Anda di halaman 1dari 7

PENYAKIT KULIT BERLEPUH (DERMATOSIS a.

Pemfigoid sikatrisial
VESIKULOBULOSA KRONIK) • Definisi : penyakit kronik yg ditandai o/ adanya bula
1. Pemfigus: vulgaris, eritematosus, foliaseus, vegetans yg menjadi sikatriks di mukosa mulut (90%),
2. Pemfigoid bulosa konjungtiva (66%) dan kulit (10-30%)
3. Dermatitis herpetiformis • IgG
4. Chronic Bullous Disease of Childhood • DD ; pemfigus vulgaris, liken planus oral, penyakit
5. Pemfigoid sikatrisial Behcet dan gingivitis deskuamativa
6. Herpes gestationes • Pengobatan : kortikosteroid sistemik
7. Epidermolisis bulosa
3) DERMATITIS HERPETIFORMIS (MORBUS DUHRING)
1) PEMFIGUS  Definisi : penyakit kronik residif, vesikel, eritema,
Definisi : kumpulan penyakit berbula kronik, berdinding berkelompok dan simetrik
kendur, intraepidermal, tanda Nikolsky (+), akantolisis, IgG  Etiologi belum jelas (kemungkinan gluten/ yodium di
a. Pemfigus vulgaris : jejunum dan ileum)
• Paling sering dijumpai  KU baik, sangat gatal; predileksi di punggung, sakrum,
• Etiologi autoimunitas bokong, ekstensor lengan atas, sekitar siku dan lutut
• KU buruk →kematian  Hipereosinofilia, IgA granular
• Predileksi : selaput lendir/ mukosa  DD : pemfigus vulgaris, bulosa, chronic bullous
• DD : dermatitis herpetiformis, pemfigoid bulosa  Pengobatan dermatitis herpetiformis
• Pengobatan : • DDS = diaminodifenilsulfon/ Dapson
− Kortikosteroid : prednison, deksametason • Sulfapiridin
− Sitostatik : siklofosfamid (pred= 100 mg/hr); • Diet bebas gluten
azatioprin, metrotreksat (pred = 40 mg/hr)  Prognosis : kronik residif
b. Pemfigus eritematosus
• KU baik, dpt menyerang mukosa 6) HERPES GESTATIONES
• Bercak eritema tegas, skuama dan krusta  Dermatosis yg timbul pada masa kehamilan, biasanya
• DD : dermatitis herpetiformis, pemfigoid bulosa, menghilang setelah partus
lupus eritematosus, dermatitis seboroika  Etiologi belum diketahui (Ag→IgG)
• Pengobatan : kortikosteroid  Gejala : prodromal, papulo-vesikel yg sangat gatal dan
• Prognosis lebih baik dibandingkan pemfigus vulgaris berkelompok, eritema, edema dan bula tegang
c. Pemfigus foliaseus  Timbul pada trimester kedua (bulan ke 5 atau 6)
• Kronik, remisi temporer  Predileksi di abdomen, ekstremitas, seluruh tubuh,
tidak simetrik
• Gejala : eritema yg menyeluruh
• DD : eritroderma
• Pengobatan : kortikosteroid
d. Pemfigus vegetans
• Tipe Neumann : bula → proliferatif papilomatosa,
predileksi di muka, aksila, genitalia eksterna
• Tipe Hallopeau : kronik, dpt seperti pemfigus vulgaris
dan fatal, pustul-pustul, predileksi di aksila,
perineum, dalam mulut (granulomatosis)
• Pengobatan seperti pemfigus vulgaris
• Prognosis tipe Hallopeau lebih baik

