Anda di halaman 1dari 13

STRATEGIC

FINANCIAL
MANAGEMENT

“Ratio Analysis for


Financial Performance
Appraisal”

Kelompok 2

Ovi Prina Gastriani 041824353028


Qur’ani Vida Oktavia 041824353044

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020

1
Ratio Analysis for Financial Performance Appraisal

Analisa rasio keuangan menjadi hal yang penting dalam menentukan


strategi dan prediksi perusahaan ke depan, ini menjadi salah satu key factor dalam
menjalankan bisnis. Pemilik perusahaan harus memahami tentang rasio-rasio
keuangan, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh jika dapat menganalisis
rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan membantu mengukur
keberhasilan perusahaan. Selain itu juga dapat menilai baik buruknya keputusan
keuangan yang diambil.
Kemakmuran pemegang saham (yang diindikasikan dengan harga saham)
tergantung pada keputusan- keputusan keuangan yang baik. Keputusan keuangan
yang dimaksud seperti investasi, pendanaan, dan kebijakan dividen. Kinerja
perusahaan dapat dianalisa dan diukur dengan menggunakan rasio keuangan
dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut. Data-data
keuangan dapat diambil dari laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca,
laporan arus kas, dan laporan lainnya.
Parameter keuangan utama yang digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan adalah:
1. Operating Profitability (operating profit / sales)
2. Investment Turnover (sales / operating investment)
3. Operating ROI (operating profit / operating investment)
Ketiga parameter ini berhubungan satu dengan yang lain:
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑂𝐼
= 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
× 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
×
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 − 𝐶𝑜𝑠𝑡
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 × 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
×
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 + 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

2
Sales Volume  Product quality, Delivery visibility
Sales Price  Cost Competitiveness
Fixed Asset  Tangible, Intangible, and Human Asset
Working Capital  Inventories, Cash receivables, Supplier Credit, Bank
Credit
Various Parameters of Measuring Profitability

Profitabilitas dapat dilihat secara berbeda untuk tujuan yang berbeda. Hal
ini dikarenakan profitabilitas didefinisikan berbeda oleh ekonom, akuntan,
pemilik, dan manajer. Jenis-jenis rasio profitabilitas dapat berjumlah sangat
banyak dan penggunaannya dilakukan berdasarkan kebutuhan.

Variant of Profitability Purpose of The Variant


1 Operating profit / sales Assessing operating efficiency
2 Post tax profit / sales Verifying the impact of interest
cost and tax on profit
3 Profit per unit of product Product Wise profit
4 Profit per unit of key factor or Optimal location of the key factor
limiting factor (or key resource) to various
products for profit maximization
5 Gross profit/sales Knowing profitability before
charging non-production
overheads
6 Operating profit / working capital Assessing the efficiency in the use
of working capital
7 Operating profit / fixed assets Assessing the efficiency in the use
of fixed assets
8 Incremental profit / incremental Differentiating the impact of
sales extra sales on profit
9 Profit per employee Assessing productivity of the
employees in general
10 Profit per executive employee or Knowing profit contributed by
per non executive employee different Types of employees
11 Incremental profit made by a Assessing a brand's earning

3
brand incremental sales made by power
a brand
12 Profit per unit or entrepreneurial Evaluating owner's overall
or owner's time performance
13 Incremental profit per day of Assessing the impact of extra
incremental credit credit given to customer
14 Average profit per dealer or Evaluating profit as a
distributor or stockies contribution made by the
distribution chain
15 Incremental profit per Assessing the marginal impact of
incremental rupee of promotional extra effort of product promotion
cost
16 Peak season profit vs off season Appraising the impact of
pot average season profit seasonality of business
performance
17 Profit perintemal value Assessing the equilibrium
driver/profit per external value between in sourcing and
driver outsourcing
18 Profit per rupee of capital Evaluating the efficiency in the
employed usage of capital
19 Incremental profit per Knowing the marginal efficiency
incremental rupee of capital of making profit
employed
20 Profit after tax (PAT) per rupee Knowing the rate of earning
of owner's capital made for the owners of business
21 Profit per unit of tangible assets Knowing the importance and
vs profit per unit of intangible efficiency in the use of intangible
assets trade marks, copyrights, assets like patents.
brands, etc.
22 Profitability made by yesterday's Assessing the good or bad impact
generation of owners vs today's of the generation gap' on
generation of owners profitability
23 Average profitability or growth in Knowing the trend of profitability
profitability during the last 3 or 5

