Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 difokuskan pada penguatan
upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui
peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan
pembiayaan kesehatan.
Adapun strategi pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 meliputi 12 pokok strategi
berikut:
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut
Usia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi
dan Alat Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, serta Sistem Informasi
Kesehatan
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan atau JKN
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator meningkatnya Umur
Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu,
dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Tujuan dan sasaran pembangunan
kesehatan ini dapat dicapai dengan melakukan lima strategi pembangunan kesehatan
2005-2025, yaitu:
a. pembangunan nasional berwawasan kesehatan;
b. pemberdayaan masyarakat dan daerah;
c. pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan;
d. pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; serta
e. penanggulangan keadaan darurat kesehatan.
(Kementerian Kesehatan RI, 2016).

Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang


berkualitas, di antaranya adalah dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan dasar. Peran puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung
dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya (Kementerian
Kesehatan RI, 2016).
Untuk meningkatkan kinerja puskesmas, diperlukan informasi yang lengkap
tentang puskesmas, di antaranya berkaitan dengan kondisi bangunan puskesmas dan
sarananya, kondisi jaringan puskesmas, dan tenaga di puskesmas. Semua itu digunakan
sebagai masukan pengambilan keputusan dalam proses manajemen pembangunan
puskesmas di setiap jenjang administrasi kesehatan (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Upaya-upaya kesehatan yang ada baik preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
sebagai dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan sehingga derajat
kesehatan masyarakat yang lebih baik dapat lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan
penanganan yang tepat maka visi dari Departemen Kesehatan yang disampaikan
Menteri Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat 2025 dapat segera tercapai (Depkes,
2000).
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam
mencanangkan visi daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat untuk semua. Untuk
mencapai visi tersebut Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
menetapkan syarat-syarat yang harus dicapai oleh jajarannya yaitu melalui Standar
Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang telah dibuat acuan dalam surat Keputusan
Gubernur No. 12 Tahun 2017.
Puskesmas Tanah Abang sebagai salah satu unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur dengan
menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara individu maupun kesehatan
masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut. Melalui visi dan Misi yang telah
dicanangkan oleh Puskesmas Tanah Abang diharapkan pencapaian tersebut dapat
dilakukan secara optimal.

1.2.Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah satu sarana


pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas kepada
masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan,
dan dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan rapat kerja
kesehatan nasional (RAKERKESNAS) I di Jakarta, dimana dibicarakan upaya
pengorganisasian sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan
tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-
kegiatan seperti, BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan sendiri- sendiri
dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul gagasan untuk
menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat
mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain :
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan
rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa
mengabaikan kuratif – rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah berubah
menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
otonomi daerah (decentralization).

8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan
era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:

1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu hidup dalam lingkungan sehat
3) Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.

1.2.2 Peran Puskesmas

Konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat
vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang
tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga
dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan
pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu (Permenkes No.75 tahun 2014).
Gambar 1.1 Sistem Rujukan Puskesmas

1.2.3 Wilayah Kerja Puskesmas

Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada


kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan
karakteristik Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja
dan kemampuan penyelenggaraan. Puskesmas dikategorikan menjadi (Permenkes
No.75 tahun 2014) :

a. Puskesmas Kawasan Perkotaan


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut :
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non agraris,
terutama industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km,
memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan.

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan


memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Memprioritaskan pelayanan UKM

2) Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi Masyarakat

3) Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan


yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat
4) Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5) Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan
yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.

b. Puskesmas Kawasan Pedesaan


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan
radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan pedesaan
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh masyarakat.
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat perdesaan.

c. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai
berikut :
1) Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau, atau pesisir
2) Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang pergi
dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang
ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
3) Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan
sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi tenaga
kesehatan
2) Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan kewenangan
tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan
3) Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan local.
4) Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
5) Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6) Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus pulau/cluster
dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1
(satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi tertentu
sebagaimana dimaksud ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan,
jumlah penduduk dan aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian
wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari
kantor wilayah departemen kesehatan provinsi.

1.2.4 Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :
a. Promotif (peningkatan kesehatan)
b. Preventif (upaya pencegahan)
c. Kuratif (pengobatan)
d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
1.2.5 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan sehat
adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama, yaitu:
1) Lingkungan sehat
2) Perilaku sehat
3) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4) Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat yang harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.

1.2.6 Misi Puskesmas


1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyaraka di wilayah
kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

1.2.7 Strategi Puskesmas


Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan (Mubarak.
2014) antara lain :
1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (comprehensive health care
service)
2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic
approach)
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang (Permenkes No.75 tahun 2014) :
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.

1.2.8 Fungsi Puskesmas

Menurut Permenkes No.75 tahun 2014, puskesmas menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat/UKM tingkat pertama di wilayah


kerjanya.

Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:

- Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat


dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan

- Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

- Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat


dalam bidang kesehatan

- Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah


kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait

- Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan


berbasis masyarakat

- Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas

- Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

- Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan


cakupan Pelayanan Kesehatan

- Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk


dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

2. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan/UKP tingkat pertama di wilayah


kerjanya

Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang :

- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan dan bermutu

- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif


dan preventif

- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat

- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan


keselamatan pasien, petugas dan pengunjung

- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip

- koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi

- Melaksanakan rekam medis

- Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses


Pelayanan Kesehatan

- Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan


- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya

- Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem


Rujukan.

3. Wahana pendidikan tenaga kesehatan

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

- Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam


rangka menolong dirinya sendiri.

- Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan


menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

- Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.

- Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

- Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan


program puskesmas.

1.2.9 Upaya Kesehatan Puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan
secara terintegrasi dan berkesinambungan (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
1. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi :
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
2. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yangsifatnya inovatif
dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk :
1. Rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat
3. Pelayanan satu hari (one day care)
4. Home care
5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

1.3.Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang


1.3.1 Keadaan Geografis
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kecamatan Tanah Abang
1) Letak Wilayah
Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu dari 8 (delapan)
Kecamatan di wilayah Kotamadya Jakarta Pusat terletak pada Bujur Timur
160.48’66” dan Lintang Selatan 6 0 22’14” serta berada pada ketinggian 2,60 M
diatas permukaan laut, dilalui beberapa sungai besar dan kecil seperti sungai Banjir
Kanal, sungai Cideng, Sungai Krukut. Pada musim penghujan beberapa
lingkungan diwilayah Kecamatan Tanah abang sering mengalami banjir seperti
Kelurahan Petamburan , Karet Tengsin , Bendungan Hilir dan sebagian kelurahan
lain walaupun hanya terlintasi genangan pada waktu musim hujan.
Puskesmas kecamatan Tanah Abang terletak di Jalan Danau Toba blok A No. 1
Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wilayah
Kecamatan Tanah Abang merupakan wilayah yang padat dengan penduduk yang
heterogen merupakan sentra perdagangan. Pengurangan penduduk di Kecamatan
Tanah Abang disebabkan oleh adanya pembangunan perkantoran, hotel mewah,
plaza, dan apartemen.
2) Batas Wilayah

Batas-batas wilayah Kecamatan Tanah Abang adalah sebagai berikut :


Sebelah utara : Kecamatan Gambir
Sebelah selatan : Kecamatan Menteng
Sebelah barat : Kodya Jakarta Barat
Sebelah timur : Kodya Jakarta Selatan

Wilayah Kecamatan Tanah Abang berbatasan dengan beberapa kecamatan di


wilayah Jakarta Pusat serta beberapa wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan
3) Luas Wilayah
Dari tabel dibawah terlihat adanya perbedaan luas wilayah dan jumlah rumah
tangga (RT) yang menghuni wilayah tersebut. Hal ini berpengaruh pada jenis
permasalahan yang dihadapi di tiap wilayah.

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah RW, dan Jumlah RT di Wilayah


Kecamatan Tanah Abang Tahun 2016.
Luas Wilayah Jumlah Jumlah
No Wilayah
(km) RW RT

1 Kel. Kebon Melati 7.1 13 7630

2 Kel. Kebon Kacang 12.5 11 5308

3 Kel. Bendungan 15.82 9 5148


Hilir
4 Kel. Karet Tengsin 15.34 9 3491
5 Kel. Petamburan 9.01 10 6772
6 Kel. Kampung Bali 7.34 10 2724
7 Kel. Gelora 25.44 2 511
Kec. Tanah Abang 92.549 64 31548
Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Tanah Abang tahun 2017

1.3.2 Keadaan Demografis

Jumlah penduduk di Kecamatan Tanah Abang pada tahun 2016 sebanyak 171.036
orang dengan jumlah penduduk terbesar terdapat pada kelurahan Petamburan yaitu
sebesar 40. 236 jiwa

Tabel 1.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di wilayah
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2016
Luas Jumlah Kepadatan
No Wilayah Wilayah
Penduduk Penduduk
(km)

1 Kel. Kebon Melati 7.1 38.421 5411

2 Kel. Kebon 12.5 25.970 2078


Kacang
3 Kel. Bendungan 15.82 25.498 1612
Hilir

4 Kel. Karet Tengsin 15.34 22.710 1480


5 Kel. Petamburan 9.09 40.236 4466
6 Kel. Kampung 7.34 14.442 1968
Bali
7 Kel. Gelora 25.44 3.759 148
Kec. Tanah Abang 92.549 171.036 1848

Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Tanah Abang tahun 2017

Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan


Tanah Abang Tahun 2016

45000 38421 40236


40000
35000
30000
25000 25970 25498
20000 22710
15000
10000 14442
5000
0
3759

KELURAHAN
Grafik 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di
wilayah Kecamatan Tanah Abang Tahun 2016
Dari tabel dan grafik diatas memperlihatkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk
di wilayah Kecamatan Tanah Abang. Penduduk terpadat ada di wilayah Kelurahan
Kebon Melati dan yang paling kecil adalah Kelurahan Gelora. Secara umum
kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Tanah Abang adalah 1.848 jiwa/km.
Angka tersebut tergolong tinggi yang berpengaruh terhadap kesehatan.

1.3.3 Visi dan Misi Puskesmas

Visi dan Misi


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan pengembangan pembinaan dan pelayanan kesehatan
masyarakat. dalam melaksanakan kegiatan tersebut Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang mempunyai Visi dan Misi.
Visi : Menjadi Puskesmas Terdepan Pilihan Utama Masyarakat Jakarta.

Misi :
1. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkarakter dan berkualitas
2. Memberikan pelayanan prima secara paripurna
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat guna berbasis teknologi
terkini
4. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis
5. Menjalin kemitraan yang efektif dan berkesinambungan denga lintas setor
terkait
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kecamatan Tanah Abang terdiri dari 4 puskesmas
kelurahan dan 1 puskesmas kecamatan
• Puskesmas kecamatan Tanah Abang dengan cakupan wilayah kerja terdiri
dari: Bendungan Hilir, Kebon Kacang , dan Kebon Melati
Alamat: Jl. Danau Toba Blok A Nomor 1, Bendungan Hilir, Tanah Abang,
Kota Jakarta, Pusat,, RT.20/RW.4, Bendungan Hilir, Central Jakarta City,
Jakarta
• Puskesmas Kelurahan Gelora dengan cakupan wilayah kerja terdiri dari
Kelurahan Gelora
Alamat: Jl. Gelora No.2, RT.1/RW.3, Gelora, Tanah Abang, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
• Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin dengan cakupan wilayah kerja terdiri
dari Kelurahan Karet Tengsin
Alamat: Jl. Karet Pasar Baru Barat VII No. No.19, RT.13/RW.2, Karet
Tengsin , Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220
• Puskesmas Kelurahan Petamburan dengan cakupan wilayah kerja terdiri dari
Kelurahan Petamburan
Alamat: Jl. Administrasi II No.24, RT.7/RW.8, Bend. Hilir, Tanah Abang,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210
• Puskesmas Kelurahan Kampung Bali dengan cakupan wilayah kerja terdiri
dari Kelurahan Kampung Bali
Alamat: Jl. Kp. Bali 23, RT.9/RW.7, Kp. Bali, Jakarta Pusat, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250

A. Unit Layanan Kesehatan


1. Layanan Kesehatan Lansia
2. Layanan Kesehatan IGD 24 Jam
3. Layanan Medis Tindakan
4. Layanan Kesehatan Umum
5. Layanan Kesehatan TB Paru
6. Layanan Rumah Bersalin
7. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
8. Layanan Kesehatan MTBS
9. Layanan Kesehatan Imunisasi
10. Layanan Kesehatan PTM
11. Layanan Kesehatan Jiwa
12. Layanan Kesehatan Gigi
13. Layanan Kesehatan PKPR
14. Layanan laboratorim

Tabel 1.3 Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah Kecamatan Tanah Abang Tahun
2018
No Puskesmas Jumlah Tenaga TOTAL
. Kesehatan
Dokter Dokte Pera Pera Gizi Apot Kefar Kesm Ke
Umum r Gigi wat wat eker masia as slin
Gigi n g
1 Kec. Tanah 17 3 21 1 2 1 8 1 4 58
Abang
2 Kel Kp. 3 1 2 0 0 0 1 0 0 7
Bali
3 Kel. 2 1 2 0 0 0 2 0 0 7
Petamburan
4 Kel. Karet 2 2 2 0 0 0 1 0 0 7
Tengsin
5 Kel. Gelora 1 1 1 0 0 0 1 0 0 4

TOTAL 25 8 28 1 2 1 13 1 4 83

1.4 Kegiatan Program Gizi Periode Januari - Februari 2019


Program gizi atau PSM dilaksanakan setiap tahun kalender mulai
bulan Januari sampai dengan bulan Desember. Kegiatan yang telah
dilaksanakan terbagi dua yaitu kegiatan luar gedung dan dalam gedung.
Kegiatan yang mempunyai sumber dana baik dari APBD, APBN
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang dilaksanakan sesuai perencanaan
yang dilakukan sebelumnya. Berikut adalah jenis kegiatan gizi yang
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.

1.4.1 Program Puskesmas

Program Utama:

1. Posyandu dan pemantauan pertumbuhan balita

a. Presentase balita yang ditimbang berat badannya

b. Presentase bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI

c. Presentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)

d. Presentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya


(T)

e. Presentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya


dua kali berturut – turut (T2)

f. Presentasi balita wasting

g. Presentasi balita underweight


2. Pemberian Vitamin A

a. Persentase balita 6 – 59 bulan mendapat kapsul vitamin A

b. Presentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A

3. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

a. Presentase remaja putri mendapat TTD

b. Presentase ibu hamil mendapat TTD minimal 90 tablet


selama masa kehamilan

4. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT Pemulihan)

a. Presentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang


mendapat makanan tambahan.

b. Presentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan

5. Pelacakan gizi buruk

a. Presentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan

Program Tambahan:

1. Sosialisasi dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

2. Presentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium

3. Kegiatan penyegaran kader terkait kegiatan dan pelaporan posyandu


serta cara pengukuran antropometri yang benar

4. Peringatan Hari Gizi Nasionalsetiap tanggal 25 Januari

5. Peringatan Pekan ASI Sedunia yang dilaksanakan setiap minggu


pertama di bulan Agustus.

6. Kegiatan operasi timbang yang dilakukan setelah pelaksanaan


posyandu.

7. Kegiatan memasukkan data kedalam aplikasi Elektronik –


Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM)
yang dilakukan oleh enumerator dan petugas.

a. Presentase balita stunting

1.5 Program Gizi di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu Puskesmas yang
memasukkan kesehatan ibu dan anak ke dalam program wajib puskesmas dan
melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Indiktor Gizi di Puskesmas Kecamatan Tanah Kecamatan Abang 2019 meliputi
:
No Program Puskesmas Target

1 Presentasi Kasus Balita gizi buruk yang Mendapat 100


Perawatan

2 . Persentas Balita yang ditimbang Berat Badannya 80

3 . Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang 50


mendapat ASI

4 Persentase Balita 6-59 bulan mendapat kapsul 90


vitamin A

5 Cakupan Persentase Ibu Hamil yang Mendapat 100


Tablet Tambah Darah (TTD) Minimal 90 Tablet

6 Cakupan Persentase Ibu Hamil Kurang Energi 100


Kronik yang Mendapat Makanan Tambahan
7 Cakupan Persentase Balita Kurus Mendapat 100
Makanan Tambahan

8 Cakupan Persentase Remaja Putri Mendapat TTD 30

9 Cakupan Persentase Ibu Nifas yang Mendapat 100


Kapsul Vitamin A

10 Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak 4


Naik Berat Badannya

11 Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak 4


Naik Berat Badannya Dua kali berturut-turut (2T)
12 Cakupan persentas Balita Wasting 90

13 Cakupan persentas Balita Underweight 17

14 Persentase Balita diitmbang yang naik berat 76


badannya

1.5.1 Presentasi Kasus Balita Gizi buruk yang Mendapat Perawatan


Masalah giziburuk pada anak balita dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Keberadaan balita giziburuk menjadi masalah jika di suatu daerah ditemukan anak
balita gizi buruk > 1 persen. Menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat , setiap anak
gizi buruk harus mendapat pelayanan rawat inap baik di rumah sakit atau puskesmas
perawatan.
Tabel 1.4 Indikator Presentase kasus balita gizi buruk yang mendapat
perawatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang periode Februari
2019
Wilayah Puskesmas Balita gizi buruk mendapat perawatan
Kecamatan Tanah (x) (y) Capaian
Abang (y/x x Target
100%)
Puskesmas Kelurahan 0 0 100 100
Bendungan Hilir
Puskesmas Kelurahan 0 0 100 100
Kebon Kacang
Puskesmas Kelurahan 0 0 100 100
Melati
Puskesmas Kelurahan 0 0 100 100
Petamburan
Puskesmas Kelurahan 0 0 100 100
kampung Bali
Puskesmas Kelurahan 4 4 100 100
Karet Tengsin
Puskesmas Kelurahan 0 0 100 100
Gelora
Puskesmas Kecamatan 0 0 100 100
Tanah Abang

Berdasarkan indikator presentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan di


Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-November 2018 capaian sesuai dengan
target terjadi pada semua puskesmas.

1.5.2 Persentase Balita yang Ditimbang Berat Badannya


Balita yang ditimbang berat badannya dilaporkan dalam dua kelompok umur yaitu 0-
23 bulan dan 24-59 bulan. Dalam pelaporan dicantumkan jumlah posyandu yang ada
dan posyandu yang menyampaikan hasil penimbangan pada bulan yang
bersangkutan. Kinerja penimbangan baduta dan balita yang ditimbang berat badannya
dinilai baik bila persentase D/S setiap bulannya sesuai target.

Tabel 1.6 Indikator Presentase balita yang ditimbang berat badannya di


Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang periode Januari- Februari 2019
Wilayah Puskesmas Balita yang ditimbang berat badannya
Kecamatan Tanah (x) (y) Capaian
Abang (y/x x Target
100%)
Puskesmas Kelurahan 749 618 82.15% 80%
Bendungan Hilir
Puskesmas Kelurahan 962 794 83.75% 80%
Kebon Kacang
Puskesmas Kelurahan 996 822 75.1% 80%
Melati
Puskesmas Kelurahan 945 115 74.45% 80%
Petamburan
Puskesmas Kelurahan 502 61 86.3% 80%
kampung Bali
Puskesmas Kelurahan 874 106 90.3% 80%
Karet Tengsin
Puskesmas Kelurahan 105 87 74.5% 80%
Gelora
Puskesmas Kecamatan 9642 562 80.42% 80%
Tanah Abang

Berdasarkan indikator presentase balita yang ditimbang berat badannya di


Kecamatan Tanah Abang Periode Januari- Februari 2019 capaian kurang dari target
terjadi pada puskesmas kelurahan melati, petamburan, dan gelora.

1. 5.3 Presentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI

Persentase bayi umur 0–6 bulan mendapat ASI Eksklusif adalah jumlah bayi 0–6 bulan
yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral,
berdasarkan recall 24 jam dibagi jumlah seluruh bayi umur 0 – 6 bulan yang datang
dan tercatat dalam register pencatatan/KMS di wilayah tertentu dikali 100%. Kinerja
dinilai baik jika persentase bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif sesuai target.

Tabel 1.7 Indikator Presentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapa ASI
di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang periode Februari 2019

Wilayah Puskesmas Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI


Kecamatan Tanah (x) (y) Capaian
Abang (y/x x Target
100%)
Puskesmas Kelurahan 72 30 41.85% 50%
Bendungan Hilir
Puskesmas Kelurahan 67 27 40.15% 50%
Kebon Kacang
Puskesmas Kelurahan 157 49 31.2% 50%
Melati
Puskesmas Kelurahan 29 20 67.75% 50%
Petamburan
Puskesmas Kelurahan 127 26 20.5% 50%
kampung Bali
Puskesmas Kelurahan 89 21 23.4% 50%
Karet Tengsin
Puskesmas Kelurahan 12 9 74.995% 50%
Gelora
Puskesmas Kecamatan 425 182 42.78% 50%
Tanah Abang

Berdasarkan indikator presentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat
ASI di Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019 capaian kurang dari
target terjadi pada puskesmas kelurahan Bendungan hilir, Kebon Kacang, Melati,
Kampung Bali, dan Karet Tengsin.

1.5.4 Persentase Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A


Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul vitamin A adalah bayi yang
berumur mulai umur 6-11 bulan dan anak umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul
vitamin A dosis tinggi. 2) Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A
berwarna biru dengan dosis 100.000 S.I. yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan
dan kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 S.I. yang diberikan kepada
anak umur 12- 59 bulan. Pada program ini, belum tersedia data untuk dikelola bulan
Februari 2019.

1.5.5 Cakupan Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah Darah
Minimal 90 Tablet
Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe adalah cakupan Ibu hamil yang mendapat 90
tablet Fe selama periode kehamilannya di satu wilayah kerjapada kurun waktu tertentu.
Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia Gizi Besi yang
diberikan kepada ibu hamil.

Tabel 1.9 Cakupan Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah Darah
Minimal 90 tablet Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019
Ibu Hamil Mendapat TTD
Wilayah Puskesmas minimal 90 tablet
Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100
Benhil

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kampung Bali
Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100
Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 11200 11299 100% 100


Gelora
Puskesmas Kecamatan 16200 16200 100% 100%
Tanah Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah


Darah Minimal 90 tablet di Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019
capaian sesuai dengan target di semua puskesmas.

1.5.6 Cakupan Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Mendapat
Makanan Tambahan
Makanan Tambahan Ibu Hamil adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang
dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang
diberikan kepada ibu hamil dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK) untuk
mencukupi kebutuhan gizi.
 Tiap kemasan primer (3 keping/60 gram) Makanan Tambahan Ibu Hamil
mengandung minimum 270 Kalori, minimum 6 gram protein, minimum 12 gram
lemak.
 Makanan Tambahan Ibu Hamil diperkaya 11 macam vitamin(A, D E, B1, B2, B3,
B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium,
Fosfor, Selenium).

Tabel 1.10 Cakupan Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Mendapat Makanan Tambahan Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari
2019
Ibu Hamil KEK Mendapat
Wilayah Puskesmas
Jumlah Makanan Tambahan
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 137 137 100% 100
Benhil

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 420 420 100% 100


Gelora
Puskesmas 454 454 100% 100%
Kecamaatan Tanah
Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah


Darah Minimal 90 tablet di Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019
capaian sesuai dengan target di semua puskesmas.

1.5.7 Cakupan Persentase Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan

Makanan Tambahan Anak Sekolah adalah suplementasi gizi berupa makanan


tambahan dalam bentuk krekers/biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi
dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada anak usia Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) dengan kategori kurus untuk mencukupi kebutuhan gizi.
 Tiap kemasan primer (6 keping/36 gram) Makanan Tambahan Anak Sekolah
mengandung 144-216 Kalori, 3,96-5,76 gram protein, 5,04-7,56 gram lemak.
 Makanan Tambahan Anak Sekolah diperkaya 11 macam vitamin (A, D E, B1, B2,
B3, B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng,
Iodium, Fosfor, Selenium).

Tabel 1.11 Cakupan Persentase Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan


Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019
Balita Kurus Mendapat
Wilayah Puskesmas Makanan Tambahan
Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 1 1 100% 100
Benhil

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 0 0 100% 100


Gelora
Puskesmas Kecamatan 0 0 100% 100
Tanah Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan di


Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019 capaian sesuai dengan target
di semua puskesmas.

1.5.8 Cakupan Persentase Remaja Puteri Mendapat TTD


Wanita usia subur dan ibu hamil rentan terhadap kekurangan gizi besi dan dapat
menyebabkan perdarahan saat persalinan pada ibu hamil dan merupakan salah satu
penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia.

Tabel 1.12 Cakupan Persentase Remaja Puteri Mendapat TTD Kecamatan


Tanah Abang Januari – Februari 2019
Remaja Puteri Mendapat
Wilayah Puskesmas TTD
Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 683 67% 0% 30
Benhil

Puskesmas Kelurahan 542 85% 0% 30%


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 380 64% 0% 30%


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 99 0 0% 30%


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 0 0 0% 30%


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 746 0 0% 30%


Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 182 0 0% 30%


Gelora
Puskesmas Kecamatan 12612 1154 44% 30%
Tanah Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Remaja Puteri Mendapat TTD di Kecamatan


Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019 capaian sesuai dengan target di semua
puskesmas.
1.5.9 Cakupan Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
Proses melahirkan ibu telah kehilangan sejumlah darah, sehingga akan mengalami pula
kekurangan vitamin A dalam tubuh. Vitamin A dapat berpengaruh kepada pemberian
ASI. Pemberian Vitamin a dapat membantu menurunkan angka kematian pada ibu dan
bayi, berkurangnya penyakit infeksi paska persalinan, mencegahan gangguan
penglihatan seperti rabun senja, mempercepat proses pemulihan dan mencegah anemia.
Maka dari itu pemberian vitamin A dosis tinggi 200.000 IU (Kapsul merah) perlu
diberikan. Dosis pemberian sebanyak dua kali, segera setelah melahirkan sebanyak
satu kapsul kemudian satu kapsul pada hari berkutnya minimal 24 jam sesudah kapsul
pertama dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian.

Tabel 1.13 Cakupan Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A


Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019
Ibu Nifas Mendapat Kapsul
Wilayah Puskesmas Vitamin A
Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 25 25 100% 100
Benhil

Puskesmas Kelurahan 10 10 100% 100


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 5 5 100% 100


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 32 32 100% 100


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 25 25 100% 100


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 16 16 100% 100


Karet Tengsin
Puskesmas Kelurahan 12 12 100% 100
Gelora
Puskesmas Kecamatan 148 148 100% 100
Tanah Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A di


Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019 capaian sesuai dengan target
di semua puskesmas.

1.5.10 Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya
Persentase Balita yang dinilai adalah balita yang tidak didapatkan kenaikan berat badan
dari kunjungan sebelumnya berdasarkan grafik yang diadaptasi dari dinas kesehatan.

Tabel 1.14 Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat
Badannya (T) Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019
Balita Ditimbang Tidak
Wilayah Puskesmas Naik Berat Badannya
Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 176 1 30,3% 4
Benhil

Puskesmas Kelurahan 118 1 17,6% 4


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 120 1 16,2% 4


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 133 1 26,11% 4


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 181 1 15,7% 4


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 96 2 15,7% 4


Karet Tengsin
Puskesmas Kelurahan 7 28 12,16% 4
Gelora
Puskesmas Kecamatan 831 240 20,63% 4
Tanah Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat


Badannya di Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019 capaian kurang
dari target pada puskesmas Kebon Kacang, Kebon Melati, Kampung Bali, Karet
Tengsin, dan Kelurahan Gelora.

1.5.11Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya


Dua Kali Bertu rut-turut (2T)

Persentase Balita yang dinilai adalah balita yang tidak didapatkan kenaikan berat badan
dari 2 kunjungan sebelumnya s berdasarkan grafik yang diadaptasi dari dinas
kesehatan.

Tabel 1.15 Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat
Badannya Dua Kali Berturut-turut (2T) Kecamatan Tanah Abang Januari –
Februari 2019
Balita Ditimbang Tidak
Wilayah Puskesmas
Jumlah Naik BB 2x
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 200 36 1,8% 4
Benhil

Puskesmas Kelurahan 857 12 1,4% 4


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 888 8 0,9% 4


Kebon Melati
Puskesmas Kelurahan 2559 54 2,11% 4
Petamburan

Puskesmas Kelurahan 73500 14 0,4% 4


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 4166 20 0,48% 4


Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 0 0 0% 4
Gelora
Puskesmas 1250 25 1,2 4
Kecamaatan Tanah
Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya
Dua Kali berturut-turut di Kecamatan Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019
capaian kurang dari target pada puskesmas Petamburan.

1.5.12 Cakupan Persentase Balita Wasting


Istilah pengertian gizi pada balita terbagi menjadi tiga yaitu, underweight/ kurang
berat badan, Stunting/ pendek, dan Wasting/ kurus (gabungan dari sangat kurus dan
kurus).

Tabel 1.16 Cakupan Persentase Balita Wasting Kecamatan Tanah Abang


Januari – Februari 2019
Wilayah Puskesmas Balita Wasting
Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 1000 2 0,2% 9.5%
Benhil

Puskesmas Kelurahan 1000 1 0,1% 9.5%


Kebon Kacang
Puskesmas Kelurahan 1428 1 0,07% 9.5%
Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 1666 1 0,06% 9.5%


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 0 0 0% 9.5%


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 0 0 0% 9.5%


Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 0 0 0% 9,5%


Gelora
Puskesmsa Kecamatan 4200 3 0.07%
Tanah Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Balita Wasting di Kecamatan Tanah Abang Periode


Januari-Februari 2019 capaian kurang dari target pada puskesmas Kebon Melati,
Kebon Kacang, Kampung Bali, dan Karet Tengsin .

1.5.13 Cakupan Persentase Balita Underweight


Underweight dapat diartikan sebagai berat badan rendah akibat gizi
kurang. Underweight adalah kegagalan bayi untuk mencapai berat badan ideal, yang
kemudian juga bisa mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, sesuai usianya, dalam
jangka waktu tertentu. Gangguan ini bisa disebabkan karena bayi kekurangan energi
dan zat-zat gizi yang dibutuhkan sesuai usianya.

Tabel 1.17 Cakupan Persentase Balita Underweight Kecamatan Tanah Abang


Januari – Februari 2019
Wilayah Puskesmas Balita Underweight
Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 545 65 7,6% 17
Benhil

Puskesmas Kelurahan 0 0 0% 17
Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 475 57 12% 17


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 131 30 22,85% 17


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 413 24 5,8% 17


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 1275 74 5,8% 17


Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 0 0 0% 17
Gelora
Puskesmas Kecamatan 362 33 10,21% 17
Tanah Abang

Berdasarkan Cakupan Persentase Balita Underweight di Kecamatan Tanah Abang


Periode Januari-Februari 2019 capaian kurang dari target pada puskesmas Kampung
Bali, Karet Tengsin dan Gelora.

1.5.14 Persentase Balita diitmbang yang naik berat badannya

Penilaian pada persentase ini adalah Balita yang berkunjung kemudian didapatkan
kenaikan berat badan dari kunjungan sebelumnya. Persentase ini dapat berperan
sebagai gambaran gizi balita pada daerah tersebut.
Tabel 1.18 Persentase Balita ditimbang yang naik berat badannya Kecamatan
Tanah Abang Januari – Februari 2019

Wilayah Puskesmas Balita tanpa kenaikan BB


Jumlah
Kecamatan Tanah Target (%)
Sasaran
Abang Jumlah Persentase
Puskesmas Kelurahan 779 152 67,6% 76%
Benhil

Puskesmas Kelurahan 1804 1114 61,75% 76%


Kebon Kacang

Puskesmas Kelurahan 1309 501 48,2% 76%


Kebon Melati

Puskesmas Kelurahan 0 0 50.89% 76%


Petamburan

Puskesmas Kelurahan 0 0 63,5% 76%


Kampung Bali

Puskesmas Kelurahan 1 1 63,5% 76%


Karet Tengsin

Puskesmas Kelurahan 0 0 65,19% 76%


Gelora
Puskesmas Kecamatan 3 2 53,88% 76%
Tanah Abang

Berdasarkan Persentase Balita ditimbang yang naik berat badannya di Kecamatan


Tanah Abang Periode Januari-Februari 2019 semua puskesmas kelurahan tidak
memenuhi target capaian.

1.6 Identifikasi Masalah


1. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 100%
2. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 82.15%
3. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 41.85%
4. Cakupan Persentase Balita 6 – 59 bulan mendapat kapsul vitamin A di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 65.6%
5. Cakupan Persentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
minimal 90 tablet selama masa kehamilan di Puskesmas Bendungan Hilir
Januari – Februari 2019 sebesar 100%
6. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan di Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019
sebesar100%
7. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 100%
8. Cakupan Persentase remaja putri mendapat TTD di Puskesmas Bendungan
Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 30%
9. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 100%
10. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 53.05%
11. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T) di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 31.2%
12. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua
kali berturut – turut (2T) di Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari
2019 sebesar 1.8%
13. Cakupan Persentase balita wasting di Puskesmas Bendungan Hilir Januari –
Februari 2019 sebesar 1.1%
14. Cakupan Persentase balita underweight di Puskesmas Bendungan Hilir
Januari – Februari 2019 sebesar 6.05%
15. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Puskesmas Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 100%
16. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Kebon
Kacang Februari 2019 sebesar 83,75%
17. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 40,15%
18. Cakupan Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 77,4%
19. Cakupan Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Puskesmas Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 100%

20. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019
sebesar 100%

21. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan


Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 100%
22. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan
Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 0%
23. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 100%
24. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 61,75%
25. Cakupan Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya (T) Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar
26,05%
26. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut - turut (2T) Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019
sebesar 0,8%
27. Cakupan presentasi balita wasting Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang
Februari 2019 sebesar 0,25%
28. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang
Februari 2019 sebesar 5%
29. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Puskesmas Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 100%
30. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Kebon
Melati Januari - Februari 2019 sebesar 75,1%
31. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 31,2%
32. Cakupan Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 60,4%
33. Cakupan Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Puskesmas Kelurahan
Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 100%

34. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari
2019 sebesar 100%

35. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan


Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 100%
36. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan
Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 0%
37. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 100%
38. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 48,2%
39. Cakupan Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya (T) Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019
sebesar 19,55%
40. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut - turut (2T) Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari
2019 sebesar 0,9%
41. Cakupan presentasi balita wasting Puskesmas Kelurahan Kebon Melati
Januari - Februari 2019 sebesar 0,785%
42. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Kebon Melati
Januari - Februari 2019 sebesar 20%
43. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Puskesmas Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 100,7%
44. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas
Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 74,045%
45. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 67,755%
46. Cakupan Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 90,2%
47. Cakupan Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Puskesmas Kelurahan
Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 100%

48. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari
2019 sebesar 100%

49. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan


Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 100%
50. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan
Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 0%
51. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 100%
52. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 50,98%
53. Cakupan Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya (T) Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019
sebesar 23,16%
54. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut - turut (2T) Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari
2019 sebesar 2,755%
55. Cakupan presentasi balita wasting Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari
- Februari 2019 sebesar 0,075%
56. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Petamburan
Januari - Februari 2019 sebesar 18,2%
57. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Puskesmas Kampung Bali Februari 2019 sebesar 100%
58. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas
Kampung Bali Februari 2019 sebesar 86,3%
59. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 0%
60. Cakupan Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 88,1%
61. Cakupan Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Februari 2019 sebesar 100%
62. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019
sebesar 100%

63. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan


Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 100%
64. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan
Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 0%
65. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 100%
66. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 63,5%
67. Cakupan Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya (T) Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar
18,75%
68. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut - turut (2T) Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019
sebesar 0,2%
69. Cakupan presentasi balita wasting Puskesmas Kelurahan Kampung Bali
Februari 2019 sebesar 0,25%
70. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Kampung Bali
Februari 2019 sebesar 11,2%
71. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Puskesmas Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 100%
72. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Karet
Tengsin Februari 2019 sebesar 90,3%
73. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 0 %
74. Cakupan Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 88,1%
75. Cakupan Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Puskesmas Kelurahan Karet
Tengsin Februari 2019 sebesar 100%

76. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019
sebesar 100%

77. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan


Puskesmas Kelurahan P Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 100%
78. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan
Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 0%
79. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 100%
80. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 63,5%
81. Cakupan Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya (T) Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar
18,7%
82. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut - turut (2T) Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019
sebesar 0,24 %
83. Cakupan presentasi balita wasting Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin
Februari 2019 sebesar 0,27%
84. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin
Februari 2019 sebesar 27,9%
85. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Puskesmas Gelora Februari 2019 sebesar 100%
86. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Gelora
Februari 2019 sebesar 74,5%

87. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 74,995%

88. Cakupan Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A


Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 100%

89. Cakupan Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Puskesmas Kelurahan
Gelora Februari 2019 sebesar 100%

90. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar
100%

91. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan


Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 100%

92. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan


Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 0%

93. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas


Kelurahan Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 100%

94. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 65,195%

95. Cakupan Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya (T) Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 18,24%

96. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut - turut (2T) Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 0%
97. Cakupan presentasi balita wasting Puskesmas Kelurahan Gelora Februari
2019 sebesar 0%

98. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Gelora


Februari 2019 sebesar 16,665%

99. Cakupan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 100%

100. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas


Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 80,42%

101. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 34,92%

102. Cakupan Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul vitamin A


Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 77,35%

103. Cakupan Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Puskesmas Kecamatan
tanah abang Februari 2019 sebesar 100%

104. Cakupan Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
makanan tambahan Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019
sebesar 100%

105. Cakupan Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan


Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 100%

106. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan


Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 0%

107. Cakupan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas


Kelurahan Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 100%
108. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 53,885%

109. Cakupan Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya (T) Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar
23,27%

110. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut - turut (2T) Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019
sebesar 1,235%

111. Cakupan presentasi balita wasting Puskesmas Kecamatan tanah abang


Februari 2019 sebesar 0,37%

112. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kecamatan tanah abang


Februari 2019 sebesar 13,69%

1.7 Rumusan Masalah


Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program Gizi di Puskesmas
menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang telah diharapkan
(expected) dengan apa yang telah terjadi (observed) akan dipilih dua masalah yang
menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Selanjutnya dilakukan perumusan masalah
untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapaty
diselesaikan. Rumusan masalah meliputi 4W 1H (What, Where, When, Whose, How
Much) Rumusan masalah dari program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas adalah
sebagai berikut:

1. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya di


Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar
82.15%, lebih dari target 80%
2. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar
41.85%, kurang dari target 50%
3. Cakupan Persentase remaja putri mendapat TTD di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 33% lebih dari
target 30%
4. Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya
(N/D) di Kelurahan Tanah Abang Januari – Februari 2019 sebesar
53.88% kurang dari target 76%
5. Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut – turut (2T) Kelurahan Tanah Abang
Januari – Februari 2019 sebesar 1.2% kurang dari target 4%
6. Cakupan Persentase balita underweight di Puskesmas Bendungan
Hilir Januari – Februari 2019 sebesar 6.05% kurang dari target
17%
7. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 83,5% lebih dari
target 80%
8. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar
40,15% kurang dari target 51,5%
9. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 30%
sesuai target 30%
10. Cakupan presentasi balita wasting di Kelurahan Tanah Abang
Januari- Februari 2019 sebesar 0,07kurang dari target 9,5 %
11. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019 sebesar 5% kurang dari target 17%
12. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 75,5%
kurang dari target 80%
13. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar
31,2% kurang dari target 50%
14. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar
64% kurang dari target 30%
15. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Melati Januari - Februari 2019 sebesar 20% didapatkan
melebihi target 17%
16. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya
Puskesmas Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 74,045%
tidak sesuai target 80%
17. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar
67,755% didapatkan melebihi target 50%
18. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar
0% kurang dari target 30%
19. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan
Petamburan Januari - Februari 2019 sebesar 18,2% melebihi target
17%
20. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya
Puskesmas Kampung Bali Februari 2019 sebesar 86,3% lebih dari
target 80%
21. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 50%
22. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
23. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Februari 2019 sebesar 11,2% kurang dari target 17%
24. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya
Puskesmas Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 90,3% lebih dari
target 80%
25. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 0 %
kurang dari target 50%
26. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
27. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Karet
Tengsin Februari 2019 sebesar 27,9% lebih dari target 17%
28. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya
Puskesmas Gelora Februari 2019 sebesar 74,5% 80%

29. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 74,995
melebihi dari target 50%

30. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas


Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 0% 30%
31. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan
Gelora Februari 2019 sebesar 16,665% didapatkan tidak sesuai
target 17%

32. Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya


Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 80,42
melebihi dari target 80%

33. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 34,92%
tidak sesuai target 50%

34. Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas


Kelurahan Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar 0% tidak
sesuai target 30%

35. Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kecamatan


tanah abang Februari 2019 sebesar 13,69% tidak sesuai dari target
17%

Anda mungkin juga menyukai