2) PEMFIGOID BULOSA
Definisi : penyakit kronik yg ditandai o/ bula berdinding
tegang, sering eritema
Etiologi belum jelas, diduga autoimun
Gejala : bula berdinding tegang, eritema
Predileksi di ketiak, lengan bagian fleksor dan lipat paha
DD : pemfigus, dermatitis herpetiformis
Pengobatan : kortikosteroid, sitostatik, DDS =
diaminodifenilsulfon
DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA 2) PARAPSORIASIS
1. Psoriasis  Hampir = psoriasis, perbedaannya pada skuama,
2. Parapsoriasis fenomen dan histopatologik
3. Pitiriasis rosea  DD : Pitiriasis rosea, Psoriasis
4. Dermatitis seboroik  Pengobatan hampir = psoriasis
5. Eritroderma  Dibagi menjadi 3 :
6. Dermatofitosis  Parapsoriasis gutata
7. Lupus eritematosus  Parapsoriasis variegata
 Parapsoriasis en plaque → mikosis fungoides
1) PSORIASIS
 Penyakit kulit : 3) PITIRIASIS ROSEA
• Etiologi tidak diketahui  Penyakit kulit :
• Bersifat kronik residif  Etiologi belum diketahui
• Bercak eritema berbatas tegas  Lesi inisial (eritema & skuama halus)
• Skuama kasar, berlapis dan transparan  Disusul lesi-lesi lebih kecil di badan (sejajar dgn kosta),
• Fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner proksimal lengan atas, paha atas (sesuai lipatan kulit)
(isomorfik)  Sembuh sendiri dalam 3 – 8 minggu
• Predileksi : kulit kepala, perbatasan dg muka,  Anak → urtika, vesikel dan papul
ekstremitas (siku & lutut), lumbosakral  DD : Tinea korporis
 Variasi bentuk klinis psoriasis
• Psoriasis inversus (fleksural) 4) DERMATITIS SEBOROIK
• Psoriasis eksudativa  Definisi : peradangan kulit pada daerah yg banyak
kelenjar sebasea
• Psoriasis seboroik (seboriasis)
 Penyebab : diduga aktifitas kelenjar sebasea ↑
• Eritroderma psoriatik
 Status seboroik (seborrhoeic state)
• Psoriasis pustulosa
 Faktor kelelahan, stress emosional atau infeksi
− Tipe Barber (terlokalisasi)
 Pitiriasis sika + pitiriasis steatoides
− Tipe Zumbusch (generalisata)
 DD : psoriasis, kandidosis, otomikosis, otitis eksterna
 HISTOPATOLOGI
 Predileksi : kulit kepala, liang telinga luar, alis mata,
• Hiperkeratosis
hidung, ketiak, dada dan anogenital
• Parakeratosis
• Akantosis
• Abses Munro
• Papilomatosis
• Vasodilatasi
 DD
• Dermatofitosis
• Sifilis stadium II (sifilis psoriasiformis)
• Dermatitis seboroik
 PENGOBATAN PSORIASIS
SISTEMIK TOPIKAL
Kortikosteroid Preparat ter (fosil, kayu,
batubara)
Sitostatik (Mtx = Kortikosteroid
Metrotrexat)
Levodopa Ditranol (antralin)
DDS= Diamino Difenil Pengobatan dgn
Sulfon penyinaran (PUVA =
Psoralen Ultra Violet
Agent)
Etretinat (tegison, tigason)
Siklosporin
TUMOR KULIT 2) TUMOR PRAKANKER
1. Tumor jinak  Nama lain : Ca in situ
2. Tumor prakanker  Gambaran klinis seperti tumor jinak kulit
3. Tumor ganas  Perlu pemeriksaan histopatologis u/ membedakan
Macam tumor prakanker
1) TUMOR JINAK KULIT 1. Penyakit Paget 6. Keratosis kimia
 Gambaran klinis : 2. Penyakit Bowen 7. Eritoplasia Queyrat
▪ Tumbuh lambat 3. Leukoplakia 8. Liken sklerosis et atrofikus
▪ Dpt soliter atau multipel 4. Lentigo maligna 9. “Large condyloma acuminata”
▪ Dpt digerakkan dari dasar (pada umumnya) 5. Keratosis aktinik
▪ Terjadi di kulit atau mukosa
▪ Etiologi dpt faktor genetik a. Keratosis solar (keratosis aktinik)
Macam tumor jinak o Etiologi : Sinar Ultra Violet
1. Trikoepitelioma 8. Kornu kutaneus o Gambaran klinis : Pd usia lanjut/ menengah,
2. Hemangioma 9. Keloid mengenai punggung tangan, dahi, kulit kepala,
3. Dermatofibroma 10. Siringoma pelipis, hidung, pipi dan telinga. Krusta kasar yg
4. Kista epidermal 11. Keratosis seboroika melekat pd dasar eritematosa
5. Kista dermoid 12. Nevus pigmentosus o Penatalaksanaan : Kuret dan asam trikloroasetat.
6. Milia 13. Nevus verukosus Krioterapi. Krim 5-Fluourasil u/ lesi multipel
7. Lipoma 14. Neurofibromatosis multipel
b. Penyakit Bowen
a. Kutil seboroika (papiloma sel basal) o Etiologi : Sinar Ultra Violet/ Arsen
o Etiologi : Sering ada faktor keturunan o Gambaran klinis : Pd permukaan kulit atau mukosa
o Gambaran klinis : Pada wanita & pria, biasanya pd sbg bercak2 asimptomatik, eritematosa,
tubuh. Khas berwarna kuning kecoklatan/ hitam, sirkumskripta dan skuama. Ulserasi memungkinkan
berminyak dan permukaannya kasar. pertumbuhan invasif
o Penatalaksanaan : Kuretase & Krioterapi o Penatalaksanaan : Eksisi, Krioterapi, 5-Fluourasil
o Diagnosis banding : melanoma ganas, Ca sel basal
berpigmentasi c. Keratoakantoma
o Gambaran klinis : Pd usia pertengahan sampai lanjut.
b. Tag kulit (polip fibroepitelial) Pd muka atau punggung tangan. Papula berwarna
o Etiologi : faktor keturunan, kegemukan, kehamilan spt daging yg membesar dg cepat dlm 8-10 mg dg
o Gambaran klinis : multipel, lunak, bulat, bertangkai pusat berbtk kawah-berisi keratin
dg dasar sempit. Secara khas timbul pada leher, o Penatalaksanaan : Eksisi
ketiak, selangkangan
o Penatalaksanaan : “digunting” dan kauterisasi.
Diatermi

c. Lentigo solar(“senil” / lentigo aktinik)


o Etiologi : Sinar matahari
o Gambaran klinis : Makula coklat-sering multipel tdp
pd kulit putih-pd bag kulit yg banyak kena sinar
o Penatalaksanaan : Tidak ada, kosmetika, Krioterapi,
pelindung sinar matahari.
o Diagnosis banding : lentigo maligna

d. Bercak Campbell de Morgan (angioma cherry;


hemangioma)
o Gambaran klinis : biasanya faktor keturunan, di
punggung pd usia lanjut atau berusia pertengahan.
Bercak kecil, merah terang, multipel
3) TUMOR GANAS KULIT
 Tumbuh cepat
 Invasif dan metastasis
 Terdiri dari beberapa stadium
 Tidak dpt digerakkan dari dasar
 Sangat mengganggu
Macam tumor ganas
1. Karsinoma sel skuamosa 6. Angiosarkoma
2. Karsinoma sel basal 7. Schwanoma maligna
3. Melanoma maligna 8. Leiomiosarkoma
4. Fibrosarkoma 9. Mikosis fungoides
5. Liposarkoma 10. Karsinoma kelenjar
keringat, lemak

a. Karsinoma sel basal


o Etiologi : Sinar matahari/ arsen/radioterapi
o Gambaran klinis : Pd usia menengah/ lanjut,
biasanya di kepala & leher. Mulanya adl suatu
papula yg meninggi, menyerupai mutiara/ translusen
disertai teleangiektasi, ulserasi di pusat & tepi
menggulung. Mgk berpigmen, multifokal atau
sklerotik
o Karsinoma yg fibrosis dpt merusak jaringan di
bawahnya.
o Penatalaksanaan : Eksisi, Radioterapi, Kuret &
kauter. Kdg2 karsinoma sel basal yg multifokal
ditanggulangi dg krioterapi

b. Karsinoma sel skuamosa


o Etiologi : Sinar matahari, karsinogen pabrik dan ulkus
lama
o Gambaran klinis : bisa timbul dari keratosis solar,
peny. Bowen, leukloplakia. Mulai sbg nodul di atas
dsr yg berindurasi, sewaktu membesar mjd ulkus,
biasanya pd punggung tgn & muka, terutama bibir
bawah & telinga
o Penatalaksanaan : Eksisi
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)  Pemeriksaan Pembantu :
1. Penyakit kelamin 7. Tinea inguinalis • Menentukan Triponema pallidum : Mikroskop
2. Herpes genitalis 8. Hepatitis medan gelap
3. Uretritis non spesifik (UNS) 9. Kandidosis • S. T. S (Serologic Test for Syphilis) :
4. Trikomoniasis 10. Moluskum kontangiosum − Non triponema : VDRL utk diagnosis dan follow
5. Kondiloma akuminata 11. Pedikulosis pubis up
6. Skabies 12. AIDS − Triponema : TPHA utk diagnosis
 Pengobatan :
1) PENYAKIT KELAMIN • Prinsip pengobatan : kadar obat harus lama
Macam-macam penyakit kelamin : bertahan di dalam darah
a. Sifilis • Drug of choice : penisilin natur
b. Gonore
c. Ulkus Mole B. GONORE/ KENCING NANAH/ VIETNAM ROSE
d. Limfogranuloma Venereum  Etiologi Neisseria gonorrhoeae (PPNG); MI: 1-5 hari.
e. Granuloma Inguinale  Predileksi : alat genital termasuk vagina bagian dalam
dan serviks.
A. SIFILIS/ LUES/ RAJA SINGA  Komplikasi pada wanita : salpingitis total → sterilitas,
 Definisi : penyakit kelamin yg disebabkan o/ Triponema
partial → kehamilan ektopik
pallidum, dpt secara kongenital (dpt menembus barier
 Komplikasi pada pria : Cystitis → peritonitis,
plasenta)
epydidimitis → sterilitas
 Diagnosis ditegakkan dgn anamnesis, pemeriksaan klinik
 Diagnosis Gonore
dan pemeriksaan pembantu.
o Bantu diagnosis : sekret/ duh diletakkan di media
 Penyakit sifilis secara garis besar dibagi menjadi:
transport medium Stuart → Thayer martin atau
• Sifilis akuisita
medium Transgrow
• Sifilis kongenital
o Test yodometrik dan sidometrik → PPNG
 Secara klinis, Sifilis akuisita dpt dibagi menjadi :
o TERAPI : Penisilin sintetik/ natur + probenesid
• Stadium I
o Test of cure :
• Stadium II dini − 2 gelas Thompson (pria)
− Stadium laten dini ( < 2 thn) − Sekret + pewarnaan + biakan (wanita)
− Stadium laten lanjut ( > 2 thn )
• Stadium III lanjut C. ULKUS MOLE
• Kardiovaskuler dan neurolues  Etiologi : Haemophillus ducrey (MI 3-5hr )
(dulu disebut stadium IV)  Gejala : Makula kemerahan → papula → pustula →
 Gejala klinis sifilis :
pustula → ulkus (chancroid)
• Stadium I : Afek primer (ulkus durum) di mukosa/
 Ulkus kecil (transient c)+ besar (giant c)
kulit genital atau ekstra genital + bubo
 Ulkus : Indurasi (-), lunak, dasar kotor penuh jaringan
• Stadium II : Makula eritema/ papula/ psoriasis/ rupia
nekrotik, dinding menggaung dan nyeri tekan (+)
• Stadium III : Gumma → organ dalam  Pembesaran kelenjar limfe regional
• Stadium IV :  Diagnosis Ulkus Mole
o Tabes dorsalis (sumsum tulang belakang) o Lokasi ulkus : sulkus koronarius, preputium sebelah
o Dementia paraalitika (susunan saraf pusat) dalam dan frenulum (pria); labium, vulva, urethra,
 Sifilis kongenital dibagi menjadi : klitoris dan serviks (wanita)
• Sifilis kongenital dini/ prekoks : pemfigus sifilitikus, o Komplikasi : Bubo, superinfeksi, ulkus mikstum.
periostitis, hepatosplenomegali, + 6-8 bulan, timbul o DD : Ulkus durum, herpes genitalis, Skabies, LV
beberapa minggu sampai beberapa bulan o Bantu diagnosis : sediaan langsung, medium khusus
• Sifilis kongenital lanjut/ tarda : timbul setelah 2 dan cara autoinokulasi
tahun, terdpt Trias Hutchinson : Tuli, Keratitis
parenkimatosa, Gigi berbentuk pahat
 Komplikasi :
• Gumma di organ-organ dalam : jantung, ginjal, hepar
dan pembuluh darah
• Sumsum tulang belakang + susunan saraf
D. LIMFOGRANULOMA VENEREUM (LV) 3) URETRITIS
 Etiologi Chlamidia trachomatis L-I, L-II, L-III (MI 4-35 hari, GO NON GO
biasa < 1 minggu)
 Gejala manifestasi dini :
o Lesi primer Non Spesifik Spesifik
o Sindrom inguinal : bubo limfadenitis, sign of the UNS TRIKOMONIASIS IGNS
groove, etage bubonum. KANDIDOSIS
o Pada wanita : pembesaran kelenjar limfe rektum → A. URETRITIS NON SPESIFIK (UNS)
sakit waktu defekasi.  PMS yg sulit diobati
 Diagnosis LV  Di Indonesia, frekuensi UNS ~ Gonore
o Manifestasi lanjut : estromen (elefantiasis genital)  Disebut juga penyakit Cinderella
dan sindroma anorektal (proktitis, koliproktitis,  Etiologi belum diketahui pasti, diduga karena infeksi
fistula vesikorekti, fistula vaginorekti, striktur rekti) kuman Chlamydia trachomatis (Ct) dan Mycoplasma
o DD : Ulkus mole, herpes genitalis, ulkus durum.  Masa inkubasi 2 – 5 minggu
o Bantu diagnosis :  Gejala klinik : sekret seropurulen pd pagi hari bangun
− Pembiakan tidur, tdp bercak kuning di celana disertai dgn rasa gatal,
− Test Frei panas, jarang terjadi limfadenitis
 DIAGNOSIS, KOMPLIKASI DAN PENGOBATAN
E. GRANULOMA INGUINALE o Diagnosis ditegakkan dg sediaan langsung terdpt >
 Etiologi : Calymobacterium granulomatis (Donovania 10 PMN/ lapangan pandang atau 2 gelas Thompson
granulomatis) (urine pada gelas pertama tampak benang, gelas
 Gejala klinik hampir = dgn LV, di bawah ulkus timbul kedua tampak jernih)
jaringan granulasi → pubis dan menyerang susunan o Komplikasi dpt berupa prostatitis, epididimitis,
saraf sphincter ani/ uretra/ kaki striktura uretra (jarang)
 Komplikasi : Deformitas genital, lesi menetap (hampir = o Pengobatan : Tetrasiklin 4 X 500 mg slm 7 hr, bila
karsinoma), lesi metastatik kurang berhasil dpt diberikan Eritromisin atau
Minoksiklin. Sampai saat ini belum ada pengobatan
2) HERPES GENITALIS 100% memuaskan, biasanya 2 minggu mengalami
 Etiologi : virus herpes simpleks tipe 2 rekurensi kembali.
 Masa inkubasi : 2-5 hari
4) TRIKOMONIASIS
 Dpt rekuren
 Penyebab Trichomonas vaginalis (protozoa spt buah dgn
 Infeksi inisial (primer) : demam, vesikel
4 flagella) mrp occult resident tr genitalis wanita, dpt
→infeksius→fase laten→ggln sakralis
hidup di luar tubuh selama 45 menit, penularan dpt
 Infeksi rekuren : ada faktor pencetus, dpt stp minggu,
melalui toilet, air seni dan sekret vagina
bulan atau tahun
 Wanita (16-35 th) paling banyak. Pria dpt terkena ttp
 Komplikasi : limfadenitis (jangka pendek), depresi dan
asimptomatik. Bayi, gadis kecil dan wanita menopause
gelisah (jgk pjg), Ca cerviks, janin cacat, meninggal
terjadi melalui handuk dan jamban.
(khusus)