4
years

24 Projected profitability per annum Knowing or judging the future


during the next 3 or 5 years trend of profitability
25 Profit per percentage of today's Assessing the overall impact of
market share vs yesterday's market
market share

Various Parameters of Measuring Investment Turnover

Parameter ini mengukur secara keseluruhan tingkat efisiensi pemilik dan


karyawan perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang ada dengan cara
yang paling cepat dan paling menguntungkan.

Variant of Investment Turnover Purpose of the Variant


1 Sales/fixed assets Knowing the incremental
efficiency of using the extra
facilities
2 Sales/working capital Appraising the speed and
quantum of circulation of
working capital
3 Incremental sales/incremental Assessing the efficiency and
investment adequacy of fixed assets
4 Sales/average receivables Assessing the impact of credit
given to customers
5 Sales/average finished stock Assessing the impact of stock
optimality
6 Incremental sales/incremental Appraising the impact of extra
receivables credit given to the customers
7 Sales/fixed assets used by sales Evaluating the efficiency in using
employees sales facilities
8 Sales/intangible assets used by Evaluating the impact of brands
sales employees copyrights and trademarks on

5
sales

9 Segment-wise sales/segment-wise Assessing segment-wise sales


investment efficiency
10 Peak season sales/peak season Evaluating the optimality of stock
finished stock and receivables and receivables during peak
season

Financial Parameters Measuring Solvency or Liquidity of a Corporation

Tingkat profitabilitas, investment turnover, dan operating return on


investment pada suatu perusahaan dapat menunjukkan rasio yang sangat baik,
namun tidak sepenuhnya hal ini dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang
baik. Hal ini perlu dianalisis tingkat likuiditas perusahaan. Perusahaan dapat
mengalami masalah finansial apabila tingkat likuiditasnya menunjukkan nilai
yang buruk. Perusahaan dengan likuiditas yang buruk mungkin kesulitan dalam
menagih piutang dari pelanggan. Hal ini menyebabkan perusahaan harus
mengambil pinjaman jangka pendek dengan bunga yang tinggi untuk
menyeimbangkan cash flow perusahaan. Hal ini membuat operating profit
perusahaan berkurang. Dalam kata lain, Profit Before Interest and Tax (PBIT)
perusahaan mungkin dapat terlihat baik, namun Profit Before Tax (PBT)
perusahaan menjadi kurang baik.
Parameter yang paling populer dalam menghitung likuiditas perusahaan
adalah Current Ratio atau Liquidity Ratio, sebagai berikut:

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑜𝑓 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑖𝑒𝑠, 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠, 𝑎𝑛𝑑 𝐶𝑎𝑠ℎ
=
𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑜𝑟𝑠 𝑎𝑛𝑑 𝐵𝑎𝑛𝑘 𝑂𝑣𝑒𝑟𝑑𝑟𝑎𝑓𝑡

Current ratio yang diterima dan diterapkan secara internasional adalah 2:1 yang
berarti aset lancar harus dua kali hutang lancar. Current ratio yang melebihi 2:1
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki banyak aset lancar atau kurangnya
kredit yang diterima dari supplier atau bank.

6
Parameter baru pengembangan dari current ratio yang telah diperbaiki
adalah Quick Ratio (atau biasa disebut Acid Test Ratio atau Liquid Ratio). Dalam
perhitungan rasio ini, persediaan tidak diperhitungkan dalam aset lancar dan bank
overdraft tidak diperhitungkan dengan hutang lancar.

Capital Structure

Dalam kondisi global yang sangat dinamis seperti saat ini, tidak ada satu
teori atau struktur modal perusahaan yang dapat bekerja secara konsisten dalam
seluruh fase perkembangan perusahaan. Perusahaan harus selalu waspada dalam
memonitor capital structure karena bisnis model dapat berubah secara cepat
dalam era globalisasi ini.
Perencanaan struktur modal perlu dilakukan pada dua level yang berbeda
yaitu pada level mendasar saat pembentukan perusahaan dan dalam level ekspansi
dan diversifikasi.

Main Parameters of Capital Structure

1. Debt / Equity Ratio


Secara teoretis, DER adalah:
𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝑎𝑛𝑑 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐵𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤𝑒𝑑 𝐹𝑢𝑛𝑑
𝑂𝑤𝑛 𝐹𝑢𝑛𝑑
Namun, secara praktikal, DER adalah:
𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝑎𝑛𝑑 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐵𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤𝑒𝑑 𝐹𝑢𝑛𝑑 +
𝑆ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐵𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑎𝑠 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝑆𝑜𝑢𝑟𝑐𝑒 𝑜𝑓 𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒
𝑂𝑤𝑛 𝐹𝑢𝑛𝑑
Nilai DER yang tinggi dapat menunjukkan keuntungan sebagai berikut:
a. Tax saving yang tinggi
7
b. Tingginya retained profit untuk membentuk laba ditahan yang
tinggi
c. Kontrol yang menarik bagi pemegang saham
d. Sedikitnya penerbitan saham baru membuat pembayaran dividen
semakin kecil
e. EPS pemegang saham semakin tinggi
f. Present value market price semakin tinggi
g. Kinerja key manager terlihat semakin baik

2. Operating Leverage and Financial Leverage


a. Operating Leverage
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 − 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑜𝑠𝑡
=
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 (𝑃𝐵𝐼𝑇)
b. Financial Leverage
𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑖𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
=
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥
c. Combined Leverage
𝐶𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒𝑑 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛
=
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 (𝑃𝐵𝐼𝑇)
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 (𝑃𝐵𝐼𝑇)
×
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥 (𝑃𝐵𝑇)
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛
=
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥 (𝑃𝐵𝑇)
d. Penjelasan
Nilai operating leverage perusahaan akan selalu di atas 1 karena
operating fixed cost tidak akan mencapai nilai 0. Oleh karena itu,
perusahaan akan berusaha menurunkan nilai operating leverage
hingga mendekati 1 dengan cara:
 Meningkatkan contribution dengan meningkatkan
penjualan dan mengurangi variable cost
 Mengurangi operational fixed cost dengan usaha
operasional yang inovatif
8
 Mengubah biaya tetap menjadi biaya variabel dengan cara
mengurangi tenaga kerja tetap menjadi tenaga kerja
kontrak atau tidak membeli bangunan namun menyewa
bangunan
Perusahaan akan berusaha untuk mengurangi nilai Combined
Leverage dengan cara meningkatkan volume penjualan,
meningkatkan harga jual, mengurangi biaya variabel per unit
barang, mengurangi total biaya tetap, dan mengurangi biaya bunga.

Impact of Operating Leverage on Financial Leverage and Vice Versa


Operating leverage yang tinggi merupakan indikasi dari efisiensi operasi
yang rendah sehingga pemberi pinjaman memberikan dana mereka pada tingkat
bunga yang lebih tinggi karena risiko operasional yang dirasakan mereka tinggi.
Operating leverage yang tinggi juga berarti laba operasional yang rendah,
sehingga kapasitas perusahaan untuk membayar hutang rendah. leverage
keuangan yang rendah karena biaya pinjaman yang murah menawarkan ruang
lingkup strategis yang lebih besar bagi perusahaan untuk bermain dengan harga
jualnya.
Kedua leverage ini harus diversifikasi selama lima tahap dari siklus hidup
perusahaan. Tahap-tahap ini menghadapi kombinasi yang berbeda dari leverage
operasi dan leverage keuangan. Gambar :

OTHER IMPORTANT TURNOVER RATIO


Berikut rasio erputaran yang sekunder sebagai berikut :
1. Fixed assets turnover = Sales/Average fixedassets
2. Working capital turnover = Sales/Average working capital
3. Inventory turnover = Sales/Average total inventory
a. Finished stock turnover
b. Raw material stock turnover
9
c. Peodic stock turnover ratio
d. Product wise stock turnover
e. Location wise stock turnover
4. Debt turnover = Sales/average debtor
a. Location or market wise debtor turnover
b. Quality wise debtors turnover
c. Product wise debtors urnover
d. Age wise debtors turnover

ALTERNATIVE VALUE OF THE STOCK OR SHARE OF A COMPANY


Bagian dari modal saham perusahaan memiliki lima nilai penting yaitu: face
value, book value, maret value, inflated value dan intrinsic value. Analis ekuitas,
stockbrockers, investor institusi, takeover tycoons, promoter shareholders,
jointventure partners. Proses penilaian mereka bisa berbeda, tergantung pada
tujuan penilai. Berikut contoh nilai alternatif untuk mendefinisikan parameter
pasar saham :
1. Book value berdasarkan data historis dari balance sheet
Book Value of a share = Share capital + Reserves
Number of shares issued
STOCK MARKET PARAMETERS

4. Earning per share = EAT / No of shares issued


5. Cash EPS = (PAT + Depreciation)/ No. Of shares
issued
6. Price/Earning Ratio (P/E) = Market price of a share/EPS
7. Cash P/E Ratio = Market price of a share/Xash EPS
8. Payout Ratio =Total Dividenspaid to sharehlder/PAT in
year
9. Discounted earning per share (D-EPS) = Discounted valye of future net
earning of a corporation / Average no. of shares issued
10. Yield per share = Dividend per share / market share per
share
11. Inflated value/Book Value = Impact of inflation on the value of a share
12. Intrinsic value/Inflated value = Net effects of a corporation share price

10
on and above its inflated version
13. Intrinsic value/Market price = The ratio measure the gap between
potential value (intrinsic value, perceived value, market price)

RATIO ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE OF XYZ LTD


AND ABC LTD

Rasio diatas dpat digunakan sangat efektif untuk penilaian kinerja melalui
berbagai perbandingan. Perbandingan paling penting adalah : aktual vs target,
aktual vs rata rata dalam industri, aktual vs terbaik dalam industri, aktual vs
pesaing, aktual tahun ini vs tahun sebelumnya.

SOME SPECIAL CASES OF PERFORMANCE APPRAISAL USING


SPECIAL PARAMETERS
Beberapa kasus penilaian lainnya adalah Research and Development function dan
Human Resources function.
Performance Appraisal of R&D Function
11
No Financial Parameters Grade Number
1 Cost incurred on planned phases High 9
during the year
2 Cost of consumables/total R&D Low 4
cost
Total weightage 13

Performance Appraisal of HR Function


No Financial Parameters Grade Number
1 Total cost of HR function/ total Very High 10
operating cost
2 Variable pay/total pay High 9
Total weightage 19

HEALTH OF A CORPORATION

Kesehatan perusahaan dapat ditentukan dengan :


1. Operating performance (operating profitability)
2. Financial Performance (investment turnover)
3. Liquidity performance (current ratio)
4. Capital structre and tax planning performance (owners ROI)

Kesehatan perusahaan tergantung pada keseimbangan pragtis dan proaktif dari


pendorong sebagai berikt :
1. Structur (performance empowerment)
2. Systems (performance facilitation)
3. Sancity (performance morality)
4. Strategic cost management (performance viability)

12
5. Selectivity (performance focus)
6. Sustenance (performance stability)
Dampak dari 6 pendorong kesehatan ini dapat diukur dengan parameter keuangan
seperti audit internal. Bidang adit ini adalah :
1. Structural audit
2. Systems audit
3. Corporate and management audit
4. Cost and management audit
5. Policy audit
6. Perspective audit

13

Anda mungkin juga menyukai