Oleh:
Kelompok: 6
Alfia Nikmah (1518011045)
Sukma Nugroho (1518011141)
Nisrina Aulia (1518011005)
Efry Theresia (1518011182)
Edmundo Caesario (1518011100)
F Dea Chika (1518011155)
Nadia Afifah (1518011078)
Shafa Inayatullah (1518011123)
Ghalib Abdul N (1518011097)
Sonia Anggraini (1518011020)
Pembimbing:
dr. Oktafany, S.Ked., M.Pd.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
i
Penyusun : Kelompok 6
Menyetujui
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Kegiatan Plant Survey PTPN VII Bekri dengan judul Bahaya Potensial Ergonomi
Proses Pengolahan Kelapa Sawit . Selanjutnya, Laporan ini disusun dalam rangka
S.Ked., M.Pd.Ked. sebagai dosen pembimbing kami ucapkan terima kasih atas
segala pengarahannya sehingga laporan ini dapat kami susun dengan baik. Tak
Agromedicine 2018, yang telah mengamanahkan tugas Plant Survey ini kepada
kami.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi
isi, bahasa, media, pembahasan dan sebagainya. Oleh karena itu, kami mohon
maaf atas segala kekurangan tersebut, hal ini disebabkan karena masih terbatasnya
pengetahuan, wawasan, dan keterampilan kami. Selain itu, kritik dan saran dari
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan berupa
2018
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. iv
LAMPIRAN...................................................................................................................... 33
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
negara maju dan berkembang juga sudah mulai meningkatkan kualitas dari
Februari 2014, atau naik 5,2 juta dibandingkan Agustus 2013. Sedangkan
dan jumlah orang yang bekerja pada Februari 2014 mencapai 118,2 juta.
Dalam rangka menjadikan tenaga kerja menjadi sumber daya manusia yang
sehat dan produktif, kesehatan kerja dapat diartikan sebagai ilmu kesehatan
promotif dan preventif. Sebagai salah satu dari dua pilar keselamatan dan
2
kesehatan kerja (K3), maka kesehatan kerja merupakan satu dari dua
kesehatan kerja mempuyai peran yang cukup berarti dalam upaya kesehatan
pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160
yang terdapat di tempat kerja dapat berupa faktor manusia atau dikenal
dengan istilah tindakan tidak aman (unsafe actions) dari tenaga kerja
maupun faktor lingkungan atau dikenal dengan kondisi tidak aman (unsafe
condition). Unsafe acts atau tindakan tidak aman adalah tindakan manusia
mesin, peralatan, bahan, lingkungan dan tempat kerja, proses kerja, sifat
mencakup dari posisi kerja yang salah seperti bekerja dalam keadaan mem
dengan desain sistem kerja yang aman dan efisien, peralatan, dan
lingkungan kerja. postur leher dan punggung yang terlalu membungkuk atau
(MSDSs) atau gangguan sendi pada otot-otot leher dan punggung terutama
terutama pada proses pengolahan kelapa sawit PTPN 7 Bekri sehingga dapat
1.2. Tujuan
VII.
4
1.3. Manfaat
BAB II
HASIL KEGIATAN
2.1.1. Sejarah
oleh Bangsa Belanda pada tahun 1916. Pada peringatan hari Super
Hand Press.
Lampung.
Jalan Teuku Umar Tromol Pos No. 74, Tanjung Karang, Bandar
Lampung.
No. 40, tanggal 11 Maret 1996 dan sesuai dengan Surat Edaran
A. Visi
B. Misi
lingkungan.
ekspor.
8
perusahaan.
Kebun Karet Way Lima (WALI). Unit Pabrik Karet Pematang Kiwah
(PEWA), Unit Bekri (BEKI), Unit Kebun Kelapa Sawit Padang Ratu
(CPO/ Crude Palm Oil), inti sawit, minyak inti sawit (PKO/ Palm
2.1.5. Sekretariat
1. Pelayan organisasi
10
Pada PTPN VII Unit Bekri sektor Proses Pengolahan Kelapa Sawit
hanya sebagian kecil saja yang memakai, yang sering digunakan pada
sistem shift dalam waktu 12 jam kerja untuk 35 orang, total pekerja
Gambar 1:
loading gram
Boiling/ Press
Pemurnian
Tahap loading gram adalah proses pemasukan bahan baku dari truk
Proses ini dapat memasukkan 30 ton pbs/ jam yang dilakukan oleh 7
pemanas oleh 1 pekerja setiap shift kerja dengan posisi duduk dalam
waktu cukup lama dan tidak tegak. Proses ketiga adalah adalah
pengaitan rantai penarik pada gerbong yang sudah berisi 2,5 ton
kelapa sawit ke bagian mesin. Pekerja pada bagian ini cukup berat
lain:
Gambar 6.
berulang kali pada jarak waktu yang cukup singkat antara satu
dengan lainnya.
Tuntutan kerja dan jam kerja yang lama (12 jam/ hari), sangat
1. Diagnosis klinis
ergonomis.