 Dpt ditemukan bersama Gonore, Sifilis (masker effect)
 Pengobatan Herpes Genitalis
 Gejala, Diagnosis Banding, Pemeriksaan Laboratorium
o Asiklovir
dan Pengobatan
o Lupidon H
o Gejala klinis lekore banyak, kuning abu2 atau merah,
o Vidarabine
berbuih, gatal
o IDU = Idoksuridin (5-iodo-2-deoksuridin) 40% dlm
o Diagnosis banding : Kandidiasis; GO
dimetilsul- foksid (DMSO)
o Pemeriksaaan lab :
o Isoprenosin
− Preparat basah (native)
o Simptomatis
− Pembiakan (sukar)
o Biasanya pada vagina tdp bintik2 merah mirip
strawberry
o Pengobatan : Metronidazole 3 X 250 mg slm 7-9 hari
o Komplikasi : bartolinitis
A. KANDIDIASIS VAGINA  Pengobatan dan pencegahan
 Genus ini mrp fungi imferfekti, mempunyai 30 mcm o Trichlor azenzuur purish
spesies (Kandida albikans dan Kandida tropikalis) o Bedah listrik (kauterisasi)
 Kandida albikans dpt ditemukan di vagina, kuku, kulit, o Bedah krio
mukosa saluran pencernaan dan mulut tergantnung o Bila infeksi diberikan antibiotik
cara dan macam hubungan seksual. o Tintur podofilin 15% seminggu sekali mrp pilihan
 Kandida bersifat saprofit (tanpa menimbulkan penyakit) pertama utk lesi kecil
dan parasit (infeksi primer maupun sekunder) o Penggunaan pelindung pada waktu koitus
 Bentuk saprofit dpt menjadi parasit, bila terdpt faktor- o Kebersihan perorangan ditingkatkan
faktor : o Pengobatan PMS lain yg menyertai
⚫ Kehamilan ~ gangguan metabolisme glukosa krn
hormon estrogen dan progesteron (Kandida cocok 10) MOLUSKUM KONTANGIOSUM
hidup pd PH 5 – 6,5)  Penyebab termasuk golongan pox virus
⚫ Pil kontrasepsi  Lokasi di tubuh, tangan, kaki dan anogenital
⚫ Antibiotik  Masa inkubasi berkisar 6 minggu
⚫ DM ~ glukosa di dlm sel-sel epitel vagina  Lesi berupa benjolan kecil sebesar kepala jarum pentul
⚫ Kortikosteroid sampai biji jagung, di dalam lesi terdpt bahan spt lemak
⚫ Iritasi yg disebut Elementary bodies. Bagian tengah lesi tdp
⚫ Higiene yg kurang baik cekungan yg disebut delle. Penyakit ini dpt ditularkan
⚫ Kegemukan secara inokulasi yaitu melalui lesi dan dg garukan akan
 Gejala klinik dan Pengobatan timbul papil baru (fenomena Koebner)
⚫ Lekore berwarna putih seperti air susu pecah dgn  Pengobatan : Ekstraksi dg forceps, Ekskokleasi
keluhan rasa gatal yg luar biasa
⚫ Labia, vulva dan vagina eritematous, hiperemia dan
terdpt bercak-bercak berwarna keputihan. Bila
bercak diangkat akan tampak ulkus disertai dg
perdarahan.
⚫ Pengobatan : Katekonasol 2 X 1 tab slm 5 hr

5) KONDILOMA AKUMINATA
 Etiologi : Human Papiloma Virus (HPV)
 Masa inkubasi : 3 minggu – 8 bulan, rata-rata 3 bulan.
 Gejala klinik :
o Laki-laki : dimulai dg benjolan kemerahan lalu
tumbuh mjd papula atau veruka. Lokasi pd sulkus
koronarius, preputium, glans penis dan meatus
uretra.
o Wanita : lokasi lesi di labium mayor dan minor,
bagian luar vulva, vagina, serviks, uretra dan
perineum
 Gejala klinis kondiloma akuminata
o Lesi permulaan kecil lalu tumbuh membesar bentuk
spt jengger ayam dan menutupi kemaluan (giant
condyloma acuminata).
o sering ditemukan bersama PMS lain
o Besar kecilnya tergantung faktor predisposisi berupa
tidak sirkumsisi, adanya vaginal discharge dan
kebersihan perorangan jelek

Anda mungkin juga menyukai