A.M. Sing. 1995. Flora Malesiana,
series 1. Spermatophyta.
Kittamura S, Chairil Anwar, Amalyos Chaniago and Shigeyuki Baba.
1999. Handbook of Mangroves in Indonesia. JICA
Tomlinson.P.B. 1994.The Botany of Mangroves.Cambridge University
Press
LEMBAR KERJA.
Acara ke 1 : IDENTIFIKASI MANGROVE MAYOR
Hasil Pengamatan :
1. Mangrove Rhizophora …………..

Keterangan
1.
2.
3.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove………………………………………

Keterangan
1.
Keterangan 2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan Keterangan
1.
2.

Gambar 3. Buah/Propagul………………
Karakteristik dari buah/propagul ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
2. Mangrove Rhizophora………

Keterangan
1.
2.
3.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove………………………………………

Keterangan
Keterangan Keterangan
1.
2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan
Keterangan 1.
1 2.

Gambar 3. Propagul………………….
Karakteristik dari propagul ini…………………

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
3. Mangrove Bruguiera…..

Keterangan :
1.
2.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove…………………………………

Keterangan
: 1.

2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
1………………………
Keterangan
2…………………….. 1.
2.

Gambar 3. Propagul
Karakteristik dari propagul ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
4. Mangrove Avicennia…………..

Keterangan :
1.
2. .
3.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove…………………………………

Keterangan : Keterangan
1.
2.

Gambar 2. Bunga …………….


Karakteristik dari bunga……
Keterangan Keterangan :
1……………………… 1.
2…………………….. 2.

Gambar 3. Buah/Propagul
Karakteristik dari buah/propagul ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
Pembahasan :
1. Jelaskan karakteristik dari masing-masing spesies
2. Jelaskan adaptasi dari masing-masing spesies
3. Jelaskan fungsi mangrove secara umum
Kesimpulan :

Pustaka :

Nilai :

Asisten :

Tanda Tangan :

Group :

Tanggal :
Acara Ke 2:IDENTIFIKASI MANGROVE MINOR
Hasil Pengamatan
1. Mangrove …………..

Keterangan :
1.
2.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove……………………………

Keterangan :
1.
2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan :
1.
2.

Gambar 3. Buah/Propagul
Karakteristik dari buah/propagul ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
2. Mangrove ………….…..

Keterangan :
1.
2.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove………………………………………

Keterangan :
1.
2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan :
1.
2.

Gambar 3. Buah/Propagul
Karakteristik dari buah/propagul ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
3.Mangrove ………….…..

Keterangan:
1.
2.

2………………….

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove………………………………………

Keterangan : Keterangan :
1.
2……………………… 2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan
1.
2.

Gambar 3. Buah/Propagul
Karakteristik dari buah/propagul ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
Pembahasan :
1. Jelaskan habitat dari mangrove minor secara umum
2. Jelaskan perbedaan antara mangrove mayor dan minor
3. Jelaskan fungsi dari mangrove minor
Simpulan dan saran :

Pustaka :

Nilai praktikum :

Nama Asisten :

Tanda Tangan :

Group :

Tanggal :
Acara Ke 3: IDENTIFIKASI MANGROVE ASOSIASI
Hasil Pengamatan
1. Mangrove …………..

Keterangan :
1.
2.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove…………………………………

Keterangan:
1.
2.
2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan :
1.
2.

Gambar 3. Buah
Karakteristik dari buah ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
2. Mangrove ………….…..

Keterangan :
1.
2.

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove………………………………………

Keterangan :
1.
2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan :
1.
2.

Gambar 3. Buah
Karakteristik dari buah ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
3. Mangrove ………….…..

Keterangan :
1.
2.

2………………….

Gambar 1. Daun …………………………


Identifikasi Morfometri daun mangrove………………………………………

Keterangan :
1.
2.

Gambar 2. Bunga
Karakteristik dari bunga……
Keterangan :
1.
2.

Gambar 3. Buah
Karakteristik dari buah ………………..

Klasifikasi :

Divisi :
Klas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
Pembahasan :
1. Jelaskan mengapa mangrove asosiasi pada kondisi tertentu disebut
vegetasi pantai
2. Jelaskan fungsi dari mangrove asosiasi
Simpulan dan saran :

Pustaka :

Nilai praktikum :

Nama Asisten :

Tanda Tangan :

Group :

Tanggal :
TOPIK 2 : TEKNIK HERBARIUM

Nama : NIM : Ttd :

Pengantar Teori :
Pengamatan vegetasi di habitat mangrove relatif lebih mudah
karena terbatasnya jenis serta sifat perbungaan yang tidak terlalu
musiman. Kondisi ini memudahkan identifikasi jenis pohon karena setiap
saat ditemukan pohon yang memiliki bunga atau buah.
Berdasarkan beberapa penelitian pada saat pengamatan
mangrove membutuhkan waktu serta konsentrasi yang lebih. Hal ini
disebabkan sebagian besar bentuk pohonnya memiliki kseamaan
sehingga pengamatan harus difokuskan pada perbedaan kulit kayu , tipe
akar, buah dan bunga . jika waktu pengamatan tidak memungkinkan
maka perlu dibuat koleksi tumbuhan yaitu n dengan mengambil specimen
buah, bunga dan daun dari pohon yang akan didentifikasi.
Specimen yang sudah diambil sebaiknya disimpan ditempat yang
kering agar tidak mudah rusak. Sebelum dibawa kelaboratorium
specimen diberi catatan : lokasi , tanggal ,habitat dan tipe perakaran.
Specimen yang akan dijadikan bahan herbarium kering dapat membantu
dalam identifikasi tumbuhan yang belum atau sudah dikenal nama
spesiesnya. Manfaat dari herbarium adalah agar bentuk morfologi dari
specimen tumbuhan tetap walau warna berubah.

Tujuan Paktikum
1. Mahasiswa mengetahui cara membuat herbarium kering dan
basah
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara agar specimen tumbuhan
mempunyai bentuk yang tetap

Kompetensi
1. Mahasiswa trampil membuat herbarium kering dan basah
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pembuatan herbarium
kering

Latihan : Pembuatan Herbarium Kering


Alat dan bahan
1. Specimen mangrove mayor, minor, asosiasi
2. Alkohol 70 %
3. Kertas koran / kertas penghisap
4. Bambu
5. Tali rafia
6. Pisau / gunting
7. Selotip / double tip

Cara kerja :
1. Specimen mangrove diusahakan lengkap (ada bunga, buah dan
daun)
2. Kemudian specimen diletakkan di atas lembaran koran
3. Specimen diatur agar tidak ada habitus/bagian specimen terlipat
agar tidak mudah lepas diisolasi bagian batang/tangkai daun
4. Setelah itu ditutup lagi dengan koran
5. Kemudian koran yang sudah ada specimennya dijepit
menggunakan bambu agar tidak lepas diikat dengan
menggunakan tali rafia.
6. Specimen dijemur agar specimen kering
LEMBAR KERJA :
Acara 4. Herbarium Kering Mangrove
Hasil Pengamatan
Pembahasan
Simpulan dan Saran

Pustaka

Noor. Y.R., M.Khazali dan I.N.N. Suryadiputra. Panduan Pengenalan


Mangrove di Indonesia. Ditjen PKA

Widjaja. E.A and Johanis P.Mogea. 2002. Management Policy of The


Herbarium Bogoriense. Herbarium Bogoriense Botany Division
Research Centre for Biology. Institute of Sciences Bogor

Nilai Praktikum :

Nama Asisten :

Tanda Tangan :

Group :

Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai