Anda di halaman 1dari 4

STRUKTUR KABEL

1. Pengertian

Struktur kabel adalah sebuah system yang bekerja berdasarkan prinsip gaya Tarik, terdiri
atas kabel baja, sendi, batang, dan sebagainya yang menyangga sebuah penutup yang menjamin
tertutupnya sebuah bangunan.

Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang


menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya
tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur
kabel merupakan struktur funicular, dimana beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya
tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen

http://sipilworld.blogspot.com/2013/04/pengertian-struktur-kabel.html

2. Jenis Sistem Kabel


1. Stuktur Kabel Tunggal (singel layer System)
Merupakan satu susunan kabel yang menghubungkan cincin dincing luar dari beton
sebagai penahan tiang yang silindris ke cincin dalam titik pusat lingkaran dari baja
2. Sistem Kabel Ganda (Double Layer System)

Merupakan dua susunan kabel yang letaknya tidak sebidang, tidak berpotong tetapi
besilang. Kedua susunan kabel ini merupakan struktur utama dari atap, susunan yang satu
melengkung ke atas, dan susunan yang lainnya melendut ke bawah

http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html

3. Detail Dan Sistem Pengakhiran Kabel

Struktur kabel membagi pembebanannya melalui elemen tarik seperti halnya pada
sistem rangka batang, dimana resultan gayanya bisa bertemu pada satu titik ataupun dari titik
pertemuan ini garis resultan gayanya harus berubah atau berbelok.

Yang penting untuk diperhatikan, adalah bahwa pada perancangan struktur kabel, untuk
semua kombinasi pembebanan seluruh kabel berada dalam keadaan tarik.

Karena elemen-elemen struktur kabel ini umumnya tidak selalu bersilangan secara
orthogonal, diperlukan desain bentuk dari titik pertemuan antara kabel. Setiap titik pertemuan
dari kabel selain harus memenuhi syarat kekuatan dan kemudahan pemasangan, juga harus
dipertimbangkan secara estetika.

Sesuai fungsinya titik pertemuan dari kabel-kabel tersebut dapat dikategorikan dalam
beberapa bentuk simpul untuk persilangan dari 2 atau 4 kabel. Sifat dari pemegang persilangan
ini dapat dibedakan dalam 2 sistem, yaitu: sistem di mana sifat persilangan tidak dapat berotasi
(fix) dan sistem dimana persilangan masih dapat bergeser dan berotasi.
4. Dudukan Untuk Pelengkung Kabel

Sesuai dengan fungsinya resultan gaya pada kabel utama harus dapat dibelokkan.
Sebagai lintasan dari pembelokan kabel utama. Umumnya digunakan konstruksi dudukan bentuk
pelana, dengan radius tertentu. Sedangkan bila diperlukan perubahan arah gaya dimana sudut
belokan kecil dan panjang kabelnya terbatas, maka direncanakan dengan sistem dimana kabel-
kabel tersebut diputus pada daerah tersebut, untuk kemudian kabe tersebut akan bertemu pada
konstruksi plat simpul ruang
5. Material
Kabel yang digunakan biasanya berdasarkan keperluan atau beban yang dipikulnya.
Macam tipe kabel menurut standar DIN 18 800 seluruh kabel yang digunakan untuk struktur
bangunan dikategorikan sebagai high tensile members. Secara struktur kabel-kabel tersebut
mempunyai kekuatan rencana yang lebih tinggi dari pada batang tarik baja, sehingga luas
penampang yang sama dapat memikul beban yang lebih besar berdasarkan standar dan
kegunaannya.
Untuk keprluan konstruksi bangunan, dikenal dengan tiga type penampang kabel, yaitu
spiral stands, full locked cables dan structur wire ropes untuk konstruksi khusus.

1. Spiral strands 1. 2. Full locked coil pic 2. 3. Structural wire ropes

Sumber: Harianto Hardjasaputra.STRUKUR TRANSPARAN. Hal 38


6. Contoh Bangunan

Lokasi alamat: Venafro


Lokasi Negara: Italia
Nama Guido klien / pemilik gedung: Ghisolfi, Sinco Teknik SPA, Tartona
Fungsi Laboratorium: membangun & pusat penelitian
Derajat struktur kandang: tertutup Sepenuhnya

Anda mungkin juga menyukai