4. Besarnya pajanan
belakang terjadi.
5. Faktor individu
BAB III
PEMBAHASAN
pada pekerja pengolahan inti sawit PTPN 7 adalah Teori Kesehatan dan
adalah perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
(2008) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai
berikut:
gizi pegawai.
mendukung, yaitu:
7. Kontes keselamatan
8. Melaksanakan peraturan
adalah posisi tubuh yang statis dan membungkuk pada pekerja proses
perebusan dan operator mesin crane, gerakan repetitif dan membungkuk serta
jangkauan yang terlalu luas pada pekerja pengait gerbong, gerakan menarik
pekerja duduk dengan posisi membungkuk yang tidak sesuai dengan prinsip
ergonomis yaitu duduk dengan tegak, pandangan lurus kedepan dan kaki
(a) (b)
Sama halnya dengan posisi duduk pada pekerja operator mesin pada proes
pada Gambar 8.
24
(a) (b)
Gambar 8. Perbandingan Posisi Duduk Operator Mesin Hosting Crane
(a) Posisi Tidak Ergonomis (b) Posisi Ergonomis (Porter M, 2017)
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 9. Perbandingan Posisi Kerja Pengait Gerbong dan Penarik
Tali
25
(a) Posisi Pengait Gerbong Tidak Ergonomis (b) Posisi Penarik Tali
Tidak Ergonomis (c) Posisi Pengait Gerbong Ergonomis (d) Posisi
Penarik Tali Ergonomis (Workers Compensation Board of B.C, 2015)
Pada pekerja pengangkat bonggol, terdapat aspek ergonomi yang tidak sesuai
yaitu cara mengangkat beban yang tidak sesuai. Pekerja mengangkat beban
apakah dalam keadaan lurus atau tidak sebagaimana dalam Gambar 10 yang
(a) (b)
Gambar 10. Perbandingan Posisi Mengangkat Beban
(a) Cara Mengangkat Beban yang Salah (b) Cara Mengangkat Beban
yang Benar (David M, 2018)
Menurut Anies (2005), sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh
kekuatan. Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit
membungkuk. Namun dari sudut tulang lebih baik tegak, agar punggung tidak
bungkuk dan otot perut tidak lemas. Untuk itu, dianjurkan memiliki sikap
ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat, sehingga tidak mudah lelah
(Anies, 2005).
memerlukan frekuensi optimal, yaitu 60x per menit. Beban tambahan akibat
tercapai, apabila bilangan nadi kerja menjadi 30 per menit di atas bilangan
nadi istirahat. Sementara nadi kerja tersebut tidak terus menanjak dan
sehabis bekerja pulih kembali pada nadi istirahat setelah kurang lebih15
menit. Kemampuan seseorang bekerja sehari adalah 8-10 jam. Lebih dari itu
Menurut Anies (2005) yang dikutip oleh Sinambela (2006) ada beberapa hal
pekerjaan, yaitu :
2. Semua sikap tubuh yang tidak alami harus dihindarkan. Seandainya hal
diperkecil.
otot yang sedang tidak dipakai untuk bekerja dan tidak menimbulkan
mengganggu aktivitas.
keluar dari telapak tangan paling berekuatan kalau diawali oleh telapak yang
kalau diawali dengan posisi menekuk penuh; tekukan siku (dengan tangan
terbuka) paling kuat pada sudut 900 (efek ungkit), jika sedang duduk dan
mendorong dengan tangan kekuatan bisa paling besar pada sikuyang 150-
sandaran punggung.
3.2. Rekomendasi
Sawit (PPKS) terdapat bahaya potensial berupa waktu kerja yang lama
dengan posisi tubuh yang membungkuk dan belum adanya sanksi yang
keselamatan kerja (K3). Hal tersebut menjadi fokus penting dalam perbaikan
pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit adalah perbaikan sikap kerja yang
terdiri dari:
1. Posisi Kerja, terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk
dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu
saja.
2) Mula-mula lutut harus bengkok dan tubuh harus berada pada sikap
dihindarkan.
30
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan plant survey pada tanggal 15 Oktober 2018 berlokasi di
dan psikososial.
waktu kerja dan posisi tubuh yang tidak berubah dalam waktu yang
dan pengadaan alat pelindung diri (APD) sudah dilakukan oleh PT.
3.2. Saran
kondisi pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2010. Profil PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Bekri.
Lampung Tengah. Diakses Pada Tanggal 24 Oktober 2018, Dari
Http://Ptpn7.Com
Workers Compensation Board of B.C. 2015. Manual Handling. Work Safe BC.
Wulandari A. 2015. Gambaran Potensi Bahaya Lingkungan Kerja di CV. Batik
Tulis Pusaka Beruang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Semarang:
Unnes. [Skripsi].
34
LAMPIRAN
23
Posisi
duduk
statis
operator
mesisn
Limbah Kelapa Sawit yang digunakan sebagai Bahan Bakar untuk mendapatkan
Tekanan Uap
27